Pemberian Kadar Protein Pakan Berbeda Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus Vannamei Dengan Teknologi Bioflok Pada Kegiatan Pendederan

PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG VANAME
Litopenaeus vannamei DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK
PADA KEGIATAN PENDEDERAN

TEUKU MUHAMMAD HAJA AL MUQARAMAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemberian Kadar Protein
Pakan Berbeda Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus
vannamei dengan Teknologi Bioflok pada Kegiatan Pendederan adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Teuku Muhammad Haja Al Muqaramah
NIM C151130131

RINGKASAN
TEUKU MUHAMMAD HAJA AL MUQRAMAH. Pemberian Kadar Protein
Pakan Berbeda Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus
vannamei dengan Teknologi Bioflok pada Kegiatan Pendederan. Dibimbing oleh
MIA SETIAWATI dan NUR BAMBANG PRIYOUTOMO.
Budidaya udang vaname Litopenaeus vannamei memiliki prospek sangat
bagus untuk dikembangkan sehingga ketersedian juvenil berkualitas dengan
kuantitas yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk kegiatan pembesaran,
terutama untuk pembesaran dengan sistem karamba jaring apung (KJA) di laut.
Upaya untuk menjamin ketersediaan juvenil dapat dimulai melalui kegiatan
pendederan dengan menggunakan sistem intensif. Penerapan budidaya intensif

berdampak pada penggunaan jumlah pakan yang diberikan pada udang meningkat.
Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti tingginya kebutuhan pakan
dan biaya pengadaan pakan. Teknologi bioflok telah berhasil dikembangkan untuk
mengurangi limbah kegiatan budidaya dan dengan terdapatnya bakteri heterotrof
yang membentuk flok dapat menjadi sumber pakan alami udang. Oleh karena itu,
diduga bioflok dapat meminimalisir kebutuhan protein sehingga efesiensi pakan
dapat ditingkatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian kadar protein pakan
berbeda terhadap pertumbuhan juvenil udang vaname L. vannamei dengan
teknologi bioflok pada kegiatan pendederan. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah udang uji dipelihara dalam media
bioflok dengan pemberian pakan: (A) protein 30%, (B) protein 35%, (C) protein
40% dan (K) pemberian protein 40% tanpa teknologi bioflok. Penelitian dilakukan
pada akuarium berukuran 60x40x40 cm3, ketinggian air 30 cm, dengan volume air
72 L, yang dilengkapi dengan 3 titik aerasi. Pemeliharaan udang dilakukan selama
28 hari, udang uji yang digunakan adalah udang vaname L. vannamei PL 16
dengan bobot rata-rata 0,03±0,04 g/ekor dan panjang total rata-rata 1,60±1,69
cm/ekor yang ditebar dengan kepadatan 1528 ekor/m3 (108 ekor/akuarium).
Selama pemeliharaan udang, frekuensi pemberian pakan diberikan 4 kali sehari

(06.00, 11.00, 16.00 dan 21.00 WIB) dengan feeding rate sebesar 25%.
Parameter pengamatan meliputi: volume flok, nutrien flok, pertumbuhan
panjang, pertumbuhan bobot, efisiensi pakan, tingkat kelangsungan hidup, retensi
protein, retensi lemak, parameter stres dan parameter kualitas air. Parameter
diukur menggunakan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan uji Duncan.
Berdasarkan hasil, perlakuan pemberian kadar protein pakan berbeda pada
teknologi bioflok memiliki volume flok dan nutrien flok berbeda. Perlakuan
pemberian kadar protein pakan 40% memberikan volume flok (21 mL/L) dan
energi pada nutrien flok (2619,64 kkal/kg) tertinggi (P