PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT.

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKURI DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN N0N-ELEKTROLIT

Oleh:

Anggi Paramita Siagian NIM 4121131002

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

iii

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X

Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit Anggi Paramita Siagian (NIM 4121131002)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa antara strategi pembelajaran inkuiri dan metode demonstrasi dengan strategi konvensional dan mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Katolik 1 Kabanjahe berjumlah delapan kelas. Sampel penelitian dua kelas yang diambil secara purposive. Data peningkatan hasil belajar siswa diambil dengan instrumen tes objektif pilihan berganda berjumlah 20 butir soal yang telah diuji validasi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Hasil uji reliabilitas diperoleh rtabel(0,05) = 0,361 dan r11 = 0,827 yang berarti instrumen tes yang disajikan reliabel. Untuk aktivitas belajar digunakan instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dianalisis dengan uji-t pihak kanan dan hubungan aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar dianalisis dengan uji-r. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyrat data yaitu menggunakan uji normalitas data yang menggunakan uji chi kuadrat diperoleh data pada peningkatan hasil belajar kelas eksperimen X2hitung < X2tabel yakni, 10,833 < 11,07 dan peningkatan hasil belajar kelas kontrol X2hitung < X2tabel yakni, 10,350 < 11,07 maka kedua data peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal, serta homogenitas data diperoleh Fhitung < Ftabel yakni 1,03 < 1,76, maka kedua sampel homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 dan db = 35. Hasil analisis data peningkatan hasil belajar menunjukkan thitung 3,4811 > ttabel 1,668 yang berarti Ho ditolak Ha diterima yaitu peningkatan hasil belajar kelas eksperimen (0,646) lebih tinggi dari kelas kontrol (0,430). Persen peningkatan hasil belajar kelas eksperimen (64,60%) lebih tinggi dari kelas kontrol (43,00%). Hasil uji-t aktivitas belajar siswa diperoleh thitung 10,01 > ttabel 1,668 yang berarti Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yaitu aktivitas belajar siswa kelas eksperimen (86,39) lebih tinggi dari kelas kontrol (78,52). Uji korelasi diperoleh rhitung (0,642) > rtabel (0,329) yang berarti Ho3 ditolak, Ha3 diterima yaitu ada korelasi positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Katolik 1 Kabanjahe pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri, Metode Demonstrasi, Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan kasih-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, dan Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari proposal penelitian, penelitian dan juga sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS selaku pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah Bapak Victori Sebayang, S.Pd dan juga Bapak Chandra Bukit, S.Pd selaku guru bidang studi kimia sekaligus pamong penulis selama masa PPLT 2015 serta siswa/i kelas X-5 dan X-8 SMA Katolik 1 Kabanjahe yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis yang terkasih Ayahanda H.Siagian dan Ibunda E.br.Tarigan, S.Pd yang senantiasa mendukung, mempedulikan, mengasihi serta mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada


(5)

v

saudara penulis kakak Veronika Siagian, Amd , kakak Wasti Novalianti Siagian, SE, abang Rusmanto Siagian, Amkep , adik yang sangat penulis kasihi Rini Ananda Siagian , abang Iryonas Saragih dan Gevariel Saragih untuk segala doa dan dukungannya selama penulis menempuh studi.

Terimakasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku: Eva Pratiwi Rajagukguk, Tiara Dewi Sibarani, Ramadhansyah Putra, Lenora Simbolon, Ramazona Nababan, Dwi Apryanda, Novia Nita, Maya Sari, Friska Berutu, Ciciamih, Mariana Sinaga, serta rekan seperjuangan Agustina Simorangkir dan Novera Sebayang yang selalu memberikan motivasi, saran dan menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi. Terima kasih kepada rekan-rekan PPLT di SMA Katolik 1 Kabanjahe tahun 2015 atas kebersamaan yang sangat berkesan teristimewa untuk Fransiska Ginting dan adikku Evanda Sinulingga. Ucapan terima kasih kepada keluarga besar Kimia Dik A 2012 karena sudah menjadi keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

Anggi Paramita Siagian


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar 9 2.1.3. Pengajaran Berbasis Aktivitas 11 2.1.3.1. Nilai Aktivitas Dalam Pengajaran 12

2.2 Strategi Pembelajaran 13

2.2.1 Strategi Pembelajaran inkuiri 14

2.2.1.1 Pengertian Inkuiri 14

2.2.1.2 Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri 15 2.2.1.3 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri 16 2.2.1.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 18 2.2.1.5. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri 19

2.3 Metode Demonstrasi 19

2.3.1. Pengertian Metode Demonstrasi 20 2.3.2. Pelaksanaan Metode Demonstrasi 20 2.3.3. Keunggulan Metode Demonstrasi 21

2.4. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 21

2.4.1. Pengertian Larutan 22

2.4.2. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 23

2.4.3. Teori Ion Svante Arrhenius 23

2.4.4. Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen 24 2.4.5. Elektrolit Lemah dan Elektrolit Kuat 25 2.4.6. Peran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 28


(7)

vii

2.5. Kerangka Berfikir 28

2.6. Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi Penelitian 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 33

3.3.1. Variabel Bebas 33

3.3.2. Variabel Terikat 33

3.3.3. Variabel Kontrol 33

3.4. Instrumen Penelitian 33

3.4.1 Instrumen Tes 33

3.4.1.1. Uji Validitas Tes 33

3.4.1.2. Uji Realibiltas Tes 34

3.4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 36

3.4.1.4. Daya Pembeda Tes 36

3.4.2. Instrumen Non-Tes 36

3.5. Rancangan Penelitian 38

3.5.1. Jenis Penelitian 38

3.5.2. Desain Penelitian 38

3.6. Prosedur Penelitian 40

3.7.Teknik Analisis Data 40

3.7.1. Uji Normalitas Data 41

3.7.2. Uji Homogenitas Data 42

3.7.3. Uji Hipotesis Penelitian 43

3.7.4. Uji Korelasi 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 45

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 45

4.1.1.1. Validitas Tes 45

4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Tes 45

4.1.1.3. Daya Beda Tes 46

4.1.1.4. Reliabilitas Tes 46

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 46

4.1.2.1. Data Pretes Siswa 46

4.1.2.2. Data Pos Test Siswa 46

4.1.2.3. Data Peningkatan Hasil Belajar 47

4.1.3. Analisis Data Penelitian 48

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 48

4.1.3.1.1. Uji Normalitas Pretes dan Postest 48 4.1.3.1.2. Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar 49


(8)

viii

4.1.3.2.1. Uji Homogenitas Pretest dan Postest 51 4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar 51

4.1.3.3. Uji Hipotesis I 51

4.1.3.4. Aktivitas Belajar 52

4.1.3.4.1. Uji Normalitas Aktivitas Belajar 53 4.1.3.4.2. Uji Homogenitas Aktivitas Belajar 54 4.1.3.4.3. Uji Hipotesis II 54

4.1.3.5. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil Belajar 55

4.1.3.5.1. Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan

Peningkatan Hasi Belajar 55

4.2. Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 59


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram larutan elektrolit dan non elektrolit 22 Gambar 2.2 Perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah 26

Gambar 3.1 Diagram alur desain penelitian 39

Gambar 4.1 Diagram hasil rata – rata peningkatan hasil belajar sampel 48 Gambar 4.2 Diagram rata – rata nilai aktivitas belajar siswa 52


(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks pembelajaran inkuiri 18

Tabel 2.2. Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit 23

Tabel 2.3. Jenis-jenis zat elektrolit 25

Tabel 2.4. Beberapa senyawa yang termasuk elektrolit kuat/lemah

dan non-elektrolit 27

Tabel 3.1. Persentase nilai aktivitas belajar siswa 37

Tabel 3.2 Desain penelitian 42

Tabel 3.3 Makna koefisien korelasi 44

Tabel 4.1 Hasil perolehan rata – rata pretest 46 Tabel 4.2 Hasil perolehan rata – rata postest 47 Tabel 4.3 Hasil perolehan peningkatan hasil belajar rata-rata kelas eksperimen

dan kelas kontrol 47

Tabel 4.4 Uji normalitas data hasil belajar siswa 49 Tabel 4.5 Uji normalitas peningkatan hasil belajar 49 Tabel 4.6 Uji homogenitas datahasil belajar siswa 50 Tabel 4.7 Uji homogenitas peningkatan hasil belajar 51 Tabel 4.8 Uji hipotesis data hasil belajar siswa 51

Tabel 4.9 Uji normalitas aktivitas belajar 53

Tabel 4.10 Uji homogenitas data aktivitas belajar siswa 54 Tabel 4.11 Hasil uji hipotesis data aktivitas belajar siswa 54 Tabel 4.12 Korelasi antara nilai aktivitas belajar dengan nilai


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 63

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67

Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa 85

Lampiran 4 : Jawaban Lembar Kerja Siswa 89

Lampiran 5 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum 92 Lampiran 6 : Instrumen Tes Sebelum Validasi 111

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Sebelum Validasi 123

Lampiran 8 : Kisi- Kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 124

Lampiran 9 : Instrumen Tes Setelah Validasi 136

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Setelah Validasi 142

Lampiran 11 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa 143 Lampiran 12 : Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Siswa 144

Lampiran 13 : Tabel Validitas Tes 145

Lampiran 14 : Perhitungan Validitas Tes 146

Lampiran 15 : Tabel Tingkat Kesukaran Tes 149

Lampiran 16 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 150

Lampiran 17 : Tabel Daya Beda 151

Lampiran 18 : Perhitungan Daya Beda 152

Lampiran 19 : Tabel Reliabilitas Tes 154

Lampiran 20 : Perhitungan Reliabilitas Tes 155

Lampiran 21 : Tabel Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 157

Lampiran 22 : Tabel Tabulasi Nilai Siswa 158

Lampiran 23 : Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

Hasil Belajar Siswa 160

Lampiran 24 : Uji Normalitas Data 162


(12)

xii

Lampiran 26 : Data Peningkatan Hasil Belajar (Peningkatan hasil belajar) 168 Lampiran 27 : Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data

Peningkatan Hasil Belajar Siswa 172 Lampiran 28 : Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan hasil belajar 173 Lampiran 29 : Perhitungan Uji Homogenitas Peningkatan hasil belajar 175 Lampiran 30 : Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I 177 Lampiran 31 : Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 179 Lampiran 32 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 180 Lampiran 33 : Tabulasi Nilai Rata Rata Aktivitas Belajar Siswa 184 Lampiran 34 : Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data

Aktivitas Belajar Siswa 186

Lampiran 35 : Uji Normalitas Aktivitas Belaajr Siswa 187 Lampiran 36 : Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 189 Lampiran 37 : Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II 191

Lampiran 38 : Perhitungan Korelasi 193

Lampiran 39 : Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 196

Lampiran 40 : Nilai – Nilai Chi Kuadrat 197

Lampiran 41 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 198 Lampiran 42 : Nilai – Nilai Dalam Distribusi t ( Tabel t) 199

Lampiran 43 : Tabel Krejcie 200

Lampiran 44 : Jadwal Kegiatan Penelitian 201


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih tergolong sangat rendah, Menurut Kemendikbud masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya bersumber pada persoalan pendidikan itu sendiri, namun banyak sekali permasalahan tersebut di karenakan permasalahan infrastruktur, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan diatas maka diperlukan terobosan, inovasi dan ide-ide baru. Selain itu untuk memecahkan masalah besar yang ada di Indonesia dapat dirumuskan dan diselesaikan dengan berbagai kajian dan riset (Widiyanto, 2015).

Menurut Syah (2003), salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena kurangnya kemampuan guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode ceramah, sehingga guru terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa kurang termotivasi untuk belajar.

Indikasi rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sangat dirasakan terutama pada pembelajaran eksakta, salah satunya adalah mata pelajaran kimia yang kebanyakan dari siswa menganggapnya sebagai hal yang menakutkan. Pendidik tidak pernah menggunakan metode pembelajaran lain selain metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa cenderung hanya diam dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu, kegiatan praktikum jarang dilakukan, sedangkan kegiatan demonstrasi tidak pernah dilakukan didalam kelas. Untuk materi kimia yang terdapat hitungannya, siswa cenderung sulit untuk memahami konsep materi sehingga membutuhkan waktu lebih banyak hanya untuk menghafal rumus. ( Utami, dkk. 2015)

Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 pada pembelajaran IPA dijenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah menyebutkan SKL (Standar


(14)

2

Kompetensi Kelulusan) yang bertujuan agar siswa dapat menggunakan IPA sebagai cara bernalar (berpikir logis, kritis, sistematis, dan objektif) yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah, baik masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. (Hanifah dan Agustini, 2012).

Upaya pemerintah lainnya dalam memperbaiki kurikulum adalah dengan dikeluarkannya PP 32 Tahun 2013 berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menekankan dalam penguatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran berpedoman menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik jika dihubungkan dengan proses pembelajaran mencakup konteks dunia nyata, aktif menyelidiki, kooperatif, kritis, terjadi pertukaran pengetahuan antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya, serta

menutun siswa untuk mencari tahu bukan diberitahu. Siswa berperan aktif tidak

hanya dari segi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi tetapi siswa juga aktif dalam kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam proses pembelajaran.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengganti strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam kelas, yakni dari pembelajaran konvensional menjadi strategi pembelajaran yang bersifat kepada keaktifan siswa. Berdasarkan hal tersebut maka guru dituntut untuk mengubah paradigma tentang mengajar yaitu sekedar menyampaikan materi pelajaran menjadi aktivitas mengatur lingkungan agar siswa belajar.

Materi pokok larutan elektrolit dan non elektrolit menenekankan pada siswa untuk dapat berfikir secara aktif dalam mengamati gejala-gejala yang terjadi, mengumpulkan data, menganalisis, dan menarik kesimpulan sehingga akan diperoleh konsep-konsep baru. Berdasarkan hal tersebut maka metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode pengajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa dan dalam proses pembelajaran dapat mempererat sikap kerjasama siswa. Selain itu, menurut Suyanti (2010) strategi pembelajaran inkuiri cocok digunakan pada materi-materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.


(15)

3

Menurut Rahmawati (2014) salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa yang juga mencakup peningkatan aktivitas belajar siswa adalah strategi Inkuiri. Pembelajaran berbasis inkuiri dapat memeberikan kesempatan kepada siswa serta mendorong siswa untuk bertanya ataupun berpendapat. Strategi pembelajaran inkuiri yang diikuti dengan metode demonstrasi interaktif adalah suatu model pembelajaran yang sudah banyak dilakukan dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan alat dan bahan serta keterbatasan waktu pembelajaran (Wijaya,2012)

Penelitian Ismawati, dkk (2013) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri dapat membuat jumlah siswa kelas eksperimen yang telah mencapai 65 atau lebih meningkat sebanyak 41 siswa (93.18%) dari 44 siswa. Kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar, jumlah siswa pada kelas kontrol yang telah mencapai nilai 65 atau lebih hanya sebanyak 28 siswa (65,12%) dari 43 siswa. Selanjutnya penelitian lain menyatakan bahwa pembelajaran yang disertai dengan metode demonstrasi menunjukkan hasil yang signifikan untuk peningkatan prestasi belajar siswa, berdasarkan uji pihak kanan nilai prestasi belajar siswa pada pada kelas eksperimen 44,667 sedangkan pada kelas kontrol hanya 37,556. (Latifah, dkk. 2014)

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya kualitas pendidikan dan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa

2. Kecenderungan siswa belajar hanya melalui hafalan

3. Metode yang digunakan sebagai fasilitas dan bahan pembelajaran tidak disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa


(16)

4

4. Kurangnya variasi metode mengajar yang dilakukan guru, yang mana guru terlalu mendominasi proses pembelajaran di kelas yang menyebabkan siswa menjadi pasif.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan terfokus maka penulis membatasi masalah – masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi

2. Materi kimia yang diajarkan dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit dan non-elektrolit

3. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Katolik 1 Kabanjahe

1.4 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit? 2. Apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri

dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

3. Apakah aktivitas belajar siswa berkorelasi dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi?


(17)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan

strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit

2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit

3. Untuk mengetahui korelasi aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.

2. Bagi guru

Sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa

Sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kimia dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.


(18)

6

1.7. Defenisi Operasional

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan (Suyanti, 2010). 2. Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun sekedar tiruan. (Suyanti, 2010)

3. Hasil belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan , keterampilan, dan sikap yang terjadi pada seseorang apabila dia melakukan interaksi secara intensif dengan sumber-sumber belajar ( Pribadi, 2009). 4. Aktivitas Belajar adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan,

membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif (Rohani,2004)

5. Strategi Pembelajaran Konvesional

Strategi pembelajaran konvensional bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku siswa dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan di tentukan oleh guru atau pengajar. Strategi ini menunjukkan bahwa guru berperan aktif lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan siswanya.(Suyanti,2010)


(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

3. Ada korelasi positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi materi laruran elektrolit dan non-elektrolit kelas X SMA Katolik 1 Kabanjahe.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru kimia dapat menjadikan strategi pembelajaran inkuiri sebagai salah satu alternatif dalam memilih strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran di dalam kelas.


(20)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Dalimunte, D.M., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inquary Terbimbing

(Guided Inquary) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMP kelas VII Yayasan Teuku Umar Medan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan,

Medan.

Djamarah, S.,B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Hanifah, N., dan Rudiana, A., ( 2012) Peningkatan Self Efficacy dan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Pokok Asam Basa Kelas XI SMAN 9 Surabaya, Unesa Journal of Chemical Education, 1: 28 - 33

Ibrahim, R., dan Syaodih, N., (2003), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Ismawati, R., Saptorini., dan Nanik, W., ( 2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berstrategi React Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Kelas XI, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 7 : 1044-1050

Johari., J.M.C., dan Rachmawati, M., (2006), Kimia SMA dan MA Kelas X, Esis, Jakarta

Latifah, S., Sugiharto, dan Agung, N., (2014), Studi Komparasi Penggunaan Praktikum dan Demonstrasi Pada Metode Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Hidrolisis Garam Kelas XI Ilmu Alam SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Pendidikan

Kimia, 3: 111 - 120

Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran , Gaung Persada Press, Jakarta

Pribadi, (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta

Rahmawati, R., Sri, H., dan Kasmui (2014), Penerapan Praktikum Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal


(21)

61

Rasmawan, R., (2013), Keterampilan Proses Sains, Keterampilan Sosial, Keterampilan Psikomotorik, Serta Penguasaan Konsep Siswa Sma Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Matematika

dan IPA, 4 : 13- 14

Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Roestiyah., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, alfabeta, Bandung Sfaeudin, U., (2009), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan

Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Ombak, Yogyakarta Suyanti, R., D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta

Sutresna, N., dan Gursida, Y., (2002), Kimia Untuk SMU Kelas II, Grafindo Media Pratama, Bandung

Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosda karya, Bandung

Syahriful, B dan Aswan Z., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Utami, D.D., Budi, H., dan Tri, R., (2015), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Berbantuan Demonstrasi Pada Materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan

Kimia 4: 157-164

Warman, Kartika., (2012), Pengembangan Berfikir Kritis terhadap Hasil Belajar

Melalui Implementasi Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan,


(22)

62

Widiyanto, N., (2015), Kemendikbud Butuh Terobosan Baru Untuk Tangani Masalah Pendidikan, http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4925 Akses Desember 2015

Wijaya, I.K.W.B., Kirna, I.M., dan Suardana, I.N., (2012) Model Demonstrasi Interaktif Berbantuan Multimedia Dan Hasil Belajar IPA Aspek Kimia Siswa SMP, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran ,4 : 89 - 91


(1)

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan

strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit

2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit

3. Untuk mengetahui korelasi aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.

2. Bagi guru

Sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa

Sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kimia dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.


(2)

1.7. Defenisi Operasional

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan (Suyanti, 2010). 2. Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun sekedar tiruan. (Suyanti, 2010)

3. Hasil belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan , keterampilan, dan sikap yang terjadi pada seseorang apabila dia melakukan interaksi secara intensif dengan sumber-sumber belajar ( Pribadi, 2009). 4. Aktivitas Belajar adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan,

membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif (Rohani,2004)

5. Strategi Pembelajaran Konvesional

Strategi pembelajaran konvensional bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku siswa dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan di tentukan oleh guru atau pengajar. Strategi ini menunjukkan bahwa guru berperan aktif lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan siswanya.(Suyanti,2010)


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

3. Ada korelasi positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi materi laruran elektrolit dan non-elektrolit kelas X SMA Katolik 1 Kabanjahe.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru kimia dapat menjadikan strategi pembelajaran inkuiri sebagai salah satu alternatif dalam memilih strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran di dalam kelas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Dalimunte, D.M., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inquary Terbimbing (Guided Inquary) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMP kelas VII Yayasan Teuku Umar Medan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Djamarah, S.,B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Hanifah, N., dan Rudiana, A., ( 2012) Peningkatan Self Efficacy dan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Pokok Asam Basa Kelas XI SMAN 9 Surabaya, Unesa Journal of Chemical Education, 1: 28 - 33

Ibrahim, R., dan Syaodih, N., (2003), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Ismawati, R., Saptorini., dan Nanik, W., ( 2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berstrategi React Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Kelas XI, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 7 : 1044-1050

Johari., J.M.C., dan Rachmawati, M., (2006), Kimia SMA dan MA Kelas X, Esis, Jakarta

Latifah, S., Sugiharto, dan Agung, N., (2014), Studi Komparasi Penggunaan Praktikum dan Demonstrasi Pada Metode Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Hidrolisis Garam Kelas XI Ilmu Alam SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 111 - 120

Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran , Gaung Persada Press, Jakarta

Pribadi, (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta

Rahmawati, R., Sri, H., dan Kasmui (2014), Penerapan Praktikum Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8: 1390-1397


(5)

Rasmawan, R., (2013), Keterampilan Proses Sains, Keterampilan Sosial, Keterampilan Psikomotorik, Serta Penguasaan Konsep Siswa Sma Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 4 : 13- 14

Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Roestiyah., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, alfabeta, Bandung Sfaeudin, U., (2009), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan

Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Ombak, Yogyakarta Suyanti, R., D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta

Sutresna, N., dan Gursida, Y., (2002), Kimia Untuk SMU Kelas II, Grafindo Media Pratama, Bandung

Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosda karya, Bandung

Syahriful, B dan Aswan Z., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Utami, D.D., Budi, H., dan Tri, R., (2015), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Berbantuan Demonstrasi Pada Materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 4: 157-164

Warman, Kartika., (2012), Pengembangan Berfikir Kritis terhadap Hasil Belajar Melalui Implementasi Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.


(6)

Widiyanto, N., (2015), Kemendikbud Butuh Terobosan Baru Untuk Tangani Masalah Pendidikan, http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4925 Akses Desember 2015

Wijaya, I.K.W.B., Kirna, I.M., dan Suardana, I.N., (2012) Model Demonstrasi Interaktif Berbantuan Multimedia Dan Hasil Belajar IPA Aspek Kimia Siswa SMP, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran ,4 : 89 - 91