MEKANISME PENCEGAHAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERMASALAH PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,TBK CABANG BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

MEKANISME PENCEGAHAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERMASALAH PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA

BARAT DAN BANTEN,TBK CABANG BANDAR LAMPUNG

Oleh SRI SUSANTI

Bank bjb memberikan layanan perbankan yang menawarkan berbagai produk dan jasa bagi nasabah baik produk dana maupun kredit. Kredit yang diberikan oleh Bank bjb salah satunya yaitu Kredit Pemilikan Rumah. Bjb KPR adalah sebuah produk KPR unggulan dari Bank bjb yang diberikan kepada pegawai aktif, anggota TNI/Polri, profesional, wiraswasta untuk keperluan pemberian rumah, pembangunan rumah, dan renovasi dengan syarat yang mudah dan ringan. Dalam rangka penyaluran kredit terutama untuk KPR maka PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk melakukan penilaian dan penyaluran kredit melalui beberapa tahap diantaranya : permohonan kredit, penilaian dengan 5C, wawancara, memproses data, keputusan kredit, pencairan pinjaman kredit. Pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) tidak terlepas dari kendala dalam pembayaran angsuran kredit yang dapat menyebabkan kredit bermasalah.

Masalah yang dihadapi dalam pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) di Bank bjb yaitu nasabah kredit KPR yang belum membayar angsuran kredit tepat waktu dan usaha debitur sedang mengalami penurunan yang dapat mempengaruhi pembayaran kredit sehingga dapat terjadinya kredit bermasalah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Bank bjb dalam mencegah terjadinya kredit pemilikan rumah bermasalah. Metode penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder.

Data sekunder adalah Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui dokumen-dokumen yang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta melakukan wawancara terhadap staf bank bagian kredit pemilikan rumah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pencegahan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan cara melakukan monitoring melalui telepon pada saat akan jatuh tempo, mendatangi rumah debitur untuk menagih, bila debitur belum bisa membayar maka pihak bank akan memberikan perpanjangan waktu pembayaran angsuran, dan jika debitur belum juga membayar angsuran kredit pihak bank akan mengeksekusi barang jaminan.


(2)

Proses pemberian kredit pada Bank bjb, diharapkan dapat berjalan lancar tanpa mengalami adanya kredit bermasalah dengan cara staf karyawan harus lebih meningkatkan pemeriksaan dalam pencatatan data-data agar tidak terjadi kesalahan dalam syarat-syarat permohonan kredit oleh calon debitur, bila data dan syarat tidak lengkap maka tidak akan disetujui pengajuan kredit tersebut, sehingga dengan cara yang telah dilakukan oleh bank bjb dalam proses pemberian kredit dapat meminimalisir adanya kredit bermasalah.


(3)

MEKANISME PENCEGAHAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERMASALAH PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA

BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG BANDAR LAMPUNG

Oleh

SRI SUSANTI

Laporan Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar AHLI MADYA (A.Md) KEUANGAN PERBANKAN

Pada

Program Jurusan D III Keuangan dan Perbankan Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS D III KEUANGAN DAN PERBANKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gunung Sugih Kecil, Lampung Timur pada tanggal 16 juli 1992, sebagai anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Mugiyanto (Alm) dan Ibu Lusiana Wati.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Gunung Sugih Kecil, Lampung Timur pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Gunung Pelindung, Lampung Timur pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Perintis 2 Bandar Lampung pada tahun 2010.

Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Pada tanggal 04 februari 2014, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Bandar Lampung.


(7)

MOTO

Janganlah menjadi orang yang selalu menghindari kesulitan untuk menjadi sukses

Tetapi terjanglah kesulitan tersebut untuk menggapai kesuksesan yang kita inginkan

Capailah semua impianmu

Dengan kerja keras

Kareana takdir tidak datang dengan sendirinya dari Tuhan

Tanpa kerja keras, usaha dan do’a

“Sri Susanti”

Jika hari ini belum berakhir, esok bukanlah hal yang mustahil

(Desta Saputra)


(8)

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran dan kelancaran dalam melaksanakan dan membuat tugas akhir ini.

Kedua orang tua Almarhum Ayahanda Mugiyanto dan Ibunda Lusiana Wati tercinta yang telah mendidik dengan sabar, memberi semangat, selalu mendo’akan

untuk kelancaran dalam pembuatan tugas akhir dan memberikan dukungan yang tiada henti dalam menjalani kehidupan ini.


(9)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK RIWAYAT HIDUP MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Masalah dan Permasalahan ... 4

1.3 Manfaat Penelitian ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Bank ... 5

2.1.1 Pengertian Bank ... 5

2.1.2 Fungsi Bank ... 5

2.1.3 Jenis-jenis Bank ... 6

2.1.4 Produk Bank ... 7

2.1.5 Sumber Dana Bank ... 8

2.2 Kredit ... 11

2.2.1 Pengertian Kredit ... 11

2.2.2 Tujuan Kredit ... 12

2.2.3 Fungsi Kredit ... 12

2.3 Pengertian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ... 13

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumbr Data ... 16

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 16


(10)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Kredit Pemilikan Rumah ... 22

4.2 Mekanisme Pemberian Kredit Bjb KPR ... 23

4.3 Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ... 29

4.4 Pencegahan Kredit Bermasalah ... 30

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 33

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya Kasmir (2010:11). Berdasarkan pengertian bank diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank mempunyai fungsi menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit.

Salah satu kegiatan bank untuk memberikan kredit. Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Bank yang telah memberikan kredit salah satunya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. Bank yang selanjutnya disebut Bank bjb memberikan layanan perbankan yang menawarkan berbagai produk dan jasa bagi nasabah baik produk dana maupun kredit, serta memberikan kenyamanan dalam melakukan berbagai transaksi keuangan. Kredit yang diberikan bank bjb yaitu :


(13)

2

1. Kredit Pemilikan rumah

Yaitu fasilitas kredit konsumtif untuk kepemilikan rumah tinggal berupa rumah tapak atau rumah susun atau apartemen (tidak termasuk rumah kantor dan rumah toko) dengan agunan berupa rumah tinggal yang sumber pengambilannya bukan berasal dari objek yang dibiayai, yang diberikan bank kepada debitur perorangan dengan jumlah maksimum pinjaman yang ditetapkan berdasarkan nilai agunan.

2. Kredit Guna Bhakti

Yaitu pembiayaan yang diberikan oleh Bank bjb untuk debitur berpenghasilkan tetap yang gajinya disalurkan melalui Bank bjb atau prusahaan tempat debitur kerja memiliki perjanjian kerja sama dengan bank dimana sumber pengambilannya berasal dari gaji debitur.

3. Kredit Purna Bhakti

Yaitu fasilitas kredit konsumtif yang diberikan kepada para pensiunan dan pensiun janda yang pembayaran pensiunannya melalui Bank bjb.

4. Kredit Mikro Utama

Yaitu salah satu produk Bank bjb dalam penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ditangani oleh tingkat cabang dan cabang pembantu untuk membuat permodalan usaha dan peningkatan kesejahteraan golongan ekonomi lemah.

Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan kredit pemilikan rumah merupakan sebuah produk KPR unggulan dari Bank bjb. Melalui bjb KPR, Bank bjb turut mendukung pemenuhan kebutuhan akan perumahan dengan persyaratan yang


(14)

3

mudah dan ringan. Sasaran kredit kepemilikan rumah yang diluncurkan Bank bjb yaitu :

1. Warga Indonesia asli, 2. Pegawai,

3. Profesional,

4. Wiraswasta/pengusaha dan pensiunan.

Syarat kredit kepemilikan rumah Bank bjb adalah : 1. Dokumen pribadi,

2. Dokumen penghasilan dan 3. Dokumen agunan.

Kendala yang sering dihadapi oleh Bank bjb dalam pemberian kredit yaitu adanya kredit bermasalah yang disebabkan oleh usaha debitur sedang menurun dan banyak nasabah yang tidak tepat waktu dalam pembayaran kredit. Untuk itu bank harus memberikan keringanan dengan cara memberikan perpanjangan waktu pembayaran kredit kepada debitur agar tidak terjadi kredit bermasalah.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik mengetahui lebih dalam

dan menuangkannya dalam laporan akhir dengan juudul “MEKANISME

PENCEGAHAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BERMASALAH PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN


(15)

4

1.2 Masalah dan Permasalahan

- Masalah yang dihadapi dalam pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) di Bank bjb yaitu nasabah kredit KPR yang belum membayar angsuran kredit tepat waktu dan usaha debitur sedang mengalami penurunan yang dapat mempengaruhi pembayaran kredit sehingga dapat terjadinya kredit bermasalah.

- Mekanisme apa saja yang dilakukan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. untuk mencegah terjadinya KPR bermasalah ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui cara pencegahan kredit bermasalah pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Cabang Bandar Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Bank bjb

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan dalam mekanisme pencegahan kredit bermasalah dan memberikan informasi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang diambil.

2. Bagi Penulis

Untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dibangku kuliah kedalam praktik yang sesungguhnya dan menambah pengetahuan khususnya pada objek yang diteliti.


(16)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bank

2.1.1 Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

2.1.2 Fungsi Bank

Bank sebagai lembaga keuangan memegang peranan penting dalam membantu pemerintah untuk mencapai kemakmuran. Untuk mendukung peranan tersebut bank harus menjalankan fungsinya dengan baik sebagai lembaga keuangan. Fungsi bank dalam melaksanakan tugasnya menurut Kasmir (2002:5) yaitu : 1. Kepercayaan (Agent Of Trust)

Lembaga yang dasar utama kegiatan perbankannya dilandasi dengan kepercayaan (Trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan baik dari segi penyimpangan dana, penampungan dana maupun penerimaan penyaluran dana tersebut.


(17)

6

2. Pembangunan (Agent Of Development)

Lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian disektor riil.

3. Service (Agent Of Service)

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

2.1.3 Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1985 Pasal 5, terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat.

1. Bank Umum

Adalah bank yang mennjalankan kegiatan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank umum menurut kepemilikan modalnya dibedakan menjadi bank umum milik negara, bank umum milik swasta, dan bank umum milik koperasi.

 Bank Umum Milik Negara

Bank umum yang seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri.

 Bank Umum Milik Koperasi

Bank umum yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi. Contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).


(18)

7

 Bank Umum Milik Swasta

Bank umum yang modalnya dimiliki oleh perseorangan, baik swasta nasional maupun swasta asing. Contohnya bank umum milik swasta nasional adalah Bank Danamon, Bank Niaga, Bank Permata, dan Bank Lippo. Contoh bank umum milik swasta asing adalah Bangkok Bank, Hongkong Bank, Bank Citibank, dan Bank Of Tokyo.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3. Bank Syariah

Adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).

4. Bank Sentral

Adalah bank yang tugasnya menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.

2.1.4 Produk Bank

Produk bank menurut Sinungan (2000:35), yaitu : 1. Tabungan

Dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati yang tidak dapat ditarik dengan cek.


(19)

8

2. Giro

Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

3. Deposito

Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.

4. Kredit

Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

2.1.5 Sumber Dana Bank

Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat.Sumber dana menurut Kasmir (2007:63) yaitu :

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Dana yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari pemegang saham. Dana sendiri


(20)

9

adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham.

Adapun pencairan dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah :

 Setoran Modal Dari Pemegang Saham

Modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank itu berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat agar menjadi nasabah dari bank itu sendiri.

 Cadangan Laba

Merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko dikemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk dicadangkan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.

 Laba Bank Yang Belum Dibagi

Merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank yang posisinya kuat.


(21)

10

b. Dana Yang Bersumber Dari Masyarakat Luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank yang merupakan ukuran keberhasilan jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Untuk memperoleh simpanan dari masyarakat luas bank dapat menggunakan jenis simpanan yang terdiri dari :

1. Simpanan Tabungan 2. Simpanan Giro 3. Simpanan Deposito.

c. Dana Yang Bersumber Dari Lembaga Lain

Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.

Perolehan dana dari sumber ini antara lain : 1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia

Kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang menggalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.


(22)

11

2. Pinjaman Antar Bank (Call Money)

Biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.

3. Pinjaman Dari Bank-bank Luar Negeri

Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)

Perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga yang relative sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.

2.2 Kredit

2.2.1 Pengertian Kredit

Kredit yang berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari-hari. Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati (Hasibun, 2001:87).


(23)

12

Menurut Pasal 1 (11) No.10/1998

Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

2.2.2 Tujuan Kredit

Tujuan pemberian kredit menurut Kasmir (2006:96) yaitu : 1. Mencari keuntungan

2. Membantu usaha dari nasabah 3. Membantu pemerintah

2.2.3 Fungsi Kredit

Fungsi kredit menurut Kasmir (2007:96) yaitu sebagai berikut : a. Dapat meningkatkan daya guna uang dan barang

b. Meningkatkan modal uang

c. Meningkatkan kegunaan dari suatu barang melalui suatu proses produksi maupun perdagangan

d. Meningkatkan peredaran lalu lintas uang e. Alat stabilitas ekonomi

f. Untuk meningkatkan penerapan pendapatan g. Untuk meningkatkan hubungan internasional.


(24)

13

2.3 Pengertian KPR

Bjb KPR adalah Kredit Pemilikan Rumah merupakan fasilitas kredit konsumtif untuk kepemilikan Rumah Tinggal berupa rumah tapak atau rumah susun atau apartemen (tidak termasuk rumah kantor dan rumah toko) dengan Agunan berupa Rumah Tinggal, yang sumber pengembaliannya bukan berasal dari obyek yang dibiayai, yang diberikan Bank kepada debitur perorangan dengan jumlah maksimum pinjaman yang ditetapkan berdasarkan nilai Agunan.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah fasilitas kredit yang diberikan bank bjb yang diberikan kepada pegawai aktif, anggota TNI/Polri dan wiraswasta untuk keperluan pembelian rumah, pembangunan rumah dan renovasi dengan syarat yang mudah dan ringan.

Syarat KPR :

1. Data-data Yang Diperlukan a. Dokumen Pribadi :

 Asli aplikasi diisi lengkap dan benar

 Fotocopy KTP calon debitur dan suami/istri

 Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

 Fotocopy Surat Nikah/Catatan Sipil

 Fotocopy NPWP Pribadi/SPT Pribadi. b. Dokumen Penghasilan

 Asli slip gaji/surat keterangan penghasilan dan surat keterangan jabatan/SK pensiun


(25)

14

 Laporan Keuangan Perusahaan (neraca dan L/R) 2 tahun terakhir dan atau fotocopy bukti/catatan transaksi bisnis

 Fotocopy ijin-ijin praktek provisi

 Fotocopy akta pendirian perusahaan beserta perubahan dann ijin-ijin usaha (TDP,SIUP).

c. Dokumen Agunan

 Fotocopy sertifikat tanah objek agunan dan IMB/PMB dan PBB tahun terakhir.

Keunggulan

 Jangka waktu pinjaman lebih panjang

 Besarnya cicilan sangat fleksibel, dapat disesuaikan dengan kemampuan anda

 Proses cepat dan mudah

 Pelunasan pinjaman dapat dilakukan setiap hari

 Limit kredit mulai Rp 25 juta sampai dengan 5 milyar

 Uang muka hingga 10%.

Pemberian kredit harus dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip pemberian kredit 5C .

Prinsip-prinsip pemberian kredit 5C menurut Kasmir (2007:104), yaitu : 1. Karakter (Character)

Analisis karakter bertujuan untuk mengetahui tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, pendidikan nasabah, pengalaman nasabah dalam mengelola usahanya dan tentang usahanya.


(26)

15

2. Kapasitas (Capacity)

Melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuan memperoleh laba. 3. Modal (Capital)

Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

4. Jaminan (Collateral)

Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang berfungsi sebagai pelindung bank dari resiko kerugian.

5. Kondisi (Condition)

Menilai kredit hendaknya juga dinilai dari kondisi ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing.


(27)

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui dokumen-dokumen yang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yan digunakan adalah : a. Observasi

Pengumpulan data secara langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh data yang valid dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian di Bank Bjb.

b. Wawancara Langsung

Wawancara dilakukan oleh penulis dengan staf yang terkait dalam bidang kredit khususnya kredit pemilikan rumah (KPR).


(28)

17

3.3 Gambaran Umum Perusahaan

3.3.1 Sejarah Pendirian, 1961

Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlandsche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak dibidang bank hipotik. Sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1960 pemerintah propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar Nomor 152 tanggal 21 maret 1961 dan Nomor 184 tanggal 13 mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000,00.

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 tanggal 8 april 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 tanggal 15 april 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 april 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Perubahan nama sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 november 2007 tentang Perbahan Izin Atas nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi izin usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 november 2007 maka nama perseroan


(29)

18

berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 april 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia no.12/78/APBU/Bd tanggal 30 juni 2010 perihal rencana perubahan logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.


(30)

19

Gambar 1 : Struktur organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.

Sumber : PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Tahun 2014

PEMIMPIN CABANG

MANAGER OPERASIONAL MANAGER BISNIS MANAGER KIC

SUPERVISOR

STAFF KGB &KGB STAFF DPLK

STAFF ADMINISTRASI

STAFF KLIRING

FROUNTLINER

STAFF KPR

STAFF MIKRO

STAFF KOMERSIAL

CUSTOMER SERVICE

TELLER


(31)

20

3.3.2 Visi dan Misi Bank bjb

Visi

Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.

Misi

 Penggerak dan pendorong laju perekonomian di daerah

 Melaksanakan penyimpanan uang di daerah

 Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3.3.3 Budaya Perusahaan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank bjb memjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, Bank bjb telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut mencerminkan semangat Bank bjb dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis.

Budaya Perusahaan

 Layanan Keunggulan (Service Exellence) 1. Ramah, Tulus, Kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima

 Profesionalisme (Profesionalism) 1. Cepat, Tepat, Akurat

2. Kompeten dan Bertanggung jawab


(32)

21

 Integritas (Integrity)

1. Konsisten, Disiplin, dan penuh semangat

2. Menjaga Citra Bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

 Menghormati (Respect) 1. Fokus pada nasabah 2. Peduli pada lingkungan

 Kecerdasaan (Intelligence)

1. Selalu memberikan solusi terbaik

2. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 3. Menyukai perubahan positif

 Kepercayaan (Trust)

1. Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerja sama yang sehat 2. Menjaga rahasia bank dan perusahaan.


(33)

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pencegahan Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Bandar Lampung yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kendala yang dihadapi oleh bank bjb dalam pemberian kredit ada 2 yaitu : - Usaha debitur yang sedang menurun

- Nasabah yang belum membayar angsuran kredit sesuai yang telah ditetapkan.

Kendala diatas dapat mempengaruhi pembayaran angsuran kredit sehingga dapat terjadi kredit bermasalah.

2. Cara yang dilakukan bank bjb dalam melakukan pencegahan kredit bermasalah yaitu dengan cara : perpanjangan waktu pembayaran kredit, nilai agunan yang dijaminkan harus lebih tinggi dari jumlah kredit, pilih agunan yang marketable jadi rumahnya mudah dijual kembali, dan pihak bank harus selalu memonitoring kredit setiap bulannya.


(34)

34

5.2 Saran

Penulis akan memberikan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Yang mungkin akan menjadi masukan dalam pemberian kredit khususnya KPR.

1. Penulis berharap dalam proses pemberian kredit para staf karyawan harus lebih meningkatkan pemeriksaan dalam pencatatan data-data agar tidak terjadi kesalahan, dan syarat-syarat permohonan kredit bila data dan syarat tidak lengkap maka tidak akan disetujui pengajuan kredit tersebut.

2. Para staf juga harus lebih meningkatkan kinerja yang sudah ada.

3. Pihak bank sebaiknya memberikan perpanjangan waktu untuk pembayaran angsuran kredit agar tidak terjadi kredit bermasalah.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibun, Malayu. 2001. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Pernada Media Kasmir. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Pernada Media Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Managemen Dana Bank. Jakarta : Bumi Aksara Struktur organisasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,


(1)

Gambar 1 : Struktur organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.

Sumber : PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Tahun 2014

PEMIMPIN CABANG

MANAGER OPERASIONAL MANAGER BISNIS MANAGER KIC

SUPERVISOR

STAFF KGB &KGB STAFF DPLK

STAFF ADMINISTRASI

STAFF KLIRING

FROUNTLINER

STAFF KPR

STAFF MIKRO

STAFF KOMERSIAL

CUSTOMER SERVICE

TELLER


(2)

3.3.2 Visi dan Misi Bank bjb

Visi

Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.

Misi

 Penggerak dan pendorong laju perekonomian di daerah  Melaksanakan penyimpanan uang di daerah

 Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3.3.3 Budaya Perusahaan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank bjb memjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, Bank bjb telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut mencerminkan semangat Bank bjb dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis.

Budaya Perusahaan

 Layanan Keunggulan (Service Exellence) 1. Ramah, Tulus, Kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima  Profesionalisme (Profesionalism)

1. Cepat, Tepat, Akurat

2. Kompeten dan Bertanggung jawab


(3)

 Integritas (Integrity)

1. Konsisten, Disiplin, dan penuh semangat

2. Menjaga Citra Bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

 Menghormati (Respect) 1. Fokus pada nasabah 2. Peduli pada lingkungan  Kecerdasaan (Intelligence)

1. Selalu memberikan solusi terbaik

2. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 3. Menyukai perubahan positif

 Kepercayaan (Trust)

1. Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerja sama yang sehat 2. Menjaga rahasia bank dan perusahaan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pencegahan Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Bandar Lampung yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kendala yang dihadapi oleh bank bjb dalam pemberian kredit ada 2 yaitu : - Usaha debitur yang sedang menurun

- Nasabah yang belum membayar angsuran kredit sesuai yang telah ditetapkan.

Kendala diatas dapat mempengaruhi pembayaran angsuran kredit sehingga dapat terjadi kredit bermasalah.

2. Cara yang dilakukan bank bjb dalam melakukan pencegahan kredit bermasalah yaitu dengan cara : perpanjangan waktu pembayaran kredit, nilai agunan yang dijaminkan harus lebih tinggi dari jumlah kredit, pilih agunan yang marketable jadi rumahnya mudah dijual kembali, dan pihak bank harus selalu memonitoring kredit setiap bulannya.


(5)

5.2 Saran

Penulis akan memberikan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Yang mungkin akan menjadi masukan dalam pemberian kredit khususnya KPR.

1. Penulis berharap dalam proses pemberian kredit para staf karyawan harus lebih meningkatkan pemeriksaan dalam pencatatan data-data agar tidak terjadi kesalahan, dan syarat-syarat permohonan kredit bila data dan syarat tidak lengkap maka tidak akan disetujui pengajuan kredit tersebut.

2. Para staf juga harus lebih meningkatkan kinerja yang sudah ada.

3. Pihak bank sebaiknya memberikan perpanjangan waktu untuk pembayaran angsuran kredit agar tidak terjadi kredit bermasalah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibun, Malayu. 2001. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Pernada Media Kasmir. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Pernada Media Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Managemen Dana Bank. Jakarta : Bumi Aksara Struktur organisasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,