c. Pengaruh FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Pada Bank Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini berbunyi “Financing of Deposito Ratio FDR berpengaruh positif terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank Mega Syariah tahun 2004-2013”. Berdasarkan nilait t hitung sebesar 32,656 dan t tabel 2,49 df=39 dengan tingkat
signifikansi 0,011; karena t hitungt tabel 2,6562,49, signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0110,05, dan koefisien regresi bernilai positif sebesar
0,003, maka dapat disimpulkan bahwa Financing of Deposito Ratio FDR berpengaruh positif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada
Bank Mega Syariah tahun 2004-2013. Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya Munduh, halim, 2009:243. Secara umum untuk bank syariah rasio ini diukur dengan FDR Financing of Deposito
Ratio, dengan rumus: FDR = pembiayaan dana pihak ketiga. Ketentuan Bank Indonesia menyatakan bahwa FDR maksimal adalah 110, jika nilai
Financing of Deposito Ratio dibawah 110 maka Financing of Deposito Ratiodikatakan baik, begitu sabaliknya jika nilai Financing of Deposito
Ratio di atas atau melebihi 110 maka nilai FDR tersebut buruk. Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung antara lain
pada khususan usaha bank, besarnya bank dan sebagainya. Oleh karena itu untuk menilai cukup tidaknya likuiditas suatu bank dengan menggunakan
ukuran financing deposito to ratio, yaitu dengan memperhitungkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kewajibannya, seperti memenuhi commitment
Financing, antisipasi atas pemberian jaminan bank yang pada gilirannya akan menjadi kewajiban bagi bank. Apabila hasil pengukuran jauh berada di
atas target dan limit bank tersebut maka dapat dikatakan bahwa bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan
beban biaya yang besar. Sebaliknya bila berada di bawah target dan limitnya, maka bank tersebut dapat memelihara alat likuid yang berlebihan
dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharan kas yang menganggur idle money. Dengan
demikian apabila nilai financing deposito to ratio tinggi, maka berpengaruh baik pada tingkat bagi hasil yang diterima nasabah.
d. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Pada Bank Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013
Hipotesis keempat dalam penelitian ini berbunyi “Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh positif terhadap tingkat
bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Mega Syariah tahun 2004- 2013”. Berdasarkan nilai t hitung sebesar 3,507dan t tabel 2,49 df=39
dengan tingkat signifikansi 0,002 karena t hitungt tabel 3,5072,49, signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0010,05, dan koefisien regresi bernilai
positif sebesar 0,001;maka dapat disimpulkan bahwa Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh positif terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah pada Bank Mega Syariah tahun 2004-2013. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO adalah
perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional Dendawijaya, 2009:119. BOPO merupakan salah satu ratio yang