Data kandungan Kapsul Herbal Glucoser Grafik Pengendali Unit Individu untuk Kandungan Kapsul Herbal Glucoser

6 50 100 150 200 250 300 180 195 210 Index x1 UCL LCL CL Tinospora Caulis 50 100 150 200 250 300 140 150 160 Index x2 UCL LCL CL Piper Decumanun 50 100 150 200 250 300 90 100 110 Index x3 UCL LCL CL Plantago Herba 50 100 150 200 250 300 46 50 54 Index x4 UCL LCL CL Azadirachta Folia Gambar 1. Grafik pengendali individu untuk tiap kandungan Dari grafik pengendali pada Gambar 1. dapat dilihat bahwa untuk setiap masing-masing kandungan ada 4 titik sampel yang di luar kendali, dan dari keempat kandungan memiliki empat titik sampel yang di luar kendali yang sama yaitu titik sampel ke 12, 55, 123 dan 172. Grafik pengendali dari keempat kandungan memperlihatkan bahwa terjadi suatu penyimpangan atau tidak kesesuaian pada proses produksi yang mungkin terjadi karena kurangnya pengawasan ataupun terjadinya kesalahan penimbangan untuk masing-masing kandungan Kapsul Herbal Glucoser tersebut.

3.3 Principal Component AnalysisPCA

Dari data dibentuk matriks kovariansi,               51 . 03 . 1 54 . 1 05 . 2 03 . 1 05 . 2 07 . 3 09 . 4 54 . 1 07 . 3 59 . 4 13 . 6 05 . 2 09 . 4 13 . 6 17 . 8 selanjutnya dicari eigen value dan eigen vektor. Eigen value dan eigen vektor akan digunakan untuk mencari komponen utama yang terlebih dahulu dibentuk persamaan kombinasi liniernya. Diperoleh eigen value dan eigen vektor adalah 3290 . 15 1     18 . , 37 . , 55 . , 73 . 1  e 0008 . 2     57 . , 57 . , 54 . , 26 . 2    e 0005 . 3     21 . , 73 . , 25 . , 60 . 3     e 7 0003 . 4     77 . , 13 . , 59 . , 18 . 4   e . Kombinasi linier menurut persamaan 2 menjadi 4 3 2 1 1 18 . 37 . 55 . 73 . 1 X X X X X e Y      4 3 2 1 2 57 . 57 . 54 . 26 . 2 X X X X X e Y       4 3 2 1 3 21 . 73 . 25 . 6 . 3 X X X X X e Y      4 3 2 1 4 77 . 13 . 59 . 18 . 4 X X X X X e Y      . Proporsi dari total variansi untuk komponen utama pertama 1 Y adalah     9998 . 0003 . 0005 . 0008 . 3290 . 15 3290 . 15 4 3 2 1 1              . Proporsi tersebut telah menjelaskan 99.98 dari keragaman total data. Hal itu berarti 1 Y dapat menggantikan keempat variabel asli tanpa banyak kehilangan informasi. Jika dilihat dari korelasi antara 1 Y dengan keempat variabel yaitu 1 X , 2 X , 3 X dan 4 X dihitung berdasarkan persamaan 5, keempatnya relatif dekat ke 1 dapat disimpulkan bahwa keempat variabel sama pentingnya. 9999 . 11 1 11 , 1 1      e X Y , 9999 . 22 1 21 , 2 1      e X Y , 9998 . 33 1 31 , 3 1      e X Y , 9995 . 44 1 41 , 4 1      e X Y . Hubungan yang tersisa dapat diabaikan karena komponen kedua, ketiga dan keempat dapat dianggap tidak penting.

3.4 Grafik pengendali berdasarkan komponen utama

Dalam membangun grafik pengendali yang berdasarkan komponen utama ini dibutuhkan beberapa langkah yang telah dijelaskan pada dasar teori. Komponen utama yang akan digunakan sebagai dasar membuat grafik pengendali diperoleh dengan membentuk kombiasi linier dengan metode PCA. Komponen utama tersebut telah diperoleh pada pembahasan 3.3 yang menghasilkan variabel baru 4 3 2 1 1 18 . 37 . 55 . 73 . 1 X X X X X e Y      sebagai komponen utama pertama. Grafik pengendali dibangun dari komponen utama pertama 1 Y . Dalam hal ini 1 Y merupakan kombinasi linier dari data, komponen utama 1 Y dapat menggantikan variabel asli, karena dengan 1 Y dapat dibangun grafik pengendali secara sederhana dengan satu data transformasi 1 Y saja, tanpa harus membangun grafik pengendali untuk keempat variabel karena akan menjadi lebih rumit. Kemudian dihitung UCL, CL dan LCL menggunakan persamaan 1