digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pola asuh demokratis akan memperlakukan seorang anak dengan adanya kesamaan antara hak dan kewajiban kedua belah pihak. Mereka akan
memberikan dorongan kepada anak untuk berusaha pada tugas-tugas yang sulit. Jika seorang anak telah berhasil memperoleh prestasi tersebut, orang tua
memberikan pujian atau hadiah. Hal tersebut untuk memotivasi usaha seorang anak agar lebih giat lagi mewujudkan impiannya. Orang tua juga mendorong
anak untuk menemukan cara terbaik dalam meraih kesuksesan dan melarang anak untuk mengeluh dengan kegagalannya serta memberi saran untuk
menyelesaikan sesuatu yang lebih menantang.
46
Pola asuh ini yang ditandai dengan sikap positif orang tua terhadap kehidupan anak. Sikap tersebut akan menumbuhkan konsep diri yang positif.
Seorang anak akan merasa dirinya cukup berharga jika tumbuh konsep diri yang positif.
47
Jika seorang anak memiliki konsep diri yang positif, ia akan termotivasi untuk belajar lebih matang dan mencapai prestasi Pendidikan
Agama Islam dengan mudah dan menjalankan nilai-nilai agama Islam dengan sadar.
Pola asuh demokratis di antaranya bercirikan adanya kesamaan hak dan kewajiban orang tua dan anak, di mana anak dilatih untuk mampu
mempertanggungjawabkan sikap, ucapan, dan perilakunya. Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat
mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, anak yang
46
Gunarsa Gunarsa, Psikologi Praktis : Anak, Remaja, dan Keluarga, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1995, 98.
47
Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, Malang : UIN-Malang Press, 2009. 73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mandiri, dapat mengontrol diri, percaya terhadap kemampuan dirinya dan kooperatif terhadap orang lain. Sikap tersebut memperkuat rasa percaya diri
pada anak. Ia mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi dengan mandiri. Sehingga seorang anak akan lebih mudah dalam mewujudkan potensi dirinya
dalam menerima dan memahami materi Pendidikan Agama Islam di sekolah. Pola asuh demokratis sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar
anak. Hal tersebut dikarenakan seorang anak dalam keluarga ini mengalami pertumbuhan awal dan dasar baik fisik maupun mentalnya. Dalam keluarga
Islam, orang tua sebagai pendidik anak di lingkup keluarganya. Orang tua hendaknya memahami konsep, tugas, fungsi dan sifat-sifat pendidik muslim,
dan mengupayakan anak-anaknya menjadi manusia kreatif dalam kehidupannya.
48
Dalam memahami nilai-nilai Islam, seorang anak dibekali ilmu tersebut di lingkungan sekolah. Guru agama membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh pada pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai bekal hidup di masa
mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan rohaninya, serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Orang tua yang terlibat langsung terhadap pendidikan anak, bukan hanya dalam pendidikan dalam keluarga namun juga dalam lembaga pendidikan
formal akan memberikan pengaruh positif. Jika orang tua turut mendukung dan memotivasi anak, motivasi belajar anak meningkat, dan prestasi yang dicapai
48
Achmad Patoni, Dinamika Pendidikan Anak, Jakarta : Bina Ilmu, 2004, 102.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
juga akan meningkat.”
49
Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah, ditentukan jika seorang anak dapat menerima, memahami, menguraikan serta
mengamalkan syariat Islam dengan sesuai dengan ajaran-Nya. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi seorang siswa di sekolah dapat dilihat dari
kesesuaian indikator pola asuh demokratis dengan nilai raport Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Indikator pola asuh demokratis adalah sebagai berikut: 1. Adanya sikap pemberian kebebasan yang bertanggung jawab dari orang tua
2. Adanya sikap responsif terhadap kebutuhan anak 3. Adanya sikap yang hangat dari orang tua dalam membimbing anak
4. Anak terlibat dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah 5. Orang tua menghargai sikap disiplin anak
6. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat 7. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang benar
8. Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat anak tidak sesuai
9. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak kepada anak
10. Orang tua memiliki pandangan masa depan yang jelas terhadap anak.
50
Indikator Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, meliputi : 1. Siswa dapat memahami materi Pendidikan Agama Islam
49
Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, 124.
50
Al.Tridhonanto Beranda Agency, Mengembangkan Pola, h. 17.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Siswa dapat memahami makna ayat Al-Quran dan Hadits terkait dengan materi
3. Siswa dapat menguraikan konsep Pendidikan Agama Islam 4. Siswa dapat mengamalkan materi Pendidikan Agama Islam dengan baik
5. Siswa dapat menjalankan nilai-nilai Agama Islam dengan sadar tanpa paksaan orang lain.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah.
51
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah” Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, samapai terbukti melalui
data yang terkumpul”.
52
Kemudian menurut Sugiyono, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di man rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
53
Hipotesis kerja Ha dalam penelitian ini adalah : “Adanya Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam Siswa”.
51
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 63.
52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet XIII, 7.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, 64.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses dengan serangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis dengan tujuan dapat memecahkan
masalah atau dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian terebut.
1
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan
oleh suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
2
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi menjadi dua yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisis
data menggunakan metode statistika. Metode ini, memberikan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan
demikian, akan diperoleh hasil yang signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.
3
Pendekatan positivisme adalah pendekatan ilmiah pada gejala lingkungan untuk diformulasikan menjadi pengetahuan yang bemakna. Tujuan penelitian
1
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 1995, 69.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006, 6.
3
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003, 5.
44
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan pendekatan positivisme adalah menjelaskan yang pada akhirnya memungkinkan untuk memprediksi dan mengendalikan fenomena, benda-
benda fisik atau manusia.
4
Penelitian kuantitatif menggunakan alur pemikiran positivisme untuk mengkaji hal-hal yang ditemui di lapangan. Sebelum melakukan penelitian,
maka kasus atau masalah yang akan diteliti sudah terlebih dahulu digolongkan masuk ke kuantitatif atau kualitatif, sehingga dalam proses selanjutnya peneliti
tinggal melakukan riset dengan mengedepankan alur pemikiran yang tepat.
5
Terkait penelitian yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII di
SMP Kyai Hasyim Tenggilis Surabaya termasuk penelitian yang analisis datanya menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan alur
pemikiran positivisme untuk mengkaji hal-hal yang ditemui di lapangan.
B. Variabel dan indikator
1. Variabel
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas independent variable dan
Variabel terikat dependent variable. Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri, tidak tergantung dan tidak terpengaruh oleh variabel lain.
Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang tidak bisa berdiri sendiri,
4
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif , Yogyakarta : Rake Sarasih, 2008, 12.
5
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tergantung, terpengaruh oleh variabel lain. Variabel ini dipengaruhi variabel lain.
6
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas
: Pola asuh demokratis orang tua b. Variabel terikat
: Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa
2. Indikator Penelitian
Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur
perubahan.
7
Indikator yang digunakan sebagai ukuran penelitian dilakukan. Adapun indikator dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada tabel
berikut :
Table 3.1 Indikator Variabel X dan Variabel Y
Variabel X Pola Asuh Demokratis Orang Tua
Variabel Y Prestasi Belajar Siswa
Indikator dari pola asuh demokratis orang tua adalah sebagai berikut:
a. Adanya sikap pemberian kebebasan yang bertanggung jawab dari orang tua
b. Adanya sikap
responsif terhadap
kebutuhan anak c. Adanya sikap yang hangat dari orang tua
dalam membimbing anak Indikator prestasi
belajar PAI adalah nilai mata pelajaran PAI
siswa
kelas VII
semester ganjil tahun ajaran 20152016 yang
mencakup
aspek kognitif, afektif, dan
6
Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika, 2008, 97.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, 159.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Anak terlibat dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah
e. Orang tua menghargai sikap disiplin anak f. Adanya kesempatan bagi anak untuk
berpendapat g. Memberi pujian ataupun hadiah kepada
perilaku yang benar h. Orang tua memberi penjelasan secara
rasional jika pendapat anak tidak sesuai i. Orang tua membimbing dan mengarahkan
tanpa memaksakan kehendak kepada anak j. Orang tua memiliki pandangan masa
depan yang jelas terhadap anak.
8
psikomotorik yang
diperoleh dari nilai raport.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah himpunan semua individu atau objek yang menjadi bahan pembicaraan atau bahan studi oleh peneliti. Populasi dalam statistika
dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, atau benda abstrak. Populasi adalah bahan yang dijadikan objek oleh peneliti.
9
Populasi juga merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubjek menyeluruh yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
10
8
Al.Tridhonanto Beranda Agency, Mengembangkan Pola, h. 17.
9
Turmudi, Sri Harini , Metode Statistika, Malang : UIN – MALANG PRESS, 8.
10
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2010, cet Ke-17, 61.