Pengertian dan perbedaan Gaji dan Upah

Pengertian dan perbedaan Gaji dan Upah

Gaji dan Upah
Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan seperti manajer (Mulyadi, 2001, 377). Penggajian dapat diartikan
sebagai proses pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja
atau jasa yang telah dilakukan.
Sering sekali gaji dan upah dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh kebanyakan
masyarakat. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan karena gaji dan upah sama-sama
merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya. Pada kenyataannya kedua istilah
tersebut mempunyai perbedaan.
Perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi 2 golongan
yaitu gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah
umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayar
berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Menurut undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1 berisikan Upah
adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk

tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau
akan dilakukan.
Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, memberikan definisi upah sebagai sebagai
berikut upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu kerja berfungsi sebagai suatu jaminan
kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produktifitas yang dinyatakan dalam
nilai atau bentuk yang ditetapkan menurut suatu persetujuan Undang-Undang dan peraturan
yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima
kerja.
Selanjutnya pengertian gaji dan upah menurut Hadi Purwono adalah sebagai berikut: Gaji
(salary) biasanya dikatakan upah (wages) yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, dan
tata usaha pegawai kantor atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih tinggi dari
pada pembayaran kepada pekerja upahan. Upah adalah pembayaran kepada karyawan atau
pekerja yang dibayar menurut lamanya jam kerja dan diberikan kepada mereka yang biasanya
tidak mempunyai jaminan untuk dipekerjakan secara terus-menerus. (Hadi Purwono, 2003,

2).
Dari definisi Gaji dan upah di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan pengganti
jasa bagi tenaga-tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan melalui
perhitungan masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan atau tahunan. Sedangkan
upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan berdasarkan

jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit produksi.

Tingkatan Upah dan Gaji Karyawan
Dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri
Keuangan tentang PPh pasal 21 tahun 2003, ada dijelaskan mengenai tingkat upah yang
diterima karyawan. Upah yang diterima karyawan dibagi atas beberapa golongan yaitu:
1. Upah harian lepas
Upah yang diterima bila dalam satu hari kerja jika seorang melakukam perkerjaan yang telah
ditentukan. Orang yang bekerja dengan upah harian lepas biasanya tidak terikat kerja kepada
majikan.
2. Upah pegawai tetap
Upah yang diperoleh seorang berdasarkan jangka waktu yang telah ditetapkan dengan jumlah
yang diterimanya pun bersifat tetap seperti gaji bulanan.
3. Upah borongan
Upah yang diperoleh seseorang sesuai kesepakatan antara pekerja dengan penyuruh
(penyewa) dan besarnya upah yang diterima juga terhantung kesepekatan diantara dua belah
pihak, jenis perkerjaan yang telah disepakati ini harus selesai dilakukan tanpa turut campur
tangan dari pihak penyewa.
4. Upah Honorarium
Upah yang diterima jika perkerjaan dilakukan dan sedangkan jumlahnya tergantung dari

kesepakatan pekerja dengan majikan. Orang yang menerima upah honorium biasanya tidak
terikat kerja dengan majikan.

Teori Upah Ekonomi
Masalah pengupahan ini terdapat tiga macam teori upah ekonomi yakni:
1. Teori pasar
Konsep im menganggap bahwa upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara
karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya. Jadi tingkat upah
yang diterima ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Dalam teori
ini buruh diperlakukan sebagai barang.
2. Standar hidup

Teori ini menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan jaminan kepada buruh untuk
menikmati hidup dengan layak, dan pengusaha harus memberikan upah cukup tinggi,
memberikan pelayanan lain seperti jaminan hari tua, pendidikan, tabungan, dan hiburan.
3. Teori kemampuan untuk membayar
Teori ini menganggap bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan
perusahaan untuk membayar. Disini, besar kecilnya upah dipengaruhi oleh laba yang diterima
oleh perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh laba besar maka karyawan harus menerima
tambahan upah dari keuntungan tersebut. (Swastha dan Sukotjo 2000, 268).

Besar kecilnya tingkat upah untuk buruh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain terdiri
dari (Swastha dan Sukotjo 2000, 271).
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan Pemerintah
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan antara
lain (Mulyadi, 2001, 380).
1. Jurnal biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi
tesebut.
2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban
selama periode akuntansi tersebut.
3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi
tertentu.
4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tersebut.

Daftar Pustaka
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-5, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Purwono. H., 2003, Sistem Personalia, Edisi Ke-3, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Swastha, dan Sukotjo., 2000, Manajemen Personalia, Edisi KE-5, BPFE-Yogyakarta

Pengertian Gaji dan Upah

Pengertian Gaji dan Upah
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling
besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan
bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai
motivator dalam bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen
biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga
harus terus menerus diawasi pengelolaannya.
Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut pendapat para ahli
di bawah ini:
Niswonger (1999:446) mengemukakan bahwa:
Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa
manajerial,


administratif,

dan

jasa-jasa

yang

sama.

Tarif

gaji

biasanya

diekspresikan dalam periode bulanan. Istilah upah (wages) biasanya digunakan
untuk pembayaran kepada karyawan lapangan (pekerja kasar) baik yang terdidik
maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan secara mingguan atau

perjam.
Sementara Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa:
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan
upah umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan
oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap
perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau
jumlah satuan produk yang di hasilkan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas
jasa yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara
berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap.
Sedangkan upah merupakan balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang
ikatan kerjanya kurang kuat berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap
minggu.
Diposkan oleh juan anastasia di 08.35
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
Label: materi kuliah, sistem informasi akuntansi


1 komentar:

1.

anonymous19 Januari 2014 19.18

Upah (Wage) adalah?
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog


▼ 2013 (35)
o

► Juli (5)


o

▼ Juni (5)


dua prosedur pencatatan utang



gambar jaringan prosedur dalam sist. penggajian



jaringan prosedur dalam sistem akuntansi pembelian...



Unsur Pengendalian Intern sistem penggajian




Pengertian Gaji dan Upah

o

► Mei (5)

o

► April (8)

o

► Maret (3)

o

► Februari (5)

o


► Januari (4)

Google+
Followers
Mengenai
Saya

juan anastasia
Lihat profil
lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.