12
G. Pentingnya Penelitian Pengembangan
Pelaksanaan penelitian pengembangan ini dilaksanakan untuk : 1.
Menunjukan eksistensi prodi BK FIP UNY dalam kemajuan teknologi informasi dengan mengoptimalkan pemakaian sarana dan prasarana
fasilitas kampus. 2.
Memberikan jawaban atas kebutuhan mahasiswa, dosen, guru BK dan masyarakat umum terhadap layanan informasi dan produk laboratorium
bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Memberikan akses layanan bimbingan dan konseling tidak hanya di
lingkungan kampus, namun secara luas karena memanfaatkan internet.
H. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan sumbangan sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan kajian keilmuan terhadap dunia pendidikan
khususnya dalam bidang pengembangan layanan bimbingan dan manfaat bimbingan dan konseling berbasis internet.
b. Menambah referensi bahan literatur, pedoman, dan model dalam
mengembangkan produk-produk media layanan bimbingan dan konseling berbasis internet.
13 2.
Manfaat Praktis a.
Memberikan inovasi baru media layanan bimbingan dan konseling FIP UNY berbasis internet yang dapat diakses secara luas dan penunjang
keberhasilan proses layanan bimbingan dan konseling yang kedepannya menjadi suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien.
b. Mengembangkan dan mewujudkan sistem layanan laboratorium
bimbingan dan konseling yang mampu mendukung kegiatan akademik, praktikum dan pengembangan ilmu pengetahuan di Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan. c.
Memberikan kemudahan bertukar informasi atau mengunduh informasi dan produk yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan dan
konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNY pelatihan, workshop, skripsi, info buku, jurnal penelitian, dan sebagainya serta pengunduhan
data materi workshop dan materi layanan bimbingan belajar, karir, dan pribadi-sosial.
d. Memberikan kemudahan bagi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan
kepenulisan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan konseling dan psikologi.
14
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi
Penelitian pengembangan website layanan laboratorium bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mempunyai beberapa asumsi,
antara lain: a.
Kampus mampu menyediakan sarana komputer, jaringan internet, dan perangkat lain yang mendukung layanan bimbingan dan konseling.
b. Dosen dan mahasiswa mampu mengoperasikan komputer dan internet
dengan baik. c.
Website ini dapat diakses lewat internet. d.
Website hanya suatu wadah, sedangkan pengembangannya tetap harus diwujudkan oleh mahasiswa, dosen, masyarakat dan pengelola website
di perguruan tinggi. Oleh karena itu, pengelola website menguasai pengetahuan dan keterampilan khusus guna mengembangkan interaksi
yang sehat sebagai pendukung sistem layanan bimbingan dan konseling yang profesional di perguruan tinggi.
e. Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY dapat melebarkan sayap
jaringan layanannya secara luas melalui informasi yang dibangun dalam website ini.
15
2. Keterbatasan Pengembangan
Adapun keterbatasan pengembangan website layanan laboratorium bimbingan dan konseling ini adalah sebagai berikut.
a. Belum ada standar baku dalam pengembangan website Bimbingan dan
Konseling. b.
Uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan dilakukan kepada mahasiswa di lingkungan kampus FIP Prodi Bimbingan dan Konseling
dan guru BK dari beberapa sekolah. c.
Proses pengembangan produk dilakukan di laboratorium bimbingan dan konseling FIP UNY.
J. Definisi Operasional
Menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas, maka perlu disampaikan definisi operasional yang
digunakan dalam penelitian ini. 1.
Website Website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya yang bersifat dinamis, interaktif bagi
penggunanya Budi Sutedjo, 2005. 2.
Pengembangan website layanan bimbingan dan konseling adalah suatu proses penyusunan penulisan yang sistematis dalam
mengembangkan media layanan bimbingan dan konseling berbasis internet
16 untuk meningkatkan proses layanan bimbingan dan konseling yang efektif
dan efisien. 3.
Laboratorium Bimbingan dan Konseling adalah laboratorium milik Prodi Bimbingan dan Konseling yang ada di
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan sebuah layanan profesional. Dewasa ini, layanan BK dituntut untuk mampu beradaptasi dan
meningkatkan mutu layanannya karena merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
terutama dalam hal layanan informasi. Menurut Tidjan, dkk 1991 layanan informasi yang dimaksud adalah pemberian informasi secara jelas dan lengkap
tentang berbagai hal yang diperlukan siswa, baik tentang pendidikan, pekerjaan, sosial kultural, maupun pribadi. Penyajian informasi dalam rangka
program bimbingan adalah kegiatan membantu peserta didik dalam mengenali lingkungannya, terutama tentang kesempatan-kesempatan yang ada di
dalamnya, yang dapat dimanfaatkan peserta didik baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Sebagaimana menurut Budi Purwoko 2008: 52 penyajian informasi itu dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para peserta didik sehingga
ia dapat menggunakan informasi tersebut untuk mencegah atau mengatasi kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan.
Perencanaan kehidupan ini mencakup kehidupan dalam studinya, dalam pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga.