APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI 'CRYSTAL'

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK
MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN
MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’
(Skripsi)

Oleh
ARISHA AZIMA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Arisha Azima

ABSTRACT

THE APPLICATION OF 1-MCP AND CHITOSAN TO
MAINTAIN QUALITIES AND EXTEND SHELF-LIFE OF
‘CRYSTAL’ GUAVA FRUITS

By


ARISHA AZIMA

Guava ‘Crystal’ has a short shelf life due to its high respiration and transpiration.
Using chitosan for coating guava ‘Crystal’ is important to maintain the quality,
because the rate of respiration and transpiration can be slowed. The use chitosan
and 1-MCP ia also important to maintain the quality and extend shelf-life of
guava ‘Crystal’.
The aims of this research were to study the effect of (1) 1-MCP and, (2)
combination on 1-MCP and chitosan on the shelf life and quality of guava
‘Crystal’. The research was conducted in the Horticultural Postharvest
Laboratory, Faculty of Agriculture, Lampung University from September to
Oktober 2013. The research used a completely randomized design (CRD), with
treatments arranged in a factorial 2 x 2. For the control, three guava fruits were
directly observed at the day of application. The first factor was 1-MCP gassing

Arisha Azima

(control and 1-MCP), and the second one was chitosan (control and 2,5%
chitosan). The observed variables were fruit weight, fruit firmness, soluble solid

(0Brix), and free acid content.

The results of this research showed that (1) the sole application of 1-MCP
increased fruit shelf-life and maintained fruit quality of ‘Crystal’ guava, and (2)
the effect of 1-MCP with a concentration of 0,5 gram and 2,5% chitosan was able
to extend shelf-life and maintained the fruit qualities of ‘Crystal’ guava up to 18
days of storage.

Keywords: guava, chitosan, 1-MCP, shelf-life, quality

ABSTRAK

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK
MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN
MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

Oleh

ARISHA AZIMA


Buah jambu biji ‘Crystal’ memiliki masa simpan yang pendek yang disebabkan
oleh respirasi dan transpirasi buah yang tinggi. Penggunaan kitosan sebagai
pelapis buah jambu biji ‘Crystal’ penting untuk mempertahankan mutu, sehingga
laju respirasi dan transpirasi dapat dihambat. Penggunaan kitosan dan 1-MCP
penting untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan masa simpan buah jambu
biji ‘Crystal’.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh aplikasi 1-MCP terhadap
masa simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’, (2) pengaruh konsentrasi
aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan terhadap masa simpan dan mutu buah jambu
biji ‘Crystal’. Penelitian dilaksanakan di di Laboratorium Pascapanen
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan
pada bulan September sampai Oktober 2013. Penelitian ini menggunakan

Rancangan Teracak Sempurna (RTS), dengan perlakuan disusun secara faktorial 2
x 2. Untuk pembanding 3 buah jambu biji (kontrol) diamati pada awal penelitian.
Faktor pertama adalah 1-MCP (kontrol dan 1-MCP), dan kedua adalah kitosan
(kontrol dan kitosan 2,5%). Peubah yang diamati adalah susut bobot, kekerasan
buah, kandungan padatan terlarut (0Brix), dan asam bebas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aplikasi 1-MCP secara tunggal

mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu pada buah
jambu biji ‘Crystal’, (2) efek dari kombinasi aplikasi 1-MCP dan kitosan 2,5%
secara nyata terbukti mampu meningkatkan masa simpan dan
mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’ selama 18 hari
penyimpanan.

Kata kunci: jambu biji, kitosan, 1-MCP, masa simpan, mutu

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kedondong, Kabupaten
Pesawaran pada tanggal 24 Agustus 1992. Penulis adalah anak pertama dari
empat bersaudara dari pasangan Bapak Mashur Agus dan Ibu Asia.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 4 Kedondong,
Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2004. Pada tahun yang
sama Penulis melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di Yayasan
Perguruan Diniyah Putri Lampung di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Negri

Sakti, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2007. Penulis menyelesaikan pendidikan
sekolah menengah atas di MAN Kedondong, Kecamatan Kedondong, Kabupaten
Pesawaran pada tahun 2010. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui
jalur Ujian Mandiri (UM).

Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di CV. Bima Jaya Farm Kota Sepang,
Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan pada Juli 2013. Penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan
Margatiga, Kabupaten Lampung Timur pada Januari-Maret 2014.

ix
Selama menjadi mahasiswa, Penulis pernah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa
Radio Kampus Universitas Lampung (RAKANILA) pada tahun 2012-2013
sebagai Magang dan Anggota Biasa pada Bidang Event Organizer (EO). Penulis
juga pernah mengikuti LKM-MTD yang diadakan UKM Rakanila pada 2013.

Rasa syukur selalu dipanjatkan kepada
Allah subhanahu wa ta’ala
Kupersembahkan karya sederhanaku ini sebagai wujud terima kasih

dan hormatku kepada Ayahanda dan Ibunda atas kasih sayang dan doa
yang tulus yang telah diberikan kepada Penulis, dan saudara Penulis
adinda Anisa Wiguna, Yasir Ananta Pramudi, Husni Ananta Pramuda,
serta Almamater tercinta.

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi
maha penyayang.

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian kepada jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankan Aku ini Rabbmu? “Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Rabb kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (Keesaan Allah).” (Q.S Al A’raf 7: 172)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; dan

Rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolong kami tehadap kaum
yang kafir.” (Q.S AL Baqarah: 286)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S Al Nasyrah 94: 6-8)

xiii

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi yang berjudul Aplikasi 1-MCP dan Kitosan Untuk Mempertahankan
Mutu dan Meningkatkan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Crystal’. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam.

Ucapan terima kasih yang tulus Penulis sampaikan kepada pihak yang telah
membimbing dan membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini, yaitu
1.


Prof. Dr. Ir. Soesiladi Esti Widodo, M.Sc., selaku Pembimbing Utama yang
telah mendidik, memberikan banyak arahan dan saran, motivasi, semangat,
bimbingan serta fasilitas yang diberikan selama penelitian hingga penulisan
skripsi ini selesai;

2.

Ibu Ir. Zulferiyenni, M.T.A., selaku anggota Komisi Pembimbing atas saran,
nasihat, motivasi, dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi;

3.

Bapak Ir. Muhammad Syamsoel Hadi, M.Sc., selaku Penguji atas arahan dan
saran, serta bimbingan yang telah diberikan;

4.

Bapak Ir. Muhammad Nurdin, M.S., selaku Pembimbing Akademik atas
arahan dan saran yang telah diberikan;


xiii
5.

Bapak Dr. Ir. Kuswanta F. Hidayat, M.P., selaku Ketua Jurusan
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung;

6.

Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung;

7.

Ayahanda Mashur Agus, ibunda Asia, dan adinda Anisa Wiguna, Yasir
Ananta Pramudi, dan Husni Ananta Pramuda, atas doa, bantuan, kasih
sayang, kesabaran, motivasi serta dukungan kepada Penulis;

8. Dian Saputra, S.P., Yulinda Simatupang, S.P., Ferdaner Humairoh, S.P.,
Agnia Pradipta, S.P., dan M. Hibatur Rahman sebagai sahabat seperjuangan

selama penelitian;
9.

Sahabat terdekat: Dwi Rosalia, Safira Maulidina, Dian Oktaviani, S.P., Intan
Desmania, Rahmah C. Putri, S.P., Mustika A. Lestari, S.P., Vetty O. Pratiwi,
Gorendva R. Wn., Iqbal L. Astama, Bima B. Nugraha, Ferdy Purwandriya,
Jefri Zulkarnaen, Intan Zahara, Mesa Suberta, Intan Bellapama, dan Gimtar
Aritonang, atas kerjasama, saran, dan dukungan yang telah diberikan;

10. Teman-teman Jurusan Agroteknologi 2010 atas dukungan, bantuan,
persahabatan dan kebersamaan selama ini;
11. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu atas bantuan
selama Penulis melakukan penelitin dan menyelesaikan skripsi ini
Semoga keberkahan dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala selalu dilimpahkan
atas keikhlasan bantuan yang telah diberikan kepada Penulis.

Bandar Lampung, September 2014
Penulis,
Arisha Azima


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR...........................................................................

xvii

I.

PENDAHULUAN........................................................................

1

1.1 Latar Belakang dan Masalah.....................................................

1

1.2 Tujuan Penelitian…………...................................................

3

1.3 Kerangka Pemikiran..............................................................

3

1.4 Hipotesis...................................................................................

5

II. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

6

2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji........................................

6

2.2 Kitosan...................................................................................

7

2.3 1-Methylcyclopropene (1-MCP)............................................

9

III. BAHAN DAN METODE............................................................

11

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................

11

3.2 Bahan dan Alat.......................................................................

11

3.3 Metode Penelitian..................................................................

12

3.4 Pelaksanaan Penelitian...........................................................

12

3.5 Pengamatan............................................................................

14

3.5.1 Susut bobot buah............................................................

15

3.5.2 Kekerasan buah...............................................................

15

3.5.3 Kandungan padatan terlarut (⁰Brix) dan asam bebas.....

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................

17

V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................

26

5.1 Kesimpulan...............................................................................

26

5.2 Saran.........................................................................................

26

PUSTAKA ACUAN.............................................................................

27

LAMPIRAN.........................................................................................

30

DAFTAR TABEL

Tabel
1.

2.

3.

4.

Halaman
Perubahan susut bobot buah jambu biji ‘Crystal’ pada
berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan 2,5%
kitosan selama penyimpanan. ...........................................................

30

Perubahan tingkat kekerasan buah jambu biji ‘Crystal’
pada berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan
2,5% kitosan selama penyimpanan. ..................................................

31

Perubahan kandungan padatan terlarut (0Brix) buah
jambu biji ‘Crystal’ pada berbagai kombinasi perlakuan
0,5 gram 1-MCP dan 2,5% kitosan selama penyimpanan. ..............

32

Perubahan asam bebas buah jambu biji ‘Crystal’ pada
berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan 2,5%
kitosan selama penyimpanan. ...........................................................

33

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Buah jambu biji ‘Crystal’ pada awal penelitian.................................

11

2.

Larutan 1-MCP di dalam kontainer 130 L (A) dan
kontainer yang telah ditutup dan diberi plastik wrap
dan selotip (B).....................................................................................

13

Kondisi buah jambu biji ‘Crystal’ pada saat pengamatan
dihentikan............................................................................................

15

Perubahan susut bobot buah jambu biji ‘Crystal’ pada
berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan selama
penyimpanan........................................................................................

18

Perubahan tingkat kekerasan buah jambu biji ‘Crystal’
pada berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan
selama penyimpanan...........................................................................

20

Perubahan kandungan padatan terlarut (0Brix) buah jambu
biji ‘Crystal’ pada berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan
kitosan selama penyimpanan...............................................................

22

Perubahan asam bebas buah jambu biji ‘Crystal’ pada
berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan selama
penyimpanan........................................................................................

24

3.

4.

5.

6.

7.

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang
banyak dibudidayakan di Indonesia, dan memiliki beberapa kultivar di antaranya
jambu biji ‘Crystal’. Jambu biji ‘Crystal’ merupakan buah yang banyak dilirik
oleh masyarakat, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, daging
buahnya yang tebal, dan berbiji sedikit.
Jambu biji ‘Crystal’ merupakan salah satu buah klimakterik dengan masa simpan
buah yang pendek. Salah satu ciri buah klimakterik adalah adanya peningkatan
respirasi yang tinggi secara mendadak (respiration burst) yang menyertai atau
mendahului pemasakan, melalui peningkatan CO2 dan etilen. Masa simpan buah
klimakterik yang pendek menyebabkan kerusakan pascapanen yang sangat cepat
pada buah.

Jambu biji memiliki kulit tipis yang menempel langsung pada daging buah.
Menurut penelitian yang dilakukan Widodo et al. (2001), mutu buah dapat
menurun akibat dari pengaruh kehilangan air yang terjadi pada kulit buah yang
tipis dan yang langsung menempel pada daging buah. Akibat dari kehilangan air

2
tersebut dapat menurunkan harga jual produk buah jambu biji’Crystal’. Oleh
sebab itu, jambu biji lebih baik dikonsumsi dalam bentuk yang masih segar.

Kitosan merupakan pelapis buah alami yang sangat aman digunakan bagi
kesehatan. Kitosan merupakan salah satu bahan alami yang dihasilkan dari
proses deasetilasi kepiting atau eksokeleton udang El Ghaouth et al. (1992).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kitosan memiliki kemampuan yang
baik sebagai pelapis buah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widodo
et al. (2010), penggunaan kitosan 2,5% pada buah jambu biji mampu
meningkatkan masa simpan buah 7-8 hari lebih lama apabila dibandingkan tanpa
menggunakan kitosan.

Jambu biji merupakan buah klimakterik yang menghasilkan hormon etilen.
Hormon etilen yang ada pada buah jambu biji dapat menyebabkan buah cepat
masak sehingga masa simpan pada buah menurun. Hormon etilen dapat
dihambat dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan menghambat produksi dan
responnya. Respon etilen dapat dihambat dengan menggunakan 1-MCP yang
merupakan pemblokir reseptor etilen untuk masuk ke dalam jaringan tanaman
dalam waktu yang cukup lama (Sisler et al., 1996). 1-MCP tidak beracun,
apabila digunakan dengan konsentrasi yang rendah, tidak berbau, tidak
menimbulkan residu dan efektif untuk memperpanjang umur penyimpanan pada
produk hortikultura (buah).

3
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab berbagai masalah yang dirumuskan
sebagai berikut.
1. Apakah aplikasi 1-MCP (1-methylcyclopropene) dapat memperpanjang masa
simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’?
2. Apakah kombinasi aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan dapat lebih
memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji
‘Crystal’?
1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui:
1. Pengaruh aplikasi 1-MCP terhadap masa simpan dan mutu buah jambu biji
‘Crystal’;
2. Pengaruh konsentrasi aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan terhadap masa
simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’.
1.3 Kerangka Pemikiran

Jambu biji merupakan salah satu buah klimakterik yang tergolong memiliki masa
simpan yang pendek. Hal ini karena proses respirasi dan transpirasi masih
berlangsung pada buah jambu biji usai panen. Akibat dari proses respirasi dan
tranpirasi yang tinggi dapat menyebabkan menurunnya masa simpan pada buah
jambu biji, sehingga perlu penanganan pascapanen untuk memperpanjang masa
simpan dan mempertahankan mutu pada buah. Dalam upaya meningkatkan masa

4
simpan dan mempertahankan mutu pada buah jambu biji, diperlukan penanganan
pascapanen untuk memperlambat kematian jaringan (senesens).

Masa simpan pada buah jambu biji harus diperpanjang dan kesegarannya harus
dipertahankan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelapis buah,
yaitu kitosan. Berdasarkan penelitian Widodo et al. (2010), pelapis kitosan 2,5%
dapat meningkatkan masa simpan pada buah jambu biji ‘Mutiara’ dan ‘Crystal’ 78 hari lebih lama dibandingkan tanpa menggunakan kitosan.
Buah jambu biji ‘Crystal’ tergolong ke dalam buah klimakterik, yang memiliki
laju produksi etilen yang tinggi. Hormon etilen dapat mempercepat proses
penuaan dan pembusukan pada buah jambu biji. Hormon etilen dapat dihambat
dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan menghambat produksi dan
responnya. Respon etilen dapat dihambat dengan menggunakan 1-MCP (1methylcyclopropene) yang akan memblokir masuknya etilen ke dalam reseptor
etilen. Penelitian yang telah dilakukan oleh Basseto et al. (2005) menunjukkan
bahwa buah jambu biji ‘Pedro sato’ yang telah diberi perlakuan dengan
menggunakan 1-MCP pada konsentrasi 0, 100, dan 300 nL/L mengalami
penurunan susut bobot yang tinggi dibandingkan pada konsentrasi 900 nL/L.

Aplikasi 1-MCP ke dalam buah diharapkan mampu memenuhi permintaan
konsumen yang mengharapkan tingkat kematangan buah yang berbeda-beda.
Penambahan 1-MCP mampu mempertahankan tingkat kekerasan pada daging
buah menjadi tetap keras (Zhang et al., 2006). 1-MCP dapat memperpanjang
masa simpan pada buah jambu biji, akan tetapi dengan perlakuan tersebut tidak
dapat menghambat laju respirasi. Hal ini juga diperkuat dengan adanya penelitian

5
yang telah dilakukan Porat et al. (2009) yang membuktikan bahwa buah jambu
biji yang menggunakan perlakuan 1-MCP mengalami penurunan tingkat
kekerasan pada buah jambu biji akibat dari kehilangan air. Penurunan penampilan
pada buah dapat diatasi dengan menggunakan pelapis buah kitosan. Oleh karena
itu, diharapkan dengan aplikasi 1-MCP dan kitosan mampu meningkatkan masa
simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’.
1.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, disusun hipotesis sebagai berikut.
1. Aplikasi 1-MCP mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan
mutu buah jambu biji ‘Crystal’;
2. Aplikasi kombinasi 1-MCP dan kitosan akan lebih mampu untuk
meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji
‘Crystal’.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji

Buah jambu biji merupakan buah klimakterik yang berkulit tipis. Jambu biji
memiliki masa simpan yang relatif pendek, berkisar 6-7 hari pada suhu ruang
(Wang et al.,2009). Kulit tipis pada jambu biji yang menempel langsung pada
dagingnya dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.

Buah jambu biji mengalami perubahan baik sifat fisik maupun kimia selama
proses pemasakan. Biasanya selama proses penyimpanan pun jambu biji
mengalami perubahan yang sama baik fisik maupun kimia. Perubahan fisik
meliputi perubahan kadar air, tekstur dan warna, sedangkan perubahan kimia
biasanya meliputi perubahan kandungan asam dan gula.

Pemanenan buah jambu biji yang dilakukan di PT. Nusantara Tropical Farm
diawali dengan pemetikan buah jambu biji ‘Crystal’ yang telah berumur 8-9
minggu setelah bagging di musim kemarau dan 9-10 minggu setelah bagging di
musim hujan. Buah kemudian diletakkan secara hati-hati pada ember plastik,
kemudian diletakkan pada tempat yang tidak terpapar secara langsung oleh sinar
matahari dengan menggunakan krat-krat plastik yang diletakkan di bawah pohon.
Penumpukan krat plastik dilakukan secara rapi supaya tidak saling mengikat,
kemudian diangkut dengan menggunakan alat transportasi ke packing house.

7
Buah yang telah sampai di packing house dikeluarkan dari plastik dan kertas
bagging secara hati-hati, lalu buah disortir sesuai dengan kriteria. Buah yang
telah disortir diletakkan di tray (bobot buah ≥ 2 g) untuk dilakukan pengamatan
terhadap mutu buah. Pemasangan net foam, wrapping dan pelabelan dilakukan
dengan rapi oleh tenaga kerja. Selanjutnya, buah dimasukkan ke dalam box dan
ditimbang (12 kg/box), disusun secara rapi, kemudian buah jambu biji siap
dipasarkan.

Penanganan pascapanen yang kurang tepat dan tidak dilakukan secara hati-hati
dapat mempercepat proses kerusakan pada buah. Sifat dari buah jambu biji yang
memiliki kulit tipis yang menempel langsung pada daging buah membuat jambu
biji cepat rusak. Penurunan mutu daging buah berkulit tipis dipengaruhi oleh
transpirasi pada kulit buah yang langsung menempel pada daging buah (Widodo
et al., 2001).

2.2 Kitosan

Kitosan merupakan senyawa turunan kitin, senyawa penyusun rangka luar hewan
berkaki banyak seperti kepiting, ketam, udang dan serangga (El Ghaouth et al.,
1992). Beberapa penelitian seperti pada buah kiwi Du et al. (1997), dan buah apel
merah Worakeeratikul et al. (2007) menyimpulkan bahwa kitosan secara nyata
mampu menurunkan respirasi dan transpirasi yang terjadi di dalam buah selama
proses penyimpanan, sehingga mampu memperpanjang masa simpan pada buah.

Di bidang pertanian khususnya dalam penanganan pascapanen, penggunaan
kitosan sudah tidak asing lagi bagi para petani maupun pedagang. Menurut

8
Pumchai et al. (2005) kitosan dapat menunda pemasakan pada buah, mengurangi
respirasi, menghambat produksi etilen, penurunan kadar asam askorbat, dan
kadar keasaman hasil titrasi pada buah, namun tidak dapat mempertahankan
kekerasaan pada buah mangga. Penggunaan kitosan sebagai pelapis buah dapat
membuat penampilan buah menjadi lebih menarik, sehingga dapat memberikan
nilai tambah untuk buah.

Selain itu, kitosan juga sangat bermanfaat untuk mencegah timbulnya penyakit
pascapanen dan menghambat perkembangan cendawan. Kitosan dapat
menghambat pertumbuhan cendawan Colletotrichum musae penyebab penyakit
antraknosa yang terjadi pada tanaman pisang (Rogis et al., 2007). Menurut Zhang
dan Quantik (1998), kitosan mampu mengendalikan busuk pada buah stroberi
yang disebabkan oleh jamur Botrytis cinerea.
Pelapisan buah dengan menggunakan kitosan diharapkan dapat memodifikasi
atmosfer internal buah dengan meningkatkan CO2 dan menurunkan O2 karena
menghambat difusi oksigen ke dalam buah, sehingga proses respirasi dapat
terhambat. Dengan demikian kerusakan buah dapat dikurangi atau diperlambat
(El Ghaouth et al., 1992 ). McGuire (1995) mengemukakan bahwa pelapisan
buah juga dapat menjaga kelembaban selama dalam proses penyimpanan. Selain
itu, pelapisan buah juga dapat menurunkan susut bobot dan menunda kerusakan
pada buah.

9
2.2 1-Methylcyclopropene (1-MCP)

Pemasakan pada buah tidak lepas dari peranan gas etilen yang berpengaruh
terhadap laju pemasakan. Penghambatan etilen dapat dilakukan dengan
menggunakan 1-MCP (1-Methylcyclopropene). 1-MCP dapat masuk ke dalam
reseptor etilen, sehingga pemasakan buah terhambat. Telah diketahui bahwa
penambahan 1-MCP pada buah apel mampu menunda pemasakan pada buah
(Watkins dan Nock., 2005).

Penambahan 1-MCP mampu mempertahankan tingkat kekerasan pada buah
pisang (Zhang et al., 2006), dan pemberian 1-MCP 0,5 µl/l mampu menunda
pemasakan buah pisang ‘Ambon’ hingga 35 hari pada suhu ruang dengan mutu
yang masih dapat diterima konsumen (Suprayatmi et al., 2005). 1-MCP yang
dilakukan pengujian pada buah kiwi mampu memperpanjang masa simpan dengan
mempertahankan mutu buah (Cantin et al., 2011).

Basseto et al. (2005) menyebutkan bahwa perlakuan dengan menggunakan 1MCP dapat menunda pemasakan pada buah jambu biji dengan konsentrasi 900
nL/L pada suhu 10-25 oC. Pada penelitian Manenoi et al. (2007) yang dilakukan
pada buah pepaya bahwa perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dapat
mempertahankan kekerasan dan menunda pemasakan buah, sedangkan pada buah
alpukat yang telah diberi perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dengan
konsetrasi 0,45 nL/L selama 24 jam pada suhu 20 oC, mampu menunda
kematangan buah selama 4 hari lebih lama dibandingkan tanpa menggunakan
perlakuan dan mampu mempertahankan warna hijau yang terdapat pada buah
(Jeong et al., 2002).

10
Menurut rekomendasi penggunaan 1-MCP oleh Nano Life Queast, Malaysia,
konsentrasi gas 1- MCP yang dihasilkan dari 1 gram MCP dalam 30 mL air
mampu menggassing 15-20 m3 buah kiwi. Berdasarkan rekomendasi tersebut,
ditentukan pada penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan 1-MCP
dengan konsentrasi 0,5 gram/30 mL air pada kontainer kedap udara 130 L cukup
untuk menggassing buah jambu biji ‘Crystal’.

11

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan September
sampai Oktober 2013.

3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jambu biji ‘Crystal’ (stadium
hijau pucat) (Gambar 1), yang diperoleh dari PT. Nusantara Tropical Farm (PT.
NTF) Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, kitosan 2,5%, asam asetat 0,5%,
0,5 gram 1-MCP, aquades, fenolftalein, dan NaOH 0,1 N.

Gambar 1. Buah jambu biji ‘Crystal’ pada awal penelitian

12
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah refractometer, penetrometer,
blender, sentrifius ‘Heraus Sepatech’, erlenmeyer, labu ukur, lemari es, pipet
tetes, timbangan, tisu, piring styrofoam, dan kontainer kedap udara 130 L.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) dengan tiga
ulangan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, masing-masing
perlakuan terdiri atas 1 buah jambu biji. Buah yang telah diberi perlakuan
kemudian disimpan pada suhu ruang (28 ± 1 ⁰C). Untuk pembanding 3 buah
jambu biji (kontrol) diamati pada awal penelitian.

Rancangan perlakuan disusun secara faktorial 2 x 2. Faktor pertama adalah gas 1MCP kontrol tanpa 1-MCP (M0) dan 1-MCP (M1; 0,5 gram 1-MCP per 30 mL
air, di dalam kontainer plastik 130 L). Faktor kedua adalah kontrol tanpa kitosan
2,5% (K0) dan dengan kitosan 2,5% (K1). Perlakuan gassing dengan
menggunakan 1-MCP diterapkan pada buah selama 24 jam.

Analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel grafik. Data hasil analisis
ditampilkan dalam nilai rerata, standar deviasi, dan standar eror.

3.4 Pelaksanaan Penelitian
Buah jambu biji ‘Crystal’ yang diperoleh dari PT Nusantara Tropical Farm (PT.
NTF) langsung dibawa ke Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Buah jambu biji ‘Crystal’ disortir berdasarkan pada
keseragaman ukuran dan tingkat kemasakan buah. Selanjutnya dilakukan proses

13
gassing dengan menggunakan 0,5 gram 1-MCP yang dilarutkan dalam 30 mL air,
dan diletakkan di dalam kontainer plastik 130 L. Gassing dilakukan dengan
memasukkan buah ke dalam kontainer plastik 130 L yang telah diberi meja rotan
selama 24 jam. Setelah itu, kontainer ditutup dan diberi plastik wrap di sekitar
tutup kontainer dan kemudian diberi selotip agar kontainer benar-benar kedap
udara (Gambar 2).

A

B

Gambar 2. Larutan 1-MCP di dalam kontainer 130 L (A) dan kontainer yang telah
ditutup dan diberi plastik wrap dan selotip (B)

Setelah 24 jam dilakukan proses penggassingan dengan menggunakan 1-MCP,
selanjutnya buah segera dilapisi dengan menggunakan kitosan 2,5%, dan buah
dikering-anginkan dengan diletakkan di atas piring styrofoam di dalam ruangan.
Sampling dilakukan setiap dua hari sekali, selama 10 kali sampling.

Menurut rekomendasi penggunaan 1-MCP oleh Nano Life Queast, Malaysia,
konsentrasi gas 1-MCP yang dihasilkan dari 1 gram MCP dalam 30 mL air
mampu menggassing 15-20 m3 buah kiwi. Berdasarkan rekomendasi tersebut,
penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan 1-MCP dengan konsentrasi

14
0,5 gram/30 mL air pada kontainer kedap udara 130 L dianggap cukup untuk
menggassing buah jambu biji ‘Crystal’.
Larutan kitosan 2,5% dibuat dengan cara melarutkan 5 mL asam asetat pekat ke
dalam 500 mL akuades, lalu 25 gram kitosan dimasukkan ke dalam larutan
tersebut, kemudian diaduk hingga larutan menyatu (homogen). Setelah itu,
ditambahkan akuades hingga volumenya 1000 mL dan diaduk hingga kitosan larut
dengan sempurna (tidak terdapat gumpalan). Buah yang telah diberi perlakuan
dengan menggunakan 1-MCP dan kitosan 2,5% dikering-anginkan di atas piring
styrofoam.

3.5 Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada awal penelitian dan saat sampling yaitu setiap dua
hari sekali hingga akhir penelitian, yang dilakukan maksimal 10 kali sampling.
Terdapat buah jambu biji ‘Crystal’ yang tampak busuk yang timbul pada kulit
buah yang menandakan menurunnya mutu pada buah (Gambar 3), maka
pengamatan harus segera dihentikan. Peubah yang diamati adalah susut bobot
buah, tingkat kekerasan buah, kandungan padatan terlarut (oBrix) dan total asam
bebas yang ditentukan pada awal dan akhir pengamatan.

15

Gambar 3. Kondisi buah jambu biji ‘Crystal’ pada saat pengamatan dihentikan
3.5.1 Susut bobot buah

Susut bobot buah diperoleh dengan cara menghitung bobot awal buah sebelum
diberi perlakuan dikurangi dengan bobot buah saat sampling, lalu dibagi dengan
bobot awal buah dan dikalikan 100%.

3.5.2 Kekerasan buah
Kekerasan buah (dalam kg/cm2) diukur dengan menggunakan alat penetrometer
(type FHM-5, yang ujungnya berbentuk silinder berdiameter 5 mm ; Takemura
Electric Work, Ltd., Jepang), dan pada tiga tempat tersebar acak di sekitar
pertengahan atau sisi terlebar buah, dengan pengelupasan kulit terlebih dahulu.

3.5.3 Kandungan padatan terlarut (Brix) dan asam bebas
Sampel sari buah dipersiapkan sebagai berikut:  50 g daging buah diblender
dengan 100 ml air destilata, lalu disentrifius pada 2500 rpm selama 20 menit.

16
Cairannya dimasukkan ke labu ukur 250 ml, lalu tambahkan air destilata ke dalam
labu ukur hingga tera. Sekitar 100 ml sampel sari buah tersebut kemudian
dibekukan sambil menunggu analisis selanjutnya.
Padatan Brix terlarut diukur dengan refraktometer tangan ‘Atago’ pada suhu
ruang. Untuk menghindari pengaruh pengenceran, Brix jambu biji diukur
langsung pada sari buah tanpa pengenceran. Pengukuran kandungan asam bebas
dilakukan dengan titrasi dengan 0,1 N NaOH dan fenolftalein sebagai indikator
(Widodo et al., 1996).

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aplikasi 1-MCP secara tunggal mampu meningkatkan masa simpan dan
mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’.
2. Efek dari kombinasi aplikasi 1-MCP dan kitosan 2,5% secara nyata terbukti
mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu pada buah
jambu biji ‘Crystal’ selama 18 hari penyimpanan.
5.2 Saran

Penulis menyarankan perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan
menggunakan AVG sebagai penghambat produksi etilen.

28

PUSTAKA ACUAN

Basseto, E., A. P. Jacomino, A. L. Pinheiro, dan R. A. Kluge. 2005. Delay of
ripening of ‘Pedro Sato’ guava with 1-methylcyclopropene. Postharvest
Biology and Technology 35: 303–308.
Cantin, C. M., D. Holcroft dan C.H. Crisosto. 2011. Postharvest application of 1Methylcyclopropene (1-MCP) extends shelf life of kiwifruit. Acha Hort.
913: 621-626.
Dong, L., S. Lurie dan H. Zhou. 2002. Effect 1-methylcyclopropene on ripening
‘Canino’ apricots and ‘Royal Zee’ plums. Postharvest Biology and
Technology. 24: 135-145.
Du, J., H. Gemma, dan S. Iwahori. 1997. Effects of chitosan coating on the
storage of peace, Japanese pear, and kiwi fruit. J. Japan. Soc. Hort. Sci. 66
(1) : 15-22.
El Ghaouth, A., R. Ponnampalam, F. Castaigne, dan J. Arul. 1992. Chitosan
coating to extend the storage life of tomatoes. Hort Science 27(9): 10161018.
Green, D. W., dan J. R. Schupp. 2004. Effects of aminoethoxyvinylglycine
(AVG) on preharvest fruit drop, fruit quality, and maturation of ‘McIntosh’
apples. Hortscience 39: 1036-1041.
Guillen F., S. Castillo, P.J. Zapata, D. Martinez-Romero, M. Serrano, dan D.
Valero. 2007. Efficacy of 1-MCP treatment in tomato fruit:1. Duration and
concentration of 1-MCP treatment to gain an effective delay of postharvest
ripening. Postharvest Biol. Technology. 43(1): 23-27.
Hong, J.H., dan K.C. Gross. 2000. Involvement of ethylene in development
of chilling injury in fresh-cut tomato slices during cold storage. J. Amer.
Soc. Hort. Sci. 125: 736–741.
Jeong, J., D. J. Huber, dan S.A. Sargent. 2002. Influence of 1methylcyclopropene (1-MCP) on ripening and cell-wall matrix
polysaccharides of avocado (Persea americana) fruit. Postharvest Biology
and Technology 25: 241–256.

28
Kim, H.O., E.W. Hewett, dan N. Lallu. 2001. Softening and ethylene production
of kiwi fruit reduced with 1-methylcyclopropene. Acta Hort. 553: 167–
170.
Manenoi, A., E. R. V. Bayogan, S. Thumdee, dan R. E. Paull. 2007. Utility of 1methylcyclopropene as a papaya postharvest treatment. Postharvest Biology
and Technology 44: 55–62.
McGuire, R. G. 1995. Market quality of guavas after hot-water quarantine
treatment and application of carnauba wax coating. HortScience. 3(2): 271274.
Moretti, C. L., A. L. Araujo, W. A. Marouelli, dan W. L. C. Silva. 2002. 1methylcyclopropene delays tomato fruit ripening. Horticultura Brasileira.
20(4): 659-663.
Phebe, D., dan P. T. Ong. 2010. Extending ‘kampuchea’ guava shelf-life at 27oc
using 1-methylcyclopropene. International Food Research Journal 17: 6369.
Porat, R., B. Weiss, I. Zipori, dan A. Dag. 2009. Postharvest longevity and
responsiveness of guava varieties with distinctive climateric behaviors to 1methylcyclopropene. Hort Technology 19: 580-585.
Pumchai S., P. Jitareerat, S. Kanlayanara, dan S. Sangchote. 2005. Effect of
chitosan on controlling of anthracnose disease in mangoes cv. Nam Dok
Mai. Two Second Asian Conference on Plant Pathology. Integrated
Meetings Specialist Pte Ltd, Singapore. 113 p.
Rogis, A., T. Pamekas, dan Mucharromah. 2007. Karakteristik dan uji efikasi
bahan senyawa alami kitosan terhadap patogen pasca panen antraknosa
Colletotrichum musae. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 9(1): 58-63.
Sisler, E.C., E. Dupille, dan M. Serek. 1996. Effect of 1-MCP and
methylenecyclopropane on ethylene binding and ethylene action on cut
carnations. Plant Growth Regul. 18: 79-86.
Suprayatmi, M., P. Hariyadi, R. Hasbullah, N. Andarwulan, dan B. Kusbiantoro.
2005. Aplikasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP) dan etilen untuk
pengendalian kematangan pisang Ambon di suhu ruang. Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri
Berbasis Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor, 7─8 September 2005. Hlm. 253─263.
Villalobos A.M.G., W.V. Biasi, S. Flores, C.Z. Jiang, M.S. Reid, N.H. Willits,
dan E.J. Mitcham. 2011. Effect of maturity and cold storage on ethylene
biosynthesis and ripening in `Bartlett' pears treated after harvest with 1MCP. Postharvest Biology and Technology. 59: 1-9.

29
Wang, Z. W., H. W. Duan, dan C. Y. Hu. 2009. Modelling the inspiration rate of
guava (Psidium guajava L.) fruit using enzyme kinetics, chemical kinetics
and artificial neural network. Europe Food Research Technology 229:495503.
Watkins, B. C. dan J. F. Nock. 2005. Effect of delays between harvest and 1methylcyclopropane treatment, and temperature during treatment, on
ripening of air-stored and controlled-atmosphere-stored apples.
HortScience 40(7): 2096-2101.
Widodo, S. E., M. Shiraishi, dan S. Shiraishi. 1996. On the interpretation of
Brix value for the juice of acid citrus. J. Sci. Food Agric. 71:537-540.
Widodo, S. E., N. Sanjaya, Zulferiyenni, M. S. Hadi. 2001. Perubahan kualitas
buah manggis (Garcinia mangostana L.) selama permbuhan dan pemasakan
buah. Jurnal Agrotropika 6(1): 7—11.
Widodo, S.E., Zulferiyenni, dan R. Arista. 2010. Coating effect of chitosan and
plastic wrapping on the shelf life and qualities of guava cv. ‘Mutiara’ and
‘Crystal’. J.ISSAAS 19(1): 1-7.
Worakeeratikul, W., V. Srilaong, A. Uthairatanakij, dan P. Jitareerat. 2007.
Effect of hydrocooling and chitosan coating on browning and physiological
changes in fresh-cut rose apple. Acta Hort 427-434.
Zhang, D. dan P. C. Quantik. 1998. Antifungal effect of chitosan coating on
fresh strawberries and raspberries during storage. J. HortSci. 73(6): 763767.
Zhang, M-J., Y-M. Jiang, W-B. Jiang, dan X-J. Liu. 2006. Regulation of
ethylene synthesis of harvested banana fruit by 1-methylcyclopropene.
Food Technology. Biotechnol. 44(1): 111─115.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN BENZILADENIN PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

2 13 61

PENGARUH PENAMBAHAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

0 8 43

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MENINGKATKAN MASA SIMPAN DAN MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH PISANG ‘CAVENDISH’ STADIUM KUNING

3 21 43

THE APLPLICATION OF 1-MCP AND CHITOSAN TO KEEP QUALITY AND EXTEND SHELF LIFE ON GUAVA “MUTIARA’ APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘MUTIARA’

1 9 41

PENGARUH 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP), KITOSAN, DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) ‘CRYSTAL’

1 15 41

PENGARUH 1-METHILCYCLOPROPENE (1- MCP), KITOSAN, DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH PISANG ‘CAVENDISH’

8 34 40

PENGARUH APLIKASI AMINOETHOXYVINYLGLYCINE (AVG), KITOSAN, DAN SUHU DINGIN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) ‘CRYSTAL’

1 19 42

PENGARUH APLIKASI 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP), PLASTIC WRAPPING, DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH JAMBU BIJI ‘CYRSTAL’

0 5 43

APLIKASI AMINOETHOXYVINYLGLYCINE (AVG), PLASTIC WRAPPING, DAN SUHU SIMPAN UNTUK MENINGKATKAN MASA SIMPAN DAN MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

0 4 42

PENGARUH PENAMBAHAN BENZILADENIN PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

0 0 6