I‘tib±r al-Sanad

اِإ َةَرِخ ْْا َرادلاَو ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت َهللا ُديِرُي لُجَر اَهُؤَرْقَ ي َا ِنآْرُقْلا ُبْلَ ق سيَو ِةَرَقَ بْلا ُهَل َرِفُغ ْمُكاَتْوَم ىَلَع اَهوُءَرْ قاَو . 69 Artinya: Menceritakan kepada kami ‘²rim, menceritakan kepada kami Mu‘tamir dari Ayahnya dari seorang laki-laki dari Ayahnya dari Ma ‘qil bin Yas±r bahwa Rasul saw. Bersabda: Al-Baqarah adalah puncak Alquran dan intinya, setiap satu ayat turun disertai 80 Malaikat, dan dikeluarkan L ± Il±ha Illa Huwa al-Hayyu al-Qayy - m dari bawah ‘Arasy, maka disambungkan dengannya atau disambungkan dengan surah Al-Baqarah, dan Y ±s³n adalah hati Alquran, tidaklah seseorang membacanya karena Allah swt. dan hari akhirat kecuali diampuni baginya, baca kamulah akannya terhadap mayit kamu. 6. Dalam kitab Sunan ad-D±rim³ oleh imam ad-D±rim³ 181-255 H ْنَع َةَداَحُج ِنْب ِدمَُح ْنَع َةَمَثْيَخ ُنْب ُداَيِز َِِثدَح َِِأ َِِثدَح ٍعاَجُش ُنْب ُديِلَوْلا اََ ثدَح َلاَق َةَرْ يَرُه َِِأ ْنَع ِنَسَْ ا : َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ُلوُسَر َلاَق : ٍةَلْ يَل ِِ سي َأَرَ ق ْنَم َءاَغِتْبا ِةَلْ يللا َكْلِت ِِ ُهَل َرِفُغ ِهللا ِهْجَو . Artinya: Menceritakan kepada kami Al-Wal ³d bin Syuj± ‘, menceritakan kepadaku ayahku, menceritakan kepadaku Ziy ±d bin Khai£amah , dari Mu¥ammad bin Ju ¥±dah dari al-¦asan dari Ab³ Hurairah ra., ia berkata: bersabda Rasul saw.: Siapa yang membaca Y ±s³n pada malam hari karena mengharap rahmat Allah niscaya diampuni baginya pada malam itu.

B. I‘tib±r al-Sanad

Pengertian i ‘tib±r dalam ilmu hadis adalah menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadis itu pada bagian sanadnya tampak hanya seorang periwayat saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui apakah ada periwayat yang lain atau tidak ada untuk bagian sanad dari sanad hadis yang diteliti. Hadis-hadis tentang Keutamaan Y±s³n tersebut di atas, selanjutnya di i ‘tib±r dengan cara mengkombinasikan antara sanad yang satu dengan sanad yang lainnya. Sehingga terlihat dengan jelas seluruh sanad hadis yang diteliti, demikian 69 A ¥ mad bin ¦ anbal, Musnad Im±m A ¥ mad bin ¦ anbal. seluruh perawinya, dan metode periwayatannya. Dengan dilakukan i ‘tib±r tersebut, akan dapat diketahui apakah ada unsur mut±bi ‘ dan syah³d pada suatu hadis atau tidak. Dalam hadis Keutamaan Y±s³n riwayat imam Ab- D±wud, An-Nas± ’³, Ibn M±jah dan A¥mad bin ¦anbal terdapat persamaan rawi al- A’l± atau di tingkat sahabat, yaitu Ma ‘qil bin Yas±r. Demikian juga rawi di bawah sahabat yaitu t ±bi ‘³n juga diriwayatkan orang yang sama, namun statusnya tidak jelas ismun mubham. Dengan demikian ada 4 hadis yang berlainan redaksi hadisnya namun masih dalam pembahasan tentang Keutamaan Y±s³n saling mendukung dan menguatkan, sekalipun terdapat rawi yang tidak diketahui identitasnya. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh imam At-Tirm³©³ ternyata pada tingkat sahabat dan t±bi ‘³n hanya seorang saja yang meriwayatkan hadis tersebut yaitu Anas bin M±lik pada tingkat sahabat dan Qat±dah pada tingkat t±bi ‘³n, sehingga tidak ada pendukungnya. Adapun dalam hadis riwayat imam ad-D±rim³ sanad pada tinggkat sahabat hanya Ab- Hurairah dan pada tingkat t±bi ‘³n Al-¦asan. Dalam hadis riwayat imam Ab- D±wud digunakan lafal at-ta¥d³£, al-ikhb±r dan mu ‘an‘an. Sedangkan dalam riwayat imam At-Tirm³©³ at-ta¥d³£ dan mu‘an‘an. Dalam riwayat An-Nas±’³ dengan menggunakan lafal al-ikhb±r, at- ta ¥d³£, dan mu‘an‘an. Pada riwayat imam Ibn M±jah menggunakan lafal at- ta ¥d³£, dan mu‘an‘an. Dalam riwayat imam A¥mad bin ¦anbal menggunakan lafal at-ta¥d³£, dan mu‘an‘an. Dan pada riwayat imam ad-D±rim³ menggunakan lafal at-ta¥d³£, dan mu‘an‘an. Hasil i ‘tib±r enam hadis yang menjadi objek penelitian penulis dalam bentuk skema sanad hadis tentang Keutamaan Y±s³n dapat dilihat pada lampiran.

C. Tarjamah al-Ruw±t Kritik Sanad