Penyedia untuk
nilai diatas
Rp10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah setelah mendapat usulan dari Pokja ULP, dengan
ketentuan: a.
usulan penetapan pemenang penyedia ditembuskan kepada PPK dan APIP KLDI
yang bersangkutan; dan b.
apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP, maka PA memerintahkan Pokja ULP
untuk mengevaluasi ulang atau mengundang peserta lain.]
24.2 Penetapan pemenang penyedia harus memuat: a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat pemenang penyedia serta total penawaran biaya atau total penawaran
biaya terkoreksi; c. total biaya hasil negosiasi;
d. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; dan e. hasil evaluasi penawaran.
24.3 Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang penyedia adalah:
a. Dokumen Pemilihan
beserta adendum
apabila ada; b. BAHPL; dan
c. Dokumen Penawaran.
25.
Pengumuman Pemenang
Penyedia Pokja ULP mengumumkan pemenang penyedia di
website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-
kurangnya memuat: a. nama paket pekerjaan dan pagu anggaran serta
nilai total HPS ; b. nama dan alamat penyedia;
c. besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; d. hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; f. Hasil evaluasi.
G. Penunjukan Penyedia Barang Jasa
26. Penunjukan
Penyedia Barang Jasa
26.1 Pokja ULP menyampaikan BAHPL kepada PPK
sebagai dasar
untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia BarangJasa SPPBJ.
26.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan penyedia pada formulir isian kualifikasi masih
berlaku. 26.3 Penyedia yang
ditunjuk wajib menerima
keputusan tersebut, dengan ketentuan:
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metoda Penunjukan Langsung bukan untuk penanganan darurat dengan Prakualifikasi
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja ULP, maka yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja ULP, maka yang bersangkutan dimasukkan dalam Daftar
Hitam; atau c. yang bersangkutan boleh tidak bersedia
ditunjuk dengan tidak dikenakan sanksi apabila masa penawarannya sudah tidak
berlaku. 26.4 Apabila penyedia yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka PA memerintahkan Pokja ULP untuk
mengundang peserta lain. 26.5 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 dua
hari kerja setelah Pengumuman Penetapan Pemenang Penyedia.
26.6 Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan tanpa lampiran surat perjanjian sekurang-
kurangnya kepada unit pengawasan internal. 26.7 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ
karena tidak
sependapat atas
penetapan penyedia, maka diberitahukan kepada PAKPA
untuk diputuskan dengan ketentuan: a. apabila PAKPA sependapat dengan PPK,
dilakukan evaluasi ulang atau mengundang peserta lain; atau
b. apabila PAKPA sependapat dengan Pokja
ULP, PAKPA
memutuskan penetapan
penyedia oleh Pokja ULP bersifat final, dan
PAKPA memerintahkan
PPK untuk
mengeluarkan SPPBJ.
27. Kerahasiaan
Proses Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Hasil Penunjukan Langsung dibuat oleh Pokja
ULP bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman penyedia.
I.Penandatanganan Kontrak
28. Penandatangan
an Kontrak 28.1 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib
memeriksa apakah pernyataan dalam Dokumen Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut sudah tidak dipenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan. 28.2 Penandatanganan
Kontrak dilakukan paling
lambat 14 empat belas hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ.
28.3 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang melewati batas
tahun anggaran.
28.4 Perubahan waktu
pelaksanaan pekerjaan
dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
28.5 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
28.6 Menetapkan urutan
hirarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian; b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta rincian penawaran
biaya; d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak; f. Kerangka Acuan Kerja;
g. gambar-gambar; h. dokumen lainnya, seperti : SPPBJ, Berita Acara
Hasil Penunjukan Langsung. 28.7 Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu: a. sekurang-kurangnya 2 dua Kontrak asli,
terdiri dari: 1 Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2 Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK. b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi
materai, apabila diperlukan. 28.8
[Penandatanganan Kontrak
yang kompleks
danatau bernilai di atas Rp 100.000.000.000,00 seratus
miliar rupiah
dilakukan setelah