Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan Ekstrak Umbi Rumput Teki
TEKNIK IMOTILISASI IKAN NILA MENGGUNAKAN
EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI
MAHARDIKA TRI HANDAYANI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Teknik Imotilisasi Ikan
Nila menggunakan Ekstrak Umbi Rumput Teki adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Mahardika Tri Handayani
NIM C34100046
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK
MAHARDIKA TRI HANDAYANI. Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan
Ekstrak Umbi Rumput Teki. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan
NURJANAH.
Pemingsanan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada penelitian ini
menggunakan bahan anestesi ekstrak umbi rumput teki (Cyperus rotundus).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi terbaik ekstrak umbi
rumput teki dan waktu pemingsanan yang menghasilkan kelulusan hidup tertinggi
pada teknik imotilisasi ikan nila. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 5%,
7%, dan 9%. Konsentrasi terbaik adalah 9% dengan waktu pingsan yaitu 8,31
menit dan waktu pembugaran yaitu 3,82 menit. Tingkat kelulusan hidup ikan nila
pada lama pingsan 30, 60, dan 90 menit adalah 100%, sedangkan pada 120 dan
150 menit yaitu 50% dan 16,67%. Tingkat kelulusan hidup ikan pada lama
pingsan 90, 100, dan 110 menit adalah 100% dengan waktu bugar secara
berurutan yaitu 1,26; 2,6; dan 4,91 menit. Kadar glukosa darah meningkat setelah
pemingsanan. Kualitas air setelah pemingsanan hingga 110 menit tidak
mempengaruhi tingkat kelulusan hidup ikan nila.
Kata kunci: anestesi, ekstrak umbi rumput teki, imotilisasi, nila
ABSTRACT
MAHARDIKA TRI HANDAYANI. Tilapia’s Immotilization Technique using
Nut Grass Extract. Supervised by RUDDY SUWANDI and NURJANAH.
Immotilization of live tilapia (Oreochromis niloticus) in this research were using
nut grass (Cyperus rotundus) extract. The objective of this research was
determining the best concentration of nut grass extract and immotil time that
produced the highest survival rate on live tilapia’s immotilization method.
Concentration of 5%, 7%, and 9% were used. The best concentration was 9% with
unconscious and recovery time, respectively 8.31 and 3.82 minutes. Survival rate
of Tilapia on unconscious time of 30, 60, and 90 minutes were 100%, but on 120
and 150 minutes were 50% and 16.67%. Tilapia’s survival rate on unconscious
time of 90, 100, and 110 minutes were 100% with recovery time, respectively
1.26; 2.6; and 4.91 minutes. Value of blood glucose increased after immotilization
process. Water quality after immotilization process resulted no effect for tilapia’s
survival rate.
Keywords: anesthesia, immotilization, nut grass extract, tilapia
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
TEKNIK IMOTILISASI IKAN NILA MENGGUNAKAN
EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI
MAHARDIKA TRI HANDAYANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Teknologi Hasil Perairan
DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi
: Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan Ekstrak Umbi
Rumput Teki
Nama
: Mahardika Tri Handayani
NIM
: C34100046
Program Studi : Teknologi Hasil Perairan
Disetujui oleh
Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil
Pembimbing I
Prof Dr Ir Nurjanah, MS
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Joko Santoso, MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan Ekstrak Umbi Rumput Teki”. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Departemen
Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil dan Prof Dr Ir Nurjanah MS selaku dosen
pembimbing, atas segala saran, bimbingan, arahan, motivasi, dan ilmu yang
diberikan kepada penulis.
2. Dr Tati Nurhayati, SPi MSi selaku dosen penguji atas segala saran,
bimbingan, arahan, motivasi, dan ilmu yang diberikan kepada penulis.
3. Prof Dr Ir Joko Santoso MSi selaku Ketua Departemen Teknologi Hasil
Perairan.
4. Orang tua (Ibu Siti Fathonah dan Bapak Marsono Alm.), Fulanah Ika
Purnamadewi, dan keluarga tersayang yang telah memberikan cinta, kasih
sayang, dan doanya kepada penulis.
5. R. Ajie Syahbarie, yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar
biasa kepada penulis.
6. Mulita dan Hanum selaku teman seperjuangan dalam penelitian ini.
7. Lysisers (Indah, Suwindy, Ayus, Susan, Limau, Muti), Opung Risvan, Tebe,
Mae, Via, Bejo, Sakti, atas kebersamaan dalam suka dan duka serta
dukungannya selama ini.
8. Keluarga besar THP 47, 46, 48, dan 49 atas kebersamaan dan
kekompakannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi
ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Bogor, Juni 2014
Mahardika Tri Handayani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
Manfaat Penelitian........................................................................................... 2
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 2
METODE PENELITIAN .................................................................................... 3
Waktu dan Tempat .......................................................................................... 3
Bahan .............................................................................................................. 3
Alat ................................................................................................................. 3
Prosedur Analisis Penelitian ............................................................................ 3
Penelitian Pendahuluan ................................................................................ 4
Preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki ...................................... 4
Analisis kualitas air ................................................................................. 5
Pemingsanan ikan nila tahap I .................................................................. 5
Pemingsanan ikan nila tahap II ................................................................. 5
Penelitian Utama.......................................................................................... 6
Analisis Data ............................................................................................... 6
Penelitian Pendahuluan ................................................................................... 7
Persiapan hewan uji (ikan nila) dan bahan anestesi....................................... 7
Kualitas air media pemeliharaan ikan nila .................................................... 7
Pemingsanan ikan nila tahap I ...................................................................... 8
Pemingsanan ikan nila tahap II................................................................... 11
Penelitian Utama........................................................................................ 13
Analisis glukosa darah ikan nila ............................................................. 15
Analisis kualitas air ................................................................................ 16
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 18
Kesimpulan ................................................................................................... 18
Saran ............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
LAMPIRAN ..................................................................................................... 22
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 27
2
DAFTAR TABEL
1 Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila.................................... 7
2 Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan ............... 8
3 Tahapan anestesi ikan ...................................................................................... 9
4 Kadar glukosa darah ikan nila pada waktu pemingsanan ................................ 15
5 Hasil analisis kualitas air sebelum dan setelah pemingsanan ........................... 16
DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir prosedur analisis penelitian pendahuluan ..................................... 4
2 Diagram alir prosedur analisis penelitian utama ............................................... 4
3 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu pingsan ikan nila ............... 10
4 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu bugar ikan nila .................. 11
5 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap survival rate ikan nila ....................... 12
6 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap waktu bugar ikan nila ........................ 13
7 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap survival rate ikan nila ....................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Dokumentasi kegiatan penelitian ....................................................................
2 Hasil analisis waktu pingsan...........................................................................
3 Hasil analisis waktu pembugaran tahap I ........................................................
4 Hasil analisis waktu pembugaran tahap III .....................................................
5 Contoh perhitungan kebutuhan es selama proses transportasi ikan nila ...........
6 Contoh perhitungan ekstrak umbi teki ............................................................
22
23
23
24
25
26
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu komoditas penting dunia. Tingkat konsumsi ikan
cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya termasuk di Indonesia. Tingkat
konsumsi ikan nasional pada tahun 2010 mencapai 30,48 kg/kapita dan pada
tahun 2011 yaitu sebesar 31,64 kg/kapita atau mengalami peningkatan sebesar
3,81% dari tahun 2010 (KKP 2012). Salah satu primadona perikanan Indonesia
adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Hal tersebut terlihat dari data
produksinya berdasarkan KKP (2013) yang mengalami peningkatan pada tahun
2007 sebesar 11.865 ton dan pada tahun 2011 sebesar 22.534 ton.
Ikan nila merupakan ikan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat
untuk dikonsumsi. Konsumen menghendaki ikan yang akan dikonsumsi dalam
keadaan yang sesegar mungkin karena mutunya masih terjaga. Mutu ikan
konsumsi tertinggi terdapat pada ikan yang masih hidup (Winarno 2003). Teknik
penanganan khusus diperlukan untuk mempertahankan mutu ikan agar dapat
didistribusikan ke konsumen, salah satunya adalah teknik transportasi.
Transportasi ikan hidup merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
memindahkan biota perikanan dalam keadaan hidup dan diberi perlakuanperlakuan didalamnya agar kelangsungan hidupnya tetap tinggi setelah sampai di
tempat tujuan (Wijayanti et al. 2011). Kendala yang sering dihadapi dalam
pengangkutan ikan hidup adalah aktivitas metabolisme ikan. Cara yang dapat
dilakukan untuk menekan aktivitas metabolisme ikan adalah dengan anestesi
(Ross dan Ross 2008).
Anestesi merupakan suatu teknik menggunakan obat yang dapat
menyebabkan sebagian atau keseluruhan bagian dari biota menjadi mati rasa
dalam waktu tertentu (Grace dan Borley 2007). Fungsi anestesi adalah untuk
mengurangi kecepatan metabolisme, mengurangi tingkat stres, dan mengurangi
laju konsumsi oksigen pada ikan (Ross dan Ross 2008). Bahan anestesi yang biasa
digunakan dalam transportasi ikan hidup adalah bahan anestesi kimia dan alami.
Penggunaan bahan tersebut perlu diperhatikan agar ikan tetap aman untuk
dikonsumsi.
Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai bahan anestesi adalah umbi
rumput teki (Cyperus rotundus). Rumput teki adalah tanaman yang tumbuh liar
dan sering dianggap sebagai gulma oleh petani. Selain dianggap sebagai gulma
yang harus diberantas, ternyata rumput teki memiliki manfaat sebagai obatobatan. Bagian umbinya dapat dimanfaatkan sebagai obat analgesik (penghilang
rasa sakit). Menurut Puspitasari et al. (2003), umbi rumput teki mengandung
senyawa kimia antara lain minyak atsiri, flavonoid, dan triterpen yang memiliki
efek penghilang rasa sakit.
Penelitian sebelumnya mengenai imotilisasi ikan nila menggunakan bahan
anestesi alami salah satunya yaitu minyak pala. Khalil et al. (2013) melaporkan
bahwa ikan nila yang dipingsankan dengan dosis minyak pala 1,1 ppm memiliki
waktu pingsan yaitu 13,08 menit dan waktu bugar yaitu 60,06 menit yang
dipingsankan selama 3 jam dengan survival rate 8,33%. Rendahnya tingkat
kelangsungan hidup ikan nila tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut
2
menggunakan ekstrak umbi teki dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini
diharapkan bahwa kemampuan umbi teki sebagai obat analgesik mampu berfungsi
sebagai agen anestesi pada imotilisasi ikan nila.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang sering terjadi dalam transportasi ikan nila hidup adalah
masalah kematian dan kesegaran ikan yang diakibatkan dari tingkat kesetresan.
Metode anestesi merupakan cara yang paling tepat untuk menanggulangi masalah
tersebut. Penelitian anestesi alami maupun kimia ikan nila hidup telah beberapa
kali dilakukan, namun penelitian bahan anestesi alami menggunakan umbi rumput
teki belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini diharapkan menghasilkan
bahan anestesi alami yang mudah didapat, murah, dan efisien untuk transportasi
ikan nila hidup.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi terbaik ekstrak
umbi rumput teki dan waktu pemingsanan yang menghasilkan kelulusan hidup
tertinggi pada teknik imotilisasi ikan nila.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi :
1) Sebagai alternatif bahan anestesi alami untuk transportasi ikan hidup
2) Memperkaya khasanah informasi bagi dunia farmasi akan manfaat umbi
rumput teki
3) Meningkatkan nilai tambah rumput teki sebagai bahan anestesi alami untuk
transportasi ikan hidup
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengambilan contoh, preparasi umbi
rumput teki, ekstraksi umbi rumput teki, analisis waktu pingsan dan waktu
pembugaran ikan nila, analisis kandungan glukosa darah, analisis kualitas air,
serta penulisan laporan.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2013 hingga Maret
2014. Penelitian ini bertempat di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil
Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan dan Laboratorium Lingkungan
Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila hasil budidaya
yang didapatkan dari kolam pembudidayaan dengan bobot 181±14 gram sebanyak
66 ekor di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor serta bahan anestesi yang digunakan yaitu umbi rumput
teki dari Desa Cikabayan, akuades, es batu, chlorox, phenate, MNSO4, indikator
phenolphthalein (PP), NaOH 0,0227 N, dan NH3 1 ppm.
Alat
Alat yang digunakan meliputi toples, akuarium, aerator, gelas ukur, kain
belacu, blender, corong, DO meter, pH meter, termometer, alat suntik, glukosa
meter merk gluco-DR AGM 2100, dan spektrofotometer SP-300.
Prosedur Analisis Penelitian
Prosedur analisis penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap. Penelitian
pendahuluan terdiri dari preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki,
pengujian kualitas air, pemingsanan ikan tahap I dan II. Penelitian utama terdiri
dari analisis kualitas air, glukosa darah ikan, dan pemingsanan ikan tahap III.
Pemingsanan tahap I ikan nila dilakukan untuk mencari konsentrasi ekstrak
terbaik. Pemingsanan tahap II bertujuan untuk mendapatkan tingkat kelulusan
hidup ikan nila yang dipingsankan selama 150 menit dengan konsentrasi terbaik
dari pemingsanan tahap I. Pemingsanan tahap III bertujuan untuk mendapatkan
tingkat kelulusan hidup ikan nila yang dipingsankan selama 110 menit. Prosedur
penelitian pendahuluan secara garis besar disajikan pada Gambar 1, sedangkan
penelitian utama pada Gambar 2. Dokumentasi prosedur penelitian disajikan pada
Lampiran 1.
4
Analisis
kualitas air
Ikan nila
Rumput teki
Aklimatisasi
Preparasi
Pemuasaan (1x24 jam)
Ekstraksi
Ekstrak umbi rumput teki
Pemingsanan ikan tahap I
(5%, 7%, 9%)
Konsentrasi terbaik
Pemingsanan ikan tahap II
Gambar 1 Diagram alir prosedur analisis penelitian pendahuluan
Ikan nila
Aklimatisasi
Pemuasaan (1x24 jam)
Analisis kualitas air
dan analisis glukosa
darah
Pemingsanan ikan tahap III
Analisis data
Gambar 2 Diagram alir prosedur analisis penelitian utama
Penelitian Pendahuluan
Preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki (modifikasi Ongge 2001)
Rumput teki didapatkan dari desa Cikabayan, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Umbi rumput teki dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang masih
menempel. Umbi yang telah bersih kemudian ditiriskan. Ekstrak kasar umbi
rumput teki dibuat dengan berbagai konsentrasi yang berbeda. Umbi yang telah
dibersihkan dari kotoran kemudian ditimbang sebanyak 500 gram dan
5
dihancurkan menggunakan blender dengan pelarut akuades (1000 ml) hingga
membentuk larutan seperti “juice”. Ekstrak kasar tersebut disaring menggunakan
kain belacu. Konsentrasi akhir yang digunakan adalah 5%, 7%, dan 9% (b/v)
dalam air di wadah percobaan sebanyak 4000 ml. Nilai pH ekstrak teki pada
penelitian ini adalah 5,62. Contoh perhitungan ekstrak teki disajikan pada
Lampiran 6.
Analisis kualitas air (Boyd 1982)
Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laboratorium bersumber
dari tanah yang telah diendapkan selama 2 hari. Pengujian kualitas air dilakukan
dengan cara pengukuran suhu, pH, kadar oksigen terlarut (DO), CO2, dan total
amonia nitrogen (TAN):
1) Pengukuran pH dan suhu
Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter dan suhu dengan
termometer.
2) Pengukuran kadar oksigen terlarut (DO)
Pengukuran DO meter dilakukan menggunakan DO meter dengan cara
pembacaan skala.
3) Pengukuran kadar CO2
Sampel air dipipet sebanyak 25 ml, kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer. Indikator phenolphthalein sebanyak 2-3 tetes ditambahkan ke dalam
sampel. Tahap berikutnya adalah titrasi dengan NaOH 0,0227 N hingga terjadi
perubahan warna menjadi merah muda. Volume titran yang digunakan dicatat.
4) Pengukuran total amonia nitrogen (TAN)
Sampel air sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml.
Larutan standar NH3 disiapkan sebanyak 25 ml. Blanko dibuat dari 25 ml
akuades. Sampel air, larutan standar, dan blanko ditambahkan masing-masing
MnSO4 sebanyak 1 tetes, reagen chlorox 0,5 ml, dan phenate 0,6 ml. Ketiga
larutan tersebut dihomogenkan dan dibiarkan selama 15 menit. Selanjutnya
dilakukan pengukuran dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
Pemingsanan ikan nila tahap I
Konsentrasi yang digunakan yaitu 5%, 7%, dan 9% dari ekstrak kasar umbi
rumput teki. Sebanyak 3 ekor ikan nila (untuk setiap konsentrasi) sebelumnya
dipuasakan selama 24 jam dimasukkan ke dalam wadah (toples) yang berisi air
dengan volume 4 L. Selanjutnya ekstrak umbi rumput teki dimasukkan ke dalam
wadah hingga ikan menjadi pingsan. Pencatatan waktu pingsan dan waktu
pembugaran (recovery time), dan tingkat kelulusan hidup ikan nila dilakukan pada
tahap ini.
Pemingsanan ikan nila tahap II
Pemingsanan tahap II ikan nila dilakukan menggunakan konsentrasi terbaik,
yaitu 9%. Konsentrasi yang digunakan untuk memingsankan ikan adalah hasil
konsentrasi terbaik dari tahapan pemingsanan tahap I yang memiliki waktu
6
pemingsanan yang cepat dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi. 10 ekor ikan
nila di aklimatisasi terlebih dahulu, kemudian dipuasakan selama 24 jam. Tahap
berikutnya yaitu penimbangan untuk setiap ekor ikan yang kemudian dilakukan
pemingsanan di dalam akuarium berisi air 16 L, dan dicatat waktu pingsan nya.
Ikan yang telah pingsan dipindahkan ke dalam akuarium yang berisi air 10 L
bersuhu 10 °C. Perhitungan recovery time dilakukan setiap menit ke- 30; 60; 90;
120; dan 150 menit untuk masing-masing 2 ekor ikan tiap waktu tersebut.
Pemingsanan ikan tahap II ini dilakukan 3 kali ulangan dan bertujuan untuk
mengetahui tingkat kelulusan hidup ikan nila pada selang waktu tersebut.
Penelitian Utama
Pemingsanan tahap III ini dilakukan melihat tingkat kelulusan hidup terbaik
dari pemingsanan tahap II. Ikan nila sebanyak 9 ekor diaklimatisasi terlebih
dahulu. Setelah itu ikan dipuasakan selama 24 jam. Tahap selanjutnya adalah
penimbangan untuk setiap ekor ikan yang kemudian dilakukan pengujian
kandungan glukosa darahnya menggunakan glukosa meter merk gluco-DR AGM
2100, selanjutnya dipingsankan menggunakan ekstrak kasar umbi rumput teki
konsentrasi 9%, dan dicatat waktu pingsan nya. Ikan yang telah pingsan
dipindahkan ke dalam akuarium yang berisi air 10 L bersuhu 10 °C. Perhitungan
recovery time dilakukan setiap menit ke- 90, 110, dan 120 menit untuk masingmasing 3 ekor ikan tiap waktu tersebut. Setelah ikan pulih maka ikan ditimbang
kembali dan dilakukan analisis kandungan glukosa darahnya. Pengujian yang
dilakukan adalah kualitas air (suhu, pH, DO, CO2, dan TAN) serta glukosa darah
sebelum dan sesudah pemingsanan.
Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mendapatkan kesimpulan dari percobaan
yang dilakukan. Analisis data yang dilakukan adalah hubungan antara lamanya
ikan pingsan dengan waktu pembugaran ikan setelah dibiarkan pingsan di dalam
suhu rendah pada waktu tertentu. Data yang diperoleh selanjutnya di analisis
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan model
matematika secara berikut:
Yij = µ + ԏij + εij
Keterangan:
Yij
= nilai pengamatan pada suatu percobaan individu ke-j yang
memperoleh perlakuan ke-i
µ
= pengaruh umum
ԏi
= pengaruh perlakuan pada taraf ke-i
εij
= pengaruh dari sisa satuan percobaan individu ke-j yang
memperoleh perlakuan ke-i
Apabila hasil analisis data menunjukkan pengaruh, maka dilakukan uji
lanjut dengan menggunakan uji lanjut Tukey (Multiple comparisons). Pengolahan
data statistik dilakukan dengan menggunakan software IBM-SPSS 15.0 for
Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Pendahuluan
Persiapan hewan uji (ikan nila) dan bahan anestesi
Kualitas ikan yang akan ditransportasikan adalah sangat penting. Ikan
tersebut harus dalam keadaan sehat dan dalam kondisi baik. Ikan yang berkualitas
buruk atau rendah dapat menimbulkan kematian yang lebih besar saat
ditransportasikan dibandingkan dengan ikan dalam kondisi sehat (Berka 1986).
Hewan uji pada penelitian ini adalah ikan nila berukuran 6 ekor/kg atau dengan
bobot rata-rata yaitu 181 ± 14 gram. Ikan nila yang digunakan berada dalam
kondisi sehat dan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan gerakan renang yang
agresif, posisi tubuh tegak dan kokoh, serta sangat responsif terhadap rangsangan
dari luar.
Bahan anestesi alami yang digunakan pada penelitian ini adalah umbi
rumput teki. Ekstraksi umbi rumput teki dilakukan dengan cara pencacahan
kemudian diblender. Hasil blender tersebut disaring dan diperas dengan kain
belacu. Pelarut yang digunakan yaitu akuades. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Bowser (2001) bahwa bahan anestesi harus larut dengan air terkait
habitat hidup ikan yang berada di dalam air. Menurut Sivapalan dan Jayadevan
(2012); Ghannadi et al. (2012) berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
ekstrak umbi rumput teki mengandung senyawa flavonoid, tannin, alkaloid,
minyak atsiri, fenol, dan saponin.
Kualitas air media pemeliharaan ikan nila
Air adalah media pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Kualitas air
merupakan faktor yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup ikan nila dan
faktor penting dalam pra-transportasi. Beberapa parameter kualitas air yang sangat
penting diantaranya adalah suhu, DO, pH, CO2, dan TAN (Berka 1986). Air yang
digunakan sebagai media pemeliharaan ikan nila selama penelitian ini adalah air
laboratorium (bersumber dari tanah) yang telah diendapkan di tandon selama 2
hari. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan air kolam budidaya ikan
nila dan air laboratorium. Tujuannya adalah agar kelangsungan hidup ikan tetap
terjaga atau kondisinya sama saat berada di habitatnya sehingga tidak berpengaruh
selama proses imotilisasi berlangsung. Hasil analisis kualitas air media
pemeliharaan ikan nila yang digunakan untuk penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila
Parameter
Suhu (°C)
DO (ppm)
pH
CO2 (ppm)
TAN (ppm)
Kolam Budidaya
27,77±0,06
7,22±0,06
7,70±0,06
4,00±0,00
0,0035±0,00
Sumber: * Ghufran dan Kordi (2010)
** Khairuman dan Amri (2013)
Laboratorium Standar
27,75±0,09
25-30*
6,95±0,04
> 3*
7,81±0,06
6,5-8,5*
4,00±0,00
< 5**
0,0047±0,00
< 0,1*
8
Tabel 1 merupakan hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila.
Air kolam budidaya memiliki suhu 27,7 °C, DO 7,22 ppm, pH 7,70, CO2 4 ppm,
dan TAN 0,0035 ppm. Air laboratorium memiliki suhu 27,75 °C, DO 6,95 ppm,
pH 7,81, CO2 4 ppm, dan TAN 0,0047 ppm. Hasil analisis kedua media air
tersebut sesuai dengan standar kualitas air pemeliharaan yang ditentukan oleh
Ghufran dan Kordi (2010), bahwa untuk parameter suhu, DO, pH, dan TAN
secara berurutan adalah 25-30 °C, > 3 ppm, dan < 0,1 ppm, serta pH menurut
Khairuman dan Amri (2013) yaitu antara 6,5-8,5. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kualitas air laboratorium tidak berbeda jauh dengan air kolam budidaya,
artinya yaitu air media pemeliharaan tidak mempengaruhi kondisi fisiologis ikan
nila sebelum diberikan perlakuan anestesi dan saat pembugaran.
Faktor yang sangat penting yang harus dilakukan dalam mentransportasikan
ikan adalah menyediakan oksigen terlarut (DO) yang memadai. Di sisi lain,
kelimpahan oksigen terlarut dalam sebuah wadah atau media tidak selalu
menunjukkan bahwa ikan berada dalam kondisi yang baik. Kemampuan ikan
menggunakan oksigen tergantung pada stres, suhu air, pH, konsentrasi karbon
dioksida (CO2), dan senyawa metabolik contohnya amonia. Tingkat pH air
merupakan faktor kontrol karena proporsi dari racun amonia dan kandungan CO2
adalah fungsi langsung dari pH (Berka 1986).
Pemingsanan ikan nila tahap I
Pemingsanan ikan tahap I bertujuan untuk mencari konsentrasi bahan
anestesi terbaik dalam memingsankan ikan nila. Konsentrasi ekstrak umbi rumput
teki pada tahap ini adalah 5%, 7%, dan 9%. Hasil pengamatan tingkah laku ikan
nila selama proses pemingsanan pada ketiga konsentrasi disajikan pada Tabel 2.
Waktu pingsan ikan nila disajikan pada Gambar 3.
Tabel 2 Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan
Waktu
5%
7%
9%
(menit)
0-3
Normal
Normal
Normal, kehilangan
keseimbangan pada
menit ke-3
3-6
Normal
Kehilangan
Pingsan ringan
keseimbangan
6-9
Kehilangan
Kehilangan
Pingsan (8,31)*
keseimbangan
keseimbangan
9-12
Pingsan ringan
Pingsan ringan
12-15
Pingsan (14,76)*
Pingsan (12,35)*
*Rata-rata waktu pemingsanan ikan
Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan pada
konsentrasi ekstrak umbi rumput teki sebesar 5%, 7%, dan 9% masih dalam
keadaan normal dari menit ke-0 hingga menit ke-3, namun pada konsentrasi 9%
ikan mulai mengalami kehilangan keseimbangan pada menit ke-3. Kondisi normal
ditandai dengan ikan yang masih bergerak normal, bukaan operkulum normal, dan
sangat reaktif terhadap rangsangan luar. Waktu 3-6 menit menunjukkan bahwa
pada konsentrasi 5% ikan masih dalam kondisi normal, konsentrasi 7% ikan mulai
9
kehilangan keseimbangan, dan pada 9% ikan mengalami pingsan ringan. Ikan
yang mengalami kehilangan keseimbangan ditandai dengan gerakan renang yang
cepat, posisi tubuh miring dan terbalik, serta bukaan operkulum cepat hingga
mulai melemah. Kondisi pingsan ringan ikan ditandai dengan bukaan operkulum
yang sangat lemah, kondisi tubuh terbalik, dan respon terhadap rangsangan luar
sangat lemah kecuali diberi tekanan. Waktu 9-12 menit pada konsentrasi 5% dan
7% menunjukkan ikan dalam kondisi pingsan ringan, sedangkan pada konsentrasi
9% ikan sudah mengalami fase pingsan. Fase pingsan ditandai dengan posisi
tubuh berada di dasar, terbalik, operkulum bergerak sangat lambat, dan respon
terhadap rangsangan luar menghilang kecuali jika diberi tekanan kuat. Ikan nila
pada pemingsanan dengan konsentrasi 5% dan 7% mengalami fase pingsan pada
menit ke-12 hingga 15. Tahapan anestesi pada ikan menurut (Bowser 2001)
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Tahapan anestesi ikan
Tahapan
Deskripsi
Gejala
1
Normal
Sadar, operkulum dan kontraksi otot normal
2
Awal Sedasi
Mulai kehilangan kesadaran, bukaan operkulum
agak menurun, keseimbangan menurun
3
Kehilangan
Sebagian otot mulai relaksasi, berenang tidak
sebagian
teratur, peningkatan bukaan operkulum,
keseimbangan
Bereaksi hanya ketika ada sentuhan yang kuat
dan getaran
4
Kehilangan
Kehilangan keseimbangan dan otot total, lambat
keseimbangan total tetapi operkulum normal, kehilangan refleks
spinal
5
Kehilangan refleks Kehilangan kesadaran total, operkulum lambat
dan tidak teratur, denyut jantung sangat lambat,
kehilangan refleks
6
Medulla kolaps
Operkulum berhenti bergerak, jantung menahan
(stadium asphyxia) biasanya diikuti dengan gerakan cepat
Sumber: Bowser (2001)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 5%, 7%, dan
konsentrasi 9%, ikan nila pingsan pada menit ke-14,76; 12,35; dan 8,31. Saat ikan
mulai kehilangan keseimbangan atau panik, tingkat respirasi ikan meningkat
tajam hingga mencapai respirasi yang rendah yang dapat menyebabkan ikan
pingsan. Salah satu parameter utama untuk mengetahui waktu pingsan suatu
bahan anestesi pada proses pemingsanan adalah hilangnya beberapa refleks.
Menurut Bowser (2001) ikan yang memasuki tahap kehilangan refleks ditandai
dengan hilangnya kesadaran total, denyut jantung sangat lambat, dan kehilangan
refleks. Sukmiwati dan Sari (2007) melaporkan bahwa saat ikan pingsan atau
keadaan tenang dalam lingkungan yang kekurangan oksigen, akan terjadi
akumulasi asam laktat dalam darah dan otot. Hal tersebut menyebabkan pH darah
menurun, dalam keadaan ini pemakaian oksigen juga menurun, sehingga fungsi
sel-sel syaraf dirusak secara cepat karena terjadinya kekurangan oksigen.
Waktu Pingsan (menit)
10
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
14,76b ± 1,63
12,35b ± 1,82
8,31a ± 0,75
0
0%
5%
7%
9%
Konsentrasi (%)
Gambar 3 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu pingsan ikan nila
Gambar 3 merupakan hasil dari waktu pemingsanan ikan nila tahap I dengan
3 kali ulangan untuk setiap konsentrasi. Hasil waktu pingsan pada konsentrasi 5%
yaitu 14,76 menit, 7% yaitu 12,35 menit, dan konsentrasi 9% yaitu 8,31 menit
dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 0,005 (P
EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI
MAHARDIKA TRI HANDAYANI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Teknik Imotilisasi Ikan
Nila menggunakan Ekstrak Umbi Rumput Teki adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Mahardika Tri Handayani
NIM C34100046
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK
MAHARDIKA TRI HANDAYANI. Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan
Ekstrak Umbi Rumput Teki. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan
NURJANAH.
Pemingsanan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada penelitian ini
menggunakan bahan anestesi ekstrak umbi rumput teki (Cyperus rotundus).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi terbaik ekstrak umbi
rumput teki dan waktu pemingsanan yang menghasilkan kelulusan hidup tertinggi
pada teknik imotilisasi ikan nila. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 5%,
7%, dan 9%. Konsentrasi terbaik adalah 9% dengan waktu pingsan yaitu 8,31
menit dan waktu pembugaran yaitu 3,82 menit. Tingkat kelulusan hidup ikan nila
pada lama pingsan 30, 60, dan 90 menit adalah 100%, sedangkan pada 120 dan
150 menit yaitu 50% dan 16,67%. Tingkat kelulusan hidup ikan pada lama
pingsan 90, 100, dan 110 menit adalah 100% dengan waktu bugar secara
berurutan yaitu 1,26; 2,6; dan 4,91 menit. Kadar glukosa darah meningkat setelah
pemingsanan. Kualitas air setelah pemingsanan hingga 110 menit tidak
mempengaruhi tingkat kelulusan hidup ikan nila.
Kata kunci: anestesi, ekstrak umbi rumput teki, imotilisasi, nila
ABSTRACT
MAHARDIKA TRI HANDAYANI. Tilapia’s Immotilization Technique using
Nut Grass Extract. Supervised by RUDDY SUWANDI and NURJANAH.
Immotilization of live tilapia (Oreochromis niloticus) in this research were using
nut grass (Cyperus rotundus) extract. The objective of this research was
determining the best concentration of nut grass extract and immotil time that
produced the highest survival rate on live tilapia’s immotilization method.
Concentration of 5%, 7%, and 9% were used. The best concentration was 9% with
unconscious and recovery time, respectively 8.31 and 3.82 minutes. Survival rate
of Tilapia on unconscious time of 30, 60, and 90 minutes were 100%, but on 120
and 150 minutes were 50% and 16.67%. Tilapia’s survival rate on unconscious
time of 90, 100, and 110 minutes were 100% with recovery time, respectively
1.26; 2.6; and 4.91 minutes. Value of blood glucose increased after immotilization
process. Water quality after immotilization process resulted no effect for tilapia’s
survival rate.
Keywords: anesthesia, immotilization, nut grass extract, tilapia
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
TEKNIK IMOTILISASI IKAN NILA MENGGUNAKAN
EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI
MAHARDIKA TRI HANDAYANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Teknologi Hasil Perairan
DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi
: Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan Ekstrak Umbi
Rumput Teki
Nama
: Mahardika Tri Handayani
NIM
: C34100046
Program Studi : Teknologi Hasil Perairan
Disetujui oleh
Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil
Pembimbing I
Prof Dr Ir Nurjanah, MS
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Joko Santoso, MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Teknik Imotilisasi Ikan Nila menggunakan Ekstrak Umbi Rumput Teki”. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Departemen
Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil dan Prof Dr Ir Nurjanah MS selaku dosen
pembimbing, atas segala saran, bimbingan, arahan, motivasi, dan ilmu yang
diberikan kepada penulis.
2. Dr Tati Nurhayati, SPi MSi selaku dosen penguji atas segala saran,
bimbingan, arahan, motivasi, dan ilmu yang diberikan kepada penulis.
3. Prof Dr Ir Joko Santoso MSi selaku Ketua Departemen Teknologi Hasil
Perairan.
4. Orang tua (Ibu Siti Fathonah dan Bapak Marsono Alm.), Fulanah Ika
Purnamadewi, dan keluarga tersayang yang telah memberikan cinta, kasih
sayang, dan doanya kepada penulis.
5. R. Ajie Syahbarie, yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar
biasa kepada penulis.
6. Mulita dan Hanum selaku teman seperjuangan dalam penelitian ini.
7. Lysisers (Indah, Suwindy, Ayus, Susan, Limau, Muti), Opung Risvan, Tebe,
Mae, Via, Bejo, Sakti, atas kebersamaan dalam suka dan duka serta
dukungannya selama ini.
8. Keluarga besar THP 47, 46, 48, dan 49 atas kebersamaan dan
kekompakannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi
ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Bogor, Juni 2014
Mahardika Tri Handayani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
Manfaat Penelitian........................................................................................... 2
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 2
METODE PENELITIAN .................................................................................... 3
Waktu dan Tempat .......................................................................................... 3
Bahan .............................................................................................................. 3
Alat ................................................................................................................. 3
Prosedur Analisis Penelitian ............................................................................ 3
Penelitian Pendahuluan ................................................................................ 4
Preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki ...................................... 4
Analisis kualitas air ................................................................................. 5
Pemingsanan ikan nila tahap I .................................................................. 5
Pemingsanan ikan nila tahap II ................................................................. 5
Penelitian Utama.......................................................................................... 6
Analisis Data ............................................................................................... 6
Penelitian Pendahuluan ................................................................................... 7
Persiapan hewan uji (ikan nila) dan bahan anestesi....................................... 7
Kualitas air media pemeliharaan ikan nila .................................................... 7
Pemingsanan ikan nila tahap I ...................................................................... 8
Pemingsanan ikan nila tahap II................................................................... 11
Penelitian Utama........................................................................................ 13
Analisis glukosa darah ikan nila ............................................................. 15
Analisis kualitas air ................................................................................ 16
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 18
Kesimpulan ................................................................................................... 18
Saran ............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
LAMPIRAN ..................................................................................................... 22
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 27
2
DAFTAR TABEL
1 Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila.................................... 7
2 Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan ............... 8
3 Tahapan anestesi ikan ...................................................................................... 9
4 Kadar glukosa darah ikan nila pada waktu pemingsanan ................................ 15
5 Hasil analisis kualitas air sebelum dan setelah pemingsanan ........................... 16
DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir prosedur analisis penelitian pendahuluan ..................................... 4
2 Diagram alir prosedur analisis penelitian utama ............................................... 4
3 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu pingsan ikan nila ............... 10
4 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu bugar ikan nila .................. 11
5 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap survival rate ikan nila ....................... 12
6 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap waktu bugar ikan nila ........................ 13
7 Pengaruh waktu pemingsanan terhadap survival rate ikan nila ....................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Dokumentasi kegiatan penelitian ....................................................................
2 Hasil analisis waktu pingsan...........................................................................
3 Hasil analisis waktu pembugaran tahap I ........................................................
4 Hasil analisis waktu pembugaran tahap III .....................................................
5 Contoh perhitungan kebutuhan es selama proses transportasi ikan nila ...........
6 Contoh perhitungan ekstrak umbi teki ............................................................
22
23
23
24
25
26
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu komoditas penting dunia. Tingkat konsumsi ikan
cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya termasuk di Indonesia. Tingkat
konsumsi ikan nasional pada tahun 2010 mencapai 30,48 kg/kapita dan pada
tahun 2011 yaitu sebesar 31,64 kg/kapita atau mengalami peningkatan sebesar
3,81% dari tahun 2010 (KKP 2012). Salah satu primadona perikanan Indonesia
adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Hal tersebut terlihat dari data
produksinya berdasarkan KKP (2013) yang mengalami peningkatan pada tahun
2007 sebesar 11.865 ton dan pada tahun 2011 sebesar 22.534 ton.
Ikan nila merupakan ikan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat
untuk dikonsumsi. Konsumen menghendaki ikan yang akan dikonsumsi dalam
keadaan yang sesegar mungkin karena mutunya masih terjaga. Mutu ikan
konsumsi tertinggi terdapat pada ikan yang masih hidup (Winarno 2003). Teknik
penanganan khusus diperlukan untuk mempertahankan mutu ikan agar dapat
didistribusikan ke konsumen, salah satunya adalah teknik transportasi.
Transportasi ikan hidup merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
memindahkan biota perikanan dalam keadaan hidup dan diberi perlakuanperlakuan didalamnya agar kelangsungan hidupnya tetap tinggi setelah sampai di
tempat tujuan (Wijayanti et al. 2011). Kendala yang sering dihadapi dalam
pengangkutan ikan hidup adalah aktivitas metabolisme ikan. Cara yang dapat
dilakukan untuk menekan aktivitas metabolisme ikan adalah dengan anestesi
(Ross dan Ross 2008).
Anestesi merupakan suatu teknik menggunakan obat yang dapat
menyebabkan sebagian atau keseluruhan bagian dari biota menjadi mati rasa
dalam waktu tertentu (Grace dan Borley 2007). Fungsi anestesi adalah untuk
mengurangi kecepatan metabolisme, mengurangi tingkat stres, dan mengurangi
laju konsumsi oksigen pada ikan (Ross dan Ross 2008). Bahan anestesi yang biasa
digunakan dalam transportasi ikan hidup adalah bahan anestesi kimia dan alami.
Penggunaan bahan tersebut perlu diperhatikan agar ikan tetap aman untuk
dikonsumsi.
Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai bahan anestesi adalah umbi
rumput teki (Cyperus rotundus). Rumput teki adalah tanaman yang tumbuh liar
dan sering dianggap sebagai gulma oleh petani. Selain dianggap sebagai gulma
yang harus diberantas, ternyata rumput teki memiliki manfaat sebagai obatobatan. Bagian umbinya dapat dimanfaatkan sebagai obat analgesik (penghilang
rasa sakit). Menurut Puspitasari et al. (2003), umbi rumput teki mengandung
senyawa kimia antara lain minyak atsiri, flavonoid, dan triterpen yang memiliki
efek penghilang rasa sakit.
Penelitian sebelumnya mengenai imotilisasi ikan nila menggunakan bahan
anestesi alami salah satunya yaitu minyak pala. Khalil et al. (2013) melaporkan
bahwa ikan nila yang dipingsankan dengan dosis minyak pala 1,1 ppm memiliki
waktu pingsan yaitu 13,08 menit dan waktu bugar yaitu 60,06 menit yang
dipingsankan selama 3 jam dengan survival rate 8,33%. Rendahnya tingkat
kelangsungan hidup ikan nila tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut
2
menggunakan ekstrak umbi teki dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini
diharapkan bahwa kemampuan umbi teki sebagai obat analgesik mampu berfungsi
sebagai agen anestesi pada imotilisasi ikan nila.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang sering terjadi dalam transportasi ikan nila hidup adalah
masalah kematian dan kesegaran ikan yang diakibatkan dari tingkat kesetresan.
Metode anestesi merupakan cara yang paling tepat untuk menanggulangi masalah
tersebut. Penelitian anestesi alami maupun kimia ikan nila hidup telah beberapa
kali dilakukan, namun penelitian bahan anestesi alami menggunakan umbi rumput
teki belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini diharapkan menghasilkan
bahan anestesi alami yang mudah didapat, murah, dan efisien untuk transportasi
ikan nila hidup.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi terbaik ekstrak
umbi rumput teki dan waktu pemingsanan yang menghasilkan kelulusan hidup
tertinggi pada teknik imotilisasi ikan nila.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi :
1) Sebagai alternatif bahan anestesi alami untuk transportasi ikan hidup
2) Memperkaya khasanah informasi bagi dunia farmasi akan manfaat umbi
rumput teki
3) Meningkatkan nilai tambah rumput teki sebagai bahan anestesi alami untuk
transportasi ikan hidup
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengambilan contoh, preparasi umbi
rumput teki, ekstraksi umbi rumput teki, analisis waktu pingsan dan waktu
pembugaran ikan nila, analisis kandungan glukosa darah, analisis kualitas air,
serta penulisan laporan.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2013 hingga Maret
2014. Penelitian ini bertempat di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil
Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan dan Laboratorium Lingkungan
Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila hasil budidaya
yang didapatkan dari kolam pembudidayaan dengan bobot 181±14 gram sebanyak
66 ekor di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor serta bahan anestesi yang digunakan yaitu umbi rumput
teki dari Desa Cikabayan, akuades, es batu, chlorox, phenate, MNSO4, indikator
phenolphthalein (PP), NaOH 0,0227 N, dan NH3 1 ppm.
Alat
Alat yang digunakan meliputi toples, akuarium, aerator, gelas ukur, kain
belacu, blender, corong, DO meter, pH meter, termometer, alat suntik, glukosa
meter merk gluco-DR AGM 2100, dan spektrofotometer SP-300.
Prosedur Analisis Penelitian
Prosedur analisis penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap. Penelitian
pendahuluan terdiri dari preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki,
pengujian kualitas air, pemingsanan ikan tahap I dan II. Penelitian utama terdiri
dari analisis kualitas air, glukosa darah ikan, dan pemingsanan ikan tahap III.
Pemingsanan tahap I ikan nila dilakukan untuk mencari konsentrasi ekstrak
terbaik. Pemingsanan tahap II bertujuan untuk mendapatkan tingkat kelulusan
hidup ikan nila yang dipingsankan selama 150 menit dengan konsentrasi terbaik
dari pemingsanan tahap I. Pemingsanan tahap III bertujuan untuk mendapatkan
tingkat kelulusan hidup ikan nila yang dipingsankan selama 110 menit. Prosedur
penelitian pendahuluan secara garis besar disajikan pada Gambar 1, sedangkan
penelitian utama pada Gambar 2. Dokumentasi prosedur penelitian disajikan pada
Lampiran 1.
4
Analisis
kualitas air
Ikan nila
Rumput teki
Aklimatisasi
Preparasi
Pemuasaan (1x24 jam)
Ekstraksi
Ekstrak umbi rumput teki
Pemingsanan ikan tahap I
(5%, 7%, 9%)
Konsentrasi terbaik
Pemingsanan ikan tahap II
Gambar 1 Diagram alir prosedur analisis penelitian pendahuluan
Ikan nila
Aklimatisasi
Pemuasaan (1x24 jam)
Analisis kualitas air
dan analisis glukosa
darah
Pemingsanan ikan tahap III
Analisis data
Gambar 2 Diagram alir prosedur analisis penelitian utama
Penelitian Pendahuluan
Preparasi sampel dan ekstraksi umbi rumput teki (modifikasi Ongge 2001)
Rumput teki didapatkan dari desa Cikabayan, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Umbi rumput teki dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang masih
menempel. Umbi yang telah bersih kemudian ditiriskan. Ekstrak kasar umbi
rumput teki dibuat dengan berbagai konsentrasi yang berbeda. Umbi yang telah
dibersihkan dari kotoran kemudian ditimbang sebanyak 500 gram dan
5
dihancurkan menggunakan blender dengan pelarut akuades (1000 ml) hingga
membentuk larutan seperti “juice”. Ekstrak kasar tersebut disaring menggunakan
kain belacu. Konsentrasi akhir yang digunakan adalah 5%, 7%, dan 9% (b/v)
dalam air di wadah percobaan sebanyak 4000 ml. Nilai pH ekstrak teki pada
penelitian ini adalah 5,62. Contoh perhitungan ekstrak teki disajikan pada
Lampiran 6.
Analisis kualitas air (Boyd 1982)
Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laboratorium bersumber
dari tanah yang telah diendapkan selama 2 hari. Pengujian kualitas air dilakukan
dengan cara pengukuran suhu, pH, kadar oksigen terlarut (DO), CO2, dan total
amonia nitrogen (TAN):
1) Pengukuran pH dan suhu
Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter dan suhu dengan
termometer.
2) Pengukuran kadar oksigen terlarut (DO)
Pengukuran DO meter dilakukan menggunakan DO meter dengan cara
pembacaan skala.
3) Pengukuran kadar CO2
Sampel air dipipet sebanyak 25 ml, kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer. Indikator phenolphthalein sebanyak 2-3 tetes ditambahkan ke dalam
sampel. Tahap berikutnya adalah titrasi dengan NaOH 0,0227 N hingga terjadi
perubahan warna menjadi merah muda. Volume titran yang digunakan dicatat.
4) Pengukuran total amonia nitrogen (TAN)
Sampel air sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml.
Larutan standar NH3 disiapkan sebanyak 25 ml. Blanko dibuat dari 25 ml
akuades. Sampel air, larutan standar, dan blanko ditambahkan masing-masing
MnSO4 sebanyak 1 tetes, reagen chlorox 0,5 ml, dan phenate 0,6 ml. Ketiga
larutan tersebut dihomogenkan dan dibiarkan selama 15 menit. Selanjutnya
dilakukan pengukuran dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
Pemingsanan ikan nila tahap I
Konsentrasi yang digunakan yaitu 5%, 7%, dan 9% dari ekstrak kasar umbi
rumput teki. Sebanyak 3 ekor ikan nila (untuk setiap konsentrasi) sebelumnya
dipuasakan selama 24 jam dimasukkan ke dalam wadah (toples) yang berisi air
dengan volume 4 L. Selanjutnya ekstrak umbi rumput teki dimasukkan ke dalam
wadah hingga ikan menjadi pingsan. Pencatatan waktu pingsan dan waktu
pembugaran (recovery time), dan tingkat kelulusan hidup ikan nila dilakukan pada
tahap ini.
Pemingsanan ikan nila tahap II
Pemingsanan tahap II ikan nila dilakukan menggunakan konsentrasi terbaik,
yaitu 9%. Konsentrasi yang digunakan untuk memingsankan ikan adalah hasil
konsentrasi terbaik dari tahapan pemingsanan tahap I yang memiliki waktu
6
pemingsanan yang cepat dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi. 10 ekor ikan
nila di aklimatisasi terlebih dahulu, kemudian dipuasakan selama 24 jam. Tahap
berikutnya yaitu penimbangan untuk setiap ekor ikan yang kemudian dilakukan
pemingsanan di dalam akuarium berisi air 16 L, dan dicatat waktu pingsan nya.
Ikan yang telah pingsan dipindahkan ke dalam akuarium yang berisi air 10 L
bersuhu 10 °C. Perhitungan recovery time dilakukan setiap menit ke- 30; 60; 90;
120; dan 150 menit untuk masing-masing 2 ekor ikan tiap waktu tersebut.
Pemingsanan ikan tahap II ini dilakukan 3 kali ulangan dan bertujuan untuk
mengetahui tingkat kelulusan hidup ikan nila pada selang waktu tersebut.
Penelitian Utama
Pemingsanan tahap III ini dilakukan melihat tingkat kelulusan hidup terbaik
dari pemingsanan tahap II. Ikan nila sebanyak 9 ekor diaklimatisasi terlebih
dahulu. Setelah itu ikan dipuasakan selama 24 jam. Tahap selanjutnya adalah
penimbangan untuk setiap ekor ikan yang kemudian dilakukan pengujian
kandungan glukosa darahnya menggunakan glukosa meter merk gluco-DR AGM
2100, selanjutnya dipingsankan menggunakan ekstrak kasar umbi rumput teki
konsentrasi 9%, dan dicatat waktu pingsan nya. Ikan yang telah pingsan
dipindahkan ke dalam akuarium yang berisi air 10 L bersuhu 10 °C. Perhitungan
recovery time dilakukan setiap menit ke- 90, 110, dan 120 menit untuk masingmasing 3 ekor ikan tiap waktu tersebut. Setelah ikan pulih maka ikan ditimbang
kembali dan dilakukan analisis kandungan glukosa darahnya. Pengujian yang
dilakukan adalah kualitas air (suhu, pH, DO, CO2, dan TAN) serta glukosa darah
sebelum dan sesudah pemingsanan.
Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mendapatkan kesimpulan dari percobaan
yang dilakukan. Analisis data yang dilakukan adalah hubungan antara lamanya
ikan pingsan dengan waktu pembugaran ikan setelah dibiarkan pingsan di dalam
suhu rendah pada waktu tertentu. Data yang diperoleh selanjutnya di analisis
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan model
matematika secara berikut:
Yij = µ + ԏij + εij
Keterangan:
Yij
= nilai pengamatan pada suatu percobaan individu ke-j yang
memperoleh perlakuan ke-i
µ
= pengaruh umum
ԏi
= pengaruh perlakuan pada taraf ke-i
εij
= pengaruh dari sisa satuan percobaan individu ke-j yang
memperoleh perlakuan ke-i
Apabila hasil analisis data menunjukkan pengaruh, maka dilakukan uji
lanjut dengan menggunakan uji lanjut Tukey (Multiple comparisons). Pengolahan
data statistik dilakukan dengan menggunakan software IBM-SPSS 15.0 for
Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Pendahuluan
Persiapan hewan uji (ikan nila) dan bahan anestesi
Kualitas ikan yang akan ditransportasikan adalah sangat penting. Ikan
tersebut harus dalam keadaan sehat dan dalam kondisi baik. Ikan yang berkualitas
buruk atau rendah dapat menimbulkan kematian yang lebih besar saat
ditransportasikan dibandingkan dengan ikan dalam kondisi sehat (Berka 1986).
Hewan uji pada penelitian ini adalah ikan nila berukuran 6 ekor/kg atau dengan
bobot rata-rata yaitu 181 ± 14 gram. Ikan nila yang digunakan berada dalam
kondisi sehat dan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan gerakan renang yang
agresif, posisi tubuh tegak dan kokoh, serta sangat responsif terhadap rangsangan
dari luar.
Bahan anestesi alami yang digunakan pada penelitian ini adalah umbi
rumput teki. Ekstraksi umbi rumput teki dilakukan dengan cara pencacahan
kemudian diblender. Hasil blender tersebut disaring dan diperas dengan kain
belacu. Pelarut yang digunakan yaitu akuades. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Bowser (2001) bahwa bahan anestesi harus larut dengan air terkait
habitat hidup ikan yang berada di dalam air. Menurut Sivapalan dan Jayadevan
(2012); Ghannadi et al. (2012) berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
ekstrak umbi rumput teki mengandung senyawa flavonoid, tannin, alkaloid,
minyak atsiri, fenol, dan saponin.
Kualitas air media pemeliharaan ikan nila
Air adalah media pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Kualitas air
merupakan faktor yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup ikan nila dan
faktor penting dalam pra-transportasi. Beberapa parameter kualitas air yang sangat
penting diantaranya adalah suhu, DO, pH, CO2, dan TAN (Berka 1986). Air yang
digunakan sebagai media pemeliharaan ikan nila selama penelitian ini adalah air
laboratorium (bersumber dari tanah) yang telah diendapkan di tandon selama 2
hari. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan air kolam budidaya ikan
nila dan air laboratorium. Tujuannya adalah agar kelangsungan hidup ikan tetap
terjaga atau kondisinya sama saat berada di habitatnya sehingga tidak berpengaruh
selama proses imotilisasi berlangsung. Hasil analisis kualitas air media
pemeliharaan ikan nila yang digunakan untuk penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila
Parameter
Suhu (°C)
DO (ppm)
pH
CO2 (ppm)
TAN (ppm)
Kolam Budidaya
27,77±0,06
7,22±0,06
7,70±0,06
4,00±0,00
0,0035±0,00
Sumber: * Ghufran dan Kordi (2010)
** Khairuman dan Amri (2013)
Laboratorium Standar
27,75±0,09
25-30*
6,95±0,04
> 3*
7,81±0,06
6,5-8,5*
4,00±0,00
< 5**
0,0047±0,00
< 0,1*
8
Tabel 1 merupakan hasil analisis kualitas air media pemeliharaan ikan nila.
Air kolam budidaya memiliki suhu 27,7 °C, DO 7,22 ppm, pH 7,70, CO2 4 ppm,
dan TAN 0,0035 ppm. Air laboratorium memiliki suhu 27,75 °C, DO 6,95 ppm,
pH 7,81, CO2 4 ppm, dan TAN 0,0047 ppm. Hasil analisis kedua media air
tersebut sesuai dengan standar kualitas air pemeliharaan yang ditentukan oleh
Ghufran dan Kordi (2010), bahwa untuk parameter suhu, DO, pH, dan TAN
secara berurutan adalah 25-30 °C, > 3 ppm, dan < 0,1 ppm, serta pH menurut
Khairuman dan Amri (2013) yaitu antara 6,5-8,5. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kualitas air laboratorium tidak berbeda jauh dengan air kolam budidaya,
artinya yaitu air media pemeliharaan tidak mempengaruhi kondisi fisiologis ikan
nila sebelum diberikan perlakuan anestesi dan saat pembugaran.
Faktor yang sangat penting yang harus dilakukan dalam mentransportasikan
ikan adalah menyediakan oksigen terlarut (DO) yang memadai. Di sisi lain,
kelimpahan oksigen terlarut dalam sebuah wadah atau media tidak selalu
menunjukkan bahwa ikan berada dalam kondisi yang baik. Kemampuan ikan
menggunakan oksigen tergantung pada stres, suhu air, pH, konsentrasi karbon
dioksida (CO2), dan senyawa metabolik contohnya amonia. Tingkat pH air
merupakan faktor kontrol karena proporsi dari racun amonia dan kandungan CO2
adalah fungsi langsung dari pH (Berka 1986).
Pemingsanan ikan nila tahap I
Pemingsanan ikan tahap I bertujuan untuk mencari konsentrasi bahan
anestesi terbaik dalam memingsankan ikan nila. Konsentrasi ekstrak umbi rumput
teki pada tahap ini adalah 5%, 7%, dan 9%. Hasil pengamatan tingkah laku ikan
nila selama proses pemingsanan pada ketiga konsentrasi disajikan pada Tabel 2.
Waktu pingsan ikan nila disajikan pada Gambar 3.
Tabel 2 Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan
Waktu
5%
7%
9%
(menit)
0-3
Normal
Normal
Normal, kehilangan
keseimbangan pada
menit ke-3
3-6
Normal
Kehilangan
Pingsan ringan
keseimbangan
6-9
Kehilangan
Kehilangan
Pingsan (8,31)*
keseimbangan
keseimbangan
9-12
Pingsan ringan
Pingsan ringan
12-15
Pingsan (14,76)*
Pingsan (12,35)*
*Rata-rata waktu pemingsanan ikan
Hasil pengamatan tingkah laku ikan nila selama proses pemingsanan pada
konsentrasi ekstrak umbi rumput teki sebesar 5%, 7%, dan 9% masih dalam
keadaan normal dari menit ke-0 hingga menit ke-3, namun pada konsentrasi 9%
ikan mulai mengalami kehilangan keseimbangan pada menit ke-3. Kondisi normal
ditandai dengan ikan yang masih bergerak normal, bukaan operkulum normal, dan
sangat reaktif terhadap rangsangan luar. Waktu 3-6 menit menunjukkan bahwa
pada konsentrasi 5% ikan masih dalam kondisi normal, konsentrasi 7% ikan mulai
9
kehilangan keseimbangan, dan pada 9% ikan mengalami pingsan ringan. Ikan
yang mengalami kehilangan keseimbangan ditandai dengan gerakan renang yang
cepat, posisi tubuh miring dan terbalik, serta bukaan operkulum cepat hingga
mulai melemah. Kondisi pingsan ringan ikan ditandai dengan bukaan operkulum
yang sangat lemah, kondisi tubuh terbalik, dan respon terhadap rangsangan luar
sangat lemah kecuali diberi tekanan. Waktu 9-12 menit pada konsentrasi 5% dan
7% menunjukkan ikan dalam kondisi pingsan ringan, sedangkan pada konsentrasi
9% ikan sudah mengalami fase pingsan. Fase pingsan ditandai dengan posisi
tubuh berada di dasar, terbalik, operkulum bergerak sangat lambat, dan respon
terhadap rangsangan luar menghilang kecuali jika diberi tekanan kuat. Ikan nila
pada pemingsanan dengan konsentrasi 5% dan 7% mengalami fase pingsan pada
menit ke-12 hingga 15. Tahapan anestesi pada ikan menurut (Bowser 2001)
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Tahapan anestesi ikan
Tahapan
Deskripsi
Gejala
1
Normal
Sadar, operkulum dan kontraksi otot normal
2
Awal Sedasi
Mulai kehilangan kesadaran, bukaan operkulum
agak menurun, keseimbangan menurun
3
Kehilangan
Sebagian otot mulai relaksasi, berenang tidak
sebagian
teratur, peningkatan bukaan operkulum,
keseimbangan
Bereaksi hanya ketika ada sentuhan yang kuat
dan getaran
4
Kehilangan
Kehilangan keseimbangan dan otot total, lambat
keseimbangan total tetapi operkulum normal, kehilangan refleks
spinal
5
Kehilangan refleks Kehilangan kesadaran total, operkulum lambat
dan tidak teratur, denyut jantung sangat lambat,
kehilangan refleks
6
Medulla kolaps
Operkulum berhenti bergerak, jantung menahan
(stadium asphyxia) biasanya diikuti dengan gerakan cepat
Sumber: Bowser (2001)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 5%, 7%, dan
konsentrasi 9%, ikan nila pingsan pada menit ke-14,76; 12,35; dan 8,31. Saat ikan
mulai kehilangan keseimbangan atau panik, tingkat respirasi ikan meningkat
tajam hingga mencapai respirasi yang rendah yang dapat menyebabkan ikan
pingsan. Salah satu parameter utama untuk mengetahui waktu pingsan suatu
bahan anestesi pada proses pemingsanan adalah hilangnya beberapa refleks.
Menurut Bowser (2001) ikan yang memasuki tahap kehilangan refleks ditandai
dengan hilangnya kesadaran total, denyut jantung sangat lambat, dan kehilangan
refleks. Sukmiwati dan Sari (2007) melaporkan bahwa saat ikan pingsan atau
keadaan tenang dalam lingkungan yang kekurangan oksigen, akan terjadi
akumulasi asam laktat dalam darah dan otot. Hal tersebut menyebabkan pH darah
menurun, dalam keadaan ini pemakaian oksigen juga menurun, sehingga fungsi
sel-sel syaraf dirusak secara cepat karena terjadinya kekurangan oksigen.
Waktu Pingsan (menit)
10
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
14,76b ± 1,63
12,35b ± 1,82
8,31a ± 0,75
0
0%
5%
7%
9%
Konsentrasi (%)
Gambar 3 Pengaruh konsentrasi ekstrak teki terhadap waktu pingsan ikan nila
Gambar 3 merupakan hasil dari waktu pemingsanan ikan nila tahap I dengan
3 kali ulangan untuk setiap konsentrasi. Hasil waktu pingsan pada konsentrasi 5%
yaitu 14,76 menit, 7% yaitu 12,35 menit, dan konsentrasi 9% yaitu 8,31 menit
dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 0,005 (P