Hubungan Kalimbubu Anakberu dan Senina/Sembuyak

Bagan 1: Hubungan Kalimbubu Anakberu dan Senina/Sembuyak

Kalimbubu (A) Sembuyak (A1 Senina (A2) masing2 memiliki Sesubklen Seklen / Lain klen

Anakberu (B) Sembuyak (B1) Senina (B2) masing2 memiliki: Sesubklen Seklen / Lain klen

Ket erangan

hubungan yang j elas t erpola berdasarkan j alur Anakberu- Kalim bubu. hubungan yang j elas dan bisa berpola berdasarkan m engikut j alur keker abat an A- B ( Anakberu- Kalim bubu) , karena m ereka m asing- m asing sesub- k len, t et api saat ini, t elah ada peny im pangan. Secara indiv idu di luar j alur k ek erabat an A- B, A1- B1 dapat m em bent uk j alur k ek erabat anny a sendiri y ang bert olak belak ang dengan j alur A- B di dalam subk len y ang sam a.

t ent u j elas, t erpola berdasark an j alur A- B ( Anakberu- Kalim bubu) , bisa pula t idak berpola berdasark an j alur k ek erabat an A- B m alah bisa sebalikny a A m enj adi anak beru bagi B2.

hubungan

kekerabat an

yang

belum

m asing- m asing m em puny ai Anak- beru dan Kalim bubuny a y ang bisa sam a dan bisa pula t idak sam a dengan j alur A- B.

Hubungan perkaw inan secara langsung adalah j alur A- B, sedangk an j alur A- B1 at au A- B2, at au B- A1 at au B- A2 adalah hubungan darah perkaw inan secara t idak langsung.

Dalam k eluarga A dan k eluarga B, secara indiv idu j elas hubungan k ek eabat an m erek a, A m enj adi Kalim bubu ( pem beri anak dara) bagi k eluarga B dan k eluarga B m enj adi Anakberu ( penerim a anak dara) dari k eluarga A.

Dalam keluarga A1 dan B1, w alaupun m ereka m asing- m asing sesubklen dengan keluarga A dan keluarga B, yang secara ot om at is j alur hubungan k ek erabat an m erek a sam a, t et api secara indiv idu j alur k ek erabat an ini t idak m ut lak sam a, sebab bisa t erj adi sebalikny a, di dalam k eluarga A1 dan k eluarga B1, k eluarga B1- lah y ang berposisi sebagai Kalim bubu bagi k eluarga A1.

Dalam k eluarga A2 dan k eluarga B2 bila m engikut j enj ang k ek erabat an keluarga A dan keluarga B, w alaupun t idak sesubklen, seharusnya hubungan m ereka bisa sam a dengan k eluarga A dan k eluarga B, t et api secara indiv idu j alur ini t idak m ut lak dem ik ian, sebab k asusny a sam a sepert i di dalam k eluarga A1 dan k eluarga B1. Di dalam k eluarga A2 dan k eluarga B2, k eluarga B2 bisa m enj adi Kalim bubu, bagi k eluarga A2 dan sebalikny a. Peluang t erj adi k et idak sam aan j alur k ek erabat an ini j auh lebih besar dibandingkan keluarga A1 dan keluarga B1, hal ini karena Dalam k eluarga A2 dan k eluarga B2 bila m engikut j enj ang k ek erabat an keluarga A dan keluarga B, w alaupun t idak sesubklen, seharusnya hubungan m ereka bisa sam a dengan k eluarga A dan k eluarga B, t et api secara indiv idu j alur ini t idak m ut lak dem ik ian, sebab k asusny a sam a sepert i di dalam k eluarga A1 dan k eluarga B1. Di dalam k eluarga A2 dan k eluarga B2, k eluarga B2 bisa m enj adi Kalim bubu, bagi k eluarga A2 dan sebalikny a. Peluang t erj adi k et idak sam aan j alur k ek erabat an ini j auh lebih besar dibandingkan keluarga A1 dan keluarga B1, hal ini karena

Di sinilah let ak sifat dem okrat is Daliken Si Telu. Seseorang berfungsi sebagai Kalim bubu at au Anakberu at au Senina/ Sem buyak bergant ung k epada sit uasi dan kondisi. Sifat nya bergiliran.

2 .2 .2 . D a lik e n Si Te lu Se ba ga i Fe n om e n a Psik o Bu da y a .

Yang dim aksud fenom ena psiko budaya dalam t ulisan ini adalah nilai budaya yait u rangkaian dari ide- ide, konsep, konsepsi yang hidup di dalam alam pikiran sebagian besar w arga suat u m asy arak at y ang berisi m engenai apa y ang harus dianggap pent ing dan berharga bagi k ehidupan m erek a.

Koent j araningrat ( 1983: 189; 1987: 5) m engk at egorik an k ebuday aan dalam t iga w uj ud y ait u ( 1) w uj ud k ebuday aan sebagai suat u k om plek s dari ide- ide, gagasan, nilai- nilai, norm a- norm a, perat uran dan sebagainy a, ( 2) w uj ud k ebuday aan sebagai suat u k om plek s ak t iv it as sert a t indak an berpola dari m anusia dalam m asy arak at , ( 3) w uj ud k ebuday aan sebagai benda- benda hasil k arya m anusia. Secara lebih k husus lagi, w uj ud y ang pert am a dibagi lagi k e dalam em pat t ingk at an yait u ( a) t ingkat nilai budaya, ( b) t ingkat norm a- norm a, ( c) t ingkat hukum , ( d) t ingk at at uran k husus. At au m engikut k onsep Parson ( 1985: 4- 5) y ang m em bagi k onsep at au ide at as t iga:

1. I de eksist ensial. I de ini dibaginya lagi at as dua yait u ide eksist ensial em pirik yait u ide- ide yang dapat dibukt ikan secara ilm iah dan ide eksist ensial non em pirik y ait u ide- ide y ang t idak dapat dibuk t ikan secara ilm iah. Norm a y ang m engat ur ide eksist ensial ini adalah kebenaran.

2. I de- ide norm at if. I de ini m enunj uk kepada keadaan yang dapat at au t idak dapat benar- benar eksis. Acuanny a buk an indikat if, m elainkan dalam suasana im perat if. Jik a sebuah k eadaan eksis, si ak t or m engasum sik anny a sebagai suat u k ew aj iban unt uk berusaha m em eliharany a, j ik a t idak eksis, si akt or m engasum sikan suat u kew aj iban unt uk berusaha m erealisasikanny a pada m asa m endat ang. Suat u ide adalah norm at if sepanj ang pem eliharaan at au pencapaian k eadaan- k eadaan y ang digam bark an dapat dianggap sebagai t uj uan ak t or.

3. I de im aginat if. I de im aginat if ini m enunj uk kepada kesat uan- kesat uan yang bukan m erupakan pem ikiran unt uk m enj adi eksis, dan j uga bukan m enj adi kew aj iban unt uk m erealisasikannya m enj adi eksis. Cont oh ide im aginat if ini sepert i yang t erdapat dalam karya- karya fiksi.

Dalam kehidupan sehari- hari ide- ide sepert i yang digam barkan oleh Parson dan Koent j araningrat di at as, dalam k ait an ide y ang t erdapat dalam daliken si t elu, t erm asuk ke dalam ide- ide norm at if ( Parson) , kom pleks dari ide- ide, gagasan, nilai- nilai, norm a- norm a, perat uran ( Koent j araningrat ) yait u berupa nilai budaya yang berw uj ud sebagai adat ist iadat , norm a- norm a, at uran- at uran, sopan sant un, yang m em punyai kekuat an unt uk m engat ur kehidupan bersam a. Berdasarkan definisi di at as, m aka nilai- nilai budaya yang t erdapat di dalam daliken si t elu, yang bersum ber dari int erak si t iga ak t or ( kalim bubu, anakberu, sem buy ak/ senina) m elahirkan nilai got ongroyong/ kebersam aan dan kekerabat an yang dilandasi dengan kasih sayang. Nilai inilah yang m engikat akt or yang t iga di at as.

2 .3 H u bu n ga n D a lik e n Si Te lu D e n ga n Pe n ge n da lia n Sosia l

Sepert i t elah diuraikan di at as bahw a nilai- nilai yang lahir dari int eraksi t iga ak t or ( kalim bubu, anakberu, sem buy ak/ senina) adalah nilai got ongroyong/ kebersam aan dan kekerabat an yang dilandasi dengan kasih sayang Sepert i t elah diuraikan di at as bahw a nilai- nilai yang lahir dari int eraksi t iga ak t or ( kalim bubu, anakberu, sem buy ak/ senina) adalah nilai got ongroyong/ kebersam aan dan kekerabat an yang dilandasi dengan kasih sayang

Bila dalam negara m oderen sekarang ini, m asalah sosial sangat banyak dan rum it karena m encakup segenap kehidupan sepert i kem iskinan, kej ahat an, disorganisasi k eluarga, m asalah generasi m uda, peperangan, pelanggaran t erhadap norm a- norm a m asyarakat , m asalah kependudukan, m asalah lingkungan dan birok rasi y ang berdim ensi buday a, dim ensi polit is, dim ensi indiv idu, m ak a m asalah sosial dalam m asyar akat Kar o dahulu belum ser um it saat ini, dim ensi m asalah sosial dalam m asy arak at Karo dom inan adalah m asalah peny im pangan t radisi ( bersifat buday aal) , j auh dari dim ensi polit is, y ait u m encak up peny im pangan dari t radisi y ang ada. Nam un bila dicerm at i lagi secara m endalam , m asalah sosial ini m elekat pada sist em sosial yang ada. Adapun sist em sosial it u m enurut Margono Slam et ( Solem an

B. Tanek o, 1994: 32) adalah ( 1) Keluarga, ( 2) Ekonom i, ( 3) Pem erint ahan, ( 4) Agam a dan Norm a- norm a, ( 5) Pendidikan dan Penerangan Um um , dan ( 6) Kelas Masyarakat . Sedangkan m enurut Karl Mannheim , ada lim a alat yang dapat m enst abilkan m asy arak at pert am a k ont rol sosial dan w ew enang, k edua adat ist iadat , k et iga norm a huk um , k eem pat prest ise dan k elim a k epem im pinan sert a int erpret asi filosofis dan sosiologi t erhadap nilai.

Pengendalian sosial adalah suat u sist em yang m enekankan dan m enghukum m anusia yang m enim bulkan ket egangan- ket egangan dalam m asyarakat . Sist em ini ak an m endorong w arga m asy arak at unt uk berperilak u sesuai dengan adat dan hukum yang berlaku dem i ket erat uran dan kelangsungan kehidupan m ereka. Pengendalian sosial t erj adi apabila suat u kelom pok m enent ukan t ingkah laku kelom pok lain, kelom pok m engendalikan perilaku anggot anya, at au kalau pribadi- pribadi m em pengaruhi t ingkah laku pihak lain. Dengan kat a lain, pengendalian t erj adi apabila seseorang diaj ak at au dipak sa unt uk bert ingk ah lak u sesuai dengan keinginan pihak lain, baik apabila hal it u sesuai dengan kehendaknya m aupun t idak. Dan m erupakan suat u kekuat an unt uk m engorganisir t ingkah laku sosial budaya, sehingga pengendalian sosial m em punyai kekuat an yang m em bim bing m anusia. Di sam ping it u, t elah m enj adi k eny at aan pula bahw a k ehidupan suat u m asy arak at , senant iasa diat ur oleh norm a- norm a at au kaidah- kaidah yang m em ungkinkan m erek a dapat m elak sanak an fungsiny a m asing- m asing, baik secara pribadi m aupun unt uk kepent ingan kelom pok m asyarakat sert a keseluruhan.

Ciri ut am a dari suat u m asy arak at ialah adany a k ebuday aan sebagai hasil dari berbagai karya, rasa dan cipt anya selaku m ahluk berakal, baik unt uk m elindungi dirinya sendiri dari keganasan alam m aupun dalam rangka m enaklukkannya, at aupun unt uk m enyelenggarakan hubungan hidup berm asyarakat secara t ert ib dan ut uh. Salah sat u karya, rasa dan cipt a unt uk m enyelenggarakan kehidupan yang t ert ib dan ut uh it u ialah lahirnya nilai- nilai yang beruj ud norm a- norm a yang berisi ket ent uan- ket ent uan, bagaim ana seharusnya t indakan anggot a m asyarakat yang t ert ib. Nilai- nilai ini bukan hanya t erdiri dari hasil karya, rasa dan cipt a m anusia saj a, akan t et api j uga yang berasal dari luar kehendak m anusia yait u norm a- norm a agam a yang berasal dari Tuhan.

Adat ist iadat senant iasa t um buh dan berkem bang berdasarkan kebut uhan m asyarakat yang nyat a, cara berpikir dan pandangan hidup yang secara keseluruhan m erupak an k ebuday aan dari m asy arak at penduk ungny a, dim ana adat ist iadat it u hidup dan berkem bang. Adat ist iadat pada suat u t em pat m erupak an norm a- norm a yang t elah berlaku sepanj ang m asa dan t elah diw ariskan secara t urun t em urun sehingga m erupakan sesuat u yang harus dipat uhi, ket ika m enyelenggarakan kepent ingan bersam a. Norm a- norm a t ersebut berlaku karena t ekanan dari m asyarakat pendukungnya dan t okoh- t okoh adat . Walau dem ikian, perlu j uga diperhat ikan bahw a adat ist iadat dapat saj a berubah sew ak t u- w ak t u dengan t im bulnya perist iw a- perist iw a at aupun kebut uhan- kebut uhan baru yang m em erlukan penyelesaian dan penyesuaian secara baru pula. Jika suat u keadaan dan kebut uhan t ert ent u t im bul dalam m asy arak at dan m asy arak at m engadopsiny a m ak a t erbent uk lah norm a- norm a baru y ang dalam prak t ek dapat m enggant ikan adat - ist iadat y ang lam a.

Adanya hukum sebagai salah sat u kaidah sosial, m erupakan suat u kenyat aan y ang sulit unt uk dibant ah. Sulit m em bay angk an adany a suat u m asy arak at t anpa hukum , baik it u hukum yang t ert ulis m aupun hukum yang t idak t ert ulis. Masyarakat m em but uhkan ket ert iban dan j am inan hak- haknya sedangkan kepast ian dan ket ert iban it u sendiri m erupakan t uj uan dari hukum . Yang m em bedakan hukum dengan norm a ialah penat aannya ( hukum ) dapat dipaksakan dengan cara yang t erat ur dengan m em ak ai alat - alat k ek uasaan y ang t elah dit ent uk an bat as- bat as w ew enangnya oleh hukum pula, sedangkan norm a sam a sekali t idak m em punyai alat m em aksa sepert i hukum .

Adat dan huk um adat secara t eorit is sulit dibedak an k arena k eduany a berkait an erat . Pada m asy arak at Karo adat dan huk um adat dipergunak an secara bersam aan. Adat dan huk um adat m em puny ai ikat an dan pengaruh y ang k uat , pengaruhnya sert a daya ikat nya yang sangat kuat bergant ung kepada m asyarakat huk um adat it u, t erut am a berpangk al t olak dari perasaan k eadilan y ang dilahirkanny a, at au diberik anny a.

Adat ist iadat yang m engandung m akna hukum m em iliki fungsi pengat ur, penert ib dan pengam an k ehidupan m asyarak at . Penegak k eadilan, j uga sebagai penggerak dan pendorong pem bangunan, dan perubahan m enuj u m asyarakat yang dicit a- cit ak an. Hal lainny a y ang m enj adi pendorong sebagai pendorong, penert ib adalah fak t or penj am in k eseim bangan dan k eserasian y ang dinam is dalam m asy arak at y ang m engalam i perubahan cepat .

Daliken si t elu adalah ak t or penggerak adat ist iadat m asy arak at Karo. Hubungan daliken si t elu dengan pengendalian sosial j elas. Di dalam " t ubuh" daliken si t elu ada dua unsur, unsur pert am a adalah sist em m asy arak at y ang bersifat t erbuka. I ni berhubungan dengan m anusia sebagai subyek dan obyek. Unsur yang k edua adalah psiko buday a. I ni berhubungan dengan nilai, alat unt uk m engendalikan, alat unt uk m engikat akt or yang t iga t ersebut .

Menurut Singarim bun ( 1962) segala k egiat an sosial pada m asa lalu baik it u yang berkait an dengan polit ik, hukum , ekonom i, rit ual dan lainlain, selalu diselesaikan bersendi k epada k ek erabat an. Fak t or k eam anan adalah suat u m asalah yang serius m asa it u, hal ini karena kekuasaan polit ik yang um um nya bergandengan dengan penj agaan k eam anan, m asih t erpecah belah. Di dalam j aringan- j aringan kekerabat an, hal ini m em egang peranan yang m enent ukan, baik di dalam keselam at an individu m aupun keselam at an kam pung sebagai suat u persekut uan hidup y ang t erpent ing. Jaringan- j aringan k ek erabat an y ang dim ak sud ini j uga m elalui saluran- saluran t ri t unggal, daliken si t elu ( anakberu senina dan kalim bubu) bersam a penghulu desa m em punyai peranan m asing- m asing di dalam m elak sanak an, m em erint ah dan huk um di dalam art i luas. Diant ara m erek a t erj alin suat u hubungan m asing- m asing dengan fungsinya, sehingga t erbent uklah suat u Menurut Singarim bun ( 1962) segala k egiat an sosial pada m asa lalu baik it u yang berkait an dengan polit ik, hukum , ekonom i, rit ual dan lainlain, selalu diselesaikan bersendi k epada k ek erabat an. Fak t or k eam anan adalah suat u m asalah yang serius m asa it u, hal ini karena kekuasaan polit ik yang um um nya bergandengan dengan penj agaan k eam anan, m asih t erpecah belah. Di dalam j aringan- j aringan kekerabat an, hal ini m em egang peranan yang m enent ukan, baik di dalam keselam at an individu m aupun keselam at an kam pung sebagai suat u persekut uan hidup y ang t erpent ing. Jaringan- j aringan k ek erabat an y ang dim ak sud ini j uga m elalui saluran- saluran t ri t unggal, daliken si t elu ( anakberu senina dan kalim bubu) bersam a penghulu desa m em punyai peranan m asing- m asing di dalam m elak sanak an, m em erint ah dan huk um di dalam art i luas. Diant ara m erek a t erj alin suat u hubungan m asing- m asing dengan fungsinya, sehingga t erbent uklah suat u

Perobahan- perobahan pada m asyarak at Karo berlangsung t erus, sam pai j am an penj aj ahan Jepang dan sam pai j am an kem erdekaan. Hal yang t et ap m enarik adalah dengan berkem bangny a agam a- agam a sepert i Krist en dan I slam disam ping agam a t radisional Perbegu, sam a- sam a t et ap m em upuk sist em k ek erabat an pat rilinial, w alaupun di sana sini ada penyesuaian sesuai dengan nilai- nilai yang dibaw a agam a t ersebut .

Sifat - sifat khas dari organisasi kem asyarakat an Karo sepert i klen, sist em w arisan dan k esenian t radisional t et ap dipupuk sam pai saat ini. Tri t unggal daliken si t elu, anakberu, senina, kalim bubu t et ap m em punyai fungsi yang pent ing. Daliken si t elu senant iasa m erupakan dinam ika yang t ak t erkalahkan oleh j am an unt uk m enggerak k an m usyaw arah dan got ong roy ong dan ak t ifit as y ang lain di dalam k ehidupan sosial pada m asyarak at Karo.

Set elah j am an k em erdekaan beberapa hirarki dari peradilan sepert i Bale Kut a dan Bale Urung dilenyapkan secara yuridis. Nam un peranan daliken si t elu , t et api efekt if m enyelesaikan m asalah sosial yang berhubungan dengan hal- hal perdat a dan sam pai bat as t ert ent u j uga m eny elesaik an perkara pidana.

Dalam sebuah ilust rasi, dahulu, bila seorang ingin m enyam paikan dak w aanny a k epada pihak y ang berw aj ib, biasany a pihak y ang berw aj ib selalu m enganj urkan agar persoalan y ang hendak diselesaikan k epadany a, sebaikny a diselesaikan dahulu m elalui anakberu, senina. I ni m enunj ukkan bahw a daliken si t elu berperanan di dalam bidang huk um dan k ont rol sosial.

Mem ang pelaksanaan nilai- nilai yang t erdapat di dalam daliken si t elu, sebagai alat pengendalian sosial bukan suat u t erapi j it u unt uk m engendalikan suat u m asalah sosial y ang ada di dalam m asy arak at Karo. Terapi y ang diberik an daliken si t elu dalam m engendalikan m asalah sosial sifat nya t em porer, agar m asalah sosial y ang m uncul dapat dit ek an sek ecil sehingga dam pak dan im pak ny a bagi m asyarak at Karo, dapat dit ek an sem inim al m ungk in, dengan dem ik ian sist em y ang ada di dalam m asy arak at Karo dapat berj alan sepert i biasany a.

Jadi m em aham i daliken si t elu m elalui konsep pendekat an pengendalian sosial adalah m em aham i bagaim ana cara berpikir dan cara bert indak ak t or y ang t iga ( kalim bubu, anakberu, senina/ sem buy ak) , baik secara keseluruhan, m aupun secara pribadi, berdasark an nilai k ek erabat an, k ebersam aan dan got ong roy ong y ang dilandasi nilai k asih say ang, m engarahk an, m em bina, m engaj ak , m em bim bing at au bahk an m em ak sa w arga m asy arak at agar m au m em at uhi nilai- nilai dan k aidah- k aidah adat ist iadat Karo.

Penggunaan t eori pengendalian sosial unt uk m em aham i ke m ana m asyarakat m au diarahkan, sedangkan daliken si t elu, sebagai alat unt uk m em baw a m asy arak at et nis Karo k e k ondisi y ang ingin dit uj u, berdasar dan berlandaskan nilai- nilai buday a Karo sepert i y ang t erdapat di dalam daliken si t elu.

Alur pengendalian berdasarkan daliken si t elu adalah sepert i dalam bagan berik ut ini.

Bagan 2: DALI KEN SI TELU SEBAGAI SARANA PENGENDALI AN SOSI AL

DALIKEN SI TELU Sistem Sosial : Sis. Masy. Bersifat Terbuka - Keluarga Psiko Budaya (Nilai-Nilai)

Tujuan Penyimpangan Sosial - Menjaga tatatertib bersama

dalam Keluarga:

- Melindungi/menjaga hak asasi - Perkawinan - Menjaga kepentingan ekonomi - Warisan

Sosial dan Budaya - Perceraian - Menjaga kelangsungan hidup - Konflik - Membentuk kepribadian warga

Kondisi ideal yang Pemecahan masalah diharapkan: sikap tunduk

berdasarkan nilai gotong dan patuh pada norma

royong. kekerabatan,

norma, nilai-nilai budaya

patrilineal.

dan aturan yang ada berdasarkan adat istiadat Karo.

Ket erangan

1. Definisi Pengendalian Sosial yang diaj ukan dalam kerangka t eori ini suat u proses, baik y ang direncanak an at au t idak direncanak an y ang bert uj uan unt uk m engaj ak , m em bim bing at au bahk an m em ak sa w arga m asy arak at agar m em at uhi nilai- nilai dan kaidah- kaidah yang berlaku. ( Soerj ono Soekant o) .

2. DALI KEN SI TELU SEBAGAI SARANA PENGENDALI AN SOSI AL diart ik an bagaim ana daliken si t elu m engendalikan, m enyelesaikan m asalah- m asalah sosial y ang t im bul di dalam m asy arak at Karo, dengan berpegang k epada nilai k ek erabat an, got ong roy ong dan k ebersam aan y ang berlandaskan sist em pat rilineal.

3. Daliken Si Telu adalah landasan sist em k ek erabat an j uga berfungsi m enj adi landasan bagi sem ua k egiat an, k hususny a k egiat an y ang bert alian dengan pelak sanaan adat ist iadat dan int ereak si ant ar sesam a m asy arak at Karo. Daliken si t elu diduk ung oleh t iga pihak ( ak t or) y ang dik enal dengan 3. Daliken Si Telu adalah landasan sist em k ek erabat an j uga berfungsi m enj adi landasan bagi sem ua k egiat an, k hususny a k egiat an y ang bert alian dengan pelak sanaan adat ist iadat dan int ereak si ant ar sesam a m asy arak at Karo. Daliken si t elu diduk ung oleh t iga pihak ( ak t or) y ang dik enal dengan

4. Masalah Sosial adalah penyim pangan t ingkah laku dari t endensi sent ral. Peny im pangan ada dua pert am a y ang dapat dit erim a ( deviasi) dan t idak dapat dit erim a ( diferensiasi) . Masalah sosial ini m elekat dalam sist em sosial. Menurut Margono Slam et sist em sosial t erdiri dari ( 1) Keluarga, ( 2) Ekonom i, ( 3) Pem erint ahan, ( 4) Agam a dan Norm a- norm a, ( 5) Pendidikan dan Penerangan Um um , ( 6) Kelas Masy arak at . Dalam k ait an ini sist em sosial yang dipilih adalah keluarga, m asalah sosial yang m elekat dalam k eluarga Karo ant ara lain adalah perkaw inan dan perj odohan, pem bagian w arisan, perceraian, k onflik, berzina. Dalam set iap m eny elesaik an m asalah sosial selalu bersifat prevent if ( cegah) , dan represif ( t indak) dengan berpedom an k epada nilai k ek erabat an, got ong royong dengan m em pert ankan/ berlandaskan sist em pat rilineal) .

5. Alat pengendali m asalah sosial secar a um um adalah ( 1) kont r ol sosial dan w ew enang, ( 2) adat ist iadat , ( 3) norm a hukum , ( 4) prest ise dan kepem im pinan, ( 5) int erpret asi filosofis dan sosiologi t erhadap nilai ( Karl Mannheim ) , ( 6) daerah- daerah angker, suci. Dalam kait an daliken si t elu sebagai alat pengendali m asalah sosial yait u daliken si t elu sebagai adat ist iadat , dan int erpret asi filosofis dan sosiologi t erhadap nilai yang dikandungnya ( nilai kekerabat an, got ong royong dengan m em pert ahankan/ berlandaskan sist em pat rilineal) .

6. Sifat dan cara pengendalian m asalah sosial t ersebut adalah bersifat prevent if ( cegah) dan represif ( t indak ) , t ergant ung k asusny a, dan alat yang dipergunakan dengan m em pergunakan nilai- nilai kekerabat an, got ong royong dengan m em pert ahankan/ berlandaskan sist em pat rilineal.

BAB I I SI STEM SOSI AL D AN BUD AYA M ASYARAKAT KARO

2 .1 Asa l Usu l Et n is da n N a m a Ka r o.

Daerah Sum at era Ut ara t erdiri dari daerah pant ai, dat aran rendah, dat aran t inggi dan pegunungan. Daerah pant ai t erlet ak sepanj ang pesisir t im ur dan barat dan bersam bung dengan dat aran rendah t erut am a di bagian t im urny a. Dat aran Karo, Toba dan Hum bang m erupakan dat aran t inggi, sedangkan pegunungan bukit barisan yang m em buj ur di t engaht engah dari ut ara ke selat an m erupakan daerah

pegunungan. Luas daerah Sum at era Ut ara sekit ar 71.680 km 2 dan t erlet ak ant ara 1 dengan 4 lint ang Ut ara dan ant ara 98 dengan 100 buj ur t im ur. Penduduk pribum i Sum at era Ut ara t erdiri dari suk u Melay u, Bat ak Toba, Karo, Sim alungun, Pak pak Dairi, Pesisir, Mandailing dan Nias, dengan m at a pencaharian sehari- hari adalah bert ani.

Berdasark an m it os y ang ada, asal- usul suk u di Sum at era Ut ara bervariasi, ada yang m engusut asal- usul leluhurnya dari langit yang t urun di puncak gunung Pusuh Buhit ( Toba) , ada y ang berasal dari lapisan y ang paling indah y ang disebut Tet oholi Ana'a yang t urun di w ilayah Gom o ( Nias) , ada yang berasal dari t urunan Raj a I skandar Zulkarnain yang t urun di Bukit Sigunt ang Palem bang ( Melayu) . Berdasark an perkiraan- perk iraan y ang disusun para ahli, penduduk asli Sum at era Ut ara ini berasal dari Hindia Belakang yang dat ang ke kaw asan ini secara bert ahap. Hal inilah m ak a k em udian corak ragam buday a penduduk pribum i Sum at era Ut ara dit em uk an perbedaan- perbedaaan.

Dalam m asy arak at Karo pun, ada dit em uk an m it os t ent ang asal usul et nis ini. Mit os ini t idak berkait erat dengan hal- hal yang sulit dit elusuri oleh akal sepert i yang m engusut asal- usul leluhurnya dari langit yang t urun di puncak gunung Pusuh Buhit ( Toba) , at au yang m engusul asal usulnya dab berkesim pulan dari lapisan y ang paling indah y ang m erek a sebut Tet oholi Ana'a y ang t urun di w ilay ah Gom o ( Nias) , at au yang m engkait kannya dengan t urunan Raj a I skandar Zulkarnain yang t urun di Buk it Sigunt ang Palem bang ( Melay u) . Dalam m asyarak at Karo m it os

t ersebut berkait an dengan t ot em 16 . Misalnya haram m engkonsum si daging binat ang sepert i Kerbau Put ih, oleh subk len Sebay ang, Burung Balam oleh subklen klen Tarigan, Anj ing oleh subklen Brahm ana.

Dalam beberapa lit erat ur t ent ang Karo, et im ologi Karo berasal dari k at a Haru. Kat a Haru ini berasal dari nam a keraj aan Haru y ang berdiri sek it ar abad 14 sam pai abad 15 di daerah Sum at era Bagian Ut ara. Kem udian pengucapan k at a Haru ini berubah m enj adi Karo. I nilah diperkirak an aw al t erbent uk ny a nam a Karo.

Menurut Sangt i ( 1976: 130) dan Sinar ( 1991: 1617) , sebelum k len Karo- Karo, Gint ing, Sem biring, Tarigan dan Perangin- angin m enj adi bagian dari m asyarak at Karo sekarang, t elah ada penduduk asli Karo pert am a yakni klen Karo Sekali. Dengan k edat angan k elom pok k len Karo- Karo, Gint ing, Sem biring, Tarigan dan Perangin- angin, akhirnya m em buat m asyarakat Karo sem akin banyak. Klen Gint ing m isalnya adalah pet ualangan yang dat ang ke Tanah Karo m elalui pegunungan Layo Lingga, Tongging dan ak hirny a sam pai di dat aran t inggi Karo. Klen Tarigan adalah pet ualangan yang dat ang dari Dolok Sim alungun dan Dairi. Perangin- angin adalah

16 Tot em y ait u k epercay aan ak an adany a hubungan gaib ant ara sek elom pok orang - sesek ali dengan seseorang - dengan segolongan binat ang at au

t anam an at au benda m at i sebab dipercay ai ant ara benda- benda it u dengan dirinya ada suat u hubungan yang erat dan sangat khusus.

pet ualangan y ang dat ang dari Tanah Pinem Dairi. Sem biring diident ifik asik an berasal dari orang- orang Hindu Tam il y ang t erdesak oleh pedagang Arab di Pant ai Barus m enuj u Dat aran Tinggi Karo, karena m ereka sam a- sam a m enuj u dat aran t inggi Karo, kondisi ini akhirnya, m enurut Sangt i m endorong t erj adi pem bent ukan m erga si lim a. Pem bent ukan ini bukan berdasarkan asal ket urunan m enurut garis bapak ( secara genealogis pat rilineal) sepert i di Bat ak Toba, t et api sesuai dengan proses peralihan pert um buhan dan perkem bangan m asy arak at Karo Tua k epada m asy arak at Karo Baru yakni lebih kurang pada t ahun 1780. Pem bent ukan ini berkait an dengan k eam anan, sebagai salah sat u j alan k eluar unt uk m engat asi pergolak an ant ara orang- orang y ang dat ang dari k eraj aan Aru dengan penduduk asli.

Kini pem bent ukan klen ini akhirnya m elahirkan m erga si lim a ( klen yang lim a) y ang t idak dapat dipisahk an dari m asy arak at Karo saat ini. Ak hirny a m asy arak at Karo yang t erdiri dari m erga si lim a yang berdom isili di dat aran t inggi, kem udian m enyebar ke berbagai w ilayah di sekit arnya, sepert i ke Deli Serdang, Dairi Langkat , Sim alungun dan Tanah Alas ( Aceh Tenggara) . Bahkan secara individu kini m ulai m enyebar ke seluruh w ilayah I ndonesia, m aupun ke luar w ilayah negara I ndonesia..

2 .2 D a e r a h W ila ya h Bu da ya M a sya r a k a t Ka r o

Menurut Neum ann ( 1972: 8) w ilay ah Karo adalah suat u w ilay ah y ang luas, y ang t erlepas dari perbedaan- perbedaan ant ar suk u, y ang m enganggap diriny a t erm asuk k e dalam Bat ak Karo, y ang berbeda dengan Bat ak Toba, Bat ak Pak - Pak , Bat ak Tim ur ( ?= Sim alungun) . Seluruh perpaduan suku- suku Bat ak Karo diikat oleh suat u dialek y ang dapat dim engert i dim ana- m ana dan ham pir t idak ada perbedaanny a ant ara y ang sat u dengan y ang lain. Bangsa Bat ak Karo berada di Langk at , Deli Serdang, dan Dat aran Tinggi Karo sam pai Tanah Alas ( Propinsi Aceh = Aceh Tenggara) . Sem ent ara it u Parlindungan ( 1964: 495) m em bagi w ilay ah Karo m enj adi dua bahagian yait u Wilayah Karo Gunung, w ilayah ini t erlet ak 1000 m et er di at as perm ukaan laut yang m encakup di sekit ar Gunung Sinabung dan Gunung Sibay ak , dan w ilay ah Karo Dusun, 100 m et er di at as perm uk aan laut . Wilay ah ini berada di luar dari Wilayah Karo Gunung. Daerah ini boleh j adi m encakup Langkat , Deli Serdang, Sim alungun, Pak- Pak Dairi sam pai Tanah Alas.

Berdasark an perkiraan Neum ann dan Parlindungan di at as, w ilay ah buday a Karo pada zam an sebelum kedat angan Belanda sangat luas. Nam un set elah k edat angan Belanda ( Put ro, 1981) , w ilay ah Karo ini dibagi at as beberapa daerah. Pem bagian ini berm ot if kepent ingan polit ik pem erint ahan j aj ahan Belanda.

1. Pada t ahun 1908 ( st bl no. 604) dit et apkan bat as- bat as Kabupat en Karo dengan Kabupat en Dairi, dengan m em asuk k an daerah Karo Baluren, sepanj ang sungai renun kecam at an Tanah Pinem dan Kecam at an Lingga, m asuk m enj adi daerah Kabupat en Dairi.

2 . Pada t anggal 19 April 1912, dengan besluit Gov erm ent Bij blad No. 7645, m enet apk an bat as- bat as Kabupat en Karo dengan Kabupat en Sim alungun sekarang dengan m em asukkan Urung Silim a Kut a k e dalam daerah t ingk at I I Kabupat en Sim alungun.

3 . Pada t anggal 19 April 1912, dengan besluit Gov erm ent No. 17, t elah dit et apk an pula bat as ant ara Kabupat en Karo sek arang dengan Deli Hulu, dengan m em isahkan seluruh pant ai Tim ur dengan Kabupat en Karo sekarang.

4 . Karo Bingei, yang t erdiri dari kecam at an Selapian dan kecam at an Bahorok dim asuk k an k e Kabupat en Langk at sek arang.

5 . Karo Dusun, yang t erdiri dari kecam at an Serbanyam an, kecam at an Sunggal dan k ecam at an Delit ua dim asuk k an k e Kabupat en Deli Serdang.

6. Karo Tim ur, dim asuk k an k e daerah t ingk at I I Kot am ady a Medan.

Pada m asa penj aj ahan Belanda, pem erint ahan j aj ahan Belanda m em bagi daerah Karo dibagi m enj adi 5 w ilay ah y ang t erdiri dari ( 1) Wilay ah Lingga, ( 2) Wilayah Sarinem bah, ( 3) Wilayah Suka, ( 4) Wilayah Barusj ahe, dan ( 5) Wilayah Kut abuluh. Masing- m asing w ilay ah ini t erdiri dari beberapa desa.

Pada m asa Pem erint ahan Jepang, w ilay ah ini t idak m engalam i perubahan. Nam un set elah I ndonesia m erdeka w ilay ah ini m asuk m enj adi bagian daerah t ingk at

I I Kabupat en Karo y ang dik epalai oleh seorang Bupat i y ang berkeduduk an di Kabanj ahe. Kini yang m asuk ke dalam daerah w ilayah Karo secara polit ik adalah y ang t erlet ak dan m asuk k e dalam w ilay ah Kabupat en Tingk at I I Karo dengan ibu- k ot any a berkeduduk an di Kabanj ahe,

Bat as- bat asny a adalah: - Sebelah Ut ara dengan Langk at dan Deli Serdang - Sebelah Selat an dengan Dairi dan Danau Toba - Sebelah Tim ur dengan Sim alungun dan - Sebelah Barat dengan Aceh Tenggara ( Prop Aceh) .

Kabupat en Daerah t ingk at Karo ini t erlet ak pada k ordinat 20 40' 30 10' LU dan 970 55' 980 38', dan t erlet ak pada k et inggian 140 m 1.400 m di at as perm uk aan laut . Luas Kabupat en Tingk at I I Karo 2.127,25 Km 2 at au 3,01 % dari

luas w ilayah Propinsi Sum at era Ut ara. Suhu udara di Kabupat en Tingkat I I Karo ant ara 160 270 dengan k elem baban udara rat a- rat a 82% .

Secara adm inist rat if, k ini Kabupat en Karo dibagi at as 13 w ilay ah Kecam at an yang m encakup Kecam at an Barus Jahe, Kecam at an Tigapanah Kecam at an Kabanj ahe, Kecam at an Brast agi, Kecam at an Merek , Kecam at an Sim pang Em pat , Kecam at an Pay ung, Kecam at an Tiganderk et , Kecam at an Kut abuluh, Kecam at an Munt e, Kecam at an Laubaleng, Kecam at an Tiga Binanga, Kecam at an Juhar dan Kecam at an Mardinding.

Nam un dem ik ian bila m em bicarak an w ilay ah buday a m asy arak at Karo secara t radisional ( k ult ural) t idak hany a m encak up Kabupat en Dat i I I Karo sek arang ini saj a, t et api m encakup kew edanaan Karo Jahe yang m encakup daerah t ingkat I I Deli Serdang, t erdiri dari Kecam at an Pancurbat u, Kecam at an BiruBiru, Kecam at an Sibolangit , Kecam at an Lau Bak eri dan Kecam at an Nam oram be ( Tam bun, 1952: 177- 179) , Kecam at an Kut alim baru, Kecam at an Gunung Meriah, Kecam at an STM Hulu, Kecam at an STM Hilir, Kecam at an Bangun Purba, Kecam at an Galang, Kecam at an Tanj ong Moraw a, Kecam at an Deli Tua, Kecam at an Pat um bak , Kecam at an Sunggal ( Brahm ana, 1995: 11) . Di daerah t ingk at I I Langk at m encak up Kecam at an Sei Binge, Kecam at an Salapian dan Kecam at an Bahorok, Kecam at an Kuala, Kecam at an Selesai dan Kecam at an Padang Tualang. Di daerah t ingk at I I Dairi, di k ecam at an Tanah Pinem , Kut abuluh, di daerah t ingk at I I Sim alungun di sek it ar perbat asan Karo dengan Sim alungun, dan di daerah Aceh Tenggara.

2 .3 Sist e m Sosia l

Sist em kekerabat an disebut j uga sist em sosial adalah suat u j aringan dim ana bagian- bagian/ elem en- elem en j aringan t ersebut saling pengaruh m em pengaruhi secara det erm inist ik , at au j uga dapat diart ik an sebagai suat u k eseluruhan dari unsur- unsur sosial yang berkait an dan berhubungan sat u sam a lain, dan saling pengaruh m em pengaruhi dalam suat u kesat uan.

Sist em sosial ini m encakup ( 1) m erupakan sekelom pok orang plus k egiat anny a, t at acara, norm a, nilai y ang sem uany a m enerapk an sat u k esat uan. Cont ohny a adalah k eluarga ( sist em sosial t erkecil) ( 2) m em puny ai bat as- bat as y ang dapat dibedak an dengan sist em sosial y ang lain, ( 3) di dalam ny a ada hubungan t im bal balik yang bersifat konst an ( t et ap) . Sist em sosial dibent uk oleh m anusia, Sist em sosial ini m encakup ( 1) m erupakan sekelom pok orang plus k egiat anny a, t at acara, norm a, nilai y ang sem uany a m enerapk an sat u k esat uan. Cont ohny a adalah k eluarga ( sist em sosial t erkecil) ( 2) m em puny ai bat as- bat as y ang dapat dibedak an dengan sist em sosial y ang lain, ( 3) di dalam ny a ada hubungan t im bal balik yang bersifat konst an ( t et ap) . Sist em sosial dibent uk oleh m anusia,

2 .3 .1 Kle n ( M e r ga ) , D a n Ka m pu n g Asa l

Pada m asyarak at Karo sist em k ek erabat an ini dik enal dengan m erga silim a ( Klen y ang lim a) . Set iap indiv idu Karo m em puny ai k len. Klen ini dit arik dari garis k et urunan ay ah. Klen dalam m asy arak at Karo m asing- m asing induk m em puny ai cabang y ang disebut sub m erga at au subk len.

Merga ( k len) adalah suat u organisasi k em asy arak at an berdasark an garis ket urunan ayah ( pat rilineal) yang bersifat genealogis dan t erit orial yang t erdiri dari berbagai k om ponen y ang sat u sam a lain sej iw a dan seny aw a. Sebagai cont oh, k len- k len pada m asy arak at Karo sem uany a m em puny ai kut a kem ulihen ( k am pung asal) . Kut a Kem ulihen ini bisa j adi hasil rint isan nenek m oy angny a, bisa j adi pula diberik an oleh kelom pok klen lain. Sebagai cont oh subklen Brahm ana, subklen Brahm ana ini m em puny ai dua k am pung asal ( kut a kem ulihen) yang dibangun oleh nenek m oy angny a dahulu pert am a, di desa Lim ang y ang t erlet ak di Kecam at an Tiga Binanga di daerah t ingk at I I Kabupat en Karo, dan k edua di desa Bek aw ar di daerah Tingk at I I Langk at . Nam un di beberapa desa y ang ada di Tanah Karo subk len Brahm ana j uga m asih m em puny ai k am pung asal ( kut a kem ulihen) y ang disebut kesain m isalny a di desa Perbesi, ada kesain Brahm ana. Kesain Brahm ana y ang ada di Perbesi ini diberikan oleh pendiri Kam pung Perbesi yait u klen Perangin- angin Pincaw an. Di Kabanj ahe j uga ada Kesain Brahm ana yang diberikan oleh pendiri desa ( sekarang t elah m enj adi Kot a, dan m enj adi I bu Kot a Kabupat en Karo) Kabanj ahe oleh klen Karo- Karo Purba. Terj adinya pem berian kesain k arena di k edua daerah ini k len Brahm ana pada aw alny a berposisi sebagai anakberu dari subk len pendiri Kam pung t ersebut , m aka kini yang disebut kut a kem ulihen subklen Brahm ana adalah Lim ang, Bek aw ar, Kabanj ahe dan Perbesi.

Perbedaan k am pung asal ( kut a kem ulihen) dengan kesain adalah k am pung asal dibangun oleh pendiri klen, pendiri klen yang berdaulat di sana, sedangkan kesain sebaliknya, kesain diberikan oleh klen lain kepada klen lainnnya pem berian ini dikarenakan klen yang m enerim a hibah ini anakberu pendiri kam pung asal. Jadi klen adalah suat u paguy uban y ang dibangun oleh t radisi adat , berdasark an paham m agis relegius ( pem uj aan leluhur sebagai sum ber norm a dan pahala) . I st ilah Merga dipergunakan unt uk m enuj ukkan j enis kelam in pria, dan ist ilah beru dipergunakan unt uk m enunj ukkan j enis w anit a adalah garis ket urunan yang dit arik dari garis ayah y ang disandang seseorang di belak ang nam any a. Seorang indiv idu Karo y ang t elah m em puny ai m erga dan beru, y ang pada prinsipny a t idak dapat digant i. Hal ini karena m erga dan beru didapat dari orang t ua y ang m elahirkan ( biologis) .

Dalam m asy arak at Karo t erdapat lim a besar k elom pok k len. Masy arak at Karo m enyebut nya m erga si lim a ( klen yang lim a) . Masing- m asing klen ini, m em punyai sub- sub lagi, dan m asing- m asing sub m em puny ai kut a kem ulihen ( k am pung asal) .

Adapun k len ( k len besar) t ersebut besert a k am pung asalny a adalah Perangin- angin, Gint ing, Tarigan, Karo- Karo dan Sem biring.

Marga Sem biring Dan Desa Asal.

No Sub Klen Desa Asal ( Kut a Kem ulihen)

1 Kem baren

Sam peraya, Liangm elas

2 Sinulaki

Silalahi, Paropo

3 Kelok o Pergendangen, Tualang, Paropo

4 Pandia Seber aya, Payung, Beganding

5 Gurukinayan

Gurukinayan, Gunungm eriah

6 Brahm ana Rum ah Kabanj ahe, Perbesi, Lim ang, Bekaw ar

7 Meliala Sarinem bah, Kidupen, Raj aberneh, Nam an, Munt e

8 Depari

Seberaya, Perbesi, Munt e

9 Pelaw i Aj ij ahe, Perbaj i, Selandi, Perbesi, Kandibat a.

10 Maha

Mart elu, Pandan, Pasirt engah

11 Sinupayung

Jum araj a, Negeri

12 Colia

Kubucolia, Seberaya

13 Pandebayang

Buluhnam an, Gurusinga

Susuk, Perbesi

16 Busok

Kidupen, Lau Perim bon

17 Sinukaban Tidak diket ahui lagi desa asalnya

18 Keling

Raj aberneh, Juhar

19 Bunu Aj i

Kut at engah, Beganding

20 Sinukapar Sidikalang, Sarint onu, Pert um buken

Beberapa desa asal ini sepert i Silalahi, Paropo, t idak t erlet ak dalam w ilayah budaya Karo, nam un t erlet ak dalam w ilayah budaya et nis Bat ak yang lain, nam un pem aham an t erhadap k ondisi ini, bahw a subk len t ersebut pada aw alny a berasal dari desa y ang dim ak sud, k em udian berim igrasi k e dalam w ilay ah buday a Karo, dan k em udian dit erim a m enj adi bagian dari m arga m asyarak at Karo. Kondisi ini dapat dit erim a ak al k arena sem ua m arga Sem biring y ang t erdapat dalam m asy arak at Karo, pada aw alny a buk anlah orang Karo asli, t et api k aum pendat ang Tam il.

M a r ga ( Kla n ) Pe r a n gin - a n gin D a n D e sa Asa l.

No Sub Klen Desa Asal ( Kut a Kem ulihen)

1 Sukat endel Sukat endel

Gunung, Kut a Gerat ,

Pert um buken

3 Pincaw an

Perbesi

4 Sinurat

Kerenda, Beganding

5 Singarim bun Mardinding, Kut a Mbaru, Tem burun, Tanj ong

6 Kacinam bun Kacinam bun

7 Bangun

Selandi,

Jandim eriah, Bat ukarang,

Narigunung.

8 Pinem

Serint ono,

Sidikalang,

Taneh Pinem ,

Kot acane, Pernant in, Juhar

9 Laksa

Juhar

10 Kut abuluh Kut abuluh, Kut am ale, Jinabun

11 Jinabun

Jinabun

12 Jam bor Ber ingin Tidak diket ahui lagi desa asalnya

13 Nam o aj i

Kut abuluh

Kut abuluh, Jinabun

16 Ulunj andi

Singgam anik

19 Keliat

Mardinding

20 Tanj ong

Penam pen, Berast epu

21 Benj er ang

Bat ukar ang

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

M a r ga ( Kla n ) Gin t in g D a n D e sa Asa l.

No Sub Klen Desa Asal ( Kut a Kem ulihen)

1 Suka Suka, Linggaj ulu, Nam an, Berast epu

2 Babo Guru Benua, Munt e, Kut agerat

3 Sugihen Sugihen, Juhar, Kut abangun

4 Aj art am bun

Raj am erahe, Bahorok

5 Jadi Bat a

Juhar

6 Munt e Kut abangun, Aj inem bah, Kubu, Dokan, Munt e, Tengging

7 Manik Tongging, Lingga, Bungabaru

8 Tum angger

Kidupen

9 Rum ah Berneh Tidak dik et ahui lagi desa asalny a

10 Guru Pat ih

Buluhnam an, Gurusinga

11 Gar a Mat a

Raj a Tengah, Tengging

Lingga, Jer aya

14 Pase

Kut abangun

15 Sinu Singa

Singa

16 Siberas

Lau Pet undal

Diolah dari berbagai sum ber

M a r ga ( Kla n ) Ta r iga n D a n D e sa Asa l.

No Sub Klen Desa Asal ( Kut a Kem ulihen)

1 Sibero Juhar, Kut araj a, Keriahen, Tanj ong Beringin, Selakkar

2 Tua Pergendangen

3 Gersang Nagasaribu, Seribuj andi, Jandi Seribu, Berast epu, Kut araya

4 Silangit

Gunung Meriah

5 Tam bak

Cingkes, Kebayaken, Sukanalu

6 Gerneng

Cingk es

7 Gana- gana

Bat ukar ang

8 Japang Pergendangen

9 Tam bun Binangara, Rakut besi, Sinam an

Bat ukar ang, Sukanalu

12 Purba

Tanj ung Purba, Purba Tua

13 Tegur

Suka, Seribuj andi

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

M a r ga ( Kla n ) Ka r o- Ka r o D a n D e sa Asa l.

No Sub Klen Desa Asal ( Kut a Kem ulihen)

1 Sinulingga Lingga, Gunungm erlaw an, Bint angm eriah

2 Kacaribu

Kacaribu, Kut agerat

3 Surbakt i

Surbakt i, Gaj ah

4 Purba Kabanj ahe, Brast agi, Laucih, Kut ak epar.

5 Ket aren

Ray a,

Ket aren,

Sibolangit , Kut abale

Pert am pilen

6 Kaban

Kabant ua, Sum bul, Pernant in,

7 Sinuraya Singgam anik, Bunuraya, Kandibat a

8 Sit epu Nam an, Suk analu, Suk analu, Teran.

Beganding

9 Ulunj andi Tidak diket ahui lagi desa asalnya

10 Sekali

Seber aya

11 Sinukaban Pernant in, Kabanj ahe, Kaban Tua, Bint ang Meriah, Buluh Nam an, Lau Lingga, Sum bul

12 Barus Barusj ahe, Bunt u, Barusj ulu, Tanj ung Barus, Talim baru, Serdang, Penam pen

13 Jung Kut anangka, Per besi, Kalang, Bat ukarang

14 Gurusinga Gurusinga, Raj aberneh, Rum ah Sum bul

15 Sinuhadj i

Aj i Si Em pat

16 Buk it

Buk it , Buluhaw ar

17 Sam ura Sam ura

18 Torong Tidak dik et ahui lagi desa asalny a

19 Sinubulan

Bulanj ahe, Bulanj ulu

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

Adanya desa asal ini m enunj ukkan bahw a m erga si lim a adalah m erupak an paguy uban k len, k et erik at an k arena berkerabat t et api buk an disebabk an hubungan darah. Sedangkan subm erga ( subklen) ket erikat an karena berkerabat m em punyai hubungan darah.

2 .3 .2 Se n ior it a s.

Selain klen, sist em kekerabat an yang lain adalah seniorit as. Sist em k ek erabat an dalam seniorit as ini dapat dibagi dua, pert am a berdasark an usia, dan k edua berdasark an k ek erabat an sapaan. Sist em k ek erabat an ini dit ent uk an pula oleh sist em k ek erabat an sapaan. Sist em k ek erabat an berdasark an usia ini t erlihat j elas dalam acara- acara adat . Orang- orang m uda, belum dibenarkan ikut cam pur dalam soal- soal adat . Keberadaannya cukup diw akili oleh orang t uanya.

Dalam k asus- k asus t ert ent u, apabila orang t uany a sudah m eninggal, m ak a anak pert am a laki- laki yang t elah m enikah yang m engam bil alih peran penggant i ayahnya dalam m engurus soal- soal adat sebagai w akil keluarga. Bila anak lelaki yang per t am a m eninggal dunia, m aka anak lelaki yang ber ikut nya m enj adi w akil k eluarga. Dem ik ian set erusny a. Dalam pek erj aan- pekerj aan adat , barulah k aum m uda y ang dik erahk an sebagai pek erj a. Sedangk an sist em k ek erabat an y ang lain dit ent uk an oleh sapaan m isalny a kaka ( kakak) , Mam a ( pam an) , Mam i ( t ant e/ ist ri pam an) dan sebagainy a. Dari sapaan ini, j uga t ercerm in k eduduk anny a dalam st ruk t ur k erabat si peny apa.

2 .3 .3 Asa l Ke t u r u n a n

Dalam beberapa k asus m asalah asal k et urunan ini m asih t erlihat , t et api lebih banyak hanya bersifat form al saj a, sekedar sebagai penghorm at an. Um um nya yang m endapat penghorm at an sepert i ini adalah pihak k len t anah ( pendiri desa) . Sebagai cont oh dalam hal m em im pin desany a, biasany a y ang diut am ak an m enj adi k epada desa adalah salah seorang dari ket urunan pendiri dan pem ilik desa, bukan dari k elom pok pendat ang. Adapun sist em k ek erabat an berdasark an perbedaan asal k et urunan ini t erbagi t iga:

1. Bangsa Tanah ( Bangsa Taneh) yait u pendiri kam pung besert a ket urunannya. Bangsa Tanah adalah orang- orang y ang t inggal di kesain ( desa) yang sesubklen dengan penghulu kesain ( pendiri pert am a kesain. Mereka ini berhak unt uk m enguasai t anah- t anah desa.

2 . Ginem gem adalah orang yang dihorm at i Bangsa Tanah. Penghorm at an ini berdasarkan hubungan pert alian keluarga, m isalnya pihak kalim bubu, anak- beru.

3 . Rak y at Jelat a ( Ray at Derip) yait u orang yang t idak ada hubungan dengan bangsa t anah.

2 .3 .4 Sist e m Polit ik

Sist em polit ik t radisional m asy arak at Karo adalah kesain ( sem acam RW) , kut a ( sem acam RT) , urung ( sem acam Desa) , sert a keraj aan ( sem acam Kecam at an) . Kesain adalah k esat uan m asy arak at Karo y ang paling k ecil, m asy arak at y ang berada di dalam kesain ini adalah m er eka yang sesubklen. Fungsinya selain kesat uan sosial- Sist em polit ik t radisional m asy arak at Karo adalah kesain ( sem acam RW) , kut a ( sem acam RT) , urung ( sem acam Desa) , sert a keraj aan ( sem acam Kecam at an) . Kesain adalah k esat uan m asy arak at Karo y ang paling k ecil, m asy arak at y ang berada di dalam kesain ini adalah m er eka yang sesubklen. Fungsinya selain kesat uan sosial-

Kut a, adalah k esat uan sist em sosial polit ik dan buday a di dalam m asy arak at Karo t radisional, m asyarak at y ang berada di dalam kut a ini adalah m erek a y ang berbeda subk len t et api m asih ada hubungan perkerabat an. Kut a ( RT) didirik an oleh kelom pok klen, dan ini m enj adi kut a pengulihen ( k am pung asal) dari k elom pok k len yang m endirikannya. Adapun syarat m endirikan kut a adalah:

1. Ada Pem ilik dan Pendiri Desa ( Bangsa Taneh) .

2 . Ada Kelom pok pelayan para pem iliki dan pendiri Desa ( Anakberu Taneh) .

3 . Ada Kelom pok pem beri anak dara bagi para pem iliki dan pendiri Desa ( Kalim bubu Taneh) .

4 . Ada Kelom pok Saudara yang bukan sesubklen ( Biak Senina) .

5 . Ada Dukun yang pint ar m eram al ( Guru Sinikt ik Wari) .

6 . Ada Tukang ( Pandai Rum ah) .

7 . Ada Pem ain Musik ( Penggual Panerunai) .

8 . Ada Per pola.

9. Ada Pet ani ( perhum a)

Yang m em erint ah di kut a disebut pulu at au penghulu. Pulu ini berasal dari ket urunan klen pendiri kut a. Terdapat ny a kesain- kesain buk an t erj adi secara sem barangan, t erj adiny a at au t im bulny a kesain- kesain ini, dikar enakan fakt or ant ar a pendiri dan pem iliki kut a, t erikat hubungan kekerabat an dengan kelom pok yang bakalan m endiam i kesain- kesain t ersebut . Biasany a berasal dari pihak anakberu at au senina dari pendiri kut a.

Di at as Kut a disebut urung, bila dipersam ak an dengan k ondisi sek arang sem acam Desa. Urung ini t erdiri dari beberapa kut a ( RT) , um um nya m ereka sek et urunan at au berkerabat , dan diperint ah oleh seorang Raj a y ang disebut Raj a Urung. Melalui Urung m erek a m em bent uk federasi bersam a. Raj a Urung dipilih oleh ut usan dari kut a. Sebelum k em erdekaan I ndonesia, di Tanah Karo t erdapat 18 Urung.

Di at as Urung disebut sem acam Desa, bila dilihat ke dalam st rukt ur pem erint ahan sek arang sem acam k ecam at an, y ang m em erint ah disebut Sibay ak Keraj aan t erdiri dari beberapa Urung. Adapun k eraj aan di Tanah Karo adalah: Keraj aan Lingga, di Lingga. Di sini t erdapat enam urung.

1. Urung si XI I , berkeduduk an di Kabanj ahe

2. Urung I I I Kuru, berkedudukan di Lingga.

3. Urung Nam an berkedudukan di Nam an.

4. Urung Tiga Pancur berkedudukan di Tiga Pancur.

5. Urung Teran berkedudukan di Bat u Karang.

6. Urung Tiga Nderk et berkeduduk an di Tiga Nderk et . Keraj aan Sarinem bah, di Sarinem bah. Di sini t erdapat em pat urung.

1. Urung XVI I I Kut a berkedudukan di Sarinem bah.

2. Urung Perbesi berkedudukan di Perbesi.

3. Urung Juhar berkedudukan di Juhar.

4. Urung Kut abangun berkedudukan di Kut abangun. Keraj aan Barus Jahe. Di sini t erdapat dua urung:

1. Urung si VI I Kut a berkeduduk an di Barus Jahe.

2. Urung si VI Kut a berkeduduk an di Suk analu. Keraj aan Kut abuluh Di sini t erdapat dua urung:

1. Urung Nam o Haj i berkedudukan di Kut a Buluh.

2. Urung Liang Melas berkeduduk an di Mardinding.

Kem udian di daerah Deli ada em pat urung, k eem pat urung ini t ak luk k epada Sult an Deli. Adapun Urung y ang t erdapat di daerah Deli ini adalah:

1. Urung si XI I Kut a berkeduduk an di Am paran Perak .

2. Urung Serbanyam an berkedudukan di Sunggal.

3. Urung Sukapiring berkedudukan di Kam pung Baru.

4. Urung Sinem bah Deli berkedudukan di Pat um bak. Sult an Deli adalah ket urunan Karo dari Subklen Sem biring Meliala. Dalam kehidupan sehari- harinya Sult an Deli ini t idak lagi m engikut i t radisi m asyarakat Karo, m isalnya t idak lagi m em pergunakan subklennya di belakang nam anya, karena t elah m em eluk I slam , sehingga m ereka m enj adi ident ik dengan m asyarakat Melayu Deli. Nam un secara kekerabat an subklen m ereka m asih m em punyai hubungan k ek erabat an dengan Keraj aan Sarinem bah y ang j uga berasal dari dari Subk len Sem biring Meliala. Sesubklen sam a dengan seperut sam a dengan saudara kandung.

Kini sist em di at as t elah lebur k e dalam sist em negara republik I ndonesia, m ak a sist em polit ik m oderen m asy arak at Karo adalah negara Republik I ndonesia y ang m erdeka pada t anggal 17 Agust us 1945. Hal ini m ak a dalam m asyarak at Karo t idak dik enal pem ilahan dengan dengan nam a dengan desa adat , at au desa dinas sepert i y ang t erdapat di Bali.

2 .3 .5 M a sya r a k a t D e sa da n Ke pe m im pin a n n ya

Masyarak at Desa di Karo, t erdiri dari beberapa k len, bila dipilah hany a t erdiri dari dua, yait u pem ilik dan pendiri desa, dan pendat ang. Mereka yang bukan berasal dari klen pem ilik dan pendiri desa, pada um um nya m asih m em punyai hubungan darah dengan pihak klen pem ilik dan pendiri desa, hubungan m ereka ini t erj alin m elalui perkaw inan, sehingga buk anlah disengaj a, bila dalam sebuah desa, ant ara penduduknya saling m engenal. Klen pendat ang sepert i ini diberikan lahan t ersendiri y ang disebut kesain ( sem acam RT/ RW) .

Kepem im pinan desa biasany a t erdiri dari t iga unsur y ait u:

1. Kepem im pinan di bidang Adat ,

2. Kepem im pinan di bidang agam a ( k epercay aan) , dan

3. Kepem im pinan di bidang Pem erint ahan. Pada um um ny a k epem im pinan di bidang adat ini t erlet ak di t angan sangkep sit elu ( Kalim bubu, Senina/ Sem buy ak dan Anakberu) . Tugas pem im pin adat berkait an dengan soal suk a duk a ( perk aw inan dan perceraian, m asalah w arisan, acara k em at ian, perselisihan, dan upacara- upacara y ang berkait an dengan adat lainny a) . Segala persoalan y ang m eny angk ut perm asalahan di at as diselesaikan m elalui m usy aw arah dan m ufak at y ang dilak sanak an dengan m enghadirkan pihak sangkep sit elu dari k eluarga y ang m elak sanak an acara suk a dan t ert im pa duk a.

Kepem im pinan di bidang agam a ( k epercay aan) berada di t angan guru dukun. Kepem im pinan ini sifat ny a rot asi, dan biasany a bergant ung k epada k ek uat an ilm u si duk un. Sedangk an k epem im pinan di bidang pem erint ahan, biasany a orang- orang yang dit unj uk pem erint ah. Terhadap desa- desa yang m asih hom ogen penduduknya, biasany a pem erint ah m asih t et ap m em perhat ik an aspirasi w arga desa, y ang diangkat kepala desa adalah salah seorang dari ket urunan pendiri dan pem ilik desa yang cakap dan layak unt uk m enj em bat ani kepent ingan pem erint ah dan kepent ingan w arga desa.

2 .4 Sist e m Bu da ya M a sya r a k a t Ka r o

Sist em buday a m erupak an w uj ud abst rak dari k ebuday aan. Sist em buday a ( cult ural syst em ) m erupak an ide- ide dan gagasan m anusia y ang bersam a dalam suat u m asy arak at . Gagasan t ersebut t idak dalam k eadaan t erlepas ant ara sat u Sist em buday a m erupak an w uj ud abst rak dari k ebuday aan. Sist em buday a ( cult ural syst em ) m erupak an ide- ide dan gagasan m anusia y ang bersam a dalam suat u m asy arak at . Gagasan t ersebut t idak dalam k eadaan t erlepas ant ara sat u

Adapun sist em buday a m asy arak at Karo adalah sebagai berik ut .

2 .4 .1 Sist e m Ke k e r a ba t a n

Sist em k em asy arak at an berbeda dengan sist em k ek erabat an. Sist em k em asy arak at an diikat oleh k esat uan et nis dalam bent uk k len, sedangk an sist em k ek erabat an diikat oleh perkaw inan dan k elahiran. Sist em k ek erabat an m asyarak at Karo dik enal dengan t ut ur dan rakut si t elu.

Sist em k ek erabat an at au k ek eluargaan dalam m asy arak at Karo dapat diident ifikasi m elalui m erga, bebere, binuang, Soler, Kam pah, dan Kem pu ( klen) . Alur ut am anya adalah pat rilineal. Merga adalah w arisan garis k et urunan dari ay ah, bebere, w arisan garis dari leluhur ibu, binuang, adalah w arisan garis ket urunan dari nenek ( ibu kandung) Bapak, soler, adalah w arisan garis ket urunan dari nenek ( ibu kandung ibu) , kam pah, adalah w arisan garis ket urunan dari ibu kandung dari kakek ( bapak kandung) kit a, kem pu, adalah w arisan garis ket urunan dari nenek ( orang t ua) ibu kandung. Dengan dem ikian t iap orang m em iliki m erga, bebere, binuang, Soler, Kam pah, dan Kem pu. Melalui perkaw inan m asy arak at Karo, m em bent uk j alinan k ek eluargaan.

Hak dan kew aj iban dalam j aringan kekerabat an ini m erupakan suat u ikat an yang kokoh, dan m er upakan suat u kekuat an kegot ong- royongan, yang diser t ai dengan rasa solidarit as at au k ebersam aan y ang t inggi dalam k ait anny a dengan perist iw a sosial buday a, sosial ekonom i dan sosial polit ik. Hal ini dit andai dengan adany a sank si adat bagi y ang m elalaikanny a, bahk an diy ak ini pula ak an m endapat k ut uk an dari para dew a at au roh nenek m oy ang m erek a, apabila ada y ang m enyim pang dari nilai- nilai yang lazim .

Sist em k ek erabat an ini dapat dibagi dua:

Tu t u r

Perkaw inan di sam ping m engadak an ikat an k ek eluargaan ant ara pihak pengant in pria dan pengant in w anit a, j uga m erupak an m enj adi pem bent uk an ikat an k ek eluargaan y ang baru, ant ara pihak pengant in pria dan pengant in w anit a. Unt uk m em bent uk ikat an k ek eluargaan ini disebut t ut ur ( sapaan) .

Adapun t ut ur ini adalah erm am a ( m eny apa dengan panggilan pam an) , erm am i ( m eny apa dengan panggilan t ant e, ist ri pam an) , erbengkila ( sapaan unt uk k elom pok bapak m ert ua dari suam i) erbibi ( sapaan unt uk kelom pok ibu m ert ua dari suam i, boleh j uga t erhadap y ang j enj angny a sej aj ar dengan adik at au k ak ak ibu) , ert urangku ( sapaan unt uk kelom pok ipar yang berbeda j enis dengan ego) , ernande ( sapaan unt uk k elom pok ist ri dari saudara lak i- lak i bapak ) , erbapa ( sapaan unt uk kelom pok saudar a- saudar a bapak, baik seklen m aupun yang t idak seklen, m isalnya dengan suam i adik at au k ak ak ibu) , erbulang ( kakek) , ernini ( nenek) , agi ( adik) , kaka ( kakak/ abang) .

Ra k u t Sit e lu

Rakut Sit elu disebut j uga daliken si t elu at au ak t or y ang t iga. Rakut na Sit elu ini m encerm ink an t rit unggal. Ket iga ak t or t ersebut adalah kalim bubu, anak- beru dan senina/ sem buyak. Sedangkan t ut ur siw aluh adalah kalim bubu dan anakberu dan senina/ sem buyak. ( Lebih lanj ut lihat bab 2, Daliken Si Telu Sebagai Sist em Rakut Sit elu disebut j uga daliken si t elu at au ak t or y ang t iga. Rakut na Sit elu ini m encerm ink an t rit unggal. Ket iga ak t or t ersebut adalah kalim bubu, anak- beru dan senina/ sem buyak. Sedangkan t ut ur siw aluh adalah kalim bubu dan anakberu dan senina/ sem buyak. ( Lebih lanj ut lihat bab 2, Daliken Si Telu Sebagai Sist em

2 .4 .2 Sist e m Ke pe r ca y a a n da n Pr in sip H idu p

Sist e m Ke pe r ca ya a n

Koent j araningrat ( 1974: 142) m em bedak an ant ara agam a, relegi dan k epercay aan. Agam a adalah sem ua agam a y ang secara resm i diak ui pem erint ah, relegi adalah sist em - sist em y ang t idak at au belum diak ui secera resm i sepert i Konghucu, dan berbagai aliran kebat inan, sedangkan kepercayaan m em punyai art i yang khas ialah kom ponen kedua dalam t iap agam a m aupun relegi. Walaupun Koent j araningrat m em bedak an ant ara agam a, relegi dan k epercay aan, perbedaan ini hanyalah m em udahkan pem aham an saj a, sedangkan int i dari ant ara agam a, relegi dan k epercay aan, sam a y ait u percay a ak an adany a Yang Maha Tunggal ( Tuhan) , sebagai Penguasa Tunggal.

Menurut Rij oat m odj o ( 1953: 110) , pada suk u Bat ak t erdapat t iga t ingk at an k epercay aan; t ingk at an pert am a percay a ak an adany a Sang Pencipt a Alam . Sang pencipt a ini bersem ay am di langit y ang t inggi, t ingk at an k edua, t em pat berdiam ny a Bat ara Guru, Soripada, Manggala Bulan, dan t ingk at an k et iga t em pat bersem ay am ny a para dew a dan ruh. Dalam m asy arak at Karo t ingk at an k epercay aan ini, t ingk at pert am a disebut dengan Guru But ara, t ingk at k edua disebut Tuhan Padukah ni Aj i dan t ingk at k et iga disebut Tuhan Banua Koling. Ket igany a disebut Sat u Debat a ( Tuhan Yang Esa) . Kepercay aan sepert i ini disebut j uga agam a Pelbegu. Dalam pandangan Tam bun ( 1953) , agam a Pelbegu ini bany ak persam aanny a dengan agam a Hindu. Tet api agam a pelbegu ini buk anlah agam a Hindu, k em ungk inan agam a pelbegu ini dipengaruhi agam a Hindu besar sek ali.

Pandangan t erhadap pelbegu ini k em udian berubah m enj adi negat if, m alah dianggap sebagai buk t i dari sebuah k ebiadapan. Pelbegu diident ik k an dengan " orang bodoh" , orang bodoh y ang t idak m engikut i aliran zam an, penduduk 'pedalam an yang dalam segala hal t ert inggal' dem ik ian k at a Fischer ( 1954: 122) . TH. Fisher ini buk an saj a m em andang rendah t erhadap Pelbegu, t et api j uga m em andang rendah t erhadap agam a Hindu y ang ada di Bali k arena dianggap agam a Hindu Bali bany ak m engandung anasir- anasir I ndonesia lam a, sepert i sisa- sisa k eperbeguan ( Fischer, 1954: 122) . Pandangan Fischer ini j elas pandangan yang t idak net ral. Pandangannya ini m erendahkan agam a yang t idak dipaham inya.

Agam a Pelbegu disebut j uga agam a pem ena. Pem ena art iny a adalah pert am a. Agam a pert am a y ang m asuk k e I ndonesia adalah agam a Hindu, m ak a agam a Hindu inilah agam a univ ersal y ang pert am a dat ang k e w ilay ah Nusant ara ( baca I ndonesia) t erm asuk Karo. I nt i dari aj aran agam a ini adalah selain percay a akan adanya Yang Maha Tunggal ( Tuhan Yang Maha Esa) , sebagai pencipt a langit dan bum i besert a sem ua isiny a, j uga percay a m asih ada k ek uat an lain y ang dapat m em bant u m erek a selam a hidup di m uk a bum i ini. Dalam k ehidupan sehari- hari, m erek a m enek ank an pem uj aan k epada k ek uat an y ang dianggap langsung dapat m em pengaruhi k ehidupan m erek a. Merek a selain ingin hidup am an am an dan dam ai di dunia, j uga ingin selam at sam pai k e ak hirat .

Dalam m asy arak at Karo percay a ak an adany a Yang Maha Esa, suat u buk t i, suat u k esadaran ak an adany a k ek uat an- k ekuat an di luar diri m anusia, di luar k elom pokny a. Kesadaran ini m erek a ekspresik an k e dalam beberapa perbuat an dan k egiat an. Bent uk ekspresi k epercay aan m erek a ini adalah:

Silan, silan ini adalah suat u kepercayaan yang m enganggap pohon- pohon k ay u y ang besar at au bat u y ang besar dianggap ada m ahluk halus sebagai penghuinya. Agar penghuninya t idak m engganggu, m aka kepadanya disediakan persem bahan.

Pagar. Pagar adalah roh nenek m oyang yang m enj adi pelindung keluarga. Pagar ini m erupak an pem uj aan penduduk k am pung sebagai pengorm at an k epada arw ah leluhur. Let ak pagar ini um um nya di sekeliling kam pung.

Buah Hut a- Hut a. Buah Hut a- Hut a sam a dengan pagar, bedany a, Buah Hut a- Hut a ini lokasinya di t engah kam pung. Ndilo Tendi, m em anggil roh orang yang t elah m em anggil dunia unt uk diaj ak berdialog dengan k eluargany a, m elalui perant araan seorang duk un w anit a. Erpangir Kulau. Erpangir Kulau adalah sat u k ebuday aan m asy arak at Karo y ang bersifat k epercay aan, fungsiny a unt uk m em bersihk an diri, agar t erhindar dari berbagai k esulit an, m alapet ak a dan lain sej enisny a. Kegiat an ini dapat dilak uk an perorangan m aupun bersam a k eluarga. Pelak sanaan k egiat an ini dipim pin oleh seorang duk un y ang disebut Guru Sibaso.

Perum ah Begu. Perum ah Begu adalah salah sat u k epercay aan. Dalam k epercay aan ini m asy arak at Karo percay a orang y ang t elah m eninggal dunia, rohny a dapat dipangggil dan diaj ak berdialog, m elalui seorang duk un ( Guru Sibaso) . Unt uk m elak sanak an upacara, ada sy arat - sy arat t ert ent u y ang harus dipenuhi, dan ada t ahap- t ahap t ert ent u yang harus dilalui.

Nengget . Nengget adalah upacara y ang dilak uk an t erhadap suam i ist ri y ang sudah lam a berum ah t angga, t et api belum j uga dik arunia anak . At au k epada pasang suam i ist ri yang j enis kelam in anaknya hanya w anit a saj a. Melalui upacara nengget ( m em buat t erkej ut ) , diharapk an ada perubahan, bagi pasangan suam i ist ri y ang belum dik arunia anak , diharapk an ak an m endapat anak . Bagi pasangan suam i ist ri y ang anak ny a sem ua m isalny a w anit a saj a, diharapk an ak an segera m endapat k an anak lak i- lak i, sebagai penerus k len suam iny a.

Ngar kar i adalah upacara unt uk m enghindark an k eluarga dari k em alangan at au k esialan. Upacara ini dipim pin oleh seorang duk un y ang disebut Guru Sibaso. Perselihi adalah upacara unt uk m enghindari kem alangan yang m ungkin t erj adi di ` dalam sebuah k eluarga. Ngulakken adalah upacara pengobat an dari sesuat u peny ak it . Ngeluncang, adalah upacara pengobat an t erhadap sesuat u peny ak it y ang

dibuat oleh orang lain, at as bant uan si duk un, peny ak it t ersebut dik em balikan k epada sipem buat ny a.

Nj unj ungi Beras Piher adalah upacara rit ual m engusir roh- roh j ahat dari desa, sehingga m asyarak at desa t erhindar dari segala m alapet ak a. Selain t ersebut di at as m asy arak at Karo j uga percay a k epada Jinuj ung. Jinuj ung adalah roh pelindung seseorang. Kem udian ada lagi y ang disebut Guru, guru ini adalah orang y ang m em puny ai indra k eenam , fungsiny a selain sebagai " dokt er" j uga sebagai peram al.

2 .4 .3 Pr in sip H idu p M a sy a r a k a t Ka r o

Berdasark an penilaian m asy arak at Karo sendiri ( Sem inar Adat I st iadat Karo 1977: 1- 2) , ciri- ciri pribadi orang Karo it u adalah j uj ur dan berani, t abah, sopan sant un beradat , suka m enolong dan m enget ahui harga diri.Khusus unt uk yang t rakhir ini, harga diri m erupakan yang ut am a. Kalau orang berbuat baik t erhadapny a, dia bisa lebih baik lagi.

t erm asuk ke dalam pribadi y ang bersifat sedik it t em pram ent al, t erbuk a, j uj ur, t idak m au m engganggu, nam un k alau diganggu, ak an diingat ny a sam pai lam a ( pendendam ) .

Sebagai pribadi,

Sat u prinsip hidup m asyarak at Karo adalah sepert i y ang t ert ulis dalam Surat Ukat ( su r a t se n dok adalah t ulisan yang dit uliskan pada sendok nasi yang t erbuat dari sepot ong bam bu) . Di sendok t ersebut dit ulisk an k at a er- endi ent a ( m em beri dan m em int a) , sifat er- endi ent a ini, berbalas; t idak hany a m em beri at au m em int a saj a, t et api pelak sanaan m em beri dan m em int a ini harus pada t em pat nya. Bila seseorang Sat u prinsip hidup m asyarak at Karo adalah sepert i y ang t ert ulis dalam Surat Ukat ( su r a t se n dok adalah t ulisan yang dit uliskan pada sendok nasi yang t erbuat dari sepot ong bam bu) . Di sendok t ersebut dit ulisk an k at a er- endi ent a ( m em beri dan m em int a) , sifat er- endi ent a ini, berbalas; t idak hany a m em beri at au m em int a saj a, t et api pelak sanaan m em beri dan m em int a ini harus pada t em pat nya. Bila seseorang

Art i lainny a y ang t erkandung di dalam prinsip m em beri dan m em int a ini, adalah berkait an dengan rahasia, dan harga diri seseorang. Bila seseorang lebih sering m em int a dari pada m em beri, m ak a orang t ersebut dinilai sebagai pengem is, sedangk an bila lebih bany ak m em beriny a, ak an dinilai sebagai derm aw an. Sebagai seorang derm aw an, dia ak an dihargai, orang lain t idak ak an dapat m enak ar harga diriny a. Nam un bila m enerim a selalu, orang ak an dapat m enak ar harga diriny a. Dalam m asyarakat Karo lam a yang dit ekankan sekali lebih baik m em beri daripada m em int a.

Prinsip hidup lain t ercerm in dalam ungk apan berik ut ini keri gia lau pola e, gelah i sangket ken kit angna ( w alaupun air nira it u t elah habis dim inum , t idak m asalah, asal t em pat air nira it u di sim pan k em bali pada t em pat ny a) . Ungk apan ini m enj elask an sifat indiv idu Karo dalam bent uk lain. Bagi indiv idu Karo cara sangat pent ing. Kalau carany a t idak benar, dia ak an m arah sek ali, m ak any a indiv idu Karo kerapkali bert engkar, bahkan sam pai m em bunuh law annya bert engkar, hanya gara- gara harga dirinya m erasa direndahkan. Nam un kalau caranya benar, dia t idak akan m em perm asalahk anny a.

2 .4 .4 Got on g Roy on g

Pada m asyarak at Karo, pelak sanaan got ong roy ong selalu dan t et ap berlandaskan hubungan k ek erabat an dalam sangkep sit elu ( Kalim bubu, Senina/ Sem buyak dan Anakberu) . Pelaksanaan got ong royong ini m encakup bidang ant ara lain pada upacara k em at ian, m em bangun rum ah, m enanggulangi penderit aan ak ibat bencana, pelak sanaan pest a perkaw inan. Pelak sanaan got ong roy ong ini selalu dik ait an dengan k egiat an adat , at au bagian dari pelak sanaan adat .

Adapun j enis- j enis got ong roy ong dalam m asy arak at Karo adalah

1. Urup- urup dibant u secara beram ai- ram ai t anpa m em andang k erabat at au t idak .

2 . Sam pat i ( dibant u) , biasany a y ang dibant u adalah k erabat , boleh j adi dengan m elibat kan anakberu, kalim bubu, sem buy ak ego.

3 . Seray an, adalah salah sat u bent uk got ong royong yang para pelakunya adalah m uda- m udi. Got ong roy ong ini dilak uk an pada acara- acara adat , m isalnya pest a perkaw inan, penguburan orang m eninggal. Bent uk got ong roy ong ini adalah para m uda- m udi saling m em bant u m eny elesaik an pekerj aan yang berhubungan dengan konsum si. Pekerj aan ini dilakukan t anpa m engharapkan im balan m at eri

4 . Aron. Aron adalah sat u kelom pok kerj a got ong royong bergiliran di ladang/ saw ah, y ang t erdapat di sebuah desa, y ang para anggot any a sem ua t erdiri dari w anit a y ang t elah dew asa dan dapat saling bek erj a sam a. Aron dipim pin oleh seorang w anit a y ang disebut nande aron ( I bu Aron) , dan dik aw al oleh seorang pria y ang disebut Bapa Aron. Fungsi Bapa Aron ini adalah m enj aga anggot a aron dari j ahilan pria- pria nakal. Jum lah kelom pok kerj a ini sebelas orang.

2 .4 .5 Pe r k a w in a n

Perkaw inan adalah ikat an lahir bat in ant ara seorang pria dengan seorang w anit a sebagai suam i ist ri dengan t uj uan m em bent uk k eluarga ( rum ah t angga) y ang bahagia dan k ek al berdasark an Ket uhanan Yang Maha Esa. Masy arak at Karo adalah m asyarakat yang berdasarkan pat rilineal, m aka bila seorang w anit a m enikah, dia Perkaw inan adalah ikat an lahir bat in ant ara seorang pria dengan seorang w anit a sebagai suam i ist ri dengan t uj uan m em bent uk k eluarga ( rum ah t angga) y ang bahagia dan k ek al berdasark an Ket uhanan Yang Maha Esa. Masy arak at Karo adalah m asyarakat yang berdasarkan pat rilineal, m aka bila seorang w anit a m enikah, dia

Be r da sa r k a n Ju m la h I st r i. Berdasark an j um lah ist ri, perkaw inan dalam m asy arak at Karo dibedak an at as dua y ait u perkaw inan m onogam i ( ist ri hanya sat u) dan perkaw inan poligam i, ist ri lebih dari sat u.

Be r da sa r k a n Pr ose sn y a . Berdasark an prosesny a, perkaw inan dapat dibagi at as t iga y ait u perkaw inan at as suk a sam a suk a, dij odohk an dan perkaw inan pak sa. Perkaw inan suk a at as sam a suk a adalah perkaw inan berdasark an k esepak at an k edua calon pengant in dan direst ui oleh orang t ua k edua belah pihak . Perkaw inan dij odohk an adalah para calon pengant en sam a sek ali t idak saling m engenal sebelum ny a. Begit u m erek a saling m engenal, m erek a k em udian saling t ert arik dan sepak at unt uk m em bent uk rum ah t angga. Sedangk an perkaw inan pak sa adalah perkaw inan y ang dipak sak an oleh orang t ua k epada anak ny a. Perkaw inan ini m em ang direst ui oleh orang t ua, t et api t idak oleh calon pengant in, nam un k arena ada pem ak saan y ang disert ai dengan ancam an dari orang t ua, anak t idak berani m enolaknya.

Be r da sa r k a n St a t u sn ya . Berdasark an st at us y ang k aw in m ak a perkaw inan dalam m asy arak at Karo dibagi at as:

a. Lakom an Tiaken adalah pernikahan seorang j anda dengan salah seorang pria yang berasal dari saudara suam inya yang t elah m eninggal.

b. Lakom an Ngalihken Senina ( pernikahan m enggant ikan saudara sedarah) adalah pernikahan seorang pria dengan seorang w anit a, pernikahan ini dilakukan karena saudara sedarah pria t ersebut t idak m au m enikahi sang w anit a.

c. Lakom an Ku Nande . Pernikahan ini t erj adi adalah apabila k asus lakom an t iaken dan lakom an ngalihken senina t idak t erj adi, m ak a dicari sam pai k epada anak y ait u anak k andung sem buyak suam iny a, at aupun anak saudara lain ibu suam inya. Kalau pernikahan ini t erj adi disebut perkaw inan Lakom an Ku Nande.

d. Lakom an Mindo Lacina Ku Nini . Pernikahan ini t erj adi apabila kasus lakom an t iaken, lakom an ngalihken senina dan lakom an ku nande t idak t erj adi, m ak a dicari at au dit elusuri asal calon pengant in sam pai k epada kalim bubu kakek. Kalau k et em u dan m erek a saling m enik ah, m ak a perkaw inan ini disebut perkaw inan Lakom an Mindo Lacina Ku Nini.

e. Gancih Abu ( Gant i Tikar) . Gancih Abu art iny a k eduduk an seorang ist ri y ang t elah m eninggal dunia, digant ikan oleh kakak at au adik perem puannya. Tuj uan perkaw inan ini adalah unt uk m endidik anak k ak ak at au adikny a t ersebut .

f. Mindo Ciken ( m int a t ongk at ) at au disebut j uga Mindo Lacina ( m int a cabai) adalah pernikahan seorang lelak i dengan j anda k ak ek ny a. Perkaw inan sepert i ini dapat dilak uk an k arena k edua belah pihak m asih dibenarkan m enurut adat . Perkaw inan ini t erj adi k arena si k ak ek m eninggal dunia.

g. Ndehara Pej abu Dilakina, ist ri m enikahkan suam inya.

h. Merkat Sukat Sinuan, disebut j uga Merkat Sinuan adalah seorang pria y ang m enikahi put ri puang kalim bubuny a. Menurut adat , ini sebenarnya suat u penyim pangan, nam un karena pert im bangan lain m isalnya unt uk m em pererat hubungan persaudaraan, m enyam bung ket urunan, perkaw inan sepert i dapat direst ui.

i. Mindo Nakan. Seorang pria yang t elah dew asa m engaw ini ibu t irinya, disebabk an ay ahny a t elah m eninggal dunia.

j . Caburken Bulung. Perkaw inan ant ara seorang pria dengan seorang w anit a yang keduanya m asih di baw ah um ur. Sifat perkaw inan ini hanyalah sim bolis saj a. Adanya perkaw inan sepert i ini, disebabkan berbagai hal, m isalnya salah seorang dari m erek a sering sak it - sak it an, k arena ada k epercay aan dalam m asyarakat , seorang anak yang sering sakit - sakit an, bila t elah sem buh harus dij odohk an k epada anak k alim bubu ( k alau anak pria) , diant ar k e rum ah anakberu, k alau anak w anit a, dengan harapan si anak t idak ak an sak it lak i. Perkaw inan sepert i ini t idak m ut lak dilanj ut kan set elah m ereka dew asa.

I st ilah lain unt uk perkaw inan ini disebut m ukul- m ukul. k. Singum ban. Perkaw inan ant ara pria dengan seorang w anit a, y ang k eduany a berst at us saudara sepupu sifat ny a rim pal, dan dibenarkan adat unt uk saling m enikah. Si w anit a adalah anak pam an kandung di pria. St at us si w anit a disebut singum ban, penggant i ibu kandung.

l. Beru Puhun adalah perkaw inan ant ara pria dengan seorang w anit a, y ang k eduany a berst at us saudara sepupu y ang sifat ny a rim pal, m ereka dibenarkan adat unt uk saling m enik ah. Si w anit a adalah anak pam an si pria, y ang berasal dari kalim bubu pihak bapak kandung at au kakek k andung ( ay ah k andung bapak ) si pria. St at us si w anit a disebut beru puhun, k arena sebagai penggant i nenek kandung ( ibu kandung bapak at au kakek) si pria. Be r da sa r k a n Ke su n ggu h a n Berdasarkan kesungguhan, perkaw inan dikenal

perkaw inan sungguhan dan perkaw inan gant ung/ sim bolis. Perkaw inan sungguhan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang um um , yait u disahkan oleh pihak daliken si t elu k edua belah pihak . Sedangk an perkaw inan gant ung at au sim bolis adalah perkaw inan anak - anak di baw ah um ur. Tuj uan perkaw inan ini adalah unt uk m enghindarkan bencana, at au m alapet aka yang diket ahui dari dukun, at au agar salah seorang dari anak - anak y ang di baw ah um ur ini t idak sak it - sak it an. Perkaw inan sim bolis ini disebut j uga m ukul- m ukul at au caburken bulung.

Be r da sa r k a n Ke du du k a n Calon Pengant en Berdasarkan kedudukan calon pengant en, m ak a perkaw inan dibagi at as dua y ait u perkaw inan biasa dan perkaw inan m elangk ah ( nuranj ang) . Perkaw inan biasa adalah perkaw inan y ang t idak m elangk ahi k ak ak at au abangny a, sedangk an perkaw inan m elangk ah adalah bila salah seorang at au k edua calon pengant en m elangk ahi k ak ak at au abangny a.

Berdasarkan Jauh Dekat nya Hubungan Kekerabat an. Berdasarkan j auh dek at ny a hubungan k ek erabat an, m ak a j enis perkaw inan dalam m asyarak at Karo dikenal dengan ist ilah:

a. Pet ut urken ( perk enalan) at au disebut j uga em as perdem uken yait u apabila seorang pria at au w anit a Karo m enik ah buk an dengan im palny a ( orang yang a. Pet ut urken ( perk enalan) at au disebut j uga em as perdem uken yait u apabila seorang pria at au w anit a Karo m enik ah buk an dengan im palny a ( orang yang

b. Erdem u Bayu. Perkaw inan Erdem u Bayu adalah perkaw inan ant ara seorang pria dan w anit a y ang disebut rim pal yait u perkaw inan ideal yang dibenarkan oleh adat ist iadat . Art iny a si w anit a ( calon ist ri pihak pria) adalah anak dari pihak Kalim bubu, dan si pria calon suam i pihak w anit a adalah berasal dari pihak anak Anakberu orang t uany a.

c. Berkat Sukat Senuan, yait u apabila calon pengant in yang akan m enikah, w alaupun m em puny ai hubungan k ek erabat an, t et api t idak dibenarkan adat unt uk saling m engaw ini. Misalnya seorang pria m enikahi seorang w anit a - kalau m enurut adat w anit a sang calon t ersebut cocok unt uk anak pam an sang pria. At au ist ilah lain pihak anakberu m enikahi anak puang kalim bubu. Be r da sa r k a n Te m pa t Tin gga l Pe n ga n t in . Berdasark an t em pat t inggal

pengant in, dik enal perkaw inan nj ayo, adalah perkaw inan y ang t idak num pang di rum ah salah seorang dari orang t ua m erek a, perkaw inan kesilang ras orang t ua adalah perkaw inan y ang num pang di rum ah orang t ua dari pihak lak i- lak i, dan perkaw inan kekela perkaw inan y ang num pang di rum ah orang t ua pihak w anit a.

Je n is Pe st a Pe r k a w in a n Dalam pelak sanaan acara perkaw inan ini peranan anakberu, senina/ sem buy ak dan kalim bubu sangat pent ing. Apak ah it u dalam m engat ur hidangan, m engaw as acara, m engat ur pelak sanaan acara. Kalau calon pengant en bukan orang yang m am pu, pihak anakberu, akan m em ilih j enis pest a y ang ak an dibuat . Pest a perkaw inan dalam m asy arak at Karo, ada t iga.

1. Pest a Besar ( Kerj a Sint ua) . Pest a besar dalam hal ini ialah dengan m engundang sem ua k erabat , t em an- t em an sek erj a dan t em an- t em an ak rab lainny a. Pest a diadakan di gedung pert em uan um um yang m am pu m enam pung banyak undangan, dan diadak an gendang ( m usik) .

2. Pest a Menengah ( Kerj a Sint engah) . Pest a m enengah ini ialah dengan m engundang sem ua k erabat , t em an- t em an sek erj a dan t em an- t em an ak rab lainnya. Pest a diadakan di gedung pert em uan um um yang m am pu m enam pung bany ak undangan, t et api t idak diadak an gendang ( m usik) .

3. Pest a Kecil ( Kerj a Singuda) . Pest a kecil dalam hal ini t idak dengan m engundang sem ua k erabat , t em an- t em an sek erj a dan t em an- t em an ak rab lainny a. Yang diundang hany alah k erabat pent ing t erdekat saj a dari k edua belah pihak . Pest a diadak an di rum ah pengant en w anit a, t idak diadak an pagelaran gendang ( m usik) .

2 .5 Be n t u k Pe n ge n da lia n Sosia l Ya n g Be r sifa t Pr e ve n t if da n Re pr e sif D a la m

M a sya r a k a t Ka r o.

Sepert i t elah dij elaskan pengendalian sosial adalah suat u proses, baik y ang direncanakan at au t idak direncanakan yang bert uj uan unt uk m engaj ak, m em bim bing at au bahk an m em ak sa w arga m asy arak at agar m em at uhi nilai- nilai dan k aidah- k aidah y ang berlak u y ang bersifat m endidik, m engaj ak at au bahk an m em ak sa agar para w arga m em at uhi k aidah- k aidah dan nilai- nilai sosial y ang berlak u, agar t idak t erj adi at au t im bul k et egangan- k et egangan dalam m asy arak at . Ak si dari definisi ini ada dua, pert am a ak si y ang bersifat prevent if dan ak si y ang k edua bersifat represif.

Berik ut ini ak an diperkenalk an bent uk - bent uk pengendalian sosial dalam adat ist iadat m asy arak at Karo y ang bersifat prevent if dan represif.

2 .5 .1 Be r sifa t Pr e v e n t if

Beberapa bent uk pengendalian sosial y ang bersifat prevent if dalam Beberapa bent uk pengendalian sosial y ang bersifat prevent if dalam

2 .5 .1 .1 Sa pa a n da n Tu t u r ( Je n j a n g Sa pa a n )

Sa pa a n

Dalam m asy arak at Karo ada t iga j enis sapaan. Pert am a m eny apa dengan m enyebut nam a at au klen, kedua m enyapa dengan m enyebut kedudukan dalam st rukt ur rakut sit elu, m isalnya silih, im pal, kalim bubu, dan berbagai ist ilah lain yang berm ak na berm uara k e pengert ian rakut sit elu dan k et iga dengan m eny ebut k eduduk an dan peranan seseorang, m isalny a pulu, at au sibayak.

Sapaan- sapaan ini m asih berkait an dengan sk ope lam a, nam un dengan m asuk ny a sapaan- sapaan dari non Karo, m ak a beberapa sapaan t ersebut j uga m engalam i m odifik asi at au penam bahan, m isalny a sapaan dengan m eny ebut nam a, biasanya yang m enyebut kan nam a orang yang disapanya, hanyalah m ereka yang m em puny ai deraj at t ut ur y ang lebih t inggi dari orang y ang disapa. Misalny a seorang ibu m enyebut nam a anaknya, seorang Kakak m enyebut nam a adiknya dan sebagainy a. Dem ik ian j uga t erhadap t em an y ang sebay a. Nam un t idak berlak u hal sebalikny a. Sedangk an sebalikny a, bila orang y ang m eny apa t ut urny a agak rendah dari orang y ang disapa, m ak a seseorang it u harus m eny apa dengan m isalny a nande ( ibu) , Mam a ( pam an) , Mam i ( I st ri Pam an) dan sebagainy a.

Unsur pengendalian sosial y ang t erdapat di dalam sapaan ini adalah rasa horm at . Orang t ua at au y ang dit uak an harus dihorm at i. Kem udian dari j enis sapaan yang dipergunakan, diket ahui st at us seseorang di dalam hubungan st rat ifikasi sosial m isalny a pulu, m enunj ukkan kepada ket urunan pendiri kam pung, sibayak m enunj ukkan ket urunan raj a urung, kekerabat an m isalnya im pal, m am i at au m am i, m enunj ukkan di dalam j enj ang daliken si t elu, k eduduk anny a sebagai kalim bubu, at au bengkila- bibi, m enunj ukkan di dalam j enj ang daliken si t elu, k eduduk anny a sebagai anakberu.

Tu t u r ( Je n j a n g Sa pa a n )

Berkenalan dalam m asy arak at Karo, berbeda dengan berkenalan gay a

I ndonesia. Kalau dalam gay a I ndonesia, cuk up dengan m em perk enalkan diri, dalam bent uk nam a, alam at dan sebagainy a, m ak a berkenalan v ersi m asy arak at k aro lebih j auh dari it u. Berkenalan dalam m asy arak at Karo selain m encari k edek at an hubungan persaudaraan, j uga unt uk m enget ahui t inggi rendahnya deraj at sapaan dan m enget ahui kedudukan seseorang dalam hubungan m asing- m asing keluarga dari orang y ang dik enal.

Hak ek at berkenalan dalam m asy arak at Karo selain m em ang m em perk enalkan diri, j uga sekaligus m em perkenalkan keluarga ( asal usul) , dan m encari hubungan persaudaraan sam pai sedek at - dek at ny a dengan sandaran ak hir k epada daliken si t elu.

Cara- cara m enget ahui dan m encari j auh dekat nya hubungan persaudaraan hingga sam pai m endudukkannya ke dalam unsur daliken si t elu, pert am a dilak uk an dengan m em perk enalkan m erga ( klen unt uk pria) , beru ( klen unt uk w anit a) , k em udian nam a orang, bila perlu besert a beru ( klen dari ibu) , binuang ( klen dari Cara- cara m enget ahui dan m encari j auh dekat nya hubungan persaudaraan hingga sam pai m endudukkannya ke dalam unsur daliken si t elu, pert am a dilak uk an dengan m em perk enalkan m erga ( klen unt uk pria) , beru ( klen unt uk w anit a) , k em udian nam a orang, bila perlu besert a beru ( klen dari ibu) , binuang ( klen dari

Kalau hubungan kekerabat an berdasarkan geneologis ( darah) t idak bert em u, m aka dilihat hubungan keluarga berdasarkan daliken si t elu. Dari sini ak an m enj adi j elas posisi seseorang, apakah sebagai anakberu, kalim bubu, at au senina. Sedangkan bila ant ara w anit a dan pria, akan m enj adi j elas, harus m enyapa dengan sapaan apa, apak ah dengan sapaan im pal, t urang, bibi dan sebagainy a. Pat ok an yang diam bil biasanya ber dasar kan kedekat an kelom pok klen, m isalnya klen apa yang dikenal, kem udian, apa klen dari ibu kandung, dari ayah kandung at au lain sebagainya. Hal dilakukan karena prinsipnya, sem ua individu Karo it u saling berkerabat , yang perlu diket ahui hanyalah, sej auh m ana hubungan kekerabat an it u. Set elah diket ahui, bisanya hubungan kekerabat an it u dikem balikan dan dilet akkan ke posisi daliken si t elu ( ak t or y ang t iga) , m ak a t ut ur dalam m asy arak at Karo, bert uj uan dua hal, pert am a unt uk m elihat sej auh m ana hubungan kekerabat an, karena dari klen seseorang akan m enget ahui t inggi rendahnya deraj at sapaannya dan k eduduk anny a di dalam sist em k ek erabat an y ang ada. Set elah dik et ahui t inggi rendahny a sapaan, m ak a ak an dik et ahui harus m eny apa dengan sebut an apa, apak ah erbapa ( m eny apa dengan panggilan bapak ) , ernande m eny apa dengan panggilan ibu) , erbengkila ( m eny apa dengan panggilan pam an) , erbibi ( m enyapa dengan panggilan ( bibik/ t ant e) , erm ana ( m eny apa dengan panggilan pam an) , er- m am i ( m eny apa dengan panggilan t ant e) , ersenina ( m eny apa dengan panggilan saudara) , ert urang ( m enyapa dengan panggilan kakak/ adik yang berlainan j enis k elam in) , dan sebagainy a.

Kem udian t ut ur ini dapat dik em balikan k epada t iga j enj ang y ait u:

1. Tut ur Meganj ang ( Sapaan Tinggi) . Orang m em puny ai t ut ur m eganj ang ini harus dihorm at i oleh baw ahannya, w alaupun dari segi usia, usianya j auh lebih m uda. Nam un bagi m erek a y ang m em puny ai t ut ur m eganj ang bebas m em anggil, m enyapa, m enyebut nam a orang yang t ut urnya rendah dari dia. Adapun sapaan unt uk t ut ur t inggi ini adalah nini, bulang, m am a, m am i, bibi, bengkila.

2 . Tut ur Tengah ( Sapaan Menengah) . Sapaan unt uk t ut ur Tengah ini adalah Kak ak at au Abang ( Kak a) .

3 . Tut ur Met eruh ( Sapaan Rendah) . Salah cont oh Tut ur Met eruh ini adalah seorang anak t idak boleh m enyebut nam a ayahnya, ibunya, neneknya, pam an, m aupun j uga abang at au k ak ak ny a, bent uk - bent uk sapaanny a adalah m isalny a erbapa ( m eny apa dengan panggilan bapak ) , ernande m eny apa dengan panggilan ibu) , erbengkila ( m eny apa dengan panggilan pam an) , erbibi ( m eny apa dengan panggilan ( bibik/ t ant e) , erm ana ( m eny apa dengan panggilan pam an) , erm am i ( m eny apa dengan panggilan t ant e) , dan sebagainya. Orang m enyapa dem ikian, m enunj ukkan bahw a kedudukan orang y ang disapany a di dalam sist em k ek erabat an, lebih t inggi dariny a ( sipenyapa) . Kedua unt uk m enget ahui t em pat seseorang di dalam st rukt ur daliken si t elu,

apak ah sebagai kalim bubu, at au anakberu at au senina/ sem buy ak . Dari t uj uan ini j elas, bahw a di dalam m ek anism e t ut ur ini, t erlihat ada unsur sist em k ek erabat an, apak ah berdasark an usia, berdasark an k ek erabat an dan berdasark an daliken si t elu. Seseorang t idak boleh sem barangan m eny apa t erhadap orang lain dengan sebut an bebas, nam un harus m engikut i j enj angnya, karena nilai yang dikandung dalam t ut ur ini adalah penghorm at an. Alur sepert i ini j uga sifat ny a prevent if dalam k ait an pengendalian sosial. I ni ak an m encegah, hal- hal y ang t idak apak ah sebagai kalim bubu, at au anakberu at au senina/ sem buy ak . Dari t uj uan ini j elas, bahw a di dalam m ek anism e t ut ur ini, t erlihat ada unsur sist em k ek erabat an, apak ah berdasark an usia, berdasark an k ek erabat an dan berdasark an daliken si t elu. Seseorang t idak boleh sem barangan m eny apa t erhadap orang lain dengan sebut an bebas, nam un harus m engikut i j enj angnya, karena nilai yang dikandung dalam t ut ur ini adalah penghorm at an. Alur sepert i ini j uga sifat ny a prevent if dalam k ait an pengendalian sosial. I ni ak an m encegah, hal- hal y ang t idak

2 .5 .1 .2 Sist e m Ke k e r a ba t a n D a lik e n Si Te lu

Yang dim aksud dengan sist em kekerabat an dalam hal ini adalah unsur kalim bubu, anakberu, dan senina/ sem buyak. Daliken si t elu sebagai sist em k ek erabat an, bersifat t erbuk a. Keduduk an seseorang, sebagai anakberu, at au kalim bubu, at au senina sem buyak, bergant ung k epada sit uasi dan k ondisi. Sifat sepert i ini m enunj ukkan adat m asyarakat Karo bersifat dem okrat is. Di dalam sist em keker abat an daliken si t elu, t erkandung t iga nilai ut am a nilai pert am a got ongroyong, nilai kedua ket erat uran, k et iga persam aan hak secara bergilir. Dikat akan bergilir, karena hari ini seseorang bisa berfungsi sebagai kalim bubu, besok lusa bisa pula dia berfungsi sebagai Anakberu. Kondisi ini past i t erj adi, hanya m enunggu giliran saj a.

Fungsi sist em kekerabat an sepert i ini j ust ru m em perkuat pengakuan bahw a m anusia Karo it u adalah m anusia yang t idak dapat hidup sendiri, sehingga unt uk hidup diperluk an persat uan dan k esat uan, saling m em beri dan m enerim a. Unsur dem ok rat is di at as, j elas berfungsi sebagai alat pengendalian sosial y ang bersifat prevent if, k arena sem ua pribadi dihargai, diperlak uk an secara w aj ar, hany a soal w akt u, kapan penghargaan dan perlakuan it u diberikan oleh adat .

2 .5 .1 .3 H u k u m W a r is

Masyarakat Karo adalah m asyarakat pat rilineal, m enurut garis ket urunan ay ah, m ak a huk um adat ( w aris) berdasark an garis ay ah, m ak a pem bagian w arisan j uga dibedak an, ant ara anak pria sebagai penerus k len dan anak w anit a.

Warisan y ang t idak bergerak sepert i t anah, rum ah, diberik an k epada anak laki- laki, sedangkan w arisan yang bergerak sepert i pakaian- pakaian adat , em as peninggalan orang t ua, diberik an k epada anak w anit a. Pem berian sepert i ini k epada anak w anit a, pada prinsipny a buk anlah pem berian sebagai w arisan, t et api pem berian sebagai t anda k asih say ang ( kekelengen) . Hal inilah m aka dalam nilai- nilai dasar yang dim iliki oleh m asyarakat Karo, anak w anit a t idak berhak sebagai ahli w aris. Unsur pengendalian sosial y ang t erdapat pada pem bagian sepert i ini adalah agar w arisan m isalnya t anah, t et ap m enj adi m ilik klen asal, bukan akhirnya m enj adi m ilik k len pendat ang, sebab k alau hal ini t erj adi, t idak sesuai dengan sem angat pat rilineal. Sebab kalau t anah w arisan diberikan kepada anak w anit a, m aka t anah w arisan t ersebut akan m enj adi m ilik klen lain, karena m enurut sist em pat rilineal, m engikut klen suam inya, bukan m engikut klen orang t uanya.

Nam un dalam bat as- bat as t ert ent u, m isalny a k arena si anak w anit a y ang t elah m enikah, nam un t idak m em punyai lahan unt uk dij adikan sum ber m at a pencaharian pihak orang t uanya akan m em berikan sebidang lahan unt uknya. Mot iv asi pem berian sepert i ini t et ap dalam k erangk a kekelengen ( kasih sayang yang t idak berbat as) buk an dalam k ait an pew arisan. Sifat kekelengen ini bukan sem at a- m at a pengharapan, t et api k esucian, k eiklasan dan k et ulusan. Kekelengen ini t idak dapat diram pas, ia bebas dari noda, bebas dari k ebencian dan k ecem buruan at au keirian at au like and dislike. Kekelengen lepas dari rasa perm usuhan, j ust ru kekelengen m am pu m engat asi k eangk aram urk aan, bila dit ent ang ia ak an m elahirkan penyesalan seum ur hidup bagi orang yang m enent angnya. Hal inilah lat ar belak angny a m ak a anak w anit a t idak m endapat w arisan, t et api m enerim a k asih say ang. Kalau anak w anit a diberi hak w arisan, dia t idak ak an dapat m enj alank an t ugasny a berdasark an daliken si t elu sebagai hak im m oral bagi k eluarga kalim bubu k elak , sebab di dalam k at a hak, t ersim pan benih- benih pert ent angan.

Kalau dahulu, bila seorang k eluarga t idak m em puny ai anak lak i- lak i sebagai penerus klen, nam un m em punyai anak w anit a, w arisan yang t idak bergerak ini, Kalau dahulu, bila seorang k eluarga t idak m em puny ai anak lak i- lak i sebagai penerus klen, nam un m em punyai anak w anit a, w arisan yang t idak bergerak ini,

2 .5 .1 .4 Kle n , Ge n de r da n N a m a W a r isa n Kle n

Kle n

Klen dalam m asy arak at Karo ada lim a cabang, m asing- m asing cabang m em punyai sub- subnya. Kelim a m erga ini selalu disebut Merga si Lim a. Sebagai cabang, m asing- m asing k len ini berdiri sendiri. Art iny a seseorang t idak dapat pindah k len at au t uk ar k len begit u saj a. Dalam k len ini ada k onsep persaudaraan. Seseorang y ang sek len dapat disebut senina dan seseorang sesubk len disebut sem buyak. Dua orang lak i- lak i y ang sam a- sam a k len Sem biring disebut senina, dan apabila sam a- sam a k len Brahm ana, w alaupun ay ah dan ibuny a saling berbeda, m enurut k onsep ini dianggap bersaudara k andung, ini disebut sem buyak. Sedangkan seorang pria dan seorang w anit a yang sam a- sam a sesubklen, w alaupun sam a- sam a sat u ibu sat u ay ah, t et ap t idak disebut sem buyak t et api t urang. Dalam konsep sem buy ak ini, w alaupun ant ara seorang pria dan w anit a k edua orang t uany a saling berbeda, m ereka dilarang saling m enikah. Apabila m ereka m enikah harus dengan orang y ang di luar subk lenny a. Pada m ulany a, ant ara sesam a cabang m erga y ang besar, hanya kelom pok Klen Sem biring dan Perangin- angin yang dibenarkan saling kaw in m aw in, nam un kini sesuai dengan perkem bangan w akt u, m ereka yang sam a- sam a klen Tarigan at au Gint ing pun ada yang sudah saling kaw in m aw in, nam un t et ap t idak dengan y ang sesub k len.

Dem ik ian pent ingny a peranan k len ini dalam st ruk t ur m asyarak at Karo, sehingga set iap orang Non- Karo m asuk k e dalam lingk ungan k eluarga Karo t erut am a yang m elalui j alur perkaw inan, selalu diusahakan diberikan klennya. Pem berian klen ini selalu m engacu k epada k eluarga y ang t erdekat dari orang y ang m enik ah denganny a. Misalny a bila seorang pem uda Karo m enik ahi w anit a buk an Karo, m ak a k epada si w anit a t ersebut diberik an beru yang sam a dengan beru dari I bu si pria. Dalam hal ini, m ak a biasany a dicant olk an at au dicarik an orang t ua si w anit a t ersebut k epada k elom pok Kalim bubu, apak ah Kalim bubu dari pihak ayah ( I bu Kandung Ayah) at au dari pihak I bu Kandung sendiri. Sedangkan bila seorang w anit a Karo m enikah dengan pria bukan Karo, t erj adi j uga hal yang sam a yait u diberikan Klennya. Biasanya orang t ua silaki- laki ini dipilihkan dari pihak salah seorang saudara perem puan pihak ayah ( anakberu) .

Tuj uan pem berian sepert i ini, agar pihak y ang diberi m erga ( laki- laki) beru ( perem puan) , m enget ahui k eduduk anny a dalam st ruk t ur adat Karo. Tuj uan lain adalah agar hubungan persaudaraan ant ara pihak kalim bubu ( saudara laki- laki pihak ibu) karena yang dinikahi bukan anak w anit anya, dan j uga hubungan persaudaraan ant ara pihak Kalim bubu dengan Anakberu, karena anak w anit a dari pihak Kalim bubu t idak sej odoh dengan anak lak i- lak i pihak anakberu, t idak t erput us w alaupun anak- anak m erek a t idak saling berj odoh. Hal y ang sam a, j uga berlak u k epada m erek a yang kaw in, w alaupun m asih sesam a m asyarakat Karo, nam un perm asalahannya t idak serum it bila salah seseorang sudah berbeda suk u.

Dari uraian di at as j elas, t uj uan k len ( m erga/ beru) dan pem berian k len ( m erga/ beru) , m engandung unsur pengendalian sosial. Dalam hal ini berkait an unt uk m em pert ahankan st rukt ur daliken si t elu di dalam k eluarga si pengant en, dan sekaligus m enem pat kan, m enunj ukkan kedudukan seseorang yang bukan berasal dari et nis Karo ke dalam st rukt ur daliken si t elu t ersebut . Baik dalam pengert ian luas, y ait u dalam st ruk t ur adat m asy arak at Karo, m aupun dalam pengert ian sem pit Dari uraian di at as j elas, t uj uan k len ( m erga/ beru) dan pem berian k len ( m erga/ beru) , m engandung unsur pengendalian sosial. Dalam hal ini berkait an unt uk m em pert ahankan st rukt ur daliken si t elu di dalam k eluarga si pengant en, dan sekaligus m enem pat kan, m enunj ukkan kedudukan seseorang yang bukan berasal dari et nis Karo ke dalam st rukt ur daliken si t elu t ersebut . Baik dalam pengert ian luas, y ait u dalam st ruk t ur adat m asy arak at Karo, m aupun dalam pengert ian sem pit

Di sini, buk an saj a t erj adi pengendalian sosial, j uga t erj adi pengendalian nilai adat y ait u penerapan at uran- at uran adat , agar seseorang m em puny ai t em pat berdiri y ang j elas apabila dia diundang pada pelak sanaan acara adat .

Ge n de r

Masy arak at Karo, j uga m engalam i pem bedaan j enis k elam in. Unt uk perkaw inan, bila w anit a y ang m enik ah disebut sereh, sedangk an bila pria disebut em po. Dalam hal m enunj ukkan garis ket urunan ayah j uga dem ikian, bila w anit a disebut beru, sedangk an bila pria disebut m erga. Hal y ang sam a dit em uk an j uga dalam sapaan. Unt uk w anit a secara um um k epada w anit a Karo dapat disapa dengan Am e, sedangk an k epada pria Tongat .

Nam un dalam sapaan lain, pria Karo t idak dibenarkan m eny apa seorang w anit a, w alaupun perbedaan usia yang m enyolok j auh, dengan sapaan engko ( kau) , seorang pria Karo harus dan w aj ib m eny apa seorang w anit a dengan sapaan kam ( k am u) . Dan hal sebalikny a t idak lah dem ik ian, seorang w anit a dapat m eny apa seorang pria dengan sapaan engko. Sedangk an ant ar sesam a w anit a boleh saling m eny apa dengan engko, dem ik ian j uga dengan ant ar sesam a pria. Dan k alau ini t erj adi baik y ang disapa dengan sapaan kam at au engko, biasany a sipeny apa m em puny ai t ut uran y ang lebih rendah dari y ang disapa. Misalny a seorang anak m eny apa Ay ahny a dengan kam , at au m eny apa saudara I bu at au ay ahny a dengan kam , at au m eny apa nenek ny a dengan sapaan kam . Sem ent ara bagi si orang t ua, si k ak ak dapat m eny apany a dengan panggilan engko. Unsur pengendalian sosial yang t erdapat di dalam unsur gender ini adalah rasa horm at . Secara um um pria Karo sangat m enghorm at i w anit a.

N a m a W a r isa n Kle n

Secara um um nam a w arisan dalam m asyarak at Karo dapat di bagi at as em pat k at egori. Keem pat k at egori ini, dibedak an at as j enis k elam in. Kat egori pert am a disebut um um . Nam a w arisan ini dapat dipergunak an sebagai sapaan k epada sem ua indiv idu Karo, t anpa m em andang siapa dia dan dibedak an hany a berdasarkan j enis kelam in. Sepert i Tongat sapaan unt uk anak lak i- lak i dan Am e sapaan unt uk anak w anit a. Penggunaannya dibedakan hanya berdasarkan deraj at usia. Art inya orang yang usianya lebih t ua dapat m em pergunakan nam a ini kepada orang yang usianya lebih m uda darinya.

Kat egori kedua disebut um um khusus. Nam a w arisan ini dikenal dengan ist ilah Merga ( Klen) . Klen dalam m asyarak at Karo dapat dibagi at as 5 k len, dan k elim a k len ini dibagi lagi at as sub- sub k len.

Secara garis besar kelim a klen ini adalah Peranginangin, t erdiri dari 21 sub k len. Gint ing, t erdiri dari 15 sub k len. Tarigan, t erdiri dari 12 sub k len. Karo- Karo, t erdiri dari 18 sub k len, dan Sem biring, t erdiri dari 19 sub k len.

Penggunaan k len ini dalam m asy arak at Karo hany a t inggal m enam bah k at a Beru di belakang nam a, dan ini sudah m enunj ukkan j enis kelam in si pem akainya yait u Wanit a, m isalnya Beru Sem biring, Beru Tarigan dan sebagainy a. Sedangk an unt uk m enunj ukkan j enis kelam in Pria, cukup disebut saj a klen ( klennya) . Sem ua orang, t erut am a y ang belum m engenal deraj at sapaanny a ( t ut ur) dapat m em pergunakannya dengan m enyebut klen ( m erga unt uk pria dan beru unt uk w anit a) .

Kat egori ket iga y ang disebut sub um um khusus. Nam a w arisan ini dikenal bersum ber dari Sub Merga. Sepert i dik et ahui k len m asyarak at Karo ada lim a m asing- m asing dengan sub- subny a, beberapa sub- sub k len ini m asing- m asing m em puny ai Kat egori ket iga y ang disebut sub um um khusus. Nam a w arisan ini dikenal bersum ber dari Sub Merga. Sepert i dik et ahui k len m asyarak at Karo ada lim a m asing- m asing dengan sub- subny a, beberapa sub- sub k len ini m asing- m asing m em puny ai

Berik ut ini nam a w arisan dalam m asy arak at Karo berdasark an subk len.

Marga Sem biring

No Sub Klen

Pria

Wanit a

1 Kem baren

Ram bah, Baok.

3 Keloko Ndaram . Loko

4 Pandia

Gobang.

5 Gur ukinayan Nayan, Pagoh, Bugan. Rogat , Mahar

6 Br ahm ana

Kaw ar , Kuliki.

Taw an, Kum u

7 Meliala Jem put , Jam be, Sukat . Tekang, Nicar, Gadong.

8 Depari

Gaw ah, Pola, Toj ong, Rat ah,

Talah, Taj ak, Tayam .

Pulubalang.

9 Pelaw i

Gedang, Turah- Turah

Law i.

10 Maha

Pasir, Jogah, Ram bah, Manit .

Daling

Diolah dari berbagai sum ber Marga Perangin- Angin

No Sub Klen

Pria

Wanit a

1 Sukat endel Gant ang, Ngudong. Gom ok.

2 Sebayang

Rabun, Kurung, Balandua/

Jengok, Lencang.

Ndua, Ngupkup.

3 Pincaw an Jam bor.

4 Sinurat

Tangko Babi

Ngem ban.

5 Singarim bun Kerangen. Rim bun, Ram bah

6 Kacinam bun Nj orang Ngem ban.

7 Bangun

Teger, Rat ah Girik.

8 Pinem

Jaren, Bat ok, Mbuko,

Lom poh.

Canggah, Sagu, Mit ut .

9 Laksa Bat onggan. Lom poh.

10 Kut abuluh Tuluk, Gant ang. Gom ok

11 Jinabun

Gant ang, Morah, Tanggam ,

Picet , Sayan,

Guni

Mbergang.

12 Jam bor Beringin Belingking Am o

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

M a r ga Gin t in g

No Sub Klen

1 Suka Suka, Mbayak, Pisang. Unj uk

2 Babo Dokan

3 Sugihen

Gurah, Tam pak, Ciak,

Sungam , Apang.

Nangkul.

Corah, Ganj ang

4 Aj art am bun

Lam bok. Kapor.

5 Jadi Bat a Canggah. Nongkah.

6 Munt e Mburak, Gaj ut , Unj ok.

7 Manik

Mengat . Tadi.

8 Tum angger

Laj or. Tega.

9 Rum ah Berneh Raga Nggore, Nurih Diolah dari berbagai sum ber

M a r ga Ta r iga n

No Sub Klen

Pr ia

Wanit a

1 Siber o

Bat u, Kaw as, Tar ik

Pagit , Dom bat , Lum bong

2 Tua

Bat u. Pagit .

3 Gersang

Bolon, Tarok, Mondan, Bosar,

Om bar, Kolu,

Gom bong, Turah.

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

M a r ga Ka r o- Ka r o

No Sub Klen

Pr ia

Wanit a

1 Sinulingga Suang, Mangkok. Rebo, Corah

2 Kacaribu

Mondul, Mit ut . Rebo

3 Surbakt i Suang, Gunt ar, Gaj ah, Rebo, Corah

Ndokum , Megoh.

4 Pur ba

Cekur ak, Tongkal Nuhar

5 Ket aren

Kolam . Cirum

6 Kaban

Cinor, Tam bor, Suang

Topan, Kacat , I ncon, Rebo

7 Sinuraya

Tabong

Kicong Corah, Lebeng

8 Sit epu

Ganding, Mak oi, Cek urak

Goda, Kert ok

9 Ulunj andi Kecudan, Ngerik , Megoh.

D iola h da r i be r ba ga i su m be r

Dapat dit am bahk an m em ang t idak sem ua subk len m em puny ai nam a w arisan t ersebut . Kenapa sam pai dem ikian, agak sulit m enj elaskannya. Tet api kem ungkinan besar, ada yang sudah m elupakan nam a w arisan ini, sehingga ada individu Karo y ang t idak m engingat ny a lagi. Kem ungk inan lain adalah ada pula k elom pok- k elom pok k len y ang sam a sek ali t idak berkem bang populasiny a sehingga ada kelom pok klen yang sudah punah sepert i Gint ing Pase.

2 .5 .1 .5 La r a n ga n da n An j u r a n ( Su m ba n g da n Su r u h e n ) , Pa n t a n ga n D a n Re bu

La r a n ga n da n An j u r a n ( Su m ba n g da n Su r u h e n )

Sum bang art iny a t idak pada t em pat ny a, at au t idak sesuai dengan k eduduk anny a at au t idak seharusny a. Dalam m asy arak at Karo, sum bang ini bervariasi. Nam un set elah dirangkum pendapat Brahm ana, ( TT: 36- 37; 44- 46) dan

Tarigan, ( Gint ing, 1989: 41) ada dua belas sum bang, dan k em udian ada pula dua belas suruhen ( anj uran) .

1. Sopan Bicara ( Sum bang Sora Ngerana) . Maksudnya kalau berbicara sebaiknya hat i- hat i, j angan m enam pakkan ekspresi m au m arah at au ekspresi j engk el, apalagi hal it u dilak uk an di depan orang ram ai, di depan m ert ua, di depan ipar, ini t idak sopan, m ak a dianj urkan agar selalu sopan berbicara.

2 . Sopan Cara Mak an ( Sum bang Perpan) . Art inya kalau m akan harus bersikap sopan, j angan t erlalu t egak dan j angan t erlalu m enunduk, t idak boleh t ergesa- t egas, m ak a dianj urkan agar selalu sopan bila sedang m ak an.

3 . Sopan Mem andang ( Sum bang Pernin Mat a) . Art iny a t idak baik m em andang m ert ua, ipar, berulang- ulang, ini t idak sopan, m aka dianj urkan agar selalu sopan k et ik a m em andang at au m enat ap seseorang, t erlebih- lebih t erhadap orang y ang dit uak an, sepert i m ert ua, orang y ang disegani sepert i ipar, apak ah k arena usia at au k arena j enj ang sapaan.

4 . Sopan Mandi di Sungai ( Sum bang Ridi I bas Tapin) . Art iny a bila ada law an j enis k it a sedang m andi di sungai, j angan di dek at i, dem ik ian j uga bila m ert ua kit a sedang m andi, j angan di dekat i w alaupun j enis kelam innya sam a dengan kit a. Kalau m au m andi, t unggu dulu m ereka selesai baru boleh m andi, m aka dianj urkan agar selalu sopan bila hendak pergi m andi.

5 . Sopan Duduk ( Sum bang Perkundul) . Art iny a k alau duduk , duduk lah dengan sopan, j angan angk at k ak i k e k ursi at au k e m ej a, m ak a dianj urkan agar selalu sopan bila hendak duduk.

6 . Sopan Berpak aian ( Sum bang Peruis) . Art iny a k alau berpak aian,

berpak aianlah secara w aj ar, m ak a dianj urkan agar selalu sopan berpak aian.

7 . Sopan Menari ( Sum bang Perlandek I bas Gendang) . Dianj urkan agar selalu sopan k et ik a m enari, sebab bila m enari di at as panggung, sem ua m at a penont on ak an t ert uj u k epada si penari, k alau cara m enari t idak sopan, niscaya akan dinist a penont on.

8 . Sopan Berj alan ( Sum bang Perdalan) . Art iny a k alau berj alan dan berselisih dengan orang- orang y ang k it a horm at i, sepert i m ert ua y ang berbeda j enis kelam in dengan kit a, sebaiknya m enghindar j auh. Tidak dibenarkan j alan t ergesa- gesa, seandainy a t idak begit u pent ing, agar orang y ang berpapasan dengan k it a dij alan t idak k aget at au t erkej ut , m ak a dianj urkan agar selalu sopan bila berj alan.

9 . Sopan Menikah ( Sum bang Perem po) . Art inya dilarang m enikahi orang yang t idak dibenarkan adat . Misalny a m enik ahi anak sem buyak at au anak senina k it a at au anak dari anakberu kit a, m aupun yang lainnya yang t idak dibenarkan adat , m ak a dianj urkan agar selalu m enik ahlah sesuai at uran adat .

1 0 . Sopan bek erj a ( Sum bang Pendahin) . Kalau bek erj a, bek erj alah dengan baik, j angan bek erj a dengan m elaw an t at a k ram a y ang berlak u di dalam m asy arak at , y ang pada ak hirny a m enj engk elk an m asy arak at , m em buat orang benci dan sebagainya. Hal- hal sepert i it u harus dihindari, m aka dianj urkan agar selalu m em ilih j enis pekerj aan yang baik- baik dan halal.

1 1 . Sopan berpikir ( Sum bang Perukuren) . Berpikirlah dengan baik ini, j angan berat sebelah. Pikiran- pikiran yang egois harus dij auhkan, m aka dianj urkan agar selalulah berpikir dengan baik dan rasional dengan kondisi yang ada.

1 2 . Sopan Tidur ( Sum bang Perpedem ) . I ni berhubungan dengan k eadaan keluarga m asyarakat Karo pada m asa lalu. Kalau pada m asa lalu, para anak m uda dilarang t idur di rum ah, pada m alam hari m erek a t idur di j am bur ( pondok rem aj a) , bersam a t em an- t em an sebay any a, m ak a dahulu para anak m uda t idak lah sopan bila dia t idur di rum ah. Kalau m erek a t idur di rum ah orang t uany a, m erek a ini t elah m elanggar t at a k ram a um um . Kem udian t idur dengan sopan ini berhubungan pula dengan cara t idur, t idak sopan 1 2 . Sopan Tidur ( Sum bang Perpedem ) . I ni berhubungan dengan k eadaan keluarga m asyarakat Karo pada m asa lalu. Kalau pada m asa lalu, para anak m uda dilarang t idur di rum ah, pada m alam hari m erek a t idur di j am bur ( pondok rem aj a) , bersam a t em an- t em an sebay any a, m ak a dahulu para anak m uda t idak lah sopan bila dia t idur di rum ah. Kalau m erek a t idur di rum ah orang t uany a, m erek a ini t elah m elanggar t at a k ram a um um . Kem udian t idur dengan sopan ini berhubungan pula dengan cara t idur, t idak sopan

Sum bang dan suruhen ini j uga m engandung unsur pengendalian sosial yang bersifat prevent if, m encegah t im bulnya m asalah- m asalah sosial.

2 .5 .1 .6 Pa n t a n ga n .

Pant ang dalam m asy arak at Karo ada t iga. Pert am a pant ang k arena keyakinan, pant ang karena penyakit dan pant ang karena kehorm at an. Pant ang k arena k ey ak inan m isalny a y ang t erdapat pada beberapa subk len y ang berpant ang m engkonsum si daging binat ang t ert ent u. Misalnya pem ant angan yang dilakukan oleh k elom pok k len Sebay ang t erhadap m em ak an daging Kerbau Put ih, Tarigan t erhadap m em ak an daging Burung Balam dan Brahm ana t erhadap m em ak an daging Anj ing. Pant ang karena penyakit m isalnya dilarang m akan kenyang oleh dokt er, dilarang m andi m alam k arena dapat k ena peny ak it paru- paru at au reum at ik dan sebagainy a. Pant ang k arena k ehorm at an m isalny a bila berbicara dengan orang y ang dit uak an haruslah horm at , dilarang m enyebut nam a nenek dan kakek, at au nam a ayah dan ibu. Kalau pun t erpak sa disebut k an harus disert ai k at a ula m eggelut t endina ( j angan k aget rohny a) , set elah m eny ebut k at a t ersebut di at as, lalu disebut nam any a, dan sebagainy a.

2 .5 .1 .7 Re bu

Rebu art iny a pant angan, dilarang, t idak boleh, t idak dibenarkan m elak uk an sesuat u m enurut adat Karo. Siapa y ang m elanggar, dianggap t idak t ahu adat , dan dahulu dicem ooh oleh m asy arak at .

Rebu pada m asy arak at Karo, t erbagi at as t iga pihak :

1. Ant ara m am i ( m ert ua w anit a) dengan kela ( m enant u pria) . Dalam pengert ian sem pit , m am i adalah ibu dari ist ri ego, dalam pengert ian luas, adalah para ist ri saudara laki- laki dari pihak ibu at au ibu ego dari ist ri ego) . Sedangkan kela dalam pengert ian sem pit adalah suam i dari anak w anit a ego, dalam pengert ian luas adalah anak lak i- lak i dari saudara perem puan ay ah ego. Sebelum t erj adi pernikahan, kela ini disebut bere- bere at au k em anak an.

2 . Ant ara bengkila ( m ert ua pria) dengan perm ain ( m enant u w anit a) . Bengkila dalam pengert ian sem pit adalah ay ah dari suam i seorang w anit a, dalam pengert ian luas suam i dari saudara perem puan ay ah seorang w anit a. Sedangkan perm ain dalam pengert ian sem pit adalah ist ri dari anak lak i- lak i orang ego. Dalam pengert ian luas adalah anak perem puan ( t erm asuk j uga laki- laki) dari saudara laki- laki ist ri ego.

3 . Ant ara t urangku dengan t urangku. Turangku m em puny ai dua pengert ian, pert am a, bila ego seorang pria, m ak a t urangkunya adalah dan berart i ist ri dari saudara laki- laki ist rinya ( ipar) , kedua bila ego seorang w anit a, t urangku berart i suam i dari saudara perem puan suam inya ( ipar) .

Yang direbukan, dipant angk an, dilarang, t idak boleh, t idak dibenarkan m elak uk an sesuat u m enurut adat Karo adalah ( 1) berbicara langsung, ( 2) bersent uhan anggot a badan, ( 3) duduk berhadap- hadapan, ( 4) duduk pada sehelai t ikar / kur si.

Manifest asi rebu ( dilarang) ini dalam adat ist iadat Karo, adalah dilarang berbicara, dilarang duduk sebangk u, m isalny a dengan m ert ua y ang berbeda j enis k elam in dengan ego, dilarang berbicara dengan suam i ipar at au ist eri y ang berbeda j enis kelam in dengan ego. Rebu ini sebagai t anda adany a bat as k em erdekaan diri, adanya rasa diri berkebebasan, m elalui perilaku sepert i ini orang m engingat kan dan sadar ak an prinsip sosial dalam cara hidup berkerabat , m ak a m elalui rebu, orang Manifest asi rebu ( dilarang) ini dalam adat ist iadat Karo, adalah dilarang berbicara, dilarang duduk sebangk u, m isalny a dengan m ert ua y ang berbeda j enis k elam in dengan ego, dilarang berbicara dengan suam i ipar at au ist eri y ang berbeda j enis kelam in dengan ego. Rebu ini sebagai t anda adany a bat as k em erdekaan diri, adanya rasa diri berkebebasan, m elalui perilaku sepert i ini orang m engingat kan dan sadar ak an prinsip sosial dalam cara hidup berkerabat , m ak a m elalui rebu, orang

I ni adalah unsur m endidik dari adat Karo yang bernuasa pengendalian sosial yang bersifat prevent if. Nam un pada perkem bangan saat ini, t radisi rebu cenderung diabaikan. Telah biasa t erlihat ant ara seorang pria berbicara langsung dengan m ert uany a.

2 .5 .1 .8 N a se h a t - N a se h a t D a n Un gk a pa n - Un gk a pa n

N a se h a t - N a se h a t

Orang t ua Karo, t erm asuk orang t ua y ang suk a m em berikan nasehat - nasehat k epada anggot a k eluargany a. Dalam nasehat y ang diberik an selalu dit ek ank an, agar m eny ay angi orang t ua, k ak ak / abang at au adik, harus berlak u adil. Menghorm at i kalim bubu, anakberu, senina sem buy ak, sert a t et ap m enj aga keut uhan keluarga.

Beberapa nasehat - nasehat orang- orang t ua Karo lam a, y ang diungk apk an m elalui ungkapan- ungkapan ant ara lain: Ula be la sk e n k a t a la t u h u , k a t a t e n gt e n g ba n ci t u r ik e n . Art inya j angan ucapk an k at a benar, t et api lebih baik m engucapk an k at a y ang t epat / pas. Ula k e k u r a n ge n k a la k e n ca sipa n da n gi, k e k u r a n ge n t a le be pe pa y o, art iny a j angan selalu m elihat kekurangan orang lain, t et api lebih baik m elihat kekurangan kit a ( diri) sendiri at au M a din m e k it a n gge lu h , ba gi su r a t u k a t , r e n di e n t a ,

ge la h u la r u ba t , art iny a lebih baik k it a hidup sepert i prinsip sur at ukat ( surat sendok) , saling m em beri dan m em int alah agar j angan sam pai berkelahi. Be lide n u n t u n gn a si a pu l- a pu le n , a sa n gk e n si j u r u - j u r u n art iny a lebih bany ak m anfaat ny a bila k it a saling m em aafk an, dari pada saling m em oj ok k an, m erendahkan. Ula m in k it a pe j e n gk i- j e n gk ik e n , k a la k la h m in m u j ik e n ca . Janganlah sok hebat sepert i seorang pahlaw an, biarlah orang lain y ang m em uj iny a.

Un gk a pa n - Un gk a pa n

Dalam budaya m asyarakat Karo, banyak dit em ui ungkapan- ungkapan yang berfungsi sebagai krit ikan, nasehat , m aupun bersifat pengendalian sosial. Adapun ungkapan- ungkapan m asyarakat Karo yang berm akna kepada pengendalian sosial ant ara lain:

Ba gi k e r ba u gon dok Lim a n g, ge da n gsa t a n dok , t e r t a t a p la u m e cih o, t e r in e m

la u m e gge m bor . Sepert i Gondok ( kerbau yang t anduknya m elengkung ke baw ah) Lim ang ( nam a desa di Kecam at an Tigabinanga) k epanj angan t anduk , t erlihat air j ernih, t erm inum air keruh) . Dium pam akan kepada seorang yang sangat t erlalu m em ilih calon ist rinya, t et api akhirnya ist ri yang didapat nya j auh dari sepert i yang diharapkannya. Ba gi k e r bo Pe n a m pe n , n de k a h sa n a t a p, lu pa n gga ga t . ( Bagai k erbau Penam pen, keasyikan m em andang, lupa m akan) . Dium pam akan kepada seorang yang t erlalu asyik m em ilih- m ilih, akhirnya t idak j uga berhasil m endapat kan sepert i pilihan hat inya.

Kedua perum pam aan ini dium pam ak an k epada seseorang y ang sulit at au t idak m au m enikah. Yang pert am a karena t erlalu m em ilih, yang dapat bukan sepert i yang diharapkannya sedangkan yang kedua, w alaupun j uga t erlalu m em ilik nam un t et ap t idak berhasil m em ilih. Ba gi si n u k u r t im ba k o it iga , le be ise sa p m a k a it u k u r . ( Sepert i m em beli t em bak au di pasar, dicoba ( t est ) dahulu baru di beli) . Perum pam aan ini dit uj uk an k epada gadis, j angan sepert i perum pam aan di at as, dirasai dulu baru dibeli, at au Kedua perum pam aan ini dium pam ak an k epada seseorang y ang sulit at au t idak m au m enikah. Yang pert am a karena t erlalu m em ilih, yang dapat bukan sepert i yang diharapkannya sedangkan yang kedua, w alaupun j uga t erlalu m em ilik nam un t et ap t idak berhasil m em ilih. Ba gi si n u k u r t im ba k o it iga , le be ise sa p m a k a it u k u r . ( Sepert i m em beli t em bak au di pasar, dicoba ( t est ) dahulu baru di beli) . Perum pam aan ini dit uj uk an k epada gadis, j angan sepert i perum pam aan di at as, dirasai dulu baru dibeli, at au

I ni hanyalah beberapa ungkapan m asyarakat Karo yang m engandung unsur pengendalian sosial y ang bersifat prevent if, dalam bent uk ungk apan y ang berisi peringat an, krit ik, cem ooh.

M u sya w a r a h D a n Got on gr oyon g

M u sya w a r a h

Bent uk m usy aw arah dalam m asy ak arat Karo ada dua y ait u runggu dan arih- arih. Runggu adalah bent uk m usy aw arah besar. Sem ua unsur daliken si t elu y ang t erkait harus hadir. Biasany a y ang dim usy aw arahk an adalah m asalah suk a dan duk a y ang berkait an dengan k eluarga. Misalny a m elak sanak an acara pest a perkaw inan, at au acara penguburan dari anggot a k erabat y ang m eninggal dunia dan sebagainy a. Sedangk an arih- arih, bent uk m usy aw arah ant ara dua at au t iga orang at au lebih. Yang hadir hany alah orang- orang y ang berkepent ingan saj a. Misalny a orang t ua, bila yang berm usyaw arah it u anaknya.

Musy aw arah ini, j uga dapat berfungsi m encegah m eluasny a m asalah- m asalah sosial, k arena m elalui m usy aw arah ini, dicarik an solusi dari perm asalahan y ang ada.

Got on g Roy on g

Pada m asyarak at Karo, dahulu pelak sanaan got ong roy ong selalu dan t et ap berlandaskan hubungan k ek erabat an dalam daliken si t elu ( k alim bubu, senina/ sem buy ak dan anak beru) . Pelak sanaan got ong roy ong ini, dalam segala bidang selalu dik ait k an dengan k egiat an adat , at au bagian dari pelak sanaan adat , m ak a k egiat an got ong roy ong ini bersifat adat dan w aj ib.

Peranan ak t if got ong roy ong sebagai alat pengendalian sosial pada m asy arak at Karo adalah bila seseorang t idak ikut sert a ak t if berpart isipasi dalam set iap kegiat an got ong royong, m aka ket ika t iba kelak gilirannya m enghadap sesuat u m asalah, t idak ak an ada y ang m au m em bant u. Agar m asalah ini t idak t erj adi, biasany a indiv idu Karo ak an ikut berpart isipasi pada k egiat an y ang dilakukan, kalau t idak dapat m enyediakan t enaga, yang m enyum bangkan uang.

2 .5 .2 Be r sifa t Re pr e sif

Pengendalian j enis ini adalah hukum an. Hukum an yang diberikan, sifat nya w aj ib, j enis- j enis hukum annya t ergant ung kepada kasus pelanggaran yang dilakukan. Mem ang ada j uga bagi m ereka t idak m endapat hukum an langsung, m isalnya yang m elanggar perint ah agam a, hukum an yang dit erim anya di belakang hari, nam un ada j uga yang langsung m endapat hukum an. Dan yang m endapat hukum an langsung j uga bervariasi j enis pelanggarannya, nam un variasi j enis huk um an m enurut huk um adat Karo adalah dipasung ( dibay angk en/ dit aw an) , dik ucilkan dari k ehidupan m asyarak at .

2 .5 .2 .1 Be n t u k - be n t u k H u k u m a n

D ik u cilk a n

Merek a y ang dik ucilkan biasany a y ang m elak uk an perkaw inan t erlarang at au berzinah. Perkaw inan sum bang at au berj inah ini t idak dibenarkan ada, k epada para pelak uny a dahulu dik ucilkan dari m asy arak at . Merek a y ang t erkucil biasany a, ak an m eninggalkan desany a pergi k e daerah lain. Di sanalah m erek a beranak pinak . Terhadap kasus ini, m ereka pada um um nya m em ilih agam a islam , yang kem udian dikenal dengan sebut an Jaw i yait u m asyarakat Karo yang m asuk I slam . Kelom pok ini k em udian dik enal dengan nam a lain y ait u suk u May a- May a. Saat suk u May a- May a ini banyak berdom isili di daerah Kabupat en Tingkat I I Deli Serdang. Bahasa sehari- hari m erek a t elah bercam pur aduk dengan bahasa Melay u dialek Deli.

Hingga sam pai saat ini, bany ak suk u m ay a- m ay a ini m asih m engak u et nis Karo, w alau pun sudah t idak t ahu asal usulnya dengan j elas. Bila dit anya m ereka um um nya m engaku nenek m oyangnya berasal dari suku Karo berklen Surbakt i ( Karo- Karo Surbakt i) .

D ipa su n g ( D iba y a n gk e n )

Huk um an ini pada um um ny a diberik an k epada orang y ang dianggap k urang w aras, yang suka m engganggu ket ent ram an m asyarakat . Salah sat u kisah hukum pasung ini adalah k isah dari k elom pok k len Sebay ang. Kat a Sebay ang berasal dari kat a dibayangken ( dit aw an) . Menurut cerit a dahulu ada orang karena pint arnya berperilaku sepert i orang gila, di sebuah daerah yang dim iliki oleh klen Pincaw an. Karena perilak u orang asing t ersebut m em bahay ak an anggot a Pincaw an, k em udian raj a Pincaw an m enaw anny a. Di dalam t aw anan raj a Pincaw an, orang asing ini, t erus m engeluarkan ram alan- ram alannya t ent ang keraj aan Pincaw an, ram alan- ram alanny a benar. Mendengar k epint aran sepert i ini, raj a Pincaw an k em udian m elepaskannya dan m engangkat nya m enj adi penasehat di keraj aannya, dan k em udian m enik ahk anny a dengan salah seorang anggot a k eluargany a. I nilah cik al bak al k len Sebay ang, hingga hari ini. Kat a dibay angk an k em udian berubah m enj adi Sebay ang.

Uk u m e n Se r ba n ge n a t a u Pe n gk icik .

Serbangen adalah sej enis alat t akar at au ukur yang dipergunakan unt uk m enak ar besar, uang dan sebagainy a. Sat u Serbangen sam a dengan: ( a) 12 t ahil at au sam a dengan 120 lem bar uang logam ( b) 120 t um ba beras at au sam a dengan 240 lit er beras, ( c) 120 t um ba daging k erbau at au sam a dengan 150 k g daging k erbau. Huk um an Serbangen ini dilak sanak an, bila seseorang m em bak ar sesuat u, kem udian orang sekam pung t erkej ut , m enj adi gaduh, m aka si pelakunya harus dihuk um . Bent uk huk um y ang diberik an k epada pelak u pem bak aran t ersebut disebut Ukum en Serbangen.

Dalam k epercay aan m asy arak at Karo, bila seseorang t erkej ut , m ak a roh orang yang t erkej ut t ersebut t elah keluar dari t ubuhnya, dan kalau hal ini dibiarkan berlarut - larut , orang t ersebut bisa sak it . Unt uk m em ulihk an agar roh y ang sudah keluar t ersebut kem bali ke j asad si em punya, harus diadakan upacara khusus unt uk it u. Unt uk m elak sanak an upacara y ang berkait an dengan pengem balian roh orang y ang k eluar dari j asadny a t adi, beban biay any a dibebank an k epada orang y ang m em bakar t ersebut . I nilah hukum an yang harus dit erim anya. Dia harus m em bayar sat u serbangen, yang m encakup serbangen beras, sat u serbangen daging, unt uk dim asak, unt uk dim akan bersam a- sam a dengan penduduk kam pung. Dan roh orang Dalam k epercay aan m asy arak at Karo, bila seseorang t erkej ut , m ak a roh orang yang t erkej ut t ersebut t elah keluar dari t ubuhnya, dan kalau hal ini dibiarkan berlarut - larut , orang t ersebut bisa sak it . Unt uk m em ulihk an agar roh y ang sudah keluar t ersebut kem bali ke j asad si em punya, harus diadakan upacara khusus unt uk it u. Unt uk m elak sanak an upacara y ang berkait an dengan pengem balian roh orang y ang k eluar dari j asadny a t adi, beban biay any a dibebank an k epada orang y ang m em bakar t ersebut . I nilah hukum an yang harus dit erim anya. Dia harus m em bayar sat u serbangen, yang m encakup serbangen beras, sat u serbangen daging, unt uk dim asak, unt uk dim akan bersam a- sam a dengan penduduk kam pung. Dan roh orang

Uk u m e n Sik a t i Lim a

Sik at i Lim a adalah sej um lah bilangan y ang t erdiri dari t iga angk a y ait u 555. 555 ini bisa dalam bent uk rupiah unt uk saat ini, bisa dalam bent uk gulden pada m asa penj aj ahan Belanda. Huk um en Sik at i Lim a adalah suat u huk um an y ang diw aj ibk an m em bay ar dengan sebut an bilangan lim a rat us lim a pulu lim a.

Seorang yang dikenai hukum an ini adalah orang yang t elah m elakukan k ej ahat an sepert i m enganaiay a hingga orang lain m at i, m eracuni. Kepada orang sepert i ini dikenai hukum an sikat i lim a. Sebagai pelengkap hukum an ini, kepada sipelak u k ej ahat an t ersebut j uga diw aj ibk an m em bay ar em pat t ahil at au 48 k eping uang logam sebagai penggant i k orbanny a. Sem ua uang ini diserahk an k epada k epala desa. Kalau orang y ang bersangk ut an t idak m am pu m em bay arny a, m ak a k ew aj iban ini m enj adi t anggungj aw ab anakberu dan seninanya, unt uk m enyelesaikannya.

Kalau pihak anakberu dan senina pelaku t idak m au m enyelesaikannya ( ingkar ) , m aka pihak keluar ga kor ban akan m er asa t er hina, dan m er eka pun m em buat perencanaan unt uk m em balas penghinaan t ersebut . Kalau t erj adi kasus sepert i ini, m ak a t erj adilah y ang disebut belah at au perang t erbuk a ant ara k eluarga pelaku dan keluarga korban. Berbagai cara akan dilakukan unt uk m elaw an unt uk m elum puhk an law an. Bila perang ini t idak dapat dihindari, m ak a biasany a k ehancuran k edua belah pihak pun t idak dapat dihindari lagi. Jadi huk um an sik at i lim a ini, dij at uhkan kepada seorang pem bunuh.

H u k u m a n M a t i ( Uk u m e n M a t e )

Yang dim aksud hukum m at e adalah pem bunuhan t erhadap seseorang, t anpa ada sangk si apa- apa bagi y ang m elak uk anny a. Unt uk sam pai pada t ahap ini biasany a ada dua peny ebab:

1. Seorang pria m em bunuh seorang pria lain yang kedapat an sedang berbuat serong dengan ist riny a at au ist ri orang lain. Kalau perbuat an serong ini dapat dibuk t ikan dengan m enghadirkan sak si- sak si, m ak a pria yang m em bunuh t ersebut t idak m endapat sangsi apa- apa. Malah pria " pem bunuh" t ersebut dianggap sebagai " pahlaw an" dari m asyarak at desa, k arena dianggap t urut m enj aga k ebersihan m oral w arga desa, sebab perj inahan dalam t radisi m asy arak at Karo adalah perbuat an yang sangat hina.

2. Terpaksa m em bunuh law an, karena law an t idak m au m enerim a hukum an kat i lim a, sepert i yang diuraikan di at as.

H u k u m a n D e n da ( Uk u m e n D e n da )

Huk um an denda ini biasany a diberlak uk an k epada k asus pencurian. Kepada pelaku pencurian, biasanya besarnya sebesar 4 kali at au t uj uh kali dari nilai barang yang dicurinya.

H u k u m a n D im a n dik a n di D e pa n Um u m ( Uk u m e n I Pe r idi I Tiga )

Hukum an ini dij at uhkan kepada m er eka yang kaw in sum bang, m isalnya m ereka yang m enurut adat ert urang. Mereka dim andikan di t engah kam pung dengan disak sikan oleh anak k am pung. Unsur m endidikny a adalah unt uk m em beri m alu.

2 .5 .2 .2 Be n t u k - Be n t u k Sa lin g M e m a a fk a n

Berdasark an t erj adiny a perist iw a, bent uk - bent uk saling m em aafk an dalam m asyarak at dapat dibagi dua. Kelom pok pert am a disebut purpursage dan k edua disebut nabei.

Sa lin g M e m a a fk a n ( Pu r pu r sa ge )

Purpursage adalah bent uk saling m em aafk an dalam m asy arak at Karo y ang berdasark an adat ist iadat Karo. Purpursage ini dilak uk an apabila t erj adi perselisihan di luar lingk ungan k erabat . Pelak sanaanny a dihadiri oleh para t ok oh adat y ang diw akili dari kelim a kelom pok klen yang ada di sekit ar lokasi t erj adinya perselisihan t ersebut . Para t okoh ini, t erdiri sesuai dengan j um lah klen ( bukan subklen) yang ada di dalam m asyarakat Karo. Tiap- t iap subklen diw akili oleh kelom pok klennya dan diberi hak berbicara, m eny am paikan uneg- unegny a t ent ang perist iw a y ang t erj adi.

M e m ba ya r Ut a n g ( N a be i)

Nabei art iny a m em bay ar ut ang, adalah salah sat u bent uk saling m em aafk an dalam m asy arak at Karo y ang berdasark an adat ist iadat Karo t erhadap lingk ungan k erabat . Biasany a y ang m enerim a pem bay aran ut ang ini adalah pihak Kalim bubu. Terj adiny a nabei, pihak k alim bubu m erasa diperm aluk an, dan m erasa t ersinggung, m aka unt uk m int a m aaf dan m enghilangkan ket ersinggungannya biasanya pihak k alim bubu m ensy arat k an harus m engadak an nabei, t erlebih dahulu, baru dapat dim aafk an. Selain m ak an bersam a, j uga k epada pihak k alim bubu diserahk an sabe ( pak aian adat ) . Pada pelak sanaan nabei ini, m ak a anak beru dari y ang m em buat salah segera m enyusun rencana kegiat an. Sem ua biaya yang diperlukan dit anggung oleh y ang m em buat k esalahan. Nabei ini biasany a disert ai dengan acara sit unggah- t unggahen lalu sim alem - m alem yait u dengan saling m enyulangkan air perdam aian, t erhadap k erabat y ang m erasa t erhina. Hal ini biasany a dilak uk an k epada m erek a y ang berset eru, dan pelak sanaanny a adalah anak beru dan k alim bubu m erek a y ang t erlibat .

Jadi huk um an nabei diberik an k epada seseorang at au sek elom pok orang k arena orang at au k elom pok t ersebut , t elah m em buat t ersinggung pihak kalim bubunya.

Beberapa bent uk pengendalian sosial y ang berbent uk prevent if, m asih t et ap ak t ual hingga sam pai hari ini. Nam un beberapa lainny a t erut am a y ang bersifat represif, sudah t idak populer lagi, bahk an sudah dit inggalkan. Misalny a dipasung ( dibayangken/ dit aw an) , dikucilkan. Kasus- kasus sosial yang m em er lukan hukum an yang bersifat represif, lebih suka diselesaikan berdasarkan hukum negara.

BAB I I I EKSI STEN SI D ALI KEN SI TELU D ALAM KAI TAN D EN GAN SI STEM PEN GEN D ALI AN SOSI AL

3 .1 Ke du du k a n D a lik e n Si Te lu D a la m Ada t I st ia da t Ka r o.

Menurut Kam us Besar Bahasa I ndonesia, pengert ian adat ( 1) at uran ( perbuat an dan sebagainy a) y ang lazim dit urut at au dilak uk an sej ak dahulu k ala, ( 2) k ebiasaan; cara ( k elak uan dan sebagainy a y ang sudah m enj adi k ebiasaan, ( 3) cukai m enurut perat uran yang berlaku ( dipelabuhan dan sebagainya) , ( 4) w uj ud gagasan kebudayaan yang t erdiri at as nilai- nilai budaya, norm a, hukum , dan at uran- at uran yang sat u dengan yang lainnya berkait an m enj adi suat u sist em .

Adat adalah bagian dari k ebuday aan, t et api k ebuday aan buk an bagian dari adat . Menurut Koent j araningrat , ( 1974: 19,27) k ebuday aan adalah k eseluruhan gagasan dan karya m anusia yang harus dibiasakannya dengan belaj ar, besert a keseluruhan dari hasil budi dan karyanya. Sedangkan adat m erupakan w uj ud ideal dari k ebuday aan y ang berfungsi sebagai t at a k elak uan. Radcliffe- Brow n ( Koent j araningrat , 1974: 27- 28) percay a ak an adany a suat u k om plek s ide- ide um um y ait u adat y ang berada di at as indiv idu y ang sifat ny a m ant ap dan k ont iny u dan y ang m em puny ai sifat m em ak sa.

Adat dapat dibagi em pat t ingk at an. Tingk at pert am a disebut t ingk at nilai buday a. Tingk at ini adalah lapisan y ang paling abst rak , k arena m erupak an ide- ide yang m engkonsepsikan hal- hal yang paling bernilai dalam kehidupan m asyarakat , t ingk at ini berak ar dalam bagian em osional dari dalam j iw a m anusia. Tingk at an ini disebut j uga sist em nilai buday a. Tingk at k edua disebut t ingk at norm a- norm a. Tingkat an ini lebih kongkrit yang m erupakan sist em norm a. Norm a- norm a ini adalah nilai- nilai buday a y ang sudah t erkait k epada peranan- peranan t ert ent u dari m anusia di dalam m asyarak at . Tingk at k et iga disebut t ingk at huk um . Tingk at ini j auh lebih k ongk rit dari y ang k edua, y ait u sist em huk um . Dan t ingk at k eem pat disebut t ingk at at uran k husus. Tingk at at uran k husus adalah t ingk at y ang t rak hir adalah at uran- at uran khusus yang m engat ur akt ivit as- akt ivit as yang j elas dan t erbat as ruang lingk upny a dalam k ehidupan m asyarak at .

Adapun fungsi adat unt uk m engat ur hubungan ant ar sesam a w arga, unt uk m engat ur hubungan ant ara m anusia dengan alam ( lingkungan hidup) yang m encakup m anusia dalam hubungannya dengan kepercayaan, upacara kelahiran, upacara k em at ian, upacara perkaw inan dan lainny a. Juga unt uk m engat ur m anusia dalam hubungannya dengan lingkungan alam , hubungan m anusia dengan Tuhan ( agam a)

Seorang Ant ropolog dari Am erika Clark E. Cunningham ( Siahaan, 1982: 1) , pernah m engat ak an bahw a dim anapun orang Bat ak ( t erm asuk Karo, pen) bert em u ( diperant auan) , m erek a seolah- olah berkerabat m esk ipun belum pernah berkenalan sebelum nya. Apalagi kalau m ereka it u m em punyai klen yang sam a, m aka hubungan it u rasany a am at dek at , t inggal m em int a bant uan seorang ahli adat y ang dapat m enelusuri j auh dekat nya hubungan silsilahnya .

Adat ist iadat m em ang t um buh dan berkem bang dari suat u k ebut uhan hidup yang nyat a, cara hidup dan pandangan hidup yang keseluruhannya m erupakan k ebuday aan m asy arak at t em pat adat ist iadat it u berlak u, m ak a adat ist iadat adalah pancaran dari j iw a dan st ruk t ur m asy arak at di m ana adat ist iadai it u berlak u, m ak a hak ik at adat adalah k asih say ang unt uk k ebahagiaan bersam a secara t ot alit as ( j iw a dan raga) .

Secara um um ada em pat sifat adat ( Bushar, 1988: 48- 56) adalah: ( 1) Religius Magis. Adapun ciri- ciri religius m agis ( a) kepercayaan kepada m ahluk- m ahluk halus, roh- roh dan hant u- hant u yang m enem pat i seluruh alam sem est a dan

khusus gej ala- gej ala alam , t um buh- t um buhan, binat ang, t ubuh m anusia dan benda- benda, ( b) k epercay aan k epada k ek uat an sak t i y ang m eliput i alam sem est a dan k husus t erdapat dalam perist iw a- perist iw a y ang luar biasa, binat ang y ang luar biasa, t um buh- t um buhan yang luar biasa, t ubuh m anusia yang luar biasa, benda- benda y ang luar biasa, dan suara y ang luar biasa, ( c) anggapan bahw a k ek uat an sak t i y ang pasif it u dipergunak an sebagai m agishe k racht dalam berbagai perbuat an- perbuat an ilm u gaib unt uk m encapai kem auan m anusia at au unt uk m enolak bahaya gaib, ( d) anggapan bahw a k elebihan k ek uat an sak t i dalam alam m eny ebabk an k eadaan k risis, m enyebabkan t im bulnya berbagai m acam bahaya gaib yang hanya dapat dihindari dengan berbagai m acam pant angan. Religius m agis ini j uga m engandung pengert ian y ang k om plek s y ait u cara berfikir dan cara m erasa, bert indak didorong oleh kepercayaan ( religi) yang m engisi, m enghuni seluruh alam sem est a ( dunia kosm os) dan y ang t erdapat pada orang, binat ang, t um buh- t um buhan besar dan k ecil dan sem ua t enaga it u m em baw a seluruh alam sem est a dalam suat u k eadaan k eseim bangan. Tiap t enaga gaib it u m erupak an bagian dari k osm os dan k eseluruhan hidup j asm aniah dan rokhaniah, dan keseim bangan it ulah yang senant iasa harus t erj aga dan apabila t erganggu harus dipulihk an. Mem ulihk an k eadaan k eseim bangan it u berw uj ud dalam beberapa upacara, pant angan at au rit us. ( 2) Kom unal. Art iny a suat u segi at au corak y ang k has dari suat u m asy arak at y ang m asih hidup sangat t erpencil at au dalam hidupnya sehari- hari m asih sangat t ergant ung k epada t anah at au alam . Dalam m asy arak at sepert i ini lebih diut am ak an k epent ingan um um daripada k epent ingan indiv idu. Dalam m asyarak at sepert i ini k eput usan clan, k eput usan desa berlak u t erus dan dalam k eadaan apapun j uga harus dipat uhi dan dihorm at i ( 3) I nt erak si. Art iny a adat ist iadat j uga berfungsi sebagai alat berint erak si, ant ar m asyarakat . ( 4) Kongkrit . Kongkrit art inya bahw a dalam alam berfikir yang t ert ent u senant iasa dicoba dan diusahakan supaya hal- hal yang dim aksud, diingini, dikehendaki at au ak an dik erj ak an, dit ransform ir at au diberi w uj ud sesuat u benda, diberi t anda y ang kelihat an, baik berupa langsung m aupun hanya m enyerupai obyek yang dikehendaki ( sim bol, benda y ang m agis, dll)

Dalam hal ini daliken si t elu sebagai bagian dari adat ist iadat m asyarakat Karo, j uga ada dit em ui k eem pat sifat di at as. Kalim bubu selalu disebut Tuhan Yang Nam pak, ini j elas bersifat religius. Daliken si t elu yang t erdiri dari t iga akt or sebagai penggerak adat ist iadat Karo, j elas bersifat k om unal, m engandung int erak si sosial dan bersifat k ongk rit , dan ak t iv it asny a dij adik an sum ber inspirasi bagi int erpret asi pengem bangan nilai- nilai sosial, dalam hal ini nilai kekerabat an, kebersam aan dan got ong roy ong.

Pada m asy arak at Karo, sem ua m asalah y ang t im bul dari k eerat an k ek erabat an t ersebut diselesaikan berlandaskan dan berdasark an falsafah daliken si t elu. Dilihat dari bahasa sim bolik ( yang m engandung baik unsur m at erial m aupun unsur spirit ual dalam bent uk kode, bahasa, upacara, m im ik dan lain- lain) , m aka k ehidupan m asyarak at Karo sehari- hari dit opang, berlandaskan, dik endalikan oleh k et iga ak t or t ersebut di at as y ait u k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru. Mak na y ang t erkandung di dalam k onsep daliken si t elu adalah got ong roy ong y ang seim bang y ang dapat dipaham i sebagai alat pengendalian sosial. Berdasark an m ak na ini, m aka daliken si t elu dij adikan sebagai sum ber inspirasi unt uk m engat asi m asalah suk a dan duk a.

Jadi sem ua ak t ifit as sosial m asy arak at Karo, m ulai dari lahir sam pai m at i, m ulai dari adat perkaw inan, k em alangan, m em asuk i rum ah baru, upacara m em anggil huj an, upacara m em anggil arw ah dari keluarga yang sudah m eninggal, buang sial, upacara saling m em aafk an ( purpursage) , m aupun k et ik a t erj adi k onflik ant ar sesam a m erek a dan lainny a, diselesaikan berdasark an sem angat daliken si Jadi sem ua ak t ifit as sosial m asy arak at Karo, m ulai dari lahir sam pai m at i, m ulai dari adat perkaw inan, k em alangan, m em asuk i rum ah baru, upacara m em anggil huj an, upacara m em anggil arw ah dari keluarga yang sudah m eninggal, buang sial, upacara saling m em aafk an ( purpursage) , m aupun k et ik a t erj adi k onflik ant ar sesam a m erek a dan lainny a, diselesaikan berdasark an sem angat daliken si

Daliken si t elu sebagai sebuah falsafah hidup bersifat t ri t unggal dan berazas dem okrat is, religius dan berfungsi sosial. Sifat dem okrat isnya ini t erlihat pada posisi k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru, t idak m engandung m ak na k ast a, t et api bersifat t em porer, t ergant ung pada sit uasi dan k ondisi seseorang it u berada. Sifat religiusny a, t erlihat pada j uluk an y ang diberik an k epada k alim bubu, sebagai Tuhan Yang Tam pak . Sedangk an sifat sosialny a t erlihat pada t ugas m asing- m asing dari m erek a y ang berada sebagai k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru pada sebuah acara adat .

Kefleksibelan daliken si t elu t erlihat bahw a dia t idak bersifat t ert ut up, t et api t erbuk a. Siapa saj a dapat berposisi sebagai k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru. Bagi orang non Karo pun bisa berposisi sebagai k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru orang Karo, asal dia t elah disahk an m enj adi w arga m asy arak at Karo, apak ah it u k arena m enik ah dengan salah seorang put ra- put ri Karo at au lainny a, sek aligus diberik an orang t ua adat ny a. Dalam pem berian orang t ua adat ini, sekaligus m elekat di dalam pem berian t ersebut m erga ( klen) ist ilah unt uk pria dan beru ist ilah unt uk w anit a; berebere, binuang, soler, anak beru, k alim bubu, senina/ sem buyak.

3 .2 D a lik e n Si Te lu , M a sa la h Sosia l da n Solu si

3 .2 .1 M e k a n ism e D a lik e n Si Te lu , M e n ge n da lik a n M a sa la h Sosia l

Beberapa bent uk pengendalian sosial y ang berbent uk prevent if, m asih t et ap ak t ual hingga sam pai hari ini. Nam un beberapa lainny a t erut am a y ang bersifat represif, sudah t idak populer lagi unt uk dilak sanak an. Misalny a dipasung ( dibay angk en/ dit aw an) , dik ucilkan. Kasus- k asus sosial y ang m em erluk an huk um an yang bersifat represif, lebih suka diselesaikan berdasarkan hukum negara.

3 .2 .1 .1 M a sa la h Sosia l D a la m Ke lu a r ga da n Be n t u k Pe n ge n da lia n n y a

Secara um um , bila m uncul m asalah- m asalah sosial dalam keluarga Karo, baik pada m asa lalu m aupun pada m asa kini, selalu m engut am akan penyelesaian m asalah berdasarkan sem angat daliken si t elu. Kalau pada m asa lalu, unt uk kasus perj inahan m isalny a, m asy arak at Karo m em berikan huk um an k epada pelak u dengan m engucilkanny a, t et api k ini, boleh j adi pengucilan it u t idak efekt if lagi, sebagai alat pengendalian sosial, k arena orang bebas pindah k e daerah lain, t anpa m erasa t erkucil, j ust ru di t em pat ny a y ang baru ini, dia dapat m em bent uk " k eluarga baru" , m aka unt uk m engat asi kasus perj inahan ini m isalnya dipergunakanlah perangkat hukum m oderen unt uk m enyelesaikannya. Unt uk sam pai pada perangkat hukum m oderen ini, biasany a selalu t erlebih dahulu dicoba diselesaikan dengan sem angat daliken si t elu. Pengendalian m asalah sosial berdasarkan hukum m oderen adalah alt ernat if t rak hir bagi peny elesaian m asalah.

Jadi pengendalian m asalah sosial t ert ent u y ang t erj adi di dalam k eluarga Karo, pada m asa k ini, m asih ada y ang dapat diselesaikan berdasarkan sem angat daliken si t elu yait u m elalui m usyaw arah dari k eluarga y ang t erlibat dengan m enghadirkan unsur daliken si t elu, k edua belah pihak, t anpa harus m em baw anya ke pengadilan. Nam un ada pula yang m enghendakinya diselesaikannya berdasarkan j alur hukum m oderen, alt ernat if Jadi pengendalian m asalah sosial t ert ent u y ang t erj adi di dalam k eluarga Karo, pada m asa k ini, m asih ada y ang dapat diselesaikan berdasarkan sem angat daliken si t elu yait u m elalui m usyaw arah dari k eluarga y ang t erlibat dengan m enghadirkan unsur daliken si t elu, k edua belah pihak, t anpa harus m em baw anya ke pengadilan. Nam un ada pula yang m enghendakinya diselesaikannya berdasarkan j alur hukum m oderen, alt ernat if

Hal ini sesuai dengan pandangan responden um um , yang m enghendaki peranan daliken si t elu dalam m enangangi m asalah- m asalah sosial y ang t erj adi pada k eluarga Karo, m asih t et ap diperluk an. Unt uk k asus- k asus t ert ent u, peranan daliken si t elu m asih pent ing, karena penyelesaian m asalah sosial berdasarkan sem angat daliken si t elu, j auh lebih " sej uk " , lebih " dam ai" bila dibandingk an dengan perangk at hukum yang berlaku. Beberapa pem ecahan kasus berdasarkan daliken si t elu m em ang t idak relev an lagi diberlak uk an, m engingat sem angat t ersebut bert ent angan dengan hukum negara, m isalnya pem asungan, ukum en i peridi i t iga ( hukum an dim andikan di depan Um um ) , ukum en m at e ( hukum an m at i) versi adat Karo.

Sehubungan dem ikian luasnya m asalah sosial t ersebut , m aka m asalah sosial y ang dibicarak an berik ut ini, adalah m asalah- m asalah sosial y ang t erj adi pada k eluarga Karo. Masalah sosial t ersebut m eny angk ut peny im pangan di dalam bidang perj odohan perkaw inan, w arisan, k onflik, berzinah, gant i k len, dan bent uk penghargaan y ang t erdapat di dalam m asy arak at Karo.

3 .2 .1 .2 Pe r k a w in a n I de a l D a n M a sa la h D a la m Pe r k a w in a n

3 .2 .1 .2 .1 Pe r k a w in a n I de a l

Perkaw inan adalah m asalah pokok dalam kehidupan m anusia, karena perkaw inan ini berpengaruh besar k epada roda k elangsungan hidup m anusia di dunia ini. Perkaw inan m erupak an ikat an lahir bat in ant ara seorang pria dengan seorang w anit a dengan t uj uan m em bent uk k eluarga ( rum ah t angga) y ang bahagia dan k ek al berdasarkan Ket uhanan Yang Maha Esa.

Masyarakat pat rilineal ( Bushar, 1991: 21- 22) pada dasarny a adalah suat u sist em k ek eluargaan dari anggot a m asy arak at y ang m enarik garis k et urunan secara k onsekuen m elalui garis lak i- lak i. Sist em perkaw inanny a adalah k aw in exogam i j uj ur, w anit a yang m enikah, dengan kelom pok m asyarakat ini, st at usnya berubah dari anggot a k lenny a sem asa gadis m enj adi anggot a k len suam iny a. Pengert ian j uj ur ( m ahar) dalam hal ini, buk an diart ik an pem belian w anit a, t et api pergant ian; si w anit a yang m enikah harus digant i dengan sesuat u benda, agar t et ap t erj aga k eseim bangan di dalam k eluarga y ang dit inggalkanny a. Sifat benda ini adalah sim bolis.

Perkaw inan j uj ur ini m engandung t iga m akna ( 1) j uridis yait u pindahnya si w anit a k e dalam lingk ungan k eluarga suam iny a, dan bert ugas, berhak dan berkew aj iban dan dianggap sebagai anggot a k len suam iny a, inilah y ang disebut perubahan st at us ( 2) sosial polit is, t erj adiny a perkaw inan it u ak an m em pererat hubungan ant ar keluarga dan klen- klen yang bersangkut an, m alah t erkadang m enghapus perm usuhan, dendam di ant ara m ereka, ( 3) ekonom is yait u pert ukaran barang at au benda ant ar k eluarga y ang bersangk ut an. Dapat dicat at , bila siw anit a dianggap barang, sifat ini hany alah sebagai barang dalam pengert ian sim bolis.

Adapun fungsi perkaw inan secara um um ( Soek ant o, 1996: 232) adalah

1. Unt uk m engat ur perilaku seksual m anusia dalam pergaulan hidupnya.

2 . Unt uk m engat ur pem berian hak dan k ew aj iban bagi suam i, ist ri dan j uga anak - anak ny a.

3 . Unt uk m em enuhi kebut uhan m anusia akan kaw an hidup oleh karena secara naluriah m anusia senant iasa berhasrat unt uk hidup berkaw an.

4 . Unt uk m em enuhi kebut uhan m anusia akan benda m at eril.

5 . Unt uk m em enuhi kebut uhan m anusia akan prest ise.

6 . Di dalam hal- hal t ert ent u, unt uk m em elihara int eraksi ant ar kelom pok sosial.

Pada m asy arak at Karo adalah:

1. Unt uk dapat m elanj ut kan ket urunan.

2 . Unt uk m em peroleh anak lak i- lak i agar ada y ang m ew arisi segala hart a benda y ang dit inggalkan oleh orang t uany a k elak .

3 . Mem upuk hubungan k ek eluargaan ant ara sat u pihak dengan pihak lain sesuai dengan unsur- unsur yang t erdapat pada daliken si t elu.

4 . Menam bah k aum k erabat sebab perkaw inan bersifat exogam i k len.

5 . Merupakan syarat unt uk m em peroleh kebahagiaan.

6 . Merupakan keharusan m enurut adat , sebab hal yang m em alukan bila

put ra/ put ri y ang sudah dew asa pada m asyarak at Bat ak t idak dik aw ink an.

7 . Menj aga kem urnian ket urunan t erut am a bagi yang m enikah dengan seet nis.

8 . Unt uk hubungan perset ubuhan.

Mem ang ada perbedaan t uj uan perkaw inan, baik sepert i y ang dik em uk ak an oleh Soerj ono Soekant o. Perbedaan t ersebut m isalny a berdasark an pandangan Soerj ono Soekant o, perkaw inan bert uj uan unt uk m engat ur hubungan seks, hal ini t idak m enj adi t uj uan ut am a pada perkaw inan m asy arak at Karo. Tuj uan t ersebut t elah m asuk dan m enyat u di dalam t uj uan m elanj ut kan ket urunan, hal ini m ak a, salah sat u alasan t im bulny a perceraian pada m asy arak at Karo k arena t idak m em peroleh ket urunan. Alasan ini j elas bukan m ot if seks. Hal lain yang berbeda adalah sepert i y ang dik at ak an oleh Siahaan, ( Nalom , 1982) unt uk m elak sanak an aj aran agam a. Pada m asy arak at Karo hal ini t idak dit em uk an, kalau pun ini dit em ukan baru set elah m asyarakat Karo beralih m em eluk agam a Krist en at au I slam .

Pest a perkaw inan, m erupak an j em bat an y ang m em pert em uk an daliken si t elu pihak pengant in pria dengan daliken si t elu, pihak pengant in w anit a. Melalui perkaw inan ini, daliken si t elu pihak w anit a, ak an m enj adi berkerabat dengan daliken si t elu pihak pria. Bila selam a ini t elah t erj adi hubungan kekerabat an, m aka dengan t erj adinya perkaw inan, kekerabat an it u sem akin dierat kan. Nam un bila selam a ini belum t erj adi hubungan kekerabat an, m aka dengan t erj adinya perkaw inan ini, m enam bah anggot a k erabat . Suat u buk t i bahw a perkaw inan ini adalah urusan kekerabat an, j uga t erlihat dalam pendist ribusian m ahar yang dit erim a pihak w anit a. Mahar y ang dit erim a pihak w anit a, y ang saat ini, diberik an berupa uang oleh pengant in pria, dibagi- bagikan sesuai j enj ang, berdasark an daliken si t elu ( k alim bubu, senina/ sem buy ak , dan anak beruny a) . Kepada pihak k alim bubu diberik an bere- bere ( k epada pam an pengant in w anit a) , perkem pun ( kepada kelom pok kakek dari ibu kandung pengant in w anit a) , perbibin ( kepada kelom pok saudara- saudara w anit a dari ibu kandung si pengant in w anit a) . Kepada pihak k elom pok anak beru dari pengant in w anit a, diberik an perbibin/ perseninaan ( k elom pok saudara perem puan dari ay ah si pengant in w anit a at au k elom pok saudara- saudara pengant in w anit a) . Sedangk an k epada pihak suk ut ( sem buy ak ) yait u saudara- saudara dari ayah si pengant in w anit a, diberikan gant ang t um ba/ unj uken, rudang- rudang, senina ku ranan. Sedangkan sist em perkaw inan pada m asyarakat Karo ini pada prinsipnya kaw in exogam i, yait u m engam bil ist ri at au suam i harus di luar k elom pok sub k len at au di luar dari y ang ibuny a m asih saling bersaudara.

Menurut Benedict ( 1962: 40) , bany ak daerah di seluruh dunia, seorang kem anakan perem puan, seringkali anak perem puan saudara laki- laki ibunya boleh dikaw ini. Pada m asyarakat Bat ak, hal ini m enj adi suat u keharusan yang cenderung m em ak sa. Salah sat u t uj uan perkaw inan pada m asy arak at Bat ak , adalah selain unt uk m eneruskan klen, j uga m erupakan pelim pahan hart a. Perkaw inan bagi m asy arak at Karo buk an hany a ikat an ant ar dua orang y ang berlainan j enis ( pria dan w anit a) unt uk bersat u dalam k ehidupan bersam a, t et api m erupak an suat u ikat an Klen dari k len orangt ua pengant in pria dengan unsur Menurut Benedict ( 1962: 40) , bany ak daerah di seluruh dunia, seorang kem anakan perem puan, seringkali anak perem puan saudara laki- laki ibunya boleh dikaw ini. Pada m asyarakat Bat ak, hal ini m enj adi suat u keharusan yang cenderung m em ak sa. Salah sat u t uj uan perkaw inan pada m asy arak at Bat ak , adalah selain unt uk m eneruskan klen, j uga m erupakan pelim pahan hart a. Perkaw inan bagi m asy arak at Karo buk an hany a ikat an ant ar dua orang y ang berlainan j enis ( pria dan w anit a) unt uk bersat u dalam k ehidupan bersam a, t et api m erupak an suat u ikat an Klen dari k len orangt ua pengant in pria dengan unsur

Unt uk m ensuk seskan pest a perkaw inan, sem ua k am u k erabat dek at , ikut t erlibat m ensuk sesk an pest a perkaw inan y ang ak an dilak uk an, buk an hany a urusan pihak pria dengan daliken si t elunya, at au urusan pihak w anit a dengan daliken si t elunya, t et api urusan keduanya. Masing- m asing m engurus sesuai dengan t ugas y ang dibebank an adat k epadany a. I nilah sebabny a m ak a pest a perkaw inan, selalu diusahakan di gedung pert em uan um um , dan dihindari di rum ah pihak w anit a.

Perkaw inan pada m asyarakat Karo adalah perkaw inan m asyarakat pat rilineal. Prinsip perkaw inannya kaw in exogam i j uj ur, w anit a yang m enikah, st at usnya berubah dari anggot a k lenny a sem asa gadis m enj adi anggot a k len suam iny a, t et api buk an sek len at au sesubk len dengan suam iny a, dan perkaw inan exogam i klen, yait u m engam bil ist ri at au suam i harus di luar kelom pok subklen sem buyak dan beberapa pem bat asan lain y ang bersifat larangan, sepert i bagi pria t idak dibenarkan m enik ahi anak w anit a dari saudara perem puan ay ahny a, at au ibuny a, w alaupun m ereka t idak sesubklen.

Hubungan perkaw inanny a adalah asim et rik al y ait u seorang pem uda dari subklen A, dilarang m engam bil calon ist rinya dari subklen B. Sedangkan seorang pem uda dari subk len B t idak boleh m engam bil calon ist riny a dari subk len ( k len

A) , t et api harus dari subk len C dem ik ian set erusny a, m ak a art i perkaw inan bagi daliken si t elu pada m asy arak at Bat ak Karo adalah selain unt uk m em pererat hubungan k ek erabat an y ang ada j uga sebagai penerus penggerak daliken si t elu. Hal ini m ak a ada anj uran pada m asy arak at Karo, agar ( 1) bagi anak pria, sebaiknya t idak m enikahi w anit a yang t idak m em punyai saudara laki- laki, ( 2) kepada anak w anit a, sebaiknya m em ilih laki- laki yang berasal dari keluarga besar, dan ( 3) sebaiknya j angan m enikahi anak t unggal.

Mak na y ang t erkandung di dalam k et iga anj uran di at as, t erkait k epada k esinam bungan unsur k alim bubu sepert i y ang t erdapat di dalam daliken si t elu. Sebab bila si w anit a t idak m em puny ai saudara lak i- lak i, m ak a fungsi k alim bubu bagi k eluargany a k elak m enj adi pincang, sebab dia ( k eluargany a) ak an m engikut k epada k alim bubu " orang ram ai" . Kem udian bila m enik ah dengan pria y ang t idak berasal dari k eluarga besar, m ak a dalam hal got ong roy ong dalam suk a dan duka, kurang sem arak. I ni j elas berkait an dengan kondisi dahulu, yait u diperluk an bany ak t enaga unt uk bergot ong roy ong. Anj uran k et iga t erkait k epada anj uran agar j angan m enik ahi anak t unggal, sebab anak t unggal m em buat k ek erabat an t idak berkem bang. Dem ik ian pent ingny a m ak na sim bolis dari peranan k alim bubu, at au anak beru ini, di dalam m asyarak at Karo, sehingga k epada para pem uda at au pem udi y ang m au m enik ah selalu disarank an oleh orang t uany a sepert i pet uah- pet uah di at as, m ak a perkaw inan ideal m enurut adat Karo adalah perkaw inan dengan im pal, si pria m enik ahi anak pam anny a ( anak Kalim bubu) , si w anit a dilam ar oleh anak saudara perem puan ayahnya ( anakberu) .

I m pal

I m pal dapat diart ik an anak pam an, y ang m engucapk anny a seorang pria, I m pal dapat diart ik an anak pam an, y ang m engucapk anny a seorang pria,

1. Orang Tua Kandung. Dari orang t ua k andung ini, dapat bersum ber dari anak saudara lak i- lak i I bu, ini disebut singum ban, dapat pula bersum ber dari k elom pok k alim bubu dari Bapak Kandung, dan j uga dapat bersum ber dari kalim bubu kakek ( ayah kandung ayah) , ini disebut beru puhun. I ni unt uk pria, sedangk an unt uk w anit a dapat bersum ber dari anak saudara perem puan dari ay ah k andungny a. St at us perkaw inan sepert i ini disebut erdem u bay u.

2 . Para Sem buyak. Variasi dari sum ber para sem buyak sam a sepert i variasi dari orang t ua kandung. Nam un ist ilah- ist ilah sepert i singum ban at au beru puhun, dipergunakan sepert i bila berasal dari orang t ua kandung sendiri. I ni unt uk pria, sedangkan unt uk w anit a yang sesubklen dengan subklen yang m enikahi saudara perem puan ay ahny a. St at us perkaw inan sepert i ini pun disebut erdem u bay u.

3 . Para Senina. Variasi dari sum ber para senina sam a sepert i variasi dari orang t ua kandung dan sem buyak, t et api ist ilah- ist ilah sepert i singum ban at au beru puhun t idak ada, m aka pengam bilan calon ist ri dari pihak senina ini, bila t idak sesubk len dengan ibu k andung at au dari k elom pok k alim bubu dari pihak Bapak Kandung, at au kalim bubu dari kakek kandung ( ayah kandung ayah) , dianggap perkaw inan pet ut urken ( perkenalan) . I ni unt uk, sedangkan unt uk w anit a yang sej alan dengan subklen ( senina) yang m enikahi saudara perem puan ay ahny a. St at us perkaw inan sepert i ini disebut pet ut urken.

3 .2 .1 .2 .2 M a sa la h D a la m Pe r k a w in a n

Pe n yim pa n ga n Pe r k a w in a n

Terny at a w alaupun daliken si t elu t elah dem ik ian bagus m enat a perkaw inan dalam m asy arak at unt uk m em perk uat , t erny at a ada j uga t erj adi peny im pangan- peny im pangan perkaw inan. Peny im pangan perkaw inan y ang t erj adi buk an saj a di dalam lingk up et nis, t et api m eluas k eluar et nis. Peny im pangan di dalam et nis m isalny a m enik ahi im pal t et api t idak sej enj ang, m enik ahi saudara sepem eren/ t urang im pal, m enikah di luar lingkungan kerabat . Penyim pangan ke luar et nis m isalnya m enikah dengan lain et nis.

M e n ik a h i I m pa l Te t a pi Tida k Se j e n j a n g

Di dalam perkaw inan berdasarkan im pal, w alaupun sepint as lalu t idak kelihat an ada m asalah, sebenarnya ada m asalah. Masalah m uncul, kalau im pal yang akan dinikahi t idak sej enj ang sapaannya, t et api sej enj ang dengan I bu kandung yang disapa dengan bibi ( t ant e) .

Sepert i dik et ahui, perkaw inan dalam m asy arak at Karo y ang ideal adalah m enikahi im pal. I m pal ini adalah anak pam an, nam un dapat pula m encakup saudara perem puan pam an disebut erbibi rim pal. Nam un ada pula sapaan im pal k arena adik ibu kandung lain ayah dan ibu, ini pun disebut erbibi rim pal. Kalau m enikah dengan anak pam an, j elas t idak ada m asalah, nam un kalau m enikah dengan saudara perem puan pam an at au saudara perem puan ibu yang bukan sekandung at au m enik ahi w anit a anak dari j enj ang beripar dengan ego, y ang j uga disapa dengan erbibi rim pal, t im bul m asalah k ecil. Proses pernikahan m em ang t idak berm asalah, t et api dalam j enj ang sapaan ( t ut ur) m enim bulkan m asalah. Bila selam a ini saudara perem puan pam an disapa dengan t ant e ( bibi) , dengan t erj adiny a pernikahan ini, Sepert i dik et ahui, perkaw inan dalam m asy arak at Karo y ang ideal adalah m enikahi im pal. I m pal ini adalah anak pam an, nam un dapat pula m encakup saudara perem puan pam an disebut erbibi rim pal. Nam un ada pula sapaan im pal k arena adik ibu kandung lain ayah dan ibu, ini pun disebut erbibi rim pal. Kalau m enikah dengan anak pam an, j elas t idak ada m asalah, nam un kalau m enikah dengan saudara perem puan pam an at au saudara perem puan ibu yang bukan sekandung at au m enik ahi w anit a anak dari j enj ang beripar dengan ego, y ang j uga disapa dengan erbibi rim pal, t im bul m asalah k ecil. Proses pernikahan m em ang t idak berm asalah, t et api dalam j enj ang sapaan ( t ut ur) m enim bulkan m asalah. Bila selam a ini saudara perem puan pam an disapa dengan t ant e ( bibi) , dengan t erj adiny a pernikahan ini,

Unt uk m engat asi k endala k ecil sepert i ini m ak a diadak anlah acara y ang disebut ngubah t ut ur ( m engubah sapaan) . Misalny a, bila selam a ini si t ant e, m eny apa abang ipar t erhadap ay ah dari suam iny a y ang baru dinik ahiny a, m ak a sej ak t erj adiny a pernikahan t ersebut , sapaan it u harus dirubah m enj adi bengk ila ( m ert ua lak i- lak i) , dan t idak dibenarkan lagi saling m eny apa ( rebu) . Dem ik ian j uga t erhadap m ert ua dari pihak w anit a, kalau selam a ini si pria m enyapa kakek/ nenek, t erhadap ay ah dan ibu k andung ist riny a, m ak a sej ak t erj adi pernikahan t ersebut , sapaan it u dapat dirubah m enj adi m am a/ m am i ( pam an dan t ant e) . Dalam hal ini m em ang t erj adi penurunan deraj at sapaan t erhadap w anit a dan t erj adi kenaikan j enj ang sapaan bagi si pria. Dem ik ian j uga t erj adi sebalikny a, apabila seorang pria m enik ahi perm ain ( k em anak an) , ak an t erj adi penurunan deraj at sapaan t erhadap pria t ersebut dan t erj adi k enaikan j enj ang sapaan bagi si w anit a.

Mek anism e sepert i ini j elas salah sat u bent uk pengendalian t ut ur ( j enj ang sapaan) dan sek aligus berparadigm a sebgai alat pengendalian sosial y ang disem angat i daliken si t elu, dengan dem ik ian fungsi daliken si t elu berj alan norm al sebagaim ana biasany a.

M e n ik a h Sa u da r a Se pe m e r e n / Tu r a n g I m pa l

Dahulu, m enikahi saudara sepem eren/ t urang im pal ini sangat dilarang, huk um an y ang dit erim a bagi orang y ang m elanggarny a adalah ikercek i ( dim andik an di t engah desa dihadapan w arga desa, k et ik a m usim k em arau) . Nam un hal ini, saat ini, t elah bany ak dilanggar, dan dibenarkan di lingk ungan m asyarak at Karo. Mot iv asi m elakukan perj odohan sepert i ini banyak, ant ara lain dem i hart a, karena k et idak paham an sosial adat , dan sebagainy a.

Ket ik a aw al- aw al t erj adi k asus perkaw inan sepert i ini belum dapat dit erim a m asy arak at , biasany a sang calon pengant in, t erpak sa pindah agam a, m isalny a m asuk I slam , sebab di dalam agam a islam , hal ini t idak dilarang, karena m ereka t idak saudara sekandung. Bila hal ini t erj adi, sist em kekerabat an yang t elah baku selam a ini, harus dit inj au ulang, diadakan yang nam anya ngubah t ut ur, sam a k asusny a dengan m enik ahi im pal t et api t idak sederaj at . Tet api secara psikologis, keadaannya j auh lebih m engunt ungkan apabila m enikah im pal w alaupun t idak sederaj at , karena st at us pria yang m enikahi t urang sepem eren/ t urang im pal, k eduduk anny a sebagai anak - beru dalam k eluarga ist riny a m enj adi t erbat as apalagi k et ik a bernegoisasi soal peny elesaian m asalah sosial y ang t um bul di dalam k eluarga kalim bubunya t ersebut , hal ini karena st at usnya m enj adi anakberu iangkip yait u generasi pert am a yang m enikahi w anit a dari subklen ist rinya yang sekarang. Si ego t idak dibenarkan m encam puri urusan w arisan adat dari pihak m ert ua ( kalim bubunya) .

M e n ik a h Ke lu a r Lin gk u n ga n Ke r a ba t

Bila t erj adi pernikahan buk an dengan im pal, t et api di luar lingk ungan k erabat , j uga harus dilak uk an apa y ang disebut erbahan t ut ur, m em bent uk sapaan. Mem bent uk sapaan ini berbeda dengan m engubah t ut ur. Kalau dalam m engubah t ut ur, k erabat y ang ada sudah t erj alin persaudaraan, t et api dalam m em bent uk t ut ur, belum t erj alin hubungan k ek erabat an, j ust ru k arena t erj adi perkaw inanlah m ak a t erj adi persaudaraan.

Agar para k erabat dapat berfungsi k e dalam j alinan k erj a daliken si t elu, Agar para k erabat dapat berfungsi k e dalam j alinan k erj a daliken si t elu,

Hal y ang sam a j uga t erhadap pengant in w anit a, secara ot om at is dia m eny apa bibi k epada ibu m ert uany a dan bengk ila k epada ay ah m ert uany a, t erhadap ay ah m ert ua ini sifat ny a rebu, dilarang berbicara. Keduduk an pengant in baru ini dalam k eluarga orang si w anit a adalah anak beru ngikuri. Posisi anak beru ngikuri ini, sangat k ecil dalam st ruk t ur daliken si t elu, k arena hany a sebagai pek erj a, dalam soal urusan adat , dia t idak dibenarkan m encam puri urusan adat k alim bubu i perdem uiny a, dia hany a sebagai pendengar.

Keduduk an sepert i ini j elas salah sat u bent uk pengendalian t ut ur m enurut adat daliken si t elu pada m asyarak at Karo. Dengan dem ik ian fungsi daliken si t elu berj alan norm al k em bali, dan m asing- m asing k erabat t ahu t ugas dan fungsiny a di dalam k eluarga ego.

M e n ik a h i D e n ga n Et n is La in

Perkaw inan dengan lain et nis ada dua v ariasi, v ariasi pert am a dengan et nis berklen di lingk ungan Bat ak , m isalny a dengan et nis Bat ak lain, dan k edua dengan et nis di luar lingkungan Bat ak, m isalnya dengan et nis Jaw a, Minang, Melayu, Menado dan lainny a. Hal ini dapat t erj adi k arena k et erbuk aan pada indiv idu Karo m enerim a orang lain, sehingga berj odoh dengan im pal ini k erap k ali t idak lagi t erw uj ud, j ust ru yang sering t erw uj ud dengan et nis non Bat ak. Sebenarnya fakt or penyebabnya bany ak , k arena beda agam a, k arena t idak t ert arik dengan im pal. Peny im pangan perkaw inan sepert i ini agak t idak disuk ai t et api dapat dit erim a, t idak dianj urkan t et api t idak dit ent ang.

Kalau berdasarkan krit eria m enikah dengan seet nis, fungsi daliken si t elu m asih t et ap berj alan dengan baik, t et api bila berhadapan dengan k asus, m enik ah buk an dengan seet nis, daliken si t elu t idak berfungsi dengan baik. Hal ini disebabk an t idak j elasnya hubungan kekerabat an klen, khususnya bagi et nis yang non Karo, dan t idak adanya hubungan klen khusus bagi yang t idak non Bat ak.

Terhadap salah seorangnya bukan berasal dari et nis Karo, m enikah dengan orang y ang beret nis Karo, t ahap pert am a dia harus m engikut i alur t ut ur dari orang yang dinikahinya. Misalnya seorang pria Karo, m enikah dengan w anit a bukan et nis Karo, m ak a t ut ur y ang di dapat w anit a it u, sam a dengan apabila pria t ersebut m enikahi im palnya. Cum a kalau si w anit a belum disahkan berdasarkan adat Karo, fungsi daliken si t elu t idak dapat berfungsi sebagaim ana m est iny a, at au k alau pun berfungsi, t et ap m engikut pola y ang dibaw a si pria. Dem ik ian j uga bila seorang w anit a Karo, m enik ah buk an dengan et nis Karo, t ut ur pria ini, t et ap m engikut pola y ang dibaw a si w anit a. Hany a saj a bila si pria belum disahk an/ diberikan k lenny a, m ak a fungsi daliken si t elu dalam acara- acara adat y ang t erj adi di dalam k eluarga si w anit a ini, cenderung t idak m engikut i pola adat Karo, k arena dianggap sudah k eluar dan m engikut i suam inya. Hal ini m aka adat Karo selalu m engusahakan agar kepada pria at au w anit a et nis Karo yang m enikah bukan dengan et nis Karo, dicarikan orang t ua adat ny a dan sek aligus diberi k len bagi pria dan beru bagi w anit a. Tuj uanny a bila t erj adi apa- apa di dalam k eluarga t ersebut , dapat difungsik an m ek anism e daliken si t elu unt uk m engat asi m asalah yang t im bul..

Hal ini m aka kepada individu Karo yang m enikah dengan et nis non Karo, selalu dianj urkan agar segera dicarik an orang t ua adat ny a agar diberi k len ( m erga/ beru) agar segera k elengk apan penduk ung daliken si t elu, dapat berfungsi di dalam Hal ini m aka kepada individu Karo yang m enikah dengan et nis non Karo, selalu dianj urkan agar segera dicarik an orang t ua adat ny a agar diberi k len ( m erga/ beru) agar segera k elengk apan penduk ung daliken si t elu, dapat berfungsi di dalam

M e n ik a h D e n ga n Et n is Ba t a k N on Ka r o

Menikah dengan et nis Bat ak non Karo m aksudnya adalah m enikah di dalam lingkungan et nis Bat ak. Mem ang ada et nis yang berklen, di luar Bat ak, nam un agak sulit m encari hubungan k ek erabat an k len y ang ada. Kasus sepert i ini dianggap sam a saj a m enikah dengan et nis non Karo.

Kalau kasus pert am a m enikah dengan sesam a et nis Karo, sam a sekali t idak berm asalah di dalam st ruk t ur daliken si t elu, k arena fungsi daliken si t elu m asih berj alan dengan baik, t idak ada ham bat an psikologis dari segi bahasa dan buday a dan lain pada k edua belah pihak , t et api k husus unt uk k asus k edua, m enik ah dengan et nis di luar Karo m asih dalam lingk ungan Bat ak , ada sedik it ham bat an psikologis t erut am a dari segi bahasa dan buday a pada k edua belah pihak , sebab k eduany a m engalam i perbedaan bahasa dan buday a y ang t idak saling m em aham i, m aka cara daliken si t elu unt uk m engat asi hal ini, agar di dalam keluarga yang m enik ah t ersebut berj alan fungsi daliken si t elu sebagaim ana sem est iny a, k epada et nis yang m em punyai klen, t et api t idak seet nis, harus dicarikan dahulu hubungan k lenny a dengan k len y ang ada, dengan t et ap pest a pernikahan dilak uk an dengan m engikut t at a cara et nis si w anit a.

Sebagai cont oh dalam hal ini adalah seorang pem uda Bat ak Karo dari Subk len Sem biring m enikahi seorang w anit a dari Bat ak Sim alungun berklen Sinaga. Tat a perkaw inan y ang dilak uk an adalah dengan m em pergunak an adat ist iadat Bat ak Sim alungun. Selesai pest a perkaw inan, m ak a si w anit a dibaw a suam iny a k e rum ah si suam i ( pat rilineal) , di rum ah si suam i ini kem udian si w anit a t ersebut dicarikan orang t ua adat ny a. Dia boleh t et ap m em pergunak an k len asliny a, t et api bila dia t elah m asuk k e dalam lingk ungan k eluarga suam iny a, m ak a dia harus berada di k elom pok orang t ua adat ny a. Dalam beberapa k asus, k alau k ebet ulan k len si w anit a sam a persam aanny a dengan k len orang t ua adat ny a, m ak a si w anit a t idak m engalam i k len ganda, t et api pada k asus lain, k len y ang dibaw a si w anit a t idak sam a dengan orang t ua adat ny a, m ak a dia m endapat dua k len. Art iny a k alau k len Sinaga sam a dengan Gint ing, sem ent ara k len orang t ua adat ny a Peranginangin, sem ent ara klen Perangin- angin t idak sam a dengan klen Sinaga, m aka si w anit a t ersebut di dalam lingkungan keluarga Bat ak m em iliki dua klen di dalam dua et nis Bat ak yang berbeda. Karena t elah j auh hubungan kekerabat an ant ar klen diant ara m asyarakat Bat ak, m aka m em iliki dua klen di dalam dua et nis Bat ak yang berbeda t idak m enj adi m asalah dalam pelaksanaan daliken si t elu. Dem ikian t erj adi sebaliknya. Adapun persam aan klen ini m isalnya sepert i t ersebut ant ara lain di baw ah ini:

Bat ak Toba Bat ak Sim alungun Pakpak

Bat ak Kar o

- - Haloho Keloko Tam bunan - - Sem biring Silalahi

Sem biring

- Purba - Purba ( Tarigan ) - Purba -

Purba ( Karo- Karo) -

Munt he -

Munt e ( Gint ing)

Manik ( Gint ing) Sim anj orang - -

Manik -

Sinurat

Pasaribu - - Kacaribu - Girsang - Girsang ( Tarigan) - - Tum anggor Tum angger ( Gint ing) -

Sinaga

- Perangin- Angin

I ni hany alah beberapa cont oh persam aan k len. Hal ini m asih bisa di urut k e kelom pok Bat ak lain.

M e n ik a h i D e n ga n Et n is N on Ba t a k

Bagi y ang m enik ah dengan et nis y ang t idak berklen Bat ak , agar dia dapat m asuk k e dalam st ruk t ur adat ist iadat m asy arak at ( Bat ak ) Karo, harus t erlebih dahulu diberikan orang t ua adat nya dan sekaligus diberikan klennya. Melalui pem berian orang t ua adat sepert i ini, m aka secara ot om at is ia m em iliki daliken si t elu y ang didapat dari orang t ua adat ny a.

Sebagai cont oh adalah seorang pem uda Karo dari Klen Gint ing m enik ahi seorang gadis dari et nis Jaw a. Agar perkaw inan m erek a sah m enurut adat Karo, m erek a m enik ah berdasark an adat Karo. Menik ah berdasark an adat Karo, m ak a si w anit a harus t erlebih dahulu diberikan klen. Unt uk m endapat kan klen ini, m aka harus dicarik an orang t ua adat ny a. Biasany a y ang ak an dit unj uk m enj adi orang t ua adat ny a ini adalah pihak k alim bubu ( k elom pok pam an) dari suam iny a. Pengangk at anny a m enj adi anak pam an dari suam iny a, harus pula dihadiri dan disaksikan oleh pihak daliken si t elu si pam an. Kelom pok pam an si pria inilah yang ak an m enerim a si w anit a m enj adi anak ny a.

Set elah ini t erj adi, m ak a proses perkaw inan berdasark an adat Karo dapat dilangsungkan. Pernikahan yang dilakukan si pria sam a m aknanya dengan m enikahi im pal ( anak pam annya) sendiri.

M a k n a Pe m be r ia n Or a n g Tu a Ada t da n Kle n

Adapun m ak na pem berian orang t ua adat dan k len adalah sebagai penghargaan k epada seseorang. Melalui pem berian orang t ua adat dan k len agar k eduduk an orang diberi orang t ua adat dan k len, j elas di dalam st ruk t ur adat ist iadat Karo. Klen ( m erga/ beru) y ang dianugrahk an sifat ny a abadi ( bagi pria) , dan k epada sem ua ket urunannya berhak m em akainya, dan seum ur hidup ( bagi w anit a) karena w anit a t idak penerus k len dalam m asyarak at Bat ak , dan m erek a w aj ib m enget ahui asal usul k len/ beru y ang disandangny a, besert a k elom pok- k elom pok t erkait y ang m endukung sist em t ersebut .

Pem berian klen ( m erga/ beru) t idak sam a dengan m engadopsi anak. Dalam pem berian k len ( m erga/ beru) , t idak m em ut uskan hubungan k ek erabat an y ang bersangk ut an dengan orang t ua biologisny a. Dia boleh t erus m em upuk hubungan yang akrab dengan saudara- saudara kandungnya, dengan kerabat - kerabat nya yang ada selam a ini. Keunt ungan penganugrahan klen ( m erga/ beru) , adalah bila kelak m erek a ingin m em pergunak an adat ist iadat m asy arak at Karo dalam k ehidupanny a lebih lanj ut , m isalnya m enikahkan put ra- put rinya, at au bila dia m eninggal dunia, ingin dik uburkan secara cara adat ist iadat Karo, prosesny a m enj adi m udah, sebab dia t elah m em iliki kalim bubu, anakberu, dan senina/ sem buyak yang dit erim anya dari orang t ua yang m em beri klen/ beru t ersebut . Mereka- m ereka inilah kelak yang akan m enangani perm asalahan y ang t im bul dalam k eluargany a.

Pem berian klen ( m erga at au beru) ini adalah salah sat u bent uk pengendalian sosial dalam adat Karo y ang bersem angat k an daliken si t elu. Bila seseorang t elah Pem berian klen ( m erga at au beru) ini adalah salah sat u bent uk pengendalian sosial dalam adat Karo y ang bersem angat k an daliken si t elu. Bila seseorang t elah

Adapun keunt ungan pem berian klen ( m erga/ beru) ini adalah:

1. Seseorang dihargai m elalui pem berian k len ( m erga/ beru) dengan dem ik ian k eduduk an orang y ang diberi k len ( m erga/ beru) m enj adi j elas di dalam st ruk t ur adat Karo.

2 . Bila ada m asalah, dapat diselesaikan secara kekeluargaan m elalui m ekanism e daliken si t elu.

3 . Anak - anak y ang dilahirkan dari k eluarga pem bauran ini, k eduduk anny a sam a di dalam adat dengan k eluarga y ang k edua orang t uany a k ebet ulan sam a- sam a sat u et nis.

4 . Berhak m endapat pelay anan berdasark an adat ist iadat Karo.

Sedangk an k erugian bila t idak diberi k len ( m erga/ beru) .

A Bagi w anit a non Karo yang m enikah dengan pria Karo.

1. Si w anit a t idak m em puny ai beru, m ak a k eluargany a t idak m em puny ai k alim bubu si erk im bang, dan anak ny a t idak m em puny ai k alim bubu dareh berdasark an k onsep daliken si t elu.

2 . Anak - anak y ang dilahirkan t idak m em puny ai k alim bubu dareh, t idak berhak m endapat kan hart a w arisan yang berasal dari m erga, karena pem bagian hart a w arisan dari m erga harus m elibat kan pihak daliken si t elu.

3 . Bila ada acara- acara adat Karo, t idak ada y ang m engosei ( m em inj am kan dan m em asangkan pakaian adat ) kepada suam inya.

4 . Bila t im bul sengk et a di dalam k eluarga y ang m erek a bina, t idak dapat diselesaikan m enurut adat ist iadat ( Karo) .

5 . Bila ada acara- acara adat , si ist ri ( w anit a) ak an m enj adi canggung k arena t idak m enget ahui dim ana posisiny a di dalam acara adat t ersebut , kalaupun t ahu posisinya, t et ap t idak sah m enurut adat ist iadat Karo.

6 . Kalau si ist ri m eninggal dunia, dia t idak berhak dim ak am k an di pekubur an keluar ga suam inya, dem ikian pula anak- anak yang dilahirkannya.

7 . Si ist ri t idak berhak m engelola hart a w arisan m erga suam iny a, dem ikian pula t erhadap anak- anak yang dilahirkannya w alaupun m ereka m em iliki anak laki- laki.

Bagi Anak Kandungnya.

1. Anak kandungnya t idak m em punyai klen/ beru dalam st rukt ur adat Karo.

2 . Si anak t idak m em iliki st rukt ur yang lengkap m enurut adat Karo, apak ah sebagai k alim bubu, anak beru, senina/ sem buy ak .

B. Ba gi Pr ia N on Ka r o y a n g m e n ik a h de n ga n W a n it a Ka r o.

1. Bila t im bul sengk et a di dalam rum ah t angga m erek a, t idak dapat diselesaikan m enurut adat ist iadat Karo.

2 . Bila ada acara- acara adat di dalam k eluarga ist riny a si suam i akan m enj adi canggung karena t idak m enget ahui dim ana 2 . Bila ada acara- acara adat di dalam k eluarga ist riny a si suam i akan m enj adi canggung karena t idak m enget ahui dim ana

3 . Si pr ia t idak m em punyai klen, m aka keluar ga yang m er eka bina t idak m em puny ai anak beru berdasark an daliken si t elu. Dem ik ian pula dengan anak - anak y ang m erek a lahirkan t idak m em puny ai anak beru berdasark an adat ist iadat Karo.

Bagi Anak Kandungnya.

1. Anak kandungnya t idak m em punyai anakberu dalam st rukt ur adat Karo.

2 . Si anak t idak m em iliki st rukt ur yang lengkap di dalam adat Karo, apak ah sebagai k alim bubu, anak beru, senina/ sem buyak.

Kendala- k endala di at as j elas sebuah m asalah sosial. Unt uk m engat asiny a t idak ada j alan lain, harus dicarik an orang t ua adat ny a, dengan dem ik ian secara ot om at is m em iliki klen dan unsur daliken si t elu m enurut adat Karo, dan dalam surat - surat undangan yang dikeluarkan keluarga yang berhubungan acara suka duka y ang dilak sanak an berdasark an adat , nam any a t elah dibenarkan dicant um k an sebagai salah seorang pengundang..

Mekanism e sepert i ini j elas salah sat u bent uk pengendalian sosial berdasark an adat ist iadat m asy arak at Karo. Kalau m asalah di at as dapat di at asi, m aka fungsi daliken si t elu berj alan norm al kem bali.

I n ce st ( Ka w in Su m ba n g)

Kaw in sum bang adalah perkaw inan y ang t idak dibenarkan oleh adat . Perkaw inan sepert i ini adalah m enik ahi orang y ang sesubk len ( buk an sat u ay ah sat u ibu) dengan ego. Dahulu bila hal ini t erj adi, sanksi yang diberikan oleh adat ( pihak daliken si t elu k edua belah pihak , t erm asuk k edua orang t ua pengant in) adalah dengan m engucilkan dan m engusirnya dari desa.

Merek a y ang t erkucil, ak an pergi m eninggalkan desany a pergi k e daerah lain. Di sanalah kem udian m ereka beranak pinak. Terhadap kasus ini pada um um nya m erek a beralih k e agam a islam y ang k em udian dik enal dengan sebut an Jaw i y ait u m asyarakat Karo yang m asuk I slam . Kelom pok ini kem udian dikenal dengan nam a lain yait u suku Maya- Maya. Saat ini m ereka ini banyak berdom isili di daerah Kabupat en Tingk at I I Deli Serdang. Bahasa sehari- hari m erek a t elah bercam pur aduk dengan bahasa Melayu dialek Deli, m akanya sam pai sekarang ini, banyak suku m aya- m aya m asih m engaku et nis Karo, w alau pun sudah t idak t ahu asal usulnya dengan j elas. Bila dit anya m ereka um um nya m engaku nenek m oyangnya berasal dari suku Karo berklen Surbakt i ( Karo- Karo Surbakt i) .

Unt uk m encegah t erj adiny a perkaw inan sum bang ini, biasany a m asy arak at Karo m endidik anak - anak ny a dengan sist em bert ut ur, si anak diaj ari m engenal, k len dir inya, klen ibunya, klen kedua kakek dan neneknya. Juga dikenalkan car a- car a m enghorm at i pihak kalim bubu dan anakberunya.

Pe r k a w in a n M e la n gk a h

Langkah, rej eki, j odoh, pert em uan, m aut di t angan Tuhan, dem ikian bunyi ungk apan y ang sering diperdengarkan. Ungk apan ini m engisy arat k an, bahw a m anusia boleh berencana, t et api Tuhan yang m enent ukannya. Dem ikian j uga halnya dengan perj odohan diant ara orang- orang y ang bersaudara k andung. Boleh j adi si adik yang harus lebih dahulu m enikah daripada abang at au kakaknya.

Pada beberapa indiv idu, sang k ak ak at au abang ada y ang t idak Pada beberapa indiv idu, sang k ak ak at au abang ada y ang t idak

Unt uk m encegah t im bulny a k et idak senangan, adat Karo m em berikan solusinya, persyarat an yang harus dipenuhi oleh seorang yang ingin m elangkahi k ak ak at au abangny a, unt uk lebih dahulu m em asuk i gerbang rum ah t angga, bila abangnya yang dilangkahinya, m aka si adik harus m enyerahkan selem bar uis nipis dan bulang- bulang ( kain adat ) , sedangkan bila kakaknya harus disediakannya uis gara ( kain adat ) . Makna pem berian ini, sebagai rasa horm at , karena Tuhan t erlebih dahulu m em berikan j odoh kepadanya.

Ka w in La r i ( N a n gk ih )

Kaw in lari at au ( Nangk ih) adalah pernikahan y ang t idak m elalui pert unangan. Hal ini bisa t erj adi k arena salah sat u at au k edua belah pihak dari k eluarga calon pengant in, t idak m eny et uj ui rencana pernikahan. Keluarga t idak set uj u sem ent ara si anak sudah set uj u, m ak a si pem uda m engam bil j alan pint as dengan m elarik an si w anit a.

Kebiasaan lam a, biasany a si pem uda m em baw a si w anit a k e rum ah anak - berunya unt uk dim int akan penyelesaian t erhadap m asalah yang sedang m ereka hadapi. Pihak anak beru calon pengant in pria, t idak berhak m enolak ny a, m ak a pihak anak beru calon pengant in pria, segera m eny usun acara, m endat angi pihak k eluarga pengant in w anit a, unt uk m em berit ahukan m asalah yang t elah t erj adi dengan anak w anit anya dengan m em baw a penadingen ( peninggalan) berupa sehelai kain m ilik si w anit a unt uk diserahk an k epada orang t uany a. Peny erahan k ain ini m elam bangk an, bahw a anak gadisny a t elah dibaw a nik ah oleh seorang pria. Kedat angan pihak anak beru calon pengant in pria k e rum ah orang t ua si w anit a, dengan t et ap m erahasiak an k eberadaan k edua calon pengant in t ersebut berada. Hany a pihak anakberu dan sem buyak dari pihak calon pengant in pria, saj a yang m enget ahui keberadaan m ereka. I ni unt uk m enghindari, hal- hal yang t idak diingini, m isalnya pihak k eluarga si w anit a m em baw a anak ny a k em bali bila m erek a t idak set uj u.

Masa m enunggu k esepak at an ini em pat hari em pat m alam . Apabila m asa t unggu ini t elah berlalu, apapun k ej adian berik ut ny a, pihak orang t ua si w anit a t idak boleh m em bat alk an lagi pernikahan anak ny a. Set elah disahk an m enj adi suam i ist ri oleh anak beru pihak calon pengant in pria, barulah diserahk an k em bali calon pengant in w anit a k epada orang t uany a. Peny erahan ini buk an unt uk m em perm aluk an k eluarga dan pengant in w anit a, t et api dim ulailah proses pem inangan ( ngem bah belo selam bar) secara adat Karo. Dalam proses pem inangan ini, pihak anak- beru dan senina dari kedua belah pihak hadir. Nam un kecenderungan sekarang, si laki- laki m elarikan si w anit a ke rum ah t okoh agam a, unt uk diselesaikan secara agam a m erek a. Set elah it u, barulah dit em puh j alur adat , biasany a ut usan si pria yang t erdiri dari pihak anakberunya dan seninanya, akan dat ang ke rum ah pihak w anit a, unt uk m enyam paikan persoalan yang sebenarnya. Ut usan ini resm i dan sah m enurut adat .

Jadi t ahap proses peny elesaian aw al hingga berak hir k asus k aw in lari ini pun t idak t erlepas dari pengaw asan pihak anak beru. Alur pengaw asan ini adalah salah sat u bent uk pengendalian sosial dengan t et ap berlandaskan secara m usyaw arah dan m ufak at berdasark an sem angat daliken si t elu.

Pe r k a w in a n Be da Aga m a

Sek arang dengan sem ak in t aat ny a m asy arak at Karo m em eluk agam a y ang m erek a anut , perbedaan agam a t urut pula m enj adi peny ebab t idak bert em u di dalam j enj angperkaw inan di ant ara m erek a y ang saling rim pal. Hal ini disebabk an agam a m elarang perkaw inan y ang beda im an.

Menurut pandangan agam a I slam m isalny a larangan ini bersifat m ut lak . Al'Qur'an m elarang sem ua penganut I slam m enikahi seorang penyem bah berhala. Dalam Surat Al Baqarah, ay at 221, j elas diungk apk an " Janganlah k am u nik ahi w anit a- w anit a m usyrik, sebelum m ereka berim an. Sesungguhnya w anit a budak yang m u'm in lebih baik dari w anit a m usyrik, w alaupun dia m enarik hat im u. Dan j anganlah k am u m enik ahi orang- orang m usyrik ( dengan w anit a m u'm in) sebelum m erek a berim an. Sesungguhnya budak yang m u'm in lebih baik daripada orang m usyrik, w alaupun dia m enarik hat im u. Mereka m engaj ak ke neraka, sedangkan Allah m engaj ak k e surga" .

Tet api dalam beberapa hal, pria m uslim dibenarkan m enik ahi w anit a non m uslim , asal w anit a it u m em eluk suat u agam a yang m em iliki Kit ab Suci, t et api dengan cat at an sang ist ri at au m inim al anak- anak yang dilahirkannya harus m engikut agam a bapak ny a.

Dalam pandangan agam a Krist en pun j uga dem ik ian, hal ini t erungk ap dari Korint us Bab 6 ayat 14- 15, yang m engungkapkan " Janganlah kam u m erupakan pasangan y ang t idak seim bang dengan orang- orang y ang t idak berim an. Sebab persam aan apak ah t erdapat diant ara k ebenaran dan k edurhak aan? At au bagai- m anak ah t erang dapat bersat u dengan gelap? Persam aan apak ah y ang t erdapat ant ara Krist us dan Belial?. Apak ah bagian y ang sam a ant ara orang- orang berim an dan orang- orang t idak berim an?"

Menurut pandangan agam a Hindu, dalam BAB I I I DARI MANAWA DHARMA¢ASTRA m enj elask an sebagai berik ut ( 6) Dalam m em ilih ist ri hendaknya ia m enghindari baik- baik kesepuluh m acam j enis k eluarga t ersebut di baw ah ini, bet apapun t erkenalny a at au k ay any a dengan t ernak , k uda, biri- biri, padi at au k ek ay aan lainny a. ( 7) Kesepuluh m acam ialah keluarga yang t idak m engiraukan upacara2 suci, keluar ga yang t idak m em punyai ket ur unan laki, keluar ga yang t idak m em pelaj ar i Weda, k eluarga y ang anggot a badanny a berbulu t ebal, k eluarga y ang m em puny ai peny ak it w asir, peny ak it j iw a, peny ak it m aag, peny ak it ay an at au lepra.

Dalam t ek s di at as y ang m engat ak an, w anit a y ang ak an dij adik an I st ri haruslah m engikut i 10 syarat yait u w anit a it u harus berasal dari keluarga yang t aat k epada agam a ( m engirauk an upacara- upacara suci) , k eluarga y ang m em puny ai k et urunan lak i, k eluarga y ang m em pelaj ari Weda, k eluarga y ang anggot a badanny a t idak berbulu t ebal, k eluarga y ang t idak m em puny ai peny ak it w asir, peny ak it j iw a, peny ak it m aag, peny ak it ay an at au lepra. Tek s w anit a it u harus berasal dari k eluarga y ang t aat k epada agam a ( m enghirauk an upacara- upacara suci) m engisyarat kan haruslah yang seim an sepert i yang dit unt ut Krist en dan I slam .

Mak na seim an adalah seagam a, ini j elas m enj adi penghalang, k arena saat ini m asyarak at Karo bany ak y ang m em eluk Krist en, I slam dan Hindu. Sebelum I slam dan Krist en m em asuki sendi- sendi kehidupan m asyarakat Karo, hal ini t idak pernah m enj adi halangan. Nam un kini, t elah m enj adi halangan. Terhadap kasus sepert i ini bisanya pihak daliken si t elu m enyarankan t iga hal ( 1) salah sat u harus pindah agam a, ( 2) m em bat alkan pert unangan, dan ( 3) m enyerahkan kepada calon pasangan. Kalau pasangan set uj u, pihak daliken si t elu k edua belah pihak ak an m elak sanak an prosesi perkaw inan berdasark an adat ist iadat , buk an berdasark an agam a.

3 .2 .1 .3 W a r isa n

Jenis hart a w arisan dalam m asy arak at Karo dibagi at as 2 j enis. Pert am a y ang disebut w arisan bergerak dan w arisan t idak bergerak . Hart a w arisan bergerak sepert i pak aian- pak aian adat , em as peninggalan orang t ua, diberik an k epada anak w anit a, dan hart aw arisan y ang t idak bergerak sepert i t anah, rum ah, diberik an kepada anak laki- laki, sebagai penerus klen. Pem berian dan pengklasifikasian ini ada m aknanya.

Masyarakat pat rilineal diikat oleh fakt or geneologis dan t erit orial. Akan halnya m asyarakat Karo, j uga dem ikian. Pem ilik t anah pada m asyarakat Karo adalah klen pendiri desa, para indiv idu sifat ny a hany a hak pak ai. Sesuai dengan sist em kekerabat an Karo berdasarkan sist em pat rilineal, m aka t anah w arisan adat diberikan k epada anak lak i- lak i sebagai penerus k len. Anak w anit a t idak m endapat w arisan, sebab k alau k epada anak w anit a diberik an t anah w arisan adat dapat m enim bulk an kegoncangan dan kerunt uhan dari sendi- sendi kehidupan m asyarakat Karo yang pat rilineal t eresebut .

Sebagai cont oh um pam anya, si A ( suam i) berklen ( m erga) Brahm ana, si B ( ist ri) berklen ( beru) Sebayang. Dari perkaw inan m ereka ( A dan B) lahir em pat orang anak y ak ni C lak i- lak i, D,E, F w anit a. Si A ( ay ah) k em udian m eninggal dunia dan m eninggalkan t anah adat di desa Lim ang seluas 4 ha. Kalau t anah seluas 4 ha, t ersebut dibagi, m ak a m asing- m asing anak m endapat 1 ha. Secara k ebet ulan D ( anak w anit anya yang pert am a) , m enikah dengan klen Tarigan, dan si E ( anak w anit a yang kedua) , dan si F ( anak w anit anya yang ket iga) m enikah dengan klen Gint ing. Di sini t am pak dengan j elas bahw a si C ( anak laki- laki) hanya m em punyai 1

ha, sedangkan saudara- saudaranya yang perem puan t ot alnya m em punyai 3 ha. Dalam hal ini, si C hanya dapat m ew ariskan t anah w arisannya hanya 1 ha kepada anak- anaknya yang berklen ( m erga) Brahm ana, sedangkan saudara- saudaranya yang perem puan, yang m enikah dengan klen lain, j uga m ew ariskan t anahnya k epada anak - anak ny a, m asing- m asing k len Tarigan dan Gint ing.

Dalam kasus sepert i ini t elah t erj adi peralihan kepem ilikan t anah adat ( t anah w arisan) k len Brahm ana, k epada k len Gint ing dan Tarigan. Set elah beberapa generasi kem udian, ket urunan klen Brahm ana sebagai pem ilik t anah w arisan, akan m ew ariskan t anah w arisannya kepada ket urunannya sem akin sedikit . Akibat nya lebih j auh, pada akhirnya desa Lim ang, yang dirikan dan dim iliki oleh klen Brahm ana buk an lagi m enj adi k ut a k em ulihen ( k am pung asal) k len Brahm ana, ak an t et api m enj adi m ilik klen lain.

I nilah m ak na, m engapa hany a anak lak i- lak i saj a y ang m endapat w arisan y ang t idak begerak . Kej adian sepert i ini t idak dapat dibenarkan hal ini lah m ak a k epada anak w anit a t idak m endapat t anah w arisan. Bagaim ana k alau si w anit a m enikah dengan et nis lain, m aka j elas sist em sosial pat rilineal m asyarakat Karo akan m engalam i goncangan. Klen ( m erga) t anah m ungkin akhirnya hilang, m ereka ak an t erpencar- pencar ak ibat ikat an t erit orial m erek a m enj adi hilang, dem ik ian pula dengan fakt or genealogisnya. Kalau kedua ikat an ini hilang m aka sendi- sendi sist em sosial m asy arak at Karo ak an runt uh berant ak an. Keduduk an anak w anit a di dalam adat k aro, adalah sebagai hak im m oral bagi lingk ungan k aum k erabat ny a.

An a k da n W a r isa n

Masyarakat Karo adalah m asyarakat pat rilineal, berdasarkan garis ket urunan ay ah, m ak a huk um pew arisan, j uga berdasark an garis ay ah. Pem bagian w arisan dibedak an, w arisan y ang t idak bergerak sepert i t anah, rum ah, diberik an k epada anak lak i- lak i, sebagai penerus k len, dan w arisan y ang bergerak sepert i pak aian- pak aian adat , em as peninggalan orang t ua, diberik an k epada anak w anit a.

Pem berian sepert i ini, pada prinsipny a buk anlah pem berian sebagai w arisan, t et api pem berian sebagai t anda k asih say ang ( k ekelengen) .

Sifat k ek elengen y ang diberik an k epada anak w anit a buk an sem at a- m at a pengharapan, t et api k esucian, k et ulusan. Kek elengen bebas dari noda, bebas dari kebencian dan kecem buruan at au keirian. Pem berian sepert i ini kepada anak w anit a, agar bila k elak bila dia m enik ah, y ang secara ot om at is k eduduk anny a dalam adat dalam k elom pok anak beru, dapat berperan sebagai hak im m oral, j uru dam ai di dalam k eluarga k alim bubuny a. Sebab dalam unsur hak ( Brahm ana, 1985) , t ersim pan benih dan bibit - bibit , pert ent angan, persaingan y ang sering t idak m enghirauk an bat as. Kalau anak w anit a diberi hak dalam k ait an w arisan, dia t idak ak an m am pu berperan sebagai hak im m oral, j uru dam ai di dalam k eluarga k alim bubuny a. I nilah y ang dihindari adat , m ak a k epada anak w anit a t idak diberi hak . Jadi di dalam m ak na k at a k ek elengen, k ek elengen it u t erlepas dari perm usuhan, k ek elengen j ust ru m engat asi k eangk aram urk aan, bila dit ent ang ak an m elahirkan penyesalan seum ur hidup bagi orang yang m enent angnya. Hal inilah lat ar belak angny a m ak a anak w anit a t idak m endapat w arisan. Kalau anak w anit a diberi w arisan, dia t idak ak an dapat m enj alank an t ugasny a berdasark an daliken si t elu sebagai hak im m oral bagi k eluarga k alim bubu k elak .

Pem berian k ek elengen ( k asih say ang y ang t idak berbat as) dan j uga barang- barang berupa em as, pak aian- pak aian peninggalan orang t uany a, t ernak babi ( dahulu) , padi, k aling, cincin, piring ( pinggan) , periuk , t em pat nasi, at au padi ( sum pit ) ini bert uj uan unt uk m enyam bung t ali perhubungan dengan kalim bubunya, barang- barang y ang diberik an k epadany a disebut k esundut en.

Nam un k epada anak w anit a t et ap diberik an k ebebasan m engusahai t anah w arisan ( seandainya t anah w arisan it u m em ang m asih cukup luas) , sam pai dia m eninggal dunia, sifat nya hanya seum ur hidup, dan set elah it u dikem balikan kepada kalim bubunya. Kalau w arisan yang diusahainya it u, ingin diserahkannya kepada anak lak i- lak iny a, m ak a anak lak i- lak iny a y ang berhak m enerusk an pengusahaan w arisan ini adalah anak laki- lakinya yang m enikahi put ri pem ilik w arisan. Alur pem ikiran sepert i ini j elas berfungsi unt uk t et ap m em pert ahankan kekerabat an yang t elah t erj alin dari generasi y ang sat u k e generasi berik ut ny a.

I nilah di balik m ak a k epada anak w anit a y ang t elah m enik ah t idak diw ariskan t anah adat , t et api diberik an berupa pak aian- pak aian adat , em as peninggalan orang t uany a, sifat pem berian ini disebut k asih say ang ( k ekelengen) . Hal ini m ak a di dalam nilai- nilai dasar yang dim iliki m asyarakat Karo, anak w anit a t idak berhak sebagai ahli w aris. Sebagai im balanny a, anak dia berhak di sek olahk an, dibiay ai, dan lainny a oleh orang t uany a.

Mem ang ada j uga t anah diberik an orang t uany a k epada si anak w anit a, biasanya ini diberikan sebagai upahnya m au m enikah ( sereh) dengan im palnya, t erhadap k asus sepert i ini, t et ap t idak dianggap sebagai pem berian hart a w arisan, k alau ini t erj adi, t anah pem berian ini t idak dapat dit arik k em bali oleh saudara- saudara lak i- lak iny a, at au orang t uany a.

Kalau dahulu, bila seorang k eluarga t idak m em puny ai anak lak i- lak i sebagai penerus k eluarga, w arisan y ang t idak bergerak ini, dik em balikan k epada pihak k len dalam hal ini k epada saudara lak i- lak i y ang t erdekat dari pihak ay ah at au dengan kat a lain kepada kelom pok klen m erganya. Nam un kini seiring dengan rasionalisasi dalam m asyarakat Karo, j enis w arisan yang t idak bergerak ini, w alaupun si keluarga t idak m em punyai penerus klen ( m erga) ( t idak m em iliki anak laki- laki) , w arisan yang t idak bergerak ini, ada y ang t et ap dibagik an dan diberik an k epada anak w anit a si pem ilik w arisan. Telah j arang dit em ukan w arisan yang t idak bergerak dikem balikan kepada pihak klen ( m erga) nya. Anak w anit a yang t elah m enikah, harus m engikut klen suam inya.

Masalah k em udian, k alau anak w anit a j uga m em int a bagian hart a w arisan Masalah k em udian, k alau anak w anit a j uga m em int a bagian hart a w arisan

Alasan pem berian hak w aris hany a k epada anak pria, anak lak i- lak i sebagai penerus k len. Alasan lain adalah k arena anak pria y ang bert anggungj aw ab k epada orang t uany a, bert anggungj aw ab t erhadap hut ang- hut ang dan penguburan, pem eliharaan orang t ua.

Terhadap anak adopsi ( anak pria) , y ang diadopsi disak sikan oleh anak beru, k alim bubu, senina/ sem buy ak , y ang dibesarkan dari k ecil, k epada anak hasil adopsi ini, j uga berhak m endapat kan hart a w arisan, st at usnya sam a sepert i anak kandung. Nam un bagi anak adat yait u diberi klen karena dia m enikah dengan salah seorang dari k erabat pengadopsi, t idak berhak m endapat w arisan ini, dari pihak k len y ang m em beriny a k len.

Adapun w akt u pem bagian w arisan ini, kalau dahulu dilakukan, set elah kedua orang t uany a m eninggal dunia, pem bagian disak sikan oleh unsur daliken si t eluny a dan kepala kam pungnya. Nam un saat ini, unt uk m em inim alkan m unculnya m asalah- m asalah sosial y ang bersum ber dari k et idak sepak at an pihak - pihak y ang berhak , w arisan it u dibagik an sebelum k edua orang t uany a m eninggal dunia. Begit u k edua orang t uany a m eninggal dunia, sipew aris t elah m enget ahui bagianny a.

Pe r ce r a ia n da n H a r t a W a r isa n

Langk ah, rej ek i, pert em uan dan m aut , t idak dapat diram alkan. Dem ik ian j uga halny a j alinan k asih say ang y ang ada di dalam sebuah perkaw inan. Ada k alany a j alinan kasih sayang t ersebut hanya set engah j alan, karena suam i m eninggal dunia at au t elah t erj adi k et idak cocokan sehingga diak hiri dengan perceraian.

Perceraian dalam bahasa Karo unt uk t ingk at k elom pok disebut sipulihen sa| ing m engem balikan) , sedangk an unt uk t ingk at indiv idu at au pribadi disebut sirang ( pisah) . Bila m engikut m ak na k at a di at as, k alau t erj adi perceraian, biasany a m endapat rest u dari k edua belah pihak , art iny a direm buk k an secara m usy aw arah adat , sesuai dengan aw al t erj adiny a perceraian, m ak a perceraian buk an hany a k em auan sepihak . I nilah m ak na y ang t erdapat pada k at a sipulihen y ang art iny a saling m engem balikan. Pelaku pengem bali di sini bukan individu at au pribadi sendiri, t et api ikut pihak k erabat dari k edua belah pihak . Art iny a bila t erj adi perceraian ( sipulihen) , pihak pria dengan k erabat ny a ( daliken si t eluny a) , m engem balikan ( bekas) ist riny a k epada pihak k eluargany a ( daliken si t eluny a) , dem ik ian sebalikny a pihak w anit a dengan k erabat ny a, j uga m engem balikan ( bekas) suam iny a k epada pihak k eluargany a pula. Bila perist iw a ini sudah t erj adi m ak a m erek a disebut sirang ( pisah) , m ak a perceraian hany a dapat dilak uk an at as perset uj uan k edua pihak . Berdasark an huk um adat Karo ist ri t idak dapat diceraikan k alau dia t idak m au cerai.

Adapun fak t or- fak t or peny ebab t erj adiny a sipulihen dan sirang ini adalah:

A. Perceraian disebabkan karena si suam i m eninggal. Bila t erj adi hal ini, m ak a m enurut adat Karo, ist ri dapat berbuat beberapa t indak an:

1. Mint a cerai yait u dengan pengem balian uang j uj ur ( t ukor unj uken) kepada keluarga si suam i. Kalau hal ini t erj adi m aka anak- anak yang dilahirkan dari perkaw inan y ang ada, t et ap m enj adi t anggungj aw ab keluarga si suam i. Kelem ahan sist em sepert i ini anak- anak t idak t erj am in bila diserahk an k e dalam pengaw asan k eluarga ay ahny a. Si ibu t idak lagi m em punyai hak- hak penuh m engenai hart a w arisan yang dit inggalkan si suam i.

2. I st ri t et ap t inggal di dalam k eluarga si suam i, bisa k aw in dengan salah seorang dari saudara m endiang suam iny a, perkaw inan sepert i ini disebut lak om an y ait u adat m em beri k esem pat an k epada si j anda unt uk kaw in dengan saudara suam inya kalau kedua belah pihak set uj u, sifat ny a t idak pak saan, at au t et ap t inggal di dalam lingk ungan k eluarga suam i, t anpa lak om an dan anak - anak t et ap bersam a si ist ri. Tuj uan perkaw inan lakom an ini selain unt uk m enyelam at kan pengelolaan hart a w arisan yang dit inggalkan alm arhum , j uga unt uk m endidik anak- anak alm arhum . Kekuat an cara ini anak - anak ak an lebih t erj am in bila t et ap dalam pengaw asan ibunya. Si ibu t et ap m em punyai hak penuh t anpa cam pur t angan dari pihak keluarga suam i, m engenai hart a w arisan ( benda) yang dit inggalkan suam i, art inya seluruh w arisan hart a benda peninggalan t et ap berada di baw ah k ek uasaan si ist ri. Pengelolaan hart a ini sifat ny a hany a hak pak ai, dan t idak dibenarkan dij ual. Kalau si ist ri y ang m eninggal dunia, hart a y ang dit inggalkan si ist ri t idak m enim bulk an m asalah, sepenuhnya j at uh ket angan suam inya. Tet api kalau si suam i yang m eninggal dunia, hart a yang dit inggalkannya m udah berm asalah, sebab si j anda t idak bebas dalam m engelola hart a y ang dit inggalkan suam inya. Bila hart a peninggalan ist ri, si suam i boleh m enj ualnya, t et api kalau hart a peninggalan suam i, si ist ri sulit m enj ualnya, apalagi sifat nya hart a w arisan. Hart a peninggalan suam i m enj adi m ilik anak- anaknya. Si ist ri hanya boleh m engelolanya, yang kelak hart a w arisan ini ak an diserahk an k epada anak lak iny a, nam un k alau dia t idak m em puny ai anak lak i- lak i, hart a w arisan ini, k elak ak an dik em balikan k epada pihak k len suam iny a, dan si j anda t et ap diberik an hak unt uk m endidik anak - anak y ang dit inggalkan suam iny a sert a dan m engelola hart a w arisan y ang dit inggalkan sam pai dia m eninggal dunia. Hal ini karena m enurut adat , anak w anit a t idak m endapat hart a w arisan, w alau pun, anak w anit a t ersebut t elah m asuk ke dalam klen suam inya. Di dalam kasus seper t i ini, sianak w anit a ( ist r i) hanyalah seolah- olah m em iliki hart a w arisan t ersebut , dia boleh m engusahai selam a hidupny a, apak ah it u dengan m eny ew ak anny a ( pebelahk en) , dan m enik m at i hasil dari peny ew aanny a, t et api dia t et ap buk an pem iliknya, sehingga t idak berhak m em iliki at au m enj ualnya.

B. Perceraian sem asih hidup. Perceraian sem asih hidup ini, dapat pula disebabk an beberapa hal:

1. Si w anit a t idak m em baw a r ej eki.

2. Tidak dapat m elahirkan anak dan j uga at au t idak m em puny ai anak laki- laki.

3. Fakt or perj inahan. Bila ini t erj adi perceraian y ang disebabk an buk an k em at ian, m ak a berdasark an huk um adat Karo, si w anit a t idak m em puny ai hak apa- apa di dalam k eluarga suam iny a, k ecuali hak t et ap m eny ay angi anak - anak y ang dilahirkanny a, karena berdasarkan adat , anak- anak t ersebut m enj adi m ilik suam inya. Nam un sesuai dengan perkem bangan sek arang dim ana suam i ist ri bek erj a, m ak a hart a 3. Fakt or perj inahan. Bila ini t erj adi perceraian y ang disebabk an buk an k em at ian, m ak a berdasark an huk um adat Karo, si w anit a t idak m em puny ai hak apa- apa di dalam k eluarga suam iny a, k ecuali hak t et ap m eny ay angi anak - anak y ang dilahirkanny a, karena berdasarkan adat , anak- anak t ersebut m enj adi m ilik suam inya. Nam un sesuai dengan perkem bangan sek arang dim ana suam i ist ri bek erj a, m ak a hart a

Dari k eem pat unsur di at as, beberapa unsur sebagai fak t or t erj adiny a perceraian, sudah t idak populer lagi. Peny ebabny a k arena t elah t erj adi perubahan nilai dalam m elihat perceraian. Perubahan nilai ini disebabkan nilai- nilai agam a m isalnya agam a Krist en yang hanya m em benarkan sekali saj a m enikah, kalau pun harus t erj adi perceraian, harus cerai karena kem at ian, sepert i yang t ert ulis dalam Mat ius 19 ayat 6: Dem ikianlah m ereka bukan lagi dua, m elainkan sat u, karena it u apa y ang t elah dipersat uk an Allah t idak boleh diceraikan m anusia.

Ay at ini m elarangan seorang pria berist ri lebih dari sat u " y ang dipersat uk an Allah t idak boleh diceraikan m anusia" . Kalau pisah/ cerai, pisah/ cerai m at i. May orit as m asyarakat Karo sej ak t ahun 1966 adalah pem eluk Krist en Prot est an diurut an pert am a dan m enyusul Kat olik diurut an kedua.

Sepert i t elah disebut k an di at as, bahw a m asy arak at Karo m enganut asas pat rilineal, ist ri m engikut suam inya. Kalau t erj adi hal- hal yang t idak diingini m isalnya suam i m eninggal dunia, m aka hart a w arisan yang dit inggalkan suam inya j at uh ke t angan ist riny a, nam un k alau t erj adi perceraian, si ist ri sam a sek ali t idak berhak at as pengelolaan hart a suam iny a. Bila t erj adi perceraian, m ak a dianggap ist ri t elah k eluar dar i klen suam inya. Dia t elah kem bali kepada klen or ang t uanya, m aka hak- haknya yang selam a ini berikan adat di dalam keluarga suam inya, gugur. Hart a gono- gini, boleh j adi dibagi bersam a, t et api bila ada hart a w arisan y ang dibaw a suam iny a, si ist ri y ang bercerai, t idak lagi m endapat hak penguasaan.

Walau pun anak- anak m engikut ayahnya, nam un hubungan bat in ant ara anak dan ibuny a t et ap t idak diput uskan. Seandainy a si anak k elak m enik ah, m ak a y ang w aj ib m enj adi k alim bubuny a adalah k elom pok k len ibuny a. Kalau si anak m enik ah buk an dengan im palny a, pihak k alim bubu dari ibuny a t et ap m enerim a m ahar dari pihak kalim bubu si perdem uinya ( calon m ert uanya) . Mahar ini disebut ulu m as. Kalau si anak kebet ulan w anit a, dan m enikah, m aka pihak kalim bubu dari ibunya t et ap m enerim a m ahar y ang disebut bere- bere. Jadi hubungan adat ant ara anak dengan pihak k eluarga ibuny a t et ap t idak t erput us w alaupun ibuny a t elah diceraikan ay ahny a.

Nam un dem ik ian proses perceraian berdasark an daliken si t elu, buk anlah proses y ang m udah, cuk up rum it . Sebelum proses perceraian diput uskan harus dilak uk an dahulu proses m usyaw arah m ufak at ant ara pihak k alim bubu, sem buy ak dan anak beru dari k edua belah pihak . Kalau ist ri t idak m au diceraikan, m ak a perceraian pun t idak ak an t erlak sana. Kalau t erj adi perceraian anak - anak diserahk an k epada ay ahny a at au k eluarga ay ahny a, buk an diserahk an k epada ibuny a, sesuai hukum adat Karo, nam un ada kalanya dem i kepent ingan pengasuhan dan pendidikan si anak , si anak diserahk an k epada ibuny a, bila k asus ini t erj adi, si anak t et ap m em ak ai k len ay ahny a dengan pem biay aanny a t et ap dibebank an k epada ay ahny a.

Kalau dahulu, bila seorang w anit a m enikah dengan pria yang m em iliki banyak hart a ( t uan t anah) , bagaim ana buruknya pun kehidupan rum ah t angga m ereka, si ist ri t idak ak an pernah m au m int a cerai, apalagi dari hasil perkaw inan m erek a lahir anak lak i- lak i. Kebert ahanan sepert i ini bert uj uan unt uk " m endapat k an" hart a w arisan si anak . Dengan adany a anak lak i- lak i, k eduduk an si ist ri, t et ap k uat dim at a daliken si t elu suam iny a. Si ist ri dapat m enguasai t anah w arisan si anak , sam pai akhir hayat nya, kalau si ist ri selam a ini berperilaku baik, sam a sekali t idak pernah m em buat pihak anak beru ( ak t or hak im m oral) t ersinggung, m ak a pihak anak beru suam iny a ak an t et ap berpihak k epada diriny a. Hal y ang sebalikny a ak an t erj adi, bila si ist ri m int a cerai, m aka secara ot om at is dia harus kem bali kepada klen orang t uany a, dan y ang bert anggungj aw ab k epada diriny a adalah pihak k len orang t uany a. Nam un k alau t idak ada y ang diharapk an dari suam i, art iny a hart a suam iny a t idak Kalau dahulu, bila seorang w anit a m enikah dengan pria yang m em iliki banyak hart a ( t uan t anah) , bagaim ana buruknya pun kehidupan rum ah t angga m ereka, si ist ri t idak ak an pernah m au m int a cerai, apalagi dari hasil perkaw inan m erek a lahir anak lak i- lak i. Kebert ahanan sepert i ini bert uj uan unt uk " m endapat k an" hart a w arisan si anak . Dengan adany a anak lak i- lak i, k eduduk an si ist ri, t et ap k uat dim at a daliken si t elu suam iny a. Si ist ri dapat m enguasai t anah w arisan si anak , sam pai akhir hayat nya, kalau si ist ri selam a ini berperilaku baik, sam a sekali t idak pernah m em buat pihak anak beru ( ak t or hak im m oral) t ersinggung, m ak a pihak anak beru suam iny a ak an t et ap berpihak k epada diriny a. Hal y ang sebalikny a ak an t erj adi, bila si ist ri m int a cerai, m aka secara ot om at is dia harus kem bali kepada klen orang t uany a, dan y ang bert anggungj aw ab k epada diriny a adalah pihak k len orang t uany a. Nam un k alau t idak ada y ang diharapk an dari suam i, art iny a hart a suam iny a t idak

W a r isa n da n I st r i le bih da r i Se or a n g.

Kalau seorang pria m em puny ai ist ri lebih dari sat u orang dan sah, k at ak anlah ada lim a orang ist rinya yang sah, apabila si pria t ersebut m eninggal dunia, m aka w arisan y ang dit inggalkanny a dibagi rat a sesuai dengan j um lah ist riny a. Kalau ada ist riny a y ang t elah diceraikan, m ak a w arisanny a diberik an k epada anak lak i- lak iny a. Tet api bila t idak m em iliki anak laki- laki si ist ri yang t elah diceraikan t ersebut , sam a sek ali t idak m endapat hart a w arisan dari peninggalan suam iny a. Dalam k asus berist ri lebih dari sat u, pem bagian hart a w arisan y ang dit inggalkan seorang suam i, t idak berdasark an j um lah anak lak i- lak i dari sej um lah ist ri y ang dit inggalkanny a, t et api pem bagian it u berdasark an j um lah ist ri.

Dalam hal ini adalah kasus di Desa Lim ang. Pendiri Desa ini adalah subklen Sem biring Brahm ana. Sebagai pendiri desa, dan m asa hidupny a belum m asuk agam a k rist en, Pulu Lim ang ini ( dem ikian m asy arak at m eny ebut ny a) m em puny ai ist ri lim a orang, k elim any a sah dinihak iny a m enurut adat Karo dengan j um lah anak , anak lak i- lak i sem bilan orang, dan anak perem puan sepuluh orang. Ket ik a m eninggal dunia Pulu Lim ang m eninggalkan t anah seluas 150 hek t ar.

Tanah 150 hek t ar y ang dit inggalkan Pulu Lim ang t idak dibagi berdasark an j um lah anak lak i- lak iny a, t et api dibagi lim a berdasark an j um lah ist riny a, m ak a m asing- m asing ist riny a m endapat 30 hek t ar. Kalau ada diant ara ist riny a m em puny ai anak lak i- lak i sat u at au dua at au t iga orang dari seorang ist riny a, m ak a t anah seluas

30 hek t ar t ersebut lagi sesuai dengan j um lah anak - lak i dari seorang ist riny a, m ak any a anak lak i- lak i Pulu Lim ang ada y ang m endapat 30 ha perorang, hal ini dikarenakan hanya sat u anak laki- lakinya dari seorang ist rinya, dan ada yang hanya m endapat 10 ha, k arena dari sat u ibu ada t iga anak lak i- lak iny a.

Prinsip k eadilan soal pem bagian hart a w arisan k arena disebabk an j um lah ist ri y ang sah lebih dari sat u, harus dem ik ian dalam adat ist iadat Karo.

W a r isa n D a r i W a n it a Ya n g Be r ce r a i

Ada kalanya ibu j uga m em baw a hart a w arisan. Hart a w arisan ibu, boleh j adi hasil pem berian orang t uanya, at au hasil pencarian I bu. Dalam kasus ini, hart a w arisan, t et ap dim iliki ibu, t idak dikem balikan kepada pihak klen ibu.

Bila ada yang m enunt ut , agar w arisan sepert i ini dikem balikan kepada pihak k len ( m erga) ibu, k arena si I bu t elah bercerai dengan suam iny a, para anak beru k len ( m erga) ibu, t idak ak an m erest uiny a, dan ak an m em bela, sebab w arisan sepert i ini t idak t em asuk t anah adat . Kalau bila si ibu m eninggal dunia, w arisan ini diserahkan k epada anak - anak ny a y ang ada, sam a sepert i y ang dit erim a anak ny a dari w arisan ayahnya. Nam un kalau si ibu t idak m em punyai anak m aka hart a w arisan it u diserahk an k epada pihak k eluarga dek at si ibu, dalam hal ini pihak k lenny a.

Tet api seandainy a si I bu m enik ah dua k ali, dan dari k edua suam iny a m asing- m asing m em punyai anak, pem berian w arisan ini lebih dit elit i lagi. Anak yang berhak m endapat w arisan ini adalah anak dari suam iny a y ang t idak diceraikanny a. Art iny a bila dengan suam iny a y ang pert am a dia bercerai dan sah m enurut adat Karo, anak - anak dari suam iny a pert am a, t idak ak an m endapat w arisan peninggalan si ibu, dan w arisan it u diberikan kepada anak- anak dari suam inya yang sah saat dia m eninggal dunia.

Nam un bila para suam inya sudah diceraikan, w alaupun si ibu m em punyai anak dari para suam iny a, w arisan si ibu t ersebut , j uga t idak diberik an k epada anak - anak ny a, t et api diberik an k epada saudara- saudara si ibu. Hal ini k arena, si ibu Nam un bila para suam inya sudah diceraikan, w alaupun si ibu m em punyai anak dari para suam iny a, w arisan si ibu t ersebut , j uga t idak diberik an k epada anak - anak ny a, t et api diberik an k epada saudara- saudara si ibu. Hal ini k arena, si ibu

Pem bagian sepert i ini dilak uk an di depan dan disak sikan dan di sahk an oleh pihak daliken si t elu y ang bersangk ut an.

3 .2 .1 .4 Adopsi An a k ( N a n gk u h k e n An a k ) D a n Pe m be r ia n Kle n

Sepert i t elah dij elaskan di at as, bahw a salah sat u fak t or t erj adiny a perceraian adalah k arena ist ri t idak m am pu m em berikan anak . Nam un seiring dengan aj aran agam a k rist en y ang paling bany ak dianut m asy arak at Karo, y ang hany a m em benark an sek ali seum ur hidup perkaw inan, bany ak indiv idu Karo ak hirny a t et ap bert ahan w alaupun m erek a t idak dik arunia seorang anak pun.

Sebagai k onpensasi dari t idak dik aruniany a m erek a anak , bany ak y ang m enem puh j alan adopsi. Mereka m encari anak yang dapat m ereka diadopsi, proses pengadopsian dilak uk an di depan anak beru, senina/ sem buy ak dan k alim bubu dari pengadopsi m elalui acara yang disebut Kah- kah Bohan ( belah bam bu) . Si anak diberi klen, diberi hak- hak sepert i anak kandung,. Set elah selesai proses ini m aka sahlah si anak m enj adi ahli w aris bagi orang t ua y ang m engangk at ny a. Pem berian ini didasarkan k epada garis k et urunan orang t ua y ang m engadopsiny a.

Tet api adopsi anak ini t idak sam a dengan pem berian k len. Mem ang k asusny a persis sam a, sebab proses adopsi anak dilak uk an di depan pihak k alim bubu, anakberu dan senina/ sem buyak dari klen yang m engadopsinya. Adopsi anak dim ulai dari si anak it u k ecil, k em udian dibesarkan, diberi k asih say ang sepert i anak k andung sendiri, dididik , dan sebagainy a. Sedangk an dalam k asus pem berian k len, w alaupun j uga dilak uk an di depan pihak k alim bubu, anak beru dan senina/ sem buy ak dari k len y ang ak an dit erim any a, sam a sepert i k et ik a proses adopsi berlangsung, t et api karena fakt or pem berian klen ini bukan berasal dari keinginan pem ilik klen, sipenerim a k len t idak dapat dij adik an ahli w aris dari orang t ua y ang m em beriny a klen, w alaupun dia m endapat fasilit as- fasilit as lain yang disediakan oleh adat , sam a persis sepert i anak y ang diadopsi. Pem berian k len ini biasany a disebabk an k arena didorong ingin m enikah dengan et nis Karo, at au karena penghargaan dan lainnya.

3 .2 .1 .5 Kon flik

Menurut Kim ball Young dan W. Mack Ray m ond ( Soek ant o, 1996: 67) , int erak si sosial adalah k unci dari sem ua k ehidupan sosial, oleh k arena t anpa int erak si sosial, t ak akan m ungkin ada kehidupan bersam a. I nt eraksi sosial m enurut Gilin dan Gilin ( Soerj ono Soekant o, 1996: 67) m erupak an hubungan- hubungan sosial y ang dinam is yang m enyangkut hubungan ant ara orang- orang perorangan, ant ara kelom pok- kelom pok m anusia, m aupun ant ara orang perorang dengan kelom pok m anusia. Apabila dua orang bert em u, int erak si sosial dim ulai pada saat it u. Saling m enegur, saling m eny apa, berj abat t angan bahk an m ungk in berkelahi, adalah bent uk - bent uk ak t iv it as int erak si sosial. I nt erak si sosial m erupak an sy arat ut am a t erj adiny a akt ivit as- akt ivit as sosial. I nt er aksi sosial adalah kunci dar i sem ua kehidupan sosial, oleh k arena t anpa int erak si sosial, t ak ak an m ungk in ada k ehidupan bersam a. I a bersifat dinam is, m enyangkut hubungan ant ara individu, ant ara kelom pok m aupun ant ara indiv idu dengan k elom pok. Karena sifat dinam isny a ini m ak a int erak si sosial berpot ensi m elahirkan konflik.

Menurut Benedict ( Jam es Danandj ay a, 1994: 41) bahw a di dalam set iap k ebuday aan ada aneka ragam t ipe t em pram en, y ang t elah dit ent uk an oleh fak t or ket urunan ( genet ik) dan fakt or kebut uhan ( konst it usi) , yang t im bul berulang- ulang secara univ ersal. Nam un set iap k ebuday aan hany a m em perbolehk an sej um lah t erbat as dari t iap t em pram en t ersebut berkem bang. Dan t ipe- t ipe t em pram en Menurut Benedict ( Jam es Danandj ay a, 1994: 41) bahw a di dalam set iap k ebuday aan ada aneka ragam t ipe t em pram en, y ang t elah dit ent uk an oleh fak t or ket urunan ( genet ik) dan fakt or kebut uhan ( konst it usi) , yang t im bul berulang- ulang secara univ ersal. Nam un set iap k ebuday aan hany a m em perbolehk an sej um lah t erbat as dari t iap t em pram en t ersebut berkem bang. Dan t ipe- t ipe t em pram en

Dilihat dari t eori konflik, sist em sosial j ust ru dapat m em pert aj am konflik dalam m asy arak at y ang m em ang sebelum ny a k onflik t ersebut sudah ada. Apalagi k em udian cara k erj a sist em sosial y ang ada berat sebelah, ada y ang dirugik an secara t erangt erangan dan ada yang diunt ungkan secara t erang- t erangan ( sist em sosial yang t idak m em berikan rasa keadilan) . Nam un m enurut Pierre van den Berghe k onflik berfungsi em pat :

1. Sebagai alat m em elihara solidarit as.

2. Mem bant u m encipt akan ikat an aliansi dengan kelom pok lain.

3. Mengak t ifkan peranan indiv idu y ang sem ula t erisolasi. ( Prot es t erhadap Perang Viet nam m endorong pem uda di AS unt uk akt if berkam panye unt uk Mc Cart hy dan Mc Gov ern y ang ant i perang t ersebut .

4. Fungsi kom unikasi. Sebelum konflik kelom pok t ert ent u m ungkin t idak m enget ahui posisi law an. Tet api dengan adany a k onflik, posisi dan bat as ant ara k elom pok m enj adi lebih j elas. I ndiv idu dan k elom pok t ahu secara past i di m ana m erek a berdiri dan k arena it u dapat m engam bil k eput usan lebih baik unt uk bert indak dengan lebih cepat .

St ruk t ur adat ist iadat Karo y ang berdasark an dan bersem angat k an daliken si t elu, j elas m engandung int ensit as konflik t inggi. Hal ini karena sist em kekerabat an t ersebut bersifat t erbuk a dan t em porer. Seseorang pada w ak t u t ert ent u dapat berperan sebagai k alim bubu ( k elom pok y ang sangat dihorm at i ( dilay ani) berdasark an adat ) , seseorang pada k ala t ert ent u dapat peran sebagai anak beru ( pelay an berdasark an adat ) . Kondisi sepert i ini m em ang sangat dem ok rat is, t et api kondisi sepert i ini sangat raw an konflik.

Berdasark an pandangan m asyarak at Karo sendiri ( Sim ak a, Agust us 1985: 4) t erhadap sifat m erek a, m erek a m enilai diri m erek a m em puny ai sifat baik, ini dit andai dengan penyabar, t ahan m enderit a, kekeluargaan, t olong m enolong ( got ong- roy ong) , m usyaw arah m ufak at , t oleransi t inggi, k om pet isi t inggi ( erm alu) , horm at dan sopan sant un ( m eham at ) , dan berani, nam un ada lagi yang m enam bahkan j uj ur ( buj ur) . Sifat y ang t idak baik dit andai dengan anceng ( k urang aj ar) , cian ( pecem buru) , cekurak ( bergunj ing) , lem - lem ( dendam ) , t ert ut up ( t idak t erus t erang) , dualism e k epercay aan, egois, harga diri t inggi dan pert ew as ( t idak m au m engalah dem i m em bela sifat y ang m alas) . Sifat - sifat di at as saling berhubungan sam a lain, m isalnya akibat penyabar, m elahirkan sifat cenderung t ert ut up. Tahan m enderit a, dem i m em bela harga diri dan sebagainya. I ni m endorong m unculnya konflik, apalagi ada kecenderungan individu Karo sangat m enghagai dan m enj agi harga dirinya, bahkan dem i m em bela harga diri dia rela m enem puh segala cara. Konflik yang m uncul dalam m asyarakat Karo, selalu diselesaikan berdasarkan m usyaw arah m ufak at dengan bersem angat k an daliken si t elu y ait u dengan m enghadirkan pihak anak beru, senina/ sem buy ak dan k alim bubu dari y ang berkonflik. Sk ope k onflik dalam m asyarak at Karo dapat ant ar sesam a et nis, dan dengan lain et nis

Se sa m a Et n is

Bila t erj adi konflik ant ar sesam a et nis, biasanya daliken si t elu dari k elom pok- k elom pok y ang bersengk et a, berkum pul t erlebih dahulu unt uk m engadak an m usy aw arah dan m ufak at unt uk m eny elesaik an perm asalahan y ang Bila t erj adi konflik ant ar sesam a et nis, biasanya daliken si t elu dari k elom pok- k elom pok y ang bersengk et a, berkum pul t erlebih dahulu unt uk m engadak an m usy aw arah dan m ufak at unt uk m eny elesaik an perm asalahan y ang

Bila seorang k em anak an berkelahi dengan pam anny a, berdasark an m usy aw arah k eluarga, y ang t et ap salah adalah k em anak an, pam an t idak ak an pernah dianggap salah. Hal inilah m ak a berkelahi dengan pam an sam a sek ali t idak dapat dibenarkan w alaupun si pam an yang salah. Dalam m endam aikan perselisihan sepert i ini, biasanya pihak daliken si t elu, akan m em aksa si kem anakan unt uk m engaku salah dan m int a m aaf kepada pam an. Bila perlu si kem anakan harus m enyem bah kepada sang pam an, lebih lanj ut si kem anakan harus m engadakan acara m ak an bersam a y ang dihadiri oleh segenap k erabat , sek alian saling m enyulangkan lau sim alem - m alem ( m inum an/ air perdam aian) ( sit unggah- t unggahen) . Melalui cara sepert i ini, dianggap selesailah perm asalahan.

Hal yang sam a j uga dilakukan w alaupun bukan dengan kerabat . Pihak daliken si t elu dari k edua belah pihak ak an saling berunding, unt uk m encari solusi dari persengk et aan y ang t erj adi. Pada k asus t idak adany a hubungan k erabat , biay a perdam aian dapat dirundingk an bersam a, bisa dit anggung bersam a, bisa pula dit anggung pihak y ang m engaw ali persengk et aan.

Kalau dahulu, bila perm asalahan t idak dapat diselesaikan ant ara k erabat , perm asalahan lalu dibaw a k epada t ingk at k esain ( RT) , t idak selesai pada t ingk at k esain ( RT) , dibaw a pada t ingk at k ut a ( RW) , t idak selesai t ingk at RW di baw ah k e t ingk at Desa ( Urung) , sam pai k e t ingk at Raj a.

D e n ga n La in Et n is

Biasany a persengk et aan y ang beraw al dari m asalah sosial, t idak hany a t erj adi di dalam et nis y ang berbeda, t et api dapat j uga t erj adi ant ar et nis, ant ar et nis dengan lem baga- lem baga m oderen m isalny a dengan pem erint ah.

Salah sat u m asalah sosial y ang pernah t erj adi ant ara m asy arak at Karo dengan pihak aparat k eam anan dalam hal ini ABRI adalah y ang dik enal dengan k asus Padang Bulan y ang t erj adi pada bulan Maret 1996 y ang lalu. Kasus Padang Bulan ini berm ula dari t erbunuhnya Praj urit Kepala Sukadi, 29 t ahun dari Bat alyon Kav aleri VI / Serbu, oleh salah seorang prem an Padang Bulan y ang k ebet ulan beret nis Karo y ang bernam a Adil Ablit a Sem biring di daerah Padang Bulan ( Jalan Jenderal Jam in Gint ing) Medan.

Tem an- t em an Praj urit Kepala Suk adi, dari Bat alyon Kav aleri VI / Serbu, t idak m enerim a kenyat aan ini, m aka sepert i yang dilaporkan oleh m edia t erbit an Medan dan Jak art a, t idak k urang 120 praj urit Praj urit Bat alyon Kav aleri VI / Serbu Medan, m engadak an ak si balas dendam . Yang m enj adi m asalah besar k em udian, ak si balas dendam ini dilak uk an buk an saj a t erhadap prem an, t et api k epada set iap et nis Karo yang m ereka t em ui sepanj ang j alan Padang Bulan ( Jam in Gint ing) dan Kw ala Bekala Medan. Rum ah- rum ah et nis Karo yang m ereka t em ui, m ereka obrak abrik, individu Karo y ang m erek a t em ui m erek a anaiay a, dan gebuk . Alhasil 12 pem uda cedera, 20 rum ah rusak dan beberapa m obil yang pem iliknya et nis Karo m ereka rusak.

Menanggapi m asalah ini, esoknya m asyarakat Karo yang berdom isili di sepanj ang Jalan Jam in Gint ing ( Padang Bulan) dan sekit arnya, m engadakan unj uk rasa unt uk m enyerang balik asram a Kavaleri VI / Serbu yang lokasinya m em ang di kelilingi perkam pungan et nis Karo. Asram a Kavaleri VI / Serbu, diserang balik dengan lem paran bat u. Ket egangan ini k em udian m ereda set elah Pangdam Buk it Barisan Menanggapi m asalah ini, esoknya m asyarakat Karo yang berdom isili di sepanj ang Jalan Jam in Gint ing ( Padang Bulan) dan sekit arnya, m engadakan unj uk rasa unt uk m enyerang balik asram a Kavaleri VI / Serbu yang lokasinya m em ang di kelilingi perkam pungan et nis Karo. Asram a Kavaleri VI / Serbu, diserang balik dengan lem paran bat u. Ket egangan ini k em udian m ereda set elah Pangdam Buk it Barisan

Apa y ang dilak uk an Pangdam Buk it Barisan, benar, t et api t idak hany a sam pai di sana; agar k edua belah pihak saling dapat m em aafk an diadak anlah purpursage, y ait u acara saling m aaf- m em aafk an m enurut adat ist iadat m asy arak at Karo. Acara purpursage ini dilengk api dengan m enari bersam a dan saling bersalam - salam an. Hal y ang dapat dit arik dari k asus ini adalah ada dua bent uk t indak an Pangdam y ang sim pat ik yang m am pu m encegah berkem bangnya m asalah sosial lebih lanj ut adalah gant i rugi dan m ohon m aaf kepada m asyarakat Karo khususnya yang m enj adi k orban dari ak si balas dendam anggot a Bat alyon Kav aleri VI / Serbu, dan m engadak an perdam aian secara adat Karo y ait u purpursage y ang disert ai m enari bersam a dan saling bersalam - salam an. Tindak an y ang t rak hir ini adalah dengan m elibat kan t okoh- t okoh m asyarakat Karo yang berdom isili di Kot a Medan.

Kon flik An t a r Um a t Aga m a D a la m Et n is Ya n g Sa m a

Ada pendapat para ahli y ang m engat ak an, m asy arak at Karo sam a dengan m asy arak at Jaw a, k edua m asy arak at ini t idak m engenal y ang disebut dengan " pem belahan budaya" . Bila m enyebut m asyarakat Aceh, Mandailing, Minang, Bali, Melay u, dan Toba m asyarak at ini m engenal y ang disebut dengan " pem belahan budaya" . Misalnya m asyarakat Aceh, Mandailing, Melayu, Minang m asyarakat ini ident ik dengan I slam , Bali ident ik dengan Hindu, sedangk an Toba ident ik dengan Krist en, m ak a pada m asyarak at Karo dan Jaw a sam a sek ali t idak ident ik dengan salah sat u agam a sepert i I slam , Krist en at au Hindu, w alau k et iga agam a ini m em puny ai penganut ny a. Masy arak at Karo t idak ident ik dengan agam a dan buday a Hindu, m asyarak at Karo t idak ident ik dengan agam a dan buday a Krist en dan m asy arak at Karo t idak ident ik dengan agam a dan buday a I slam .

Seiring dengan t erj adiny a k et erbuk aan pada m asy arak at Karo, m ak a m asy arak at Karo j uga m engalam i perubahan. Pada bidang k epercay aan, m asy arak at Karo banyak m em eluk agam a Krist en, I slam , Hindu, Pem ena m aupun pengikut Aliran Kepercay aan. Adany a k epercay aan y ang berbeda- beda ini, buk an t idak m ungk in nant i di suat u hari, akan m elahirkan gesekan- gesekan yang disebabkan dari perbedaan m endasar dari aj aran agam a t ersebut .

Hingga penelit ian ini penulis lak uk an, berdasark an j aw aban para responden, belum pernah dit em uk an m unculny a k onflik agam a di dalam m asy arak at Karo. Diak ui m em ang di dalam m asy arak at Karo bany ak berkem bang agam a, nam un k onflik agam a ini belum pernah m uncul. Ket ik a penulis aj uk an seandainy a, t erj adi gesek an diant ara um at beragam a dalam m asy arak at Karo, apa upay a- upay a y ang dilakukan unt uk m eredam nya? para responden m enj aw ab dua hal pert am a perm asalahan diserahk an k epada aparat y ang t erkait unt uk m eny elasaik anny a, k edua diselesaikan berdasark an prinsip dan bersem angat daliken si t elu.

Ket ik a dit any a, y ang m ana lebih didahuluk an, apak ah aparat t erkait at au unsur daliken si t elu, j aw aban kualit at if responden adalah daliken si t elu. Secara indiv idu, prinsip at au t erapi daliken si t elu unt uk m eredam seandainy a m uncul gesek an diant ara um at beragam a dalam m asy arak at Karo adalah dengan m enj elask an bahw a sem ua agam a it u sam a. Tuhan m em berikan agam a k epada m anusia, agar m anusia it u bebas m em ilih agam a apa yang cocok bagi dirinya. Sepert i olahraga, ada y ang suk a j alan k ak i, ada y ang suk a m ain t enis, ada y ang suka bola kaki. Kalau seseor ang m engat akan hanya bola kaki saj a yang bisa sebagai alat berolah raga, hany a bola v oli saj a y ang bisa sebagai alat berolah raga, hany a t enis saj a y ang bisa sebagai berolah raga, orang t ersebut t elah m enent ang cipt aan

Tuhan. Terhadap agam a pun dem ik ian. Nilai- nilai agam a adalah nilai- nilai y ang bersum ber dari kerendahan hat i.

3 .2 .1 .6 Be r z in a h ( Er lu a lu a )

Bila t erj adi k asus perzinahan, huk um an bagi y ang berzinah diusir, diboikot , oleh k elom pok m asy arak at ny a. Hal ini m ak a k asus perzinahan sangat j arang t erj adi. Tet api k arena k ondisi sek arang t idak sepert i dahulu, orang t idak t ak ut m enerim a hukum diusir, diboikot , at au dari kelom pok m asyarakat nya. Hukum an sepert i it u, k ini t idak efekt if lagi. Bila seseorang diusir, diboikot , dieny ahk an dari k elom pok m asy arak at ny a, dia dapat hidup di daerah lain dengan k elom pok m asy arak at lain, m ak a bila m uncul k asus perzinahan saat ini ada dua k em ungk inan diam bil t indak an ( 1) diaj uk an k e pengadilan, ( 2) diselesaikan secara k ek eluargaan, apak ah it u dengan huk um an denda at au lainny a. Proses y ang k edua adalah dengan m elibat k an daliken si t elu dari k edua belah pihak . Merek alah y ang berunding, m encari solusi dari m asalah yang ada.

3 .2 .1 .7 Ga n t i Kle n

Kasus sepert i ini ada t erj adi, t et api sangat j arang. Kalau pun t erj adi biasany a disebabk an hal- hal y ang saling berant ai at au bert aut . Kasus biasany a diaw ali k arena perceraian at au k em at ian dari salah seorang orang t ua k andung. Kalau si ay ah y ang m eninggal dunia, m enurut adat Karo, kalau si ibu t idak m enikah lagi, m aka si anak berada dalam pengasuhanny a, t et api k alau si ibu m enik ah lagi, si anak di baw ah pengasuhan klen ayahnya. Nam un kenyat aan t idaklah dem ikian, w alaupun si I bu t elah bercerai dari k len suam iny a, dan si ibu t elah m enik ah lagi dengan k len lain, anak y ang dit inggalkan suam iny a y ang pert am a t et ap bersam a si ibu. Hal ini biasany a disebabk an pihak k len suam iny a y ang pert am a sepert i k urang bert anggungj aw ab k epada anggot a k eluargany a. Mengingat k asus ini dan dem i m asa depan si anak , dan m elalui berbagai pert im bangan dan perset uj uan suam iny a y ang k edua, m ak a k em udian si ibu m engubah k len anak ny a sesuai dengan k len bapak t irinya, m aka secara ot om at is hubungan si anak dengan klen bapak kandungnya t erput us. I ni m em ang penyim pangan dari pola um um .

Biasany a pihak daliken si t elu dari pihak - pihak y ang t erkait , m em pasrahk an saj a k ej adian sepert i ini. Ada beberapa pert im bangan y ang m eny ebabk an k epasrahan ini ( 1) k arena k len si anak t idak m au m engam bil alih anggot a keluarganya, ( 2) m aka dem i m asa depan si anak, hal it u dibiarkan t erj adi w alaupun dengan resiko t erput usnya hubungan kekerabat an si anak dengan klen biologis si anak ( ay ah dan k eluargany a) . St at us anak t ersebut di dalam k eluarga k lenny a baru sam a sepert i anak k andung ay ah t iriny a. Si anak berhak m em ak ai k len ay ah t iriny a. Karena k onsep sek len sam a dengan seperut , m at a st at us anak t ersebut t elah m enj adi anak kandung.

3 .2 .1 .8 Pe n gh a r ga a n

Te r h a da p Or a n g Tu a Ya n g Te la h La n j u t Usia

Sepert i t elah dij elaskan pada bab 2 ( nilai- nilai buday a Karo) , bahw a salah sat u nilai budaya Karo adalah banyak ket urunan dan panj ang um ur. Set elah m em punyai anak banyak, panj ang pula um ur seseorang it u, sehingga bila dia m eninggal dunia k arena usia t ua ( caw ir m et ua) m enj adi sat u k ebanggaan t ersendiri. Kalau hal ini t erj adi, m aka " lengkaplah" hidup seseorang it u. Terhadap kasus sepert i ini, dalam m asy arak at Karo ada bent uk penghargaan t ersendiri. Merek a y ang Sepert i t elah dij elaskan pada bab 2 ( nilai- nilai buday a Karo) , bahw a salah sat u nilai budaya Karo adalah banyak ket urunan dan panj ang um ur. Set elah m em punyai anak banyak, panj ang pula um ur seseorang it u, sehingga bila dia m eninggal dunia k arena usia t ua ( caw ir m et ua) m enj adi sat u k ebanggaan t ersendiri. Kalau hal ini t erj adi, m aka " lengkaplah" hidup seseorang it u. Terhadap kasus sepert i ini, dalam m asy arak at Karo ada bent uk penghargaan t ersendiri. Merek a y ang

Terhadap y ang berusia di at as 60 disebut m erek en t udung, bulang ras ose ( m em berik an t opi adat dan pak aian adat ) dan m erek en cik en ras t uk t uk ( m em berikan t ongkat dan alat m enum buk daun sirih) sert a yang berusia di at as 80, disebut m esur- m esuri ( t radisi m em beri nasi) .

M e r e k e n Tu du n g, Bu la n g Ra s Ose

Merek en t udung, bulang ras ose ini dapat diart ik an m em berikan t opi adat dan pak aian adat . Biasany a orang t ua y ang m endapat penghargaan sepert i ini adalah orang t ua yang berusia di at as 60 t ahun sam pai 65 t ahun yang sem ua anak- anak ny a sudah m enik ah dan bek erj a dengan baik. Acara ini berasal dari k einginan si anak unt uk m enghorm at i orang t uany a dengan m em berikan m em berikan t opi adat dan pak aian adat . I ni adalah w uj ud pelak sanaan k asih say ang k epada orang t ua. Unt uk m elak sanak an ini dipanggil para anak beru, senina sem buy ak y ang berhaj at , unt uk m em bicarak an t ek nis pelak sanaan dan hari pelak sanaan. Nilai t opi adat dan pakaian adat yang akan diberikan bergant ung kepada kem am puan si anak. Kalau si anak m am pu, selain nilai t opi adat dan pak aian adat y ang m ahal, j uga pelak sanaan acara dapat m engundang bany ak orang.

Ket ik a t iba hari pelak sanaan, t udung disem at k an para m enant uny a di at as kepala m ert uanya yang w anit a, sedangkan bulang, disem at kan oleh anak laki- lak iny a di at as k epada ay ahny a. Dalam k asus bila salah seorang dari orang t uany a t elah m eninggal dunia, pem berian ini t idak diberik an. Acara ini dit ut up dengan m ak an bersam a oleh para k erabat y ang hadir.

M e r e k e n Cik e n r a s Tu k t u k

Adat m erek en cik en ras t uk t uk ( m em berik an t ongk at ) ini t idak j auh beda dengan adat m erek en t udung, bulang ras ose. I de pem berian ini j uga berasal dari keinginan anak unt uk m enghorm at i orang t uanya. Dan orang t ua yang m endapat penghargaan sepert i ini adalah yang berusia di at as 67 t ahun.

Kepada si ay ah diberik an cik en ( t ongk at ) oleh anak ny a y ang lak i- lak i, sedangkan kepada ibunya diberikan t ukt uk ( alat m enum buk daun sirih) oleh ist rinya. Dalam k asus bila salah seorang dari orang t uany a t elah m eninggal dunia, pem berian ini t idak diberik an. Acara ini j uga dit ut up dengan m ak an bersam a oleh para k erabat yang hadir.

M e su r - m e su r i

Penghargaan lain y ang diberik an k epada seorang orang t ua y ang berusia di at as 80 t ahun adalah m esur- m esuri. Mesur- m esuri adalah t radisi m em beri nasi kepada seorang t ua yang sudah berusia di at as 80 t ahun. Biasanya pada usia ini, sudah bany ak y ang m eninggal dunia, t et api k arena berusia panj ang, ini dianggap sebagai prest asi t ersendiri. Karena prest asi ini m ak a diberik anlah k epadany a penghorm at an dan penghargaan y ang disebut m esur- m esuri. Mesur- m esuri biasany a diberik an pert am a oleh pihak anak - anak ny a, k em udian disusul oleh pihak anakberunya, dan t rakhir oleh pihak kalim bubunya.

Acara ini j uga dit ut up dengan m ak an bersam a oleh para k erabat y ang hadir. Selesai m akan bersam a kem udian dilanj ut kan dengan berbincang- bincang m engenai isi hat i m asing- m asing dari para k erabat y ang hadir. Bila w ak t u m engij ink an k epada k erabat y ang hadir diw aj ibk an berbicara sepat ah at au dua pat ah k at a saj a m engenai Acara ini j uga dit ut up dengan m ak an bersam a oleh para k erabat y ang hadir. Selesai m akan bersam a kem udian dilanj ut kan dengan berbincang- bincang m engenai isi hat i m asing- m asing dari para k erabat y ang hadir. Bila w ak t u m engij ink an k epada k erabat y ang hadir diw aj ibk an berbicara sepat ah at au dua pat ah k at a saj a m engenai

M a t e Ca w ir M e t u a ( M e n in gga l D u n ia di Usia La n j u t )

Dalam m asyarakat Karo, m eninggal dunia di usia lanj ut dan sem ua anaknya t elah m enik ah, j uga dihargai sebagai prest asi t ersendiri y ang disebut dengan caw ir m et ua. Krit eria m at e caw ir m et ua ini adalah bila sem ua anak - anak k andungny a sudah m enikah.

Bila ada seseorang m eninggal k arena caw ir m et ua, m ak a sem ua k erabat dari pihak kalim bubunya ( pihak m ert ua dari ist ri anak- anaknya yang laki- laki) harus m enyediakan ose yait u m enyediakan perhiasan em as, kain sert a dast er yang indah- indah ( k ain adat ) , unt uk dik enak an oleh saudara lak i- lak i sert a anak lak i- lak i besert a ist ri sert a j anda alm arhum ( kalau yang m eninggal dunia laki- laki) . Perhiasan dan pak aian y ang indah ini, sebagai suat u t anda k ehorm at an dari pihak k alim bubuny a kepada yang m eninggal ( alm arhum ) . Perbedaan dengan j enis kem at ian yang lain, kem at ian caw ir m et ua ini t idak dit angisi, para kaum kerabat t idak m enunj ukkan kesedihan, m alah sebaliknya bersuka ria, sebab m ereka t elah puas m em berikan kasih sayangnya selam a alm arhum m asih hidup. Kem at ian sepert i ini, dianggap m ulia dan sangat dihargai. Acara pem akam annya disebut dengan ist ilah nurun disert ai dengan gendang ( t ari dan ny any i) , dan para k aum k erabat larut m enari bersam a.

M e n ik a h i I m pa l

Kepada m erek a y ang m engam bil calon ist riny a berasal dari anak pam anny a ( im pal) , j uga dihargai dengan baik. Kalau dahuluk ala, k epada m erek a diberik an sebidang t anah oleh orang t ua pria sebagai t em pat ny a berusaha, sedangk an k epada ( m enant u) w anit anya diberikan cenderam at a khusus, m isalnya pakaian pengant in, at au k alung em as, at au cincin, sebagai k esediaanny a m au m enik ah dengan put rany a ( im palnya) . Kepada anak w anit a yang m enikah sepert i ini disebut singum ban. I m ing- im ing sepert i bert uj uan posit ip y ait u agar hubungan k ek erabat an t et ap berj alan t erus, dan hart a yang dim iliki t et ap dikuasi oleh kaum kerabat yang secara t urun t em urun m asih m em punyai hubungan darah.

Sem ua bent uk- bent uk penghargaan di at as, bert uj uan unt uk m engaj ak, m em bim bing para indiv idu Karo agar m au selalu m elak sanak an adat ist iadat ny a, apak ah it u unt uk m enghorm at i para orang t uany a, m engikut i j ej ak orang t uany a agar dapat berusia panj ang, m aupun agar j alinan k ek erabat an diant ara para k erabat t et ap t erj alin dengan baik.

BAB I V

EKSI STEN SI D ALI KEN SI TELU D I M ASA D EPAN

4 .1 Sosia lisa si D a lik e n Si Te lu D i Lu a r W ila ya h Bu da ya Ka r o

Penj abaran daliken si t elu dalam k ehidupan sehari- hari pada m asyarak at Karo adalah k len ( m erga) , silsilah dan t ut ur. Ket iga unsur ini m erupak an pendidikan dasar prim ordial m asyarak at Karo. Pada m asa lalu indiv idu Karo sangat pint ar m enj elaskan hubungan kekerabat an m ereka berdasarkan klen ini. Nam un kini, t elah t erj adi sebalikny a, t erj adi pendangk alan m ak na, padahal hubungan k ek erabat an ini m engaj ark an solidarit as dan penghargaan t erhadap orang lain. Set iap indiv idu Karo m em iliki kedudukan sebagai kalim bubu, sem buyak/ senina, dan anakberu. Tidak ada individu Karo yang hanya m em iliki sat u kedudukan sepert i kalim bubu saj a, at au sem buy ak / senina saj a, at au anak beru saj a. Hubungan k ek erabat an sepert i ini j elas bersifat dem ok rat is. Sem buy ak art iny a seperut , ini berm ak na dilahirkan dari ay ah dan rahim ibu yang sam a, dan biasanya set iap subklen m em punyai silsilah yang m enggam bark an dan m enj elask an generasi k eberapa seseorang t ersebut berada. Nam un dem ikian prim ordialism e suku ini t idak hanya dalam kait an sesubklen ( sem buy ak ) t et api m encak up sem ua k len, y ang t idak hany a t erik at k e dalam pengert ian sekandung. Dalam pem binaan kerukunan hidup ant ara lain disosialisasikan rasa k ek elengen ( k asih say ang) , baik ant ara sesam a orang, orang t ua k epada anak dan lainny a.

Bagaim ana kent alnya t radisi prim ordialism e ini t erlihat diperant auan di luar w ilay ah buday a t radisional m asy arak at Karo. Di sini ada dua bent uk sosialisasi, dan bent uknya bergant ung kepada sit uasi dan kondisi m asyarakat Karo yang ada. Bent uk pert am a dibent uknya perkum pulan Merga Silim a ( Klen yang lim a) . Sifat asosiasi ini adalah t erit orial. Pem bent ukan perkum pulan ini unt uk m ensosialisasikan sist em kekerabat an Karo. Anggot a perkum pulan Merga Silim a ini adalah sem ua et nis Karo y ang berada di daerah t ersebut , para anggot a perkum pulan dihim pun berdasark an k len. Perkum pulan ini, pada daerah dan k ondisi t ert ent u, j uga m enerim a anggot a dari k elom pok Bat ak y ang lain. Penerim aan ini biasany a berdasark an pert im bangan k arena m asih sedik it j um lah dari anggot a k elom pok Bat ak lain di lok asi t ersebut , sehingga sebagai pay uguban buday a dapat dit erim a k arena m asih sam a- sam a Bat ak. Hal ini m aka pada um um nya anggot a perkum pulan Merga Silim a ini t idak m ut lak sem ua et nis Bat ak Karo, dapat j uga dit am pung dari et nis Bat ak y ang lain. Dem ik ian j uga berlak u sebalikny a dengan paguy uban Bat ak y ang lain, et nis Karo j uga dapat bergabung dengan m erek a. Kondisi ini bany ak t erj adi pada aw al- aw al k em erdekaan, k et ik a bany ak et nis Bat ak m eninggalkan w ilay ah buday a daerahny a pergi m erant au k e luar w ilay ah buday a Bat ak .

Bent uk k edua adalah perkum pulan m erga dan anak beruny a. Sifat asosiasi ini adalah kesam aan subklen dan hubungan darah dalam kait an hubungan subklen dengan anak beruny a. Pem bent uk an perkum pulan subk len dan anak beruny a adalah sosialisasi dari sist em k ek erabat an Karo. Anggot a perkum pulan m erga dan anak - berunya ini adalah sem ua orang yang m em punyai hubungan darah dengan kelom pok m erga yang dibent uk. Misalnya perkum pulan Brahm ana dan Anak- berunya, at au perkum pulan Tarigan dan Anak beruny a dan sebagainy a. Anggot a k edua k elom pok ini t idak dibat asi dengan asal usul, daerah, et nis, profesi dan sebagainy a. Seorang et nis non Bat ak, m isalnya Jaw a, at au Menado, yang ibu at au salah seorang dari nenek at au k ak ek ny a berasal dari salah sat u subk len y ang ada di dalam m asy arak at Karo, dapat dit erim a m enj adi anggot a perkum pulan ini. Mak a seorang indiv idu Karo, boleh j adi m enj adi anggot a dari k edua perkum pulan ini. Fungsi asosiasi sepert i ini unt uk m em bant u para anggot any a dalam berbagai hal, t erut am a y ang m eny angk ut bidang ekonom i, k em udian m elalui asosiasi ini dapat dipert ahank an adat ist iadat Bent uk k edua adalah perkum pulan m erga dan anak beruny a. Sifat asosiasi ini adalah kesam aan subklen dan hubungan darah dalam kait an hubungan subklen dengan anak beruny a. Pem bent uk an perkum pulan subk len dan anak beruny a adalah sosialisasi dari sist em k ek erabat an Karo. Anggot a perkum pulan m erga dan anak - berunya ini adalah sem ua orang yang m em punyai hubungan darah dengan kelom pok m erga yang dibent uk. Misalnya perkum pulan Brahm ana dan Anak- berunya, at au perkum pulan Tarigan dan Anak beruny a dan sebagainy a. Anggot a k edua k elom pok ini t idak dibat asi dengan asal usul, daerah, et nis, profesi dan sebagainy a. Seorang et nis non Bat ak, m isalnya Jaw a, at au Menado, yang ibu at au salah seorang dari nenek at au k ak ek ny a berasal dari salah sat u subk len y ang ada di dalam m asy arak at Karo, dapat dit erim a m enj adi anggot a perkum pulan ini. Mak a seorang indiv idu Karo, boleh j adi m enj adi anggot a dari k edua perkum pulan ini. Fungsi asosiasi sepert i ini unt uk m em bant u para anggot any a dalam berbagai hal, t erut am a y ang m eny angk ut bidang ekonom i, k em udian m elalui asosiasi ini dapat dipert ahank an adat ist iadat

Kedua asosiasi ini baik y ang bersifat t erit orial dan y ang bersifat k esam aan subklen dan hubungan darah dalam kait an hubungan klen dengan anakberunya, dibent uk secara profesional, sesuai dengan k aidah- k aidah asosiasi m oderen. Keduanya m em punyai pengurus yang t erdiri dari ket ua, sekret aris um um , bendahara, seksi- seksi dan Anggaran Rum ah Tangga dan Anggaran Dasar. Pengurus dipilih diant ara para anggot a dalam j angka w akt u t ert ent u, m isalnya dua t ahun sek ali. Sek ali sebulan diadak an pert em uan rut in di t em pat - t em pat t ert ent u, m isalny a di salah sat u rum ah para anggot a secara bergiliran, dikut ip iuran bulan unt uk m enggerak k an asosiasi ini. Penggerak ut am a k edua bent uk asosiasi ini adalah para orang t ua, dibant u dengan para m uda- m udi dari anggot a asosiasi ini. Unt uk kelom pok m uda- m udi j uga ada dibent uk asosiasinya, pada um um nya berdasarkan nam a desa asal m erek a. I ni bergant ung k epada j um lah orang y ang berasal dari desa y ang sam a. Kalau j um lah orang dari desa y ang sam a t elah bany ak , m ak a m erek a ak an segera m em bent uk asosiasi m uda- m udi m erek a. Misalny a Perkum pulan Muda- Muda Kut a Lim ang, at au Perkum pulan Muda Mudi Tualah Sirulo Desa Perbesi. Keanggot aan asosiasi ini j auh lebih luas dari asosiasi m erga si lim a, at au asosiasi m erga dan anak beruny a, k eanggot aan asosiasi ini adalah sem ua orang y ang m erasa t erkait dengan desa m erek a, t idak pandang, k elom pok k len, t idak pandang et nis. Siapa saj a boleh m enj adi anggot a asal saj a dapat m em buk t ik an seseorang it u m em punyai hubungan at au ket erkait an dengan desa m ereka.

Sepert i halny a asosiasi m erga si lim a, dan asosiasi m erga dan anak - beruny a, asosiasi ini j uga dikelola secara profesional m em punyai pengurus yang t erdiri dari k et ua, sek ret aris um um , bendahara, sek si- sek si dan Anggaran Rum ah Tangga dan Anggaran Dasar. Pengurusnya dipilih diant ara para anggot a dalam j angka w akt u t ert ent u, m isalnya dua t ahun sekali. Sekali sebulan diadakan pert em uan rut in di t em pat - t em pat t ert ent u, m isalny a di salah sat u rum ah para anggot a secara bergiliran, dikut ip iuran bulan unt uk m enggerakkan asosiasi ini, dan set ahun sekali diadak an guro- guro aron ( acara k esenian: ny any i dan t ari) , selain sebagai pelepas rindu k epada desa asal, j uga sebagai aj ang bersosialisasi para m uda- m udiny a unt uk saling m engenal, saling berj odoh dan sebagainy a.

Nam un, w alaupun dem ikian kuat nya rasa solidarit as prim ordialism e et nik ini, bila ada anggot any a y ang m erusak k eseim bangan j aringan solidarit as, m erek a y ang t ergabung di dalam perkum pulan it u t idak segan- segan m engucilkannya. Maka sebagai suat u sist em daliken si t elu y ang bert um pu k epada t iga ak t or k alim bubu, sem buyak/ senina, dan anakberu, m enanam kan kepribadian yang m andiri, sangat m enghargai ket erbukaan, sadar diri dan sangat m enghargai desent raliasi. Kem andirian sepert i ini, m em ang sum ber pot ensi konflik yang t inggi. Nam u di sisi lain kem andirian sepert i ini, j uga m erupakan pot ensi yang m am pu m eredusir at au m em inim alkan k onflik.

Peranan daliken si t elu dalam akt ifit as sehari- hari sangat m enonj ol, t erut am a dalam k ait an k erj a ( pest a) . Pest a perkaw inan, k elahiran anak , m em bangun rum ah dan sebagainy a, t erm asuk prosesi k em at ian, seluruh t at anan daliken si t elu ikut sert a t erlibat secara ak t if, dan k erj a ini hany a bisa berlangsung bila t elah ada kesepakat an bersam a. Mensukseskan kerj a sepert i ini m enj adi hak dan kew aj iban y ang dilak uk an secara t ulus dan iklas. Bahk an bila ada anggot a k erabat y ang t idak diikut sert ak an, biasany a di belak ang hari, ak an m engem uk ak an m orah- m orahny a ( uneg- uneg/ isi hat iny a) , k enapa m erek a t idak diberit ahu at au diundang.

4.2 M a sa la h Sosia l D a la m Pe r u ba h a n Sosia l Bu da ya

Adanya perubahan dalam m asyarakat m enunj ukkan bahw a t idak ada yang kekal di dunia ini, selain perubahan it u sendiri. Perubahan- perubahan di dalam m asyarakat dapat m engenai perubahan nilai- nilai sosial, perubahan norm a- norm a sosial, perubahan pola- pola perilaku, organisasi, perubahan susunan lem baga m asy arak at , perubahan lapisan- lapisan dalam m asy arak at , perubahan k ek uasaan dan w ew enang, perubahan int erak si sosial dan sebagainy a.

Beberapa ahli m endefinisikan perubahan sosial ini ant ara lain Kingsley Davis, m engat akan bahw a perubahan- perubahan sosial adalah perubahan- perubahan yang t erj adi dalam st ruk t ur dan fungsi m asy arak at . Kingsley Dav is m encont ohk an adany a pengorganisasian buruh dalam m asyarak at - m asy arak at Kapit alis, m eny ebabk an perubahan- perubahan dalam hubungan ant ar buruh dengan m aj ikan yang kem udian m enyebabkan perubahan- perubahan dalam organisasi, ekonom i dan polit ik. Kem udian Gillin dan Gillin m endefinisikan, perubahan sosial adalah suat u variasi dari cara- cara hidup y ang t elah dit erim a, y ang disebabk an, baik k arena perubahan- perubahan k ondisi geografis, k ebuday aan m at erial, k om posisi penduduk , ideologi, m aupun karena difusi at au penem uan- penem uan baru dalam m asyarakat t ersebut . Sedangkan Selo Soem arj an, m endefinisikan sosial adalah perubahan- perubahan pada lem baga k em asy arak at an, ak an m em pengaruhi sist em sosialny a, t erm asuk di dalam nya nilai- nilai, sikap- sikap dan perilaku diant ara kelom pok- kelom pok dalam m asyarakat .

Perubahan sosial t idak sam a dengan perubahan buday a. Bila perubahan sosial, langsung dapat dirasak an hasilny a, perubahan buday a t idak dem ik ian, hasilnya dapat dirasakan set elah berj alan beberapa t ahun. Mem ang ada perubahan buday a secara cepat , m isalny a ak ibat bencana alam , nam un perubahan ini m asih diperdebat k an apak ah dapat dik at egorik an sebagai perubahan, sebab y ang dim aksudkan dengan perubahan budaya m engandung m akna, perubahan it u disengaj a at au direncanak an, sedangk an bencana alam buk anlah perubahan y ang disengaj a.

Pada dasarny a perubahan dapat dibagi dua. Pert am a perubahan dari dalam , dan k edua perubahan dari luar. Perubahan dari dalam biasany a dit andai dengan penem uan- penem uan m aupun ide- ide baru, m aupun percont ohan- percont ohan yang dianut m aupun dit iru m asyarakat . Nam un dem ikian penerim aan ide- ide it u oleh m asy arak at bergant ung k epada beberapa sy arat , ant ara lain m asy arak at m em ang m em but uhkan hal- hal yang baru, ide- ide ( konsepsi- konsepsi) it u dapat dipaham i dan dik uasai oleh anggot a- anggot a m asyarak at , ide- ide ( k onsepsi- k onsepsi) it u dapat diaj ark an dan dit eruskan k epada anggot a lain, ide- ide ( k onsepsi- k onsepsi) it u dapat m endat angk an k eunt ungan- k eunt ungan di m asa m endat ang, m asy arak at it u sendiri pada w akt u it u m endapat ancam an- ancam an, at au t ekanan- t ekanan dari luar, hingga para penem u ide- ide ( k onsepsi- k onsepsi) baru dianggapny a sebagai pem bebas ( liberat or) . Sedangk an Perubahan dari luar dapat pula dibagi at as dua j enis. Pert am a difusi k ebuday aan adalah gej ala pem indahan k ebuday aan at au elem en- elem en k ebuday aan dari suat u m asy arak at k e m asy arak at y ang lain. Pem indahan elem en- elem en ini, lam a k elam aan ak an berak ibat t erdapat ny a persam aan ant ara k edua k ebuday aan t ersebut . Gunany a unt uk m em percepat k em aj uan buday a, sebab t idak perlu uj i coba- uj i coba ( t ry and eror) unt uk sebuah penem uan- penem uan baru. Kedua Ak ult urasi y ait u proses perubahan dari sat u k ebuday aan sebagai ak ibat dari suat u perpaduan ant ara berbagai k ebuday aan. Dalam bahasa sederhana ak ult urasi adalah j ik a dua at au lebih k ebuday aan bert em u ( saling berhubungan) , kem udian saling pengaruh m em pengaruhi, akhirnya m encipt akan suat u ragam kebudayaan baru yang m engandung unsur- unsur dari m asing- m asing buday a y ang berpadu it u.

Pada m asy arak at m oderen, unt uk m endapat k an suat u k eseim bangan sosial, sangat sulit . Hal ini karena pengaruh dari nilai- nilai yang diberikan oleh kem aj uan dunia indust ri, t ransport asi, t elek om unik asi, t ek nologi dan sebagainy a, y ang berpot ensi sebagai peny ebab dan pencet us lahirny a k epincangan- k epincangan, konflik- konflik sosial. I nt erpret asi m asyarakat t erhadap nilai- nilai m oral m isalnya berubah dari pola nilai- nilai t radisional yang t ert ib dan seim bang ke pola nilai- nilai m oderen y ang rum it dan t am pak lebih dinam is. Dengan adany a perubahan- perubahan at au perkem bangan m asyarakat it u, ini t ent u saj a m em erlukan penyesuaian- penyesuaian dan penilaian- penilaian kem bali, baik t ent ang lat arbelak ang t erj adiny a m asalah- m asalah at aupun t ent ang bagaim ana pem ecahan m asalah- m asalah sosial yang m uncul. Maka m unculnya m asalah sosial erat kait annya dengan perubahan sosial budaya yait u m unculnya nilai- nilai, norm a- norm a ( at uran- at uran) dan lem baga- lem baga k em asy arak at an, y ang t idak t ert am pung di dalam sist em sosial budaya yang lam a. Akibat nya lahir lah m asalah sosial yang bersifat asosial. Maka perubahan sosial budaya m erangsang t im bulnya m asalah sosial. Masalah sosial pada dasarny a t erj adi k arena adany a gangguan at au goncangan y ang m eny angk ut k et idak seim bangan ant ara int erpret asi- int erpret asi t ent ang nilai- nilai sosial dan m oral.

Masyarak at Karo pun m engalam i proses perubahan sepert i di at as, dapat dik at ak an perubahan sosial- buday a besar- besaran t erj adi sej ak I ndonesia m erdeka. Perubahan ini t erj adi di segenap bidang k ehidupan, m ulai dari bidang pendidikan, pola pik ir, pola orient asi hidup, k epercay aan, k et erbuk aan dan sebagainy a, sam pai keinginan m erant au ke luar dari w ilayah t radisionalnya m enuj u daerah yang j auh m isalnya ke luar Propinsi Sum at era Ut ara.

Sew ak t u penj aj ahan Belanda dat ang ( 1905- 1942) , m asyarak at Karo m asih m erupakan m asyarakat m urni t radisional. Susunan perekonom iannya dan budayanya bersifat agraris. Kesuburan t anah dan iklim yang baik m enyebabkan m asy arak at ny a sek aligus bersifat sw asem bada. Nam un k ont ak dengan Belanda m enyebabkan j endela unt uk m elihat dunia yang lebih luas sem akin m enj adi t erbuka. Dunia pendidikan, m eskipun m asih dalam t ingkat an rendah, sem akin m em buka m at a indiv idu Karo t erhadap dunia luar. Mak a k edat angan Belanda, w alaupun relat if singkat t ernyat a m em baw a perubahan sosial yang bersifat fundam ent al. Benih- benih kont ak dengan Belanda, t ernyat a berkem bang m enj adi benih- benih perubahan sosial y ang berm anfaat bagi m asy arak at Karo.

Dalam bidang kekerabat an m isalnya, kalau selam a ini, pengasuhan anak y at im piat u dibebank an k epada k len dari si anak , m ak a k ini peranan k len t ersebut diam bil alih oleh pant i asuhan at au indiv idu dari luar k len si anak . Dalam bidang pengobat an, dari pengobat an t radisional k e pengobat an m oderen, bahk an profesi m enj adi t enaga m edis, dan pendidik pernah m enj adi sangat - sangat t erhorm at di dalam m asyarakat Karo. Dem ikian j uga halnya dalam hal kekayaan, kalau selam a ini kekayaan seseorang dilihat berdasarkan penguasaan luas t anah yang dim iliki dan banyaknya anggot a keluarga ( fam ily) , kini beralih ke bidang pendidikan dan m em iliki bany ak uang. Sem ak in bany ak put ra- put ri seseorang duduk di perguruan t inggi, m aka sem akin “ harum lah” nam anya di desanya, dan sem akin banyak seseorang m em punyai uang, sem akin dihorm at ilah ia. Dalam bidang hukum , m ulai dit inggalkan dan dilupakannya peranan hukum adat dalam m enyelesaikan kasus- kasus sosial y ang t im bul di dalam k eluarga m asyarak at Karo, sebagai gant iny a di serap huk um m oderen. Ak hirny a pola m at a pencaharian hidup pun berubah. Kalau selam a ini pola m at a pencaharian hidup m asy arak at adalah pert anian dan pet ernak an, k ini pola it u m ulai dit inggalkan, bahk an t elah m eram bah k e segala bidang k ehidupan. Bany ak y ang m em asuk i sek t or form al, m enj adi pegaw ai negeri, pegaw ai sw ast a. Di sek t or pert anian pun sudah berubah, orient asi sekt or pert anian adalah m enghasilkan kom odit i yang bernilai ekonom is, t idak hanya unt uk m em enuhi kebut uhan sendiri.

Kalau pun m ereka m enanam t em bakau at au padi, j agung, vanili, cengkeh dan sebagainy a, orient asiny a unt uk diperdagangk an.

Perubahan ini buk an saj a dipacu oleh perkem bangan dunia pendidikan, t et api j uga dipacu dengan sem ak in bany ak m asy arak at Karo y ang m erant au k e luar dari pusat - pusat w ilay ah buday a Karo, baik y ang ada di daerah Karo sendiri, Deli Serdang, Langkat , Pakpak/ Dairi, Sim alungun. Mereka m eninggalkan daerah w ilayah budaya t ersebut dan m enyebar ke seluruh w ilayah I ndonesia.

Menurut Skolnick dan Elliot ( Sem biring, dalam Tarigan, 1986: 105- 111) perubahan sosial selam anya m engakibat kan lahirnya problem a sosial yang bisa dirum uskan sebagai suat u k et idak serasian ant ara norm a- norm a k ehidupan y ang t elah dit erim a dan dianut secara m ant ap dengan realit as sosial y ang t elah berubah. Ak ibat t erj adiny a perubahan sosial ini, dapat k it a lihat pada dua berik ut ini y ait u k epercay aan dan perkaw inan.

4 .2 .1 Ke pe r ca y a a n

Kepercay aan Karo lam a y ang bersifat polit eism e, t idak m engenal perbedaan agam a. Nam un seiring dengan t erj adiny a k et erbuk aan dalam m asy arak at Karo, kepercayaan yang bersifat polit eism e berubah m enj adi m onot eism e. Dahulu banyak penyebar agam a Krist en dan I slam kesulit an m engem bangkan m isinya, hal ini k arena st ruk t ur adat buday a m asy arak at Karo y ang t idak m engenal perbedaan k epercay aan. Kini k epercay aan y ang bersifat polit eism e t elah berubah m enj adi m onot eism e ini yait u berdasarkan Krist en Kat olik, Prot est an, I slam , dan Hindu.

Sebenarny a sebelum k edat angan agam a Krist en dan I slam m asuk dalam k ehidupan m asy arak at Karo, peradapan m asy arak at Karo t elah m encapai t ingk at an t ransendent al yait u percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang m encipt akan segala y ang ada di bum i dan di alam j agat ray a ini. Buk t i adany a k epercay aan t erhadap Tuhan Yang Maha Esa ini adalah dilak uk anny a pem uj aan di t em pat - t em pat t ert ent u sepert i di baw ah pohon k ay u y ang besar, pada bat u- bat u y ang besar. Tingk at k ebuday aan y ang t ransdent al ini dit andai dengan adany a t iga perw uj udan Tuhan ( Dibat a) :

1. Dibat a Kaci- Kaci ( Dibat a Dat as = Tuhan yang berkuasa di langit ) . Tuhan yang m enguasai alam y ang di at as.

2 . Dibat a Padukah Ni Aj i ( Dibat a Tengah = Tuhan yang berkuasa di bum i) . Tuhan yang m enguasai alam bagian t engah yait u Bum i.

3 . Dibat a Banua Koling ( Dibat a Teruh = Tuhan yang berkuasa di baw ah bum i) . Tuhan yang m enguasai baw ah t anah. Kini k epercay aan ini sudah dit inggalkan. Masyarak at Karo sudah bany ak y ang m enganut agam a Prot est an, Kat olik, I slam . Pengaruh perubahan k epercay aan dalam k ehidupan sehari- hari t erlihat pada upacara perkaw inan, upacara perkaw inan buk an lagi m elulu urusan k aum k erabat dalam hal ini daliken si t elu, t et api t elah m enj adi urusan pem uka agam a, m alah m ereka yang yang m endahului upacara perkaw inan ini. Dem ikian pat uhnya m asy arak at Karo k epada agam any a, sam pai- sam pai dalam surat undangan perkaw inan pun dicant um k an gam bar gerej a, at au m esj id. Oleh pem erhat i buday a Karo, perilaku sepert i ini m enim bulkan t anda t anya, sepert i yang dialam i oleh Brahm ana ( 1996) di baw ah ini:

Hal k edua, y ang m enarik perhat ian adalah bent uk m usy aw arah it u sendiri y ang t ercant um pada surat undangan. Sepanj ang penget ahuan penulis j ik a dalam suat u m usyaw arah adat , bila sudah hadir unsur sangkep sit elu, yait u t elah hadir Sem buy ak / Senina, Anak beru dan Kalim bubu apapun k eput usan m usy aw arah it u sudah sah. Tapi kini sebagian orang Karo cenderung m enam bah sat u unsur lagi yait u unsur agam a yang lazim disebut runggun gerej a ( m usyaw arah gerej a, pen) .

Kadang- k adang dalam hat i say a bert any a apak ah k ini k eberadaan m usy aw arah adat Karo it u t idak diak ui j ik a t idak dihadiri dari unsur gerej a? at au barang k ali ada anggapan k alau t idak ada ( dicant um k an) unsur k eem pat ( runggun gerej a) dalam undangan it u dianggap orde lam a at au t idak m odern?

Kirany a bagi m erek a y ang ingin m enelit i perobahan sosial buday a pada m asyarak at Karo dew asa ini sebagai dam pak dari pem bangunan, persoalan ini t ent u sangat m enarik unt uk dit elit i at au dik aj i lebih dalam , m engapa ada sebagian orang Karo kini cenderung m encant um kan runggun gerej a dalam undangan kerj a adat . Apak ah m em ang runggun gerej a ini paling ak t if dalam runggun adat Karo it u at au paling bany ak m em berikan sum bangan pik iran dalam m usy aw arah adat it u? Sepanj ang yang saya ket ahui, sej auh m usyaw arah runggun adat yang pernah saya hadiri, kalaupun m ereka ( runggun gerej a it u) hadir t idak pernah m au bicara soal adat . Merek a t et ap m em bisu seribu bahasa. I ni m em ang w aj ar, k arena buk an bidang m erek a. Merek a paling- paling dit any a soal persiapan pasu- pasu di gerej a.

Dalam m usyaw arah pendahuluan duka cit a ( ceda at e) t ugasnya hanya sekedar lit urgi saj a at au m engadak an doa saj a m enj elang dibaw a k e k uburan. Mem ang ada j uga k adang- k adang berbicara runggun gerej a, t api bagaim anapun w ak t u y ang diberik an k epada unsur agam a ini sangat singk at sek ali dibandingk an dengan w ak t u yang diberikan kepada unsur adat .

Sam pai saat say a m enulis naskah ini say a belum dapat m em aham i apa m ak sud dicant um kannya unsur runggun gerej a dalam m usyaw arah adat Karo ini, sebab sepert i t elah disebut k an di at as, k eput usan m usyaw arah Sangk ep Sit elu it u sudah sah m enurut hukum adat Karo. Saya berpendapat keput usan Sangkep Sit elu it u t anpa runggun gerej a buk an berbau orde lam a sepert i pendapat sem ent ara orang. Menurut hem at say a, adat it u buk an agam a, dem ik ian sebalikny a, agam a buk an adat . Mencam pur aduk k an agam a dan adat m em buat persoalan m enj adi k abur dan t idak harm onis di sam ping adat it u t idak asli lagi.

Singk at ny a m encam purkan adat dengan agam a berdam pak sem ak in longgarny a int egrasi sosial m asyarakat Karo, m em perlonggar rasa kekerabat an sesam a suku Karo, sebab ada kecenderungan dalam diri penganut agam a, hilangnya/ m enipisnya rasa t oleransiny a k epada y ang berbeda agam a.

Dem ik ian m endasarny a pengaruh agam a dalam k ehidupan sehari- hari m asy arak at , w alaupun peranny a t idak j elas di dalam pelak sanaan adat ist iadat , t et api dianggap berperan, j auh m elebihi adat ist iadat .

4 .2 .2 I n t e r a k si Ke k e r a ba t a n

Dilihat dari kw alit as pelaksanaan adat ist iadat dan peranan daliken si t elu dalam k ehidupan k eluarga m asy arak at Karo sehari- hari, m em ang diak ui t erj adi penurunan deraj at ny a. Bany ak indiv idu Karo t idak lagi m em aham i, apa sebenarny a yang t ersem bunyi di balik sist em m asyarakat dan nilai yang dikandung daliken si t elu. Mem ang benar t ugas anak beru adalah sebagai pek erj a di dalam pest a adat , t et api t idak sem ua anak beru, harus m engam bil peranan pent ing. Ada j enis anak - beru t ert ent u y ang berperan dan sek aligus bert anggungj aw ab. Hal- hal sepert i ini t am pak ny a k urang dipaham i oleh indiv idu m asyarak at Karo, sehingga m erek a seenaknya saj a m enunj uk anakberunya, t anpa m em aham i anakberu yang m ana yang seharusnya m ereka t unj uk. Cont oh nyat a dalam hal ini adalah, put ri seorang indiv idu Karo, m enik ah buk an dengan im palny a. Posisi suam iny a sebagai anak beru j elas, nam un posisiny a hany alah sebagai anak beru ni angk ip, buk an sebagai anak beru t ua at au cek oh bak a t ut up at au cek oh bak a buk a. Berdasark an posisiny a ini, w alaupun dia m enikahi langsung put ri t uan rum ah, perannya dalam st rukt ur adat di dalam k eluarga ist riny a, sangat lem ah, bila dibandingk an dengan anak beru t ua at au cek oh bak a t ut up at au cek oh bak a buk a, j ust ru anak beru t ua at au cek oh bak a Dilihat dari kw alit as pelaksanaan adat ist iadat dan peranan daliken si t elu dalam k ehidupan k eluarga m asy arak at Karo sehari- hari, m em ang diak ui t erj adi penurunan deraj at ny a. Bany ak indiv idu Karo t idak lagi m em aham i, apa sebenarny a yang t ersem bunyi di balik sist em m asyarakat dan nilai yang dikandung daliken si t elu. Mem ang benar t ugas anak beru adalah sebagai pek erj a di dalam pest a adat , t et api t idak sem ua anak beru, harus m engam bil peranan pent ing. Ada j enis anak - beru t ert ent u y ang berperan dan sek aligus bert anggungj aw ab. Hal- hal sepert i ini t am pak ny a k urang dipaham i oleh indiv idu m asyarak at Karo, sehingga m erek a seenaknya saj a m enunj uk anakberunya, t anpa m em aham i anakberu yang m ana yang seharusnya m ereka t unj uk. Cont oh nyat a dalam hal ini adalah, put ri seorang indiv idu Karo, m enik ah buk an dengan im palny a. Posisi suam iny a sebagai anak beru j elas, nam un posisiny a hany alah sebagai anak beru ni angk ip, buk an sebagai anak beru t ua at au cek oh bak a t ut up at au cek oh bak a buk a. Berdasark an posisiny a ini, w alaupun dia m enikahi langsung put ri t uan rum ah, perannya dalam st rukt ur adat di dalam k eluarga ist riny a, sangat lem ah, bila dibandingk an dengan anak beru t ua at au cek oh bak a t ut up at au cek oh bak a buk a, j ust ru anak beru t ua at au cek oh bak a

Masalah lain adalah seringny a saat ini t erj adi perselisihan ant ara anak beru dengan kalim bubunya. Mot if perselisihan ini, biasanya berlandaskan ekonom i yait u m ereka m int a bahagian dari hart a w arisan, hal yang t idak lazim dan t idak sesuai dengan perananny a sebagai hak im m oral. Dik at ak an dem ik ian, sebab di dalam k at a hak , sudah t ersim pul benih- benih perselisihan. Pihak anak beru m em int a bagian dari w arisan, ini sam a dengan m em unculkan perselisihan.

Unt uk m encegah agar m asalah di at as, t idak m enj adi m enahun, kepada indiv idu Karo harus dit ek ank an agar lebih m eningk at k an k eset iak aw anan sosial ant ar sesam a m ereka, m eningkat kan m ut u pelaksanaan nilai m oral dan nilai kekerabat an, kebersam aan dan got ong royong set iap saat , bukan m engem bangkan nilai- nilai individualism e.

4 .2 .3 Pe r k a w in a n

Selain perubahan di bidang k epercay aan j uga t erj adi pergeseran dalam soal j odoh. Kini sem akin banyak pria dan w anit a Karo m engam bil pasangan hidupnya bukan lagi berasal dari et nis Karo. Kalau sebelum t ahun 1960, perkaw inan sepert i ini sulit dit erim a, t et api set elah t ahun 1960 hal ini sudah dapat dit erim a, m eskipun belum dianggap hal yang w aj ar. Masalah yang m uncul dalam perkaw inan sepert i ini adalah bagaim ana k eduduk an orang y ang m enik ah dengan et nis Karo t ersebut di dalam adat ist iadat Karo, bagaim ana st at us anak - anak m erek a y ang lahir, bagaim ana hak- haknya baik hak m oral dan m at erial m enurut hukum adat Karo. Berdasark an huk um adat Karo, ada y ang m engat ak an pihak y ang sangat dirugik an dengan perkaw inan cam puran ini adalah pihak w anit a Karo, dengan m engunt ungkan kepada w anit a non Karo yang m enikah dengan pria Karo. I ni m em ang m em erlukan penelit ian lanj ut an. Tet api sebagai m asyarakat yang berdasarkan garis ket urunan ay ah, anak lak i- lak i penerus k len, sedangk an posisi anak w anit a y ang m enik ah, dia m engikut at au m asuk k e dalam k eluarga suam iny a, k eny at aan di at as m em ang t idak dapat dihindari lagi, dan ini adalah w aj ar, konsekw ensi dari sist em pat rilineal.

4 .3 Kon disi Ya n g M e m pe n ga r u h i Ek sist e n si D a lik e n Si Te lu D i M a sa D e pa n

4 .3 .1 M ode r e n ism e da n M a t e r ia lism e

Menurut Everet t Rogers, m oderenisasi m erupak an proses dengan m ana indiv idu berubah dari cara hidup t radisional m enuj u gay a hidup lebih k om plek s dan m aj u secara t ek nologis sert a cepat berubah. Kebuday aan t ek nologis m oderen ini m erupak an sesuat u y ang k om plek s. Kebuday aan ini t idak dapat dinilai berdasark an hit am put ih. Kebuday aan t ek nologis m oderen ini bersifat k ont radik t if, dia bebas nilai, net ral, dapat dipak ai oleh siapa saj a, dan t idak m em puny ai im plikasi ideologis at au k eagam aan. Seorang sek ularis at au at eis, k rist en liberal, Budhis, I slam m odernis at au I slam fundam ent alis, bahk an segala m acam aliran " new age" dan paranorm al dapat dan m au m em ak ainy a - t anpa m engk om pr om ik an k ey ak inan at au kepercayaan m ereka m asing- m asing. Melalui kebudayaan t eknologis m oderen ini. am puh dalam m ew uj udk an sist em nilai dan norm a baru, y ang sangat dapat m enent uk an sik ap hidup ny at a seseorang, bahk an sebuah k elom pok orang, at au sebuah m asy arak at sebagai k eseluruhan. Uk uran k em aj uan t ek nologis m oderen ini adalah pencapaian m at eri. Sem ak in besar pencapaian m at eri seseorang, m ak a sem ak in m oderen dia, m ak a k ebuday aan t ek nologis m oderen ini dapat m em acu m asy arak at m enj adi m at erialist is. Pola hidup y ang m at erialist is adalah pola hidup Menurut Everet t Rogers, m oderenisasi m erupak an proses dengan m ana indiv idu berubah dari cara hidup t radisional m enuj u gay a hidup lebih k om plek s dan m aj u secara t ek nologis sert a cepat berubah. Kebuday aan t ek nologis m oderen ini m erupak an sesuat u y ang k om plek s. Kebuday aan ini t idak dapat dinilai berdasark an hit am put ih. Kebuday aan t ek nologis m oderen ini bersifat k ont radik t if, dia bebas nilai, net ral, dapat dipak ai oleh siapa saj a, dan t idak m em puny ai im plikasi ideologis at au k eagam aan. Seorang sek ularis at au at eis, k rist en liberal, Budhis, I slam m odernis at au I slam fundam ent alis, bahk an segala m acam aliran " new age" dan paranorm al dapat dan m au m em ak ainy a - t anpa m engk om pr om ik an k ey ak inan at au kepercayaan m ereka m asing- m asing. Melalui kebudayaan t eknologis m oderen ini. am puh dalam m ew uj udk an sist em nilai dan norm a baru, y ang sangat dapat m enent uk an sik ap hidup ny at a seseorang, bahk an sebuah k elom pok orang, at au sebuah m asy arak at sebagai k eseluruhan. Uk uran k em aj uan t ek nologis m oderen ini adalah pencapaian m at eri. Sem ak in besar pencapaian m at eri seseorang, m ak a sem ak in m oderen dia, m ak a k ebuday aan t ek nologis m oderen ini dapat m em acu m asy arak at m enj adi m at erialist is. Pola hidup y ang m at erialist is adalah pola hidup

4 .3 .2 M e m bin a Um a t Be r a ga m a Ta n pa H a r u s M e n j a di Pe m e n a n g Se n dir i.

Aj aran agam a y ang m engaj ark an hany a m em bant u orang- orang y ang seagam a, j uga m enj adi ancam an bagi k eberadaan Daliken Si Telu, hal ini k arena Daliken Si Telu pada prinsipny a t idak m engenal perbedaan agam a. Unt uk m engant iasipai t um buhnya nilai- nilai agam a yang m engaj arkan unt uk m em ang sendiri, perlu selalu dit ekankan agar selalu berpikir secara holist ik Art inya, bila m em andang sesuat u m asalah it u, t idak hany a bert it ik t olak dari sat u t it ik pandang, t et api harus dilihat dari banyak sisi, banyak kepent ingan dem i t et ap t erpeliharanya persat uan dan kesat uan, baik dalam skope kecil ( di dalam et nis it u sendiri) m aupun dalam skope y ang lebih luas y ait u dem i persat uan dan k esat uan bangsa, di dalam sebuah negara yang berbhineka. Mem bina um at beragam a haruslah diarahkan unt uk m eningkat kan berpikir secara rasional dan krit is dalam m elihat kem aj em ukan yang ada di sekeliling. Kepada individu Karo, harus selalu dit ekankan bahw a sem ua agam a it u sam a t uj uanny a y ait u m em baw a m anusia k e surga. Bany ak ny a agam a m enunj ukkan bahw a Tuhan it u m em berikan kebebasan kepada m anusia unt uk m em ilih yang m ana yang dianggap paling cocok dan pas bagi dirinya.

Apa yang dikem ukakan oleh Sai Baba, sangat cocok unt uk direnungkan unt uk m engurangi m unculnya pem ikiran ekst rim yang bersum ber keinginan m em ang ( benar) sendiri, m enurut Sai Baba sem ua agam a m engaj ark an sat u dasar disiplin yait u m enyingkirkan pikiran dan sifat yang m em ent ingkan diri, m engej ar kesenangan t ak berart i. Tiap agam a m engaj ar m anusia unt uk m engisi dirinya dengan kem uliaan Tuhan dan m engusir kepalsuan yang t idak ada m aknanya, dan m elat ihny a dalam cara m elepask an diri sert a k em am puan unt uk m em bedak an, agar m anusia bert uj uan t inggi dan m encapai k ebebasan. Tiap hat i digerak k an oleh sat u Tuhan dan hanya Tuhan it u j uga. Bahw a sem ua nam a dalam segala bahasa dan segala bent uk yang dapat dibayangkan m anusia, dit uj ukan pada sat u- sat unya Tuhan Yang Maha Esa ( Anonim , 1989: 122) . Kalau Tuhan it u diibarat k an dengan Sam udera y ang luas, orang y ang berbicara t ent ang Tuhan t idak ak an pernah sem purna apa yang m au diungkapkannya t ent ang Tuhan. Manusia m em bicarakan t ent ang Tuhan ibarat m engam bil air dari Sam udera t ersebut , orang hany a dapat m em baw any a sebany ak y ang hany a dapat dibaw any a k e pant ai. Manusia t idak ak an pernah m am pu m em baw a sem ua air y ang ada di sam udera k e pant ai. Dem ik ian j uga halny a penget ahuan m anusia t ent ang Tuhan. Manusia hanya dapat m enget ahui dan m em aham i t ent ang Tuhan it u, sepert i dia dapat m em baw a air dari sebuah sam udera ke pant ai. I ni art inya apapun yang dikat akan m anusia t ent ang Tuhan hanya sedikit yang dia ket ahui, hanya sedikit yang dapat dia paham i. Penget ahuan m anusia t ent ang Tuhan, bagaikan em pat orang but a y ang m em bicarak an seekor gaj ah. Ada y ang m engat ak anny a sepert i t iang, ada y ang m engat ak anny a sepert i k ipas, sepert i t ali at au sepert i dinding. Hal ini disebabk an k arena m erek a m asing- m asing hany a Apa yang dikem ukakan oleh Sai Baba, sangat cocok unt uk direnungkan unt uk m engurangi m unculnya pem ikiran ekst rim yang bersum ber keinginan m em ang ( benar) sendiri, m enurut Sai Baba sem ua agam a m engaj ark an sat u dasar disiplin yait u m enyingkirkan pikiran dan sifat yang m em ent ingkan diri, m engej ar kesenangan t ak berart i. Tiap agam a m engaj ar m anusia unt uk m engisi dirinya dengan kem uliaan Tuhan dan m engusir kepalsuan yang t idak ada m aknanya, dan m elat ihny a dalam cara m elepask an diri sert a k em am puan unt uk m em bedak an, agar m anusia bert uj uan t inggi dan m encapai k ebebasan. Tiap hat i digerak k an oleh sat u Tuhan dan hanya Tuhan it u j uga. Bahw a sem ua nam a dalam segala bahasa dan segala bent uk yang dapat dibayangkan m anusia, dit uj ukan pada sat u- sat unya Tuhan Yang Maha Esa ( Anonim , 1989: 122) . Kalau Tuhan it u diibarat k an dengan Sam udera y ang luas, orang y ang berbicara t ent ang Tuhan t idak ak an pernah sem purna apa yang m au diungkapkannya t ent ang Tuhan. Manusia m em bicarakan t ent ang Tuhan ibarat m engam bil air dari Sam udera t ersebut , orang hany a dapat m em baw any a sebany ak y ang hany a dapat dibaw any a k e pant ai. Manusia t idak ak an pernah m am pu m em baw a sem ua air y ang ada di sam udera k e pant ai. Dem ik ian j uga halny a penget ahuan m anusia t ent ang Tuhan. Manusia hanya dapat m enget ahui dan m em aham i t ent ang Tuhan it u, sepert i dia dapat m em baw a air dari sebuah sam udera ke pant ai. I ni art inya apapun yang dikat akan m anusia t ent ang Tuhan hanya sedikit yang dia ket ahui, hanya sedikit yang dapat dia paham i. Penget ahuan m anusia t ent ang Tuhan, bagaikan em pat orang but a y ang m em bicarak an seekor gaj ah. Ada y ang m engat ak anny a sepert i t iang, ada y ang m engat ak anny a sepert i k ipas, sepert i t ali at au sepert i dinding. Hal ini disebabk an k arena m erek a m asing- m asing hany a

Konsekw ensi perny at aan ini adalah Tuhan it u bersikap net ral t erhadap sem ua m anusia, sebagia hasil cipt aannya, Tuhan it u t idak m engenal birokrasi m anusia, Tuhan it u bukan pendendam , at au pem benci, Unt uk m em aham i siapa dan bagaim ana Tuhan it u, pelaj arilah m elalui akal pikiran kit a hasil cipt aannya ( dunia ini) , dari sini k it a ak an m enget ahui siapa dan bagaim ana sebenarny a DI A, Sebagai yang m aha kuasa dan m aha sem purna, konsekw ensinya Tuhan it u t elah selesai bekerj a unt uk dunia. Pengelolaan dunia ini diserahkannya sepenuhnya kepada m anusia sebagai m ahluknya yang paling sem purna dicipt akannya. Alur pem ikiran yang dikem ukakan oleh Sai Baba j elas sebuah cerm in dari kerendahan hat i. Tuhan dipaham i secara univ ersal, t ot alit as buk an berdasark an perbagian. Kerendahan hat i sepert i di at as perlu dit anam k an, agar sem angat k ehidupan beragam a t idak sam pai m erusak adat ist iadat .

4 .3 .3 Ke m isk in a n da n M e n gh a la lk a n Se ga la Ca r a .

Kem isk inan pada ak hirny a m elahirkan k esenj angan Sosial. Sem ak in m isk in para indiv idu Karo, m ak a sem ak in berkurang dilak uk an ak t ifit as- ak t ifit as adat ist iadat , sebab pelak sanaan acara- acara adat , m em erluk an dana, k alau dana t idak ada m ak a, acara- acara adat t idak t erlak sana. Ak ibat ny a daliken si t elu m enj adi t idak berfungsi di dalam kehidupan keluarga Karo t ersebut . Dengan sem akin banyaknya m anusia, m ak a persaingan dalam perj uangan hidup sem ak in, k et at , k om pet it if di dalam kehidupan ini. Hal ini j uga m ulai dirasakan oleh iniduvidu Karo yang t idak lagi at au sedang m encoba berusaha di luar bidang pert anian.

Mut u sum ber daya m anusia yang rendah, yang diakibat kan kem iskinan pada gilirannya akan m enurunkan nilai- nilai m oral, ada kecenderungan penurunan nilainilai m oral ini berm uara kepada akan dihalalkannya segala cara unt uk dapat hidup survival, ini j elas m em pengaruhi pelak sanaan k egiat an adat ist iadat . Kem iskinan berkait an dengan kem am puan dari segi ekonom i, m enghalalkan segala cara berkait an dengan m erosot nya m oral adalah sum ber perusak eksist ensi Daliken Si Telu sebagai sist em k ek erabat an dan k ebersam aan.

4 .4 Re fle k si Te r h a da p Ek sist e n si D a lik e n Si Te lu

Secara um um m asy arak at Karo, pada dasarny a m au m ent aat i sem ua pranat a sosial buday a y ang berdasark an adat ist iadat m erek a. Secara k husus, pranat a- pranat a sosial buday a y ang bert ent angan dengan nilai- nilai dasar dari agam a y ang m erek a anut , sepert i Krist en at au I slam , m em ang t idak m erek a dit aat i lagi. Nam un Secara um um m asy arak at Karo, pada dasarny a m au m ent aat i sem ua pranat a sosial buday a y ang berdasark an adat ist iadat m erek a. Secara k husus, pranat a- pranat a sosial buday a y ang bert ent angan dengan nilai- nilai dasar dari agam a y ang m erek a anut , sepert i Krist en at au I slam , m em ang t idak m erek a dit aat i lagi. Nam un

Ada pandangan dalam m asyarakat Karo, m eskipun pengendalian sosial yang berupa adat ist iadat it u, y ang bert um pu k epada st ruk t ur Daliken Si Telu, y ang k adang- k adang m em bat asi k ebebasan bert ingk ah lak u para indiv idu Karo, nam un it u t idak m enj adi m asalah. Just ru karena adanya pengendalian sosial sepert i it u, m aka t ingk ah lak u w arga m enj adi t erat ur dan t erkendali, sehingga t idak m enim bulk an bent uran sosial y ang dapat berubah m enj adi k et egangan sosial di dalam lingk ungan k erabat ( dalam lingk up k ecil) dan di luar k erabat dalam lingk ungan y ang lebih luas. Sebagai cont oh m enghorm at i pihak k alim bubu, m elalui sebut an Dibat a ni idah ( Tuhan yang t am pak) , m engaj arkan unt uk m enghorm at i kelom pok m ert ua dengan pihak yang t erkait dengannya. Menghorm at i Anakberu, dalam bent uk pem berian “ k asih say ang” , diharapk an m erek a berlak u adil dan sigap. Berlak u adil sebagai hak im m oral dalam m eny elesaik an m asalah sosial y ang dit im bul dalam k eluarga k alim bubuny a, dan sigap bert anggungj aw ab dalam m em bant u pihak k alim bubuny a bila t im bul m asalah suka dan duka. Perilaku ini bersifat resiprokal ( saling berbalasan) .

Mem ang ada k ecenderungan saat ini ( penelit ian ini diadak an) , beberapa pranat a adat y ang ada, y ang bersifat reuni k eluarga, sepert i acara perum ah begu ( upacara pem anggilan roh k eluarga y ang t elah m eninggal dunia) , m ulai dit inggalkan, k arena dianggap bert ent angan dengan agam a y ang dianut oleh sebagian besar m asyarakat Karo saat ini yait u Prot est an, Kat olik dan I slam . Sebagai gant inya diserap y ang dik em bangk an at au dik em as berdasark an agam a y ang dianut , m isalny a acara nat alan bersam a keluarga, at au buka dan t ut up t ahun bersam a yang dilakukan set iap t ahun. Cont oh lain m isalnya bila ada sengket a w arisan dalam keluarga, berdasark an at uran adat , seharusny a cuk up diselesaikan di k alangan int eren dengan m enghadirkan pihak anak beru, senina/ sem buy ak dan k alim bubu dari y ang bersengket a unt uk diselesaikan secara kekeluargaan, nam un kini ada kecenderungan it u m ulai dit inggalkan, dan sebagai gant iny a persengk et aan it u dibaw a k e pengadilan. Pada t ingkat ini, pada um um nya pihak pengadilan selalu m enyarankan unt uk diselesaikan m elalui j alur daliken si t elu, kalau t idak dapat diselesaikan pada t ingk at daliken si t elu, dapat dilanj ut k an pada t ingk at pengadilan. Terj adiny a k asus pelim pahan k e pengadilan ini, biasany a disebabk an pihak anak beru y ang posisiny a sebagai hak im m oral dalam st ruk t ur adat Karo, t idak berlak u adil, t idak m am pu berperan, m alah k adang k ala m em perk eruh suasana.

Beberapa responden dalam penelit ian ini, m enghendaki agar kegiat an sosial budaya yang m asih m em punyai relevansi dengan kondisi sekarang dapat diefekt ifkan dalam k ehidupan sehari- hari k eluarga Karo, dilest arikan dan diw ariskan k epada generasi berik ut ny a dengan berbagai alasan: ( 1) sebagai produk buday a Karo, ( 2) lebih fam iliar dari pada produk “ asing” , ( 3) sebagai salah sat u ciri khas m asyarakat Karo.

Harapan ini j elas ingin m engefekt ifkan ak t ifit as sosial buday a m asyarak at Karo m enj adi k ek uat an buday a bagi m asa depan bagi k ehidupan m asyarak at Karo, t ent unya t anpa m em isahkannya dengan sosial budaya m oderen yang diserap dari buday a lain, m isalny a pranat a sosial buday a y ang. dik em bangk an oleh pem erint ah.

Maka secara um um individu Karo m enghendaki sist em kekerabat an yang berlandaskan daliken si t elu dapat dipert ahank an. St ruk t ur k em asyarak at an daliken si t elu t idak perlu m engalam i t ransform asi ( perubahan bent uk ) , t et api sem angat Maka secara um um individu Karo m enghendaki sist em kekerabat an yang berlandaskan daliken si t elu dapat dipert ahank an. St ruk t ur k em asyarak at an daliken si t elu t idak perlu m engalam i t ransform asi ( perubahan bent uk ) , t et api sem angat

Berdasark an t anggapan di at as, m ak a pada dasarny a bany ak indiv idu Karo m asih m enghendaki daliken si t elu berfungsi di dalam adat ist iadat Karo. I ni berart i daliken si t elu m asih dik ehendak i k eberadaanny a di m asa depan, m ak a k ini y ang diperluk an adalah m engsosialisasikanny a secara benar k epada m asy arak at Karo sendiri.

BAB V SI M PULAN D AN SARAN

5 .1 Sim pu la n

Secara um um dapat dik at ak an, set iap k lasifikasi, pem ilahan, pem bedaan, pem bagian, penj enj angan, penj enisan, pem isahan, anj uran, him bauan, hukum an, dan pem ecahan m asalah yang t im bul dalam keluarga, yang t erdapat di dalam adat ist iadat Karo, m engandung m akna pengendalian sosial. Pengendalian sosial sebagai suat u proses, baik yang direncanakan at au t idak direncanakan yang bert uj uan unt uk m engaj ak , m em bim bing at au bahk an m em ak sa w arga m asy arak at agar m em at uhi nilai- nilai dan kaidah- kaidah yang berlaku. Caranya ada yang bersifat prevent if dan ada y ang bersifat represif. Tuj uan pengendalian sosial unt uk m encapai k eserasian ant ara st abilit as dengan perubahan- perubahan yang t erj adi dalam m asyarakat , unt uk m encapai k eadaan dam ai m elalui k eserasian ant ara k epast ian dengan keadilan/ keseim bangan.

Berdasark an uraian- uraian bab 2 ( Tinj auan Pust ak a) ,bab 4 ( Sist em Sosial Budaya Masyarakat Karo) , dan Bab 5 ( Eksist ensi Daliken Si Telu Dalam Kait an Dengan Sist em Pengendalian Sosial) dapat disim pulk an hal- hal sebagai berik ut :

1. Daliken si t elu y ang disebut dengan berbagai nam a sepert i rak ut si t elu, sangk ep nggeluh, sangk ep si t elu y ang diuraik an sebagai t iga ak t or ( kalim bubu, sem buyak/ senina, dan anakberu) , selain m engandung nilai got ong royong, kekerabat an, dan pat rilineal, j uga berperan sebagai alat pengendalian sosial. Melalui nilai- nilai t ersebut m asyarakat Karo saling berint eraksi. Sist em kekerabat an yang dikandungnya bersifat t erbuka, dik at ak an t erbuk a k arena seseorang berposisi sebagai k alim bubu, at au senina/ sem buy ak at au anak beru, bergant ung k epada sit uasi dan k ondisi.

Adapun bent uk pengendalian yang sifat prevent if dalam m asyarakat Karo dapat disebut sapaan, bent uk pelapisan sosial di dalam daliken si t elu, t ut ur ( sapaan) , hukum pew arisan, klen, gender, nam a w arisan, pant angan, sum bang dan suruhen ( larangan dan anj uran) , rebu ( pant ang berbicara) , nasehat - nasehat , ungkapan- ungkapan, m usyaw arah, got ong royong, hal- hal y ang bersifat supernat ural. Beberapa diant ara unsur di at as, m ulany a secara t idak sengaj a buk an berfungsi sebagai alat pengendalian sosial. Sedangk an yang bersifat yait u hukum an yang sifat nya w aj ib dan m em aksa, j enis hukum annya t ergant ung kepada kasus pelanggaran yang dilakukan. Bent uk- bent uk hukum an t ersebut dikucilkan, dipasung ( dibayangken) , ukum en Adapun bent uk pengendalian yang sifat prevent if dalam m asyarakat Karo dapat disebut sapaan, bent uk pelapisan sosial di dalam daliken si t elu, t ut ur ( sapaan) , hukum pew arisan, klen, gender, nam a w arisan, pant angan, sum bang dan suruhen ( larangan dan anj uran) , rebu ( pant ang berbicara) , nasehat - nasehat , ungkapan- ungkapan, m usyaw arah, got ong royong, hal- hal y ang bersifat supernat ural. Beberapa diant ara unsur di at as, m ulany a secara t idak sengaj a buk an berfungsi sebagai alat pengendalian sosial. Sedangk an yang bersifat yait u hukum an yang sifat nya w aj ib dan m em aksa, j enis hukum annya t ergant ung kepada kasus pelanggaran yang dilakukan. Bent uk- bent uk hukum an t ersebut dikucilkan, dipasung ( dibayangken) , ukum en

i peridi i t iga) . Bent uk pengendalian sosial y ang bersifat prevent if, m asih t et ap ak t ual sam pai hari ini. Nam un beberapa y ang bersifat represif, sudah t idak populer lagi unt uk dilak sanak an. Misalny a dipasung ( dibay angk en/ dit aw an) , dik ucilkan. Kasus- k asus sosial y ang m em erluk an hukum yang bersifat represif, lebih suka diselesaikan berdasarkan hukum negara.

2. Adapun m asalah sosial ( peny im pangan) pada m asy arak at Karo y ang berkait di dalam sist em k eluarga, y ang disik api oleh daliken si t elu y ang m enonj ol adalah:

2.1 Penyim pangan perkaw inan. Penyim pangan perkaw ainan m encakup

penyim pangan m enikahi im pal yang t idak sej enj ang, m enikahi anak saudara sepem eren/ t urang im pal, m enikah di luar lingkungan kerabat , m enikahi dengan lain et nis, incest ( k aw in sum bang) , perkaw inan beda agam a, k aw in lari, perkaw inan m elangkah; kem udian m asalah pem bagian hart a w arisan, y ang m encak up t erhadap anak , hart a w arisan dan perceraian, pem bagian hart a w arisan bila ist ri sah lebih dari seorang, bagaim ana pem bagian hart a w arisan dari seorang w anit a y ang berpoliandri, bagaim ana hak anak adopsi t erhadap hart a w arisan; konflik, konflik int eren et nis, konflik ekst eren et nis; konflik soal agam a; t indak k ek erasan; pencem aran nam a; berzinah, dan gant i k len.

2.1.1 Perkaw inan ideal dalam m asy arak at Karo adalah berj odoh dengan im palny a ( anak pam an bagi pria, anak lak i- lak i saudara perem puan dari pihak ay ah bagi anak w anit a) . Tet api k ini sem ak in bany ak t erj adi peny im pangan, sudah bany ak indiv idu Karo m enik ah buk an dengan im pal, m alah bukan dengan sesam a et nis Karo. Bila penyim pangan t erj adi, m enik ah buk an dengan im pal, t et api m asih di dalam lingkungan keluarga et nis Karo, pelurusan m enyim pangan yang t erj adi cuk up diselesaikan dengan ngubah t ut ur ( m engubah sapaan) dan erbahan t ut ur ( m em bent uk sapaan) . Sedangkan penyim pangan buk an dengan sesam a et nis Karo, k epada indiv idu non Karo t ersebut harus dicarik an at au diberik an orang t ua adat ny a dan sek aligus diberi k len, inilah m odel peny elesaian secara adat Karo. Mak na pem berian ini sebagai penghargaan k epada orang t ersebut . Melalui pem berian orang t ua adat dan k len k eduduk an orang t ersebut m enj adi j elas di dalam st ruk t ur adat ist iadat Karo. Sifat pem berian k len ( m erga/ beru) abadi ( bagi pria) , art iny a k epada sem ua k et urunanny a berhak m em pergunakan klen yang diberikan, dan seum ur hidup ( bagi w anit a) k arena w anit a t idak penerus k len dalam m asyarak at Karo. Merek a w aj ib m enget ahui asal usul klen/ beru yang disandangnya, besert a kelom pok- kelom pok t erkait yang m endukung sist em t ersebut . Nam un pem berian k len ( m erga/ beru) t idak sam a dengan m engadopsi anak . Dalam pem berian k len ( m erga/ beru) , t idak m em ut uskan hubungan k ek erabat an orang bersangk ut an dengan orang t ua biologisny a at au kandungnya. Dia boleh t erus m em upuk hubungan yang akrab dengan saudara- saudara k andungny a, dengan k erabat - k erabat ny a y ang ada selam a ini. Keunt ungan penganugrahan klen ( m erga/ beru) , adalah bila k elak m erek a ingin m em pergunak an adat ist iadat m asy arak at Karo dalam k ehidupanny a, m isalny a m enik ahk an put ra- put riny a, at au bila dia m eninggal dunia, ingin dik uburkan secara cara adat Karo, 2.1.1 Perkaw inan ideal dalam m asy arak at Karo adalah berj odoh dengan im palny a ( anak pam an bagi pria, anak lak i- lak i saudara perem puan dari pihak ay ah bagi anak w anit a) . Tet api k ini sem ak in bany ak t erj adi peny im pangan, sudah bany ak indiv idu Karo m enik ah buk an dengan im pal, m alah bukan dengan sesam a et nis Karo. Bila penyim pangan t erj adi, m enik ah buk an dengan im pal, t et api m asih di dalam lingkungan keluarga et nis Karo, pelurusan m enyim pangan yang t erj adi cuk up diselesaikan dengan ngubah t ut ur ( m engubah sapaan) dan erbahan t ut ur ( m em bent uk sapaan) . Sedangkan penyim pangan buk an dengan sesam a et nis Karo, k epada indiv idu non Karo t ersebut harus dicarik an at au diberik an orang t ua adat ny a dan sek aligus diberi k len, inilah m odel peny elesaian secara adat Karo. Mak na pem berian ini sebagai penghargaan k epada orang t ersebut . Melalui pem berian orang t ua adat dan k len k eduduk an orang t ersebut m enj adi j elas di dalam st ruk t ur adat ist iadat Karo. Sifat pem berian k len ( m erga/ beru) abadi ( bagi pria) , art iny a k epada sem ua k et urunanny a berhak m em pergunakan klen yang diberikan, dan seum ur hidup ( bagi w anit a) k arena w anit a t idak penerus k len dalam m asyarak at Karo. Merek a w aj ib m enget ahui asal usul klen/ beru yang disandangnya, besert a kelom pok- kelom pok t erkait yang m endukung sist em t ersebut . Nam un pem berian k len ( m erga/ beru) t idak sam a dengan m engadopsi anak . Dalam pem berian k len ( m erga/ beru) , t idak m em ut uskan hubungan k ek erabat an orang bersangk ut an dengan orang t ua biologisny a at au kandungnya. Dia boleh t erus m em upuk hubungan yang akrab dengan saudara- saudara k andungny a, dengan k erabat - k erabat ny a y ang ada selam a ini. Keunt ungan penganugrahan klen ( m erga/ beru) , adalah bila k elak m erek a ingin m em pergunak an adat ist iadat m asy arak at Karo dalam k ehidupanny a, m isalny a m enik ahk an put ra- put riny a, at au bila dia m eninggal dunia, ingin dik uburkan secara cara adat Karo,

2.1.2 Kasus incest ( kaw in sum bang) dahulu diselesaikan dengan pengucilan, nam un kini seiring dengan kem aj uan pengucilan boleh j adi t idak efekt if lagi. Mak a unt uk m encegah t erj adiny a perkaw inan sum bang ini, biasany a m asy arak at Karo m endidik anak - anak ny a dengan sist em bert ut ur, si anak diaj ari m engenal, k len diriny a, k len ibunya, klen kedua kakek dan neneknya. Juga dikenalkan car a- car a m enghorm at i pihak kalim bubu dan anakberunya.

2.1.3 Perkaw inan m elangkah diselesaikan dengan m em berikan selem bar k ain ( adat uis nipis dan bulang- bulang) k epada abangny a y ang dilangkahi, sedangkan bila kakaknya diber ikan, j uga kain adat ( uis gara) . Makna pem berian ini, sebagai rasa horm at , karena Tuhan t erlebih dahulu m em berikan j odoh k epadany a.

2.1.4 Kaw in lari ( nangk ih) , j uga diselesaikan berdasark an sem angat k ek eluargaan. Mulai t ahap proses peny elesaian aw al hingga t ahap ak hir, t idak t erlepas dari pengaw asan pihak anak beru k edua belah pihak .

2.1.5 Perkaw inan beda agam a diserahk an k epada calon pengant in. Terhadap kasus sepert i ini bisanya pihak daliken si t elu m enyarankan t iga hal dengan m em ilih salah sat u ( 1) salah sat u calon pengant in harus pindah agam a, ( 2) m em bat alk an pert unangan, dan ( 3) m enyerahkan kepada calon pasangan. Kalau pasangan set uj u, pihak daliken si t elu k edua belah pihak ak an m elak sanak an prosesi perkaw inan berdasark an adat ist iadat , buk an berdasark an agam a.

2.2 Warisan. Hart a w arisan bergerak sepert i pakaian- pakaian adat , em as peninggalan orang t ua, diberik an k epada anak w anit a, dan hart a w arisan y ang t idak bergerak sepert i t anah, rum ah, diberik an k epada anak lak i- lak i, sebagai penerus k len. Pem berian hart a w arisan y ang t idak begerak ini sesuai dengan sist em kekerabat an Karo yang berdasarkan sist em pat rilineal, anak laki- laki sebagai penerus klen. Pem berian pakaian- pakaian adat , em as peninggalan orang t ua, k epada anak w anit a, pada prinsipny a buk anlah pem berian sebagai w arisan, t et api pem berian sebagai t anda k asih say ang ( k ekelengen) . Sifat k ek elengen y ang diberik an k epada anak w anit a buk an sem at a- m at a pengharapan, t et api k esucian, k et ulusan, y ang bebas dari noda, bebas dari kebencian dan kecem buruan at au keirian. Makna yang dikandung pem berian sepert i ini bila kelak bila dia m enikah, yang secar a ot om at is kedudukannya dalam adat m asuk ke dalam keluar ga suam iny a dan k eduduk anny a m asuk k e dalam k elom pok anak beru, dapat berperan sebagai hak im m oral, j uru dam ai di dalam k eluarga k alim bubuny a. Kalau anak w anit a diberi hak dalam k ait an w arisan, dia t idak ak an m am pu berperan sebagai hak im m oral, at au j uru dam ai di dalam k eluarga k alim bubuny a, sebab dalam k at a hak t ersim pan benih dan bibit - bibit pert ent angan, persaingan. I nilah y ang dihindari m ak a k epada anak w anit a t idak diberi hak , t et api diberi k asih say ang ( k ekelengen) .

2.3 Perceraian dalam bahasa Karo unt uk t ingk at k elom pok disebut sipulihen ( saling m engem balikan) , sedangk an unt uk t ingk at indiv idu at au pribadi disebut sirang ( pisah) . Kalau t erj adi perceraian, biasany a harus m endapat rest u dari k edua belah pihak , art iny a direm buk k an secara m usyaw arah oleh keluarga kedua belah pihak, m aka perceraian bukan hanya kem auan 2.3 Perceraian dalam bahasa Karo unt uk t ingk at k elom pok disebut sipulihen ( saling m engem balikan) , sedangk an unt uk t ingk at indiv idu at au pribadi disebut sirang ( pisah) . Kalau t erj adi perceraian, biasany a harus m endapat rest u dari k edua belah pihak , art iny a direm buk k an secara m usyaw arah oleh keluarga kedua belah pihak, m aka perceraian bukan hanya kem auan

2.4 Proses pengdopsian anak ( Nangk uhk en Anak ) dan sek aligus diberik an k len, harus dilak uk an di depan anak beru, senina/ sem buy ak dan k alim bubu dari pengadopsi m elalui acara yang disebut kah- kah bohan ( belah bam bu) . Si anak , selain diberi k len, j uga diberi hak - hak sepert i anak k andung. Nam un adopsi ini t idak sam a dengan pem berian k len. Bedany a adopsi anak dim ulai dari k ecil, sedangk an pem berian k len t idak dim ulai dari k ecil, boleh j adi disebabk an k arena didorong ingin m enik ah dengan et nis Karo, at au karena penghargaan dan lainnya, m aka dalam kasus sepert i ini sipenerim a k len t ersebut t idak dapat dij adik an ahli w aris dari orang t ua y ang m em berinya klen, w alaupun dia m endapat fasilit as- fasilit as lain yang disediak an oleh adat , sam a persis sepert i anak y ang diadopsi.

2.5 Bila t erj adi konflik, proses penyelesaiannya dilakukan dengan sem angat k ek erabat an dan k ek eluargaan y ang disak sikan oleh daliken si t elu dari k elom pok- k elom pok y ang bersengk et a. Sedangk an bila persengk et aan dengan lain et nis, m ak a diadak anlah purpursage, y ait u acara saling m aaf- m em aafk an m enurut adat ist iadat m asy arak at Karo. Acara purpursage ini dilengk api m ak an dan m enari bersam a sert a saling bersalam - salam an unt uk berm aaf- m aafan. Pelak sanaanny a m elibat k an t ok oh- t ok oh m asy arak at dan adat y ang ada di sek it ar lok asi m erek a.

2.6 Bila t erj adi k onflik ant ar um at beragam a dalam et nis y ang sam a, pert am a perm asalahan diserahk an k epada aparat y ang t erkait unt uk m eny elasaik anny a, k edua diselesaikan berdasark an prinsip dan bersem angat daliken si t elu. Mana lebih didahuluk an, apak ah aparat t erkait at au unsur daliken si t elu, j aw aban k ualit at if responden adalah daliken si t elu.

2.7 Bila t erj adi kasus perzinahan, dahulu hukum an yang diberikan adalah diusir, diboikot , oleh kelom pok m asyarakat nya. Tet api karena kondisi sek arang sist em it u t idak t epat lagi dilak uk an. Bila seseorang diusir, diboikot , dari k elom pok m asyarak at ny a, dia dapat hidup di daerah lain dengan k elom pok m asy arak at lain. Mak a bila m uncul k asus perzinahan saat ini ada dua k em ungk inan diam bil t indak an ( 1) diaj uk an k e pengadilan, ( 2) diselesaikan secara k ek eluargaan, apak ah it u dengan huk um an denda at au lainny a. Proses y ang k edua adalah dengan m elibat k an daliken si t elu dari k edua belah pihak . Merek alah y ang berunding, m encari solusi dari m asalah yang ada.

2.8 Adapun bent uk - bent uk saling m em aafk an, dalam m asyarak at dapat dibagi dua bent uk , bent uk pert am a disebut purpursage dan k edua disebut nabei. Purpursage dilakukan apabila t erj adi perselisihan di luar lingkungan k erabat , sedangk an nabei ( m em bay ar ut ang) dalam bent uk saling m em aafk an. Huk um an ini diberik an k epada seseorang at au sek elom pok orang k arena orang at au k elom pok t ersebut , t elah m em buat t ersinggung pihak k alim bubuny a.

2.9 Penghargaan yang berhubungan dengan pengendalian sosial yang t erdapat dalam m asy arak at Karo, diberik an t erhadap orang t ua y ang t elah 2.9 Penghargaan yang berhubungan dengan pengendalian sosial yang t erdapat dalam m asy arak at Karo, diberik an t erhadap orang t ua y ang t elah

65 t ahun disebut m ereken t udung, bulang ras ose ( m em berik an t opi adat dan pak aian adat , dan m ereken ciken ras t ukt uk ( m em berik an t ongk at dan alat m enum buk daun sirih) dan yang berusia ant ara 80 hingga 100 t ahun disebut m esur- m esuri ( t radisi m em beri nasi) . Penghargaan ini diberik an sebelum seseorang it u m eninggal dunia. Sedangk an k epada m erek a y ang m enik ahi I m pal, dahulu k ala k epada m erek a diberik an sebidang t anah oleh orang t ua pria sebagai t em pat ny a berusaha, sedangk an k epada ( m enant u) w anit anya diberikan cenderam at a khusus, m isalnya pakaian pengant in, at au kalung em as, at au cincin, sebagai kesediaannya m au m enikah dengan put rany a ( im palny a) .

3. Secara um um m asy arak at Karo, m asih m encint ai adat ist iadat ny a dalam bent uk m ent aat i pranat a sosial y ang berdasark an adat . Hany a saj a pranat a- pranat a adat y ang bert ent angan dengan nilai- nilai dasar dari agam a y ang m erek a anut , sepert i Krist en at au I slam , t idak m erek a dit aat i lagi. Ada pandangan dalam indiv idu Karo, m eskipun k adang- k adang adat y ang berparadigm a sebagai pengendalian sosial dirasak an m em bat asi k ebebasan bert ingk ah lak u bagi indiv idu m erek a, ham bat an t ersebut t idak begit u diperm asalahk an. Just ru adany a ham bat an ini, m ak a t ingk ah lak u indiv idu dapat t erkendali, sehingga t idak m elahirkan bent uran sosial y ang berubah m enj adi k et egangan sosial, baik di dalam lingk ungan k eluarga m aupun dengan di luar lingkungan keluarga. Adapun dinam ika dan kondisi yang m em pengaruhi eksist ensi Daliken Si Telu pada m asa depan adalah

3 .1 D in a m ik a D a lik e n Si Te lu .

3.1.1 Dapat dik at ak an sem ua ak t ifit as sosial m asyarak at Karo, m ulai dari lahir sam pai m eninggal dunia ( m ulai dari adat perkaw inan, k em alangan, m em asuk i rum ah baru, upacara m em anggil huj an, upacara m em anggil arw ah dari k eluarga y ang sudah m eninggal, buang sial, upacara saling m em aafk an ( purpursage) , m aupun ket ika t erj adi konflik ant ar sesam a m ereka) , diselesaikan berdasarkan sem angat daliken si t elu yait u sem angat got ongroyong, kekeluargaan dan pat rilineal.

3.1.2 Adapun sosialisasi daliken si t elu di luar w ilayah budaya Karo, pert am a adalah dibent uknya perkum pulan Merga Silim a ( Klen yang lim a) . Sifat asosiasi ini adalah t erit orial. Anggot a perkum pulan Merga Silim a ini adalah sem ua et nis Karo y ang berada di daerah t ersebut , para anggot a perkum pulan dihim pun berdasarkan klen. Kedua ada- lah dibent uknya perkum pulan m erga dan anak beruny a. Sifat asosiasi ini adalah k esam aan subk len dan hubungan darah dalam kait an hubungan subklen dengan anakberunya. Pem bent ukan perkum pulan subk len dan anak - beruny a adalah sosialisasi dari sist em k ek erabat an Karo. Anggot a perkum pulan m erga dan anak beruny a ini adalah sem ua orang yang m em punyai hubungan darah dengan kelom pok m erga y ang dibent uk . Mak a seorang indiv idu Karo, boleh j adi m enj adi anggot a dari kedua perkum pulan ini. Fungsi asosiasi sepert i ini unt uk m em bant u para anggot any a dalam berbagai hal, t erut am a y ang m eny angk ut bidang ekonom i, k em udian m elalui asosiasi ini dapat dipert ahank an adat ist iadat y ang pada ak hirny a ak an m em pert ebal rasa k ebersam aan di daerah perant auan. Bila ada acara suk a dan duk a, m erek a ak an segera ak t if berpart isipasi. Unt uk kelom pok m uda- m udi j uga ada dibent uk asosiasinya, pada um um nya berdasark an nam a desa asal m erek a. I ni bergant ung k epada j um lah orang y ang berasal dari desa y ang sam a. Kalau j um lah orang dari desa y ang sam a t elah bany ak , m ak a m erek a ak an segera m em bent uk asosiasi m uda- m udi 3.1.2 Adapun sosialisasi daliken si t elu di luar w ilayah budaya Karo, pert am a adalah dibent uknya perkum pulan Merga Silim a ( Klen yang lim a) . Sifat asosiasi ini adalah t erit orial. Anggot a perkum pulan Merga Silim a ini adalah sem ua et nis Karo y ang berada di daerah t ersebut , para anggot a perkum pulan dihim pun berdasarkan klen. Kedua ada- lah dibent uknya perkum pulan m erga dan anak beruny a. Sifat asosiasi ini adalah k esam aan subk len dan hubungan darah dalam kait an hubungan subklen dengan anakberunya. Pem bent ukan perkum pulan subk len dan anak - beruny a adalah sosialisasi dari sist em k ek erabat an Karo. Anggot a perkum pulan m erga dan anak beruny a ini adalah sem ua orang yang m em punyai hubungan darah dengan kelom pok m erga y ang dibent uk . Mak a seorang indiv idu Karo, boleh j adi m enj adi anggot a dari kedua perkum pulan ini. Fungsi asosiasi sepert i ini unt uk m em bant u para anggot any a dalam berbagai hal, t erut am a y ang m eny angk ut bidang ekonom i, k em udian m elalui asosiasi ini dapat dipert ahank an adat ist iadat y ang pada ak hirny a ak an m em pert ebal rasa k ebersam aan di daerah perant auan. Bila ada acara suk a dan duk a, m erek a ak an segera ak t if berpart isipasi. Unt uk kelom pok m uda- m udi j uga ada dibent uk asosiasinya, pada um um nya berdasark an nam a desa asal m erek a. I ni bergant ung k epada j um lah orang y ang berasal dari desa y ang sam a. Kalau j um lah orang dari desa y ang sam a t elah bany ak , m ak a m erek a ak an segera m em bent uk asosiasi m uda- m udi

3.2 Kon disi ya n g m e m pe n ga r u h i e k sist e n si D a lik e n Si Te lu pa da m a sa

de pa n

3.2.1 Kehidupan m oderen yang m enekankan m at erialis, karena dalam hidup yang m oderen dan m at erialist is cenderung m enghalalkan segala cara unt uk m encapai t uj uan hidup, sem ent ara pelak sanaan daliken si t elu, buk an berurusan dengan k em aj uan m at eri, t et api m erupak an et ika unt uk k ebersam aan dalam k ek erabat an.

3.2.2 Kem iskinan dan m enghalalkan segala cara. Kem iskinan m elahirkan kesenj angan sosial, kesenj angan sosial m em ecah m asyarakat ke dalam kat egor i kaya dan m iskin. Kelom pok m iskin adalah kelom pok yang r ent an t erhadap k epat uhan k epada adat ist iadat , sebab pelak sanaan acara- acara adat , m em erluk an dana. Kalau t idak ada dana m ak a, acara- acara adat sulit t erlak sana secara baik. I ni berak ibat daliken si t elu m enj adi t idak berfungsi secara efekt if. Mut u sum ber daya m anusia yang rendah, pada gilirannya akan m enurunkan nilai- nilai m oral, kondisi ini akan berm uara kepada akan dihalalkanny a segala cara unt uk dapat hidup survival.

3.2.3 Agam a, penghay at an agam a y ang m engaj ark an hany a m em bant u orang- orang y ang seagam a, t idak sesuai dengan sem angat daliken si t elu, sebab daliken si t elu t idak m engenal perbedaan agam a.

3.2.4 Secara um um m asy arak at Karo, m asih t aat k epada adat ist iadat ny a y ang berlandasak an daliken si t elu. Mem ang ada pandangan dalam m asyarak at Karo, pengendalian sosial y ang berdasark an adat ist iadat it u, y ang k adang- k adang m em bat asi k ebebasan bert ingk ah lak u para indiv idu Karo, nam un it u t idak m enj adi m asalah. Just ru karena adanya pengendalian sosial sepert i it u, m ak a t ingk ah lak u w arga m enj adi t erat ur dan t erkendali, sehingga t idak m enim bulkan bent uran sosial yang dapat berubah m enj adi ket egangan sosial baik di dalam lingk ungan k erabat ( dalam lingk up k ecil) m aupun di luar k erabat ( dalam lingk ungan y ang lebih luas) .

5 .2 Sa r a n

1. Unt uk m encegah t erpecahnya keluarga dalam sebuah et nis, karena t im bulnya sengk et a dalam k eluarga, sebaikny alah cara perdam aianny a dilak uk an dengan m em pergunakan sist em pengendalian sosial yang ada di dalam et nis t ersebut .

2. Agar t ugas- t ugas pem erint ahan berj alan dengan baik, sebaikny a j uga pendekat an t erhadap w arga desa dilak uk an dengan m em pergunak an sist em pengendalian sosial yang m ereka m iliki. Penggunaan sist em pengendalian sosial yang m ereka m iliki ini, j auh lebih sej uk m asuk ke dalam relung- relung hat iny a daripada cara- cara m oderen; k arena dalam sist em pengendalian 2. Agar t ugas- t ugas pem erint ahan berj alan dengan baik, sebaikny a j uga pendekat an t erhadap w arga desa dilak uk an dengan m em pergunak an sist em pengendalian sosial yang m ereka m iliki. Penggunaan sist em pengendalian sosial yang m ereka m iliki ini, j auh lebih sej uk m asuk ke dalam relung- relung hat iny a daripada cara- cara m oderen; k arena dalam sist em pengendalian

3. Kepada pihak - pihak y ang berhak , berw enang dari unsur penduk ung daliken si t elu ( k alim bubu, sem buy ak / senina, dan anak beru) , dari sebuah k eluarga Karo, disarank an agar, sebaikny a m elurusk an k ej adian- k ej adian y ang t erj adi di dalam lingk ungan k eluargany a, t erut am a t erhadap m asalah- m asalah y ang belum diadak an peny elesaianny a berdasark an prinsip daliken si t elu. Him bauan ini disam paik an, agar adat ist iadat Karo it u dapat dilest arikan, j angan dit inggalkan secara perlahan- lahan, hany a k arena k urang pem aham an, at au k urang penghay at an dari m asyarak at Karo, t erut am a pada m asy arak at Karo y ang t elah lam a m eninggalkan daerah Karo, dan at au kem udian m enikah bukan dengan et nis Karo. Saran ini dit ekankan, karena sem ak in bany ak k ecenderungan t erj adi pendangk alan bobot peran daliken si t elu. Menggam pangkan m enunj uk anak- beru secara seram pangan adalah salah sat u cont oh. Menikah dengan non et nis Karo, t anpa diselesaikan secara adat ist iadat Karo adalah cont oh lain. Padahal ada cara t ersendiri m eny elesaik anny a t anpa harus t erj adi pendangk alan m ak na adat ist iadat Karo, dan t anpa harus m enggagalkan t uj uan y ang t idak sesuai dengan t radisi Karo. Menggam pangkan m enunj uk secara seram pangan anak- beru dapat di at asi dengan m em aham i j enis dan peran anakberu. Menikah dengan non et nis Karo pun, dapat diselesaikan secara adat Karo. Misalny a dengan m em beri m erga/ beru k epada y ang bersangk ut an. Dem ik ianlah cara m eny elesaik an t anpa harus kehilangan m akna adat dan t anpa harus m enggagalkan m aksud yang dit uj u yang barangkali kurang sesuai dengan t radisi Karo.

D AFTAR PUSTAKA

Anonim . 1976. Monografi Daerah Sum at era Ut ara. Jak art a: Depdik bud. Anonim . 1989. Sai Baba Manusia Luar Biasa. Jak art a: Sri Sat hy a Cent re. Anonim . TT. Adat I st iadat Karo I I . Medan: Ulih Saber. Bagus, I Gust i Ngurah, Gerya, Way an dan Mandra, Ket ut . 1988. " Masalah AI DS,

Pengendalian Sosial, dan St abilit as" , dalam Sem inar Jubelium Perak UNUD. Kebuday aan dan Pem bangunan: Upay a Pem ent apan dan Ket ahananny a Menuj u Tahap Lepas Landas 1962- 1987. Denpasar 1988.

Bak k er, Ant on. 1984. Met ode Penelit ian Filsafat . Yogy ak art a: Kanisius. Bangun, Robert o. 1989. Mengenal Orang Karo. Jak art a. Bangun, Pay ung. 1981. Kebuday aan Bat ak , dalam Koent j araningrat , dalam Manusia

Dan Kebuday aan Di I ndonesia. Jak art a: Penerbit Jam bat an.

Bangun, Tridah. 1986. Adat dan Upacara Perkaw inan Masyarak at Karo. Jak art a: PT.

I nt i I dayu Pers. Bangun, Tridah. 1986. Manusia Bat ak Karo. Jak art a: PT. I nt i I day u Pers. Bert ens, K. 1989. Relat iv ism e Buday a dan Relat iv ism e Moral. Mak alah y ang

disaj ikan dalam diskusi Senat Mahasisw a Fakult as Sast r a UGM, 6- 7 Novem ber.

Bint art o, R. 1980. Got ong Roy ong Suat u Karak t erist ik Bangsa I ndonesia. Surabay a: PT. Bina I lm u. Brahm ana, L.S. 1995. Menelusuri Wilay ah Bahasa Karo. Medan: Tenah. Brahm ana, L.S.. 1996. Perubahan Sosial Buday a Masyarak at Karo: St udi Kasus Surat

Undangan ant ara Tahun 1979 s/ d 1995. Medan: Panit ia Kongres Kebuday aan Karo.

Brahm ana, Pert am pilan S. 1994. Sej arah Marga Sem biring, Kabanj ahe: Bulet in

Tenah No. 38/ 02/ 1994, No. 39/ 03/ 1994, No. 39/ 03/ 1994.

Brahm ana, Rak ut t a S. 1985. Corat - Coret Buday a Karo. Medan: Ulam in Kisat . Burns, Tom R., Baum gart ner, Thom as, Divilie, Philippe. 1987. Manusia, Keput usan,

Masyarakat . Jak art a: PT. Pradnya Param it a. Busro, Abubak ar. 1989. Nilai Dan Berbagai Aspek ny a Dalam Huk um . Jak art a: Bharat a. Dahrendorf, Ralf. 1986. Konflik Dan Konflik Dalam Masyarak at I ndust ri. Jak art a: CV. Raj aw ali. Dak ung, Sugiart o. 1992. Ulos Kebuday aan Bat ak . Jak art a: Depdik bud. Danandj ay a, Jam es. 1994. Ant ropologi Psikologi. Jak art a: PT. Raj aGrafindo Persada. Depart em en Agam a Republik I ndonesia. Al- Qur'an. Depart em en Pendidikan dan Kebuday aan. 1995. Kam us Besar Bahasa I ndonesia.

Jak art a: Balai Pust ak a. Gint ing, E.P. 1996. Adat I st iadat Mengk et Rum ah. Kabanj ahe: Tok o Buk u & Perc. GBKP Abdi Karya. Gint ing, E.P. 1996. Adat Perj abun I Bas Masyarak at Karo. Kabanj ahe: Tok o Buk u & Perc. GBKP Abdi Karya. Gint ing, Perdana, ( ed) . 1989. Masyarak at Karo Dew asa I ni. Medan: Panit ia Sarasehan Budaya Karo. Hadik usum a, Hilm an. 1981. Huk um Ket at anegaraan Adat . Bandung: Penerbit Alum ni. Hadiw ardoyo, Purw a. 1990. Perkaw inan Menurut I slam dan Kat olik. Yogy ak art a: Penerbit Kanisius. Harahap, Basyral Ham idy , Siahaan, Hot m an M. 1987. Orient asi Nilai- Nilai Buday a Bat ak. Jakart a: Sanggar Willem I skandar.

Harahap, H.M.D. 1986. Adat I st iadat Tapanuli Selat an. Jak art a: Grafindo Ut am a. Harahap, Yahy a. 1975. Huk um Perkaw inan Nasional. Medan: Penerbit C.V. Zahir

Traiding Co. Hut auruk , Edw ard B. 1996. Adat Bat ak : Tinj auan Dari Segi I m an Krist en Dan Firm an Allah. Tarut ung ( Unt uk Kalangan Sendiri) . Hut auruk , M. 1987. Sej arah Ringk as Tapanuli: Suk u Bat ak . Jak art a: Penerbit Erlangga. Kart ono, Kart ini. 1983. Pat ologi Sosial Jilid 1. Jakart a: CV. Radj aw ali Pers. Kipp, Rit a Sm it h. 1976. The I deology Kinship I n Karo Bat ak Rit ual. Universit y of

Pit t sburg. Koent j araningrat . 1974. Kebuday aan Ment alit et dan Pem bangunan. Jak art a: PT. Gram edia. Koent j araningrat . 1995. Pok ok - Pok ok Ant ropologi Sosial. Jak art a: Dian Rak y at . Koesnoe, Moh. 1992. Adat Sebagai Suat u Model Huk um I . Bandung: Penerbit CV.

Mandar Maj u. Koesnoe, Moh. 1979. Cat at an- Cat at an Terhadap Huk um Adat Dew asa I ni. Surabay a: Airlangga Universit y Press. Laeyendecker, L. 1991. Tat a, Perubahan, Dan Ket im pangan Suat u Pengant ar Sej arah Sosiologi. Jak art a: PT. Gram edia Pust ak a Ut am a. Lem baga Alk it ab I ndonesia. Alk it ab Lim beng, Yulianus. 1995. Perpola & Merga Silim a. Medan: Penerbit Ulih Saber. Lingga, T.A. 1962. Pok ok - Pok ok Pik iran Tent ang Hak Waris Dalam Masyarak at Karo.

Makalah Sem inar Hak Waris Karo. Kabanj ahe. Lubis, Moh. Arbain. 1993. Sej arah Marga- Marga Asli Di Tanah Mandailing. Medan. Manalu, I sm ail. TT. Mengenal Bat ak. Medan: CV. Kiara. Mannheim , Karl. 1986. Sosiologi Sist em at is. Jakart a: Bina Aksara. Meurax a, Dada. 1973. Sej arah Kebuday aan Suk u- Suk u Di Sum at era Ut ara. Medan:

Penerbit Sast eraw an. Moain, Am at Juhari. 1989. Sist em Panggilan Dalam Bahasa Melay u. Kuala Lum pur: Dew an Bahasa dan Pust aka Kem ent rian Pendidikan Malaysia. Moain, Am at Juhari. 1990. Kepecay aan Orang Melay u Berhubung Dengan Pert anian. Kuala Lum pur: Dew an Bahasa dan Pust aka Kem ent rian Pendidikan Malaysia.

Muham m ad, Bushar. 1988. Asas- Asas Huk um - Huk um Adat Suat u Pengant ar. Jak art a: PT. Pradny a Param it a. Napit upulu, O.L. 1972. Perang Bat ak Perang Sisingam angaradj a. Jak art a: Yay asan Pahlaw an Nasional Sisingam angaradj a. Neum ann, J.H. 1972. Sebuah Sum bangan: Sej arah Bat ak Karo. Jak art a: Bharat a. Noer, Deliar. 1983. I deologi Polit ik dan Pem bangunan. Jak art a: Yay asan

Perkhidm at an. Nurdin, Fadhil M. 1990. Pengant ar St udi Kesej aht eraan Sosial. Bandung: Penerbit Angk asa. Panit ia Kongres Kebuday aan Karo. 1998. Adat Nggeloh Teroh Deleng Dan Singalor Lau. Medan. Panit ia Kongres Kebuday aan Karo. 1998. Adat Nggeloh Karo Dusun. Medan. Panit ia Kongres Kebuday aan Karo. 1998. Adat Nggeloh Karo Tim ur. Medan.

Pasaribu, Rudolf. TT. Agam a Suk u dan Bat ak ologi. Medan: Piet er. Pekan, R. Tarigan. TT. Kam us Karo- I ndonesia I ndonesia- Karo. Medan: Penebit Ulih Saber.

Prinst , Darw an- Darw in. 1986. Sej arah dan Kebuday aan Karo. Bandung: Yiram a. Prinst , Darw an. 1996. Adat Karo. Medan: Kongres Kebuday aan Karo. Pudj a, G., Sidhart a, Tj okorda Rai. MANAWA DHARMA¢ASTRA.

Put ra, Heddy Shri Ahim sa. 1996. Jodoh Orang Bat ak Karo: Dit ent uk an At au Tidak . Dalam Masy arak at I ndonesia, Maj alah I lm u- I lm u Sosial I ndonesia, Agust us, Jilid XI I I , No. 2. LI PI - Jakart a.

Put ro, Brahm a. 1981. Karo Dari Jam an Ke Jam an I . Medan: Yay asan Massa. Redfield, Robert . 1985. Masyarak at Pet ani dan Kebuday aan. Jak art a: CV. Radj aw ali. Rit zer, George. 1992. Sosiologi I lm u Penget ahuan Berparadigm a Ganda. Jak art a:

Raj aw ali Pers. Roucek, J.S. 1987. Pengendalian Sosial ( Terj em ahan Soerj ono Soekant o & Heri Tj andrasari) . Jak art a: Raj aw ali Press. Sadli, Saparinah. 1977. Persepsi Sosial Mengenai Perilak u Meny im pang. Jak art a: Penerbit Bulan Bint ang. Sanderson, St ephen K. 1995. Sosiologi Mak ro ( t erj em ahan Farid Waj idi dan S. Menno) . Jak art a: PT. Radj aw ali Pers. Saragih, Dj aren, Sam osir, Dj ism an, Sem biring, Dj aj a. 1980. Huk um Perkaw inan Adat Bat ak. Bandung: Penerbit Tarsit o. Sebay ang, R.K. 1986. Sej arah Sebay ang Mergana. Medan. Sedy aw at i, Edi. 1996. Kebuday aan dan Pem bangunan. Denpasar: UNUD. Siahaan, Hot m an M. 1979. Persekut uan Agam a dan Buday a Orang Bat ak Toba:

Kasus HKBP. Jakart a: Prism a, Februari. Siahaan, Nalom . TT. Adat Dalihan Na Tolu. Medan: Toba Grafina. Siahaan, Tam bun. 1982. Prinsip Dalihan- Na- Tolu dan Got ong Roy ong Pada

Masy arak at Bat ak - Toba, dalam Koent j araningrat , ( peny unt ing) . Masalah- Masalah Pem bangunan. Bunga Ram pai Ant ropologi Terapan. Jak art a: LP3ES.

Sihaloho, Linus, dk k . 1983. Aspek Geografi Buday a Wilay ah Pem bangunan Sum at era Ut ara. Jak art a: Depdik bud. Sim anj unt ak , BA. 1976. Moderenisasi Bat ak dan Perobahan- Perobahan Sosial. Gem a Ant ropologi No. 3 Thn 11, Agust us. Singarim bun, M. 1975. Kinship, Descent and am ong t he Karo Bat ak . Berkeley: Universit y of California Press. Singarim bun, Masri. 1960. Seribu Perum pam an Karo. Medan: Ulih Saber. Singarim bun, Masri. 1962. Hak Waris Dalam St ruk t ur Masyarak at Karo. Mak alah

Sem inar Hak Waris Karo. Kabanj ahe. Singarim bun, Masri. 1976. Sanggam a Terput us dan Pant ang Berkala Secara Tradisional di Karo dan Jaw a. Berit a Ant ropologi No. 29 Tahun VI I I . Sirt ha, I Ny om an. 1996. Sist em Pengendalian Sosial Dalam Masyarak at . Mak alah disam paik an dalam Ceram ah Program Pram agist er ( S2) FS. Uday ana Denpasar.

Sit epu, Buj ur. TT. Taneh Karo Sim alem Ras Pij er Podi Karo. Medan. Sit um orang, Sit or. 1983. Asosiasi Klen Bat ak Toba di Jak art a, Buk an Marga t api lahir

dari Tradisi Berm arga. Jak art a: Prism a, Sept em ber. Sj ahrir, Kart ini. 1983. Asosiasi Klen Orang Bat ak Toba di Jak art a. Jak art a: Prism a, Januari. Sj ahrir, Kart ini. 1984. Tradisi Berm arga: Sik ap Det erm inist is Biologis?. Jak art a: Prism a, Januari. Soekant o, Soerj ono, & Heri Tj andrasari. 1987. J.S. Roucek Pengendalian Sosial. Jakart a: Raj aw ali Press. Soekant o, Soerj ono, & R. Ot j e Salm an, ( peny unt ing) . 1988. Ant ropologi Huk um ,

dalam Disiplin Hukum dan Disiplin Sosial. Jakart a: Raj aw ali

Soekant o, Soerj ono, 1987. Sosiologi Suat u Pengant ar. Jak art a: Raj aw ali. Soekant o, Soerj ono, TT. Mem perk enalkan Sosiologi. Jak art a: CV. Radj aw ali. Soekant o, Soerj ono. 1996. Sosiologi Suat u Pengant ar. Jak art a: PT. Raj agrafindo

Persada.

Soem ardj an, Selo dan Soem ardi, Soelaem an. TT, Set angk ai Bunga Sosiologi. Jak art a: Lem baga Penerbit Fak ult as Ekonom i Universit as I ndonesia. Suast haw a, I Made Dharm ay udha., Kot i çant ika, I Way an. 1994. Filsafat Adat Bali. Denpasar: Upada Sast ra. Sum arnonugroho, T. 1984. Sist em I nt ervensi Kesej aht eraan Sosial. Yogy ak art a: Penerbit PT. Hanindit a. Suseno, Franz Magnis. 1989. Ram pak Relat iv ism e Kebuday aan. Mak alah y ang disaj ikan dalam diskusi Senat Mahasisw a Fak. Sast r a UGM, 6- 7 Novem ber.

Suy ot o, ED. 1994. Post m oderenism e Dan Masa Depan Peradapan. Yogy ak art a: Adit y a Media Sy ani, Abdul. 1987. Sosiologi Kelom pok Dan Masalah Sosial. Jak art a: Faj ar Agung. Sy nult a Er, TT. Surat Uk at . Medan: Ulam in Kisat . Tam bun, P. 1952. Adat I st idat Karo. Dj ak art a: Balai Pust ak a. Tanek o, Solem an B. 1987. Huk um Adat . Bandung: Eresco. Tanek o, Solem an B. 1994. Sist em Sosial I ndonesia. Jak art a: CV. Faj ar Agung. Tarigan, Henry Gunt ur. 1985. Prinsip- Prinsip Dasar Sast ra. Bandung: Penerbit

Angk asa. Tarigan, Henry Gunt ur, 1994. Ant usen Bilangen I bas Kalak Karo. Bandung: FPBS. Tarigan, Ny. L. 1962. Wanit a Karo Merasa Lega Tapi.... Makalah Sem inar Hak Waris

Karo. Kabanj ahe. Tarigan, Sarj ani ( ed) . 1986. Bunga Ram pai Sem inar Kebuday aan Karo Dan Kehidupan Masa Kini. Medan. v an Baal, J. 1987. Sej arah dan Pert um buhan Teori Ant ropologi Buday a. Jak art a: PT. Gram edia. v an Vollenhov en, C. 1981. Orient asi Dalam Huk um Adat I ndonesia. Jak art a: Penerbit Dj am bat an dan Lem baga I lm u Penget ahuan I ndonesia. Vem briart o, St . 1984. Pat hologi Sosial. Yogy ak art a: Yay asan Pendidikan " PARAMI TA" . Verkuyl, J. 1989. Et ika Krist en- Kebudayaan. Jakart a: BPK Gunung Mulia. Widny ana, I Made. 1993. Kapit a Selek t a Huk um Pidana Adat . Bandung: Eresco. Wirat ej a, Anak Agung Bagus. 1985. Prinsip Lik a Telo Dalam Sist em Pengerahan

Tenaga Sebagai Pengungk apan Solidarit as Sosial Pada Masy arak at Lam aholot . ( Sk ripsi) . Fak ult as Sast ra Universit as Uday ana Denpasar.

Yunus, Ahm ad. Maria, Sit i, Pelaw i, Kencana S. dan Gurning, Elizabet h T. 1994/ 1995. Mak na Rebu Dalam Kehidupan Kek erabat an Orang Bat ak Karo. Jak art a: DI KTI .

Zam roni. 1992. Pengant ar Pengem bangan Teori Sosial. Jak art a: Tiara Wacana. Zubairie, A. 1985. Pelak sanaan Huk um Perkaw inan Cam puran Ant ara I slam &

Krist en. Pekalongan: Toko Buku Bahagia.

Maj alah/ Tabloit

Diak onia GBKP 1/ 1988, dan 2/ 1989. Gat ra, 9 Maret 1996. Kom pas, 7 Maret 1996. Piso Surit , Thn VI I / Jan- Feb 1978. Tabloit Sim ak a, Agust us 1985. Terlong, No. 27, Thn VI I , Agust us 1962.

I STI LAH - I STI LAH

Anak beru adalah k elom pok penerim a anak dara y ang dij adik anny a ist ri. Adapun orang- orang y ang m asuk k e dalam k elom pok anak beru adalah pengam bil gadis dari pihak ego, pihak pengam bil saudara perem puan ego, pihak pengam bil saudara perem puan kakek ego, pihak pengam bil saudara perem puan ay ah ego dari k ak ek dan pihak pengam bil anak perem puan ego, pihak pengam bil gadis dari saudara perem puan ego, pihak pengam bil gadis dari saudara perem puan ay ah ego, dan t urunan dari saudara perem puan ego, dan pihak pengam bil gadis dari saudara perem puan ego.

Arih- arih, bent uk m usy aw arah ant ara dua at au t iga orang at au lebih. Yang hadir hany alah orang- orang y ang berkepent ingan saj a. Misalny a orang t ua bila yang berm usyaw arah it u anaknya.

Aron adalah sat u kelom pok kerj a secara got ong royong yang sifat nya bergiliran di ladang at au saw ah y ang t erdapat di sebuah desa y ang para anggot any a sem ua t erdiri dari w anit a y ang t elah dew asa y ang dapat saling bek erj a sam a. Aron dipim pin oleh seorang w anit a y ang disebut nande aron ( I bu Aron) , dan dik aw al oleh seorang pria y ang disebut Bapa Aron. Fungsi Bapa Aron ini adalah m enj aga anggot a aron dari j ahilan pria- pria nakal. Jum lah kelom pok kerj a ini sebelas orang.

Bere- bere adalah ( 1) sem ua anak dari saudara perem puan ego, ( 2) k lan ibu y ang m elahirkan. Berkat Suk at Senuan, seorang pria m enik ahi anak perem puan dari puang k alim bubuny a ( k elom pok m ert ua dari m ert ua ego) . Beru Puhun adalah calon ist ri yang berasal dari klan keluarga ibu ( anak pam an kandung) . Beru art inya sam a dengan bint i. I ni m enunj ukkan kepada orang yang berj enis kelam in w anit a. Misalnya Yuniat i beru Gint ing, art inya Yuniat i anak dari k lan Gint ing.

Bibi, adalah sapaan unt u saudara perem puan ay ah, dan bisa j uga sapaan unt uk saudara perem puan ibu. Binuang, garis ket urunan yang dit arik berdasarkan subklan dari ibu kandung ayah ( nenek) , at au cara m engusut asal usul berdasarkan klan nenek dari pihak ibu kandung ayah.

Buah Hut a- Hut a, lihat pagar, bedany a, buah hut a- hut a ini lok asiny a di t engah kam pung. Bengk ila adalah ( 1) sapaan unt uk suam i dari saudara perem puan ay ah ego, ( 2) ay ah dan sem ua sem buy ak ay ah suam i.. Caburken Bulung adalah perkaw inan ant ara seorang pria dengan seorang w anit a yang keduanya m asih di baw ah um ur. Sifat perkaw inan ini hanyalah sim bolis. Adany a perkaw inan sepert i ini, disebabk an berbagai fak t or, m isalnya salah seorang dari m ereka sering sakit - sakit an. Perkaw inan sepert i ini t idak m ut lak dilanj ut kan set elah m ereka dew asa. I st ilah lain unt uk perkaw inan ini disebut m ukul- m ukul.

Caw ir Mert ua, m eninggal dunia disaat sem ua anak kandungnya t elah m enikah. Kem at ian sepert i ini, dianggap m ulia dan sangat dihargai. Acara pem ak am anny a disebut dengan ist ilah nurun disert ai dengan gendang ( t ari dan m usik) .

Daliken si t elu, ak t or y ang t iga y ang t erdiri dari k alim bubu ( pem beri dara) , anak beru ( penerim a dara) , dan senina/ sem buyak. Secara et im ologis daliken si t elu berart i " t ungk u y ang t iga" . daliken = bat u t ungk u, si = y ang, t elu

= t iga. Nam un ada pula y ang m engart ik anny a rak ut si t elu ( ik at an y ang t iga) , sangk ep nggeluh ( k elengk apan hidup) .

Em po, m enikah ( ist ilah unt uk pria) , unt uk w anit a lihat sereh. Engk o ( k au) , adalah bent uk sapaan y ang bernada k asar. Sapaan ini biasany a

dipergunakan unt uk m enyapa anak kandung sendiri, at au anak saudara y ang lain. Nam um dem ik ian, seorang pria t et ap t idak dibenarkan m eny apa engk o k epada seorang w anit a, bagaim anapun kasusnya. Nam un t erj adi sebaliknya, seorang w anit a boleh m enyapa engk o k epada seorang pria.

Erdem u Bay u, perkaw inan ant ara seorang pria dan w anit a y ang disebut rim pal y ait u perkaw inan ideal y ang dibenarkan oleh adat ist iadat . Art iny a si w anit a calon ist ri pihak pria adalah anak dari pihak anak k alim bubu, dan si pria calon suam i pihak w anit a berasal dari pihak anak Anak beru orang t uany a.

Gancih Abu adalah perkaw inan seorang pria dengan adik w anit a at au k ak ak w anit a dari ist rinya yang t elah m eninggal dunia. Tuj uan perkaw inan ini adalah unt uk m endidik anak kakak at au adiknya yang t elah m eninggal t ersebut . I st ilah lain adalah gant i t ikar.

Gint ing adalah salah sat u k lan dari lim a k lan y ang t erdapat di dalam m asy arak at Karo. Gint ing t erdiri dari Suk a, Babo, Sugihen, Aj art am bun, Jadibat a, Munt e, Manik, Tum angger, Rum ahberneh, Gurupat ih, Garam at a, Jaw ak , Seragih, Pase, Sinusinga, Siberas.

Guru, adalah orang y ang m em puny ai indra k eenam , fungsiny a selain sebagai " dokt er" j uga sebagai peram al dan duk un.

I m pal, adalah anak pam an adalah orang y ang dibenarkan adat unt uk dinik ahi oleh seorang pria m enurut adat Karo. Jinuj ung adalah m ahluk halus yang m engaw al diri seseorang. Kah- kah Bohan, belah bam bu, dium pam akan kepada seseorang yang m engadopsi

anak, m aka kasih sayang dan hak- hak yang diber ikan kepada anak hasil adopsi ini, harus sam a dengan kasih sayang dan hak- hak yang diberikan kepada anak kandungnya.

Kalim bubu adalah pihak kelom pok m er t ua ego, yang m asuk ke dalam kelom pok k alim bubu ini adalah ipar ego, m ert ua ego, m ert ua ay ah ego, m ert ua kakek ego, m er t ua kakek ayah ego, dan ayah m er t ua m er t ua kakek ego, pam an ist ri ego, pam an dari ibu ego, anak perem puan pam an ego ( pam an dari pihak ibu ego) at au anak perem puan dari saudara laki- laki ibu ego, t erm asuk suam i dari m ereka yang m enj adi ist ri m arga lain. Klasifikasi kalm bubu ini t erdiri dari kalim bubu dareh adalah pihak k elom pok y ang sesubk lan dengan pam an ego; k alim bubu i perdem ui adalah kelom pok pihak yang sesubklan dengan m ert ua ego. Bila t erj adi kem alangan di dalam keluarga ego, kalim bubu i perdem ui disebut j uga k alim bubu si erk im bang.

Kam , adalah sapaan y ang halus y ang art iny a k am u. Penggunaan k at a ini diperunak an bila seorang m eny apa w anit a, at au m ey apa orang t ua at au orang y ang dit uak an. Seorang pria harus m eny apa k am k epada sem ua w anit a yang dikenal sapanya, nam un w anit a t idak m ut lak m eny apa k epada set iap pria y ang dik enal sapany a dengan sebut an kam , - - - lihat engko.

Kam pah adalah cara m engusut asal usul berdasark an k lan dari k ak ek , ay ah k andung ay ah. Karo- Karo adalah salah sat u cabang dari lim a cabang k lan dalam m asy arak at Karo. Karo- Karo t erdiri dari Sinulingga, Kacaribu, Surbakt i, Purba, Ket aren,

Kaban, Sinuraya, Sit epu, Ulunj andi, Sekali, Sinukaban, Barus, Jung, Gurusinga, Sinuhadj i, Bukit , Sam ura, Torong, Sinubulan.

Kekelengen, kasih sayang yang t idak t er bat as. Kerj a at au k erj a- k erj a disebut j uga pest a. Pest a dalam m asy arak at Karo dibagi at as

t iga yait u kerj a singuda, pest a kecil, pest a ini dilakukan di rum ah, kerj a sint engah, pest a m enengah, pest a ini dilakukan di gedung at au balai um um dan k erj a sint ua pest a besar, pest a ini dilak uk an di gedung at au balai um um disert ai dengan acara m usik ( t ari dan nyanyi) .

Lakom an pernikahan. Disebut lakom an, k arena berbeda dengan pernikahan biasa. Lak om an adalah pernikahan y ang sek aligus disert ai dengan m engusut asal usul ket urunan calon ist ri dari silsilah kekerabat an yang ada di dalam lingkungan keluarga sendiri. Lakom an ini m encakup lakom an ngalihk en senina adalah pernikahan y ang dilak uk an seorang pria dengan seorang w anit a, karena saudara kandung pria t ersebut t idak m au m enikahi sang w anit a. Lakom an t iaken, adalah pernikahan seorang j anda dengan salah seorang pria y ang berasal dari saudara suam inya yang t elah m eninggal dunia. Lakom an ku nande adalah apabila kasus lakom an t iaken dan lakom an ngalihken senina t idak t erj adi, m ak a dicari sam pai k epada anak y ait u anak k andung sem buy ak suam iny a, at aupun anak saudara lain ibu suam iny a, lakom an m indo lacina ku nini adalah bila kasus lakom an t iaken, lakom an ngalihken senina dan lakom an ku nande t erj adi, m aka dicari at au dit elusuri asal calon pengant in sam pai k epada k alim bubu k ak ek .

Merga si Lim a, y ang dim ak sud dengan m erga si lim a adalah Sem biring, Tarigan, Perangin- angin, Karo- Karo dan Gint ing. Merkat Sinuan. Seorang pria yang m enikahi put ri puang kalim bubunya. Berdasarkan adat , pernikahan sepert i ini sebenarny a t idak dapat dibenarkan, t et api karena pert im bangan lain m isalnya unt uk m em pererat hubungan persaudaraan, m eny am bung k et urunan, dapat dibenarkan.

Mindo Lacina adalah perkaw inan seorang lelak i dengan j anda k ak ek ny a. Perkaw inan ini dapat dibenarkan k arena k edua belah pihak m asih dibenarkan m enurut adat .

Mindo Nakan ( m int a nasi) adalah ist ilah yang dipergunakan unt uk seorang pria yang m engaw ini ibu t irinya. Perkaw inan ini dilakukan karena ayahnya t elah m eninggal dunia, sebagai gant i ayahnya, m aka si anak m enggant ikan ay ahny a.

Nabei. Huk um an nabei diberik an k epada seseorang at au sek elom pok orang k arena orang at au k elom pok t ersebut , t elah m em buat t ersinggung pihak k alim bubuny a. Nabei art iny a m em bay ar ut ang. Biasany a y ang m enerim a pem bay aran ut ang ini adalah pihak Kalim bubu. t erj adiny a nabei, m isalnya karena m engibuli kalim bubu, sehingga pihak kalim bubu m erasar t ersinggung, m aka unt uk m enghilangkan k et ersinggungan t ersebut pihak k alim bubu bisany a m ensy arat k an harus m engadak an nabei, agar perilak u y ang salah t adi dapat dim aafk an.

Nangkih, ist ilah unt uk kaw in lari Ngubah t ut ur m engubah sapaan. Misalny a, bila selam a ini disapa dengan t ant e,

k arena t elah t erj adi pernikahan, sapaan t ersebut , harus dirubah m enj adi bengk ila ( m ert ua lak i dari) , dan t idak dibenarkan lagi saling m eny apa ( rebu) . Dem ik ian j uga t erhadap m ert ua dari pihak w anit a, k alau selam a ini si pria m eny apa k ak ek / nenek , t erhadap ay ah dan ibu kandung ist rinya, m aka sej ak t erj adi pernikahan t ersebut , sapaan it u k arena t elah t erj adi pernikahan, sapaan t ersebut , harus dirubah m enj adi bengk ila ( m ert ua lak i dari) , dan t idak dibenarkan lagi saling m eny apa ( rebu) . Dem ik ian j uga t erhadap m ert ua dari pihak w anit a, k alau selam a ini si pria m eny apa k ak ek / nenek , t erhadap ay ah dan ibu kandung ist rinya, m aka sej ak t erj adi pernikahan t ersebut , sapaan it u

Nj ay o adalah perkaw inan y ang t idak num pang di rum ah salah seorang dari orang t ua m erek a, perkaw inan k esilang ras orang t ua adalah perkaw inan y ang num pang di rum ah orang t ua dari pihak lak i- lak i, dan perkaw inan k ek ela perkaw inan y ang num pang di rum ah orang t ua pihak w anit a.

Nuranj ang, ist ilah ini dipergunakan kepada seseorang yang m endahului kakak at au abang ny a k e j enj ang perkaw inan. Pagar adalah roh nenek m oyang yang m enj adi pelindung keluarga. Pagar ini m erupakan pem uj aan penduduk kam pung sebagai pengorm at an kepada arw ah leluhur. Let ak pagar ini um um nya di sekeliling kam pung.

Perkem pun adalah cara m engusut asal usul berdasarkan klan nenek, dari pihak ibu kandung ibu. Perangin- Angin, adalah salah sat u cabang dari lim a cabang k lan dalam m asy arak at Karo. Perangin- angin ini t erdiri dari Sukat endel, Sebayang, Pincaw an, Sinurat , Singarim bun, Kacinam bun, Bangun, Pinem , Laksa, Kut abuluh, Jinabun, Jam bor Beringin, Nam oaj i, Mano, Perbesi, Ulunj andi, Penggarun, Uw ir, Keliat , Tanj ong, Benj erang.

Perm ain, adalah sapaan unt uk m enant u. Pet ut urken perkenalan at au disebut j uga em as perdem uk en y ait u apabila seorang

pria at au w anit a Karo m enikah bukan dengan orang yang t elah m em punyai hubungan persaudaraan dengannya. Hubungan persaudaraan t erj adi, j ust ru karena t elah t erj adi perkaw inan.

Porporsage salah sat u bent uk perdam aian y ang ada di dalam adat Karo. Rakut sit elu, lihat Daliken Si Telu. Rebu adalah pant ang berbicara k epada m ert ua at au ipar y ang berlainan j enis dengan

ego m enurut adat Karo. Rim pal lihat im pal Runggu adalah bent uk m usy aw arah besar k eluarga. Sem ua unsur y ang t erkait harus

hadir. Biasany a y ang dim usy aw arahk an adalah m asalah suk a dan duk a y ang berkait an dengan k eluarga. Misalny a m elak sanak an acara pest a perkaw inan, at au acara k em at ian dan sebagainy a.

Sangkep nggeluh, lihat Daliken Si Telu. Sek ak u, k elom pok perant ara at au pihak y ang berfungsi sebagai penj am in di dalam

pem bicaraan acara- acara adat . Sem biring adalah salah sat u cabang dari lim a cabang k lan dalam m asy arak at Karo. Sem biring ini t erdiri dari sub- sub cabang lagi yait u Kem baren, Sinulaki, Keloko, Pandia, Gurukinayan, Brahm ana, Meliala, Depari, Pelaw i, Maha, Sinupayung, Colia, Pandebayang, Tekang, Muham , Busok, Sinukaban, Keling, Bunuaj i, Sinukapar.

Sem buy ak , y ang m asuk k e dalam k elom pok sem buy ak adalah orang- orang y ang sesubklan. Senina yang m asuk ke dalam kelom pok senina adalah orang- orang yang seklan dan at au yang sepengam bilan dengan ego.

Seray an, got ong roy ong y ang dilak uk an oleh m uda- m udi di dalam sebuah acara y ang berhubungan dengan pelak sanaan adat ist iadat , t anpa m engharapkan im balan m at eri.

Sereh, m enikah ( ist ilah unt uk w anit a) , unt uk pria lihat em po. Serbangen adalah sej enis alat t akar at au ukur yang dipergunakan unt uk m enukar

besar, uang dan sebagainy a. Sat u Serbangen sam a dengan: ( a) 12 t ahil at au sam a dengan 120 lem bar uang logam ( b) 120 t um ba beras besar, uang dan sebagainy a. Sat u Serbangen sam a dengan: ( a) 12 t ahil at au sam a dengan 120 lem bar uang logam ( b) 120 t um ba beras

Silan adalah suat u kepercayaan yang m enganggap pohon- pohon kayu yang besar at au bat u y ang besar dianggap ada Singum ban. Perkaw inan ant ara pria dengan seorang w anit a, y ang k eduany a berst at us saudara sepupu t et api dibenarkan adat ist iadat unt uk m enik ah rim pal.

Sirang, perceraian. Sit unggah- t unggahen adalah bent uk perdam aian dengan saling m enyulangkan lalu

sim alem - m alem ( m inum an/ air perdam aian) . Soler adalah m engusut asal usul berdasark an k lan k ak ek dari ay ah k andung ibu. Suk ut , k eluarga t erdekat . Sum bang art iny a t idak pada t em pat ny a, at au t idak sesuai dengan k eduduk anny a

at au t idak seharusny a. I ni m encak up bidang pek erj aan, cara berpakaian, cara berj alan, pernikahan, cara duduk, cara m enari, cara m em andang, cara m ak an, cara t idur, pem ik iran, bila m andi di t em pat - t em pat um um m isalnya sungai, dan cara berbicara, m ulai m im ik dan nada.

Tarigan adalah salah sat u cabang dari lim a cabang k lan dalam m asy arak at Karo. Tarigan t erdiri dari Sibero, Tua, Gersang, Silangit , Tam bak, Gerneng, Gana- gana, Japang, Tam bun, Bondong, Pekan, Purba, Tegur.

Tongat sapaan unt uk anak lak i- lak i Turang, saudara w anit a bagi pria, dan at au saudara pria bagi w anit a. Er- - k u,

berbesan. Tut ur, j enj ang sapaan. Jenj ang sapaan ini m encak up Tut ur m eganj ang ( sapaan t inggi, m isalny a nenek / k ak ek , ibu/ bapak , pam an/ t ant e) , Tut ur Tengah ( sapaan m enengah m isalny a abang/ k ak ak , adik) , dan Tut ur Met eruh ( sapaan rendah, m isalny a cucu) .

Ukum en, hukum an. Dahulu, sebelum I ndonesia Merdeka hukum an ini m encakup ukum en denda, hukum an denda, ukum en i peridi i t iga, hukum an dim andikan di depan um um , Ukum en m at e, hukum an m at i.