Latar belakang T1 802010125 Full text

oleh mahasiswa adalah terkait dengan dunia akademik yang dijalani. Selanjutnya mereka menambahkan bahwa stress akademik merupakan sebuah situasi dimana individu mengalami tekanan hasil persepsi dan penilaian tentang stressor akademik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan tinggi. Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 28 Juli 2015 terhadap 6 orang mahasiswa perantauan dari luar Pulau Jawa menemukan bahwa kesulitan utama yang mereka rasakan adalah terkait dengan pola komunikasi dan relasi sosial. Mereka mengakui bahwa kendala bahasa dan perbedaan budaya menyulitkan mereka untuk membangun relasi dengan mahasiswa dari daerah lain. Ditambahkan pula, ketika mereka dihadapkan pada situasi sosial dalam lingkungan perkuliahan mereka cenderung merasakan ketidaknyamanan akibat dari perbedaan- perbedaan situasi tersebut.Selain itu, mereka mengalami kesulitan dalam meregulasi diri saat berada jauh dari keluarga. Kesulitan muncul ketika mereka harus menyelesaikan segala tugas dan tanggun jawab sendiri.Sebagai contoh beberapa mahasiswa perantauan yang terbiasa melakukan aktivitas sendiri tidak mengalami kesulitan ketika berkuliah terpisah dengan orang tua dan keluarga. Namun beberapa mahasiswa perantauan aktivitasnya ada campur tangan dari keluarga dan orang sekitar sebelum mereka merantau untuk belajar di luar daerah asal terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur aktivitasnya sendiri karena sudah terbiasa mendapat bantuan orang lain. Hal tersebut menunjukan kondisi mahasiswa perantauan sangatlah rentan terhadap berbagai macam tekanan dan kondisi stressyang berakibat pada performa akademik mereka. Agolla Ongori 2009 menjelaskan bahwa stress akademik dipengaruhi beberapa faktor seperti manajemen waktu, tuntutan akademik, dan lingkungan akademik. Davidson 2001 menambahkan stress akademik yang dirasakan individu bersumber dari situasi yang monoton, kebisingan, orang-orang, tugas yang terlalu banyak, harapan yang mengada-ada,kurangnya konrol, keadaan tidak dihargai, kurangnya dukungan, kehilangan kesempatan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. Individu yang mampu meregulasi diri dan mempunyai kemandirian diri yang cukup baik cenderung mampu mengurangi stress yang dirasakan. Pada dasarnya stress pada individu dapat dikurangi. Salah satunya dengan meningkatkan kemadirian individu. Elkind 2011 mengemukakan bahwa individu yang mandiri cenderung resisten terhadap stressor yang muncul. Situasi transisi mahasiswa perantau yang semula bertempat tinggal dengan orang tua menghadapkan mahasiswa pada perubahan-perubahan dan tuntutan- tuntutan baru. Perubahan tersebut adalah lingkungan yang baru dan irama kehidupan yang baru. Sementara tuntutan yang harus dihadapi mahasiswa perantau adalah tuntutan dalam bidang kemandirian, tanggung jawab dan penyesuaian diri dengan lingkungan barunyaWidiastono, 2001. Hasil penelitian yang dilakukan Petrof 2008 menunjukan bahwa kedekatan dengan lingkungan keluarga dan relasi mengurangi kecemasan dan perasaan stress yang dialami oleh individu. Hal tersebut menunjukan bahwa peran lingkungan dan orang lain di sekitar individu mempengaruhi munculnya perasaan stres yang dirasakan oleh individu tersebut. Berdasarkan fenomena yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai hubungan antara kemandirian dengan stress akademik pada mahasiswa perantauan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. TINJAUAN PUSTAKA

A. Stres Akademik

1. Pengertian Stress Akademik

Stres adalah suatu kondisi dimana transaksi antara individu dan lingkungannya mengarahkan individu mempersepsikan adanya kesenjangan antara tuntutan fisik atau psikologi dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis, psikologis dan sosial yang dimiliki individu Lazarus dkk, dalam Sarafino, 2002. Lazarus dalam Ogden, 2000 menyatakan stres melibatkan stresor dan respon individu terhadap stresor strain. Lin dan Chen 2009 menambahkan bahwa stress akademik bersumber dari interaksi antara guru dengan siswa, kecemasan terkait hasil belajar yang diperoleh, ujian atau tes yang akan dihadapi, proses belajar dalam kelompok, pengaruh teman sebaya dalam proses akademik, kemampuan dalam memanajemen waktu, serta persepsi individu terkait kemampuan belajarnya yang mempengaruhi kinerja akademik yang ditampilkan. American Accreditation Health Care Commission 2005 mendefinisikan stress sebagai suatu respon terhadap situasi atau faktor yang menimbulkan emosinegatif atau perubahan fisik atau kombinasi dari perubahan fisik dan emosi. Beberapa jenis stres cukup membantu karena menimbulkan motivasi bagiindividu yang bersangkutan. Akan tetapi, stres yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan, aktivitas dan kesehatan dari individu. Stress akademik berkaitan dengan segala sesuatu yang mempengaruhi kehidupan akademik. Stress akademik diartikan sebagai kondisi atau keadaan individu yang mengalami tekanan sebagai hasil persepsi dan penilaian mahasiswa tentang stressor akademik. Lebih lanjut Govaerst Gregoire 2004 menjelaskan bahwa stress akademik erat kaitannya dengan kehidupan akademik yang dialami pelajar tergantung situasi dan keadaan dimana individu mencari ilmu pengetahuan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stress akademik adalah kondisi ketegangan yang dialami pelajar karena adanya kesenjangan antara tuntutan akademik di lingkungan belajar dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut, sehingga mengakibatkan perubahan respon dalam diri pelajar baik secara fisik maupun secara psikologis.

2. Sumber Stress Akademik

Lin dan Chen 2009 menjelaskan bahwa stress akademik berkaitan dengan beberapa hal antara lain: 1. Teacher stress Teacher stress berkaitan dengan stressor yang muncul akibat dari interaksi antara pelajar dengan guru serta kebijakan-kebijakan yang dibuat guru terkait proses akademik yang berlangsung. 2. Result Stress Result Stress merupakan kondisi situasi stress yang dirasakan individu berkaitan dengan tuntutan terhadap hasil belajarnya dan hasil belajar yang dicapainya. 3. Test Stress Perasaan cemas terkait tes-tes akademik yang dihadapi individu dalam proses akademiknya. 4. Studying stress in group Merupakan kondisi stress yang dirasakan individu berkaitan dengan proses dalam setting belajar kelompok. 5. Peer stress Peer stress muncul akibat interaksi antara individu dengan lingkungan belajar dan individu lainnya. Situasi tersebut menunjukan pengaruh individu dan kelompok yang mempengaruhi performa akademik si pelajar. 6. Time management Berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengelola dan memanajemen waktu belajarnya sehingga mampu menunjukan performa akademik yang maksimal. 7. Self-inflidted stress Berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuannya dalam menjalankan proses akademik yang mana persepsinya tersebut akan mempengaruhi performa akademik yang ditunjukan.

3. Faktor yang mempengaruhi stress akademik

Menurut Davidson dan Coper dalam Kusuma, 2008 menjabarkan beberapa faktor yang mempengaruhi stress akademik antara lain: 1. Faktor Internal. Faktor internal yang mempengaruhi stress akademik bersumber dari diri atau pribadi individu seperti kepribadian, locus of control, dan efikasi diri.