BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode kriptografi digunakan untuk mengamankan data yang bersifat rahasia agar tidak diketahui oleh orang lain. Metode kriptografi yang dapat digunakan untuk
mengamankan data ada bermacam-macam. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, masalah utamanya adalah bagaimana
mengetahui dan memahami cara kerja atau algoritma dari metoda kriptografi tersebut. Penulis memilih pembelajaran metode kriptografi IDEA International Data
Encryption Algorithm karena sampai sekarang masih cukup handal untuk diterapkan sebagai metoda pengamanan data.
Metoda IDEA diperkenalkan pertama kali oleh Xuejia Lai dan James Massey pada tahun 1990 dengan nama PES Proposed Encryption Standard. Tahun
berikutnya, setelah Biham dan Shamir mendemonstrasikan cryptanalysis yang berbeda, sang penemu memperkuat algoritma mereka dari serangan dan algoritma
hasil pengubahan tersebut diberi nama IPES Improved Proposed Encryption Algorithm. Kemudian pada tahun 1992, IPES diganti namanya menjadi IDEA
International Data Encryption Algorithm. Metoda IDEA ini menggunakan beberapa operasi dasar, seperti operasi logika XOR Exclusive – OR, operasi perkalian mod 2
16
+ 1 multiplication modulo 2
16
+ 1 dan operasi penambahan mod 2
16
addition modulo 2
16
. Metoda ini terdiri dari 8 putaran round dan menggunakan 64 bit plaintext dengan panjang kunci sebesar 128 bit.
Sandi rahasia ini dipatenkan di banyak negara tapi dapat digunakan secara gratis untuk penggunaan yang tidak komersial. Nama “IDEA” juga dipatenkan dan
Universitas Sumatera Utara
2 hak patennya berakhir tahun 2011. Lisensi dari IDEA dipegang oleh MediaCrypt.
IDEA digunakan di Pretty Good Privacy PGP v2.0 dan sebagai algoritma opsional dalam OpenPGP, Netscape’s Secure Socket Layer SSL, dan Secure Hypertext
transfer Protocol SHTTP.
Tulisan ini akan membahas bagaimana mengetetahui dan memahami cara kerja atau algoritma dari Metoda Kriptografi IDEA International Data Encryption
Algorithm” dengan merancang suatu perangkat lunak untuk mempermudah dalam pemahaman metoda tersebut.
1.2. Perumusan Masalah