Isolasi dan Seleksi Bakteri Termofilik Pereduksi Kromium Heksavalen dari Limbah Pengolahan Batik

ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI TERMOFILIK
PEREDUKSI KROMIUM HEKSAVALEN DARI LIMBAH
PENGOLAHAN BATIK

WIJIASTUTI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Isolasi dan Seleksi
Bakteri Termofilik Pereduksi Kromium Heksavalen dari Limbah Pengolahan
Batikadalah benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, April 2015
Wijiastuti
NIM G 851124031

RINGKASAN
WIJIASTUTI. Isolasi dan Seleksi Bakteri Termofilik Pereduksi Kromium
Heksavalen dari Limbah Pengolahan Batik. Dibimbing oleh I MADE ARTIKA
dan NOVIK NURHIDAYAT.
Kromium heksavalen (CrVI) dalam keadaan teroksidasi bersifat toksik
karsinogen pada manusia. Kromium banyak digunakan dalam berbagai industri,
sehingga Cr(VI) juga dapat ditemukan pada limbah-limbah hasil dari industri
tersebut. Limbah logam berat Cr(VI), merupakan salah satu jenis limbah
berbahaya, karena tingginya toksisitas Cr(VI) yaitu jauh lebih tinggi dibandingkan
toksisitas (III).
Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi bakteri alami pada limbah
pengolahan batik yang bepotensi mereduksi Cr(VI) karena memiliki gen penyandi
enzim kromat reduktase. Identifikasi gen penyandi kromat reduktase dilakukan
dengan menggunakan metode qPCR. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh 3
(tiga) isolat yaitu isolat Bacillus sp., Pseudomonas sp. dan Geobacillus sp. yang

memiliki gen penyandi enzim kromat reduktase. Oleh karena itu terhadap ketiga
isolat tersebut dilakukan uji aktivitas reduksi Cr(VI),
Hasil analisis qPCR, menunjukkan bahwa isolat Bacillus sp. diduga
memiliki aktivitas reduksi paling baik. Selanjutnya hasil uji aktivitas reduksi
Cr(VI) oleh ketiga isolat menunjukkan bahwa aktivitas tertinggi terjadi pada suhu
inkubasi 50°C, yang diikuti oleh 40°C dan 30°C. Aktivitas reduksi isolat Bacillus
sp.optimal pada pH 7 dengan nilai reduksi 97 %,isolat Pseudomonas sp.optimal
pada pH 5dengan nilai reduksi mencapai 59.36 % dan aktivitas reduksi isolat
Geobacillus sp. optimal pada pH 5 dengan nilai reduksi mencapai 59 % Cr (VI)
yang tereduksi.
Analisis optimasi terhadap aktivitas reduksi Bacillus sp.menggunakan
Surface Respon Analysis(SRA) Minitab 16 diperoleh hasil perlakuan pH,
konsentrasi dan suhu inkubasi menunjukkanperbedaan yang signifikan (P< 0.05).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan yaitu pH,
konsentrasi dan suhu inkubasi berpengaruh terhadap aktivitas reduksi. Interaksi
suhu-konsentrasi dan interaksi pH-konsentrasi juga memberikan hasil yang
berbeda nyata (P