Pendahuluan T1 232010157 Full text
3 Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang sampah. Sampah
solid waste secara umum dapat diartikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang tidak diinginkan atau
digunakan lagi, baik berbentuk padat atau setengah padat Tchobanoglous, 1993. Pada Perda Kota Salatiga No. 12 Tahun 2011 Kota Salatiga, sampah adalah
limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal dari kegiatan orang pribadi atau badan yang terdiri dari bahan organik dan anorganik, logam dan non
logam yang dapat terbakar tetapi tidak termasuk buangan biologis kotoran manusia dan sampah berbahaya.
Sampah yang dihasilkan di pasar tradisional dapat dibagi dalam dua jenis. Pertama sampah organik atau sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik
terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Kedua sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah anorganik berasal dari sumber
daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, dan
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memfokuskan pada,
apakah pedagang di Pasar Raya 1 Salatiga peduli terhadap lingkungan? Apakah pedagang di Pasar Raya 1 Salatiga mengetahui tentang konsep green accounting?
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepedulian pedagang pasar tradisional terhadap lingkungan dan pengetahuan pedagang tentang konsep green
4 accounting. Manfaat penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi
pedagang di pasar tradisional tentang kepedulian lingkungan hidup dan konsep green accounting. Bagi para akademisi hasil penelitian ini diharapkan bisa
dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Bagi peneliti penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep green accounting. Bagi pembaca
diharapkan dapat menambah wawasan tentang kepedulian lingkungan dan green accounting.
2. Kajian Pustaka 2.1 Green Accounting
Green accounting adalah suatu paradigma baru dalam bidang akuntansi yang menganjurkan bahwa fokus dari proses akuntansi tidak hanya tertuju pada
transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan laba atau rugi suatu entitas korporasi, tetapi juga pada transaksi atau peristiwa sosial dan lingkungan. Tujuan
umum dari green accounting tersebut agar para pemangku kepentingan dapat mengetahui secara utuh informasi tentang kualitas manajemen dan perusahaan
dalam pengelolaan bisnis yang ramah lingkungan. Tujuan khususnya adalah agar para pemangku kepentingan mengetahui dan menilai kinerja dan nilai korporasi
sebelum mengambil keputusan Lako, 2012.
5 Green accounting juga disebut akuntansi lingkungan atau environmental
accounting. Akuntansi lingkungan environmental accounting merupakan istilah yang berkaitan mengenai dimasukkannya biaya lingkungan environmental cost
ke dalam praktik akuntansi perusahaan Djogo, 2006. Biaya lingkungan dimasukkan menjadi biaya yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.