commit to user 30
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 14 tenaga kerja 96 berpendapat ada pengukuran gas tes sebelum bekerja namun 4
tenaga kerja 4 berpendapat tidak ada pengukuran gas test. 13
Pengecekan permit oleh
controller
Tabel 15 : Manfaat PTW pengecekan controller No
Teliti dalam pengecekan F
Persentase 1
Teliti 17 orang
99 2
Tidak teliti 1 orang
1 Total
18 orang 100
Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 17 tenaga kerja 99
berpendapat
controller
teliti dalam pengecakan permit sedangkan 1 tenaga kerja 1 berpendapat
controller
tidak teliti dalam pengecekan permit.
B. Pembahasan
1.
Permit To Work
PTW Kegiatan produksi JOB Pertamina-Petrochina memungkinkan
adanya potensi bahaya yang besar baik dari peralatan kerja maupun lingkungan kerja, sehingga perlu adanya kebijakan yang mengontrol
keadaan tersebut dengan tujuan untuk mencegah kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja yang dapat menimbulkan cedera pada manusia atau
tenaga kerja, rusaknya peralatan kerja dan berdampak terhadap lingkungan. Sehingga pengendalian yang tepat untuk potensi bahaya
tersebut, JOB Pertamina-Petrochina menerapkan prosedur keselamatan
commit to user 31
kerja tentang surat izin kerja. Izin kerja berlaku untuk semua jenis pekerjaan yang ada di JOB Pertamina-Petrochina yang sifatnya memiliki
tingkat potensi bahaya dengan risiko tinggi misalnya
Hot Work Naked Flame
pengelasan, pemotongan, penggerindaan, dan penggunaan
abrasive wheels
. Penerapan surat izin kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6
Tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3. 2.
Personel yang Berwenang a.
PA
Personal Authority
Untuk memulai pekerjaan, tenaga kerja harus memiliki izin untuk melakukan suatu pekerjaan, dimana izin kerja tersebut harus dibuat
sebelumnya untuk mengidentikasi bahaya serta pengendaliannya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996
pada lampiran II bagian 6 disebu tkan bahwa : “Dilakukan pengawasan
untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.”
b. AA
Area Authority
Sesuai dengan
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja
No. 05MEN1996 pada lampir
an II bagian 6 disebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi bahaya yang potensial dan
telah menilai risiko-ri siko yang timbul dari suatu proses kerja.”
commit to user 32
Dalam hal ini Departemen OHS telah menempatkan AA akan berada di lokasi kerja sampai tempat tersebut dinyatakan aman dari potensi
bahaya. c.
SC
Site Controller
Sebagai personel yang berwenang mengeluarkan surat izin
hot work naked flame, spark potential, cold work breaking containment,
cold work, confined space
dalam hal ini
Superintendent
yang memiliki wewenang untuk menandatangani izin kerja sebelum pekerjaan
dilaksanakan dan memastikan bahwa pekerjaan tersebut sudah direncanakan dengan benar dan
control
pada PTW sudah dilakukan pada tim yang mengerjakan mempunyai kompetensi untuk
menyelesaikan pekerjan dengan aman. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II
bagian 6 tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 menyebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi bahaya
yang potensial dan telah menilai resiko-resiko yang timbul dari suatu proses kerja.”
d. AGT
Authorized Gas Test
Departemen OHS telah menempatkan
safety
H
2
S sebagai pihak yang berwenang melakukan gas tes awal di lokasi kerja sebelum
pekerjaan dimulai dengan menggunakan
gas detector
ID.
Gas test
dilakukan untuk mendeteksi uap-uap berbahaya, gas-gas beracun, oksigen. Orang yang bertugas mengetes gas harus sudah mendapatkan
commit to user 33
Training H
2
S
Safety
untuk tenaga kerja di lapangan, karena itu suatu kemampuan yang harus dimiliki untuk pekerjaannya. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6 tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
menyebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi bahaya yang potensial dan telah menilai risiko-risiko
yang timbul dari suatu proses kerja.” 3.
Prosedur PTW Dalam pelaksanaannya, prosedur izin kerja di JOB Pertamina-
Petrochina dibuat oleh departemen OHS. Prosedur izin kerja di JOB Pertamina-Petrochina sudah berjalan dengan baik sehingga tenaga kerja
dapat melaksanakan pekerjannya dengan baik dan berdampak pada kelancaran pekerjannya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6 disebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten dengan masukan dari tenaga kerja yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan prosedur disahkan oleh pejabat yang ditunjuk.
5. Proses PTW
Sebelum memulai pekerjaan seorang tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaan haruslah terlebih dahulu melakukan pengajuan
permohonan untuk memperoleh izin melakukan pekerjaan. Izin kerja akan diberikan setelah pengawas memastikan tidak ada bahaya bahan-bahan
lainnya yang mengancam keselamatan tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan
commit to user 34
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6 disebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten telah
mengidentifikasi bahaya yang potensial dan telah menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses kerja.”
6. Kuesioner
Berdasarkan 18 kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja untuk mengetahui keefektivan PTW baru dapat dilihat dari 3 aspek yaitu :
a. Aspek Sosialisasi PTW
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, hasilnya 17 tenaga kerja 99 sudah mendapatkan sosialisasi tentang
PTW baru sedangkan 1 1 tenaga kerja belum mendapatkan sosialisasi tentang PTW baru karena sosialisasi dilakukan secara
bertahap pada setiap personil. Adapun sosialisasi PTW baru dilakukan pada masing-masing bagian sehingga sosialisasi belum merata pada
seluruh tenaga kerja. Dalam hal ini sosialisasi tentang PTW baru diberikan oleh HSE
Supervisor. Sosialisasi tentang PTW baru mulai dikenalkan pada tenaga kerja pada tahun 2011.
b. Aspek Perbedaan penerapan PTW baru
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja tentang perbedaan penerapan PTW lama ke PTW baru, 18 orang tenaga kerja
100 merasakan ada perbedaan penerapan antara PTW lama ke PTW baru. Perbedaan yang dirasakan oleh tenaga kerja, antara lain :
commit to user 35
1 Dalam
form
PTW baru pengendalian bahaya disebutkan lebih detail seperti buang sampah pada tempatnya, periksa tempat kerja
dari kemungkinan benda jatuh, periksa peralatan sebelum dipakai. 2
Tenaga kerja lebih disiplin dalam bekerja karena ada proses PTW yang harus diikuti oleh tenaga kerja. Proses tersebut antara lain :
a PTW
Meeting
: Rabu, jam 16.30-selesai. b
Registrasi PTW : Senin, jam 07.00-08.00 c
Gas tes jika diperlukan,
pre job meeting
, pelaksanaan pekerjaan : jam 08.00-16.30
3 Pekerjaan lebih terkontrol karena bekerja sesuai dengan prosedur
sehingga lebih bertanggung jawab dalam pekerjaan yang sedang dilakukan.
4 Bekerja sesuai prosedur yang ada dalam
form
PTW, yaitu : a
Mendeskripsikan pekerjaan yang akan dilakukan PA. b
Mengidentifikasi bahaya dan kontrol PA dan AA. c
Pengesahan oleh SC d
Registrasi oleh PTWC e
Gas tes oleh AGT f
Pengembalian
permit
oleh PA, AA, SC, PTWC g
Penutupan dilakukan di PTW register yang ada di departemen
fire
. Sehingga dari perbedaan penerapan PTW lama ke PTW baru,
tenaga kerja lebih bertanggung jawab atas pekerjaan masing-masing.
commit to user 36
Dalam PTW baru ini, AA yang berwenang sehingga harus lebih fokus pada pekerjaannya beserta prosedurnya.
c. Aspek Manfaat PTW
1 Memperlancar Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, 17 tenaga kerja 99 berpendapat bahwa PTW baru bisa
memperlancar pekerjaan karena pekerjaan bisa terkoordinir dengan baik antara tenaga kerja satu dengan tenaga kerja lain,
tenaga kerja lebih teliti dalam melakukan pekerjaan yang sedang dikerjakan, tenaga kerja lebih bertanggung jawab atas
pekerjaannya. Namun 1 1 tenaga kerja berpendapat dengan adanya PTW baru tidak memperlancar pekerjaan karena
prosedurnya rumit sehingga tenaga kerja tidak leluasa dalam bekerja.
2 Perubahan Kerja
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, 18 orang tenaga kerja 100 merasakan dampak positif dari
adanya penerapan PTW baru yaitu perubahan kerja. Perubahan tersebut berupa kelengkapan
safety
lebih terpantau, tenaga kerja sudah mulai sadar tentang perilaku
safety
termasuk prosedur yang harus diikuti dalam PTW.
commit to user 37
3 Wawasan tentang K3
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, 18 orang tenaga kerja 100 dengan penerapan PTW baru dapat
menambah wawasan
tentang K3
diantaranya bisa
mengidentifikasi bahaya dan risiko, mendapat ilmu baru tentang pekerjaan, tenaga kerja tahu dampak dan cara menanggulangi
bahaya. 4
Mudah menentukan jenis
permit
yang akan digunakan Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
18 orang tenaga kerja 100 merasakan bahwa dengan adanya penerapan PTW baru tenaga kerja lebih mudah menentukan jenis
permit yang akan digunakan karena dalam
form
PTW baru sudah disebutkan potensi bahaya yang ada dan dibedakan dengan warna
form
permit. Warna
form
permit beserta jenis pekerjaan : a
Merah
hot work naked flame
: Menimbulkan api terbuka atau percikan api dimana pada kondisi normal dapat
menyalakan gas mudah terbakar. Contoh pekerjaan : pengelasan, pemotongan, penggerindaan.
b Kuning
hot work spark potensial
: Berpotensi menimbulkan percikan api pada kondisi tidak normal atau kerusakaa bisa
menyebabkan penyalaan gas atau bahan mudah terbakar.
commit to user 38
Contoh pekerjaan : pemakaian
spark tool
misal palu besi, menggunakan peralatan tenaga listrik yang menimbulkan
percikan didaerah berbahaya misal bor listrik. c
Biru
cold work
: tidak menggunakan api, tidak menimbulkan percikan api.
Contoh pekerjaan : pengecetan kuas,
roller
atau
spray
, perakitanpembongkaran
scaffolding
, bekerja dengan bahan- bahan berbahan asbes.
d Hitam
cold work breaking containment
: Membuka fasilitas yang berisi fluida untuk perbaikan atau pengetesan.
Contoh pekerjaan : konstruksi, perawatan, perbaikan tempat operasional dimana membuka fasilitas yang didalamnya
terdapat sumber energibahaya dari fluida. e
Hijau
confined space
: Memasuki ruang tertutup atau sebagian tertutup yang Memiliki jalan masuk atau keluar
yang terbatas atau dibatasi, berpotensi timbulnya kontaminan berbahaya padat, cair atau gas, lubang dengan kedalaman
1,2 meter. Contoh pekerjaan : lubang untuk masuk atau keluar terbatas
atau dibatasi, cukup besar bagi seseorang untuk masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya tanki penyimpanan,
bejana, pipa besar, galian dengan kedalaman 1,2 meter.
commit to user 39
5 Lebih percaya diri
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, 17 orang 99 berpendapat bahwa adanya penerapan PTW baru
lebih percaya diri dalam melakukan pekerjaan karena tenaga kerja paham tentang PTW baru, pekerjaan sudah disepakati dalam
meeting permit
sehingga tenaga kerja percaya diri dalam bekerja. Sedangkan 1 orang tenaga kerja 1 tidak percaya diri dengan
adanya penerapan PTW baru karena tenaga kerja tersebut kurang memahami prosedur PTW dalam menentukan jenis potensi
bahaya sehingga ragu-ragu dalam melakukan pekerjaan. 6
Penetapan waktu dan tempat meeting Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
18 orang tenaga kerja 100 tidak merasakan ada kendala dalam penetapan waktu dan tempat meeting untuk membuat permit serta
mengkoordinasikan dengan departemen lain sebelum pekerjaan dimulai. Dengan PTW baru penempatan waktu dan tempat
meeting sudah dijadwalkan waktu dan tempatnya yaitu setiap hari Rabu pada jam 16.30-selesai, dari hasil
meeting
semua tenaga kerja sudah menyepakati
permit
yang dibuat masing-masing tenaga kerja.
7 Pekerjaan lebih terencana dengan baik
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, 18 orang tenaga kerja 100 merasakan dengan penerapan PTW
commit to user 40
baru tenaga kerja bisa merencanakan pekerjaannya dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya
meeting permit
pada sore hari, untuk membuat
permit
yang akan dikerjakan sehingga besok paginya bisa langsung melakukan persiapan kerja. Selain itu PTW
baru juga melatih
good management planning
yaitu melatih tenaga kerja untuk membuat manajemen perencanaan yang baik
untuk pekerjaannya. 8
Prosedur sebelum bekerja Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
16 tenaga kerja 98 berpendapat bahwa adanya PTW baru ada prosedur sebelum kerja yang diikuti. Prosedur yang harus diikuti
salah satunya
gas test
oleh AGT,
gas test
dimaksudkan untuk melakukan pengecekan gas berbahaya dan beracun yang ada di
area kerja. Gas berbahaya itu adalah H
2
S karena di JOB Pertamina-Petrochina H
2
S belum bisa dihilangkan. Sedangkan 2 orang tenaga kerja 2 berpendapat dengan PTW baru tidak ada
prosedur yang dilakukan sebelum bekerja karena menyesuaikan dengan step pekerjaan. Upaya yang dilakukan dengan melakukan
pengecekan permit yang sudah dibuat secara teliti karena ada daerah tertentu yang membutuhkan pengecakan terlebih dahulu
seperti pengecakan gas beracun H
2
S yang bisa mematikan tenaga kerja. Selain itu juga dilakukan pengecekan jenis pekerjaan,
commit to user 41
karena jenis pekerjaan yang mengandung risiko tinggi harus membuat TRA untuk mendeskripsikan jenis pekerjaannya.
9 Persetujuan Pengajuan Permit
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, tedapat 17 tenaga kerja 99 berpendapat bahwa dalam PTW
baru ini untuk persetujuan pengajuan
permit
tidak langsung mendapat
persetujuan karena
harus dilihat
dulu jenis
pekerjaannya dan tergantung
hazard
apakah memungkinkan untuk dikerjakan, situasi tempat kerja dan persetujuan dari AA.
Ada kalanya pekerjaan yang akan dilakukan didiskusikan terlebih dahulu dengan departemen lain. Sedangkan 1 orang tenaga kerja
1 berpendapat dalam PTW baru untuk persetujuan pengajuan
permit
langsung mendapat persetujuan karena pekerjaan bersifat
continue
24 jam. 10
Bekerja sesuai SOP Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
18 orang tenaga kerja 100 adanya penerapan PTW baru tenaga kerja bekerja sesuai dengan
Standart Operational Procedure
SOP, hal ini terlihat dari langkah pekerjaan sesuai alur dan mendapatkan pengawasan langsung dari masing-masing
foreman
dan Supervisor.
commit to user 42
11 Beban Kerja AGT
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja, terdapat 12 tenaga kerja 94 berpendapat bahwa dengan
penerapan PTW baru beban kerja AGT tidak bertambah, hal ini disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan AGT hanya
melakukan pengecekan tempat kerja. Sedangkan 6 orang tenaga kerja 6 mengatakan bahwa dengan PTW baru beban kerja
AGT bertambah hal ini dikarenakan tugas AGT di
backup
oleh H
2
S dan
Fireman
. 12
Gas Test
diawal sebelum bekerja Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
14 tenaga kerja 96 berpendapat bahwa adanya penerapan PTW baru ada pengukuran
gas test
sebelum bekerja. Hal ini disebabkan oleh prosedur dalam PTW disebutkan tentang gas tes,
namun sebelum dilakukan gas tes terlebih dahulu berkoordinasi dengan AA karena AA yang mempunyai wewenang atas tempat
kerja. Sedangkan 4 tenaga kerja 4 berpendapat tidak perlu dilakukan gas tes sebelum bekerja karena tergantung dari jenis
pekerjaan yang ada dalam permintaan PTW dan permintaan dari AA.
13
Controller
Lebih Teliti Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada tenaga kerja,
17 tenaga kerja 99 berpendapat bahwa
controller
teliti dalam
commit to user 43
pengecekan permit karena
controlle
r bertanggung jawab atas permit yang dibuat tenaga kerja. terdapat 1 tenaga kerja 1
berpendapat bahwa
controller
tidak teliti dalam mengontrol permit karena sering menanyakan SOP nya.
commit to user
44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN