Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN
Selamat Pagi
Saya Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun yang sedang menjalani
pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya
mengadakan penelitian dengan judul ‘Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien
Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2015’. Saya mengikutsertakan Bapak/Ibu dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan daripada kemoterapi kanker
paru dengan tingkat depresi pada pasien kanker paru. Manfaat dari penelitian ini
adalah memberi pengetahuan kepada Bapak/Ibu bahwa adanya hubungan antara
kemoterapi kanker paru dengan tingkat depresi serta membantu Institusi dalam
mencanangkan pengobatan yang mengikutsertakan depresi sebagai salah satu efek
daripada kemoterapi.
Bapak/Ibu sekalian, berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan
bahwa pasien kanker yang menjalani terapi berupa kemoterapi sering mengalami
gejala depresi, terutama di bagian akhir kemoterapi.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan saya berikan, akan saya
lakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak Bapak/Ibu. Saya akan
memberikan pertanyaan ini dalam bentuk kuesioner terwawancara. Kuesioner
terdiri dari 21 pertanyaan yang masing-masing mendeskripsikan tentang gejala
depresi yang terdapat pada Bapak/Ibu saat ini. Selain itu saya juga akan

memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui karakteristik daripada subyek
penelitian saya.
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela tidak akan
terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter bila Bapak/Ibu tidak bersedia
mengikuti penelitian ini. Bapak/Ibu tetap mendapat pelayanan kesehatan standar
rutin sesuai dengan standar prosedur pelayanan.
Pada penelitian ini, identitas Bapak/Ibu akan disamarkan. Hanya dokter,
peneliti, anggota peneliti, dan anggota komisi etik yang bisa melihat datanya.
Kerahasiaan data Bapak/Ibu akan dijamin sepenuhnya. Bila data Bapak/Ibu
dipublikasikan kerahasiaan tetap terjaga.
Jika selama menjalankan penelitian ini akan terjadi keluhan pada
Bapak/Ibu, silahkan menghubungi saya Kristian Gerry Raymond Sinarta
Bangun(HP: 085762539359)
Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan
kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Peserta Penelitian

__________________


Peneliti

(Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun)

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN SUBYEK PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

:

Umur

:

Jenis Kelamin

: Laki-laki/Perempuan*)


Alamat

:

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuh
kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersedia
berpartisipasi pada penelitian ini.

Peserta Penelitian

Medan,...... Juli 2015
Mahasiswa Peneliti

Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun
Keterangan : *) coret yang tidak perlu

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER
A.Status Pasien dan Data Demografi

Nama
:
Umur
:
Pekerjaan
:
Status Perkawinan
:(Menikah/Belum Menikah)
Alamat
:
Suku
:
Riwayat Psikiatri/tahun :
Siklus
:(1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6)
Jenis Obat Kemoterapi :
Jenis Kanker
:1.KPKBSK:
2.KPKSK:
Hal yang mendukung terjadinya gejala depresi:

B.Kuesioner Tingkat Depresi
BECK’S DEPRESSION INVENTORY (BDI)
Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu
1. Apakah saat ini anda merasa sedih?
a. Saya tidak merasa sedih.
b. Saya merasa sedih.
c. Saya sedih sepanjang waktu dan tidak dapat mengubahnya.
d. Saya begitu sedih atau tidak gembira sehingga saya sama sekali tidak suka.
2. Apakah harapan anda untuk masa depan?
a. Saya tidak berkecil hati tentang masa depan.
b. Saya merasa berkecil hati tentang masa depan.
c. Saya merasa tidak memiliki apa-apa yang diharapkan.
d. Saya merasa bahwa masa depan tidak ada harapan dan bahwa segalanya
tidak dapat membaik.
3. Apakah anda merasa gagal?
a. Saya tidak merasa gagal.
b. Saya merasa telah gagal lebih dari rata-rata orang.
c. Saat saya melihat masa lalu, semua yang dapat saya lihat adalah banyak
kegagalan.
d. Saya merasa saya adalah orang yang gagal total.

4. Apakah anda merasakan kepuasan dalam hidup ini?
a. Saya mendapatkan banyak kepuasan dari banyak hal, seperti biasanya.
b. Saya tidak menikmati hal-hal seperti biasanya.
c. Saya tidak lagi mendapat kepuasan sesungguhnya dari setiap hal.
d. Saya tidak puas dan bosan dengan segala sesuatu.
5. Apakah anda merasa bersalah terhadap sesuatu?
a. Saya tidak merasa bersalah.
b. Saya merasa bersalah dalam sebagian kecil waktu.
c. Saya merasa agak bersalah dalam sebagian besar waktu.

Universitas Sumatera Utara

d. Saya merasa bersalah sepanjang waktu.
6. Apakah kegagalan yang pernah anda alami sebagai hukuman?
a. Saya tidak merasa sedang dihukum.
b. Saya merasa mungkin dihukum.
c. Saya perkirakan saya dihukum.
d. Saya merasa saya sedang dihukum.
7. Apakah anda merasa kecewa dengan diri anda?
a. Saya tidak merasa kecewa pada diri saya.

b. Saya kecewa pada diri saya.
c. Saya jijik dengan diri saya.
d. Saya membenci diri saya.
8. Apakah anda masih mempunyai minat terhadap orang lain?
a. Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.
b. Saya kurang berminat pada orang lain dibanding biasanya.
c. Saya kehilangan sebagian besar minat saya pada orang lain.
d. Saya kehilangan semua minat saya pada orang lain.
9. Apakah anda dapat membuat suatu keputusan?
a. Saya membuat keputusan sebaik yang saya dapat.
b. Saya menunda membuat keputusan lebih dari biasanya.
c. Saya sangat sulit membuat keputusan dibanding biasanya.
d. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali.
10. Apakah anda merasa diri anda lebih buruk dari biasanya?
a. Saya tidak merasa tampak lebih buruk dari biasanya
b. Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik.
c. Saya merasa terdapat perubahan menetap pada penampilan saya yang
membuat saya terlihat tidak menarik.
d. Saya yakin bahwa saya tampak buruk.
11. Apakah anda bisa bekerja seperti biasanya?

a. Saya dapat bekerja sebaik biasanya.
b. Saya memerlukan usaha extra untuk memulai mengerjakan sesuatu.
c. Saya harus sangat memaksa diri untuk melakukan sesuatu.
d. Saya tidak dapat bekerja sama sekali.
12. Apakah anda bisa tidur dengan nyenyak?
a. Saya dapat tidur sebaik biasanya.
b. Saya lebih mudah lelap dibanding biasanya.
c. Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sulit untuk
kembali tidur.
d. Saya bangun beberapa jam lebih awal dari biasanya dan tidak bisa kembali
tidur.
13. Apakah anda mudah merasa lelah?
a. Saya tidak merasa lelah lebih dari biasanya.
b. Saya lebih mudah lelah dibanding biasanya.
c. Saya lelah setelah melakukan sebagian besar pekerjaan.
d. Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun
14. Apakah nafsu makan anda berkurang?
a. Nafsu makan saya tidak lebih buruk dari biasanya.

Universitas Sumatera Utara


b. Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya.
c. Nafsu makan saya jauh lebih buruk sekarang.
d. Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali.
15. Apakah anda selalu merasa bersalah?
a. Saya tidak merasa lebih buruk dibanding dengan orang lain.
b. Saya kritis terhadap diri saya untuk kelemahan atau kesalahan saya.
c. Saya menyalahkan diri saya untuk kesalahan saya sepanjang waktu.
d. Saya menyalahkan diri saya untuk setiap hal buruk yang terjadi.
16. Apakah anda ingin bunuh diri?
a. Saya tidak terfikir untuk bunuh diri.
b. Saya berfikir untuk bunuh diri tetapi tidak akan melakukannya.
c. Saya ingin bunuh diri.
d. Saya akan bunuh diri jika ada kesempatan.
17. Apakah saat ini merasakan gangguan pada kesehatan?
a. Saya tidak lebih khawatir tentang kesehatan dibanding biasanya.
b. Saya khawatir tentang masalah fisik seperti sakit dan nyeri atau gangguan
lambung atau kontipasi (sulit buang air besar)
c. Saya sangat khawatir tentang masalah fisik, dan sulit untuk memikirkan
banyak hal lain.

d. Saya begitu khawatir tentang masalah fisik saya sehingga saya tidak dapat
melakukan hal-hal lain.
18. Apakah anda selalu menangis?
a. Saya tidak menangis lagi dibanding biasanya.
b. Saya lebih banyak menangis sekarang dibandingkan biasanya.
c. Saya menangis sepanjang waktu sekarang.
d. Saya biasanya bisa menangis, tetapi sekarang saya tidak dapat menangis
meskipun saya ingin.
19. Apakah anda masih mempunyai minat terhadap seks?
a. Saya tidak memperhatikan adanya perubahan minat terhadap seks
belakangan ini.
b. Saya kurang tertarik terhadap seks dibanding biasanya.
c. Saya sangat kurang tertarik terhadap seks sekarang.
d. Saya benar-benar hilang minat terhadap seks.
20. Apakah saat ini anda merasa kesal?
a. Sekarang saya tidak lebih kesal dibanding biasanya.
b. Saya lebih mudah terganggu atau kesal dibanding biasanya.
c. Sekarang saya merasa kesal sepanjang waktu.
d. Saya tidak dibuat kesal sama sekali oleh hal-hal yang biasanya membuat
saya kesal.

21. Apakah anda merasa berat badan anda menurun?
a. Jika ada penurunan berat badan, saya tidak banyak mengalaminya
belakangan ini.
b. Berat badan saya berkurang lebih dari 2,5 kg.
c. Berat badan saya berkurang lebih dari 5 kg.
d. Berat badan saya berkurang lebih dari 7,5 kg.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun

Tempat Tanggal Lahir

: Medan, 15 Desember 1994

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Kristen Protestan

Alamat
Indonesia

: Jalan Namo Salak no 10 Pancur Batu, Medan,

Riwayat Pendidikan
1.Sekolah Dasar Santo Thomas 5 Medan Tahun 2000-2006
2.Sekolah Menengah Pertama Santo Thomas 1 Medan Tahun 2006-2009
3.Sekolah Menengah Atas Santo Thomas 1 Medan Tahun 2009-2012
4.S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun
2012-Sekarang

Riwayat Organisasi
1. Anggota seksi dekorasi panitia Natal FK USU tahun 2012
2. Anggota seksi peralatan dan tempat Paskah FK USU tahun 2013
3. Anggota seksi transportasi Baksos FK USU tahun 2014
4. Koor Natal KMK FK USU tahun 2014
5. Anggota seksi transportasi Baksos FK USU tahun 2015

Universitas Sumatera Utara

PS
AS

Laki-laki
Laki-laki

37
37

Menikah
Menikah

Batak
Nias

PNS
PNS

Adenocarcinoma
Adenocarcinoma

IB
IIA

B

Laki-laki

39

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IIB

HH

Laki-laki

43

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IIB

HS

Laki-laki

62

Menikah

Batak

Petani

Adenocarcinoma

IIA

SP

Laki-laki

55

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IIIB

KS

Laki-laki

61

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IV

PS

Perempuan

45

Menikah

Batak

wiraswasta SCC

IV

LP

Laki-laki

59

Menikah

Batak

wiraswasta SCC

IIIB

JS

Laki-laki

58

Menikah

Batak

PNS

SCC

IIIB

MH
W
RW

Laki-laki
Perempuan
Perempuan

57
59
51

Menikah
Menikah
Menikah

Batak
Jawa
Nias

wiraswasta SCC
IRT
Adenocarcinoma
IRT
Adenocarcinoma

IIIA
IV
IIIB

US
MS

Laki-laki
Laki-laki

66
67

Menikah
Menikah

Batak
Batak

wiraswasta Adenocarcinoma
PNS
Adenocarcinoma

IIIB
IIIB

CT

Laki-laki

65

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IV

R

Laki-laki

71

Menikah

Batak

wiraswasta SCC

IIIB

MS
KS
KAS

Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

69
48
49

Menikah
Menikah
Menikah

Batak
Aceh
Aceh

wiraswasta SCC
wiraswasta Adenocarcinoma
PNS
Adenocarcinoma

IV
IIIA
IIB

SN

Laki-laki

50

Menikah

Jawa

wiraswasta Adenocarcinoma

IIIA

DN

Laki-laki

46

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IIA

OS

Laki-laki

49

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IIB

AD

Laki-laki

50

Menikah

Batak

PNS

SCC

IIB

T

Perempuan

55

Menikah

Jawa

IRT

Adenocarcinoma

IIIA

M
APS

Laki-laki
Laki-laki

56
85

Menikah
Menikah

Batak
Jawa

Bertani
Adenocarcinoma
wiraswasta Adenocarcinoma

IV
IV

Gemzar
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Karboplatin
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Gemzar

+
+
+
+
+
+
+
+
+

+
+
+
+

+
+
+
+
+
+

Universitas Sumatera Utara

1
1
1
1
3
3
3
5
5
5
6
2
2
6
2
2
5
5
1
1
4
4
4
5
6
6
1

LBS

Laki-laki

73

Menikah

Jawa

wiraswasta Adenocarcinoma

IIIB

LS
KAS

Laki-laki
Perempuan

62
68

Menikah
Menikah

Jawa
Jawa

wiraswasta Adenocarcinoma
PNS
Adenocarcinoma

IV
IV

AH

Perempuan

66

Menikah

Melayu

PNS

Adenocarcinoma

IIIB

JS

Perempuan

63

Menikah

Batak

IRT

Adenocarcinoma

IIIB

MB

Laki-laki

60

Menikah

Batak

wiraswasta SCC

IIIB

MG

Laki-laki

53

Menikah

Batak

PNS

SCC

IIIA

A

Laki-laki

54

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IV

E

Laki-laki

55

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IIIB

N

Laki-laki

57

Menikah

Batak

wiraswasta Adenocarcinoma

IV

NP
PL
MN

Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

60
61
75

Menikah
Menikah
Menikah

Jawa
Jawa
Jawa

PNS
SCC
wiraswasta Adenocarcinoma
wiraswasta Adenocarcinoma

IIIA
IIIB
IV

HM

Laki-laki

80

Menikah

Batak

Bertani

Adenocarcinoma

IIIA

FR

Laki-laki

61

Menikah

Batak

Berkebun

Adenocarcinoma

IV

YS
RS

Laki-laki
Laki-laki

62
69

Menikah
Menikah

Jawa
Batak

wiraswasta Adenocarcinoma
PNS
Adenocarcinoma

IV
IV

MM

Laki-laki

62

Menikah

Batak

PNS

IV

ZA

Laki-laki

63

Menikah

Aceh

wiraswasta Adenocarcinoma

IIIA

CM

Laki-laki

66

Menikah

Batak

berkebun

Adenocarcinoma

IIIB

DP

Laki-laki

67

Menikah

Batak

Berkebun

Adenocarcinoma

IV

JA

Laki-laki

68

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IIIB

KU

Laki-laki

70

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IV

IR

Laki-laki

71

Menikah

Batak

PNS

Adenocarcinoma

IIIA

A

Perempuan

78

Menikah

Jawa

PNS

SCC

IV

Adenocarcinoma

Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Karbolatin
Gemzar
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Karboplatin
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karbolatin
Paklitaksel
Sisplatin
Gemzar
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Paklitaksel
Sisplatin
Gemzar
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Sisplatin

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

Universitas Sumatera Utara

3
3
4
4
4
5
5
4
3
3
5
3
4
3
4
4
1
3
4
4
5
3
4
4
6

H

Laki-laki

69

Menikah

Batak

Berkebun

Adenocarcinoma

IV

TS
SS
SH

Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

69
48
47

Menikah
Menikah
Menikah

Batak
Jawa
Batak

Berkebun
pns
PNS

Adenocarcinoma
Adenocarcinoma
Adenocarcinoma

IV
IIB
IIB

DS

Laki-laki

56

Menikah

Jawa

wiraswasta Adenocarcinoma

IIIA

MA

Laki-laki

51

Menikah

Batak

pns

Adenocarcinoma

IIIA

IH

Laki-laki

52

Menikah

Jawa

PNS

SCC

IV

LL

Perempuan

55

Menikah

Jawa

IRT

Adenocarcinoma

IIIB

Gemzar
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin
Karboplatin
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Paklitaksel
Karboplatin
Gemzar
Karboplatin

+
+

+
+
+
+

Universitas Sumatera Utara

3
3
1
4
4
4
5
3

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Aben, I., Verhey, F., Lousberg, R., Lodder, J., & Honig, A. 2002. Validity of the
Beck Depression Inventory, Hospital Anxiety and Depression Scale, SCL90, and Hamilton Depression Rating Scale as screening instruments for
depression in stroke patients. Psychosomatics, 43(5), 386-393.
American Cancer Society. 2010.What Are The Key Statistics About Lung
Cancer?.Available from:
http://www.cancer.org/Cancer/LungCancerNonSmallCell/DetailedGuide/n
on-small-cell-lung-cancer-key-statistics .[Accessed on 15 April, 2015].
American Society of Clinical Oncology,2010.Lung Cancer. Available from :
http://www.cancer.net [Accessed on 15 April 2015]
Amin, Z.2006.Kanker Paru.Dalam : Sudoyo, A.W.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi IV.Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI.
Ancuceanu, R.V., & Victoria, I.2004.Pharmacologically Active Natural
Compounds for Lung Cancer, Altern. Med. Rev., 9(4), 402-419
Aziz, Z.2001.Prevalence of anxiety and depression in cancer patients receiving
chemotherapy.

Available

at

URL:

http://www.cancersourcern.com/index.com[Accesed on 15 April 2015].
Beck, A. T., & Steer, R. A. 1984 Internal consistencies of the original and revised
Beck Depression Inventory. Journal of Clinical Psychology, 40(6), 13651367.
Beck, A. T., Ward, C. H., Mendelson, M., Mock, J., & Erbaugh, J. 1961. An
inventory for measuring depression. Archives of General Psychiatry, 4(6),
561.
Beresford, TP, Alfers, J., Mangum, L., Clapp, L., Martin, B.2006.Cancer Survival
Probability as a function of ego defense (adaptive) mechanisms versus
depressive symptoms. Psychosomatics, 47(3), 247-253.
Bottino SMB, Fráguas R, GaƩaz WF. Depressão e câncer. Rev Psiquiatr Clin (São
Paulo). 2009; 36(3):109-15

Universitas Sumatera Utara

Bower JE, Ganz PA, Dickerson SS, Petersen L, Aziz N, Fahey JL: Diurnal cortisol
rhythm

and

fatigue

in

breast

cancer

survivors.

Psychoneuroendocrinology2005, 30:92-100.
Bower JE, Ganz PA, Dickerson SS, Petersen L, Aziz N, Fahey JL:.2005. Diurnal
cortisol rhythm and fatigue in breast cancer survivors.
Psychoneuroendocrinology, 30:92-100
Calvagna

M.

Chemotherapy

for

Cancer

Treatment.

Available

at

URL:http://healthylibrary.epnet.com/getcontent.aspx?token=7. [Accessed
on 20 April 2015].
Davies, A.M., 1999. Ageing and Health A Global Challenge for Twenty First
Century. Kobe, 20-27
Deaen W.Tumor Paru Di Daerah Toraks. In: Tiehua R, Yixin Z, Zongyuan Z,
Jingqing L, Yilong W, Zhuming G. 2008. Buku Ajar Ankologi Klinis.
Jakarta. Balai Penerbit FKUI; 337- 50
Djoerban, Z., 2004, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi V, Interna.
Edith A.Zang, Ernst L. Wynder.1996.Differences in Lung Cancer Risk Between
Men and Women: Examination of Evidence. Available at URL:
http://jnci.oxfordjournals.org/content/88/3-4/183.full.pdf [Accesed on 8
December 2015).
Evans, M., &Mottram, P.2000. Diagnosis of Depression in Elderly Patients. Mavis
Advances in Psychiatric Treatment. Vol 6, 49–56. Available at URL:
http://apt.rcpsych.org/cgi/reprint/6/1/49.pdf. [Accessed on 16 April 2015]
Hadi, P. 2004. Depresi & Solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Hardywinoto, Setiabudi, T., 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan dari berbagai
Aspek. Jakarta: PT Gramedia, 9
Hart, A.D., 2008.

Memahami Depresi Pada Pria. Ahli bahasa: Drs. Harso

Sutandyo. Jakarta: Interaksara.
Hawari, D. 2004. Manajemen Stress dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Kane. 1999. Essentials of Clinical Geriatrics 4th Edition, USA : McGrow-Hill
Companies, 231-245
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., & Grebb, J.A.2010. Sinopsis Psikiatri : Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Editor : Dr. I. Made
Wiguna S. Jakarta : Bina Rupa Aksara : 113-129, 149-183
Kumar, V., Cotran, R.S., & Robbins, S.L.,2007.Buku Ajar Patologi Edisi 7.Jakarta
: EGC.
Lesler, Zayas, C., 2001. Comprehensive Geriatric Assessment. USA : McGraw Hill
Companies, 465-475
Martinho AF, Reis NI, Novo N F, Hübner C K. 2009. Prevalência dos sintomas
depressivos em pacientes oncológicos no ambulatório do Conjunto
Hospitalar de Sorocaba. Rev Soc Bras Clin Med;7(5):304-8
Maryska, LG., &Janssen, H.2006.Epidemiology of lung cancer. In: Syrigos KN,
Nutting CM, Roussos C, editors. Tumors of the chest. Biology, diagnosis
and management. Germany: Springer Berlin Heidelber,1-12.
Maslim. R., 2002. Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
Dari PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya, 58-65
Miranda, CR., de Resende,CN., Melo, CF., Costa, Al Jr., Friedman, H.2002.
Depression before and after uterine cervix and breast cancerneoadjuvant
chemotherapy. Int J Gynecol Cancer, 12:773-776.
Mustian, KM., Morrow, GR., Carroll, JK., Figueroa-Moseley, CD., Jean-Pierre
,P.,

Williams,

GC.2007.Integrative

nonpharmacologic

behavioral

interventions for the management of cancer-related fatigue.Oncologist, 12,
52-67.
Pandey, Manoj. Sarita, Ganghadran, P., Devi, Nandkumar. Thomas, Bejoy C.
Hussain, Badridien, H., Krishnan, Rita.2006 Distress, Anxiety, and
depression in cancer patients undergoing chemotherapy.World Journal of
Surgical

Oncology.Available

at

URL:http://www.wsjo.com/content/4/1/68[Accessed on 4 May 2015].

Universitas Sumatera Utara

Pasquini, Massimo &Biondi, Massimo.2007.Depression in cancer patients: a
critical review.Clinical Practice and Epidemiology in Mental Health.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,2011.Kanker Paru : Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan di Indonesia.Jakarta : PDPI.
Piotrowski, C., Sherry, D., & Keller, J. W. 1985. Psychodiagnostic test usage: A
survey of the society for personality assessment. Journal of Personality
Assessment, 49(2), 115-119.
Price, S.A. & Wilson, L.M.2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC.
Shah, P.2007.Clinical considerations in lung cancer. In: Desai SR, editor. Lung
cancer. New York: Cambridge University Press;1-11.
Soeroso, L. & Tambunan, G.W.1992.Beberapa Aspek Deteksi Dini Karsinoma
Paru.Cermin Dunia Kedokteran, Edisi Khusus No.80.
Syahruddin E, Pratama AD, Arief N. A Restrospective Study: Clinical and
Diagnostic and Diagnostic Characteristics in Advanced Stage of lung
Cancer Patients With Pleural Effusion In Persahabatan Hospital 20042007. J RespirIndo.31; 2010: 146-147
Teodora, B.A., Ianovici, N., & Bancilla, S. 2012. Modifying factors of chronic pain
perception

in

oncological

patients.

Therapeutics,

Pharmacology,

andClinical Technology, 16(2),226-231.
The Royal College of Surgeons of England, 2005, The Diagnosis and Treatment of
Lung Cancer, London.
Trask PC, Paterson AG, Fardig J, Smith DC.2003.Course of distress and quality of
life in testicular cancer patients before during and after chemotherapy:
results of pilot study. Psychooncology, 12:814-20.

Universitas Sumatera Utara

BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah:
Pasien kanker paru
yang
menjalani
kemoterapi

Beck Depression
Inventory

Tingkat depresi:
-Minimal
-Depresi Ringan
-Depresi Sedang
-Depresi Berat

Tingkat depresi:
-Minimal
-Depresi Ringan
-Depresi Sedang
-Depresi Berat

Dikelompokkan dalam:
-Jenis Kanker Paru
-Jenis Kemoterapi
-Siklus Kemoterapi

Universitas Sumatera Utara

3.2. Definisi Operasional
No Variabel

Definisi
Operasional

1

Pasien
kanker
paru

2

Kemoter
api

3

Tingkat
depresi

Pasien kanker
Observasi
paru adalah
pasien yang
menderita semua
jenis kanker paru
dengan stadium
I,II,III,IV.
Kemoterapi
Observasi
adalah
tatalaksana
daripada kanker
paru yang
memiliki
berbagai efek
samping yang
dapat memicu
terjadinya depresi
Depresi adalah
Kuesioner
gangguan alam
perasaan yang
berkaitan dengan
perasaan sedih
serta gejala
penyertanya,
termasuk
perubahan pola
tidur, nafsu
makan, gangguan
psikomotor, tidak
dapat
berkonsentrasi,
anhedonia, cepat
lelah, rasa putus
asa, dan tidak
berdaya, serta
memiliki gagasan
untuk bunuh diri.

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala
Ukur

Rekam
medik

Pasien positif
menderita kanker
paru

Nomin
al

Rekam
medik

Pasien menjalani
tatalaksana
kemoterapi

Nomin
al

BDI(Beck
Depressio
n
Inventory)

Skor Depresi:
Skor 09(minimal)

Ordinal

Skor 1016(depresi ringan)
Skor 1729(depresi
sedang)
Skor 3063(depresi berat)

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional descriptive. Yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada pasien kanker paru
yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan dengan menggunakan skala Beck Depression Inventory (BDI).
4.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Desember 2015 pada
pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Penelitian akan dilakukan setelah
mendapat ethical clearance dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik
Medan.
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap
yang sedang diteliti. Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih
untuk dipelajari (Sarwono, 2006).
4.2.1. Populasi
1.Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah pasien kanker paru yang berobat ke Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang menjalani kemoterapi.
2.Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
4.2.2. Cara Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara Consecutive Sampling yaitu
setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian
sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi.

Universitas Sumatera Utara

4.2.3.Estimasi Besar Sampel
Besar sampel dihitung menurut rumus

=
Zα= nilai baku normal berdarasrkan nilai α yang telah ditentukan peneliti(0,05),
Zα=1,96
P= perkiraan proporsi depresi pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi
= 0,1623(Pandey, 2006)
Q= (1-P) 1-0,1623= 0,8377
d= tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki(presisi) 10%



(1,96) . 0,16.0,84
(0,1)
≥ 51,63 = 52

Jumlah sampel adalah 52
4.3. Kriteria inklusi dan eksklusi
4.3.1.Kriteria Inklusi
a.Pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi
b.Koperatif dan dapat diwawancarai
c.Bersedia mengikuti penelitian dengan menyetujui informed consent
4.3.2.Kriteria Eksklusi
a. Pasien menjalani kemoterapi yang disertai dengan radioterapi

Universitas Sumatera Utara

b. Pasien dalam keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya
wawancara
c. Tidak menggunakan antidepressan
4.4.Teknik Pengumpulan Data
4.4.1.Data Primer
Data primer penelitian ini, yaitu gambaran tingkat depresi pada pasien
kanker paru yang menjalani kemoterapi diperoleh melalui wawancara
menggunakan kuesioner terstruktur, yaitu kuesioner Beck Depression Inventory
(BDI).
4.4.2.Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak rumah sakit, dalam hal ini melalui
catatan jadwal kemoterapi yang didapat dari status pasien.
4.5.Pengolahan dan Analisa Data
4.5.1.Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan
atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu. Proses ini meliputi:
a.Editing
Pada tahap ini data diperiksa ketepatan dan kelengkapannya, dan apabila
ada data yang belum lengkap ataupun ada kesalahan data maka dilengkapi dengan
mewawancarai ulang responden.
b.Coding
Data yang sudah terkumpul kemudian dikoreksi ketepatan dan
kelengkapannya, lalu diberi kode secara manual oleh peneliti sebelum diolah
dengan komputer.
c.Entry
Data yang sudah dibersihkan selanjutnya dimasukkan ke dalam program
komputer.
d.Cleaning data
Semua data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer diperiksa kembali
untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memasukkan data.
e.Saving

Universitas Sumatera Utara

Data selanjutnya disimpan dan siap untuk dianalisis.

4.5.2.Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan Stastistical
Package for the Social Science version 17 (SPSS ver.17), dan hasil disajikan
dalam bentuk tabel dan narasi sesuai pustaka yang ada.
Alur Kegiatan Penelitian

Bulan
Ap
ril

Me
i

Jun Juli Ag
i
ust
us

Penyusunan Proposal

Sept
emb
er

Ok
teo
ber

No
ve
mb
er

Dese
mbe
r

Seminar Proposal
Pelaksanaan Kegiatan
Analisis Hasil
Menulis Draft Laporan
Hasil
Seminar Hasil
Tabel 3.1. Kalender Kerja

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
Hasil Penelitian dan Pembahasan
5.1.Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal
30 September sampai dengan 30 Oktober 2015 di RSUP H.Adam Malik Medan,
dengan total sampel sebanyak 60 orang. Berdasarkan data-data rekam medis dan
wawancara terpimpin yang telah dikumpulkan dan diolah, maka dapat disimpulkan
hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.
5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai SK
Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan
pelayanan kesehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan
untuk wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara , D.I. Aceh,
Sumatera Barat dan Riau. Lokasinya dibangun di atas tanah seluas ±10 Ha dan
terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km.12, Kecamatan Medan Tuntungan,
Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara.
5.1.2.Deskripsi Karakteristik Responden
Dari penelitian ini didapati responden berjenis kelamin laki-laki 51 orang
(85%), perempuan 9 orang (15%).
Tabel 5.1. Distribusi sampel responden berdasarkan karakteristik demografi
Karakteristik

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur
0-20
21-40
41-50
51-60
>60
Suku
Batak
Jawa
Aceh
Nias
Melayu

n=60

%

51
9

85
15

0
3
10
18
29

0
5
16,7
30
48,3

38
16
3
2
1

63,3
26,7
5
3,3
1,6

Universitas Sumatera Utara

Responden penelitian berumur antara 20-78 tahun dengan distribusi
responden terbanyak pada kelompok umur >60 tahun sebanyak 28 orang (46,7%),
diikuti oleh kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 18 orang (30%). Kemudian
kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 10 orang (16,7%), diikuti kelompok umur
21-40 tahun (5%), diikuti kelompok umur 0-20 tahun sebanyak 1 orang (1,6%). Hal
ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan suku penderita didapati suku terbanyak adalah suku batak
38 orang (63,3%) dan terbanyak kedua adalah suku jawa 16 orang (26,7%).
Tabel 5.2 Distribusi sampel responden berdasarkan Jenis dan Stadium Kanker
Jenis dan Stadium

n=60

%

Adenocarcinoma

48

80

Squamous Cell

12

20

0

0

Ia

0

0

Ib

1

1,6

IIa

4

6,7

IIb

7

11,6

IIIa

11

18,3

IIIb

16

26,7

IV

21

35

Jenis Kanker

Carcinoma
Large Cell Carcinoma
Stadium

Berdasarkan jenis kanker, mayoritas responden mengalami kanker paru
jenis KPKBSK tipe Adenocarcinoma, dengan jumlah responden sebanyak 48 orang
(80%), diikuti dengan tipe Squamous Cell Carcinoma dengan jumlah responden
sebanyak 12 orang (20%), dan tidak dijumpai kanker paru jenis KPKBSK tipe
karsinoma sel besar ataupun kanker paru jenis KPKSK.
Berdasarkan stadium, mayoritas responden berada pada stadium IV dengan
jumlah responden sebanyak 21 orang (35%) diikuti oleh stadium IIIb sebanyak 16
orang(26,7%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan jenis dan siklus kemoterapi
Jenis dan Siklus Kemoterapi

Jumlah (orang)n=60

Persentase(%)

Gemzar

4

6,7

Karboplatin

10

16,7

Gemzar+Karboplatin

13

21,7

Paklitaksel+Karboplatin

15

25

Paklitaksel+Sisplatin

18

30

1

9

15

2

4

6,7

3

14

23,3

4

17

28,3

5

11

18,3

6

5

8,3

Jenis Kemoterapi

Siklus Kemoterapi

Berdasarkan jenis kemoterapi, mayoritas responden mendapat rejimen
kemoterapi berupa paklitaksel ditambah sisplatin dengan jumlah responden
sebanyak 18 orang (30%), lalu diikuti dengan terapi Paklitaksel + Karboplatin
dengan jumlah responden sebanyak 15 orang (25%).
Berdasarkan siklus kemoterapi, mayoritas responden yang diwawancari
sedang menjalani siklus kemoterapi yang ke-4 sebanyak 17 orang (28,3%), lalu
diikuti dengan siklus ke-3 sebanyak 14 orang (23,3%).
5.1.3. Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang menjalani Kemoterapi
di RSUP H. Adam Malik
Berdasarkan hasil wawancara terpimpin dengan Beck Depression
Inventory, tingkat depresi pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di
RSUP H.Adam Malik sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.4 Tingkat Depresi pada pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi
di RSUP H. Adam Malik
Tingkat Depresi

Jumlah (orang)

Persentase(%)

Normal

21

35

Ringan

15

25

Sedang

17

28,3

Berat

7

11,7

Total

60

100

Dari tabel 5.4 dapat dilihat responden yang mengalami depresi Normal
sebanyak 21 orang (35%), depresi ringan sebanyak 15 orang (25%), depresi sedang
sebanyak 17 orang (28,3%), dan depresi berat sebanyak 7 orang (11,7%)
Tabel 5.5 Distribusi tingkat depresi responden berdasarkan jenis kanker paru
KPKBSK
Jenis
Kanker

Normal

Ringan

Sedang

Berat

Total

n

%

n

%

n

%

n

%

n

%

Adenocarc
inoma

17

28,3

12

20

13

21,7

6

10

48

80

SCC

4

5

3

5

4

6,7

1

1,7

12

20

Karsinoma
Sel Besar

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Total

21

35

15

25

17

28,4

7

11,7

60

100

Berdasarkan jenis kanker diketahui mayoritas responden yang mengalami
depresi Normal, depresi ringan, depresi sedang, dan depresi berat berada pada jenis
kanker Adenocarcinoma (28,3%, 20%, 21.7%, 10%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.6 Distribusi tingkat depresi responden berdasarkan jenis kemoterapi
Normal

Jenis Kemoterapi

Ringan

Sedang

Berat

Total

n

%

n

%

n

%

n

%

n

%

Gemzar

3

5

1

1,7

0

0

0

0

4

6,7

Karboplatin

1

1,7

6

10

3

5

0

0

10

16,7

Gemzar +
Karboplatin

8

13,3

1

1,7

4

6,7

0

0

13

21,7

Paklitaksel +
Karboplatin

4

6,7

1

1,7

8

13,3

2

3,3

15

25

Paklitaksel +
Sisplatin

5

8,3

6

10

2

3,3

5

8,3

18

30

Total

21

35

15

25

17

28,4

7

11,7

60

100

Berdasarkan jenis kemoterapi diketahui mayoritas responden yang normal
menjalani kemoterapi dengan jenis kemoterapi berupa Gemzar + Karboplatin
(13,3%), depresi ringan menjalani rejimen kemoterapi karboplatin, dan
paklitaksel+sisplatin (10%), depresi sedang berada pada jenis kemoterapi
Paklitaksel + Karboplatin (13,3%), dan depresi berat berada pada jenis kemoterapi
rejimen Paklitaksel+Sisplatin(8,3%).
Tabel 5.7 Distribusi tingkat depresi responden berdasarkan siklus kemoterapi
Siklus

Normal

Ringan

Sedang

Berat

Total

n

%

n

%

n

%

n

%

n

%

1

6

10

3

5

0

0

0

0

9

15

2

0

0

0

0

4

6,7

0

0

4

6,7

3

11

18,3

1

1,7

2

3,3

0

0

14

23,3

4

0

0

7

11,7

7

11,7

3

5

17

28,3

5

4

6,7

3

5

4

6,7

0

0

11

18,3

6

0

0

1

1,7

0

0

4

6,7

5

8,3

Total

21

35

15

25

17

28,4

7

11,7

60

100

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan siklus kemoterapi diketahui mayoritas responden yang normal
berada pada siklus ke-3 (18,3%), depresi ringan berada pada siklus ke-4 (11,7%),
depresi sedang berada pada siklus ke-4 (11,7%), dan depresi berat berada pada
siklus ke-6 (6,7%).

5.2. Pembahasan
Sampel penelitian ini sebanyak 60 sampel, yaitu pasien kanker paru yang
telah didiagnosa secara definitif dan sedang/sudah menjalani penatalaksanaan
berupa kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan
sedang dalam proses kemoterapi maupun yang sedang berobat jalan di bagian
Kemoterapi dan Poliklinik Onkologi Paru di RSUP H. Adam Malik Berdasarkan
jenis kelamin penderita, terbanyak didapati pada laki-laki yaitu 85% dan perempuan
15%, Menurut Zang dan Wynder perempuan memiliki resiko lebih besar menderita
kanker paru dibandingkan dengan laki-laki, hal ini terjadi karena metabolisme
unsur-unsur tembakau pada perempuan lebih rendah, terdapat perbedaan enzim
cytochrome p-450, dan kemungkinan efek estrogen terhadap pertumbuhan kanker
paru, namun demikian penderita kanker paru lebih banyak ditemukan pada lakilaki, hal ini terjadi karena laki-laki memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah
lebih banyak dan hisapan lebih dalam dibandingkan dengan perempuan, serta lebih
seringnya laki-laki terpapar dengan zat-zat karsinogenik lainnya pada lingkungan
kerja.
Berdasarkan umur penderita, kanker paru paling banyak dijumpai pada
kelompok umur dengan usia diatas 60 tahun (48,3%) dan terbanyak kedua adalah
kelompok umur 51-60 tahun (30%). Penelitian yang dilakukan oleh Mong et
al(2011), kanker paru didapati terbanyak pada usia diatas 70 tahun sebanyak 51,4%.
Hal ini kemungkinan terjadi karena paparan zat-zat karsinogenik memerlukan
waktu yang lama untuk menimbulkan ketidak seimbangan antara fungsi onkogen
dan tumor supressor dalam proses tumbuh kembangnya kanker (Mong et al. 2011).
Berdasarkan suku penderita terbanyak adalah suku Batak sebanyak 63,3%,
hal ini bukan berarti bahwa suku tersebut lebih memiliki resiko untuk menderita

Universitas Sumatera Utara

kanker paru dibandingkan dengan suku lainnya, melainkan bahwa pasien yang
berobat ke bagian kemoterapi maupun poliklinik onkologi RSUP HAM mayoritas
adalah kelompok suku tersebut. Perbedaan genetika penderita yang beresiko
menderita kanker paru telah banyak diamati, terdapat bukti bahwa beberapa macam
alel CYP1A1 adalah gen yang mengkode beberapa enzim yang terlibat dalam
metabolisme PAHs berhubungan dengan meningkatnya kanker paru pada
penduduk Afrikan serikat yang merokok (Deaen, 2008).
Menentukan stadium kanker paru sangatlah penting untuk pilihan terapi dan
prognosisnya sangat berbeda untuk masing-masing stadium kanker paru. Pada
penelitian ini didapati bahwa stadium kanker paru yang paling banyak ditemukan
pada stadium IV(35%) dan stadium IIIb(26,7%), hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan data epidemiologi RS Persahabatan tahun 2004, dimana penderita
kanker paru didapati sebagian besar berada pada stadium III dan IV.
Jenis kanker paru secara histologis didapati bahwa kanker paru paling
banyak

ditemukan

pada

adenocarcinoma(80%),

kanker

diikuti

paru

selanjutnya

jenis

KPKBSK

dengan

jenis

dengan

jenis

squamous

cell

carcinoma(20%), dan tidak dijumpai kanker paru jenis large cell carcinoma ataupun
KPKSK. Marleen et al(2009), juga mendapati jenis histologi terbanyak pada kanker
paru adalah adenokarsinoma 58,1%, hasil ini juga tidak jauh berbeda dari hasil
penelitian Mong et al(2011), dimana jenis histologi terbanyak pada kanker paru
adenokarsinoma 67,9%.
Berdasarkan jenis rejimen kemoterapinya, didapati rejimen paling banyak
diberikan adalah paklitaksel dengan sisplatin sebanyak 28,3%. Hal ini terjadi
karena sebagian besar penderita berobat ke RS HAM, biaya perobatan ditanggung
oleh ASKES yg sudah dievolusikan menjadi BPJS hanya menanggung rejimen
tertentu saja.
Berdasarkan siklus kemoterapi, pasien kemoterapi yang paling banyak
ditemukan berada pada siklus 4 sebanyak 28,3%. Dimana depresi ringan dengan
frekuensi terbanyak terdapat pada siklus ke-4(11,7%), depresi sedang di siklus
ke04(11,7%), dan depresi berat berada pada siklus ke-6(6,7%).

Universitas Sumatera Utara

Pada pasien kanker, depresi merupakan salah satu gangguan psikiatri yang
sering terjadi yang sering disebabkan oleh diagnosa daripada kanker itu sendiri
(Massie, 2004). Terjadinya depresi pada pasien kanker merupakan suatu hal yang
umum(Bottino et al.,2009). Menderita kanker merupakan suatu kejadian trauma
terhadap pasien yang sering dikarenakan pasien dihadapkan kepada bayang-bayang
akan kematian, perubahan pada gambaran tubuh akibat kanker dan juga kemoterapi
seperti kebotakan, takut akan pengobatan yang invasif dan nyeri, gejala-gejala yang
timbul akibat penyakit kanker tersebut, perubahan daripada status keluarga pasien
yang dianggap sebagai orang yang patut dikasihani, semuanya merupakan faktor
stressor pada pasien kanker (Bower, 2005). Stress dan gangguan emosional yang
berkaitan dengan diagnosa daripada kanker itu sendiri dapat memicu terjadinya
depresi (Martinho et al. 2009). Dari penelitian Trask et al.(2003) ditemukan bahwa
30%-50% penderita kanker yang menjalani kemoterapi sudah menunjukkan
gangguan emosional tingkat sedang dan tingkat tinggi. Dari hasil wawancara
peneliti terhadap responden juga ditemukan bahwa kebanyakan faktor stressor yang
dialami responden adalah diagnosa daripada kanker tersebut, dimana diagnosa
kanker biasanya sering dikaitkan akan pengobatan yang tidak kunjung tuntas,
penyakit-penyakit yang akan timbul, serta kematian.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terpimpin dengan menggunakan
Beck Depression Inventory untuk mengetahui tingkat depresi yang dialami pasien
kanker paru sesuai dengan jumlah skor tiap responden yang didapat dari
wawancara.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa jumlah keseluruhan responden yang
mengalami depresi pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi adalah
sebanyak 39 orang(65%), distribusi tingkat depresi pada responden umumnya
kurang tersebar secara merata. Menurut asumsi peneliti , hal ini disebabkan pada
setiap individu memiliki faktor-faktor berbeda yang bisa memicu maupun
mencegah terjadinya depresi pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.

Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Pasien Kanker Paru di RSUP H, Adam Malik yang menjalani kemoterapi
mengalami depresi sebanyak 39 orang(65%) dengan tingkat depresi terbanyak
adalah depresi sedang, yaitu sebanyak 17 orang(28,3%), diikuti dengan tingkat
depresi ringan sebanyak 15 orang(25%), dan tingkat depresi berat sebanyak 7
orang (11,7%).
2. Karakteristik responden terbanyak pada tingkat depresi ringan adalah sebagai
berikut: jenis kanker paru KBKBSK tipe adenokarsinoma, menjalani rejimen
kemoterapi berupa Paklitaksel+Karboplatin, dan sedang menjalani kemoterapi
siklus ke-4.

6.2.

Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat
bermnafaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran
tersebut, yaitu:
1. Diharapkan kepada RSUP H.Adam Malik Medan, khususnya bagian
Pulmonologi untuk dapat memberikan penanganan kanker paru yang
menyeluruh dengan memperhatikan aspek psikologis pasien kanker paru agar
dapat mencegah timbulnya depresi. Pencegahan dapat dilakukan dengan
melakukan deteksi gejala-gejala depresi pada kanker paru secara berkala.
2. Diharapkan agar penanganan kanker paru yang mengalami depresi dapata
diberikan secara adekuat. Baik dari pihak dokter dan rumah sakit, maupun
keluarga pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Universitas Sumatera Utara

3. Bagi penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama, diharapkan agar lebih
memperhatikan faktor-faktor stressor dan juga hal-hal yang dapat menjadi bias
dalam

menjawab

pertanyaan

kuesioner,

dan

memperdalam

cakupan

penelitiannya sehingga dapat lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran dan kesehatan.

6.3.

Kelemahan Penelitian

1. Dalam penelitian ini terdapat banyak faktor yang menjadi bias, seperti gejala
penyakit penyerta dan lamanya menderita penyakit bisa menjadi stressor
daripada depresi.
2. Dalam penelitian ini mungkin situasi dalam melakukan wawancara, seperti
responden yang dikelilingi oleh keluarganya, menyebabkan pasien menjawab
pertanyaan daripada kuesioner secara tidak jujur dikarenakan takut mengubah
pandangan keluarga responden terhadap responden.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kanker Paru
2.1.1.Definisi Kanker Paru
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun dari luar paru
(metastasis di paru) (PDPI,2011)
2.1.2.Epidemiologi Kanker Paru
Kanker paru masih menjadi salah satu penyakit keganasan dengan
prevalensi yang tinggi yaitu berkisar 20% dari seluruh kasus kanker, pada laki-laki
risiko terkena kanker paru adalah 1 dari 13 orang, dan 12% dari semua kasus kanker
pada perempuan dengan risiko terkena 1 dari 23 orang. Di Inggris rata-rata 40.000
kasus baru dilaporkan setiap tahun. Perkiraan insidensi kanker paru pada laki-laki
tahun 2005 di Amerika Serikat adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang
meninggal karena kanker(Shah , 2007). American Cancer Society mengestimasikan
kanker paru di Amerika Serikat pada tahun 2010 sebagai berikut:
-

Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosis (116.750 orang
laki-laki dan 105.770 orang perempuan).

-

Estimasi kematian karena kanker paru sekitar 157.300 kasus (86.220 pada
laki-laki dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua kasus
kematian karena kanker.
Risiko terjadinya kanker paru sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki

dibandingkan perempuan dan risiko meningkat sesuai dengan usia: di Eropa
insidensi kanker paru 7 dari 100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000 perempuan pada
usia 35 tahun, tetapi pada pasien >75 tahun, insidensi 440 pada laki-laki dan 72
pada perempuan. Variasi insidensi kanker paru secara geografik yang luas juga
dilaporkan dan hal ini terutama berhubungan dengan kebiasaan merokok yang
bervariasi di seluruh dunia(Shah, 2007).

Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Faktor Risiko dan Etiologi Kanker Paru
Banyak penelitian menyatakan bahwa merokok merupakan penyebab utama
kanker paru, dengan periode laten antara dimulainya merokok dengan terjadinya
kanker paru adalah 15-50 tahun. Selain itu, jumlah pack rokok dalam 1 tahun yang
dihabiskan dan usia dimulainya merokok, sangat erat dihubungkan dengan risiko
terjadinya kanker paru. Variasi geografik dan pola dari insidensi kanker paru baik
pada laki-laki maupun perempuan berhubungan dengan kebiasaan merokok. Di
Asia kebiasaan merokok masih tinggi, tetapi angka kebiasaan merokok pada lakilaki berkurang. Angka kebiasaan merokok pada perempuan Asia masih rendah,
tetapi

sekarang

semakin

meningkat

pada

perempuan-perempuan

usia

muda(Maryska dan Janssen, 2006)
Penyebab lain dari kanker paru adalah polusi udara, paparan terhadap arsen,
asbestos, radon, chloromethyl ethers, chromium, mustard gas, penghalusan nikel,
hidrokarbon polisiklik, beryllium, cadmium, dan vinyl chloride. Insidensi kanker
paru yang lebih tinggi juga ditemukan pada industri-industri gas-batu bara, proses
penghalusan logam. Predisposisi genetik juga memegang peranan dalam etiologi
kanker paru(Shah P, 2007).
2.1.4. Klasifikasi Kanker Paru
Kanker paru dibagi menjadi kanker paru sel kecil (small cell lung cancer,
SCLC) dan kanker paru sel tidak kecil (non-small lung cancer, NSCLC).
Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan terapi. Termasuk didalam golongan
kanker paru sel tidak kecil adalah epidermoid, adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar,
atau campuran dari ketiganya.
Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)merupakan tipe histologik kanker
paru yang paling sering ditemukan, berasal dari permukaan epitel bronkus.
Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka
panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. Karsinoma sel skuamosa
biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan menonjol ke dalam bronki besar.
Diameter tumor jarang melampaui beberapa sentimeter dan cenderung menyebar
secara langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada, dan mediastinum.
Karsinoma ini lebih sering pada laki-laki daripada perempuan (Wilson, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Adenokarsinoma, memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus
dan dapat mengandung mukus. Kebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer
segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal
pada paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi sering kali meluas ke pembuluh darah
dan limfe pada stadium dini dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi primer
menyebabkan gejala-gejala.
Karsinoma bronkoalveolus dimasukkan sebagai subtipe adenokarsinoma
dalam klasifikasi terbaru tumor paru dari WHO. Karsinoma ini adalah sel-sel ganas
yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan
ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru
perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat
yang jauh.
Karsinoma sel kecil umumnya tampak sebagai massa abu-abu pucat yang
terletak di sentral dengan perluasan ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini
kelenjar getah bening hilus dan mediastinum. Kanker ini terdiri atas sel tumor
dengan bentuk bulat hingga lonjong, sedikit sitoplasma, dan kromatin granular.
Gambaran mitotik sering ditemukan. Biasanya ditemukan nekrosis dan mungkin
luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering memperlihatkan fragmentasi dan “crush
artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling
jelas pada pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus akibat letak sel tumor
dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan (Kumar, 2007).
Karsinoma sel besar adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi
sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam. Selsel ini cenderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan
penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh. Bentuk lain dari
kanker paru primer adalah adenoma, sarkoma, dan mesotelioma bronkus.
Walaupun jarang, tumor-tumor ini penting karena dapat menyerupai karsinoma
bronkogenik dan mengancam jiwa (Wilson, 2005).

Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Gejala Klinis
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala
klinis. Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. Gejalagejala dapat bersifat :
• Lokal (tumor tumbuh setempat) :
• Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
• Hemoptysis(batuk berdarah)
• Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas
• Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
• Ateletaksis
• Invasi lokal :
• Nyeri dada
• Dispnea et causa efusi pleura

• Invasi ke perikardium  terjadi tamponade atau aritmia
• Superior Vena Cava Syndrome
• Horner Syndrome(ptosis, miosis, anhidrosis)
• Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent

• Pancoas Syndrome, karena invasi pada pleksus brakhialis dan saraf simpatis
servikalis
• Gejala Penyakit Metastasis :
• Pada otak, tulang, hati, adrenal
• Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering menyertai metastasis)
• Sindrom Paraneoplastik : terdapat 10% kanker paru dengan gejala :
• Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam
• Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
• Hipertrofi osteoartropati
• Neurologik : dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer
• Neuromiopati
• Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)
• Dermatologik : eritema multiform, hiperkeratosis, jari tabuh
• Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone

Universitas Sumatera Utara

• Asimtomatik dengan kelainan radiolo