Inversi Linier Under-Determined

4.2 Inversi Linier Under-Determined

Misalkan kita tinjau permasalahan inversi linier d  G m dimana

(c) (d)

jumlah data lebih kecil dari pada jumlah parameter model (N < M) yang disebut sebagai purely under-determined. Terdapat banyak (bahkan tak-

Gambar 4.1 hingga) solusi dengan kesalahan prediksi data E = 0. Selama hubungan Regresi garis lurus pada kasus over-determined (a), even-determined (b)

antara data dengan parameter model d  G m bersifat konsisten maka dan under-determined (c). Informasi tambahan berupa intercept ataupun

gradien untuk memperoleh solusi inversi linier under-determined (d). sebenarnya data memberikan informasi mengenai parameter model, namun informasi tersebut tidak cukup untuk menentukan model secara

unik. Untuk memperoleh solusi maka kita perlu suatu cara yang dapat Pada kasus under-determined data tidak cukup memberikan

menentukan atau memilih secara obyektif salah satu dari tak-hingga kendala untuk menentukan solusi atau model secara unik (tunggal).

solusi dengan E = 0. Untuk itu kita perlu menambahkan informasi lain Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan informasi tambahan

yang tidak terkandung dalam hubungan d  G m . yang diharapkan dapat memberikan kendala atau batasan terhadap model

Informasi tambahan yang sering disebut sebagai informasi yang dicari. Pada contoh regresi garis lurus informasi tersebut misalnya:

"a priori" merupakan kuantifikasi ekspektasi atau harapan mengenai  Informasi mengenai titik lain (yang diperoleh secara independen)

karakteristik solusi yang tidak didasarkan pada data pengukuran. Contoh yang harus dilalui garis yang dimaksud sehingga permasalahan

informasi "a priori" pada regresi garis lurus dengan hanya satu data telah inversi menjadi even-determined karena N = M = 2.

dibahas pada sub-Bab terdahulu. Contoh informasi "a priori" lainnya

untuk merepresentasikan kriteria yang lebih realistis. Selain itu arti

adalah dalam bentuk interval harga parameter model, seperti pada

kriteria tersebut secara fisis diharapkan lebih jelas.

pemodelan data gravitasi. Harga rapat massa batuan sudah dapat

Berdasarkan asumsi bahwa norm model harus minimum maka

dipastikan selalu positif (  > 0) atau rapat massa batuan terdapat pada

permasalahan inversi menjadi pencarian model m yang memenuhi

selang atau interval tertentu (  min < < max ). Dalam penyelesaian

kriteria L minimum dengan kendala atau syarat e  d  G m  0 . Secara

masalah inversi, informasi "a priori" tersebut dapat mempersempit

analitik matematis permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan

"daerah" pencarian solusi yang mungkin.

menggunakan metode pengali Lagrange (Lagrange multipliers). Berikut

Hal-hal yang sering menjadi pertanyaan dalam penggunaan

akan dibahas terlebih dahulu konsep metode pengali Lagrange untuk

informasi "a priori" pada penyelesaian masalah inversi adalah mengenai

suatu fungsi yang umum. Selanjutnya metode pengali Lagrange tersebut

asal, ketelitian dan cara kuantifikasi informasi tersebut. Keberatan atau

digunakan untuk memformulasikan solusi inversi linier purely under-

kritik terhadap penggunaan informasi "a priori" disebabkan oleh sifatnya

determined.

yang cenderung subyektif. Hal tersebut dikhawatirkan akan

Misalkan permasalahannya adalah meminimumkan suatu fungsi

mempengaruhi hasil inversi secara tidak proporsional atau yang disebut

F (x, y) terhadap x dan y dengan kendala   (x, y) = 0. Pada nilai minimum

sebagai bias. Oleh karena itu pemilihan informasi "a priori" harus

fungsi F(x, y) perubahan kecil pada x dan y tidak berpengaruh terhadap

dilakukan dengan cermat sehingga solusi yang diperoleh memang dapat

nilai F sehingga berlaku:

menjelaskan data pengamatan dan bukan sebagai akibat pengaruh informasi "a priori" yang dominan.

dF  F dx  F dy  0 (4.5)

Salah satu informasi "a priori" yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah inversi purely under-determined adalah asumsi

Fungsi kendala (x, y) berharga nol untuk setiap x dan y sehingga

bahwa solusi yang dicari bersifat "sederhana". Konsep kesederhanaan

turunannya terhadap x dan y juga berharga nol:

atau kompleksitas model dikuantifikasikan sebagai panjang vektor atau norm (L 2 ) dari model sebagai berikut:

m  2 i (4.4) Penjumlahan persamaan (4.5) dan (4.6) dengan pengali Lagrange 

sebagai pembobot persamaan (4.6) menghasilkan:

Berdasarkan perumusan pada persamaan (4.4), suatu model disebut

 dy  0  (4.7)  x  x 

"sederhana" jika L minimum.

Meskipun kriteria norm model minimum tersebut kurang memiliki landasan fisis namun dapat dijadikan kriteria untuk memperoleh solusi

Jika persamaan (4.7) berlaku untuk setiap  maka problematika

inversi linier pada kasus dimana N < M (purely under-determined). Untuk

menjadi pencarian minimum fungsi F +    tanpa fungsi kendala. Salah

sementara kriteria norm model minimum dianggap dapat diterima. Pada

satu syarat agar persamaan (4.7) berlaku adalah masing-masing suku

pembahasan selanjutnya kriteria yang berhubungan dengan sifat yang

berharga nol sehingga terdapat 3 persamaan dengan 3 variabel tak

harus dipenuhi oleh solusi atau model akan dikembangkan lebih umum

diketahui yaitu x , y dan . Persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

 Dengan memperhatikan penurunan solusi inversi linier pada      0 , 

  F 

  F 

  0 ,  ( x , y )  0  (4.8)  x  x    y

persamaan (2.22) maka persamaan (4.10) dapat ditulis kembali dalam bentuk matriks sebagai berikut:

Persamaan (4.5) sampai (4.8) dapat diperluas untuk fungsi F dan  yang

2 G λ (4.12) q fungsi kendala sehingga  juga merupakan besaran vektor x = 0 ( k ;

1 merupakan fungsi dari suatu vektor x (x T i ; i = 1, 2, ... , p) dengan sejumlah m 

Substitusi persamaan (4.12) ke dalam persamaan kendala d  G m

k = 1, 2, ... , q). Dengan demikian persamaan simultan yang harus

menghasilkan d  G m  G [ 0 . 5 G T λ ] sehingga diperoleh pengali

diselesaikan berjumlah (p + q) dan dinyatakan sebagai berikut:

Lagrange

 2 [ G G T  λ 1 ] d . Selanjutnya substitusi pengali Lagrange

  p  F  k  

 0 dan  k ( x )  0 (4.9)

tersebut ke dalam persamaan (4.12) menghasilkan:

1 m  G [ G G ]  d (4.13) dimana i = 1, 2, ... , p dan k = 1, 2, ... , q.

Sebagaimana solusi inversi linier pada persamaan (2.23) yang

Berdasarkan analogi dengan permasalahan minimisasi mengguna-

secara umum berlaku untuk kondisi over-determined (N > M), persamaan

kan konsep pengali Lagrange di atas maka minimisasi panjang vektor

(4.13) di atas adalah solusi untuk masalah inversi linier purely under-

atau norm model T L  m m dengan kendala e  d  G m  0 pada

determined (N < M). Solusi tersebut sering pula disebut sebagai solusi

dasarnya adalah minimisasi ) (m  L  e T λ yang dapat diuraikan

inversi linier dengan norm model minimum karena diperoleh dengan

menjadi:

meminimumkan "panjang" vektor model m. Dalam hal ini matriks G G

adalah matriks bujur-sangkar (N  N) yang diasumsikan bahwa inversnya

G G  T (m )  L  

 bukan matriks singulir. Contoh penerapan dari

dapat dihitung atau

inversi linier under-determined ini akan dibahas pada Bab tentang

aplikasi inversi linier pada data gravitasi dan magnetik.

Sebagaimana telah dilakukan pada metode inversi linier over- determined , matriks resolusi data, matriks resolusi model serta matriks

Dalam hal ini jumlah pengali Lagrange adalah N yang sama dengan

satuan ko-variansi model dapat dirumuskan berdasarkan matriks

jumlah data. Jika g (m) minimum maka turunannya terhadap m atau generalized inverse untuk inversi linier purely under-determined G 

G setiap elemen parameter model m  q sama dengan nol ( /m q T = 0) [ G G T ] 1 sehingga diperoleh:

sehingga diperoleh suatu sistem persaman berikut (q = 1, 2, ... , M):

1 N  G G  G G [ G G ]   I (4.14)  M   m

R  G G  G [ G G ] G (4.15)

m  G G  G [ G G ]  G [ G G ] 

0  2 m q   i G iq

Tampak bahwa pada inversi linier dengan kriteria norm model minimum matriks resolusi data adalah matriks identitas. Dengan demikian data dapat ter-resolusi dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan perumusan solusi yang diperoleh dengan meminimumkan model dengan kendala kesalahan prediksi data E = 0.