digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Kehendak merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pembentukan akhlak dan merupakan factor yang menggerakkan
manusia untuk berbuat dengan sungguh-sungguh. Seorang dapat bekerja sampai larut malam, dan pergi menuntut ilmu di negeri
seberang berkat kekuatan kehendak. Didalam perilaku manusia, kehendak ini merupakan kekuatan yang mendorong manusia
berakhlak. Kehendaklah yang mendorong manusia berusaha dan bekerja, tanpa kehendak semua ide, keyakinan, kepercayaan,
pengetahuan menjadi pasif dan tidak ada arti bagi hidupnya. 6.
Pendidikan Pendidikan memiliki pengaruh terhadap pembentukan
akhlak sebab dalam pendidikan anak didik akan diberikan pendidikan untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat yang ia
milik, serta turut mematangkan kepribadian manusia, sehingga tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterimanya.
C. Efektivitas
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Peserta Didik
Pengertian pendidikan yang termaktub dalam UU NO 20 Tahun 2003, yakni pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
30
Dari paparan diatas mengenai pendidikan terdapat tiga pokok pikiran utama yaitu 1 usaha sadar dan terencana 2 mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya 3 memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan.
Dengan demikian pengertian pendidikan secara sempit dapat dikatakan sebagai sebuah lembaga pendidikan yang secara sadar memiliki
program untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik aktif mengembangkan potensi diri yang
bertujuan memiliki kekuatan spiritual keagamaan serta berakhlakul karimah.
Setiap lembaga pendidikan tidak hanya dapat mengembangkan potensi peserta didiknya tetapi semua peserta didiknya berakhlak mulia,
ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan misi kerasulan. Dengan begitu biasanya lembaga pendidikan menyiapkan dan menyediakan
kegiatan tambahan diluar jam pelajaran misalnya olah raga, kesenian, banjari, BTQ Baca Tulis Al-
Qur’an, dhuha, sholat berjama’ah dan berbagai macam keterampilan lainnya. Sebagai kegiatan pendorong agar
30
https:akhmadsudrajat.wordpress.com20101204definisi-pendidikan-definisi-pendidikan- menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknasdiakses pada tanggal 23 januari 2017.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
peserta didik memiliki spiritual keagamaan, dan berakhlak mulia dalam keseharian hidupnya.
Seperti halnya kegiatan BTQ Baca Tulis Al- Qur’an, peserta didik
tidak hanya diajarkan cara membaca dan menulis Al- Qur’an, akan tetapi
peserta didik juga diajarkan doa keseharian, adab dalam setiap kegiatan dan perbuatan , dan sebagainya.
Dengan begitu BTQ Baca Tulis Al- Qur’an merupakan factor
yang memiliki pengaruh dalam pembentukan akhlak peserta didik. Pertama
kegiatan BTQ
Baca Tulis
Al- Qur’an membantu
mengembangkan bakat, serta turut mematangkan kepribadian peserta didik. Dengan diberikannya materi-materi yang terkait dengan akhlak, dan
guru pun membiasakan peserta didik dalam berbuat kebajikan. Kedua pendidikan merupakan lingkungan maka disana terdapat berbagai aspek
termasuk kegaiatn BTQ Baca Tulis Al- Qur’an. Maka akan terjadi
interaksi antara guru dan peserta didik atau antara peserta didik dengan peserta didik lainnya sehingga saling mempengaruhi dalam pikiran, sifat
serta tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan BTQ Baca Tulis Al-
Qur’an sangat efektif dalam membentuk akhlak peserta didik.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ialah cara ilmiyah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
1
Dengan demikian metode penelitian ialah tatacara dalam melakukan penelitian yang mencangkup prosedur dan teknik
penelitian. Cara yang digunakan dalam melakukan penelitian haruslah dengan cara ilmiyah, yakni bercirikan keilmuan. Diantaranya rasional berarti cara yang
digunakan masuk akal, mampu dinalar oleh manusia. Empiris artinya mampu diamati oleh panca indera, maka semua orang dapat mengamati dan mengetahui
cara yang digunakan. Dan sistematis artinya prosedur yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Adapun
metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini diantaranya:
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Menurut Hillway bahwa penelitian ialah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
2
Pada penelitian ini, peneliti langsung melakukan penelitian
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan RD, Bandung: Alfabet, 2010, Cet. Ke-11, h. 3.
2
Jamal Ma’mur Asmani, Tuntunan Lengkap Metodelogi Praktis Penelitian Pendidikan Buku Panduan Super Praktis Penelitian Pendidikan Modern Terkini, Jogjakarta: DIVA Press, 2011, h.
18.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dilapangan atau langsung pada responden, maka jenis penelitian ini disebut dengan jenis penelitian lapangan field research.
Dan pendekatan yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang
dikutip oleh Lexy J Moleong ialah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic utuh. Jadi
dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian
dari suatu keutuhan.
3
Karakteristik dari penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan tidak ada manipulasi dalam artian tidak ada perlakuan khusus
terhadap responden, peneliti sebagai instrument penelitian dengan begitu peneliti dapat dengan mudah memahami maksud dari responden atau
apakah kehadirannya tersebut mengganggu. Peneliti menganalisis data secara induktif, berarti dari berbagai gagas atau tema-tema, penelitian
mengerucutkan menjadi sebuah tema yang utuh dengan demikian penelitian lebih menekankan pada makna.
B. Subjek Dan Objek Penelitian
Yang dimaksud dengan subyek penelitian akan lebih pas jika dikatan sebag
ai “seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh
3
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bangdung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998, Cet. Ke-9, h. 3.