Dari uraian tersebut maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Stres
kerja berpengaruh
negatif terhadap
kinerja perawat
2.2.2 Keterkaitan antara Variabel Kepuasan Kerja dengan Kinerja
Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang
menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima Robbins,2003. Supaya organisasi
berfungsi secara efektif, karyawan harus memberikan kontribusi spontan dan perilaku inovatif yang berada di luar tugas formalnya. Oleh sebab itu para karyawan harus
dibujuk atau dipikat agar bertahan di dalam organisasi. Agar karyawan mau bertahan dan tetap bekerja dengan baik, organisasi atau perusahaan tentunya harus
memperhatikan kebutuhan mereka. Kebutuhan para karyawan bukan hanya terkait dengan gaji, tetapi juga
bagaimana perasaan mereka dengan lingkungan kerja hubungan dengan rekan kerja atau dengan pekerjaan. Handoko 2008 menyatakan bahwa karyawan yang
mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran yang lebih baik, serta berprestasi kerja lebih baik daripada karyawan yang tidak
memperoleh kepuasan kerja. Menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shahu
dan Gole 2008, dalam Nicko Permana 2006 yaitu kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja.
Dari uraian diatas tersebut maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perawat 2.2.3 Keterkaitan antara Variabel Lingkungan Kerja dengan Kinerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses
produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut.
Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan
akhirnya kinerja organisasi juga akan mengalami penurunan. Lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan
kerja yang mengikat pekerja dengan lingkungannya. Lingkungan kerja yang baik yaitu apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan
nyaman. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja serta waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang
efisien. Nitisemito 2000 mendefinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Menurut Sedarmayati 2009, lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap pegawai dimana hal tersebut berhubungan
dengan terjadinya perubahan-perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam pekerjaannya atau dalam keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh
organisasi yang mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan kelelahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nicko Permana 2010
menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aritonang 2007 yang
menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dari uraian diatas tersebut maka hipotesis yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perawat 2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan “Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Perawat”
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shahu dan Gole 2008 menunjukan stres kerja berpengaruh negatif yaitu sebesar -0,3774 terhadap kinerja, sedangkan
kepuasan kerja berpengaruh positif sebesar 0,2599 terhadap kinerja. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Kazmi, dkk 2008 mendukung hasil penelitian Shahu dan Gole, yaitu stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan Devi
2009 menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shahu dan Gole 2008 yaitu
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nicko Permana 2006 menunjukan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aritonang 2007 yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis