Gagal jantung kronis vs. gagal jantung akut Gagal jantung dengan curah jantung tinggi vs. rendah Gagal jantung kanan vs. gagal jantung kiri

113 Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak LXI perfusi untuk mempertahankan aliran darah serebral dan koroner, menurunkan pengeluaran urin untuk mengurangi defisit cairan, serta memindahkan cairan ke vaskular sentral guna meningkatkan pengisian jantung. Terdapat tiga jenis vasokonstriktor neurohumoral yang akan diaktivasi jika terjadi gagal jantung, yaitu sistem saraf simpatis, RAS renin-angiotensin system, dan AVP arginine vasopressin. Aktivasi RAS meningkatkan konsentrasi renin, angiotensin II dan aldosteron yang selanjutnya akan meningkatkan resistensi vaskular dan tekanan filtrasi glomerulus melalui vasokonstriksi serta memperburuk retensi air dan natrium. Akibatnya, dalam jangka panjang akan terjadi penurunan curah jantung, peningkatan konsumsi energi, dan akhirnya dapat mengakibatkan nekrosis jantung. Arginine vasopressin bersifat antidiuretik dengan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal, juga merupakan vasokonstriktor kuat Stimulasi jantung Stimulasi jantung terutama terjadi melalui reseptor adrenergik ß1 ß1- Ars. Stimulasi simpatis melepaskan katekolamin, termasuk epinefrin dari kelenjar adrenal dan norepinefrin dari ujung saraf simpatis pada jantung dan pembuluh darah. Aktivasi simpatis meningkatkan laju jantung kronotropi positif, kontraktilitas inotropi positif, dan kecepatan hantar dromotrofi positif. Efek parasimpatis adalah kebalikannya. Aktivasi simpatis juga dapat merugikan misalnya terjadinya hipertrofi ventrikel, meningkatkan terjadinya aritmia, dan penggunaan energi berlebih. Meskipun aktivasi simpatis berperan dalam kompensasi gagal jantung, namun banyak bukti bahwa hal tersebut juga berperan dalam perkembangan ke arah gagal jantung kronis. Karena itulah obat beta bloker pada gagal jantung tertentu mulai populer digunakan. Jenis jenis gagal jantung

1. Gagal jantung kronis vs. gagal jantung akut

Pada gagal jantung akut, setelah terjadinya awitan gejala gagal jantung, mekanisme kompensasi belum berjalan dengan efektif dan pengangkutan oksigen ke jaringan juga tidak adekuat. Contohnya pada miokarditis fulminan yang menimbulkan gagal jantung mendadak sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung dan perfusi organ secara tiba tiba. Pada gagal jantung kronis, proses terjadi secara lambat hingga timbulnya gangguan curah jantung sehingga mekanisme kompensasi masih dapat diaktivasi dan perfusi organ masih dapat dipertahankan. Anak dengan gagal jantung kronis dapat mengalami eksaserbasi akut dengan gejala dan tanda yang sesuai dengan gagal jantung akut 114 Diagnosis dan Tata Laksana Gagal Jantung pada Anak

2. Gagal jantung dengan curah jantung tinggi vs. rendah

Pada gagal jantung dengan curah jantung tinggi, peningkatan curah jantung terjadi untuk memenuhi kebutuhan organ. Biasanya penderita menunjukkan gejala klinis yang relatif ringan, yaitu takikardi, kulit hangat, dan tekanan nadi yang lebar. Penyebabnya antara lain adalah anemia, malformasi arteriovenous, hipertiroid, dan defisiensi thiamin. Pada pasien anak, gagal jantung dengan curah jantung rendah lebih sering ditemukan. Penyebab utamanya adalah kegagalan primer otot jantung atau perubahan resistensi vaskular paru atau sistemik, misalnya miokarditis akut, kardiomiopati dilatasi, takiarritmia kronis, kelainan koroner dan sekuele pasca operatif. Anak yang mengalami gagal jantung dengan curah jantung rendah secara klinis tampak sakit nyata dengan gejala takikardi saat istirahat, ekstremitas dingin, pucat, dan oliguri

3. Gagal jantung kanan vs. gagal jantung kiri

Kedua kondisi tersebut dapat terjadi bersamaan. Meskipun profil kerja ventrikel kanan berbeda dengan ventrikel kiri, ventrikel kanan berkontribusi penting terhadap curah jantung preload ke atrium kiri. Output ventrikel kanan menurun drastis dengan perubahan minimal pada afterload, sehingga terjadi disfungsi sistolik.Ventrikel kiri lebih tahan terhadap perubahan afterload dibanding ventrikel kanan. Gagal jantung kanan dapat timbul akibat obstruksi jalan keluar ventrikel kanan, insufisiensi katup pulmonal atau trikuspid, peningkatan resistensi vaskular paru primer maupun sekunder, dsb. Disfungsi diastolik dapat menyebabkan gagal jantung kanan. Pada keadaan ini relaksasi ventrikel kanan berkurang sehingga pengisian ventrikel terganggu dan terjadi bendungan pada atrium kanan. Adapun gagal jantung kiri dapat disebabkan oleh miokarditis, kelainan arteri koroner, obstruksi jalan keluar ventrikel kiri, serta insufisiensi mitral atau aorta. Seperti juga pada gagal jantung kanan, gagal jantung kiri pun dapat terjadi akibat gangguan sistolik maupun diastolik

4. Gagal jantung forward failure vs gagal jantung backward failure