Hubungan kemandirian dengan stress akademik

Mahasiswa yang mandiri dan cenderung dapat menyesuaikan diri lebih resisten terhadap sumber stress yang ditemuinya. Hasil penelitian yang dilakukan Purwati 2012 menjelaskan bahwa kebanyakan individu yang mandiri tidak begitu memikirkan sumber stress apa yang akan ia temui dan cenderung mampu meregulasi diri dengan baik ketika mengalami stress.

E. Hipotesis

Berdasarkan urian di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: terdapat hubungan negatif signifikan antara kemandirian dengan stress akademik pada mahasiswa perantau di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti oleh peneliti yaitu: Variabel Bebas : Kemandirian Variabel Terikat : Stress Akademik

1. Skala Kemandirian

Dalam penelitian ini pengukuran terhadap Kemandirian dilakukan dengan menggunakan skala Kemandirian yang tersusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang sudah disimpulkan oleh Soetjiningsih 1993, yaitu : a. Aktivitas sendiri. b. Kepercayaan diri c. Inisiatif

2. Skala Stres Akademik

Skala stress akademik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada skala stress akademik yang dikembangkan oleh Lin dan Chen 2009. Stress akademik inventory menurut Lin dan Chen 2009 dikembangkan berdasarkan 7 faktor dalam stress akademik yaitu teacher stress, result stress, test stress, studying in groups stress, peer stress, time management stress and self-inflicted stress.

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua variabel yang mempunyai masalah yang akan diteliti Nursalam, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan beberapa kriteria seperti: 1. Mahasiswa perantau dari luar pulau Jawa 2. Mahasiswa tahun kedua semester 4-7. 3. Mahasiswa yang tinggal dihunia kos. 4. Jumlah sampel 100 mahasiswa papua.

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, yaitu data yang merepresentasikan realitas yang disimbolkan secara numerik, hal ini sesuai dengan pernyataan Simamora dalam Azwar, 2012. Dalam pengumpulkan data, penulis menggunakan alat ukur skala ukur psikologi. Skala Kemandirian dan Skala Stress Akademik dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis item pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Pemberian skor dalam skala ini menggunakan skala Likert yaitu ada empat pilihan jawaban : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Penilaian skala mempunyai jenjang nilai dari 1 sampai 4. Untuk penilaian item favorable, subjek akan memperoleh skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai SS; skor 3 untuk jawaban Sesuai S; skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai TS; skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai STS. Sedangkan pada penilaian item unfavorable, subyek akan memperoleh skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai STS; skor 3 untuk