KEGI ATAN BELAJAR 1

3. Hidraulic cranes

Hidraulik crane pada bengkel otomotif digunakan untuk mengangkat engine dari dalam ruang engine pada kendaranaan seperti pada gambar.8. Hidraulic crane adalah salah satu penggunaan system hydraulic yang paling sederhana selain dongkrak hydraulic. Crane ini dilengkapi dengan roda yang mudah untuk dipindah-pindahkan, sehingga sangat fleksibel dalam penggunaan tempat. Seperti semua system hydraulic, crane ini dilengkapi dengan silinder hydraulic dan piston pendorong, tangki fluida (minyak) dan sebuah pompa plunger.

Gambar.8. Sebuah Hydraulic Crane

Dalam pengoperasian hydraulic crane ini hampir sama yaitu tongkat pengungkit pompa plunger digerakan naik-turun sehingga memompa fluida pada tangki menekan ke dalam silinder hidraulik Dalam pengoperasian hydraulic crane ini hampir sama yaitu tongkat pengungkit pompa plunger digerakan naik-turun sehingga memompa fluida pada tangki menekan ke dalam silinder hidraulik

Gambar.9. Hidraulic crane untuk mengangkat engine

4. Hydraulic presses

Hidraulic presses pada bengkel otomotif banyak digunakan untuk membuka dan memasang bering, dapat juga dugunakan untuk membangunkan per daun dan pekerjaan lainya yang membutuhkan tanaga penekanan yang besar. Tenaga tekan yang dihasilkan mulai dari

10 ton, 15 ton, 30 ton dan bahkan ada yang sampai 100 ton, untuk yang kemampuan tekannya 10 dan 15 ton, unit silinder hidraulic piston dan 10 ton, 15 ton, 30 ton dan bahkan ada yang sampai 100 ton, untuk yang kemampuan tekannya 10 dan 15 ton, unit silinder hidraulic piston dan

Gambar.10. Hidraulic press 30 ton

Hydraulic press dalam pengoperasiannya sama seperti dongkrak hydraulic dan hydraulic crane yang membedakan, adalah langkah piston pendorongnya yang mengarah kearah bawah karena fungsinya untuk mengepress / menekan. Dalam hal pemeliharaannya juga hampir sama dengan system hydraulic lainnya selalu menjaga kebersihan dari system dan memeriksa secara berkala keadaan, fluida, pompa, silinder hidraulik dan system perpipaannya.

c. Rangkuman

Banyak sekali peralatan pada bengkel otomotif yang menggunakan system hydraulic. Sebagai contoh dongkrak hidraulik adalah salah satu alat yang menggunakan sistemhidraulic yang berfungsi untuk mengangkat kendaraan sampai ketinggian maksimal 30 Cm sampai dengan 40 Cm dari

lantai. Untuk mengangkat kendaraan lebih tinggi lagi digunakan Car lift dengan daya angkat yang lebih besar dan ketinggian maksimum sampai 200 Cm. Untuk mengangkat engine keluar dari dudukannya digunakan hydraulic crane yang mudah dan fleksibel dalam penggunaannya, serta untuk membuka dan memasang dengan tenaga tekan yang cukup besar dapat digunakan hydraulic press. Semua peralatan tersebut dibuat untuk memudahkan dan meringankan pekerjaan seorang teknisi otomotif. Dalam mengoperasikan semua peralatan yang mengguanakan system hydraulic selalu memeriksa peralatan hydraulik sebelum digunakan apakah dalam keadan baik dan layak digunakan. Periksa areal sekitar peralatan dari kemungkinan adanya orang atau benda lain yang dapat menyebabkan kecelakaan. Lakukan pekerjaan sesuai prosedur kerja dan standar operasional yang sudah ditetapkan. Perawatan yang harus selalu dilakukan adalah: menjaga peralatan system hydraulic selalu dalam keadaan bersih, selalu memeriksa keadaan fluida (minyak) pada tangki, apakah pompa hidraulik bekerja dengan baik ?, apakah ada kebocoran pada system ? apakah piston dapat kembali kedalam silinder dengan sempurna ?.

d. Tugas

P erhatikan sebuah kendaraan mobil, catat semua peralatan yang ada pada mobil tersebut yang menggunakan system hydraulik. Buat dalam bentuk laporan pengamatan.

e. Tes Formatif

1. Tuliskan fungsi dari peralatan ini:

a. Donkrak hydraulic

b. Car lift

c. Hydraulic crane

d. Hydraulic press

2. Tuliskan Tiga bagian utama dari system hydraulik pada dongkrak hidraulik !

3. Tuliskan Cara mengoperasikan car lift !

4. Tuliskan pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan bila perawatan berkala tiap tiga bulan. !

5. Hydraulic press dapat digunakan untuk pekerjaan apa saja.

f. Kunci Jaw aban

1. a. Untuk mengankat kendaraan pada salah satu sisi , depan atau belakang kendaraan sampai ketinggian tertentu masimal 30 Cm

b. Untuk mengangkat seluruh badan kendaraan sampai ketinggian maksimal 200 Cm

c. untuk mengangkat engine keluar dari dudukannya

d. Untuk memasang atau membuka dengan tenaga tekan yang cukup besar.

2. Pompa hydraulic plunger, reservoir / tangki fluida (minyak) dan silinder dengan piston hydraulic.

3 . Cara mengoperasikan Car Lift Lakuakan pada box panel:

1. Dengan menggunakan kunci khusus hidupkan system kelistrikan pada sakelar utama no 14. Posisi 0 berarti system dalam keadaan terputus (mati), bila posis 1 berarti system dalam keadan terhubung (hidup) siap untuk dioperasikan.

2. Untuk menaikan tekan tombol no 7

3. Untuk menurunkan tekan tombol no 8

4. Untuk memberitahukan dan menjaga keselamatan bahwa sedang dilakukan langkah penurunan car lift tekan tombol no 5 , sehingga sirine akan berbunyi.

5. Untuk menghentikan langkah menaikan atau menurunkan car lift, tekan tombol no 12 atau no 13

6. Untuk menaikan meja landasan tambahan, putar selector no 11 ke kanan.

untuk memutuskan rangkaiankelistrikan dan system hydraulic tekan tombol keadaan darurat no 9

8. Sebelum mengoperasikan car lift, terlebih dahulu pastikan wilayah sekitar carlift bebas dari orang-orang dan benda lainya.

9. Tempatkan kendaraan tepat pada pusat meja landasan dan cek apakah kedudukannya sudah kokoh/ tepat, tidak akan terjadi tergelincir.

10. Untuk melakukan pengangkatan kendaraan setting sakelar utama no 14 pada posisi 1, dan tekan tombol no 7 untuk menaikan.

11. Bila kedudukan yang diinginkan sudah tercapai lepaskan tombol dan tekan tombol no 5 untuk mengaktifkan tanda bahaya (keselamatan)

12. Untuk melakukan penurunan tekan tombol no 8 , bila langkah penurunan telah tercapai tekan tombol no 5 untuk mengaktifkan tanda bahaya (keselamatan).

4 . Pemeriksaan berkala untuk tiga bulan adalah :

1. Sirkuit hidraulik

1.2 Cek pengukur minyak pada tangki

1.2 Cek kebocoran minyak

1.3 Cek semua segel sambungan pipa

2. Baut dasar landasan

2.1 Cek pengencangan baut secara silang

3 . Pompa hidraulik

3.1 Cek suara-suara yang mencurigakan

3.2 . Cek pengencangan baut - baut pompa

5. Cek system keselamatan bekerja baik

6. Untuk melepas dan memasang bearing pada hub roda, Universal joint, dan lain lainnya serta dapat untuk mengepres pegas daun .

g. Lembar Kerja

Tujuan:

1. Dapat melakukan pemeriksaan rutin / berkala pada system hidraulik

2. Dapat melakukan perawatan secara rutin / berkala pada system Hidraul Alat dan Bahan:

1. Alat – alat tangan (hand tool)

2. Kain pembersih (majun)

3. Cairan pembersih

4. Sebuah cermin kecil

Keselamatan Kerja:

1. Pastikan Sistem rem bekerja dengan baik atau engine dalam keadan mati.

2. Pastikan tidak ada minyak / fluida hidraulik yang tercecer dilantai.

3. Pastikan ruangan dalam keadaan bersih.

4. Selalu memperhatikan K3 Langkah kerja:

1. Bukalah semua penutup / body yang menutupi system hydraulik

2. Periksalah mulai dari reservoir fluida / minyak hidraulik, apakah kurang, cukup, berubah warna dan kekentalannya dan sebagainya.

3. Periksalah pompa hidraulik pastikan tidak ada kebocoran internal

4. Periksalah bagian actuator pastikan silinder dapat bekerja sempurna, langkah batang silinder sesuai sfesifikasi.

5. periksalah sambungan – sambungan pipa atau selang

6. Periksalah keadaan pipa dan selang apakah berkarat, retak, pecah- pecah dan sebagainya.

NO n

Nama Komponen Yang

Hasil pemeriksaan Ket

diperiksa

1 Fluida / minyak hidraulik

2. Pompa hidraulik

3 Silinder tenaga

e. jenis

f. jumlah silinder

g. keadaan silinder

h. seal

4 Pipa dan selang

d. keadaan pipa

e. keadaan selang

f. keadaan fitting

Kesimpulan hasil pemeriksaan :

Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan belajar

Tujuan kegiatan belajar pada akhir pembelajaran peserta diklat dihrapkan dapat:

1. Menyebutkan semua komponen yang menggunakan system hydraulic yang ada pada kendaraan mobil.

2. Memeriksa kebocoran fluida pada komponen yang menggunakan system hydraulic.

3. Memeriksa kerusakan pada komponen yang menggunakan system hydraulic.

b. Materi

Pada sebuah kendaraan mobil banyak system pendukung yang menggunaklan tenaga hydraulik seperti : system penggerak rem, system penggerak kopling, system power steering dan sock absorber. System hydrailic sebagai system yang digunakan untuk mengoperasikan komponen tersebut, menggunakan cairan / fluida dan pipa / selang sebagai sarana untuk menstranfer tenaga . Komponen-komponen tersebut antara lain:

1. Komponen system rem

2. Komponen system penggerak kopling

3. komponen power steering

4. komponen shock absorber

5. dll Mari kita bahas satu persatu dari komponen-komponen tersebut diatas secara lebih mendalam. Pembahasan disini untuk memberikan dasar kepada peserta diklat agar dapat menguasi dengan mudah modul- 5. dll Mari kita bahas satu persatu dari komponen-komponen tersebut diatas secara lebih mendalam. Pembahasan disini untuk memberikan dasar kepada peserta diklat agar dapat menguasi dengan mudah modul-

1. Komponen system rem hydraulic

Sistem rem berperan penting dalam mengurangi kecepata, menghentikan dan memarkir kendaraan. Pada system rem mempunyai komponen yaitu: pedal rem, master silinder, pipa rem, silinder roda / silinder caliper, tromol / disc. Bila rem tidak berfungsi dengan baik dapat menimbulkana bahaya, hal ini pentingsekali masalah perawatan system rem dengan secermat mungkin.

Gambar 1. rangakaian system rem hydraulic pada mobil Pada

perawatannya memerlukan pengujian/ pemeriksaan awal untuk menentukan kerusakan pada system rem tersebut. Beberapa pengujian/ pemeriksaan :

1.1. Periksa gerak bebas pedal rem Gerak bebas yang besar disertai tahanan pedal yang ringan menunjukan bahwa udara ada dalam system hydraulic.

1.2. Periksa apakah seal primer silinder master bocor.

Untuk ini, tekan pedal rem dengan gaya kecil dan pelan. Jika pedal rem dapat ditekan sampai pembatasnya, seal primer bocor

Gamabar.2. Kebocoran pada seal Silinder master

1.3. Periksa batas permukaan cairan rem pada reservoir master silinder. Ada dua penyebab batas permukaan yang terlalu rendah ( permukaan cairan rem dibawah batas minimum). Keausan pada kanvas rem Kebocoran pada system hydraulic

I mformasi tambahan!!!

Ada tiga macam cairan rem: DOT 3 & 4 : Cairan erm berdasarkan etilglikol yang masih

racun, korosif, mengabsorbsi air dan merusak cat DOT 5 : Cairan rem berdasarkan oli silicon yang baru dipasarkan sebagai pengganti DOT 3 & 4 yang bersifat anti karat.

LHM : Liquid Hydraulic Mineral Cairan rem yang digunakan

pada kendaraan citroen.

Jangan menambah cairan rem tanpa mengetahui jenis cairan remnya

1.4. Periksa kebocoran pada master silinder. Periksa kebocoran pada sambungan pipa rem dan reservoir Periksa kebocoran pada seal sekunder. Jika ujung silinder dan disekelilingnya basah oleh cairan rem, berarti master silinder harus dioverhaul atau diganti.

Gambar.3. Kebocoran pada silinder roda

1.5. Periksa saluran pipa dan selang rem. Periksa pipa-pipa rem, apabila bocor atau berkarat keras, pipa rem harus diganti. Periksa selang-selang rem, jika permukaannya retak atau tergores, selang harus diganti.

Gamabar.4. Tempat pemeriksaan kebocoran

2. System kopling hydraulic

Kopling berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan tenaga putar engine ke transmisi, paada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Jika tinggi dan gerak bebas pedal kopling tidak benar, kendaraan tidak dapat dikendarai dengan lembut. Untuk menentukan kerusakan diperlukan pengujian dan perawtan system kopling dengan penggerak hydraulic antara lain :

Gamabar.5 . Siatem kopling hydraulic

2.1. Bila kopling tidak dapat bebas. Untuk menentukan komponen mana yang rusak lakukan hal sebagai berikut:

a. Berilah ganjalan pada roda – roda

b. Pasanglah rem tangan

c. Tekan pedal kopling kemudian hidupkan mesin

d. Lepaskan pedal kopling dengan tuas transmisi pada posisi

netral

Gambar. 6. Pemeriksaaan gerak bebas pedal kopling

e. Pindahkan tongkat perlahan-lahan keposisi mundur tanpa menginjak pedal dan tunggu gigi – gigi transmisi bersentuhan.

f. Bila gigi transmisi bersentuhan tekan pedal kopling perlahan.

g. Jangan memindahkan tongkat terlalu kasar karena akan

merusak gigi-gigi transmisi merusak gigi-gigi transmisi

i. Masalah kopling tidak dapat bebas dapat diketahui dengan mudah bila tongkat dipindahkan dari posisi netral ke posisi maju.

2.2. Periksa batas permukaan cairan kopling pada reservoir master silinder kopling. Jika permukaannya rendah tambahkan cairan kopling sampai garis batas MAX Rendahnya batas permukaan cairan kopling dapat disebabkan kerusakan pada system hydraulicnya.

2.3. Periksa saluran pipa dan selang kopling

a. Pemeriksaan hendaknya dilakukan di tempat yang cukup

terang.

b. Untuk memeriksa selang, pergunakan cermin/ kaca agar sekeliling (360  ) dapat terlihat secara menyeluruh.

Gambar. 7. . Pemeriksaan selang dengan cermin

PERLUNYA PERAWATAN CAI RAN REM DAN KOPLI NG

Cairan rem dan kopling digunakan untuk mengisi saluran pada rem dan kopling. Pada waktu pedal ditekan, tekanan piston pada master silinder dipindahkan oleh cairan rem dan kopling ke setiap silinder roda atau silinder pembebas pada kopling. Apabila cairan rem atau kopling keadaanya sampai terjadi kebocoran akan mengakibatkan system hydraulic gagal bekerja. Untuk itu perlu pemeriksaan tingginya cairan rem/ kopling pada reservoir master silinder secara berkala, untuk meeriksa terjadinya kebocoran atau tidak. Cairan rem adalah bahan yang hygroscopic , sehingga bila menyerap uap ar dari kelembaban udara akan berakibat menurunnya titik didih yang dimilikinya secara umum, kondisi semacam ini dapat menyebabkan penyumbatan uap (vapor lock) di dalam system hydraulic.

3. Sistem pow er steering

Untuk meringankan dan memudahkan dalam mengemudikan kendaraan sekarang ini hampir semua kendaraan menggunakan power streering. Power steering mempunyai dua tipe peralatan untuk menggerakan pompa power steering, yaitu tipe pompa yang digerakan oleh tenaga engine dan tipe pompa yang digerakan oleh motor listrik. Kedua tipe tersebut menggerakan pompa power steering untuk membangkitkan tekanan fluida dan tekanan fluida ini bekerja menekan piston yang berada di dalam ( power cylinder ) silinder tenaga yang akan memberikan tenaga pada gigi kemudi. Oleh karena itu bila diperlukan tenaga pengemudian yang besar, maka tekanan harus ditingkatkan. Variasi tekana fluida ini diatur oleh katup pengontrol ( control valve ) yang dihubungkan dengan steering main shaft.

Gamabar. 8. Sistem power steering.

3.1. Periksa tinggi permukaan cairan power steering.

1. Pertahankan kerataan kendaraan

2. Dengan mesin pada putaraan 1000 Rpm, putar roda kemudi dari lock ke lock ( posisi maksimum ) beberapa kali untuk menaikan temperatur minyak power steering

3. Periksa pembentukan busa dan emulsifikasi

Gambar. 9. Pembentukan busa dan tinggi minyak

4. Periksa tinggi minyak pada reservoir

PERHATI AN : Untuk mengganti cairan pow er steering perhatikan jenis cairannya. Ada dua jenis yang disarankan yaitu ATF DEXTRON atau DEXTRON I I dan ikuti yang disarankan pabrik pembuat kendaraan.

3.2. Periksa tekanan cairan power steering

1. Pasangkan pressure gauge

a. Lepaskan saluran tekan dari rumah gigi kemudi

b. Hubungkan sisi gauge dari pressure gauge ke saluran tekan dan sisi katup ke rumah gigi kemudi.

c. Keluarkan udara dari system. Hidupkan engine dan putar roda kemudi maksimum ke maksimum dua atau tiga kali.

d. Pastikan bahwa keadaan minyak tepat.

Gambar. 10. Pemasangan pressure gauge

2. Periksa dan pastikan bahwa temperatur minyak paling

rendah 80 derajatn Celcius.

3. Hidupkan engine dengan putaraan idle

4. Baca tekanan minyak pada saat katup tertutup, lihat buku panduan standart tekanan minimum yang diijinkan.

Gambar. 11. Pressure gauge saat katup terbuka & tertutup

5. Buka katup sepenuhnya

6. Lihat dan catat tekanannya pada 1000 Rpm

7. Lihat dan catat tekanannya pada 3000 Rpm

8. Lihat tekanannya pada posisi maksimum

9. Periksa kebocoran power steering

10. Ukur usaha kemudi

PERLUNYA PERAWATAN

Pada system power steering, cairan power steering disalurkan ke rumah gigi kemudi oleh pompa power steering, adanya tekanan minyak akan mengoperasikan piston yang ada di dalam rumah gigi kemudi, membantu dorongan pada system steer sewaktu roda kemudi diputar. Apabila cairan power steering kurang mencukupi, tekanan yang dihasilkan tidak mencukupi menyebabkan operasi dari steer berat dan menimbulkan suara-suara tidak normal.

4. Shock absorber

Shock absorber berfungsi untuk menyerap dan meredam gaya oskilasi yang di timbulkan oleh pegas pada system suspensi. Selain itu shock absorber memberikan kesempurnaan dan kenyamanan

dalam mengemudi karena memberikan sifat yang mencengkeram permukaan jalan dengan baik.

Shock absorber yang digunakan pada teknik automotive dari jenis telescopic yang menggunakan cairan/ fluida khusus yang disebut shock absorber fluid. Dalam shock absorber tipe ini, daya redam ditimbulkan/ dibangkitkan oleh adanya aliran tahanan ( flow resistance ) melalui lubang kecil ( orifice ) ketika piston bergerak turun naik.

Sekarang ini shock absorber yang banyak digunakan adalah konstruksi twin-tube atau mono tube dengan cara bekerja ganda ( multiple-action ). Shock absorber tipe mono-tube adalah shock absorber Ducarbon , yang diisi dengan gas nitrogen tekanan tinggi ( 20 – 30 kg/ cm )

Gambar. 12. Shock absorber tipe twin-tube Shock absorber tipe twin-tube dimana pada bagian dalam absorber shell terdapat salah satu silinder tekan ( pressure tube ), di dalam pressure tube terdapat piston yang bergerak naik turun. Pada bagian dasar piston rod sebuah piston valve dipasangkan untuk membangkitkan daya serap bila shock absorber mendapat tekanan.

Dibagian dalam silinder diisi fluida absorber 2/ 3 bagian reservoir chamber dan sisanya dipenuhi oleh udara yang bertekanan. Reservoir ini berfungsi sebagai tangki penyimpanan untuk fluida yang memasuki dan meninggalkan silinder.

Perawatan shock absorber:

4.1. Pemeriksaan kebocoran cairan hydraulic, bila bocor shock absoerber pada umumnya tidak dapat diperbaiki, sehingga harus diganti dengan yang baru.

4.2. Pemeriksaan kelonggaraan pada bantalan-bantalan karet

penahan shock absorber.

Gambar. 13. Pemeriksaan kebocoran sock absorber

4.3. Pemeriksaan kebocoran cairan hydraulic pada shock absorber yang digunakan pada suspensi jenis Mc Pherson, bila terjadi kebocoran harus diganti yang baru, tetapi ada jenis yang dapat diperbaiki (dibuka)

4.4. Pada suspensi Mc Pherson shock absorber merupakan juga bagian dari pengantar pada suspensi, perlu pemeriksaan kelonggaraan antara tabung dan batang peredam getaraan.

Gambar. 14. Kebocoran sock absorber tipe Mc Pherson.

4.5. Pemeriksaan fungsi shock absorber Tekan kendaraan mobil, kemudian lepas dan perhatikan gerakannya naik/ turun.

 Bila gerakannya segera berhenti berarti shock absorber

masih berfungsi dengan baik.  Bila gerakannya lebih dari dua kali berarti shock

absorber tidak berfungsi baik (jelek)

c. Rangkuman

Pada sebuah kendaraan mobil terdapat banyak sekali komponen pendukung kendaraan yang menggunakan system hydraulic yang Pada sebuah kendaraan mobil terdapat banyak sekali komponen pendukung kendaraan yang menggunakan system hydraulic yang

1. system rem berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan. Sebagai salah satu alat keselamatan yang vital pada kendaraan.

2. Sistem kopling berfunsi untuk mengubungkan atau membebaskan tenaga putar dari engine ke transmisi

3. Sistem power steering berfungsi untuk meringankan dan memudahkan dalam pengemudian kendaraan.

4. Shock absorber berfungsi untuk menyerap dan meredam gaya oskilasi

yang di timbulkan oleh pegas pada system suspensi. Semua system diatas menggunakan cairan/ fluida sebagai pengantar tenaga yang dihasilkan. Oleh karena itu pemeriksaan kebocoran adalah hal yang sangat penting pada setiap komponen yang menggunakan system hydraulic. Bila tidak terdapat kebocoran pemeriksaan apakah komponen tersebut masih berfungsi dengan baik juga merupakan hal yang harus dilakukan.

d. Tugas 3

1. Hapalkan semua sistem yang ada pada kendaraan yang menggunakan system hydraulic

2. Hapalkan semua fungsi dari setiap system tersebut.

3. Perhatikan dan catat system lainnya yang menggunakan system hydraulic pada sebuah kendaraan truck, bus, dan lain-lainnya. Buatkan laporan hasil pengamatan !

e. Tes Formatif 3

1. Tuliskan fungsi dari system rem pada kendaraan.

2. Tuliskan komponen-komponen dari system kopling hydraulic!

3. Mengapa menambah cairan rem harus dari jenis cairan yang sama!

4. Tuliskan langkah-langkah memeriksa tinggi cairan power steering!

5. Tuliskan pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan pada shoc absorber!

f. Kunci Jaw aban 3

1. Sistem rem pada kendarara berfungsi untuk mengurangi kecepata, menghentikan dan untuk memarkir kendaraan.

2. Pedal kopling, Master silinder, pipa dan selang, release cylinder, release fork.

3. Karena bila menggunakan jenis yang berbeda untuk membah akan dapat menimbulkan reaksi kimia yang tidak diinginkan dari dua jenis cairan yang berbeda dengan susunan kimia yang berbeda. Selain itu reaksi kimia dtersebut dapat menimbulkan penurunan kwualitas dari cairan rem tersebut.

4. a. Pertahankan kerataan kendaraan.

c. Dengan mesin pada putaraan 1000 rpm, putar roda kemudi dari posisi maksimum kiri ke maksimum kanan.

d. Periksa pembentukan busa dan emulsifikasi, bila terdapat busa berarti dalam system ada udara.

e. Periksa tinggi cairan pada reservoir, bila cairan terlalu dingin pastikan bahwa levelnya pada COLD LEVEL.

5. 1. Pemeriksaan kebocoran fluida sock absorber

2. Pemeriksaan kelonggaraan bantalan karet.

3. Pemeriksaan fungsi sock absorber.

g. Lembar kerja 3

1. Alat dan bahan

a. Alat

a.1. Peralatan tangan (hand tool)

a.2. Peralatan khusus rem dan kopling

a.3. Peralatan khusus power steering

a.4. Peralatan khusus sock absorber

a.5. Kaca cermin

a.6. kain lap

b. Bahan

b.1. Satu unit mobil lengkap dengan system kopling dan rem hydraulic, power steering dan shock absorber Mc Pherson.

b.2. Fluida rem, kopling, power steering dan shock absorber.

b.3. Cairan pembersih.

2. Keselamatan kerja.

a. Gunakan selalu pakaian kerja dengan baik.

b. Periksa kebersihan dan kelayakan ruang kerja

c. Persiapkan

yang mendukung keselamatan kerja

d. Pastikan kendaraan pada tempat yang benar dan tepat kedudukannya.

e. Letakan dan gunakan alat dan bahan praktek pada tempat yang tepat.

f. Jangan membuang cairan rem, kopling, power steering sembarangan karena dapat merusak lingkungan.

3. Langkah kerja

a. Persiapakan alat pada tempat yang benar

b. Persiapkan kendaraan yang akan diperiksa pada tempat yang benar, periksa semua penayan roda atau penyangga kendaraan sudah pada tempatnya yang benar.

c. Bersihkan semua kotoran yang menutupi komponen yang akan diperiksa.

d. Lakukakan pengamatan secara visual untuk memeriksa kebocoran pada semua system hydraulic yang ada pada kendaraan.

e. Lakukan pengetesan fungsi system hydraulic yang ada sesuai prosedur pabrik (SOP).

f. Catat dan beri tanda bila menemukan kejanggalan atau kerusakan pada system hydraulic.

g. Bila ada komponen yang rusak atau tidak berfunsi dengan baik maka komponen tersebut harus diganti.

h. Setelah selesai dengan pekerjaan jangan lupa kembalikan semua alat dan bahan pada tempatnya semula.

No Bagian yang diperiksa Hasil pemeriksaan Kesimpulan

1 Sistem rem hydraulic

2 Sistem kopling hydraulic

3 Sitem Power steering (kemudi tenaga)

4 Shock Absorber