Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Permit To Work PTW 2. Dalam kegiatan industri JOB Pertamina-Petrochina memberlakukan sistem izin kerja untuk mengambil langkah kerja yang sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja. Permit To Work PTW memungkinkan terlaksananya pekerjaan yang aman dan terbebas dari potensi bahaya akibat sifat pekerjaan tersebut. Adapun tujuan diberlakukannya permit to work di JOB Pertamina- Petrochina yaitu : a. Untuk memberikan pedoman dalam pengendalian pekerjaan pada tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesain. b. Sebagai sarana komunikasi antara personil yang terlibat dalam PTW khususnya Area Authority pemilik area dengan Performing Authority pelaksana pekerjaan c. Memastikan bahwa kondisi bahaya di lokasi kerja telah terkontrol sehingga dapat memenuhi keselamatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. JOB Pertamina-Petrochina mempunyai komitmen yang tinggi untuk menciptakan dunia kerja yang aman dan sehat melalui keselamatan dan kesehatan kerja, untuk mewujudkan komitmen tersebut JOB Pertamina- Petrochina menyelenggarakan izin kerja aman untuk mencegah kecelakaan commit to user 16 kerja pada tenaga kerja yang dapat mengakibatkan cedera atau kelainan- kelainan akibat pekerjaannya. 2. Personel yang berwenang a. PA Performing Authority Dalam hal ini seorang PA adalah personil yang memimpin atau mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan, seperti Forema n atau Leader Maint Contractor Personil yang berwenang sebagai pemimpin ini haruslah dapat mengadakan koordinasi dengan tenaga kerja lain selama pekerjaan berlangsung. Dalam pengisian PTW, PA harus tahu potensi bahaya apa saja yang terjadi sehingga sudah disiapkan alat pelindung diri. b. AA Area Authority Seorang AA haruslah personel yang mempunyai area dimana pekerjaan akan dilakukan, dalam hal ini seorang AA adalah Supervisor Produksi. Sebelum melakukan pekerjaan AA harus menginspeksi tempat kerja dan menandatangani PTW. Jika AA memutusan bahwa tempat kerja tersebut aman maka PA bisa memulai atau melanjutkan pekerjaan, maka AA memastikan agar tindakan pencegahan dan prosedur yang tercantum dalam PTW sudah disediakan. c. SC Site Controller Dalam hai ini Superintendent Produksi yang mempunyai wewenang atau otoritas PTW yang sudah diterapkan. commit to user 17 d. PTWC Permit To Work Controller PTWC adalah personil yang bertugas meregistrasi permit yang diterbitkan. Sebelum melakukan pekerjaan, satu hari sebelumnya PA melakukan meeting safety permit untuk menentukan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, setelah permit jadi kemudian besok paginya permit di registrasikan pada PTWC. Dalam hal ini PTWC JOB Pertamina-Petrochina adalah section Fire, jadi jika pekerjaan akan dimulai permit harus sudah jadi. e. AGT Authorize Gas Tester AGT adalah personel yang bertugas melakukan pengukuran gas ditempat kerja sesuai persyaratan dalam PTW. Sebagai orang yang berwenang mengidentifikasi gas berbahaya dimana tenaga kerja melakukan pekerjaaannya harus mampu mengenali potensi bahaya yang ada ditempat tersebut. Seorang pengetes gas haruslah orang yang mempunyai kompetensi tentang gas-gas yang berbahaya seperti gas H 2 S bagi tenaga kerja. JOB Pertamina-Petrochina pengetes gas yang berwenang adalah sectio n H 2 S, pengetes gas tersebut bekerja selama 24 jam dan selalu waspada akan bahaya gas H 2 S jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran, peledakan dan kebakaran. 3. Prosedur Permit To Work Prosedur dalam pembuatan PTW harus melalui tahap-tahap sebagai berikut : commit to user 18 a. Mengidentifikasi mengklasifikasi pekerjaan yang akan dilakukan : 1 Non PTW : jika pekerjaan dilakukan di areanya sendiri dan tidak berhubungan dengan departemen lain PA AA sama. 2 PTW : jika pekerjaan dilakukan di luar areanya dan berhubungan dengan departemenorang lain PA AA tidak sama. Dalam hal ini PA dan AA harus mengisi formulir PTW sendiri untuk menentukan jenis pekerjaan apa yang akan dilakukan. b. Melakukan pre-job meeting untuk menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan, metode kerja, bahaya dan tindakan pengendaliannya kepada personel yang akan melakukan pekerjaan. Serta menggunakan SOP dan JSA yang resmi dan disetujui dalam bekerja. c. Segi tenaga kerja 1 Mengajukan PTW yang sesuai Lampiran 4 2 Melampirkan dokumen pendukung yang sesuai, misalnya: a Level 2 Risk Asessment L2RA b Sertifikat Isolasi Energi c Sertifikat Penggalian d Surat Ijin Masuk Ruang Terbatas e Lay out Plant d. Segi pemilik area 1 Memeriksa dan menyetujui PTW yang diajukan PA 2 Meminta AGT untuk melakukan pengukuran gas jika diperlukan : commit to user 19 a Kontinyu : Gas detektor dibawa oleh pekerja b Periodik : Pengukuran dilakukan setiap pekerjaan akan dimulai. 3 Berdiskusi dengan PA tentang rencana kerja dan tindakan pengendalian pekerjaan. a Jika sudah sesuai, menandatangani PTW. b Jika belum sesuai, kembali ke langkah c.1. e. Segi HSE Superintendent 1 Memeriksa semua PTW bersama AA dan PA dalam permit meeting di sore hari. 2 Mengotorisasimengesahkan PTW : a Jika tidak setuju dikembalikan ke langkah c.1 . b Jika setuju, diserahkan ke PTWC untuk diregister langkah f.1. f. Segi controller Meregister PTW L2RA yang masuk. 1 Jika perlu pengetesan gas, maka ke langkah g.1 2 Jika tidak perlu. lanssuns ke langkah h.1 g. Authorized Gas Test AGT Melakukan pengukuran gas di lokasi kerja sebelum pekerjaan dimulai. commit to user 20 h. Dari segi tanaga kerja dan crew tenaga kerja 1 Melakukan toolbox meeting untuk menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan, prosedur kerja, bahaya dan tindakan pengendalian kepada personel yang akan melakukan pekerjaan. 2 Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan melaksanakan rekomendasi TRA. a Jika pekerjaan sudah selesai atau masa berlaku habis, maka PTW ditutup. b Jika pekerjaan belum selesai, maka PTW dikembalikan dan dibuka kembali. i. Dari segi tenaga kerja, pemilik area dan HSE Superintendent 1 Pengesahan permit yang masih berlanjut. 2 Kembali ke langkah f.1 j. Dari segi tenaga kerja 1 Membersihkan tempat kerja 2 Menutup PTW 3 Mengembalikan PTW ke AA dan PTWC 4. Proses Permit To Work Sebelum memulai pekerjaan seorang tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaan haruslah terlebih dahulu mengajukan proses permohonan untuk memperoleh izin melakukan pekerjaannya. Departemen Occupational Health and Safety OHS yang berhak memberikan surat izin pada pelaksanaan pekerjaan tersebut. commit to user 21 Proses perizinan tersebut sebagai berikut : a. Permintaan permit Permintaan permit dilakukan di departemen OHS, setelah permintaan permit selanjutnya PA mengidentifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan diisi selengkap-lengkapnya mulai dari tanggal dilakukannya pekerjaan, lokasi pekerjaan supaya pekerjaan tersebut dapat diidentifikasi bahayanya dan pengendaliannya. Kemudian permintaan permit kembali untuk mendapatkan control atau persetujuan dari AA. b. Review dan Persetujuan Sebelum melakukan pekerjaan permit di review terlebih dahulu dengan melakukan kunjungan lapangan dengan mengidentifikasi bahaya dan identifikasi risiko apa saja yang ada dan pengendaliannya disebutkan setelah itu permit dibuat. Untuk bahaya-bahaya lain yang mempunyai risiko tinggi diperlukan L2RA. c. Pengesahan Permit Jika identifikasi risiko dan pengendaliannya sesuai maka bisa dilakukan pengesahan permit tapi jika tidak sesuai maka permit tidak bisa dilanjutkan dan harus dilakukan identifikasi lagi. Permit yang telah disahkan, pekerjaan bisa langsung dijadwalkan. Dalam hal ini yang berwenang mengesahkan permit adalah SC. commit to user 22 d. Persiapan Equipment Alat Setelah pekerjaan selesai dijadwalkan maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan untuk pekerjaan tersebut. e. Permit Terbit Sebelum permit terbit terlebih dahulu dilakukan kunjungan lapangan untuk memastikan HIRA sudah ada pengendaliannya kemudian dilakukan verifikasi lokasi dan verifkasi pengendalian barulah permit terbit. Setelah permit siap, AA memastikan bahwa PA mengerti tahap-tahap sebelumnya dimulai dari identifikasi pekerjaan, permintaan permit , identifikasi bahaya, identifikasi risiko, pengendalian dan peralatan. f. Pelaksanaan Pekerjaan Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan pre-job safety meeting untuk mengkomunikasikan persyaratan keanggotaan team. Kemudian minta paraf pada anggota tim. Setelah semua clear pekerjaan bisa dilakukan. Area Authority memonitor kondisi dan pengendalian. g. Pekerjaan Selesai Jika pekerjaan telah selesai dilakukan kunjungan lapangan kembali untuk memastikan dengan berakhirnya pekerjaan tempat kerja ditinggalkan dalam kondisi aman barulah penutupan permit. Registrasi penutupan dilakukan oleh PTWC. commit to user 23 5. Pembagian kuesioner pada tenaga kerja Untuk mendapatkan data tentang keefektivitasan PTW di JOB Pertamina-Petrochina, maka dilakukanlah pembagian kuesioner kepada 22 tenaga kerja namun dari 22 kuesioner yang dibagikan hanya 18 kuesioner yang terkumpul dengan alasan tenaga kerja lupa menempatkan kuisioner yang dibawanya. Pembagian kuesioner dilakukan sore hari saat meeting PTW sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang dialami masing- masing responden. Kuesioner tersebut berisi 15 pertanyaan dengan rincian sebagai berikut : a. Apakah sudah dilakukan sosialisasi? b. Adakah perbedaan penerapan PTW lama ke PTW baru? c. Apakah PTW baru memperlancar pekerjaan? d. Adakah dampak yang dihasilkan dari perubahan kerja? e. Apakah wawasan tentang K3 lebih banyak? f. Apakah mudah menentukan jenis permit yang akan digunakan? g. Apakah lebih percaya diri? h. Apakah penetapan waktu dan tempat meeting menimbulkan kendala? i. Apakah pekerjaan lebih terencana dengan baik? j. Adakah prosedur sebelum bekerja? k. Apakah pengajuan permit langsung mendapat persetujuan? l. Apakah bekerja sesuai SOP? m. Apakah beban kerja AGT bertambah? n. Apakah gas test dilakukan diawal sebelum bekerja? commit to user 24 o. Apakah controller lebih teliti? Dari 15 pertanyaan diatas, keefektivitasan PTW dapat dilihat dari 3 aspek yaitu : a. Aspek Soaialisasi Permit To Work PTW Tablel 1 :Sosialisasi Permit To Work PTW baru No Mendapat sosialisasi F persentase 1 Sudah 17 orang 99 2 Belum 1 orang 1 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel frekuensi di atas didapatkan hasil tentang sosialisasi PTW baru pada 18 tenaga kerja, terdapat 17 tenaga kerja 99 sudah mendapatkan sosialisasi tentang PTW baru sedangkan 1 orang tenaga kerja 1 belum mendapatkan sosialisasi tentang PTW baru. b. Aspek Perbedaan penerapan Permit To Work PTW lama ke Permit To Work PTW baru Tabel 2 : Perbedaan penerapan Permit To Work PTW lama ke baru No Perbedaan yang dirasakan oleh tenaga kerja F Persentase 1 Ada perbedaan 18 orang 100 2 Tidak ada perbedaan 0 orang Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas tentang aspek perbedaan yang dirasakan setelah penerapan PTW lama ke PTW baru pada tenaga kerja, semua commit to user 25 tenaga kerja 100 merasakan ada perbedaan setelah penggunaan PTW baru ini. c. Aspek Manfaat PTW Manfaat dari penerapan PTW baru yang dirasakan oleh tenaga kerja berdasarkan kuesioner yang terkumpul adalah sebagai berikut : 1 Memperlancar Pekerjaan Tabel 3 : Manfaat PTW No Manfaat F Persentase 1 Memperlancar Pekerjaan 17orang 99 2 Belum memperlancar pekerjaan 1 orang 1 Total 18orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, 17 tenaga kerja 99 berpendapat bahwa PTW baru bisa memperlancar pekerjaan sedangkan 1 orang tenaga kerja 1 berpendapat bahwa PTW baru belum memperlancar pekerjaan. 2 Perubahan Kerja Tabel 4 : Manfaat PTW No Manfaat F Persentase 1 Ada perubahan kerja 18 orang 100 2 Tidak ada perubahan kerja 0 orang Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasilnya 18 orang tenaga kerja 100 merasakan ada perubahan kerja. commit to user 26 3 Wawasan tentang K3 Tabel 5 : Manfaat PTW No Manfaat F Persentase 1 Menambah wawasan K3 18orang 100 2 Tidak menambah wawasan K3 0orang Total 18orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel diatas, 18 orang tenaga kerja 100 berpendapat bahwa PTW baru menambah wawasan tentang K3. 4 Mudah Menentukan Jenis Permit Tabel 6 :Manfaat PTW menentukan jenis PTW No Manfaat F Persentase 1 Mudah menentukan 18 orang 100 2 Tidak mudah menentukan 0 orang total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasilnya 18 orang tenaga kerja 100 mudah menentukan jenis permit yang akan digunakan dalam bekerja. 5 Percaya Diri PD Tabel 7 : Manfaat PTW PD No Percaya Diri F Persentase 1 Lebih PD 17 orang 99 2 Tidak PD 1 orang 1 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 17 tenaga kerja 99 lebih percaya diri menggunakan PTW baru dalam bekerja commit to user 27 sedangkan 1 orang tenaga kerja 1 tidak percaya diri menggunakan PTW baru. 6 Kendala Penetapan waktu dan tempat meeting Tabel 8 : Manfaat PTW menimbulkan kendala No Menimbulkan kendala waktu dan tempat F Persentase 1 Ada 0 orang 2 Tidak ada 18 orang 100 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasilnya 18 orang tenaga kerja 100 merasakan tidak ada kendala dalam penetapan waktu dan tempat meeting untuk membuat permit yang akan digunakan kemudian dikoordinasikan dengan departemen lain sebelum memulai pekerjaan keesokan harinya. 7 Pekerjaan lebih terencana Tabel 9 : Manfaat PTW pekerjaan terencana No Manfaat F Persentase 1 Lebih terencana 18 orang 100 2 Tidak terencana 0 orang Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasilnya 18 orang tenaga kerja 100 merasakan pekerjaan lebih terencana. commit to user 28 8 Prosedur sebelum bekerja Tabel 10 : Manfaat PTW prosedur sebelum bekerja No Prosedur sebelum kerja F persentase 1 Ada prosedur 16 orang 98 2 Tidak ada prosedur 2 orang 2 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, 16 tenaga kerja 98 berpendapat bahwa dalam PTW baru ada prosedur yang harus dilakukan sebelum bekerja namun 2 tenaga kerja 2 berpendapat tidak ada prosedur yang harus dilakukan sebelum bekerja. 9 Persetujuan dalam pengajuan permit Tabel 11 : Manfaat PTW persetujuan PTW No persetujuan Pengajuan permit F Persentase 1 Langsung disetujui 1 orang 1 2 Tidak langsung 17 orang 99 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 17 tenaga kerja 99 berpendapat bahwa setiap pengajuan permit tidak langsung mendapat persetujuan namun 1 tenaga kerja 1 berpendapat pengajuan permit langsung mendapat persetujuan. commit to user 29 10 Bekerja sesuai SOP Tabel 12 : Manfaat PTW sesusi SOP No Prosedur kerja F Persentase 1 Sesuai SOP 18 orang 100 2 Tidak sesuai SOP 0 orang Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasilnya 18 orang tenaga kerja 100 bekerja sesuai dengan SOP di perusahaan. 11 Beban kerja AGT Tabel 13 : Manfaat PTW beban kerja AGT No Beban kerja AGT F Persentase 1 Bertambah 6 orang 6 2 Tidak bertambah 12 orang 94 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 12 tenaga kerja 94 berpendapat beban kerja AGT tidak bertambah dengan berlakunya PTW baru namun 6 tenaga kerja 6 berpendapat dengan PTW baru beben kerja AGT menjadi bertambah. 12 Pengukuran gas test sebelum bekerja Tabel 14 : Manfaat PTW gas tes No Pengukuran gas test F Persentase 1 Ada pengukuran 14 orang 96 2 Tidak ada pengukuran 4 orang 4 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 commit to user 30 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 14 tenaga kerja 96 berpendapat ada pengukuran gas tes sebelum bekerja namun 4 tenaga kerja 4 berpendapat tidak ada pengukuran gas test. 13 Pengecekan permit oleh controller Tabel 15 : Manfaat PTW pengecekan controller No Teliti dalam pengecekan F Persentase 1 Teliti 17 orang 99 2 Tidak teliti 1 orang 1 Total 18 orang 100 Sumber : Kuesioner pada tanggal 21 Maret 2012 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 17 tenaga kerja 99 berpendapat controller teliti dalam pengecakan permit sedangkan 1 tenaga kerja 1 berpendapat controller tidak teliti dalam pengecekan permit.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

STUDY ANALISA STABILITAS TRANSIENT SETELAH LOAD SHEDDING PADA POWER PLANT 1 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ), TUBAN

3 45 21

RESPON MASYARAKAT TENTANG AKTIVITAS KOMUNIKASI HUMAS DALAM PROGRAM COMMUNITY DEVELOPMENT JOB PERTAMINA PETROCINA EAST JAVA (Studi Pada Tokoh Masyarakat Desa Rahayukecamatan Soko Tuban )

0 15 34

PENDAHULUAN PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

0 2 12

PERMIT TO WORK SEBAGAI PENDUKUNG PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI JOB PERTAMINA-TALISMAN JAMBI MERANG.

1 3 10

Permit to work sebagai pendukung pelaksanaan kesetan dan kesehatan kerja di job pertamina-talisman Jambi Merang cover

0 0 10

EVALUASI PENGGUNAAN SISTEM LUMPUR SYNTHETIC OIL BASE MUD DAN KCL POLYMER PADA PEMBORAN SUMUR SKW23 LAPANGAN SUKOWATI JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

0 2 8

Analisis Stabilitas Transien Dan Perancangan Pelepasan Beban Pada Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java - ITS Repository

0 0 111

Evaluasi Koordinasi Proteksi Akibat Penambahan Pembangkit Dan Rekonfigurasi Jaringan Di Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban - ITS Repository

0 0 115

HALAMAN JUDUL - Analisa Reliability, Safety Dan Risk Management Pada Sistem Pengendalian Separator V-100 Di Job Pertamina - Petrochina East Java - ITS Repository

0 0 156

PREDIKSI TEKANAN PORI MENGGUNAKAN METODE KOMPRESIBILITAS DI RESERVOIR KARBONAT, STUDI KASUS : LAPANGAN MZ JOB PERTAMINA - PETROCHINA EAST JAVA

0 0 119