Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin di SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri

PENGELOLAAN BANTUAN SISWA MISKIN
DI SMP MUHAMMADIYAH 8 WONOGIRI

oleh
*) Heru Mahmudi Santoso; **) Yetty Sarjono; ***)Wafroturrohmah
*) Guru SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri
**) Dosen Progdi Pendidikan Akuntansi
***) Dosen Progdi Pendidikan Akuntansi
Abstract
he aims of the research are to: 1) describe the preparation of management of Student Financial
Aid Program; 2) describe the activities of management of Student Financial Aid Program; and
3) describe the management report of Student Financial Aid Program at SMP Muhammadiyah 8
Wonogiri. The research method applied was descriptive qualitative study by using an ethnographic
approach. The subject of the research was SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri. The data were collected
through in-deep interview, observation and documentation. The informants of the research are: the
principal, vice-principal, and teachers, who have the role in Poverty Student Aids management of
SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri. The data were obtained and analyzed by using an interactive model
which included data collection, reduction, verification and drawing conclusion. The research result
showed that; 1) The preparation of management of Student Financial Aid Program at SMP
Muhammadiyah 8 Wonogiri was started by conducting a coordination among the principal, teachers,
staffs, and team. Then they prepared some data related to students’ background which would be

promoted to get Student Financial Aid Program ; 2) The activities in managing of The Student
Financial Aid Program was started by planning, actuating, distributing, recording, controlling, and
reporting of Student Financial Aid Program as a form of responsibility of the team in managing
Student Financial Aid Program, and 3) In the end of management process of Student Financial Aid
Program, school or the team had a responsibility to record and report the outcome of the
management of Student Financial Aid Program at SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri. By reporting the
outcome, it meant that the management of Student Financial Aid Program had been finished. The
whole management activities of Student Financial Aid Program were based on the principles of
School Financial Management, those are; transparency, accountability, effectively, efficiency. And
effective
Keywords: financial aid; management; poor students.

bangsanya

Pendahuluan

(Kunaryo,

2000:


21).

Pendidikan merupakan salah satu

Pendidikan dalam arti luasa didalamnya

faktor utama bagi pengembangan sumber

arti luas terkandung pengertian mendidik,

daya manusia. Karena pendidikan diyakini

membimbing,

mampu

meningkatkan

Dalam keseluruhan proses pendidikan di


manusia

untuk

produktif

yang

sumber

menciptakan
mampu

daya

manusia

memajukan

sekolah,


mengajar,

kegiatan

dan

belajar

melatih.

merupakan

kegiatan yang pokok (Darajat, 2000: 100).

35

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin …. (Heru Mahmudi Santoso dkk.)

Menurut UU no. 20 tahun 2003 tentang


ketakwaan manusia (Sa’ud & Makmun,

Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1

2005: 6).

bahwa setiap warga negara mempunyai

Pendidikan merupakan salah satu

memperoleh

kunci penanggulangan kemiskinan dalam

pendidikan yang bermutu. Pada pasal 1

jangka menengah dan jangka panjang.

ayat 26 disebutkan warga negara adalah


Namun, sampai dengan saat ini masih

warga negara Indonesia baik yang tinggal

banyak orang miskin

di Negara Kesatuan Republik Indonesia

keterbatasan akses untuk

maupun di luar wilayah Negara Kesatuan

pendidikan bermutu, hal ini disebabkan

Republik

antara

hak


yang

sama

untuk

Indonesia.

Selanjutnya

pada

lain

karena

yang memiliki
memperoleh


mahalnya

biaya

pasal 4 ayat 1, pendidikan dilaksanakan

pendidikan. Disisi lain, Undang-Undang

secara demokratis dan berkeadilan serta

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

tidak diskriminatif dengan menjunjung

Pendidikan

tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,

bahwa setiap warga negara berusia 7-15


nilai kultural dan kemajemukan bangsa”.

tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,

Nasional

mengamanatkan

Dari beberapa hal tersebut bisa kita

yang dikenal dengan Program Wajib

lihat bahwa pendidikan merupakan hal

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

yang sangat diperhatikan oleh pemerintah

Pada pasal 34 ayat 2 tertera bahwa


dan harus dipastikan sampai ke semua

pemerintah

warga

merupakan

menjamin terselenggaranya wajib belajar

faktor penting dalam kehidupan maka arah

minimal jenjang pendidikan dasar tanpa

pendidikan masa depan harus mampu

memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3

memberikan jalan pemecahan masalah


menyebutkan,

bagi

negara.

Pendidikan

pembangunan

sumber

daya

insan

dan

pemerintah

bahwa

wajib

daerah

belajar

yakni

tersedianya

merupakan tanggung jawab negara yang

yang

berkualitas

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan

sehingga mampu mengantisipasi setiap

pemerintah,

perubahan yang cepat (Soetarno, 2002: 1).

masyarakat.

pemerintah

daerah,

dan

Selain itu, pendidikan merupakan upaya

Keberhasilan pendidikan merupakan

yang dapat mempercepat pengembangan

tanggungjawab bersama antara keluarga,

potensi manusia karena pendidikan dapat

anggota

mempengaruhi

fisik,

Pemerintah dan masyarakat menyediakan

dan

tempat belajar yaitu sekolah. Sekolah

mental,

36

perkembangan

emosional

serta

moral

masyarakat,

dan

pemerintah.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

menampung siswa-siswinya dari berbagai

Subsidi Langsung Tunai (SLT). Sebagai

macam latar belakang dan kondisi yang

konsekuensi dalam bidang pendidikan,

berbeda. Pada umumnya anak-anak yang

maka pemerintah selain

berasal dari keluarga menengah ke atas

program Bantuan

mendapatkan pengarahan dan bimbingan

(BOS)

yang cukup baik dari orang tua mereka,

meringankan

sedangkan anak-anak yang berasal dari

yang dibayar oleh masyarakat dengan

keluarga ekonomi rendah kurang mendapat

tetap mempertahankan mutu pendidikan.

bimbingan dan perhatian yang cukup dari

yang

mengeluarkan

Operasional

Sekolah

bertujuan
beban

Setelah

biaya pendidikan

Pemerintah

kebijakan

lebih

pada

pendukung untuk menuntaskan program

bagaimana untuk memenuhi kebutuhan

Wajar Dikdas 9 Tahun, ternyata kebijakan

sehari-hari mereka.

BOS tersebut belum mampu menjamin

perhatiannya

sebagai

menetapkan

orang tua mereka karena orang tua mereka
memusatkan

BOS

untuk

salah

satu

Konsekuensi dari hal tersebut maka

seluruh masyarakat untuk dapat sekolah,

pemerintah wajib memberikan layanan

terutama bagi anak-anak usia sekolah yang

pendidikan bagi seluruh peserta didik pada

berasal dari keluarga miskin. BOS yang

tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan

diberikan kepada lembaga penyelenggara

SMP/MTs serta satuan pendidikan yang

Wajar

sederajat). Seiring meningkatnya beban

SMP/MTs, hanya mampu mengurangi

subsidi

beban

BBM

yang

harus

dibayar

Dikdas

biaya

setara

pendidikan

dan

yang

harus

tetapi

tidak

pemerintah karena semakin meningkatnya

dikeluarkan

harga minyak dunia, pada bulan Maret dan

mampu untuk membebaskan seluruh biaya

Oktober

melakukan

pendidikan, sehingga banyak siswa miskin

pengurangan subsidi BBM secara drastis.

yang tidak sanggup atau melanjutkan

Masyarakat langsung merasakan dampak

pendidikannya karena harus mengeluarkan

kenaikan

biaya untuk buku, transportasi, seragam

2005

Pemerintah

harga

melambungnya

BBM

dan

madrasah, sepatu, buku tulis atau biaya

mengatasi

lainnya yang tidak dapat dipenuhi dari

dampak kenaikan harga BBM, pemerintah

dana BOS. Sementara kita semua melihat

merealokasikan anggarannya ke empat

bahwa

program besar, yaitu program pendidikan,

keluarga kurang mampu bahkan dapat

kesehatan, infrastruktur pedesaan, dan

dikategorikan miskin.

pendidikan.

kebutuhan

berupa

Dalam

rangka

pokok

masyarakat,

SD/MI

mayoritas

siswa

berasal

dari

37

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin …. (Heru Mahmudi Santoso dkk.)

Untuk mencegah terjadinya anak

kualitatif

cenderung

tidak

memotong

putus sekolah yang disebabkan faktor

halaman cerita dan data lainnya dengan

ketidakmampuan ekonomi dan sekaligus

simbol–simbol angka (Sutopo, 2006: 4).

menarik anak usia sekolah yang tidak

Penelitian kualitatif memfokuskan pada

sekolah agar masuk sekolah serta dalam

pengumpulan informasi tentang keadaan

rangka pemberian akses yang lebih besar

atau realita yang sedang berlangsung, jadi

kepada kelompok masyarakat yang selama

bentuk penelitian ini adalah naturalistik.

ini kurang terjangkau oleh pendidikan,

Menurut Guba (1978) dan Wolf

pemerintah melalui APBN menetapkan

(1979), “qualitative research is frequently

program Bantuan Siswa Miskin (BSM)

called naturalistic because the researcher

yang diberikan kepada sebagian siswa

frequents places where the events he or she

miskin di tingkat Sekolah Dasar/MI hingga

is interested in naturally occur” (Bogdan

Sekolah

dan Biklen, 1998: 3). Penelitian qualitatif

Lanjutan

Tingkat

Atas/MA,

walaupun jumlah siswa yang mendapatkan

sering

bantuan ini masih sangat terbatas. Dengan

peneliti datang ke tempat penelitian di

program

mana

BSM

ini,

diharapkan

dapat

dinamakan

realita

naturalistik

sedang

berlangsung.

membantu sebagian siswa yang berasal

Sedangkan

dari keluarga kurang mampu/miskin di

mengatakan, “qualitative research occurs

dalam membiayai sebagian kebutuhan

in natural setting, where human behavior

pendidikannya

dapat

and events happen.” Penelitian kualitatif

bahkan

dilakukan pada lingkungan natural, dimana

menyelesaikan

sehingga
pendidikannya,

dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

Creswell

karena

(1994:

162)

manusia melakukan aktifitas.

berikutnya.
Metode Penelitian
Dalam

berjudul

BSM adalah bantuan yang diberikan

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin di

kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri ini,

BSM bertujuan agar siswa tidak mampu

digunakan metode penelitian kualitatif

dapat terus melanjutkan pendidikan di

dengan desain. Penelitian kualitatif secara

sekolah. Program ini bersifat bantuan

umum sering disebut sebagai penelitian

bukan beasiswa, karena jika beasiswa

kualitatif

dalam

bukan berdasarkan kondisi ekonomi siswa,

mengembangkan pemahaman, penelitian

melainkan berdasarkan prestasi”. Sumber

38

penelitian

Hasil Penelitian dan Pembahasan

deskriptif

yang

karena

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

dana BSM dari APBN. BSM terdiri dari

dilakukan

dua macam, dari Kementerian Pendidikan

semester. Dana yang digunakan akan

dan Kebudayaan mengelola BSM dan

dipertanggungjawabkan

Beasiswa Bakat dan Prestasi sedang dari

dana.

Kementerian

orang

Agama

disebut

sebagai

setiap

triwulan

atau

kepada

per

sumber

Jika dana tersebut diperoleh dari
tua

siswa,

maka

akan

Bantuan Beasiswa Siswa Miskin yang

dipertanggungjawabkan

disatukan pengelolaannya antara bantuan

sekolah kepada orang tua siswa. Begitu

dengan beasiswa. Dalam penyaluran BSM,

pula jika dana tersebut bersumber dari

sekolah mewanti-wanti pada siswa agar

pemerintah

BSM bisa dimanfaatkan dengan benar

jawabkan kepada pemerintah.

maka

pemerintah. BSM dapat dimanfaatkan

adanya

untuk

meningkatkan

perlengkapan

siswa

akan

kepala

dipertanggung

Maksud dan tujuan adanya BSM

seperti petunjuk yang diberikan oleh

pembelian

oleh

komitmen

pemerintah

mutu

untuk

pendidikan

serta

misalnya buku pelajaran, alat tulis, sepatu

menekan angka putus sekolah. BSM sangat

dan tas. Atau untuk biaya transportasi ke

berperan

sekolah maupun uang saku siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa jika

sekolah.

bentuk

dikelola dengan baik dan tepat sasaran.

pertanggungjawaban dalam pelaksanaan

Tujuan yang pokok membantu memenuhi

program

kebutuhan siswa, mencegah siswa dari

Salah

satu

BSM,

pengelola

wajib

untuk

memotivasi

melaporkan hasil kegiatannya ke pihak

kemungkinan

terkait. Tim Pengelola harus melaporkan

kesulitan ekonomi, memberi peluang dan

semua kegiatan yang berkaitan dengan

kesempatan siswa untuk terus bersekolah

BSM ke Tim Kabupaten dalam hal ini

hingga menyelesaikan pendidikan SMP,

Dinas

dan

Penidikan

penerima

oleh

siswa

statistik

kelancaran

akibat

program

sekolah. Dalam penentuan penerimaan

BSM, pemanfaatan dana

BSM, guru maupun karyawan sekolah

penyaluran

penerima

hasil

mengadakan survei mengumpulkan data

pengaduan

siswa untuk diseleksi layak tidaknya siswa

BSM,

monitoring

evaluasi

dan

masalah.

Kepala

sekolah

menyampaikan

membantu

sekolah

dan

BSM,

penyerapan

meliputi

putus

dalam

laporan

di

wajib
bidang

bersangkutan

mendapat

BSM.

BSM

diberikan kepada siswa yang tergolong

dan

miskin dan sangat membutuhkan dalam

pengeluaran keuangan sekolah. Evaluasi

rangka untuk memenuhi kebutuhan mereka

keuangan

mengenai

penerimaan

39

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin …. (Heru Mahmudi Santoso dkk.)

mendapatkan

pendidikan

yang

layak.

Seperti di ungkapkan oleh bendahara

Tahap awal pengelolaan BSM, di mulai

bahwa

dengan suatu perencanaan dan persiapan.

diselenggarakan sekolah untuk membentuk

Perencanaan

pembentukan

pengelola dana BSM. Petugas pengelola

panitia, kuota siswa yang akan diusulkan,

dibentuk dengan maksud dan tujuan untuk

data siswa yang akan diusulkan dan semua

mengelola

hal

BSM.

penerima, pendistribusian, hingga tahap

Pengorganisasian menentukan bagaimana

pelaporan baik secara administrasi maupun

aturan dan tata kerjanya. Pelaksanaan

pelaksanaan pemberian BSM. Sebelum

menentukan siapa yang terlibat, apa yang

pengusulan untuk siswa yang nantinya

dikerjakan,

menerima BSM kami

yang

meliputi

berkaitan

dengan

dan

masing-masing

:

“Rapat

dari

koordinasi

seleksi

yang

pengusulan

mempersiapkan

apa.

terlebih dahulu apa yang harus kami

Pengawasan dan pemeriksaan mengatur

lakukan, mengkoordinasikan dengan guru,

kriterianya, bagaimana cara melakukannya,

wali kelas, komite sekolah, kesiswaan,

dan akan dilakukan oleh siapa. Kegiatan

guru BK, dan pengelola lainya untuk

umpan balik merumuskan kesimpulan dan

menentukan kuota jumlah siswa yang akan

saran-saran

kesinambungan

diusulkan dalam mendapatkan dana BSM.

terselenggaranya Manajemen Operasional

Sesuai juknis dengan metode penetapan

Sekolah. Untuk menetapkan siswa perima

variabel dan penilaian. Pengambilan BSM

BSM ada tahapan-tahapan. Tahap Pertama

dilakukan di lembaga penyalur yaitu kantor

menyusun daftar siswa kelas 7, 8, 9

Pos. BSM harus disalurkan secara utuh,

yang dinilai berhak menerima bantuan

tanpa ada potongan

sesuai dengan kriteria diantaranya, siswa

oleh pihak manapun, serta dalam bentuk

yang terancam putus sekolah karena

apapun. Pengambilan BSM

kesulitan biaya, siswa yang tidak sedang

sekaligus

menerima beasiswa dari sumber lain, dan

menandatangani bukti penerimaan yang

siswa yang telah dibebaskan dari segala

disediakan

jenis

Sebagai

bertanggung

iuran

menyeleksi

jawab

dalam

untuk

sekolah.
siswa

dari

hal

Tahap

Kedua

daftar

tahap

untuk

salah

penerima BSM sesuai dengan

Muhammadiyah

40

dilakukan

bulan

lembaga

dengan

penyalur.

satu

bentuk

pertanggungjawaban dalam pelaksanaan
program

penerima BSM yang telah ditetapkan.

enam

oleh

pertama, sehingga diperoleh jumlah siswa
alokasi

atau pungutan dan

BSM. Pengelola

melaporkan

8

di SMP

Wonogiri

wajib

hasil kegiatannya kepada

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

pihak terkait. Secara umum, hal-hal yang

pendistribusian dana BSM siswa bisa

dilaporkan oleh pelaksana program adalah

mengambil sendiri secara langsung di

berkaitan dengan statistik penerima BSM,

lembaga penyalur yang

penyaluran dan penyerapan dana BSM,

Kantor Pos dengan membawa salinan

pemanfaatan dana oleh siswa penerima

SK Penetapan Siswa Penerima BSM dan

BSM,

lampirannya.

hasil monitoring evaluasi dan

ditunjuk yaiut

Sedangkan

pengambilan

mencatat

dana BSM secara kolektif oleh Sekolah

segala kegiatan dari penerimaan sampai

harus menggunakan SK kolektif yang

penyaluran dan BSM, maka pengelola

sudah ditandatangani siswa penerima dana

membuat pembukuan untuk mengontrol

BSM, tanpa meterai, diketahui oleh Ketua

dan mendokumentasikan segala kegiatan

Komite Sekolah. Pengambilan dana BSM

yang terkait dengan pengelolaan dana

secara

BSM yang selanjutnya dijadikan bahan

diutamakan. SK kolektif harus dilengkapi

evaluasi maupun laporan sebagai hasil

dengan salinan SK Penetapan Siswa

kegiatan yang sudah di laksanakan.

Penerima

pengaduan

masalah.

Untuk

Hasil wawancara dengan salah satu

langsung

BSM

oleh

dan

siswa

lebih

lampirannya.

Sebelum usulan siswa yang menerima

guru di SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri

BSM

menyebutkan : “Sekolah maupun siswa

dirapatkan dengan guru, komite sekolah,

penerima

memenuhi

dan pengelola untuk menentukan kuota

Persyaratan yang berkaitan dengan siswa

atau jumlah siswa yang diusulkan. Hal ini

calon penerima BSM diantaranya adalah

kami maksudkan agar supaya dalam

siswa SMP dan SMPLB negeri dan swasta

pengelolaan BSM ini bisa tepat sasaran.

kelas 7 sampai 9 dari keluarga miskin,

Dalam

tidak sedang menerima beasiswa dari

dimanfaatkan untuk membeli perlengkapan

sumber lain, telah dibebaskan dari segala

siswa misalnya buku pelajaran, alat tulis,

jenis iuran sekolah. Sedangkan persyaratan

sepatu dan tas. BSM bisa digunanakn

Sekolah Peserta Program BSM adalah

untuk biaya transportasi siswa ke sekolah

sekolah yang mempunyai siswa dari

maupun uang saku siswa kesekolah. Dana

keluarga miskin, sekolah yang memiliki

BSM dapat dibatalkan jika siswa penerima

surat ijin operasional atau kelembagaan

BSM berhenti sekola, menerima beasiswa

yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan

dari instansi/sumber lain, didakwa dan

untuk

terbukti melakukan tindakan kriminal,

BSM

sekolah

harus

umum.

Dalam

dipersiapkan,

pemanfaatanya

terlebih

BSM

dahulu

dapat

41

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin …. (Heru Mahmudi Santoso dkk.)

mengundurkan diri, dan tidak lagi masuk

piatu, pertimbangan

dalam kriteria siswa miskin. Pengambilan

kelainan

dana

yang dilakukan secara

berkepanjangan,

sekolah,

sekolah harus

mempunyai lebih dari tiga bersaudara

menyerahkan BSM kepada siswa yang

yang berusia di bawah 18 tahun, dan

berhak paling lambat satu minggu setelah

indikator

diambil,

diutamakan

BSM

kolektif

oleh

dengan

membuat

bukti

fisik,

lain

misalnya

korban

musibah

anak

lokal

korban

lainnya.

adalah

bagi

PHK,

Tetapi

yang

siswa

yang

yang ditandatangani

memiliki Kartu Miskin. Hasil penetapan

oleh siswa penerima BSM. Selanjutnya

siswa penerima BSM dituangkan dalam

BSM yang belum diambil oleh sekolah

bentuk

sampai

yang

dilengkapi dengan lampiran Berita Acara

ditentukan, dikembalikan oleh lembaga

dan Daftar Siswa Penerima BSM. Ada

penyalur

tahapan

penyerahan

BSM

dengan

batas

ke rekening

waktu

pengelola dana

dekonsentrasi untuk selanjutnya

disetor

“Maksud dan tujuan Program BSM
niat

Siswa

tahapan

Penerima

persiapan

BSM

dalam

menentukan siswa penerima BSM, yaitu
pengumpulan data dari berbagai sumber

ke Kas Negara.

adanya

SK

pemerintah

untuk

yang kemudian di cross check- kan dengan
melakukan survei

maupun penggalian

meningkatkan pemerataan pada anak usia

informasi tentang latar belakang siswa

sekolah yang tidak mampu menikmati

calon penerima BSM maupun kondisi

pendidikan secara utuh dan meningkatkan

ekonomi siswa calon penerima BSM.

mutu pendidikan serta menekan anak putus

Diharapkan

sekolah sehingga dapat mampu untuk

penyaluran BSM bisa tepat sasaran.

mendapatkan pendidikan yang berkualitas

Kesimpulan

dengan

cara

seperti

ini

seperti pada siswa umumnya”. Usulan

Dalam Pengelolaan BSM perlu

anak penerima BSM diatur berdasarkan

dipersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang

rapat antara kepala sekolah, guru, dan

terkait dengan kegiatan Pengelolaan BSM.

panitia. Penerima BSM adalah siswa

Koordinasi dan segala dokumen yang

miskin yang memenuhi kriteria sesuai

dibutuhkan perlu dipersiapkan agar dalam

pedoman atau petunjuk teknis. Indikator

pelaksanaan Pengelolaan bisa tercapai

yang dipakai adalah; siswa yang berasal

seperti yang diharapkan.

dari keluarga miskin, jarak tempat tinggal
jauh dari sekolah, kondisi siswa yatim atau

42

Pengelolaan

BSM

diatur

oleh

pemerintah melalui Buku Pedoman BSM

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

dan Juknis BSM. Hal ini dimaksudkan

aturan, dan membuat laporan keuangan

supaya

yang transparan dan akuntabel.

ada

pengelolaan

keseragaman

BSM.

Pengelolaan

dalam

Laporan keuangan harus tranparan

BSM

merupakan salah satu substansi manajemen

dan

sekolah yang akan turut menentukan

peraturan

perjalanan kegiatan pendidikan di sekolah

Pelaporan merupakan salah satu bentuk

melalui rangkaian proses, perencanaan,

pertanggungjawaban

pengorganisasian,

kegiatan pengelolaan. Pengelolaan BSM

pengkoordinasian,

pengarahan,
pengawasan

dan

harus

perundangan

mengikuti

yang

berlaku.

dari serangkaian

atau

dilampiri dengan bukti-bukti dokumen
yang

pengendalian. Adapun

tujuan

dari

pengelolaan

adalah

untuk

tersebut

akuntabel

mendukung

pengelolaan
dan

dalam

kegiatan

tersebut.

Dengan

bukti

pendukung

adanya

memperoleh, dan mencari peluang sumber-

laporan

yang

sumber pendanaan, agar bisa menggunakan

transparan dan akuntabel berarti kegiatan

dana secara efektif dan tidak melanggar

Pengelolaan BSM sudah selesai dilaksanan
dan didokumentasikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ami, Amalia Hani. 2012. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
http://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-keuangan-pendidikan/
(diakses pada 6 September 2013 pukul 11.44).
Anonim, 2010. Panduan Pelaksanaan Beasiswa Miskin Bagi SMP
Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bogdan, Robert C & Biklen, Sari Knopp, 1988, Qualitative Research For Education, A Viacom
Company 160 Goul Street, USA.
Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grafika Offset.
Borg, Rody J. & Borg, Mary O. 2012. Closing the achievement gap between high-poverty schools
and low-poverty schools. Academic and Business Ethics, College Teaching, and the
International Journal of Industrial Organization.
Collins, J. Michael. 2012. Effects of mandatory financial education on lowincome clients .
Assistant Professor of Consumer Science at the University of Wisconsin–Madison,
Faculty Director of the Center for Financial Security, and an IRP. Institute for Research
on Poverty 1180 Observatory Drive 3412 Social Science Building University of Wisconsin
Madison, Wisconsin 53706 (608) 262-6358 Fax (608) 265-3119 affiliate.
Darajad, Zakiah. 1996. Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

43

Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin …. (Heru Mahmudi Santoso dkk.)

Firdaus, Andri. 2007. Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar di
Kabupaten Brebes (Studi Kasus pada SD Kota, Pinggir Kota dan Terpencil).
Hadikusumo, Kunaryo. 1999. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Hamalik, Oemar. 1990. Pengembangan Kurikulum: Dasar dan Pengembangannya . Bandung:
MandarMaju.
Huberman, A.M. dan Miles, M.B. 2007. Qualitatif Data Analys. London: Sage Publications.
Terjemahan Oleh Tjetjep Rohendi Rosidi. Tahun 2007. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia
Lina, Chandra A. 2008. Pelaksanaan Pengelolaan Kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Ditinjau Dari Aspek Hukum Keuangan Negara (Studi Kasus Sd Tambaharjo 02 Kabupaten
Pati).
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prashant, Loyalka. 2012. The distribution offinancial aid in China: Is aid reaching poor students?.
China Institute for Educational Finance Research, #5 Summer Palace Rd., Rm. 406,
Education Building, Peking University, Beijing 100871, China.
Soetarno, 2002. School Based Management Dalam Rangka Menuju Otonomi Daerah . Makalah
Seminar Pendidkan Dalam Rangka Memperingati Hardiknas 11 Mei 2002.
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Jakarta: Tiara Wacana.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutama, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairus Media.
Sutopo,H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif ; Dasar Teori dan
Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Terapannya

dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

44