PENTINGNYA DISELENGGARAKAN UJIANTES CARA PENYIAPAN DAN

Dr. Bambang Subali, M.S.

BAB V CARA PENYIAPAN DAN

PENYELENGGARAAN UJIAN

A. PENTINGNYA DISELENGGARAKAN UJIANTES

Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Setiap kali guru menyiapkan satuan pelajaransatuan acara pembelajaran, rencana penilaian harus pula disertakan sebagai salah satu komponennya. Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, penilaian mempunyai banyak kegunaan. Penilaian dapat digunakan untuk mengetahui apakah pelajaran yang disampaikan oleh gurupengajar sudah dapat dapat diserap oleh siswa peserta didik. Hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai umpan balik feed back bagi guru untuk meninjau kembali apakah metode pembelajaran yang digunakan guru sudah sesuai atau belum. Bagi siswa, hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang telah dikuasai, dan bagian mana yang belum dikuasai. Dari sini, guru dapat menentukan langkah atau metode pembelajaran yang sesuaiyang baik mengubah metode yang dipandang kurang sesuaikurang tepat atau mempertahankanmeningkatkan penggunaan metode tertentu, jika dirasa sudah tepat. Sebaliknya, bagi siswa akan lebih memacu untuk mempelajari lebih baik lagi terhadap bagian-bagian yang belum ia kuasai. Selain itu, melalui kesepakatan guru-siswa, kalau dirasa perlu, dapat diambil langkah- langkah tindakan selanjutnya secara tepat baik pada saat dilakukan kegiatan remediasi maupun saat diberi pengayaan bagi siswa yang sudah berprestasi. Selain untuk melihat keberhasilan pembelajaran tes hasil belajar, termasuk di sini tes formatif, dan tes sumatif, ujian sekolah, dan UN, penilaian atau tes juga dapat digunakan untuk tujuan lain, antara lain untuk penempatan placement test, untuk penjajagan, untuk diagnosis, dsb. Guru juga harus menyadari bahwa penyelenggaraan pembelajaran dari suatu mata pelajaran adalah untuk menunjang tujuan yang ingin dicapai dalam suatu satuan pendidikan, misal SD atau SLTP atau SMA, yang dikenal dengan tujuan institusional. Di dalam kurikulum, tujuan institusional tersebut dijabarkan menjadi tujuan kurikuler atau Dr. Bambang Subali, M.S. tujuan setiap mata pelajaran. Selanjutnya tujuan kurikuler dijabarkan lagi menjadi tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pada akhir pendidikan dalam suatu jenis pendidikan diadakan evaluasi belajar tahap akhir yang dikenal dengan istilah EBTA. Sebagian EBTA dilaksanakan secara “nasional” sehingga dikenal dengan istilah Ebtanas. Ujuan perlu dilaksanakan secara teratur dengan pertimbangan bahwa 1. Pada diri peserta didik ada keterbatasan kemampuan dalam menerima, mengorganisasikan, dan dalam menampilkan perolehan atau pencapaian hasil belajarnya. Oleh karena itu, ujian yang bertahap, sedikit demi sedikit akan sangat membantu. 2. Pada diri peserta didik ada perbedaan kecepatan dalam menerima dan mengorganisasi materi yang dipelajarinya, sehingga dengan ujian yang teratur siswa tidak terjebak dalam akumulasi kegagalan. 3. Dengan ujian yang teratur, pemantauan terhadap keberhasilan proses pembelajaran juga lebih fungsional untuk meningkatkan prestasi. Ujian juga perlu dilaksanakan secara integral terpadu yakni menyangkut berbagai aspek kemampuan yang diukur, sehingga berkembang teori authentic assessment. Dengan model assessment, hasil belajar akan benar-benar tercermin pada perilaku yang ditampilkan, bukan penguasaan dari aspek kognitif semata.

B. PENYIAPAN UJIAN