KAJIAN BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER KARYA SCOTT JOPLIN.

KAJIAN BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER
KARYA SCOTT JOPLIN
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

HANA CHARITA PRATIWI MANALU
NIM. 2111542008

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
HANA CHARITA PRATIWI MANALU. NIM 2111542008. KAJIAN
BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER KARYA SCOTT
JOPLIN. JURUSAN SENDRATASIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kajian bentuk komposisi piano the
entertainer karya scott joplin, mengetahui ekspresi, interpretasi frase dan motif dalam
komposisi piano the entertainer karya scott joplin, serta mengetahui karakteristik ragtime
yang ada pada komposisi piano pada the entertainer karya scott joplin
Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik
penelitian seperti biografi scott jolpin, teori kajian, teori bentuk musik, teori komposisi, teori
piano, serta pengertian karakteristik ragtime
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Sampel pada penelitian ini berupa partitur lagu dan video lagu The Entertainer
karya Scott Jolpin. Teknik pengumpulan data bersifat kerja Laboratorium yakni mengkaji
bentuk komposisi, ekspresi, dan interpretasi, serta karakteristik ragtime dan studi kepustakaan
yang dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, serta pengertian karakteristik ragtime.
Dari hasil penelitian kajian bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scott Joplin ini
dapat diketahui bahwa karya tersebut memiliki 88 birama dengan 15 motif yang diantaranya
motif pengulangan dan elongated, sequence naik dan sequence turun, bridge, pembesaran
interval dan pengecilan interval, terdapat 21 frase dan merupakan bentuk lagu 5 bagian
kompleks besar yang dimainkan dengan teknik Ragging yakni penekanan dan sinkopasi.

Suasana lagu The Entertainer karya Scott Joplin ialah menceritakan tentang sekelopok penari
yang membentuk lingkaran, menari secara berpasang-pasangan yang biasa disebut Cake
Walk.
Kata Kunci: Kajian Bentuk Komposisi Piano, Ragtime, The Entertainer

KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu
persyaratan akademis dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) di Jurusan Pendidikan Musik
Universitas Negeri Medan. Adapun judul Skripsi ini adalah: “Kajian Bentuk Komposisi
Piano The Entertainer Karya Scott Joplin”.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik dalam
penyelesaian Skripsi ini dan juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini
tiak akan mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati
dan ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan


2.

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan.

3.

Uyuni Widiastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing II.

4.

Dr. Pulumun P Ginting, S.Sn.,M.Sn., Ketua Program Studi Pendidikan Musik.

5.

Dra. Theodora Sinaga, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi I.

6.


Seluruh Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan, terima kasih banyak untuk ilmu dan dukungan yang
telah diberikan kepada penulis.

7.

Orang

tua

yang

sangat

penulis

kasihi

dan


banggakan,

ayahanda

Pdt. Chales Manalu dan ibunda Norita Pasaribu yang telah memberikan perhatian,
bantuan materil dan motivasi, serta abang Sadrak Manalu dan adik-adik Gery dan
Grace Manalu yang selalu mengingatkan dan memberi semangat.
8.

Teman-teman kos gang Ibu Wulan, Jek, Melisa, Marina, Putri yang selalu menjadi
penyemangat bagi penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

9.

Erizon Koto yang membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.....................…………………………………………………
i

KATA PENGANTAR.....…………………………………………………

ii

DAFTAR ISI..................…………………………………………………

iii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………

1

A. Latar Belakang……………………………………………………..

1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………….....

6


C. Pembatasan Masalah……………………………………………….

6

D. Rumusan Masalah…………………………………………………

7

E. Tujuan Penelitian………………………………………………….

7

F. Manfaat Penelitian…………………………………………………

8

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

10


A. Landasan Teoritis …………………………………………...

10

1. Teori Kajian..….…..…………………………………………...

11

2. Teori Bentuk Musik ...................................................................

11

3. Teori Komposisi ..........................................................................

20

4. Teori Eksprei dan Interpretasi......................................................

27


5. Teori Piano…………………………………… …….....… .. ..

29

6. Teori Karagteristik Ragtime..........................................................

31

B. Kerangka Konseptual……………………………………………..

34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………..

38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………

38


B. Populasi Dan Sampel…………………………………………......

38

C. Metode Penelitian…………………………………………………

39

D. Teknik Pengumpul Data…………………………………………..

40

E. Teknik Analisis Data……………………………………………...

43

ii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................


45

A. Bentuk Komposisi Piano The Entertainer karya Scott Joplin

45

1. Kajian Bentuk........... .................................................................
2. Kajian Melodi dan Ritme............................................................
3. Kajian Harmoni ........................................................................

49
52
57

B. Kajian Ekspresi dan Interpretasi pada Frase dan Motif dalam
Komposisi Piano The Entertainer Karya Scott Joplin...................

65

C. Kajian karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi
piano The Entertainer karya Scott Joplin............................. .....
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................

83
87

A. Kesimpulan...................................................................

87

B. Saran..............................................................................

88

GLOSARIUM..............................................................................

89

DAFTAR PUSTAKA...............................................................

94

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik
merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan
kegiatan kesenian yang mencakup kegiatan bernyanyi dan memainkan alat musik.
Secara khusus, musik merupakan curahan ide kreatif seseorang dalam bentuk
nada, ritme, melodi, dan harmoni. Kegiatan seni musik tidak hanya sekedar
mendengar musik, namun juga dapat dilakukan dengan bernyayi (vocal).
Memainkan alat musik (instrumen) dengan memainkan salah satu karya musik,
memimpin kelompok musik (direksi), menciptakan sebuah karya musik, dan juga
mengkaji bentuk karya musik. Berdasarkan kegiatan-kegiatan seni musik tersebut,
kegiatan mengkaji bentuk karya musik mungkin masih jarang dilakukan. Pada
umumnya, musik difungsikan sebagai media hiburan, bahkan beberapa pihak
menjadikan musik sebagai lahan bisnis, untuk keuntungan komersial dan
sebagainya.
Kegiatan mengkaji bentuk karya musik saat ini masih jarang dilakukan.
Dilihat dari perkembangan industri musik saat ini dan biasanya dilakukan oleh
pihak-pihak yang sudah mempelajari musik secara mendalam. Musisi yang
mampu mengkaji ulang bentuk dan karya musik dapat dipastikan bahwa musisi
tersebut dapat menciptakan sebuah karya musik dengan baik.
Jika kita mendengar kata kajian maka berhubungan dengan mempelajari,
memeriksa, menyelidiki dan sebagainya. Dalam musik, bentuk berdasarkan

susunan rangka lagu yang ditentukan menurut bagian-bagian kalimatnya (Banoe,
2003 : 151). Sebuah karya musik yang mempunyai struktur frase dan struktur
periode adalah bagian-bagian yang luas atau panjang dari struktur musik.
Kegiatan mengkaji sebuah bentuk karya musik bukanlah sebuah hal yang mudah
dilakukan. Sang pengkaji memerlukan pemahaman terhadap musik yang cukup
dalam. Pemahaman musik yang dalam akan mempermudah pengerjaaan kegiatan
pengkajian bentuk karya musik ini. Pemahan akan musik yang mendalam meliputi
mampu membaca notasi balok, menguasai ilmu harmoni, menguasai teori musik
dan solfegio yang baik.
Ketika komponis menciptakan sebuah karya musik dan menuliskannya
kedalam sebuah partitur, komponis tentunya juga akan menulis ekspresi musik
yang diinginkan saat memainkan bagian perbagian dari karyanya tersebut seperti
dinamik dan tempo, sehingga orang lain yang akan memainkan karya tersebut
hanya perlu membaca dan memahami setiap ekspresi musik yang telah ditulis
oleh komponis yang sudah menuliskan ekspresi musik yang diinginkan saat
menuliskan karya tersebut kedalam sebuah partitur. Pada saat karya musik
tersebut dimainkan kembali oleh orang yang berbeda dengan penjiwaan atau
interpretasi yang tepat pesan dan makna dari karya yang dimaksudkan oleh
komponis masih bisa dirasakan para pendengar yang sedang mendengarkan karya
tersebut.
Kajian bentuk komposisi piano yang diangkat sebagai judul penelitian,
merupakan kajian bentuk musik yang menggunakan karya musik instumental
sebagai objek yang akan dikaji. Karya musik instrumental ini dikhususkan untuk

instrumen piano. Piano adalah sebuah alat musik yang dimainkan dengan
menekan tuts yang berwarna hitam dan putih dengan jemari tangan dan sudah
tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Alat musik piano tergolong
dalam jenis alat musik idiophone, dimana sumber bunyi dari alat musik ini berasal
dari alat musik itu sendiri. Dari zaman dahulu instrumen piano ini sudah sangat
digemari dikalangan masyarakat menengah atas, namun saat ini tidak hanya
masyarakat menengah atas saja yang menggemari instrumen piano ini tapi sudah
menyeluruh hingga menengah kebawah. Terbukti karena banyaknya peminat di
tempat-tempat les musik yang menginginkan untuk belajar bermain piano pada
saat ini.
Musik berkembang seiring dengan waktu. Dan karakteristik musik itu
berbeda, terpengaruh oleh zaman dan masa serta keadaan yang terjadi. Sama
halnya ketika budak-budak didatangkan dari negara Afrika ke negara Amerika,
budak-budak tersebut diperkerjakan di perkebunan-pekebunan yang berbeda-beda
dan digabungkan dengan budak-budak dari suku bangsa yang lain. Para budak
menggunakan musik seperti memukul genderang dan ritme serta nyanyian sebagai
alat komunikasi dan saling berkirim pesan. Para budak yang berkulit hitam ini
disebut dengan istilah Negro. Istilah Negro kemudian diganti dengan sebutan
Afro-Amerika yang kedengaran lebih halus. Mereka ini yang kemudian
menggabungkan unsur Black Music yang kaya akan improvisasi dan sinkopasi
dengan musik klasik yang memiliki teknik yang baku dan dimainkan sebagaimana
ditulis oleh pencipta (tanpa improvisasi). Black music merupakan musik yang
mendapat pengaruh dari musik-musik afrika yang kaya akan ritem-ritem perkusi,

vokal, dan improvisasi, contoh black music adalah Hip-Hop, Rap, Blues, jazz.
Dari sinilah era musik ragtime berkembang dan kemudian dianggap sebagai awal
dari musik jazz dimulai dan dikembangkan oleh tokoh musik ragtime seperti Joseph
Lamb, James Scott, Louise Chauvin, MayAufderheide, Eubie Blake, Scott Joplin
dan lain-lain. Namun tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
sekaligus

mempopulerkan

musik

rag

adalah

Scott

Joplin

ketika

ia

memperkenalkan karyanya Original Rags pada tahun 1899.
Scoot Joplin ialah seorang komponis yang berasal dari Linden Texas dan
merupakan komponis yang paling terkenal sebagai komponis musik ragtime
hingga saat ini. Ragtime mencakup periode dari yahun 1890 hingga sekitar tahun
1915. Ragtime merupakan genre musik yang lahir dari proses asimilasi antara dua
kebudayaan yakni tradisi musik Afrika dan Eropa yang sangat structural. Ragged
Time yang arti arafiahnya waktunya menggoda dengan lelucon merupakan bentuk
musik yang kental dengan penggabungan unsur-unsur ritem Afrika ke dalam
tradisi musik Eropa, maka orang sering menyebut bahwa ragtime adalah White
music, played Black.
Musik ragtime memilik karakteristik musik yang lincah, beritme dan
sangat gembira. Sangat erat kaitannya dengan jazz dan blues. Namun yang
membuat Ragtime berbeda adalah musik ini bukan musik yang diimprovisasi.
Ragtime memiliki suara gembira yang tak lazim, kelincahan yang mendasar, ritme
ketukan kaki yang akan membuat para pendengar jenis musik ini ingin menari.
Hal yang paling penting dalam Ragtime adalah sinkopasi (tied syncopation) ini
secara umum dikenal sebagai suatu ciri musik Afro-Amerika. Ragtime terdiri dari

tiga atau empat bagian yang terdiri dari 16 bar yang dikombinasikan dengan
melodi yang sinkopasi dengan iringan duple rythm oom-pah. Suara treble yang
dimainkan oleh tangan kanan mengadaptasi dari ritem Afrika yang memliki ritem
yang kompleks dan rumit dan dikombinasikan dengan tangan kiri yang harus
memainkan pola ritem yang berulang-ulang dan konstan. Penekanan atau
aksentuasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memainkan Ragtime yang
disebut dengan teknik Ragging.
Karya musik yang menjadi objek penelitian dan yang akan dikaji bentuk
komposisinya adalah sebuah karya piano yang berjudul The Entertainer yang
diciptakan oleh Scoot Joplin. The Entertainer adalah sebuah karya Rag Klasik
yang ditulis Scoot Joplin pada tahun 1902. Alasan lain yang membuat penulis
ingin meneliti komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin ini, ialah pada
tahun 1973 Amerika mengeluarkan film yang berjudul The Sting, dan lagu The
Entertainer menjadi musik tema pada film ini. Film The Sting memenangkan
Academy Award pada tahun 1974 dan lagu The Entertainer sebagai musik tema
pada film ini juga memenangkan Piala Oscar. Komposisi piano The Entertainer
karya Scoot Joplin merupakan salah satu karya yang paling terkenal dan menjadi
trademark lagu Ragtime hingga saat ini. Oleh karena alasan tersebut maka penulis
mengangkat judul penelitian “Kajian Bentuk Komposisi Piano The Entertainer
Karya Scott Joplin“

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, terdapat beberapa
permasalahan yang muncul. Maka penulis perlu melakukan identifikasi masalah
agar masalah penelitian tidak terlalu luas. Permasalah penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin?
2. Bagaimanakah karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano The
Entertainer Karya Scoot Joplin?
3. Bagaimana kesesuaian harmoni dengan melodi pada The Entertainer karya
Scoot Jolpin?
4. Bagaimana motif dan teknik pengembangan motif pada komposisi piano The
Entertainer karya Scott Joplin?
5. Bagaimanakah ekspresi dan interpretasi pada lagu The Entertainer karya Scoot
Joplin?

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan

masalah

adalah

upaya

untuk

menetapkan

batasan

permasalahan dengan jelas, yakni faktor-faktor yang dimaksudkan dengan jelas
dalam ruang lingkup masalah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hariwijaya (2008:47) yang menyatakan
bahwa “Sempitkanlah ruang lingkup penelitian anda, agar anda bisa berbicara
banyak dari satu bahasan yang sempit.” Maka berdasarkan identifikasi masalah
diatas, penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin?
2. Bagaimanakah karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano The
Entertainer Karya Scoot Joplin?
3. Bagaimanakah ekspresi dan interpretasi pada lagu The Entertainer karya Scoot
Joplin?
D.

Rumusan Masalah
Menurut Moleong (2010:94) menyatakan bahwa:
“Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan
sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada
upaya untuk memahami atau menjelaskan faktor-faktor yang
berkaitan dan yang ada dalam masalah tersebut. Rumusan masalah
yang bertumpu pada fokus dapat berubah dan dapat disempurnakan
dan hal itu dapat memberikan warna tersendiri pada penelitian
kualitatif. “
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikais masalah

dan

pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut : “Bagaimana bentuk musik dan bentuk komposisi serta ekspresi
interpretasi dan karakteristik Ragtime pada Komposisi Piano The Entertainer
karya Scott Joplin”.

E.

Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan

dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50)
mengatakan bahwa : “Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai
oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.”

Menurut Soewadji (2012:92) menyatakan bahwa :
“Tujuan penelitian adalah merupakan rumusan dari apa yang hendak
dicapai oleh peneliti dalam penelitiannya. Dengan rumusan tujuan
penelitian disamping dapat diketahui pikiran dan arah suatu
penelitian juga dapat digunakan oleh peneliti untuk memperjelas
atau lebih menegaskan fenomena yang sedang diteliti.”
Berdasarkan pendapat tersebut maka tujuan penelitian harus selaras
dengan tujuan masalah. Maka penulis akan menguraikan tujuan dari penelitian ini,
yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin.
2. Untuk mengetahui karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano
The Entertainer Karya Scoot Joplin.
3. Untuk mengetahui ekspresi dan interpretasi pada komposisi paino The
Entertainer karya Scoot Joplin?

F.

Manfaat Penelitian
Selain tujuan masalah, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat

sehingga penelitian itu tidak hanya teori semata tetapi juga dapat digunakan dan
dipakai oleh pihak-pihak lain yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50)
mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil
penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dau hal yakni kegunaan dalam
pengembangan ilmu dan manfaat dibidang praktik.”
Berdasarkan pendapat tersebut, maka manfaat penelitian merupakan halhal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal pengembangan ilmu dan
praktik. Hasil dari penelitian ini diharpkan dapat bermaanfaat sebagai berikut :

1. Bahan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi penyuka musik Ragtime
agar dapat menikmati musik secara mendalam.
2. Menambah wawasan penulis, pengajar musik dan masyarakat pecinta musik.
3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan pada penelitian yang
relevan di kemudian hari.
4. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dibidang kajian bentuk
komposisi piano.
5. Sebagai bahan masukan bagi pencinta musik Ragtime

87

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
melakukan kajian terhadap karya komposisi piano The Entertainer karya Scott
Joplin di Laboratorium, maka peneliti membuat satu kesimpulan sebagai berikut:
1. Karya komposisi piano Entertainer karya Scott Joplin memiliki jumlah
birama sebanyak 86 birama dengan tempo yang tidak cepat dan mengalami
modulasi dari C Mayor ke F Mayor, kemudian kembali ke C Mayor serta
memiliki IV bentuk dengan alur I-II-I’-III-IV.
2. Tanda

Ekpresi

yang

terdapat

dalam

karya

ini

yaitu

Forte (f), Forzando(fz), Piano (p), Aksen (^), < (cressendo), > ( decressendo),
Mezzo Forte (mf).
3. Karya komposisi piano Entertainer karya Scott Joplin memiliki karakteristik
yang sesuai dengan masa Ragtime dengan menggunakan teknik Ragging pada
setiap biramanya, Karya ini dibentuk dari 4 melodi berbeda yang masingmasing terdiri atas 16 bertanda ulang atau 32 birama, dan meiliki satu
pengantar atau vamp pendek, dan, Memiliki tanda sukat 2/4 atau dimainkan
dalam two beat. Alur bas yang tetap dari nada tunggal pada tangan kiri
bergerang setengah kali lebih lambat dari pada melodi tersinkopasi pada
tangan kanan: not-not beraksen kuat dihadapkan dengan penekanan reguler

87

88

bas, serta tempo yang tidak cepat dan menciptakan suasana ceria dan
mengajak para pendengar untuk menari.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti
mengajukan bebera saran demi tercapainya manfaat diadakannya penelitian ini,
yakni sebagai berikut :
1. Kepada generasi muda yang memiliki niat untuk melakukan kajian
terhadap karya komposisi piano, disarankan untuk mempelajari karya itu
dengan teliti sebagai acuan untuk mengkaji karya komposisi lain.
2. Kepada pihak-pihak yang mencintai seni, khusus nya seni musik untuk
dapat mendemonstrasikan karya ini sesering mungkin dengan tujuan
untuk memperkenalkan karya ini kepada masyarakat.
3. Kepada institusi pendidikan, terutama pendidikan seni musik, untuk
dapat memberi pendidikan tentang kajian bentuk musik sehingga pada
generasi berikutnya muncul peneliti-peneliti baru dalam kajian bentuk
musik. Sehingga berguna pada perkembangan musik.
4. Kepada instuisi seni, khususnya program studi pendidikan musik jurusan
SENDRATASIK UNIMED untuk dapat mempertimbangkan karya ini
sebagai bahan perkuliahan.

94

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003, Kamus Musik, Yogyakarta : Penerbit Kasinus
Bolcom, William dkk. 1986. The New Grove Gospel, Blues And Jazz With
Spiritual And Ragtime,. New York. W.W Norton & Company
Busroh, Jamalus. 1992, Pendidikan Kesenian Musik I, Jakarta. Depdikbud
Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya.
Momentum.
Hariwijaya, M dan Triton. 2008, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi. Yogyakarta. ORYZA
hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kajian/diakses tanggal 08/08/15
Kingman, Daniel.1979. American Music:A Panorama. New York. Schirmer
Books.
Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud
Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.
Miller, Michael. 2002. Music Theory. United States Of America.
Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT Remaja
Rosdakarya
Pasaribu, Sarah Dermawan, 2012. Analisis Komposisi Piano Kamadjaja Karya
Mochtar Embut. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Politoske, Daniel.T. 1988, Music, Barcelona. Prentice-Hall.Inc
S, Monica Soarez , 2013. Kajian Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan Makna).Skripsi
Universitas Negeri Medan.
Seoharto, M. 1998. Kamus Musik, Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia
94

95

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya
Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan
Simamora, Janto. 2012. Analisis Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno
karya Thaikovsky. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Simorangkir, Riynn Mareti, 2007. Skripsi. Analisis Komposisi Piano Sonata
Op.10 no. 1 C Minor Karya Ludwig Van Beethoven. Skripsi.
Sj, Prier, Edmund, Karl. 2013, Ilmu Bentuk musik(cetakan kedua), Yogyakarta:
Pusat Musik Liturgi
Soewadji, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung. Alfabeta
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
Szwed, John F. 2008, Memahami dan Menikmati Jazz, Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama
wijadmi, 2009. Kajian Sastra. Bandung. Gramedia

89

GLOSARIUM
A
Accordo (it) Akord. Sejumlah nada (paling sedikit tiga) yang dimainkan bersamasama
Accent, Ing. Aksen, tekanan. Khususnya yang mendapat tekanan lebih dari yang
lainnya, baik dari kata-kata maupu melodi lagu
Aransemen. Arrangement, Ing. Usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya
musik untuk suatu pegelaran
B
Band, Ing. Kelompok pemain musik dengan peralatan yang disesuaikan dengan
tujuan pengadaannya
Bas. Bass, Ing. Basse, Pr. Basso, It. Wilayah bunyi yang rendah dan besar
Balikan, Pembalikan. Salah satu teknik pengembangan motif dimana, motif
memiliki arah yang berlawanan dari motif awal
Bentuk Musik. Form, Ing. Susunan rangka lagu yang ditentukan menurut bagian
kaliamat nya yang dapat dirumuskan (A-B) (A-B-A) dan yang lain.
C
Cresendo. Volume suara semakin kuat
D
89

90

Decressendo. Volume suara semakin lembut. Lawan dari crescendo
Dinamik. Keras lembutnya dalam memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai
istilah seperti: f (forte), p (piano) dan lain-lain
E
Ekspresi. Bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pesan yang
tersirat dari sebuah lagu.
Ending, Ing. Bagian dalam karya yang merupakan penutup.
F
Frase. Pembagian lagu menurut kalimatnya.
G
H
Harmoni. Harmony, Ing. Cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas
perihal keindahan komposisi musik
Harmonis. Serasi, selaras, seimbang
I
Improvisasi. Teknik bermain musik yang sifatnya spontan, seperti yang sedang
terlintas pada saat itu.
Instrumen. Instrument, Ing. Alat musik

91

Irama. Gerak yang teratur mengalir, karena munculnya aksen secara tetap
Interpretasi. Penafsiran. Memainkan suatu komposisi dengan penghayatan
menurut penafsiran pribadi pemain dalam memainkan kehendak sang komponis
Interval. Karak antara nada satu dengan nada yang lain
Intro. Bagian awal atau pembuka dalam sebuah karya
J
Jazz. Ragam irama musik yang populer di Amerika tahun 1914 yang berasal dari
kaum Negro New Orleans
K
Kadens. Cadence, Ing. Pengakhiran, Cara yang ditempuh untuk mengakhiri
komposisi musik dengan berbagai kemungkinan kombinasi ragam akord,
sehingga efek berakhirnya sebuah lagu dapat terasa.
Komponis. Pencipta komposisi musil yang biasanya karyanya dimainkan oleh
musisi dari berbagai zaman sesudahnya.
Komposer. Pihak atau orang yang menciptakan suatu komposisi musik
Komposisi. Teks musik atau karya musik.
L
M
Melodi. Lagu Pokok

92

Modulasi. Peralihan kunci atau nada dasar.
Motif. Bagian terkecil dalam suatu kalimat lagu. Diberi kode : (m)
N
Nada. Satuan bunyi atau suara yang getarannya teratur dan tingkatnya juga tetap.
O
P
Partitur. Lembar kertas musik bagi pemain atau kelompok pemain musik
Pianis. Pihak atau orang yang memainkan alat musik piano
Q
R
Ragtime. Irama musik pelopor aliran jazz di Amerika dengan menggunakan
piano sebagai alat musik pokok dengan banyak kandungan sinkop
Ritme. Langkag teratur, suatu yang teratur gerak dan langkahnya
S
Sinkop. Syncope, Ing. Irama musik yang ditandai oleh tampilnya aksen-aksen
kuat pada not-not yang semestinya beraksen lemah
Sequence, Ing. Sekwens. Pengembangan motif dengan pengulangan pada tingkat
yang lebih tinggi (sekwes naik) atau lebih rendah (sekwes turun) dari motig awal

93

T
Tanda mula/ tanda kunci. Tanda pengenal nada dasar yang ditulis. Misalnya
dengan G Mayor yang memiliki tada mula 1#
Tangga nada. Urutan nada yang disusun secara berjenjang dan memiliki jarak
laras tertentu
U
Ulangan Harafiah. Bagian motif lagu yang dimunculkan kembali secara uuh
seperti motif awal.
V
W
X
Y
Z

94

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003, Kamus Musik, Yogyakarta : Penerbit Kasinus
Bolcom, William dkk. 1986. The New Grove Gospel, Blues And Jazz With
Spiritual And Ragtime,. New York. W.W Norton & Company
Busroh, Jamalus. 1992, Pendidikan Kesenian Musik I, Jakarta. Depdikbud
Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya.
Momentum.
Hariwijaya, M dan Triton. 2008, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan
Skripsi. Yogyakarta. ORYZA
hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kajian/diakses tanggal 08/08/15
Kingman, Daniel.1979. American Music:A Panorama. New York. Schirmer
Books.
Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud
Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.
Miller, Michael. 2002. Music Theory. United States Of America.
Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT Remaja
Rosdakarya
Pasaribu, Sarah Dermawan, 2012. Analisis Komposisi Piano Kamadjaja Karya
Mochtar Embut. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Politoske, Daniel.T. 1988, Music, Barcelona. Prentice-Hall.Inc
S, Monica Soarez , 2013. Kajian Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan Makna).Skripsi
Universitas Negeri Medan.
Seoharto, M. 1998. Kamus Musik, Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia
94

95

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya
Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan
Simamora, Janto. 2012. Analisis Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno
karya Thaikovsky. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Simorangkir, Riynn Mareti, 2007. Skripsi. Analisis Komposisi Piano Sonata
Op.10 no. 1 C Minor Karya Ludwig Van Beethoven. Skripsi.
Sj, Prier, Edmund, Karl. 2013, Ilmu Bentuk musik(cetakan kedua), Yogyakarta:
Pusat Musik Liturgi
Soewadji, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung. Alfabeta
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Penerbit Alfabeta
Szwed, John F. 2008, Memahami dan Menikmati Jazz, Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama
wijadmi, 2009. Kajian Sastra. Bandung. Gramedia

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Hana Charita Pratiwi Manalu lahir di Tangerang pada tanggal 02
Maret 1993. Penulis merupakan anak kedua (2) dari empat (4)
bersaudara, dari pasangan Pdt. Charles Manalu dan Norita
Pasaribu. Pada tahun 1998 penulis memulai pendidikannya
Tingkat Taman kanak-kanak nol kecil di TK Yosudarso Batam
dan dinyatakan lulus pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 1999 penulis
memulai pendidikan tingkat Sekolah Dasar, di SD Santa Maria Pekanbaru dan
dinyatakan lulus di tingkat Sekolah Dasar pada tahun 2005. Kemudian pada tahun
2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama di
SMP Nasrani 1 Medan, Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan
pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 11 Medan
dan dinyatakan lulus di Tingkat SMK pada tahun 2011. Kemudian di tahun 2011
penulis melanjutkan pendidikannya di Tingkat Perguruan Tinggi melalui jalur
Undangan dan diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) Jurusan
Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni dengan
Judul Skripsi : “Kajian Bentuk Komposisi Piano The Entertainer Karya Scott
Joplin.”