ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA MAPLE LEAF RAG KARYA SCOTT JOPLIN.

(1)

ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA

MAPLE LEAF RAG KARYA S. JOPLIN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TINTON SIBURIAN

NIM.2111542025

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

TINTON SIBURIAN. NIM.2111542025. ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA MAPLE LEAF RAG KARYA SCOTT JOPLIN. FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis komposisi dan teknk permainan piano pada maple leaf rag karya Scott joplin.

Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian sepertian biografi Scott joplin, pengertian analisis, pengertian bentuk musik dan tekik permainan piano.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti salam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sample pada penelitian ini berupa partitur lagu dan vidio maple leaf rag karya Scott joplin. Teknik pengumpulan data bersifat kerja laboratorium yakni menganalisis komposisi baik secara musik dan teknik permainan piano. Dan studi kepustakaan yang dilaksanakan di laboratorium Jurusan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh analisis komposisi maple leaf rag karya Scott Joplin memiliki 80 birama dengan 20 motif diantaranya motif asli ulangan harafiah dan pengembangan, sekwen naik dan turun, bridge, pembesaran interval, 20 frase dan merupakan lagu bentuk 5 bagian kompleks besar yang dimainkan dengan teknik-teknik permainan piano yang beragam yakni penekanan (aksen), sinkopasi dan penjarian. Interpretasi maple leaf rag menceritakan suasan pada musim gugur daun maple jatuh berlahan mengikuti hembusan angin.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dari awal hingga akhir dengan judul “Analisis Komposisi dan Teknik Perainan Piano Pada Maple Leaf Rag Karya Scott Joplin”.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyempaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan di penulisan selanjutnya.

Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan. Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaiakn Skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Dr. Pulumun P Ginting, S.Sn, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik.

5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I.


(8)

(9)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 9

A. Landasan Teoritis ... 9

B. Kerangka Konseptual ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Metode Penelitian ... 42

B. Penentuan Objek ... 43

C. Teknik Pengumpulan Data ... 44

D. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 48

A. Komposisi Musik Maple Leaf Rag Karya Scott Joplin ... 48


(10)

ii

C. Teknik Permainan Piano Maple Leaf Rag ... 69

D. Interpretasi musik Maple Leaf Rag ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam diri manusia berbagai macam inspirasi, ide, dan gagasan yang dituangkan lewat seni dan seni tersebut memiliki peranan penting dan tidak terlepas dari kehidupan manusia, sebab seni tumbuh dan berkembang ditengah-tengah manusia. Inspirasi, ide, gagasan yang dituangkan lewat seni pada dasarnya bersumber dari perasaan manusia seperti sedih, senang, marah, kecewa, cinta atau perasaan lain yang sedang dirasakan pencipta atau pelaku seni.

Seni yang diciptakan oleh pencipta atau pelaku seni biasanya melalui media bunyi, suara, gerak, rupa, kata-kata secara tepat sehingga dapat diterima dan dirasakan oleh penikmat atau pengamat seni. Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan dalam mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia dan ragam alat musik. Alat musik atau instrumen musik berperan sebagai media yaitu alat penghantar atau penyalur inpirasi, ide, gagasan yang dituangkan komponis dalam suatu komposisi yang ditulis dalam bentuk partitur dalam bentuk nada-nada yang dapat didengar.

Alat musik dapat digolongkan berdasarkan sumber bunyi dan cara memainkanya, alat musik sumber bunyinya dari dawai menghasilkan suara dari getaran dawai yang dipetik atau dipukul. Bunyi yang dihasilkan melalui getaran


(12)

2

dawai mempunyai batasan waktu hingga tidak mengeluarkan bunyi. Contoh alat musik yang bunyinya dari dawai adalah gitar, biola, kecapi, bass dan piano.

Piano merupakan alat musik jenis chordofone. Pada piano bunyi dihasilkan dengan cara menekan papan tuts dan bekerja dengan dipukul melalui palu (hummer). Keras lembutnya bunyi piano dikontrol lewat kuat lemahnya kita menekan tuts yang kemudian mengalirkan energi tersebut ke palu dengan sistem pengungkit. Piano akustik terbagi dua yaitu grand piano dan upright piano. Instrumen ini pada umumnya memiliki delapan puluh delapan tuts atau tujuh oktaf. Piano lazim dimainkan pada acara resmi, maupun acara hiburan. Pemain piano dapat memainkan lagu lewat permainan musiknya secara tunggal maupun group ansambel dan orkestra. Musisi yang memainkan piano tersebut biasanya dijuluki pianist.

Salah satu negara yang memiliki banyak musisi terkenal sampai saat ini adalah Amerika Serikat. Demikian juga dengan pianist asal Amerika Serikat. Salah seorang pianist dan juga seorang komposer yang berasal dari Amerika Serikat adalah Scott Joplin yang dijuluki sebagai king of ragtime.

Ragtime adalah musik orang kulit hitam pertama di Amerika Serikat yang menggapai popularitas komersial secara luas. Hal ini menyebabkan terjadinya revolusi di bidang musik, karena musik ini merupakan pengaruh besar pertama dari budaya rakyat kulit hitam pada kalangan menengah orang kulit putih yang dominan di Amerika. Dengan segera musik ini menjadi cukup populer di era Eropa, dan mempengaruhi para komponis penting seperti Debussy, Satie,


(13)

3

Stravinsky, Milhaud, Poulenc, dan Hindemith. Komponis Amerika Charles Ives juga terpengaruh oleh ragtime.

Ragtime musik yang lincah, beritme, dan sangat gembira sangat erat kaitannya dengan musik blues dan jazz. Namun yang membuat ragtime berbeda adalah musik ini musik yang diimprovisasi. Bukan musik ditulis dan dimainkan sesuai apa yang ditulis seperti aturan-aturan pada musik klasik dan juga beberapa komposisi ragtime sangat sulit. Menurut Joplin sebaiknya jangan memainkan ragtime dengan cepat secara sembarangan musik ini membutuhkan pemain yang sensitif yang dapat menemukan tempo dan merasakan martabat musiknya.

Ragtime “klasik” diciptakan sebagai musik piano, ragtime mencakup periode dari tahun 1890 hingga sekitar tahun 1915. Pada periode itu, maupun dikemudian hari, ragtime telah ditranskrip untuk alat musik lainya, seperti aransemen band ragtime Red Back Book. Dalam ragtime, seperti dalam Jazz, yang membuat ritmenya terasa khas adalah cara pemasangan baris melodi yang dilawankan dengan baris bas; yaitu not melodi ditunda atau dipercepat selama setengah ketuk atau selama harga sebuah not seperdelapan sedangkan iringan tangan kiri tetap stabil yang disebut sinkop.

Ragtime merupakan bentuk seni Amerika tingkat pertama, dan ragtime klasik dari Scott Joplin membuat orang teringat akan Chopin, karena musik itu disusun dengan indah dan merdu. Ragtime memiliki suara gembira yang tak lazim, kelincahan yang mendasar, ritme ketukan kaki yang membuat seperti ingin


(14)

4

Pada tahun 1898 Joplin berhasil menjual enam karya musik untuk piano. Dari keenamnya itu, hanya original rags, sebuah komposisi dari potongan-potongan syair yang ada yang ditulisnya bersama orang lain, yang menampilkan musik ragtime. Lima karyanya yang lain dua nyanyian yang disebut sebelumnya, dua Other five were two songs dan dua lagu Mars dan sebuah lagu waltz.

Kemudian pada tahun 1899, Scott Joplin menjual karyanya yang kelak

menjadi sangat terkenal, “Maple leaf rag” kepada John Stark & Son, seorang penerbit musik di Sedali,Missouri. Joplin menerima royalti sebanyak satu sen untuk setiap kopianya dan diperkirakan bahwa Joplin memperoleh $360 per tahun

untuk karyanya ini selama hidupnya.“Maple leaf rag” karya Scott Joplininilah yang akan penulisanalisis komposisi dan teknik permaianan pianonya.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Iskandar dalam Moleong (2014:163), yang mengatakan bahwa :

“identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor-faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan refrensi relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti”.


(15)

5

Dari uraian diatas maka permasalahan penelitian ini dapat di identifikasi menjadi beberapa bagian diantaranya :

1. Bagaimana bentuk komposisis piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

2. Bagaimana motif pada komposisi piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

3. Bagaimana teknik permainan piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

4. Bagaimana tingkat kesulitan dalam teknik bermain piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

5. Bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Rag karya Scott Joplin?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi seperti keterbatasan waktu, dana dan luasnya cakupanan kemampuan teoritis maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah. Pembatasan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:286) mengatakan bahwa:“Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan kepada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian penelitian ini terbatas pada beberapa hal yaitu :


(16)

6

1. Bagaimana bentuk komposisis piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

2. Bagaimana teknik permainan piano pada Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin? 3. Bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Sesuai

dengan pendapat Moleong (2014:95) : “rumusan masalah yang bertumpu pada

fokus dapat berubah dan dapat disempurnakan dan hal itu memberikan warna

tersendiri pada penelitian kualitatif”.

Berdasakan uraian baik latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka permasalah dapat dirumuskan sebagai berikut

“Bagaimana Analisis Komposisi Dan Teknik Permainan Piano Pada Maple Leaf Rag Karya S.Joplin”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan senantiasa berioritas pada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut.


(17)

7

Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan

bahwa “Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan

membuktian pengetahuan yang sebelumnya belum pernah ada atau belum

diketahui”.

Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk komposisi piano pada karya Maple Leaf

Rag karya Scott Joplin.

2. Untuk mengetahui bagaimana teknik permainan piano pada Maple Leaf Rag karya Scott Joplin.

3. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Rag karya Scott Joplin.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pendekatan interpretasi dan ekspresi karya musik berdasarkan komposisi teknik permainan.

2. Secara praktis

a) Bagi Guru / Dosen Biola

Sebagai sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran yang sudah ada, sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan hasil yang diinginkan.


(18)

8

Mempermudah siswa untuk berlatih, hal ini karena materi-materi pembelajarannya sudah tersusun sehingga siswa tidak menggantungkan sepenuhnya kepada pendidik untuk berlatih.


(19)

73

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dalam menganalisis komposisi dan teknik permainan piano pada Maple Leaf Rag karya Scott Joplin, maka penulis menarik kesimpulan, sebagai berikut :

1. Scott Joplin merupakan King Of Ragtime yang sangat terkenal dan sudah menciptakan banyak komposisi musik ragtime sepanjang hidupnya. Salah satu yang terkenal dari karyanya adalah Maple Leaf Rag.

2. Maple Leaf Rag dibuat pada tahun 1898 dan dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1899 di St.Louise Amerika yang kemudia karya ini membuat dia menjadi sangat terkenal dia menerima royalti sebanyak satu sen untuk setiap kopianya dan diperkirakan bahwa Joplin memperoleh $360 per tahun untuk karyanya ini.

3. Maple Leaf Rag dimainkan dengan tonalitas As yang memiliki modulasi ke Des dan kemudian kembali lagi ke As yang memiliki 85 birama, 10 motif berbeda. Motif-motif ini dikembangkan dengan teknik pengulangan yang bervariasi berisikan ulangan harafiah/repetisi, sekuens naik dan turun, pengembangan nilai nada, pembesaran/pemerkecilan interval, variasi dan jembatan/bridge.

4. Dinamika pada komposisi musik ini tidak banyak dan juga tidak tertulis seperti ciri dari musik ragtime tidak ada aturan-aturan yang tertulis hanya interpretasi dari musik ragtime yang diperlukan.


(20)

74

74 5. Ekspresi dari musik ini yaitu bersemangat dan riang, terlihat dari melodi bas

dan melodi trebel.

6. Komposisi Maple Leaf Rag ini terdiri dari 9 frase yang terdiri dari frase pertanyaan dan frase jawaban yang berakhir pada akord sub median, akord tingkat VI.

7. Maple Leaf Rag merupakan sebuah komposisi yang terdiri dari atas 4 bagian besar. Masing-masing bagian menceritakan tema yang berbeda. Susunan komposisi ini adalah aa-bb-cc-a-dd.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Komposisi Maple Leaf Rag memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi sehingga tidak semua orang dapat memainkan karya ini. Karya ini membutuhkan interpretasi dan jiwa musik ragtime yang kuat. Untuk memainkan karya ini sebaiknya pianis sering berlatih dan terlebih dahulu mendengarkan musik-musik ragtime agar dapat menyatu dengan ayunan melodi dan temponya.

2. Bagi mahasiswa yang ada dijurusan seni musik, jika ingin menganalisis sebuah komposisi musik haruslah benar-benar menguasai ilmu analisis musik dari pegenalan motif, frase, bentuk dan interpretasi dalam sebuah komposisi musik.

3. Bagi mahasiswa yang memilih judul analisis komposisi musik sebagai judul skripsi sebaiknya terlebih dahulu menguasai program dalam membuat notasi


(21)

75

75 balok, seperti finale atau sibelius maupun encore untuk memudahkan dalam penulisan dan menganalisis sebuah karya musik.

4. Bagi mahasiswa jurusan seni musik yang ingin menganalisis komposisi musik baik instrument maupun vocal, sebaiknya memiliki banyak bukku teori tentang analisis untuk dijadikan bahan refrensi.

5. Bagi mahasiswa yang akan menganalisis kerya musik sebaiknya memiliki audio dan karya tersebut agar memperudah pengerjaan analisis motif, frase dan interpretasi dan juga harus mengetahui biografi pencipta karya agar dapat mengetahui bagaimana karakter lagu yang di analisis.


(22)

76 76

DAFTAR PUSTAKA

Baker-Jordan,Martha.2003.Practical Piano Pedagogy. USE : Warner Bros Bonoe, Pono.2003.Kamus Musik.Yogyakarta : Kanisinus

Budilinggono, 1993. Bentuk dan Analisis Musik. jakarta : PT. Mahendra Sampana Chase, Gilbert.1980. america’s Music. USE :Macmillan Publishers

Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya. Momentum.

Hitchcock, 1986, Music in the United Stateds: A historical Introduction, new jersey, Printice Hall, Inc

Jamalus.1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Program Refresher C, Universitas Of Hausten.

Kamien, Roger. 1998. Music An Appreciaton. Boston : McGraw-Hill Humanities. Kodijat, Latifah. 2003. Tangganada dan Trinada. Jakarta: Djambatan, Penuntun

Mengajar Piano. Jakarta : Djambatan

Kingnam.1979.american music : a panorama. New York: Schimer Books. Kodijat-Marzuki, Latifah.2002. Penuntun Mengajar Piano. Jakarta : Djambatan Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi. Moleong,Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda

Karya

Oliver, Harrison, Bolcon. 1996. The New Grove Gospel, Blues, and Jazz. London: Macmillan Publishers

Politoske, Daniel. 1988. Music. Bacelona : prentice-hall

Soeharto, M. 2008. Kamus Musik. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Syafiq, Muhamad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta : Adicita Karya

Nusa, Cisya Kencana Orchestra, dan Forum Lingkar Pena.

Sj, Prier, Edmund, Karl. 2013, Ilmu Bentuk musik(cetakan kedua), Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi


(23)

77

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan

Simamora, Janto. 2012. Analisi Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno karya Thaikovsky.Skripsi.Universitas Negeri Medan

Soewito, 2001. Teknik Termudah Bermain Piano, Jakarta

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung


(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Tinton Siburian lahir di Bahal Batu pada tanggal 26 Februari 1994. Penulis merupakan anak keempat (4) dari enam (6) bersaudara, dari pasangan (+) Jaultong Siburian dan Kesianna Manik.

Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikannya Tingkat Sekolah Dasar, di SD Negeri 094125 dan dinyatakan lulus di tingkat Sekolah Dasar pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Perdagangan, Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 11 Medan dan dinyatakan lulus di Tingkat SMA pada tahun 2011. Kemudian di tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Tingkat Perguruan Tinggi melalui jalur PMP diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Tinton Siburian lahir di Bahal Batu pada tanggal 26 Februari 1994. Penulis merupakan anak keempat (4) dari enam (6) bersaudara, dari pasangan (+) Jaultong Siburian dan Kesianna Manik.

Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikannya Tingkat Sekolah Dasar, di SD Negeri 094125 dan dinyatakan lulus di tingkat Sekolah Dasar pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Perdagangan, Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 11 Medan dan dinyatakan lulus di Tingkat SMA pada tahun 2011. Kemudian di tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Tingkat Perguruan Tinggi melalui jalur PMP diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).