Kajian Lumbung Karbon dan Nitrogen Labil Pada Lahan Alang-alang (Imperata cylindraca) di Tanah Ultisol

KAjJEAN LUIW'BUNG KAIWON DAN NITROGEN LABEL
PADA L A W N ALANG-ALANG (Inoparuta cylindriea)
DI TANAB ULTSSOL

PROGRAM PASCASARJANA
XNSTITUT P E R T A W BOGOR
2002

Renrie Buchrrri. Kajian Lmbung h r b o n dm Nitragen Labil pada i x h n
AIang-alang (Irnperadu cylidricu) di Tam& Ultisol. Di bawah bimbingan M sri
Smreai %bag& Ketua, Cwep Kusmolna dan En P. Handayani sebgai Anggota.
PeneIitian ini bertujwn untuk mengkaji perubahan lumbung C dan N labiL
Penelitian ini dilaksanabn sejak bdan Agustus 2UUQ sampai bulan mei 2001 pda
fahan Ahg-aIang di Desa Dusun Baru, Kecamatan Talang Ernpat, Kabupaten
Bengkulu Utara, Provinsi Bengkufu. Semgkaian p e r c o b telah dilakukan unbk
mempelajari sifat-sifat tanah pada IAlmg-alang pada berbagai umur dan hutan
sekunder. Percobam pertama dilakukan untuk mengevrtIuasi sifat fisik, kimia &n
biologi pada l&an alang-alaxlg dan hutan sekmder sbagai ekasistem pembanding.
Percabaan kedm dilakukan gma mempelajari penganrh kebakaran, pengolahm
tanah, dm aplilrasi hcrbisida terhadap Iumbung C clan N labil tanah. Dan studi
ketiga rnengkaji pengamh prnkrian bahan organik terhadap !urnbung C dm N serh

pruduksi jagung. Hasil penelitian rnenunjukkm bahwa umur lahan Alang-alang
beqxngaruh terhadap sifat fisik, kimia dan biologi serla tumbung C &an N Iabil.
Pcmbakaran meningkafkan C-argmik, Pa-total, Ca,Mg,dan Iumbung C dan N fabil.
Pengolahan tanah (olah tanah vs tanpa olah tanah) tidak berpengaruh nyata tcrhadap
lumbung C dan N labil, namun s e c m rata-rata lumbung C tSan N Iabil lebih tinggi
pa& perlakuan tanpa olrth tanah d i b a n d i q h olah tanah konvcnsianal. Perlakum
Glifusat tidak bepengamh nyata terhadap Iwnbmg C dan N Iztbil, namun pemberian
W a n orgmik meningkatkan fumbung C dm N tabil dan produksi jagung. Dari
penelitian ini diperofeh bahwa lahan dang-alang me1epaskan karbon dioksida (CU2)
tiga kali 1&ih b m dibmdinghn hutan sekunder.

ABSTRACT
Henrie BucLari . Study of hbile Soil Carbon and Nitrogen Pools Under
Afang-almg (Imperata cylindrica)Grassfand in Uftisol (Supervised by M. Sri Saemi
as a chairmain, Cecep h m a n a , and Iin P.Bwndayani as tsmebers).
The objective ofthis research was to determine tlre c h g e of labile soil C and N
pools in alrtng-alang gasslmd. The study was conducted during August 2000 till
may 200 't at Bengkulu Province Sumatra, A series exsperiment were performed ta
cbra&mizr:selected soil properties under different age of alang-alang p s l a n d and
secondary forest. First experimentwas conducted to evaluate soil physical, chemical

and biological properties under alang-atang gmsiantf and secondary forest. The
second expriment was to study the e f k t of burning, soif cultivation and herbicide
application an labile mil C and N pols. The Third study was to determine the effect
of organic matter input on labile sail C and N pools and cam production under pot
experiment. The result show that the age of alang-slang grassland influenced the
quantity of soif physical, chemical and biologicat propties as welf as tabik soil C
and N pols. Burning temporarily increased soil organic C, N-total, Ca,Mg, and
labik C-N pools. Sail cultivation, including tillage md no tillage had nu significantly
effect on labile soil C and N pols, but no tillage had relatively higher value of labile
soil C and N pools than conventional tillage. Glyphosate application had no
significantly increasd labile soil C and N pools as well as corn yiefd. This research
gave an implication that the surface of alang-ttfang grassland released three time more
carbon dioxide compared to smndary forest.

hrigan ini saya menyatakan bafiwa disertasi yang berjudui:
KAJTAN LUMBUNG KARBON DAN NITROGEN LAB& PADA
L A W ALANGALAETG (Imperafa cylindra'a'u) DI TANAH ULTXSOL

Adafah benar menrpkan hail Icarya saya sendiri dan belum pemah dipublikasikan.
Semua dab dan infumasi yang dipnakan Eelah dinyatakan secara jelas dan dapat

dipcritrsa kebenammya.

K A r n L m m G KARBQN DAN NXTRQGEN LABIL

PADA LAEAN A L A N G A M G (Imperata cyfindrica)
DI TANAH UZT'lSOL

Disertasi
Sebagai sstlah setu syamE untuk memgeroleh geXatr
Doirtor Pada
Program Studi ~ea~e1ola.oSumberdays Alam dso Lingkungan

PROGRAM PASCASAaJAlVA
IlrgSTSTUT PERTAMAN BQGOR
2002

: ICrtjian Lumbung ffirbaa dan Nitrogen Lab#
Pada Laha n Alang-a Xa ng (Impruru cyiindricu)

Judul


Di Tanah Ultisol

Nama Mahasiswa

: Henrie Buchari

NRP

: 98 5065

P r o w Studi

: Ilmu Pengelotaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Menyetujui

Prof. Dr. Xr. M.Sri Saeni. MS.
Ketw


Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana. MSc.

Dr. Ir. Iin 21. Handavani, MSc.
Anggota

hggob

Sumbxdaya Alam drrn Lingkun

'*

Prof. Dr. Ir. M.Sri Saeni. MS.

Penulis diIahirh di Kotaagung, Kabupaten Tmggamus Provinsi h p u r y y
pada tanggal 3 1 Jan&

1959 sebagai ansk p r h m a dari 10 bemudm dari ayah

Buehari Burhan dm bu Zainab.


Mengawali pendidikan di Madrasaah fitidayah Negeri Kotaagmg fulus tahun
1970; SMP Negeri Kohgung difanjutkan pada SMP Sukoharja, tuIus tahun 2973;

SMA Negeri I di Tanjung Karang Iulus tahun 1976; Fakultas Pertmian Universitas
Lampung lulus tahun 1983. Pa& tahun 1995 memulai studl, pa& pendidikan 5-2 di
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, pada Program Studi PengeloIstan

Sumkrdaya Alam dan Lingkungan, lulus tahun 1998. Pada tahun yang saxna
rnelanjutkan @a Program 5-3 di program studi yang m a . Sejak tahun 1985

hkeja sebagai staf penpjar pada Falnrltas Pertaxlian Univemitas Lampung sampai
sekarang.

Penulis menihh pada tabu f 985 dengaxr Madaria Ivonie, SH,,dikaruniai
satu putrst

d m dm putri, yaiht M.Rianda Putra ($51, Putri Inda Fawziza (1 11, dm

D m Inda Soraya (9).


Pertama-tama puji syukur kekhadirat Allah S .W.T atas rakhmat dm kanmimya,
sehingga penulis dayit itmenyelesaikan penelitian d m pnulisan Dise-i

ini.

Pada kesempatm ini penuIis menyapaikan rasa terimakasih kepada Prof. DR Ir M.
Sri Saeni, MS.,Prof. P)R Ir Cecep Kusmma, MSc., dm

DR Er Xin P. Hmdaymi,

MSc. yang telah berkenan membimbing penulis. Ucapm tcrirnakasih y m g tubs juga
dismpstikm kepada Alm. Bapak DR Ir H.M. Yahya Fakuara Ts., MSc. yang pada
awal perencanam penelitian hingga selesainya penelitian ini membimbing penulis
serta

memberikan saran bagi penyernpumaan penclitian ini, semoga ma1 baik kliau

diterima A11& SWT.

Penghargaan dm terimakasih discunpaikm juga kepada Direbur P r o g m

Y

Pascasaj ana (BPPS) Dirjen Pendidikan Tinggi atas Beasiswa yang diberilcan.

Bogor ymg teIah mernberikm kesempatan kepada penulis untuk rnenimba iImu.

Ucapan terimakasih jjuga disampaikan kepada Dekan F&ultas Pcrtanim, Ketua
Labratorium Elmu Trtnah, Ketua Lrtbaratorium Tekmlogi Pertanian, Ketua

Labraturium Falrultas P e t c d m , serta laboran pada Falcultas Pertanian Universitas
Benglculu, yang telah memberikan kesempatm penulis menggunakan failitas serh
membantu dalm kegiatan penelitian ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Yuliw Yanti mrtRasiswa Fakultas
Kehu-

Universitas Benglculu yang telah membantu s e a m tutus ddm kegiatm

analisis di 1~b.oratoriumsejak awal penelitian.


Terakhir Kepada ishiku Madaria Ivonie, SH,, dan a n a I r - a d h Rim, Putri, dan

Aya, tmirnakasih atas pngertian, domngan, dan daa yang tulus, tanpa wmua itu tak
mw&n pekerjw ymg meletdhn ini dqat diselesaib. Semoga idisan ini ber
manfaat.

Percabam 3. Pengad Pemkrian Bahan Organik T e r W p
Lumbung K a w n -Nitrogen I.,abil dan Produksi
Tanaman Jagung pada Lahan Almg-AIang
(Terbalrar vs Tak terbahr) .................................................

Telmh Sifat Fisik, Kimia, &n Biolagi Lahan Alang-alang ......................
Pengawh Tipe Lahan dm Wahu Sampling Terhadap Lumbung Karbon
dan Nitrogen Labi l ...................................................................................

Pengaruh Kebakaran Alang-aping Terhadap Lumbung K i o n dm
Nitrogen h b i l Serta Sifat Kirnia Tanah ..................................................

Pengaruh PetlgoIahan Tanah, Apl ikasi E,lerbisidaTerhadap Lumbung
Karban dm Nitrogen Labil Tanah ............................................................

Pengarufi Pemberim Bahan Organik Terhadap Lumbung Kafion dm
Nitrogen Labil dm hoduhi Tanaman Jagmg Pada k h a n
Alang-alang ( T e W r vs Tak Tehakm) ..................................................

T e l d Sifat Fisik, Kimia, dm Bialogi Tanah Lahan Alang-alang ...........

P a g m h T i p Lahan,dan Walctu Sampling Teddap Lumbung K a b n
dm Nitragen Labil ....................................................................................
Pengawh Kebakaran Alang-Afang Terhadap Lumbung Karborr dan
Nitrogen Labi1 d m Sifat Kirnia Tanah ......................................................

Pengulahan Tanah dm Aplikasi Hehisida Terhadap Lmbung
Carbon dan Nitrogen Labil Tanah .............................................................

Pen-

Luas lahan ahg-alang &lam s a t m tanah (tingkat.ordo)
( S u h d i ef ai., 1992) ................................................................... I I
Penyebaran l h n alang-slang di Indonesia
(Sumardiyonae6a~.,1993).............................................................I3

Sifat kimia tanah lahm alang-atang Kuamang Kuning
(Adiningsifx el ul., 1992) .................................... .......................... 14
Nutrisi yang diambil aleh alang-alang setiap pernotongan per
hektar (Soepdi, 1980).........:....................................................... 15

Perbandingan k k m p a unsur hara (a) pada vegebsi yang
segar, (b) yang dikernbalikiln ke tanah bentuk serasah per tahun

(kg G t h ) ..........................,....................................................... 16

Sifat kimia d m mihobiologi tailah setelah percobaan
berlangsung (Henrut dm Robertson, 1994) .................................. 23
Pen&anrh butaklor terhadap amonifikasi d e n p aplikasi t 00
ppm W - N dalam k n t u k urea d a t a tanah (suhu 30°C,
pH6.8)(ShukfadanMisXuq 1997) .............................................. 30

Pengaruh butaklor terhadap nitrifikasi pada aplikasi 100 mg
kg'amonium sulfate pada tanah (30' C, pH 6.8) (Shukla dan
Mishra, 1997) ................................................................................ 30
Penganth butaklor terhadap populasi rnikrobia dafam tanah
(270C)(Shukla dan Mishra, 1997) ................................................ 3 I

Organisme fanah pda sistem olah tanah jangka p j a n g
(Utomo, X 994) ............................................................................

34

Hal-

Tumbuhan alang-alang (1, cytindrica) (a) Perkembangbiakan
almg-almg s e m vegetatif dengan rimpang @) ......................

8

Penrbahan Sifat TrtnaR d m klim klikro Airibat Pembukaan
Hutan dan Pengusahaan Lahan yang Intensif pada Tanahtanah di Daerah Tropika (Lal, 1985) .......................................

25

Gambar 6.

Landsekap Penutupan hhm di bkasi Penelitian......................

39

Gam bar 9.

Keterkaitan antam Percobaan 1q 1b; 2a dan 2b (Percobam
Lapang), dan 3 (Percobam Rumah Kaca) ..................................

59

Gambar 2.
Gambar 3.

~~

Umur Aiang-almg
b b o t Isi (a); Porusitas
(b); Air Tersedia (c); Pori Draimse (d,~);dan Permeabilitas
( f ) T ~ p a d a K d a m a n 0 - 5 m d a n S - 1 5 c m........................

63

Gambar I 1.a. Penganxh umur alang-alang terhadap pH (a); C oxganik @I;.
N-total tanah (c);Ca (d); Mg (e);Kalium ( f ) tanafi pada
k e M m 0-5 cm, 5- 15 cm,dan 1 5-30cm ...............................

68

Gnmbar 1 X. .b. Pengamh umur alang-&ang terfiadap P tefsedia (g); KTK (h);
N&* (i); NU; 0);A1 (k); H (I) tanah pa& kedalaman 0-5 cm,
5-15~111,dantS-30~111
...............................................................

69

-bar

1Q.a. Pen&

T h l Lampiran 1.
TabelLampiran2.

Tabel Lampi ran 3.

Tabef Iamp i m 4b.
Tabel Lampiran 4c.

Tstbel Lampimi 4d.

T h l Lsutrpiran 4f.
Tabel Lmpi ran 4g.

Kriteria Penilaian M u n g a n Unsur Ham Tanah
(PPT, 1983)....................................................................

150

KritriaPe~1~an~dun~;anUnswHaradan
Kernasaman Tanah (TeamIPB, 2 979) .........................

150

Kadaf C clatl pJ &lam Biomass Alang-alang Usia 1,5,
dm XO tahun .................................................................

150

Rata-ra& Temperatur dm Curah bjan Saat Penelitian
Bubn Agwtus 2000 ...................... ........,.... ................

152

Rata-rats Tempratur dan Curah Mujan Saat Penditian

Bulan September 2UUQ ...........................................

153

Rata-rata Tempmtur dan Curah Efujan Saat Penelitian
Bulm O k t o k 2000 ................................... ,,................

154

Rah-mta Temperatur clan Cur& EIujan Saat Penelitian
BufanDesemkr 2000 ........................,...
.,. ..................

156

Rah-mta TempraEur dm Curah Hujan Swat Penelitian
BulanJanuari2001 ................................. .
.
...............

157

Tatbe1 Lampifan 6.

Analisis Sidik Ragm Pen@ Usin Alang-afang
...*.....*.. 158
d m Kedalaman terhadap Berat Isi ..............,.,
.

Tabel Lampiran 7.

Rata-rata Pen@
Usia Alang-alang dan Kedaiaman
....................
terkdap Purusitrts (%)...........*..............
.

158

Tabel Lampiran 3 8,

Adisis Sidik Ragam Pengmuh Usia Alang-aXmg
dm K d a m a r t terhlap Kalium .............,...,....,,..,,.. ,.

TakI Lampiran 39,

Ra&-r& Pe@
Usia Ahg-dmg dm Keddman
terhadap P Tefsedia (me/IUO g)....................................

Tabel Lampiran 40.

Analisis Sidik Ragam Pen&
Usia Alang-alang
dm K d l a m a n terhadztp P T e d i a ............................

Takl Lampiran 4 1.

Rata-mta Penpruh Usia Alang-slang dm Kedalaman
terhadap KTK (me/100 g) .............................................

Takl Lampiran 42.

Analisis Sidik Ragam Pengaruh Usia Alang-afang
..........
d m Kedaltman t e r h d p KTK ...................,
.
.

Tabel Lampiran 43.

Rata-rata Penganxh UFsia Afang-alang dan K d l a m a n
terhadap N&' (ppm). ....................... ......................,,..

Tabel Lampiran 44.

Analisis Sidik Ragam Penganrfi Usia Alang-alang
dan Khlarnan techadmp N H ~ "............................,......+

Tabel Lampiran 45.

Rata-rata Penganrh Usia Alang-alang dan Kedalaman
terhadap NO3*(ppm). .....................................................

Tab1 Lampixan 46.

Analisis Sidik Ragam Penganrh Usia Alang-alang
dan K&laman terhadap NU3' ......................... ,,..........

Tab& Lampiran 47.

Ma-mta Pengad Usia Alang-almg dm Kedalamm
terhadap Aluminium f me/100 g) ...................................

Tabel Lampiran 48,

Anafisis sidik mgam Penganrh Usia Alang-etlang
dan Kedalaman terhadap Aluminium ...........................

Takf Lampiran 49.

Rata-ra& Pen@
Usia Alang-almg dan Kedalman
texbdap Hidrogen (me/100 g)......................................

Tabel Lampiran 50.

Analisis Sidik Ragam Pen&
Usia Alang-dang
dm Kedalaman terhxiap KTK ......................................
Rah-rata PenUsia Mang-dang dan Kedalamztn
terhadap Total Mikroorganisrne gi' 1o7 Spk g ) ........

'

Analisis Sidik Ragam Penganrh Usia Afang-alang
dm Kedalaman terhadap Total Mi kroorgmisme gra'...

Rata-mta Pengad Usia Almg-alang dm K d m m
terfiada~~umlah~ h r gi
i (lo7spk g-lf ..................

Analisis sidik ragam Pen*
Usia Alang-dang
dan Kedalaman t e r h h p Jmlrtlr B a k r i gr+'.............

.

Rata-rata Pengmh Usia Nang-alang dm Kedalaman
terhadap Jumlah Fungi gr" (106 Spk g') ...................

Awlisis Sidik R
a
m Pengmh Usia Almg-ttlmg
d m Kedalaman terhdap Jumlah Fungi .......................
Rats-rats Pen@

Usia Axmg-almg dm Kedalaman
terhtdap Jumlah Mikatiza gf' Tanah ...........................
Analisis Sidik Ragam Pengruuh Usia AIang-alang
dan Kedalman terhadap Jumlah Bakteri ......................
Rata-rata Pengaruh tTsia AXang-alang terhadap Jumlah
Cwtcing (0- t 5 cm) Konversi ( I rn2) .............................

Rata-fata Pengaruh Usia Mang-alang Terhadap Berat
Serasah Alang-alang Basah (gr)Ukuran 50 x 50 cm2...
Rata-rata Pengaruh Usia Alang-aXmg terhadap
Rhizoma AIang-~~lang
BBasah (gr)0--20 crn Ukuran
50 x 50 em2 ............................. ..,..,.
............................
Rats-rats Pengmth Usia Almg-alang tahadap
Rhizama Mmg-aiang K h n g Oven (gr)U-20 cm
5 x 0 c .......................................................

hta-mta P e m T i p Lahan, W h dm
Kedalaman Sampling terhadap Respirasi Tm&
(mgC-CQ kg*'hr") ................... ,
.
.
,
................*.*.
Anaxisis Sidik Ragam Pengmh T i p khan, W*ak;tu
dan Kedalaman SampIing terhadap Respirasi Tanah....
bta-mta P e n g a d T i p hhan, Walrtu dan
Kedalaman Sampling terhadap &&on M&robi&
(mgkg-I hi1 )...................,..............*.......+...+*....
........
Analisis Sidik Ragam f e w T i p Lahan,Wak-tu
d m K&laman Sampling terhadap Carbon Mikrubial .

Tabel Lampiran 67. Rolb-mta Pengaruh Tipe Laban,W a h dm
Kedaimm Sampling terhmtdap N Milcrabid (mgkg)...
Tabel Lampiran 68.

Analisis Sidik Ragam Fengad T i p Larhan, Waktu
dan K e d a l m Sampling t e r h h p N Mihobid ..........

Tabel Lampiran 69.

Rata-rata P e n g a d T i p M a n , W h dm
Kdalaman Sampling terhadap N - NE& (ppm) ............

Tabel Lampiran 70.

A d isis Sidik Ragm P e n g a d T i p Lnhm, Waktu
dm Kedalaman Sampling terhdap N - M& ................

Tabel Lampiran 7 1.

Rab-rats P e n m T i p Lafian, Waktu dan
K&laman Sampling terhadap N - NU3 (ppm)..........;.

Tabef Lampiran 72.

Andisis Sidik Ragam fengaruh T i p Lahan, Waktu
dan Kedalaman Sampling terhadrsp N - NO3................

Tab1 Lampiran 73.

Rah-rats Pmgaruh Tipe Lahan, Waktu dm
Kdalaman Sampling terhadap C organik (96)..............

Tabel Lampiran 74.

Analisis Sidik R
a
m Pengar& Tipe M a n , Waktu
dan Kedalmm Sampling terfiadap C orgmik ..,,.,,.. ,..,.

Tabel Lampiran 75.

Rah-mta Pen@
Tipe M a n , Waktu dan
K&aman Srtmpfing terhadap N total (%). ..................

Tabel Lampiran 76.

Analisis Sidik Ragam Pengar& Tipe bhm, W h
d m K d d a m a n SmpIing terhadap N total ...................

Takl Lampifan 77. Rata-rata Pmganxfx T i p Ldm, Wdch cfian
Kedalamm Sampling terhadap C/N Ratio ....................

Tabel Lampiran 78. Anaiisis sidik rztgam Pengmh T i p L d m , Waktu
dan Keddaman Sampling terhadap CIN Ratio..............
T&l l n m p i m 79.
Tabel Lampiran 80.

Tabel Lampiran 81.

175

Adisis Sidik R a p Penganrh Kdmkarm Alangalang terkbp Respimi Tanah Penguk;uran 2 ..............

Analisis Sidik Ragam P e n g a d Kebihran Alangalang terhadap Respirasi Tanah Pengdamn 3 ..............

Analisis Sidik Ragam Pengamb Kebahan Alangalmg terhadap Respirasi Tanah Pengukuritn 4 ..............

Adisis Sidik Ragam Pengar& Kebakmm Alangafmg terhadap C mikrobial P
e 1 ....................
~

Arialisis Sidik h g m Pen@
K e b t b m Alang
dang t e r h d p C mihobid Pmgulnrran 2 ....................

Andisis Sidik Ragam Pen@
Kebatkaran AIangalang kxhadap C mihobid Pen@3 ....................

Adisis Sidik Ragam Pengarwh K e k k a m Alangalang terhadap C mihobid fenguk:uran 4 ...................

~

Takl Lampinin 97, Analisis Sidik Ragam Pengaruh Keb&amn Atangalmg terhadap N mihbial Pengthm 2 ...................
Tabel Lampiran 98.
Tabel Lampifan 99.

Analisis Sidik Ragam pen*
k e b a h m alangetlang terhadap N rnikmbial pengukuran 3 ....................

Takl Lampiran 100.

'I'abel Lam p i m 101. Analisis Sidik Ragam Penganrh K e b a k m Afangalang terhadap M miluobial Pengukursm 4 ....................
Tabel Lampiran 102.

Tabel Lampiran 103. Analisis Sidik Ragm Penganrh Kebakaran Alangaf ang terhadap N-N&' Pengukuran 1 ...........................
Tahl Lampixan 104.
Tabel Lampiran 105. Analisis Sidik Ragam Pengauh Kebakaran AXangalmg terhadap N-NE&-'-Pengdwm 2...........................

Tabel Lampiran 106.
Tabel Lampiran 107. Analisis Sidik Ragam Pengaruh K e b d a m Afangalang terhdap N-N&+ Pengdaran 3 ..................... .,

.

Tabel h p i r a n f 08.

Takf b p i r a n 109. Analisis Sidik Ragam Pen&
K e b a k m AlmgaIang terhadap N-$TI&' P e n g h m n 4...........................
Tabel Lampiran 110.

Taht Lampixan 1 11. Analisis Sidik Ragam PenKebakaran Almgdang krhadap N-NO3-Pengdmm X ...........................

186

Tabel Lampixan 139. Analisis sidik m&am Pengad K e b h m Alangdmg krhuhp JmI&Total B M
........................
Penguiruran 3 ( ~ f o n n a slogaritma).
i

Tabel Lampiran 140.

Pm&

KebAhg-4tlmg t a h d q
Jumlah Total B&ai Pengukuran 4 (lo6spk/gr) ..........
bb-xrth

Tabel Lampiran 14 1. Andisis sicfik ragam Pen@
Kebab Alangalmg terhadap Jmlafi Total Bakteri
Pengukwan 4 (transfomasi logaritma).........................
Tabef Lampiran 142. Rats-rats P e n g a d Kebakaran Alang-dang texhadap
Jumlah Total Fungi Pengukum 1 (lo5spWgr).............
Tabel Lampiran 143. A d i s i s sidik ragam Pengamh Kebdaran Alanga'fangterhadap Jumlah Tatd Fungi
i
.........................
Pengukwan 1 ( ~ s f u m a s logaritma)
Tabel b p i ran 144, Rata-rata Pengaruh Kebakaran Alang-slang t e x k h p
Jurnlah Total Fungi Pengukuran. 2 (106 spwgr).............

Tabel Lampiran 145. Analisis sidik ram PenKebabran Alangdang terhadap Jumlsh Total Fungi
Penguktlxztn 2 ( ~ f u r m a slogaitma)
i
.........................
Tabel Lampiran 146. hta-ata Pen&
Kebakaran Almg-af ang terhadap
Jumtah Total Fungi Pengukuran 3 (lo6spk/gr).............
Tabel Lampiran 147, Analisis sidik ragam Pe,anrh Kebakam Maga1ang terbdap J d a h Tot& Fungi
Pengdwm 3 (transfarmasi Isgmibtla).........................

Takl Lampim 148. Rata-m& Pen&
K e b a b Alang-almg terfiadap
Sumlafi Total Fungi Penpkmn 4 (lo6 spWgr) .............
Tab1 Lampiran 149, Analisis sidik m&am Pen@ K e W a m Alangdmg kfkdq Juml#h Total Fungi
.........................
Penghmn 4 ( ~ f o r m a slogarha)
i

T h l Lampiran 152. Rata-rata P e n m Pengolrthan T d ,Herbisida
terhadap Respirasi Tanah 7 hsp (mgC-CU2kg-' hari'l)

200

Tabel. Lampiran 153. Analisis Sidik Ragam Pengaruh PengoIahan Tanah,
Herbisid.terhadap Respirasi Tanah (7hsp)..................

200

Tabel Lampiran 154. Rats-mta Petlgaruh Pengolahan Tanah, I-Terbisida
terhadap Respirasi Tanah 14 hsp (mg CCU2 kg-'h a d ) 200
Tabel Lampiran f 55. Anat isis Sidik Ragam Pengmh Pengofahan Tailah,
Herbisida terhadap Respirasi Tanah ( 14 hsp)................ 20 I
Tabel Larnpiran 1 56. Rats-rata Pen&
Pengulahm Tanah, Herbisida
terhadap Respirasi Tanah 2 1 hsp (mgC-C02 kg-' hariu') 20 1
Tabel Lampiran 1 57. Analisis Sidik b g a m Penganrh Pengatahan Tanah,
Herbisida terhadap Respimi Tanah (2 1 hsp)................

20 1

Takt I~rnpimn158. Ratalrata Penganrh Pengolahan Tanah, Herbisida
terhadap K-n
mikobial3 hsp (mg kg+'tanah) ........ 202
Tabel Lampiran 159. Adisis Sidik Ragm Pengaruh Pengolahan Tanah,
X-Xerbisidaterhadap Karbon Mikrobirtl (3 hsp)...............

202

Tabel Lampim 160. Rats-ra& Pengmh Pengulahan Taraah, Herbisida
terhadap Kubon Mikrubial 7 hsp (mgkg"' trtnah) .......

203

Tabel Lampiran 16 1. Analisis Sidik Ragam Pengamh Pengalahan Tanah,
Herbisida t h a d a p Karbon Mikmbial (7hsp)...............

203

T h f h p i r a n 162. hta-mta Pengar& Pengolahan Tanah, Herbisida
terhdap K a h n Mihobial 14 hsp (mgkge' tanah) ..... 203

Tabel Lampifan 163. Andisis Sidik Ragam Pengmh Pengoldan Tanah,
Herbisida terhadap K a r h Mikrobial ( I 4 hsp).............

20.4.

Tabel Lampiran 165. Andisis sidik Ragam Pen@
Pengotah Tan&
Herbisida t e M p Karbon Mihobid (21 fisp).............

204

Tabel Lampim 266. Rata-rata Pengaruh Pengolaha T a d , Herfiisida
terhatfap N Mikrobia.1 14 hsp (mgkg-' tanah) ..............

205

Takl M p i m 169. Analisis Sidik Ragam P e n g a d Pengolahan Tmafi,
~erbisidat e r h h p N-N&' (3 hsp) ...............................

206

Tabel Lampi ran 170, Rata-rata Pen@ PengaIahan Tmh, Herbisida
terhadap M-W&' 7 hsp (ppm) .....................................

206

T'abef Lampiran 17 1. Analisis Sidik Ragam Penganth Pengofahan Tanah,
~erbisidaterhadap N-N&' (7 hsp)...............................

206

Tabel Lampiran 172. Ratatam&Pengamlr Pengulahm Tanah, Herbisida
texkdap WNH; I4 hsp (ppm) ................................... 207

Tabel lampi ran 173. Amfisis Sidik Ragam Pengamh Pengolahan Tanah,'
~erbisidaterhadap N-W* (1 4 hsp). ............................

207

TabeX Lstmpimn 175. Andisis Sidik Ragam fe n g a d Pengolatxan Tanah,
Wefbisida terhadap N-N& (2 1 hsp) ..............................

208

Tabef Lampiran 177. Adisis Sidik Ragzlm Pengar& kngolahm Tamh,
Herbisida terhadap N-NOi (3 hsp) ...............................

208

Tabel Lampiran 179. Analisis Sidik R a p Penganrtr Pengolab Tanafi,
Heittisida terhadap N-N03 (7 hsp) ................................

2Q9

Tabel Lampim 1SO. Rata-rata Penganrh Pengo1ahan Tanah, Hertrisida
.....................................
terhadzap N-NOj 14 hsp (p)

209

Tabel Lampiran 18 1, Adisis Sidik Ragam Pengsnrh PenplaAan T a
Herbisida terhadap N-MU; ( 14 hsp) .............................

2 10

TottKl Lam piran 197, Andisis Sidik Ragam P e m Pengulahan Tanah,
Herbisida terhadap Juml& Cacing ................................

2 15

The1 Lampimn 199. Analisis Sidik Ragam P e n w hhrm Alang-alang dan
Bahan Organik Terhadap Respirasi Tanah.................... 2 16

Tabel Lampiran 201. Analisis Sidik Ragam Pengarufx Lahan Alang-dang dan
Bahan Orgmik tefiadap K a h n Mikrobiat .................. 2 16

Tabel Lampiran 202. Rata-rata Pefzpuh Lahan Alang-alang dan Bahan
OrganikterWpNMikrobiaf .....................................

216

Tabel Lampiran 203. Analisis Sidik R
a
m P e n g d b h m Alang-alang dm
Bahan Organik T e r h d p N Mikrobial..........................
2 17

Takl h p i m 205, Analisis Sidik Ragam Pengirt& Lab Alang-aImg dan
B h n Oxganik terfiadap N-N&. ............ ..........*............ 2f 7

Tabel Lampiran 207. Analisis Sidik Ragm Pengaruh Lahan Afang-almg d m
SahanUrgdcterhadapN-NO; ................................... 218

a b l Lampiran 209,

Analisis Sidik Ragam Pengad Lahim Aiang-alang dm
..,
...... 2 1 8
Bahan U r p i k terha$ap N Total,...............,
,

TabeX Lampixan 2 1 1. Analisis Sidik Ragam Pengar& Lahan.Amg-alang dan
B a h a n O r @ k t e : ~ p C ~ ..............................
&
219

Tabef Lampiran 2 14. Rata-rata P e n g d Laha~lAlang-almg dan Bahm
Organik eerhadrtp Tinggi Tanman Vegetatif &if (cm) 2 19
Tabel Lampiran 2 15. Analisis Sidik %&lam Pen@
Ldm Mang-alang dan
Bahan Urganik terhackp Tin& " r a m a nVegetatif
AktiE .............................................................................. 220
Takl Lampiran 2 16. Ma-rats Penga~uhk h a n Atang-alang dan Batxan
Urpnik terhdap Tinggi Tanman saat Berbunga (cm) 220
Tabel Lampi ran 2 X 7. Analisis Sidik Ragam Pengaruh M a n Alang-alang dm
Tahan Qrganik terfiadap Tin@ Tanaman smt Berbunga 220

Tabel Lampiran 2 18. hta-rata Pengad Lahan Afang-alang dan %ahan
Urganik krhadap Tinggi Tanaman saat Panen (cm)..... 220

Tab1 Lampiran 2 19. Andisis Sidik Ragam Pengaruh Lahan Alang-alang dan
B&an Qrgmik Terhadap Tinggi Tanaman saat Panen. 22 1

Tabel Lampiran 220. Rata-rata P e n g a d Lahan Mmg-ztIang $an Bahart
Organik terhadap Berat B m h Biomassa Bagian Atas
(gr)...............................................................................

221

Tabel Lampiran 22 1. Analisis Sidik Ragam Penganrh Lahm Alang-alang &n
B&an Ofgmik terbdap &rat &ah Biomassa Ba@m
A m ................................................................................ 221

Tabef Lampiran 222. Rata-m& Pengad Lahm Alang-dang dan Bahan
Organik terhadap Berat Kering Biomassa Bagian Atas
(gr).......................,
....................................................

22 1

Tak1 Lampiran 223. Analisis Sidik R
a
m Pengaruh Man Alang-stfang d m
Bahm Qrgmik texhadap Berat Kering Biurnassa Bagirtn
Atas................................................................................

222

Tabel Lampi ran 224. Rah-rata Pen@
Lahan Atang-alang dan Bahan
Organik terhadap Berat Akar Basafi..............................

222

Tabel tampiran 225. Adisis Sidik Ragam Pen&
Lshaxl Alang-alang dm
Bahan Organik terhadap Berat Aicar Basah................... 222
Tabef Lampiran 226. Ra&-rats Pengmh LElhan Alang-almg dan Bahan
Organik terhadap Bemt Akar Kering (gr) ..................... 222
Tabel Lampi ran 227. Analisis Sidik K a g m Penganrh h h a n Alang-alang dan
Bahan Qrganik terhadap Berat Akar Kerlng ................. 223
Tabel Lampiran 228. Ra&-rata Pengamh M a n Alang-alang dan Bahan
Organik terhadap Produksi (gr) ..................................... 223

Tabel Lampiran 229. Anaf isis Sidik Ragam Penganrh Lahan Alang-alang dan
Balun Organik terhadap Produksi ................................. 223
Tabel Lampiran 230. Rata-rafa Pengaruh Lahan Alang-alang dan Bahan
Organik terhadap Volume A kar (ml) ............................ 223

Tabel lampiran 23 1. Analisis Sidik Ragam Penganrh Lahan Afang-alang dan
Bafran Organik terhadap Val ume Akar ........................ 224

Tabel Lampiran 232. Ra&-rats P e n g a d L&an Atang-nIang dan Bahan
Organik t e r W p Total Bakteri (lo7)............................

224

Tabel Lampiran 233. Andisis Sidik Ragam fenganrfi k h a n Alangdang dm
Bahm Urganik terfiadap Total Bairteri
(Transfomasi Logaritma) ........................................... 224
Tabel Larnpiran 234. bta-rata Pengaruh Lahan Almg-alang dan Bahan
Organik terhadap Total Fungi .......................................

224

Tabel Lampiran 235. Andisis Sidik Ragm Pengawh Lahan Alang-alang dan
Bahan Organik terhadap Total Fungi ............................ 225

Lwt;ar h h b n g dan Maadah
Alang-alang (Imperato cyiindrica) mempakan e l m a pnting di krbagai

negara trapik dan subtt~pik,terutama di daerah yang memiliki curah hujan Einggi
seperti di Asia Tenggara dan Afika Mat, Alang-alang tersebut umumnya tumbuh di
areal pmmman cafxunan seperti karet, kefapn sawit dan kelapa; pertanaman pangan
seperti padi, jagwig, dadan kedelai; pr&maman indusbi sepertj. kaps (Surymingtyas el
a/.,1996).

Pada umurnnya lahan-lahan lcritis m u yang ditelantarhn ditumbuhi oleh

alang-alang. D a i 143 juta hektar hutan lahan hitis di Indonesia, 16-23 juta he&

diantaranya ditumbuhi aIeh alang-a1ang ( S h r t i dan Nazif, 199 I), dan diprkirakan
setiap &hun b e m b a h 150 h i n m 200 ribu h e b r (Adiningsih, 1992) tikitrat

perladangan berpindah atau ekspluitasi hutan (Manan, 1980).
<

Masalah yang ditxadapi pacia lahan alang-xalang adalah bagaimam cam
mengelalanya sehingga &pat rnenjadi lafian prtanian yang pxoduktif secara

berkesinambunjyn. Pernasalah utama pemanfaatm l&an yang ditumbuhi almgalang untuk pertmian adatah buruirnya sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Saekardi
(1993) rnenwjukkan bahwa s a t w lzthan almg-aiang krutama terdiri atas inceptisof

seluas 6 juta h k a r disusuf ofeh ultisol sluas lebih k w g 1,3 juta h e h .
T a d ultisof tergolong tanah miskin hma, memiIiki keracunan aluminium

(Al) srta miskin bahan orgmik. Rendahnya kandungan b a h orpnik &lam tamh

r d s i biuIrirnia @am

tanah (Tan, 19941, sehingga k m g menunjang bagi

prtumbuhan dm perkernbangan tanaman.
Lahan alang-alang relatif kurang menguntmgkian karma hanya

rnemberi manfaat minimal bewp biamassa sebagai pnutup tanah dan pakin temak
(~uryaningt~as
et a/.,1996). Namun dari segi luasan, l a b alangalang rnenrpakan

lahan alang-alang prlu dilakuknn secslra mcndasar agar dalam pengel olaannya daptt

memenuhi sinluonisasi antara tanah, tanaman yang dibudidayakan dan l ingkungan.
Kekradaan bahan organik tanah m e m e p g perman penting pada

agroekosistern kering tropika bas&.

Hal ini mengingat bahwa bahan organik tanah

- .+
.f"

&pat rnengendal~kanberbagai proses penting &lam tanah, scperti m m w k h a

internal melatui penrbafxan status C d m M sebagai utlsur utama &&an arjpik: tanah,
meningkatkan agregasi tanah, meningkatkan ketersediaan air tanah, rnengwmgi

kehilmgm ham tanah (Utomo, 19951, dan juga memainkan peranan penting dalam
penentuan produlrtivitas tanah (Stanley, 1984), Bafim argaxlik menrpakan sumber

malcanan bagi mikruorpisme, meMui r&i-r&i

kirnia seprti r d s i pertukaran

katiun f Stanley, 1984); dan sebagai kuntributor yang besar &lam menjagti stabi1ita.s
s t r a w tanah (HanBayani, 1992; 1990., dalurn Wancfayani, 1998). Salah satu

kumpnen pnting bahan organik tanah adalah iumbung C yang menempati sekitar
50-58% dari total k h a n organik tanah (Stevensan,l982). Qleh h e m itu lumblmr;

C sangat krperan dalam mengendalikan kesuburan tanah.

Lumbung C tabil

3

m e ~ t l p a hkompamn C yang be&

dalam campuran hekrogen bstXlan orgaxlik yang

krperm penting &lam melakukan sirfnrlasi mehtui lumbung-tumbung biologi
( ~ K O I Opools)
~ZCU
dm
~ rnerupakan &gan

uxlsw hara ( h d a y a n i ,

2000). Lumbung

C (pan1 C') rnempakan M s i Lratran organik tanah yang dinamis, merupakm kgian
yang bertanggung j a w b terhadap kelmgsungan proses dekornposisi, minemfisasi,

dan daur hara dalm tanah sehingga sangat menentukm praduktivitsts tanah. Biomas
mikrobial karbon mempakan fmksi biotik (Anderson dan brnsch, 1978; Anderson
dan Ingram, 1993; Jenkinsan dan Powlson, f 976; Vance e6 al,, 19871, merupdm 5%

&ri bahan organik bnah, dan bagian utama lurnbung aktic dan &pat di_jadikan
i n d i h o r kesuburan twah (Anderson dan Ingram, 1993). Fraksianasi lurnbung C-N
terdiri dari tiga macam Iurnbung C-N yaitu turnbung aktif, lumbung lambat, dm

Iurnbung pasif. Lumbung C-N aktif dan lambat: &%but sebagai fumbwg C-N Xabil,
sedangh lumbung C-N pasif disebut sebagai lumbung C-N stabif (Parton et al.,

akibat adanya kegiatm fisik yang mmsak: agegat tanah.

Pada umumnya penebangan h u m clapat menurunjcan baharr organik,
bususnya C d m N secara drastis & i h t pubahan sulry lengas tanah, d m aerasi
(Matson et al., 1987 dalum Handayani, 1998). Beberapa kajian yang telah dilakukan

Fiandayani f 1998; 1999) menunjukkm bahwa perubahan ekosistem cfafi hutan ke
tPentuk nun hutan menyebabkan kemmpuan &nah menyediakan

N juga berubah.

karena siklus M di alam sangat sensitif texhadap prubahan yang terjadi. Di samping
itu,

hasif penelitian Hmdayani (2000) juga rnenunjubn bahm distribusi dan

W t i t x t s lumbung C

dan N krvariasi antar tip pengpwm iahm, waktu (musim)

Etan k&iaman tanah.

Di Indonesia pendayagwaan l&m almg-almg sebagai areal pertumbuhm

tram yang mempunyai Iuasan 6 7 0 % dmi luas total menghadapi kendala kesuburan
tanah dm produkhvitas tanah, krutama wur N dan rcndaknya bioalrtivitas tanah
karena mini mnya surnkr bahan organik (Handayani X 998). Ketersedimn lumbung C

dan N &lam batran organik tanah yang merupakan faktor pngontrol utama
tmnsfomasi N. Pernasalahan ini diperburufs. Iagi oleh pgelolaan sistem usaha tani
yang kurang baik, yaitu pmbakaran,

&n cam olah tamh sehinggd lahan krsih dari

bahan arganik. Cam ini mentsak sifat-sifat tanah lainnya an-

lain rendahya bahan

organik, KTK, ham tanah, ketersediaan air tanah. Disisi lain juga menunmkm frabi
C-N labil karma m e n u m y a rnikrooxgmisme mah. Semua ini mengakibtkan

rendahnya h a tanggap tanaman terhadap rnasukan tebolagi (Hmdayani, 1998).
Di Indonesia infomasi mengenai dinamika lumbung C-N fabil p&

lahan

dang-afang masih sangat terbatas. Handayarti (1 998; 1999; 2000 a, b, c; 200 1) telah
mernulai mengkaji dimilra C-N lab11 pa&

Iahan-lahan kritis ( l d m bbis tebmg,

than pertanian, dan lahm dangalmg). Namun pendhan terhacfap aIang-alang

dari krbagai umur d m pengruh pengefalaan (prnbakmn, pengulahan tanah,

aplikasi herbisida, dan pem&rian bhan organik) terhadap perubahan C-N labil

belum banyak dilakukan. Untuk itu, kajim tersebut cukup pnting untuk d i l a k u h

dalarn menilai ~ f l i b h nC-N fabil khan afang-almg, sehingga &pat membantu

model pngeloiaan yang dipexlukan un*

dapat meningkatkan daya simpan tanah

I , Kajian potensi lafian hg-afmg: Studi sifat fisik, kirnia, dan biolagi
lumbung karbn-nitrogen labil.
la. Tinjauan sifat fisik, kimia, dan biafogi lahan atang-alang dari
berhstgai umur ( l , 5 , dan > 10 tahun)
1b, Pembandingm b r h n dm nitrogen labif pada f a h alang-alang
dengan l&an hutan.

11. Kajian model pengelolaan l a h alang-alang: Pengamh kebab dm
pngolahan fanah s r t a aplikasi hierbisida terhadap tumt3ung k h n nitrogen labil clan sifat kimia tanah.
2a. Penganth kebakmn latzan sxtang-afang terhadap fsarbon-nitragen fabil
s r t a bebempa sifat kimia tanah
2b. P e n g a d pengulahan tanah dan pemberian herbisida terhadap

dinamika lumbung karbon dan nitrogen.
111.

P e n W pemberian bahm organik pada lahan alang-dang t e r h d p
lumbung karbon dan nitrogen labil serta p r o d h i tanaman jagung.

Tujuan Peoelitian
Secara m
u
m penelitim ini bmtujuan untuk meng&hui pmbahan lumbung

karbon dan nitrugen pada l a h a alang-almg. Tujuan pnelitian ini &pat dijabarkan
sebrtgai berikut:
1. Mengkaji karaktecistik, sifat fisik, kimist, biologi,

d m lumbung C-N labil tanah

pda bibagai umur atang-alang.
2. Mengkaji p e n g a d pengelolaan lafxan dmg-alang (pmbakaran, pengulahan
tanah, a p l i k i herbisida dan p m h a n b d w organik) terhadap sifat kimh tanah

Bipotmis

Hipotesis ymg diajukan &tam pmlitian A l a h :
1. Sifat fisik, kimia, biologi, dan Xumbung C-N labd anah pada lahan alang-almg

akan semakin baik dengm rneningkatnya umur alrtng-almg.
2. Tincfakan pengelolaan ( p e m b a h , aplkasi herbisida, pngolahan tanah, d m

pemberian bahan arganik) pa& lahan abng-ahng &an mempengaruhi lumbung
C dan 'N labi I.
3. Ada penganth waktu pngmbilan sangel terhadap p e r u b h n lwbung C dan N

Iabil.

Manfaat Penelitian
Wasil pnelitim iIli diharapkan &pat membantu &lam rnerenctmkan bent&

pengelohan Iahan alang-alang dan pmanfaatannya gum p e m t u b n budidaya
pcrtanian, dan s e a m ekologis &pat

meningkatkan daya simpan tanah & r W p

k a h n serk ketersediaan nitrogen bagi ekosistem.

-

Sumberdaya Alam

-

-

Pengofahan Tanah
Aplikasi Herbisids
Pembakaran
Aplikasi Bahan Organik

1
I

Putensi Lahan Kering
Paska Defarestasi

Lahan alang-alang

Gambar 1. Bagan Alur Pikir Penelitian

I

I

I

i

/

&fat Kimia dan Biologi
-Lumbung C&N Lsbil Tanah

Produktivitas

Pendayagunaan lahan alang
alang secara optimal untuk
budidaya pertmian

h k r i psi AIanpAbng (ilrtperatacytidrica (L) RamsckeIa)
AImg-slang temwulr jenis nunput gutma hhunan yang mempunyai

karakteristik tang@, tumbuh tegak, serh mempunyai kemamprran beskeinbang biz&
swara =pat pada tanah kurus, hutan sekmder, dan tanah tdwtar (Masution, 1986).
Alang-aimg (I. cjllidrim) dikmf juga sebagai tumbarhan indilator lahim kfitis atau
lahan m m @ d (Swkar&e6 a/., 1992).

>;,

!

ewsx


;j
-,
;
:4

,

Pototqsrt dmpng pry aksn

TWS W3 riWW Y M Q
d a i W m h m g mmjnjadi
pips b r n .

P u p a abwatang
gram
d s ppl1wrgao
~
fiweng.

tebaatr tu&&

Gambar 2. Tumbuhan dang-almg (1, cylindrica) (a) Perkembangbidan
alang-slang secam vegetatif dengm rimpang (b)
Surnber : Surymingtyas el al., 1996

9
Rimpang (rhizum) pacia alarlg-slang rnexupalctm a& prbmbruzgbiak;an ymg
utama (Nasution, 1986). Rimpang dang-dang hrdiameter 2 smpai 4.5 mm. Pada

setiap ruas terdapat tunas keciX, yang suatu saat mampu bekernhang dan tumbuh

menjadi individu ahg-alang banr f Suryaningtyas d al., 19%). Oleh h e m itu,
potongan rimpang alang-alang sangat

penting dalam sistem perkembangbiakm

maupun penyebarannya. Tumbuhan alang-alang

dapat menghwilkm 3000 biji

pertanman, sehingga dapttt mendomimi daerahdzrafi yang cukup jauh

(Suryaningtyas

ef

a/., 1996). Tubuh akang-alang terdiri afas tajuk (shoot), akar

(root), makan, dm rimpang

(rhizome) (Tjitrosemito dan Sastroutorno, 1 986).

Semaian alang-alang rnulai mempunyai rhizome setelah 5 sampai 6 rninggu dan
mampu berpenetmsi sarnpi 120 cm ke bawah tanah ( b f m et .td 1977).

Alang-alang temasuk golongan tumbuhan C4, ystitu tumbuhan yang

mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam pmanfaatan sumberdaya,
sehingga taju fotosintesis lebih efisien (Utomo, 199U). Eussen ( I 98 1) melaporkan
bahwa pruduksi Wan kering %banyak 0.11 gram per hidan secara teuritis, alangalang dapat mempradufrsi khan kefing 2.500 kicif ogram per hari dalam saw hektar

Di Asia varietas mayor rnenrpkan vari-

yang paling luas pnyebarannya.

Di Indonesia varietas ini dibedakan menjadi ti@ kelompok klon yaitu klon Irian, kIon
"Sulawesi dan Kmlimanm", sem klon "Jawa dan Sumatem". Pm'bedaan antrtra
k&iga klon tersebut krhubungan erat dengm kondisi lingkunp tempat ttmbuhya
(Suryaningtyas et a/,,f 996).

Penyebaran Ahng-Alaog dam Sifat Ungkuogan
Lahim etlang-almg penyehamya cukup Iw d m Iahm tersebut &pat

dianggap Xafiart kritis a m lahan yang sangat marjjnal. Soekardi et ul. (1992) &lam

penelitiannya mencoba mengkaji penyetwan l a b a l a n g - a h r d a s a r h ti pe
iklim, ~ u a fisiografi
n
dan atuan tanah. Dari pnelitiannya diperoleh bahwa Iahan
alang-dang di Indonesia penyebaramp cukup fw di krtragai tipe iklim Schmidt

dan Fergusson, yakni A, B, C , D, E, dm F. Penyebslrannya dimulai di dataran rendah
rfengan rejim suhu tanah paw atau isa hiprtemik (200 m dari permukaan laut),
hingga di bagian pegunungan, dengan rejim suhu tanah dingin isotemik (700-1 800 rn
dari permukaan laut).

Bcrdasarkan fisiografi, penyebmn terl uas di daerrth pgunungan sel uas
2.539.225 ha (& 2.5 juta ha), dan yang tersempit di dabran p b u t seluas

31.250

ha. Selain di daerah pegmungan, lahan almg-afang &pat tumbuh j u g di daemfi

terluas terdapt pada imptisol yaitu seluas 5.945.925 ha, dan diihti oleh ultisol

seXuas 1.239.375ha.
Tabel 2. Lws IaEran rtXang-nlang &lam satuan tanah (tingkat ordo)
(Sukardi el al., 1992)
,

Satuarz Tamh
Histosol
Entisol
VertisoI
Inceptisols

LUBS(ha)
3 1.250
528,075
71.150
5.945.925
325.625
100.525
209.375

Andisols

Alfisols
Mollisols
XJltisols
Oxisols------

1.289.375
-251.250

1

Penyebarmtn AIang-AIang di Indonesia
Padang m p u t di Indonesia, 8ip:xkimkmlebih kurang 64.5 ju& hktar yang

sebagian ksar didomimi oleh padang afang-alang (I. cylindrica (L) R ~ e ~ c h e i I ) .

Man ahg-alang berdasakan kajian Bank Dunia (1974) se:&f

8 juta h e b r

kcada di Sumatem dan 14 juta k k a r di Kalirnanm.

klukar. Kebemhamya banyak ter&pt pa&

lahm yang ti&

terns atau pada

area1 kkas ladang berpindah. Di Indonesia, lahan almg-alang tersebar di Sumatera
yaitu Riau, Jambi, d m Sumatera Sdatan; di Wimantaxl; Sulawesi; Bali, Num

12

Ten-

B a t ; dm Nusa Tenggara Tirnur. Tabel 3 menyajih p e n y e h lw

f a h dmg-aimg.

Perkdam Iuas l h n alarrg-alang berkaitan erat dengm sistem

ipah

penggunaan lafian. Sebagai contah di Kalimantan Selatan memiliki l a b aXang-slang

y m g tertuas dibanding propinsi laimya. Hat ini berkaitm dengin sistem penggunmn
lahan tradisional. Padn urnumnya lahan peladangan berpindah dengan m w pakai

lebih dari setahun d m masax k r a yang pndek &an letrih cepat menimtrulkm
tumbuhnya alang-alang. Di Nusrt Tenggara Barat dan Nusa Tcnggara Timur luasnya

lahan alang-afang erat hubungannya dengan pofa penggunaan lahan setempat, yang
menlpakan gabungm pnggunam lahan untuk perhnian dan padang penggembalm.
Sifa'at Tanah Pada Lahan AIang-Aiang

Surmtrdiyono ei al, ( t 993) melaprk-an bahwa satuan tanah t ahan almg-atang

terdiri atas inseptisol seluas 2 6 juta hekm, dan ultisol seluas

1.3 juta hcktar.

lf ltisnl mempunyai horizon bawah yang padat sehingga mempunyai sifac fisika tanah

yang bwuk. Keadaan ini disebabh kamrnya tekstur tanah Iapisan atas, sedangkan
lapisan bawah lebih padat (Hardjowigeno,

1993). Hardjowigena

( 1 993)

mengungkapkan hhwa pa& ultisol tebh terjadi proses pncucian liat yang intensif
pada lapisan eluviasi, mcnyebabkan basa-basa tercuci ke lapisan iluviasi, sehingga
tmah bereaksi maam cfan kcjenuhan b a a rendah.

Sifat kirnia ultisol pa& urnurnnys relatif bunrk, sehingga kesuburan tanahnya

rendah. Adiningsih et a/. (19921, rnenyatakan bahwa sifat ulrisol pada lahan alarigalang mempunyai kesuburan tanah yang rendah. Kondisi tersebut dicirikan d e n p

Propinsi
Sumatera
Risu
Jambi
Sumatera Selatan
Kal i mantan
KaIimantan ScXatan
Kali mantan Teengah
Kalimantm Timur

Kal irnantan Barat
JUMLAH
SuIawesi
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggma
.W
Bali, NT.3 dan W T
Bal i

JUMLAEf
Ketemgan: *) tak ada data

64.23 1

106.2 12

32.525

22.100

184.725

152.400

-

435.847
130.400
172.402
362.950

100.303
6.950
67.041
-*)

1.100.599

174.294

4.639
26.023

17.319
136.773

-

I

196,875
227.537

70.853

I

224.945

-

1.750

NIB
NTT

d m Almg-Almg (ha)

(ha)

--

-

8.650

1

-

10,410

1

..

,,

137.856
137.356,

Rendahnya bahan arganik tanah dan unsur hara lain disebabkan karena
seringnya pmbukaan lahan dengan cam pemba3raran oleh pekni, sehingga bahan

argmik dm unsw hara lainnya =pat hilmg k;arm tercuci terbawa aliran pennukitan.
Tabel 4 memprlihatkan sifat kimia tanah lahnn alang-alang di Kuamang Kuning
dambi.

1

Tabel 4. Sifat kimia tanah lahan alang-alang Kuamang Kuning (Adiningsih et al.,
1992)
Sifat Tanah
Tekstur
Pasir (%)
Debu (%)
Liat (%)
pH.H20
Bahan Organik
C (%)
N (%)
C/N
PzOj 25% HCl
(ms/100 g)
Kation dapat ditukar
Ca (mlI100 g)
Mg (m11100 g)
K (m1/100 g)
Na (m1/ 100 g)
KTK (m1/100 g)
A1 (m11100 g)
H+
Kejenuhan A1

0-20 cm

20-40 cm

58
8
34
4

56
4
40
4.4

1.95
0.12
16
18

1.30
0.09
14
15

0.62
0.2 1
0.06
tr
7.09
1.54
0.14
65

0.36
0.14
0.06
0.03
6.37
1.44
0.12
73

Daur Nutrisi Alang-Alang
Kompetisi alang-alang terhadap spesies lain sangat besar, karena daya
penyebaran, adaptasi dan pemanfaatan energi sangat besar (Utomo et ul., 1990).
Alang-alang berdasarkan susunan morfologi (Tjitrosudirdjo et al. 1983), dan masa
metabolismenya (Utomo et ul., 1990) termasuk tumbuhan C4, yang menunjukkan
bahwa alang-alang tumbuhan yang efisien dalam berfotosintesis. Soepardi (1980)
memperlurakan nutrisi yang dimanfaatkan oleh alang-alang
pemotongan terhadap tajuknya setiap tahun adalah seperti Tabel 5.

bila dilakukan

Tabel 5. Nutrisi yang diambil oleh alang-alang setiap pemotongan per hektar
(Soepardi, 1980).

Juflllah yang Diambil
12.2 kg
11.5 kg
17.0 kg
12.5 kg
8.6 kg
85.1 kg
2.9 kg
303 g
21.1 g
18.9 g

U,nsur
Nitrogen
Fosfor
Kalium
Kalsium
Magnesium
Silikon
Besi
Mangan
Seng
Tembaga

Bila lahan alang-alang dapat dipertahankan tidak terbakar terdapat perbedaan
kandungan hara dari daun yang masih segar dengan daun yang sudah mati. Mitchell
(1964) dalam Tjitrosudirdjo et al. (1983) mengukur kadar N, P, dan K dari daun
alang-alang segar dan sudah mati. Data yang diperoleh menunjukkan daun mati
kadar N, P, dan K lebih rendah dari daun segar (Tabel 6).
Tabel 6. Kadar N, P,dan K daun alang-alang segar dan sudah mati (Mitchell (1964)
dalam Tjitrosudirdjo et al., 1983).
-

Tipe Bahan

N (YO)

p(PP~)

K(PP~)

Daun mati
Tempat terbuka

0,282

150

600

Tempat tertutup

0,409

170

900

Tempat terbuka

0,545

420

7000

Tempat tertutup

0,648

450

7000

Daun segar

Kadar N. P, K yang rendah pada daun yang sudah mati memberikan indikasi
berkurangnya unsur tersebut pada alang-alang. Dalam proses penuaan unsur tersebut
diperkirakan disalurkan ke tempat lain, sehingga konsentrasi unsur tersebut rendah
(Tjitrosudirdjo et al., 1983).
Data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar dari alang-alang
bio~nassanya dalam keadaan mati dan siap untuk didekomposisi, yang berarti
pengembalian unsur hara di padang alang-alang ke tanah cukup cepat. Dengan
demikian alang-alang dapat menambah hara tanaman dari lapisan bawah dibawa ke
lapisan atas. Selain itu daur ulang pada vegetasi alang-alang cukup cepat. Tabel 7
menunjukkan pengembalian unsur yang cepat dalam bentuk serasah, tetapi
pengembalian ini akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana dekomposisi alang-alang
dan tingkat pencucian yang terjadi (Tjitrosudirdjo et al., 1990).

Tabel 7. Perbandingan beberapa unsur hara (a) pada vegetasi yang segar, (b) yang
dike~nbalikanke tanah bentuk serasah per tahun (kg ha-' th-')

Tipe Vegetasi

Unsur hara

N

P

K

1685

112

753

199

7.3

68

a. Vegetasi Segar

15-62

1-4

21-68

b. Seresah

2 1-66

1-3

6-12

Hutan Tropika
Gana (Nye, 1961)
a. Vegetasi Segar
b. Seresah
Padang alang-alang Malaysia

Ultisol

Ultisol di Indonesia umumnya berkembang dari bahan induk tua (terutarna
bahan induk batuan liat) (Munir, 1996). Ultisol merupakan tanah yang telah
mengalami pelapukan lanjut, mempunyai kandungan liat tinggi di horizon B (horizon
argilik) bersifat masarn dan kejenuhan basa kurang dari 35% (Soil Survey Staff,
1994). Rendahnya kejenuhan basa ini disebabkan adanya pencucian baa-basa yang
intensif sehingga Ca, Mg, K, dan Na menjadi rendah (Hardjowigeno, 1985).
Ultisol berkembang di daerah dengan iklim panas dan basah dengan suhu
rata-rata lebih dari 8°C karenanya banyak dijumpai di daerah tropis, seperti
Indonesia. Ultisol pada .daerah tropis mencapai 11% dari luasan tanah (Sanchez,
1976). Di Indonesia tanah ultisol merupakan bagian terluas dari lahan kering,
tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian pada umurnnya merupakan
hutan tropika dan padang alang-alang (Hardjowigeno, 1985)
Proses pelapukan dan pembentukan ultisol berjalan lebih cepat pada daerahdaerah yang mempunyai suhu tinggi dan curah hujan tinggi seperti Indonesia. Ini
memberikan arti bahwa ultisol merupakan tanah yang telah mengalami proses
pencucian intensif oleh karenanya ultisol miskin secara kimia, dengan kejenuhan A1
dapat ditukar tinggi, KTK rendah, kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium rendah
serta peka terhadap erosi (Munir, 1996).
Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa tanaman dan hewan dari semua
tahapan dekomposisi, dan merupakan suatu sistem yang komplek dan bersifat

18
dinamis (Rao, 1994). Proses dekomposisi yang terjadi meliputi: (1). Perombakan
bahan sisa tanaman atau hewan, (2). Peningkatan biomassa mikroorganisme, (3).
Akumulasi dan pelepasan hasil dekomposisi.
Peranan bahan organik dalarn pemeliharaan dan peningkatan sifat fisik, kimia
dan biologi tanah adalah melalui peranannya dalam menjaga stabilitas agregat
(Handayani