ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN

IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IKA AYU LESTARI

NIM. 3121131004

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

iv

ABSTRAK

Ika Ayu Lesatari. NIM 3121131004. Analisis Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 12 Binjai, Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Binjai dengan jumlah populasi sebanyak 8 orang dan sekaligus menjadi sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan komunikasi langsung melalui wawancara dan observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu dalam menjabarkan materi dan menyesuaikan sumber belajar dalam mengajarkan IPS Terpadu. Dilihat dari pengalaman mengajar bahwa hampir semua guru IPS di SMP Negeri 12 Binjai mengalami kendala dalam mengajarkan IPS Terpadu. Setiap kendala tersebut tidak hanya dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya sedikit, tetapi juga dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya lebih lama. Latar belakang pendidikan ternyata sangat mempengaruhi kegiatan mengembangkan pembelajaran, karena guru dengan latar belakang pendidikan geografi, ekonomi dan sejarah hampir (100%) mengalami kendala pada materi-materi pelajaran yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan guru-guru tersebut.

Pada penilaian APKG I hanya 37,5% (3 guru) yang sesuai dengan desain RPP IPS Terpadu yaitu guru yang berlatar belakang pendidikan Geografi dan Ekonomi. Pada penilaian APKG II ada 3 (62,5%) guru yang termasuk kedalam kategori cukup dan 2 (25%) termasuk kedalam kategori kurang dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu dan ada 12,5% (1 guru) yang tergolong baik yaitu guru yang berlatar belakang pendidikan Geografi.


(5)

i

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal Penelitian ini yang berjudul “Analisis Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 12 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016”. Penulisan Proposal Penelitian ini merupakan sebagian persyaratan untuk Seminar Proposal Penelitian pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku yang terkasih Ayah Kartiman dan Ibunda Lasini serta Suamiku sadri Subarsa. Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang kalian curahkan. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.


(6)

ii

5. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan masukan pada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan. 8. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 9. Untuk yang teristimewa suamiku Sadri Subarsa yang selalu menjadi alasan

bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.

10. Untuk adik ku Dwi Yunita Sari dan keponakan-keponakan ku Zizi, Galih, Haris, Tyo, Heru yang selalu menjadi Mood Booster dalam mengerjakan skripsi

11. Tekhusus buat saudaraku seperjuangan Aulia Ahsania Damanik, Rahmawati, Irma Wulandari, Siti Rahmi, Wanty Utami, Lusi, The Elitz dan anak Mujas ( Syahdana, Rachmi, Afriana, Ratna dewi, Risna dan Nadia ) yang mungkin tanpa kalian tiada arti kenangan selama menjalani perkuliahan 4 tahun ini. 12. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya

sahabat-sahabatku tercinta dan keluarga A Reguler 2012, terimakasih untuk kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun ini.

13. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 KUALA terimakasih untuk motivasi dan semangatnya.

14. SMP Negeri 12 Binjai terimakasih untuk kerjasama dan dukungannya dalam mengerjakan skripsi.


(7)

iii

15. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Agustus 2016 Penulis

IKA AYU LESTARI NIM. 3121131004


(8)

(9)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ………xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 7

1. Proses Pembelajaran ... 7

2. Kompetensi Guru ... 8

3. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Guru ... 11


(10)

vii

5. Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Guru

IPS ... 22

6. Mata Pelajaran IPS Terpadu ... 23

7. Pembelajaran IPS Terpadu... 25

B. Penelitian Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi Dan Sampel ... 31

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Wilayah ... 35

B. Kondisi Fisik ... .... 37

C. Kondisi Non Fisik ... .... 39

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... .... 45

B. Pembahasan ... .... 54

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 58

B. Saran ... ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... ... 60


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal 1. Skema Kerangka Berfikir... 30 2. Peta Adminstrasi Kecamatan Binjai Timur ... 36 3. Grafik Latar Belakang Pendidikan Guru IPS di SMP Negeri 12 Binjai ... 46


(12)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Sarana dan Prasarana ... 38

2. Daftar Guru dan Pegawai ... 41

3. Jumlah siswa ... 44

4. Identitas Responden ... 45

5. Jumlah Masa Kerja Pengalaman Guru ... 47

6. Aspek Penilaian Wawancara ... 48

7. Penilaian Terhadap RPP Guru ... 50

8. Penilaian Terhadap Kendala Guru IPS Dalam Pembelajaran IPS Terpadu ... 53


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni dengan cara menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan. Salah satu cara meningkatan kualitas SDM adalah melalui pendidikan karena pendidikan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas setiap individu.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan konsep pendidikan menurut undang-undang tersebut, pendidikan mengupayakan pengembangan potensi anak didik. Dengan demikian, anak harus dipandang sebagai organisme yang sedang berkembang dan memiliki potensi serta pembentukan sikap, pengembangan, kecerdasan atau intelektual dan pengembangan anak sesuai dengan kebutuhan.


(14)

2

Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan tersebut, salah satu yang menjadi komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ( UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 ). Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. Bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.

Pada tahun pelajaran 2006/2007 Departemen Pendidikan Nasional meluncurkan kurikulum 2006 yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). Kebijkan baru ini berpijak pada Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) dan Peraturan Mendiknas No 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaaan Peraturan Mendiknas No.22 dan No.23 Tahun 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 yang sering disebut dengan Kurikulum Berbasis Komptensi (KBK). Penyempurnaan kurikulum tersebut, berpengaruh pada perubahan struktur kurikulum pada semua jenjang pendidikan, tidak terkecuali pada jenjang SMP/ MTs. Perubahan struktur kurikulum yang sangat dirasakan adalah pelaksanaan pembelajaran terpadu IPA dan IPS di SMP/MTs. Pembelajaran IPS yang sebelumnya dilaksanakan secara terpisah-pisah sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing ( sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi ) harus diajarkan secara terintegrasi sehingga masing-masing disiplin ilmu tidak


(15)

3

lagi berdiri sendiri tetapi melebur menjadi satu dalam satu konsep atau tema pembelajaran.

Seorang guru IPS dituntut mampu mengembangkan desain pembelajaran yang inovatif sehingga memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengasah potensi yang dimilikinya. Pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi ini mempunyai tujuan agar mata pelajaran IPS lebih bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran IPS ini dapat dilaksanakan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

Pendekatan interdisipliner dalam proses pembelajaran IPS memiliki makna melibatkan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi). Pendekatan multidisipliner adalah proses pembelajaran yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat.

Pembelajaran terpadu dapat dikemas dengan tema atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek kajian. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS terpadu harus ada keterpaduan didalamnya.

Sehingga beberapa permasalahan muncul dalam pembelajaran IPS dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Guru mengalami kendala dalam membuat RPP. Karena sebelum munculnya kurikulum KTSP guru hanya mengembangkan RPP dari satu displin ilmu saja, akan tetapi dengan munculnya mata pelajaran IPS terpadu pada jenjang SMP guru harus membuat RPP yang mencerminkan dari beberapa disiplin ilmu IPS.


(16)

4

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai mengatakan pergantian kurikulum yang terus menerus menimbulkan kesulitan bagi para guru. Guru-guru yang mengajarkan IPS Terpadu memiliki latar belakang yang berbeda-beda yaitu berasal dari latar belakang geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi. Misalnya guru dengan latar belakang Pendidikan Sejarah kurang memahami materi geografi, ekonomi, dan sosiologi. Kemudian dari sisi evaluasi guru juga mengalami kendala karena harus melakukan penilaian dari beberapa aspek. Dengan perbedaan latar belakang pendidikan tersebut memungkinkan guru akan mengalami kendala pada saat mengajarkan IPS secara terpadu, karena didalam pembelajaran IPS terpadu dituntut harus mampu memadukannya. Beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS tersebut, menjadikan ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti lebih jauh lagi tentang kendala-kendala guru dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 12 Binjai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah-masalah yang ditemukan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (1) Guru mengalami kendala dalam pergantian kurikulum 2013 (K13) ke KTSP, (2) Adanya kendala guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu.


(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

Bagaimanakah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, sebagai referensi dalam proses belajar mengajar IPS Terpadu sehingga dapat mengembangkan kompetensi diri dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(18)

6

2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan serta dengan adanya penelitian ini, di kemudian hari peneliti siap menjadi guru yang profesional dan inovatif dalam mengajarkan IPS Terpadu.

3. Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu sekolah.


(19)

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kendala yang lebih banyak yang dihadapi guru adalah dalam menjabarkan materi dan menyesuaikan sumber belajar dalam mengajarkan IPS Terpadu.

Dilihat dari pengalaman mengajar bahwa hampir semua guru IPS di SMP Negeri 12 Binjai mengalami kendala dalam mengajarkan IPS Terpadu. Setiap kendala tersebut tidak hanya dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya sedikit, tetapi juga dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya lebih lama.

Latar belakang pendidikan ternyata sangat mempengaruhi kegiatan mengembangkan pembelajaran, karena guru dengan latar belakang pendidikan geografi, ekonomi dan sejarah hampir (100%) mengalami kendala pada materi-materi pelajaran yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan guru-guru tersebut.

Pada penilaian APKG I hanya 37,5% (3 guru) yang sesuai dengan desain RPP IPS Terpadu. Pada penilaian APKG II ada 3 (62,5%) guru yang termasuk kedalam kategori cukup dan 2 (25%) termasuk kedalam kategori kurang dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu


(20)

59

dan ada 12,5% (1 guru) yang tergolong baik. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai keterpaduan IPS, tidak tersedianya contoh buku literatur yang disusun secara terpadu yang dapat digunakan sebagai pegangan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu, kurangnya sarana yang mendukung dan guru memandang bahwa peserta didik tidak mampu mengikuti jika pembelajaran dilakukan secara terpadu yaitu dengan topik/tema pengikat.

B. Saran

1. Disarankan bagi kepala sekolah untuk mengikut sertakan guru-guru dalam berbagai macam pelatihan dan mengaktifkan kegiatan MGMP sehingga guru-guru tersebut dapat melaksanakan IPS Terpadu dengan baik yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Dan di sarankan bagi kepala sekolah lebih baik guru IPS terpadu di jadikan dalam sebuah TIM belajar agar lebih mudah ketika melaksanakan pembelajaran, misalnya pada bab atau materi Geografi sebaiknya guru yang berlatar belakang Geografi lah yang mengajarkan sehingga dapat mengurangi kendala pada pembelajaran IPS Terpadu.

3. Disarankan bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, untuk mengembangkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan proses belajar mengajar IPS Terpadu sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan pemerintah.

4. Bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga agar lebih memperhatikan kurikulum sekarang, terutama penerapan pada mata pelajaran IPS Terpadu agar bisa dijalan dengan baik.


(21)

60

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aris. 2015. Defenisis analisis menurut ahli. (Online), ( www.gurupendidikan.com) diakses 15 Mei 2016.

Fitria. 2015. Defenisi pengalaman mengajar. (Online),

( http://repo.iain-tulungagung.ac.id) diakses 13 April 2016 .

Fituria. 2007. Kendala-Kendala Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi ( Studi Kasus Pada Guru-guru sosiologi di SMA Negeri Kabupaten Wonosobo ). Skripsi. Semarang : Jurusan Sosiologi dan Antropologi. FIS. Universitas Negeri Semarang.

Karolina. 2011. Analisis Kendala Guru IPS Dalam Mengajarkan IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Sunggal. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Kurnia. 2010. Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu pada Guru IPS di SMP Negeri Kota Malang. Skripsi. Malang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Kusnandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Retnani. 2013. Masalah Yang Dihadapi Guru Mata Pelajaran IPS Dalam

Menerapkan Kompetensi Profesional Di SMP Negeri 1 Malang. Skripsi. Malang : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Rizky . 2014. Study Eksplorasi Kendala-Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS di SMP Wilayah Kecamatan Moyudan. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Sinuhaji, Minah. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : Unimed. Solihatin,Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Salim. 2012. Defenisis analisis. (Online), ( www.mediainformasill.blogspot.com.) diakses 15 Mei 2016.


(22)

61

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2005 Tentang Standar Isi. Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2007 Ayat 3 Tentang

Pengalaman Mengajar.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

Bagaimanakah kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Binjai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, sebagai referensi dalam proses belajar mengajar IPS Terpadu sehingga dapat mengembangkan kompetensi diri dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(2)

6

2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan serta dengan adanya penelitian ini, di kemudian hari peneliti siap menjadi guru yang profesional dan inovatif dalam mengajarkan IPS Terpadu.

3. Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu sekolah.


(3)

58 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kendala yang lebih banyak yang dihadapi guru adalah dalam menjabarkan materi dan menyesuaikan sumber belajar dalam mengajarkan IPS Terpadu.

Dilihat dari pengalaman mengajar bahwa hampir semua guru IPS di SMP Negeri 12 Binjai mengalami kendala dalam mengajarkan IPS Terpadu. Setiap kendala tersebut tidak hanya dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya sedikit, tetapi juga dialami oleh guru yang pengalaman mengajarnya lebih lama.

Latar belakang pendidikan ternyata sangat mempengaruhi kegiatan mengembangkan pembelajaran, karena guru dengan latar belakang pendidikan geografi, ekonomi dan sejarah hampir (100%) mengalami kendala pada materi-materi pelajaran yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan guru-guru tersebut.

Pada penilaian APKG I hanya 37,5% (3 guru) yang sesuai dengan desain RPP IPS Terpadu. Pada penilaian APKG II ada 3 (62,5%) guru yang termasuk kedalam kategori cukup dan 2 (25%) termasuk kedalam kategori kurang dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu


(4)

59

dan ada 12,5% (1 guru) yang tergolong baik. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai keterpaduan IPS, tidak tersedianya contoh buku literatur yang disusun secara terpadu yang dapat digunakan sebagai pegangan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu, kurangnya sarana yang mendukung dan guru memandang bahwa peserta didik tidak mampu mengikuti jika pembelajaran dilakukan secara terpadu yaitu dengan topik/tema pengikat.

B. Saran

1. Disarankan bagi kepala sekolah untuk mengikut sertakan guru-guru dalam berbagai macam pelatihan dan mengaktifkan kegiatan MGMP sehingga guru-guru tersebut dapat melaksanakan IPS Terpadu dengan baik yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Dan di sarankan bagi kepala sekolah lebih baik guru IPS terpadu di jadikan dalam sebuah TIM belajar agar lebih mudah ketika melaksanakan pembelajaran, misalnya pada bab atau materi Geografi sebaiknya guru yang berlatar belakang Geografi lah yang mengajarkan sehingga dapat mengurangi kendala pada pembelajaran IPS Terpadu.

3. Disarankan bagi guru bidang studi yang mengajarkan IPS Terpadu, untuk mengembangkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan proses belajar mengajar IPS Terpadu sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan pemerintah.

4. Bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga agar lebih memperhatikan kurikulum sekarang, terutama penerapan pada mata pelajaran IPS Terpadu agar bisa dijalan dengan baik.


(5)

60

Aris. 2015. Defenisis analisis menurut ahli. (Online), ( www.gurupendidikan.com) diakses 15 Mei 2016.

Fitria. 2015. Defenisi pengalaman mengajar. (Online),

( http://repo.iain-tulungagung.ac.id) diakses 13 April 2016 .

Fituria. 2007. Kendala-Kendala Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi ( Studi Kasus Pada Guru-guru sosiologi di SMA Negeri Kabupaten Wonosobo ). Skripsi. Semarang : Jurusan Sosiologi dan Antropologi. FIS. Universitas Negeri Semarang.

Karolina. 2011. Analisis Kendala Guru IPS Dalam Mengajarkan IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Sunggal. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Kurnia. 2010. Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu pada Guru IPS di SMP Negeri Kota Malang. Skripsi. Malang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Kusnandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Retnani. 2013. Masalah Yang Dihadapi Guru Mata Pelajaran IPS Dalam

Menerapkan Kompetensi Profesional Di SMP Negeri 1 Malang. Skripsi. Malang : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Rizky . 2014. Study Eksplorasi Kendala-Kendala Guru Dalam Pembelajaran IPS di SMP Wilayah Kecamatan Moyudan. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Sinuhaji, Minah. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : Unimed. Solihatin,Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Salim. 2012. Defenisis analisis. (Online), ( www.mediainformasill.blogspot.com.) diakses 15 Mei 2016.


(6)

61

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2005 Tentang Standar Isi. Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2007 Ayat 3 Tentang

Pengalaman Mengajar.


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL EVALUASI KUALITAS DAN OUTPUT PEMBELAJARAN (EKOP) DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIIIB SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 18

IMPLEMENTASI MODEL EVALUASI KUALITAS DAN OUTPUT PEMBELAJARAN (EKOP) DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIIIB SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 2 18

KEMAMPUAN MAHASISWA PPL BIOLOGI TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DI SMP NEGERI JEMBER

0 3 18

ANALISIS KOMPARATIF KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU MODEL CONNECTED DAN INTEGRATED DALAM MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SMP NEGERI I TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

2 64 198

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

DESKRIPSI KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN MARTAPURA TAHUN AJARAN 2012-2013

1 19 60

KESANTUNAN BERTUTUR DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN ANTARA GURU DAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

0 8 97

KENDALA GURU DALAM MENGAJAR IPS DI SMP SWASTA PADA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 8 73

UPAYA GURU DALAM MENGATASI HAMBATAN PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 4 112

STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20112012

0 0 110