The Influence of Soybean Curd Sludge Addition, Calcium Addition and Temperature Treatment on the Growth and the Development of the Lumbricus rubellus worm and the Quality of Vermicompost by using the Media of Manure.
PENGARUH PEMBERlAN AMPAS TABU, KAPUR, DAN PERLAKUAN
SURU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
CACING Lumbricus rubellus SERTA KUALITAS VERMICOMPOSTYANG
DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTORAN SAPI
OLEH:
ARMADI
A04496045
PROGRAM STUDI ILMU TANAH S-l
JURUSAN TANAH
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
SUMMARY
ARMADI. The Influence of Soybean Curd Sludge Addition, Calcium Addition and
Temperature Treatment on the Growth and the Development of the Lumbricus
rubellus worm and the Quality of Vermicompost by using the Media of Manure.
(Supervised by KAMIR R. BRATA and ISWANDI ANAS).
Earthworm, gives to human beings, a lot of utilities and benefits. Nowadays,
people start to develop and to multiply it by using the technique of Vermiculture. The
growth and the development of earthworm is, among other things, influenced by the
availability of organic matter, acidity, humidity and temperature.
Every kind of
earthworm needs different sorts of condition for its growth and its development. Yet,
all this time, the vermiculture process executed, is still using a mixture of several
kinds of earthworms, which doesn't result an optimum growth and development of
worms. Purifying the different kinds of earthworms is needed in order to create an
optimum condition for the earthworm's growth and development and also, for the
vermicompost result, itself.
The aim of the research is to fmd out the influence of soybean curd sludge
addition, calcium addition and temperature treatment on the growth and the
development of the Lumbricus rubellus worm by using the media of manure.
The research was executed at the Physics and Land Conservation Laboratory,
Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University
(IPB). The Analysis of the vermicompost quality was done at the Laboratories of Soil
Science, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, IPB. The research was
held from February to November 2000.
Variables concerned and analysed include the quantity of worms, the weight
of worm, the quantity of cocoon produced and the components of exchangeable-Ca,
exchangeable-Mg, Total-N, pH, Organic-C, CIN ratio, and the fmal weight of media.
The experiment design used, is the factorial completely randomized design 2x2x4,
with 3 repetition, so as to get 48 units of experiments. The temperature treatment
includes 2 stages, which are: unsoaked (SO) and soaked (Sl). The calcium addition
includes also 2 stages, which are: without calcium added (KO) and calcium of 1%
added (S I). Soybean curd sludge addition includes 4 stage:s, which are:
without
soybean curd sludge added (PO), soybean curd sludge of 10 % added (PI), soybean
curd sludge of20% added (P2) and soybean curd sludge of30% added (P3).
The result of the research shows that the soaking treatment (81), causes a
more significant increase of quality and of weight of the earthworms.
Besides,
soaking treatment significant increases the components of exchangeable-Ca and
exchangeable-Mg of vermicompost. Soaking treatment also results a higher CIN ratio
value of vermicompost than the CIN ratio value of vermicompost, obtained without
soaking (SO).
Soaking treatment results vermicompost with value of Organic-C,
Total-N, pH and weight lower compared to vermicompost obtained without soaking
treatment.
The calcium adding to the media, on one side, tends to increase the quantity of
womlS, the quantity of cocoon produced, and pH of vermicompost, but, on the other
side, it is likely to decrease the components of exchangeable-Ca, Organic-C, Total-N
and the weight of vermicompost. The calcium added doesn't significantly affect the
components of exchangeable-Mg of vermicompost.
The soybean curd sludge of 30% added, significant increased the quantity of
worms, the weight of worms and the value of Total-N of vermicompost. During the
first month, the soybean curd sludge of 10%, 20% and 30% added, significant
increased the weight of worms, the quantity of cocoon produced, and pH of
vermicompost. The soybean curd sludge added tends to decreased the weight of
vermicompost. The soybean curd sludge added doesn't significantly influent the
components of exchangeable-Ca and exchangeable-Mg of vermicompost.
R1NGKASAN
ARMADI. Pengaruh Pemberian Ampas Tahu, Kapur dan Perlakuan Suhu terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing Lumbricus rubellus serta Kualitas
Vermicompost yang Dihasilkan dengan Menggunakan Media Kotoran Sapi
(di bawah bimbingan KAMIR R. BRATA dan ISWANDI ANAS).
Cacing tanah mempunyai banyak variasi kegunaan dan dewasa ini cacmg
tanah sudah mulai dikembangkan melalui teknik vermiculture. Peltumbuhan dan
perkembangan cacing tanah antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan bahan organik,
kemasaman, kelembaban dan suhu. Setiap jenis cacing tanah memerIukan kondisi
yang berbeda bagi perkembangan dan pertumbuhannya, tetapi selama ini proses
vermiculture yang dilakukan masih menggunakan campuran beberapa jenis cacing
tanah, sehingga perkembangan dan pertumbuhannya tidak optimal. PerIu pemurnian
jenis cacing agar dapat disediakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan
perkembangan cacing tanah serta untuk hasil vermicomposting itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas
tahu, kapur (CaC0 3) dan perIakuan suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
cacing Lumbricus rubellus dengan menggunakan media kotoran sapi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, Jurusan
Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Analisisis kualitas vermicompost
dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB.
dimulai pada Februari sampai November 2000.
Penelitian
Variabel yang diamati dan dianalisis meliputi jumiah cacing, bobot cacing dan
jumlah kokon serta kandungan Ca-dd, Mg-dd, N-totaI, pH, C-Organik, C/N rasio, dan
bobot akhir vermicompost. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan
acak Iengkap faktorial 2x2x4 dengan tiga ulangan sehingga diperoleh 48 satuan
percobaan. Perlakuan suhu terdiri dari dua taraf, yaitu : tanpa direndam (SO) dan
direndam (SI); Perlakuan kapur terdiri dari dua taraf, yaitu : tanpa kapur (KO) dan
diberi kapur 1% (KI); Perlakuan ampas tahu terdiri dari empat taraf, yaitu : tanpa
ampas tahu (PO), diberi ampas tahu 10% (PI), diberi ampas tahu 20% (P2) dan diberi
ampas tahu 30% (P3).
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perendaman (S 1) menyebabkan Iebih
cepatnya peningkatan jumiah dan bobot cacing tanah. Selain itu, perendaman secara
nyata meningkatkan kandungan Ca-dd dan Mg-dd vermicompost.
Periakuan
perendaman juga menghasilkan nilai C/N rasio vermicompost yang Iebih tinggi
dibandingkan nilai C/N rasio vermicompost pada perlakuan tanpa perendaman (SO).
Perlakuan perendaman menghasilkan vermicompost dengan nilai C-organik, N-totaI,
pH dan bobot yang Iebih rendah dibanding vermicompost yang dihasilkan pada
perlakuan tanpa perendaman.
Penambahan kapur pada media cenderung meningkatkan jumlah cacing,
produksi kokon dan pH vermicompost, tapi cenderung menurunkan kandungan Cadd, C-organik, N-total dan bobot vermicompost. Perlakuan kapur tidak berpengaruh
nyata terhadap kandungan Mg-dd vermicompost.
Pemberian ampas tahu pada taraf 30% nyata meningkatkan jumlah cacing,
bobot cacing dan N-total vermicompost. Pada bulan pertama, pemberian ampas tahu
pada taraf 10%,20% dan 30% nyata meningkatkan bobot cacing, jumlah kokon dan
pH vermicompost.
Pemberian ampas tahu cenderung menurunkan bobot
vermicompost. Pemberian ampas tahu tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan
Ca-dd dan Mg-dd vermicompost.
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TAHU, KAPUR, DAN PERLAKUAN
SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
CACING Lumbricus rubellus SERTA KUALITAS VERMICOMPOSTYANG
DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTORAN SAPI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ARMADI
A04496045
Program Studi IImu Tanah S-l
Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2001
J udul Penelitian
Pengaruh Pemberian Ampas Tahu, Kapur, dan Perlakuan
Suhu Terhadap Pertwnbuhan dan Perkembangan Cacing
Lumbricus Rubellus serta Kualitas Vermicompost yang
Dihasilkan dengan Menggunakan Media Kotoran Sapi
Nama Mahasiswa
Armadi
NomorPokok
A04496045
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Kamir R. Brata, MSc.
NIP. 130542202
Dr. Ir. lswandi Anas, MSc.
NIP. 130607613
ＱｋＮｾ［ｴｲｵｳＺｭ＠
Tanggal Lulus
Tanah
RIWAYAT IllDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 15 Juni 1978 sebagai anak kelima
dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Kamidi dan Ibu A. Tanjung.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Jrakah V Semarang
pada tahun 1990.
Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1
Semarang sampai tahun 1991 kemudian meneruskan ke SMPN 16 Medan dan
menyelesaikannya pada tahun 1993.
Pada tahun 1996 penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 11 Medan.
Pada tahun 1996 penulis diterima di Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis secara aktif menjadi asisten mata
kuliah Geomorfologi dan Analisis Landscape, dan mata kuliah Dasar-dasar Ilmu
Tanah.
SURU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
CACING Lumbricus rubellus SERTA KUALITAS VERMICOMPOSTYANG
DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTORAN SAPI
OLEH:
ARMADI
A04496045
PROGRAM STUDI ILMU TANAH S-l
JURUSAN TANAH
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
SUMMARY
ARMADI. The Influence of Soybean Curd Sludge Addition, Calcium Addition and
Temperature Treatment on the Growth and the Development of the Lumbricus
rubellus worm and the Quality of Vermicompost by using the Media of Manure.
(Supervised by KAMIR R. BRATA and ISWANDI ANAS).
Earthworm, gives to human beings, a lot of utilities and benefits. Nowadays,
people start to develop and to multiply it by using the technique of Vermiculture. The
growth and the development of earthworm is, among other things, influenced by the
availability of organic matter, acidity, humidity and temperature.
Every kind of
earthworm needs different sorts of condition for its growth and its development. Yet,
all this time, the vermiculture process executed, is still using a mixture of several
kinds of earthworms, which doesn't result an optimum growth and development of
worms. Purifying the different kinds of earthworms is needed in order to create an
optimum condition for the earthworm's growth and development and also, for the
vermicompost result, itself.
The aim of the research is to fmd out the influence of soybean curd sludge
addition, calcium addition and temperature treatment on the growth and the
development of the Lumbricus rubellus worm by using the media of manure.
The research was executed at the Physics and Land Conservation Laboratory,
Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University
(IPB). The Analysis of the vermicompost quality was done at the Laboratories of Soil
Science, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, IPB. The research was
held from February to November 2000.
Variables concerned and analysed include the quantity of worms, the weight
of worm, the quantity of cocoon produced and the components of exchangeable-Ca,
exchangeable-Mg, Total-N, pH, Organic-C, CIN ratio, and the fmal weight of media.
The experiment design used, is the factorial completely randomized design 2x2x4,
with 3 repetition, so as to get 48 units of experiments. The temperature treatment
includes 2 stages, which are: unsoaked (SO) and soaked (Sl). The calcium addition
includes also 2 stages, which are: without calcium added (KO) and calcium of 1%
added (S I). Soybean curd sludge addition includes 4 stage:s, which are:
without
soybean curd sludge added (PO), soybean curd sludge of 10 % added (PI), soybean
curd sludge of20% added (P2) and soybean curd sludge of30% added (P3).
The result of the research shows that the soaking treatment (81), causes a
more significant increase of quality and of weight of the earthworms.
Besides,
soaking treatment significant increases the components of exchangeable-Ca and
exchangeable-Mg of vermicompost. Soaking treatment also results a higher CIN ratio
value of vermicompost than the CIN ratio value of vermicompost, obtained without
soaking (SO).
Soaking treatment results vermicompost with value of Organic-C,
Total-N, pH and weight lower compared to vermicompost obtained without soaking
treatment.
The calcium adding to the media, on one side, tends to increase the quantity of
womlS, the quantity of cocoon produced, and pH of vermicompost, but, on the other
side, it is likely to decrease the components of exchangeable-Ca, Organic-C, Total-N
and the weight of vermicompost. The calcium added doesn't significantly affect the
components of exchangeable-Mg of vermicompost.
The soybean curd sludge of 30% added, significant increased the quantity of
worms, the weight of worms and the value of Total-N of vermicompost. During the
first month, the soybean curd sludge of 10%, 20% and 30% added, significant
increased the weight of worms, the quantity of cocoon produced, and pH of
vermicompost. The soybean curd sludge added tends to decreased the weight of
vermicompost. The soybean curd sludge added doesn't significantly influent the
components of exchangeable-Ca and exchangeable-Mg of vermicompost.
R1NGKASAN
ARMADI. Pengaruh Pemberian Ampas Tahu, Kapur dan Perlakuan Suhu terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing Lumbricus rubellus serta Kualitas
Vermicompost yang Dihasilkan dengan Menggunakan Media Kotoran Sapi
(di bawah bimbingan KAMIR R. BRATA dan ISWANDI ANAS).
Cacing tanah mempunyai banyak variasi kegunaan dan dewasa ini cacmg
tanah sudah mulai dikembangkan melalui teknik vermiculture. Peltumbuhan dan
perkembangan cacing tanah antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan bahan organik,
kemasaman, kelembaban dan suhu. Setiap jenis cacing tanah memerIukan kondisi
yang berbeda bagi perkembangan dan pertumbuhannya, tetapi selama ini proses
vermiculture yang dilakukan masih menggunakan campuran beberapa jenis cacing
tanah, sehingga perkembangan dan pertumbuhannya tidak optimal. PerIu pemurnian
jenis cacing agar dapat disediakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan
perkembangan cacing tanah serta untuk hasil vermicomposting itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas
tahu, kapur (CaC0 3) dan perIakuan suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
cacing Lumbricus rubellus dengan menggunakan media kotoran sapi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, Jurusan
Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Analisisis kualitas vermicompost
dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB.
dimulai pada Februari sampai November 2000.
Penelitian
Variabel yang diamati dan dianalisis meliputi jumiah cacing, bobot cacing dan
jumlah kokon serta kandungan Ca-dd, Mg-dd, N-totaI, pH, C-Organik, C/N rasio, dan
bobot akhir vermicompost. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan
acak Iengkap faktorial 2x2x4 dengan tiga ulangan sehingga diperoleh 48 satuan
percobaan. Perlakuan suhu terdiri dari dua taraf, yaitu : tanpa direndam (SO) dan
direndam (SI); Perlakuan kapur terdiri dari dua taraf, yaitu : tanpa kapur (KO) dan
diberi kapur 1% (KI); Perlakuan ampas tahu terdiri dari empat taraf, yaitu : tanpa
ampas tahu (PO), diberi ampas tahu 10% (PI), diberi ampas tahu 20% (P2) dan diberi
ampas tahu 30% (P3).
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perendaman (S 1) menyebabkan Iebih
cepatnya peningkatan jumiah dan bobot cacing tanah. Selain itu, perendaman secara
nyata meningkatkan kandungan Ca-dd dan Mg-dd vermicompost.
Periakuan
perendaman juga menghasilkan nilai C/N rasio vermicompost yang Iebih tinggi
dibandingkan nilai C/N rasio vermicompost pada perlakuan tanpa perendaman (SO).
Perlakuan perendaman menghasilkan vermicompost dengan nilai C-organik, N-totaI,
pH dan bobot yang Iebih rendah dibanding vermicompost yang dihasilkan pada
perlakuan tanpa perendaman.
Penambahan kapur pada media cenderung meningkatkan jumlah cacing,
produksi kokon dan pH vermicompost, tapi cenderung menurunkan kandungan Cadd, C-organik, N-total dan bobot vermicompost. Perlakuan kapur tidak berpengaruh
nyata terhadap kandungan Mg-dd vermicompost.
Pemberian ampas tahu pada taraf 30% nyata meningkatkan jumlah cacing,
bobot cacing dan N-total vermicompost. Pada bulan pertama, pemberian ampas tahu
pada taraf 10%,20% dan 30% nyata meningkatkan bobot cacing, jumlah kokon dan
pH vermicompost.
Pemberian ampas tahu cenderung menurunkan bobot
vermicompost. Pemberian ampas tahu tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan
Ca-dd dan Mg-dd vermicompost.
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TAHU, KAPUR, DAN PERLAKUAN
SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
CACING Lumbricus rubellus SERTA KUALITAS VERMICOMPOSTYANG
DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTORAN SAPI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ARMADI
A04496045
Program Studi IImu Tanah S-l
Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2001
J udul Penelitian
Pengaruh Pemberian Ampas Tahu, Kapur, dan Perlakuan
Suhu Terhadap Pertwnbuhan dan Perkembangan Cacing
Lumbricus Rubellus serta Kualitas Vermicompost yang
Dihasilkan dengan Menggunakan Media Kotoran Sapi
Nama Mahasiswa
Armadi
NomorPokok
A04496045
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Kamir R. Brata, MSc.
NIP. 130542202
Dr. Ir. lswandi Anas, MSc.
NIP. 130607613
ＱｋＮｾ［ｴｲｵｳＺｭ＠
Tanggal Lulus
Tanah
RIWAYAT IllDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 15 Juni 1978 sebagai anak kelima
dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Kamidi dan Ibu A. Tanjung.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Jrakah V Semarang
pada tahun 1990.
Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1
Semarang sampai tahun 1991 kemudian meneruskan ke SMPN 16 Medan dan
menyelesaikannya pada tahun 1993.
Pada tahun 1996 penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 11 Medan.
Pada tahun 1996 penulis diterima di Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis secara aktif menjadi asisten mata
kuliah Geomorfologi dan Analisis Landscape, dan mata kuliah Dasar-dasar Ilmu
Tanah.