PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SANITASI, HYGIENE DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SANITASI, HYGIENE,
DAN KESELAMATAN KERJA SISWA (K3) KELAS X SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
CHARLES YULIANTO NAINGGOLAN
NIM. 5123142005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
CHARLES YULIANTO NAINGGOLAN. NIM 5123142005. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja (K3) Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui hasil belajar penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran probem based learning. (2) mengetahui hasil belajar penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan model ekspositori pada materi penanganan limbah, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar penanganan limbah siswa kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian two group pretes-postes. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling terdiri dari 2 variabel, yaitu model pembelajaran problem based learning (X), dan hasil belajar penanganan limbah (Y).
Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning diperoleh hasil uji kecenderungan cukup sebesar 63%, dengan rata-rata hitung sebesar 43,5 dan standar deviasi 3,51. Dibandingkan dengam model pembelajaran ekspositori diperoleh hasil uji kecenderungan kurang sebesar 53%, dengan rata-rata hitung sebesar 25,6 dan standar deviasi 2,60. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk postes diperoleh thitung > ttabel (54,24 >1,671), maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dan sigifikan dengan penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar penanganan limbah kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning, Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja (K3)
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja (K3) Siswa Kelas X Tata Boga di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik, Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si Sebagai Dosen Penguji Skripsi, Dosen Pembimbing Akademik, sekaligus Sekretaris Jurusan PKK yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motiavasi kepada penulis. 4. Ibu Dr. Esi Emilia, Msi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
(7)
5. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan waktu dan bimbingan dalam menyelsaikan skripsi ini
6. Teristimewa untuk Ayahanda Ricardo Nainggolan dan Ibunda Yuliana Ayang, serta seluruh keluarga yang tidak hentinya memberikan motivasi, nasehat, dan mendoakan sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Keluarga penulis, Yolanda Meidiana Sari Putri Nainggolan, Suhardani Juliansah Triawan Nainggolan, dan Totti Febrianto Nainggolan yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skirpsi ini. 8. Ibu Sulasmi, S.Pd. Selaku Wakil Kepada Sekolah SMK Negeri 3 Medan.
Dan ibu Dra. Aina Adhani Harahap selaku guru mata pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
9. Teman spesial penulis Mona Napitupulu yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Sahabat – sahabat penulis Alfriadi S. Meliala, Bobby Waldani, Ejan Lestari, Erna Desiska, Khairina Handayani, Kustiyah, Lulu Fajarwati, Nurhasani Pane, dan Rusfiani Ananta Purba yang banyak memberikan dukungan dam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman – teman penulis Ahmad Farabih, Donda W. Aritonang,, Eka Resti Friska Sihombing, Juni Aryanti, Merry Yulinita Parapat, Ramli Kelana, Rikki Wandi Purba, Risya Ayu, Rizki Khairani, Samuel Pratama Samosir, Sri Lestari, Wasadea, Wahyuni Syahfitri, dan kak Widya Anggraini yang
(8)
banyak memberikan dukungan dan pemikiran untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Rekan - rekan PKK khususnya Prodi Pendidikan Tata Boga stambuk 2012 Reguler/Ekstensi yang telah memberikan motivasi dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini
12. Semua pihak yang tidak dalah disebutkan satu per satu yang turut serta memberikan sumbangan pikiran selama penulis menyelesaikan skripsi
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, kiranya Tuhan Yang Maha Esa dapat melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya
Medan, Februari 2017 Hormat Saya
Charles Yulianto Nainggolan NIM. 5123142005
(9)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 8
A. Deskripsi Teori ... 8
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 9
2. Model Pembelajaran Ekspositori ... .... 16
3. Hasil Belajar Prosedur penanganan limbah... ... 19
B. Penelitian yang Relevan... ... 28
C. Kerangka Berpikir ... 30
D. Hipotesis Penelitian. ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Desain Penelitian... ... 33
B. Defenisi Operasional... ... 33
C. Populasi dan Sampel ... 34
D. Metode dan rancangan penelitian... 35
E. Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan... ... 36
F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 41
(10)
vi
BAB IV HASIL PENELTIIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskriptif Data Penelitian ... 54
B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 59
C. Uji Persyaratan Analisis ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 69
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sintaks model pembelajaran PBL ... 14
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL ... 15
Tabel 3. Sintaks Model Pembelajaran Ekspositori ... 17
Tabel 4. Daftar Jumlah Siswa kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi... 35
Tabel 5. Desain Penelitian... 35
Tabel 6. Tahap pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning...37
Tabel 7. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori... 39
Tabel 8. Skema Prosedur Penelitian... 40
Tabel 9. Kisi – kisi Tes Penanganan Limbah ... 41
Tabel 10. Kisi – kisi Rubrik Peran Serta Siswa Dalam Kelompok PBL ... 44
Tabel 11. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal...46
Tabel 12. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal... 47
Tabel 13. Klasifikasi Kecenderungan Hasil Belajar SMKN 3 Tebing Tinggi...50
Tabel 14. Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana...52
Tabel 15. Desain Penelitian...55
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran PB... 55
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pada Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran PBL... 56
Tabel 18.Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... 57
(12)
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Yang Menggunakan Model
Pembelajaran Ekspositori... 59
Tabel 20. Klasifikasi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Penanganan Limbah Dengan Model PBL... 60
Tabel 21.Klasifikasi Kecenderngan Hasil Belajar Penanganan Limbah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... 61
Tabel 22. Uji Normalitas Data... 62
Tabel 23. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Analisis Persamaan Regresi... 63
Tabel 24. Uji Hipotesis Data Postes... 64
Tabel 25. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Penanganan Limbah...101
Tabel 26. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar Penanganan Limbah... .108
Tabel 27. Pembagian Kelompok Atas Dan Bawah Pada Tes Hasil Belajar Penanganan Limbah... .111
Tabel 28. Perhitungan Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar Penanganan Limbah...113
Tabel 29. Data Hasil Belajar Ilmu Penanganan Limbah Yang Menggunakan Model Pembelajaran... .119
Tabel 30. Data Hasil Belajar Penanganan Limbah Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... .120
Tabel 31. Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas PBL... .122
(13)
Tabel 33. Distribusi Frekuensi Pos Test Kelompok Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran PBL Pada Materi Penanganan Limbah... 126
Tabel 34. Distribusi Frekuensi Pos Test Penanganan Limbah Kelompok Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... 127
Tabel 35. Klasifikasi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Penanganan Limbah Dengan Model Problem Based Learning... 129
Tabel 36. Klasifikasi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Penanganan Limbah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... 129
Tabel 37. Tingkat Kecenderungan... 130
Tabel 38. Normalitas Kelas Ekspositori...131
Tabel 39 Normalitas Kelas PBL... 132
Tabel 40. Pengelompokan Skor Hasil Belajar... 134
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kita dituntut untuk dapat bersaing dengan negara lain. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas akan membentuk manusia yang mampu bersaing.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dapat memberikan pengajaran, pembinaan dan pelatihan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan pendidikan yang semakin pesat menuntut agar sekolah dapat mengikuti perkembangan baik dari segi kualitas, sarana maupun prasarana. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dimana tenaga pendidik dituntut untuk mengingkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik agar tidak tergilas oleh kemajuan pendidikan.
Keberhasilan peningkatan kualitas manusia melalui pendidikan ini dipengaruh oleh beberapa aspek, yaitu sarana dan prasarana, kurikulum, guru, siswa, dan model pembelajaran yang diberikan. Aspek dominan dalam proses belajar mengahar adalah perbuatan antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal bail atau interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
(15)
2
Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran didalam kelas biasanya masih didominasi oleh guru sebagai satu-satunya sumber utama pengetahuan dimana guru masih dominan menggunakan model pembelajaran ekspositori yang merupakan model pembelajaran satu arah. Hal ini membuat pembelajaran yang seharusnya aktif menjadi pasif karena siswa hanya mendengarkan penyampaian yang dipaparkan guru. Situasi belajar seperti ini akan menimbulkan rasa jenuh dan membosankan sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Untuk melihat kondisi di lapangan, dilakukan observasi di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja tentang masalah belajar yang dihadapi siswa di dalam kelas, serta mewawancarai beberapa siswa kelas X ditemukan beberapa masalah yang salah satunya adalah mata pelajaran yang kurang menarik di mata siswa karena mata pelajaran ini dianggap membutuhkan penalaran, analisis karena berhubungan langsung dengan kehidupan nyata, sementara itu model pembelajaran yang digunakan yaitu model ekspositori dirasa kurang menarik minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran tersebut serta kurang memberikan dampak yang positif dan maksimal terhadap hasil belajar. Karena kedua faktor ini, siswa menjadi kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran, hal ini yang menyebabkan sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa dirasa kurang memuaskan terutama dalam materi penanganan limbah.
Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar pada materi penanganan limbah pada Sementara pada tahun ajaran 2014/2015 terdapat 2 orang siswa dengan nilai 0 - 59 atau sekitar 6,7%. Dan terdapat 18 siswa dengan nilai 60 – 79 atau sekitar
(16)
3
60% (15 siswa di bawah KKM) dan terdapat 10 siswa dengan nilai 80 – 89 atau sekitar 33,3% dengan kata lain sebanyak 56% siswa memperoleh nilai di bawah nilai ketuntasan. Untuk kelas X-2 pada materi pelajaran yang sama terdapat 3 orang siswa dengan nilai 0-59 atau sekitar 10%. Dan 15 orang siswa dengan nilai 60-79 atau sekitar 50% (12 siswa di bawah KKM). Dan 12 orang dengan nilai 80 – 89 atau sekitar 40% dengan kata lain sebanyak 50% siswa dengannilai di bawah nilai ketuntasan. Data diatas diambil dari nilai ujian yang dilakukan guru khusus pada materi penanganan limbah dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah ketuntasan khususnya untuk materi penanganan limbah. Hasil belajar yang tidak memuaskan ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan perhatian dan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang digunakan.
Selain hasil belajar, faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah disampaikan. Pemahaman adalah aspek yang penting karena selama ini banyak siswa yang hanya mengerti materi pelajaran tanpa memahami isi dari materi pelajaran itu sendiri sehingga yang terjadi adalah ketika mereka dihadapkan dengan masalah serupa di dunia nyata, mereka tidak memahami dan tidak mengerti tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Selain itu materi penanganan limbah merupakan materi yang berorientasi pada kehidupan nyata sehingga ketika siswa selesai mempelajar materi ini, diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan mereka di dunia nyata sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut
(17)
4
adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL menurut M.Taufiq Amir (2010) memiliki kelebihan sebagai berikut: meningkatkan kecakapan pemecahan masalah siswa, lebih mudah mengingat, meningkatkan pemahaman, meningkatkan pengetahuan yang relevan tentang dunia praktik, mengembangkan dan mengembangkan motivasi siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang digunakan selalu menekankan kecakapan siswa dalam memecahkan masalah khususnya yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyata.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merasa perlu dilakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan model PBL, dengan judul ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja (K3) Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.
B. Identifikasi Masalah
1. Model pembelajaran seperti apakah yang diterapkan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada materi pelajaran penanganan limbah?
2. Apakah model pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi sudah memberikan hasil yang memuaskan?
3. Apa sajakah media yang tersedia untuk mendukung pembelajaran di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?
4. Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada materi pelajaran penanganan limbah?
(18)
5
5. Mengapa siswa kurang antusias selama mengikuti proses pembelajaran pada materi pembelajaran penanganan limbah?
6. Kesulitan apakah yang ditemukan siswa pada materi penanganan limbah? 7. Metode belajar seperti apakah yang dapat membantu siswa memahami
materi penanganan limbah?
8. Apakah materi penanganan limbah memberikan dampak positif pada siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah agar penelitian ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan pembatasan masalah pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah problem based learning.
2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah penanganan limbah. 3. Siswa yang diteliti adalah seluruh siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 3
Tebing Tinggi.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar materi penanganan limbah yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?
(19)
6
2. Bagaimana hasil belajar materi penanganan limbah yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi? 3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar penanganan pimbah di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar materi penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.
2. Untuk mengetahui hasil belajar materi penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan model ekspositori pada materi penanganan limbah. 3. Mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning
terhadap hasil belajar penanganan limbah.
F. Kegunaan/Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai media untuk memperluas wawasan peneliti dan mendapatkan pengalaman langsung dalan penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan terkhususnya di bidang pendidikan.
(20)
7
2. Sebagai bahan referensi atau masukan untuk memberikan informasi yang positif bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini dimasa mendatang bagi pendidikan kesejahteraan keluarga khususnya prodi pendidikan tata boga.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam membimbing siswa untuk memunculkan ide – ide kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.
4. Sebagai bahan bagi siswa guna meningkatkan hasil belajar khususnya bidang sanitasi, hygiene, dan keselamatan kerja sehingga dapat meraih prestasi yang maksimal dan juga meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang telah disampaikan oleh guru.
(21)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based
learning pada mata pelajaran penanganan limbah termasuk kategori cenderung cukup dengan persentase sebesar 63 persen dengan rata-rata hitung sebesar 43,5 dan standar deviasi 3,51.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran Penanganan Limbah termasuk kategori cenderung kurang dengan persentase sebesar 53 persen dengan rata-rata hitung sebesar 25,6 dan standar deviasi 2,60.
3. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar penanganan limbah dengan nilai thitung > ttabel (54,24 > 1,671) pada taraf signifikan 5%. Artinya, model pembelajaran problem based learning dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran penanganan limbah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Guru bidang studi tata boga sebaiknya menggunakan model pembelajaran
problenm based learning pada semua mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(22)
70
2. Siswa haruslah lebih aktif, berani, dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat.
3. Siswa hendaknya mampu menerima pembe\lajaran dengan baik sesuai dengan apa yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar dan dengan pengunaan model problem based learning agar siswa lebih kreatif untuk belajar mandiri
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2003. Problem Learning Artikel. Tersedia pada http://www.suaramerdeka.com/harian/0304/28/kha2.htm. Diunduh tanggal 7 September 2016
Arikunto. 2013. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Dainur. 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Widya
Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: arineka Cipta Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008 . Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya, Jakarta : Dipdiknas.
Drs. H. Sugiyatno. 2010. Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka
Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru. Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan.
Made Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya
Mutaharoh. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. M. Taufiq Amir. 2008. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta : Kencana.
Nana Sudjana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengjar. Bandung. Sinar Baru Aglesindo
(24)
72
Roy Killen. (1998). Effective Teaching Strategies, Lessons From Research and Practice. Australia: Social Science.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sihite. 2009. Sanitation & Hygiene. Surabaya : Penerbit SIC Slavin R. E. 2008. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyanto. 2008. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Suharto. Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Tan. 2003. Problem Based Learning Innovation Using Problem To Power Learning In the 21th Century : Thomson
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif . Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Umar, Haniatur Rofiqoh. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Bumbu Dasar dan Turunannya dalam Masakan Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 2 Mojokerto. Surabaya: Unesa
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
(1)
2. Bagaimana hasil belajar materi penanganan limbah yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi? 3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar penanganan pimbah di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar materi penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.
2. Untuk mengetahui hasil belajar materi penanganan limbah pada siswa yang diajar dengan model ekspositori pada materi penanganan limbah. 3. Mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning
terhadap hasil belajar penanganan limbah.
F. Kegunaan/Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai media untuk memperluas wawasan peneliti dan mendapatkan pengalaman langsung dalan penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan terkhususnya di bidang pendidikan.
(2)
2. Sebagai bahan referensi atau masukan untuk memberikan informasi yang positif bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini dimasa mendatang bagi pendidikan kesejahteraan keluarga khususnya prodi pendidikan tata boga.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam membimbing siswa untuk memunculkan ide – ide kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.
4. Sebagai bahan bagi siswa guna meningkatkan hasil belajar khususnya bidang sanitasi, hygiene, dan keselamatan kerja sehingga dapat meraih prestasi yang maksimal dan juga meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang telah disampaikan oleh guru.
(3)
69
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based
learning pada mata pelajaran penanganan limbah termasuk kategori cenderung cukup dengan persentase sebesar 63 persen dengan rata-rata hitung sebesar 43,5 dan standar deviasi 3,51.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran Penanganan Limbah termasuk kategori cenderung kurang dengan persentase sebesar 53 persen dengan rata-rata hitung sebesar 25,6 dan standar deviasi 2,60.
3. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar penanganan limbah dengan nilai thitung > ttabel (54,24 > 1,671) pada taraf signifikan 5%. Artinya, model pembelajaran problem based learning dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran penanganan limbah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Guru bidang studi tata boga sebaiknya menggunakan model pembelajaran
problenm based learning pada semua mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(4)
2. Siswa haruslah lebih aktif, berani, dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat.
3. Siswa hendaknya mampu menerima pembe\lajaran dengan baik sesuai dengan apa yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar dan dengan pengunaan model problem based learning agar siswa lebih kreatif untuk belajar mandiri
(5)
71
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2003. Problem Learning Artikel. Tersedia pada
http://www.suaramerdeka.com/harian/0304/28/kha2.htm. Diunduh
tanggal 7 September 2016
Arikunto. 2013. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Dainur. 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Widya
Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: arineka Cipta Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008 . Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya, Jakarta : Dipdiknas.
Drs. H. Sugiyatno. 2010. Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka
Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru. Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan.
Made Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya
Mutaharoh. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. M. Taufiq Amir. 2008. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta : Kencana.
Nana Sudjana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengjar. Bandung. Sinar Baru Aglesindo
(6)
Roy Killen. (1998). Effective Teaching Strategies, Lessons From Research and Practice. Australia: Social Science.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sihite. 2009. Sanitation & Hygiene. Surabaya : Penerbit SIC Slavin R. E. 2008. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyanto. 2008. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Suharto. Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Tan. 2003. Problem Based Learning Innovation Using Problem To Power Learning In the 21th Century : Thomson
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif . Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Umar, Haniatur Rofiqoh. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Bumbu Dasar dan Turunannya dalam Masakan Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 2 Mojokerto. Surabaya: Unesa
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.