Metode Guided Random Search oleh M parameter yaitu m = (m 1 ,m 2 ,…,m M ).
6.3 Metode Guided Random Search oleh M parameter yaitu m = (m 1 ,m 2 ,…,m M ).
Simulated Annealing
Menurut persamaan (6.7) pada temperatur tinggi sistem dapat mengalami perubahan konfigurasi dan perturbasi yang menghasilkan
Tujuan utama metode inversi umumnya bukan untuk mengetahui
konfigurasi dengan energi rendah memiliki probabilitas lebih besar.
secara keseluruhan bentuk permukaan fungsi obyektif pada ruang model,
Meskipun demikian, perturbasi yang menghasilkan konfigurasi dengan
melainkan mencari nilai minimum. Nilai minimum yang dicari adalah
energi tinggi masih dimungkinkan (probabilitas tidak nol). Pada saat
minimum global dari fungsi obyektif yang berasosiasi dengan model
temperatur menurun, perturbasi yang menghasilkan konfigurasi dengan
optimum. Untuk menghindari konvergensi solusi ke minimum lokal maka
energi lebih rendah memiliki probabilitas makin besar, sedangkan
digunakan metode pencarian global yang dapat memberikan gambaran
perturbasi yang menghasilkan konfigurasi dengan energi lebih tinggi
lebih menyeluruh mengenai bentuk permukaan fungsi obyektif,
probabilitasnya makin kecil. Pada T mendekati 0 terbentuk kristal yaitu
diantaranya dengan metode pencarian sistematik maupun pencarian acak.
konfigurasi dengan energi minimum. Jika proses pendinginan terlalu
Pencarian solusi secara acak kurang efisien mengingat jumlah
cepat maka kondisi kesetimbangan dengan energi minimum tidak dapat
model yang harus di-evaluasi masih cukup besar. Pemilihan model secara
dicapai sehingga terbentuk poli-kristal atau gelas yang bersifat amorf.
acak murni (purely random) menyebabkan semua model dalam ruang
Proses pembentukan kristal (annealing) dalam termodinamika
model memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai sampel
diadopsi dalam penyelesaian masalah inversi, yaitu dengan menggunakan
dalam perhitungan fungsi obyektif. Model pada daerah yang jauh dari
parameter model m untuk mendefinisikan konfigurasi sistem dan fungsi
solusi juga harus dihitung responsnya. Untuk meningkatkan efisiensi
obyektif (misfit) E sebagai energi. Dalam hal inversi, T merupakan faktor
pencarian acak, pemilihan model dimodifikasi sehingga model pada
pengontrol yang tetap disebut sebagai "temperatur" meskipun tidak
daerah tertentu yang mengarah atau dekat dengan solusi memiliki
memiliki arti fisis sebagaimana pada proses annealing. Dalam hal ini
probabilitas lebih besar untuk dipilih. Metode semacam ini disebut
satuan T sama dengan satuan fungsi obyektif dan dipilih k = 1.
sebagai metode guided random search.
Perturbasi model dengan mekanisme simulated annealing
Salah satu metode guided random search atau pencarian acak
dimaksudkan untuk mengeksplorasi ruang model secara acak namun
terarah adalah metode Simulated Annealing (SA). Metode Simulated
lebih terarah. Beberapa algoritma yang dapat digunakan untuk
Annealing dalam inversi didasarkan pada analogi dengan proses
mengimplementasikan metode Simulated Annealing pada inversi non-
termodinamika pembentukan kristal suatu substansi. Pada temperatur
linier antara lain adalah algoritma Metropolis, algoritma heat bath,
tinggi suatu substansi berbentuk cair, kemudian proses pendinginan
algoritma rantai Markov (Markov Chains) dan lain lain. Dalam buku ini algoritma rantai Markov (Markov Chains) dan lain lain. Dalam buku ini
Pada suatu iterasi ke-n perturbasi model menghasilkan perubahan
terdiri dari dua langkah, yaitu perturbasi model dan penentuan diterima
fungsi obyektif atau perubahan misfit E dimana E = E n –E n -1 . Terdapat
atau tidaknya perturbasi model tersebut.
dua kemungkinan harga E yang dihasilkan, yaitu E ≤ 0 atau E > 0
Sebagaimana pada pencarian sistematik dan pencarian acak, ruang
yang akan menentukan penerimaan atau penolakan hasil perturbasi.
model harus didefinisikan terlebih dahulu dengan menentukan secara
Jika E ≤ 0 berarti perturbasi model menghasilkan misfit yang
"a priori" interval harga minimum dan maksimum parameter model
lebih kecil dari (atau sama dengan) sebelumnya. Artinya perturbasi
[ m min i , m max i ], i = 1, 2, … M dimana M adalah jumlah parameter model.
menghasilkan model yang lebih baik dari (atau sama dengan) model
Interval tersebut tidak perlu sama untuk setiap elemen parameter model.
sebelumnya. Pada kasus ini perturbasi model selalu diterima dan iterasi
Perturbasi atau pemilihan harga parameter model m i ditentukan secara
dilanjukan dengan menggunakan model hasil perturbasi tersebut.
acak sebagai bilangan sebarang dalam interval m min <m i < m max i i .
Mekanisme ini memungkinkan pencarian model dengan misfit yang
Caranya adalah mengambil bilangan acak R dengan probabilitas uniform
makin rendah.
antara 0 dan 1 yang dipetakan menjadi harga parameter model
Jika E > 0 berarti perturbasi model menghasilkan misfit yang
menggunakan persamaan berikut:
lebih besar dari pada sebelumnya. Perturbasi model tersebut diterima
m min R ( max
m i m i m i ) (6.8) P ( E ) exp ( E / k T ) (6.9)
min
dengan probabilitas yang dirumuskan oleh persamaan berikut:
Penggunaan persamaan (6.8) di atas untuk perturbasi model atau menentukan harga parameter model menghasilkan bilangan kontinyu
Pada kasus ini 0 < P( E) < 1 dan mekanisme penentuan hasil perturbasi
dalam interval m min i <m i < m max i . Alternatif mekanisme perturbasi yang
diterima dengan probabilitas P( E) diperlihatkan pada Gambar 6.3.
lain adalah memilih secara acak harga diskret dalam interval [ m min i ,
Untuk suatu bilangan acak R dengan distribusi uniform pada interval
m max i ]. Contohnya seperti pada penentuan episenter gempa dengan
[0, 1] jika R ≤ P(E) maka perturbasi model diterima, jika R > P(E)
pemilihan parameter model secara acak pada grid dengan spasi tertentu
maka perturbasi model ditolak. Jika hasil perturbasi model ditolak maka
(lihat sub-Bab 6.2). Misalnya interval [ m min i , m max i ] terbagi menjadi L
model dikembalikan ke model sebelum dilakukan perturbasi. Iterasi
sub-interval, yaitu [ m 1 2 i L , m i ,…, m i ]. Parameter model ditentukan
dilanjutkan dengan model tersebut. Mekanisme probabilistik yang
dengan mengambil bilangan acak R dengan probabilitas uniform antara 0
memungkinkan perturbasi model diterima meskipun misfit-nya lebih
dan 1 yang dipetakan menjadi bilangan bulat antara 1 dan L. Bilangan
besar dimaksudkan untuk menghindari terjebaknya proses iterasi pada
bulat tersebut menjadi indeks dari m i yang terpilih sebagai harga
minimum lokal.
parameter model.
Secara umum untuk harga T tertentu dan E > 0, jika E kecil
Sebagaimana batas harga minimum dan maksimum dapat berbeda
maka probabilitas P( E) besar sehingga hasil perturbasi model memiliki
untuk setiap parameter model, maka jumlah sub-interval tersebut dapat
kemungkinan lebih besar untuk diterima. Sebaliknya jika E besar maka
pula berbeda untuk setiap parameter model. Hal tersebut dimaksudkan
probabilitas P( E) kecil sehingga hasil perturbasi model memiliki
untuk menentukan resolusi masing-masing parametrer model dalam
kemungkinan kecil untuk diterima (atau hasil perturbasi model memiliki
penyelesaian inversi. Dengan demikian jumlah sub-interval L memiliki
kemungkinan besar untuk ditolak). Artinya perturbasi model yang
indeks sesuai elemen atau indeks parameter model, L i .
menghasilkan misfit sedikit lebih besar lebih mungkin diterima.
Proses iteratif dimulai dengan faktor temperatur T cukup tinggi Pada saat faktor temperatur T semakin kecil, perubahan model sehingga hampir semua perturbasi model akan diterima karena berapapun
dengan E ≥ 0 selalu menghasilkan P(E) yang kecil sehingga perturbasi harga E jika E > 0 maka harga P(E) akan cukup besar (Gambar
hampir selalu ditolak karena R hampir selalu lebih besar dari P( E). 6.3a). Pada fase ini dapat dikatakan bahwa pencarian model dilakukan
Dengan asumsi bahwa faktor temperatur turun T secara sangat perlahan secara hampir acak murni. Pada saat temperatur turun secara perlahan,
dan untuk setiap harga T dilakukan perturbasi model dengan jumlah yang perturbasi yang menghasilkan fungsi obyektif yang lebih kecil ( E < 0)
cukup besar maka algoritma akan konvergen menuju minimum global. akan lebih dominan dalam menentukan model.
Algoritma Simulated Annealing secara garis besar diperlihatkan Meskipun demikian, perubahan model yang menghasilkan fungsi
pada Gambar 6.4. Sebagaimana telah dijelaskan, algoritma tersebut obyektif yang lebih besar dibanding sebelumnya atau E > 0 tetap
merupakan algoritma Metropolis sederhana. Perbedaan diantara varian memiliki kemungkinan untuk diterima terutama jika harga E tidak
lain dari metode Simulated Annealing terutama menyangkut mekanisme terlalu besar (atau P( E) tidak terlalu kecil). Artinya perturbasi yang
perturbasi model dan penentuan keputusan apakah suatu perturbasi model menjauhi suatu solusi yang sementara dianggap optimum tetap memiliki
diterima atau ditolak.
kemungkinan untuk diterima meskipun probabilitasnya kecil (Gambar
6.3b). Solusi optimum sementara tersebut kemungkinan berasosiasi
dengan minimum lokal (near optimum solution) dan bukan minimum global. Mekanisme ini memungkinkan algoritma menghindar atau keluar dari minimum lokal.
Gambar 6.3 Ilustrasi mekanisme pemilihan dua alternatif berdasarkan bobot
probabilitas untuk dua harga P( E) yang berbeda. (a) Jika probabilitas P( E) besar maka bilangan random R memiliki
kemungkinan lebih besar berada pada posisi R 1 dan model diterima.
(b) Jika probabilitas P( E) kecil maka bilangan random R memiliki
kemungkinan lebih besar berada pada posisi R 2 dan model ditolak.
Gambar 6.4 Algoritma Simulated Annealing sederhana untuk inversi non-linier.
Mekanisme penurunan temperatur merupakan salah satu faktor Interval harga parameter model dapat dibuat tetap selama iterasi yang harus dicoba-coba (tuning) agar sesuai dengan permasalahan yang
berlangsung atau berubah sesuai dengan perkembangan iterasi atau ditinjau. Penurunan temperatur tidak boleh terlalu cepat karena akan
penurunan temperatur. Perubahan interval sesuai dengan perkembangan menyebabkan proses mudah terjebak pada minimum lokal. Sebaliknya,
iterasi didasarkan pada asumsi bahwa pada iterasi yang sudah lanjut atau penurunan temperatur yang terlalu lamban akan membutuhkan waktu
pada T kecil pola dominan parameter model sudah terbentuk sehingga yang lama menuju konvergensi. Skema penurunan temperatur secara
tinggal penyesuaian dalam skala kecil. Dalam hal ini interval ditentukan logaritmik dan geometrik dirumuskan sebagai berikut:
berdasarkan harga parameter model pada iterasi tertentu, misalkan dengan menentukan m min =m /2 dan m maks i i i = 2m i setelah iterasi mencapai
T n T 0 / log( n ) (6.10a) temperatur tertentu. Selain itu dapat pula digunakan probabilitas yang
tidak uniform pada penentuan harga parameter model.
T n T n 1 atau T n T n 0 (6.10b)
dimana T 0 adalah temperatur awal, n adalah iterasi dan adalah faktor penurunan temperatur. Harga harus dipilih kurang dari 1, biasanya antara 0.9 sampai 0.99.
Gambar 6.5 memperlihatkan beberapa kurva skema penurunan temperatur sebagai fungsi dari iterasi berdasarkan persamaan (6.10) dengan T 0 = 5. Tampak bahwa penurunan temperatur secara logaritmik
relatif lebih cepat pada awal iterasi dan kemudian secara asimtotik menuju suatu harga yang hampir konstan. Penurunan temperatur secara geometrik lebih perlahan pada awal iterasi dan kemudian dengan relatif
cepat mendekati harga sangat kecil atau menuju nol. Faktor lain yang harus disesuaikan dengan permasalahan yang
ditinjau adalah mekanisme perturbasi model. Parameter model yang di-
Gambar 6.5
update dipilih secara deterministik berurutan dari satu parameter model Beberapa pola perubahan atau penurunan temperatur sebagai fungsi dari ke parameter model lainnya. Pemilihan parameter model yang akan
iterasi.
diubah dapat pula ditentukan secara acak. Kedua hal tersebut
kemungkinan lebih cocok untuk parameterisasi homogen. Cara lain
Algoritma Genetika
adalah mengubah semua parameter model secara bersama-sama, kemudian ditentukan apakah perubahan tersebut diterima atau ditolak.
Evolusi biologis yang menghasilkan populasi yang lebih unggul Perubahan harga parameter model dapat dilakukan secara diskret atau
atau lebih sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan sebagaimana kontinyu. Jika perubahan harga parameter model bersifat kontinyu maka
prinsip survival for the fittest telah mengilhami penyelesaian inversi non- setiap harga dalam batas interval (minimum dan maksimum) memiliki
linier dengan pendekatan global yang disebut algoritma genetika (Genetic peluang yang sama menjadi harga parameter yang diubah.
Algorithm ). Variasi dari algoritma yang dilandasi analogi dengan proses Algorithm ). Variasi dari algoritma yang dilandasi analogi dengan proses
sepasang individu induk dipilih berdasarkan fitness-nya dan keturunannya genetika dan algoritma evolusi termasuk dalam kategori guided random
(offspring) merupakan hasil pertukaran karakteristik atau parameter induk search .
yang dipilih secara acak. Dalam hubungannya dengan pencarian solusi Dalam algoritma genetika populasi atau kumpulan individu
pada ruang model, proses pertukaran tersebut merepresentasikan direpresentasikan oleh sejumlah model, sedangkan konsep fitness
kerjasama individu untuk sampai pada titik lain dalam ruang model dinyatakan oleh kesesuaian antara respons model dengan data. Dengan
secara langsung tanpa melalui proses perturbasi sedikit demi sedikit. demikian fitness yang tinggi berasosiasi dengan misfit yang rendah.
Proses pertukaran karakteristik induk disebut juga sebagai cross-over Selanjutnya dalam konteks pemodelan inversi menggunakan algoritma
atau penyilangan
genetika istilah individu dan model dapat saling dipertukarkan. Hal ini
Mutasi
dimaksudkan untuk memberikan gambaran lebih jelas hubungan antara Dalam proses mutasi, karakteristik atau parameter pada suatu individu
konsep genetika dengan konsep inversi. dapat berubah secara acak dengan harapan akan diperoleh individu yang
Dalam algoritma genetika, anggota suatu populasi dipilih
lebih baik.
berdasarkan fitness-nya dan jumlah populasi dalam satu generasi dibuat tetap. Evolusi dari satu generasi ke generasi berikutnya dilakukan melalui
Gambar 6.6 memberikan ilustrasi bagaimana mekanisme atau beberapa mekanisme berikut:
algoritma genetika sederhana bekerja. Pada proses seleksi, satu populasi yang terdiri dari individu-individu dipilih berdasarkan fitness-nya. Hasil
Seleksi seleksi kemudian dipasangkan pada proses reproduksi atau persilangan
Pemilihan sekumpulan individu atau model untuk dijadikan anggota (cross-over) dengan hasil offspring yang memiliki karakteristik yang populasi didasarkan pada fitness-nya. Model dengan respons yang dekat
disumbangkan oleh masing-masing induk. Proses diulang hingga dengan data pengamatan (misfit kecil) memiliki probabilitas lebih besar
beberapa genererasi dan anggota populasi memiliki fitness tinggi yang untuk terpilih. Mekanisme seleksi berdasarkan misfit juga digunakan
merepresentasikan karakteristik optimum atau solusi inversi. untuk menentukan individu atau model yang akan menjalani proses
Dalam algoritma genetika, individu umumnya di-kode-kan sebagai reproduksi. Karakteristik individu dalam satu generasi dengan fitness
bilangan biner (0 dan 1) pada sejumlah "bit" yang merepresentasikan cukup besar memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan sampai
harga parameter model. Pada Gambar 6.6b salah satu individu generasi berikutnya melalui proses reproduksi. Individu terbaik dari satu
digambarkan sebagai x dan y untuk menggantikan 0 dan 1 untuk generasi dapat secara otomatis terpilih menjadi anggota populasi pada
memperjelas proses reproduksi. Selain rekombinasi sederhana (single- generasi berikutnya (prinsip elitism).
point cross-over ) seperti pada Gambar 6.6b dapat pula dilakukan multi- Reproduksi
point cross-over atau uniform cross-over sebagai alternatif mekanisme reproduksi.
Bobot yang menyatakan sejauhmana fitness menentukan tingkat reproduksi identik dengan faktor temperatur pada metode simulated
Pada kasus pengkodean biner, mutasi dilakukan dengan mengubah annealing . Jika selektivitas rendah maka semua solusi (individu) akan
salah satu nilai "bit" menjadi kebalikannya. Parameter probabilitas mutasi diterima, sedangkan jika selektivitas tinggi akan menyebabkan satu solusi
digunakan untuk mengatur tingkat kejadian mutasi pada suatu populasi.
Pada algoritma genetika terdapat pula beberapa variabel atau Parameter yang juga memerlukan pengkajian lebih lanjut adalah parameter yang harus dipilih dan diatur (tuning) sedemikian hingga
jumlah populasi. Jika jumlah populasi terlalu sedikit maka eksplorasi penyelesaian inversi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah
"ruang model" menjadi terbatas. Sementara itu jika jumlah populasi satu parameter yang harus dipilih adalah panjang "bit" atau binary digit
terlalu besar maka konvergensi akan sulit dicapai atau dapat dicapai pada peng-kode-an parameter model menjadi bilangan biner. Semakin
dengan jumlah generasi yang sangat besar.
besar jumlah "bit" maka resolusi parameter model akan semakin baik. Sebenarnya masih banyak aspek algoritma genetika yang dapat Namun demikian hal tersebut akan memperbesar jumlah kombinasi
dielaborasi lebih jauh. Pembahasan tentang algoritma genetika secara parameter model yang harus di-eksplorasi dalam pencarian solusi
lebih lengkap terdapat pada banyak sumber literatur. Hal ini mengingat optimum. Oleh karena itu perlu ditentukan panjang "bit" yang tepat
penerapan algoritma genetika sangat luas, tidak hanya untuk pemodelan sesuai dengan resolusi parameter model dan karakteristik data.
inversi geofisika, namun pada hampir semua bidang yang memerlukan Alternatif lain dari pengkodean biner sebagai representasi individu
optimasi non-linier.
adalah representasi integer dan representasi real. Pada ketiga jenis
representasi individu tersebut diperlukan penyesuaian atau pengaturan terutama yang menyangkut "pemetaan" atau konversi dari kode atau representasi menjadi bilangan yang menyatakan harga parameter model. Demikian pula dengan pemilihan alternatif atau variasi mekanisme rekombinasi elemen-elemen dari suatu individu pada proses reproduksi yang berbeda sesuai dengan representasi yang digunakan.
Pemetaan atau konversi dari misfit menjadi fitness yang digunakan sebagai dasar pemilihan individu unggul juga merupakan masalah tersendiri. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya ambiguitas pada pemodelan geofisika yang mungkin menyebabkan nilai fitness hasil konversi dari misfit menjadi kurang representatif.
Parameter lain yang juga perlu diatur meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap proses dan hasil inversi adalah probabilitas reproduksi dan probabilitas mutasi. Jika probabilitas reproduksi terlalu kecil, maka hampir tidak ada perbaikan individu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Individu yang dihasilkan dari proses reproduksi akan mengalami mutasi sesuai dengan probabilitas mutasi. Pada evolusi
biologis di alam, probabilitas terjadinya mutasi sangat kecil. Pada inversi
Gambar 6.6
menggunakan algoritma genetika, probabilitas mutasi yang terlalu besar (a) Konsep algoritma genetika, (b) reproduksi atau cross-over, (c) mutasi.
dapat mengacaukan sistem yang sudah mulai konvergen menuju populasi Posisi bit untuk cross-over dan mutasi ditentukan secara acak. dengan karakteristik yang optimum atau dekat dengan solusi inversi.
Aplikasi Pemodelan Inversi Linier
7 pada Data Gravitasi
Persamaan pemodelan kedepan tersebut di atas masih dinyatakan hanya sebagai fungsi variabel bebas (x) karena variabel yang dipilih
sebagai parameter model akan menentukan masalah inversi yang ditinjau, linier atau non-linier. Pada kasus ini geometri bola (jari-jari dan posisi) dianggap konstan dan diketahui. Dengan demikian parameter model
The road leading to a goal
adalah rapat massa bola sehingga hubungan antara data dan parameter
does not separate you from the destination;
model bersifat linier. Jika geometri dianggap sebagai parameter model,
it is essentially a part of it.
maka inversinya menjadi non-linier.
– Charles de Lint
Data sintetik dihitung dengan membuat model sintetik yang terdiri dari 4 bola masing-masing dengan rapat massa yang berbeda, yaitu k , k = 1, ... , 4. Persamaan untuk perhitungan respons model adalah: