Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat

&[MfP
$00 4

oaj

STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI
RAJUNGAN (Portiinirspelngicus) DI PERAIRAN MAYANGAN,
KABWATEN SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:
DEDY TRI HERMANTO
C02499072

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautau

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Agustns, 2004


Dedy Tri Hermanto. C02499072. Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek
Reproduksi Rajungan (Port~ctzrrspelngicrcs)
di Perairan Mayangan, Kabupaten
Subang, Jawa Barat (Dibawah bimbingan Etty Riani dan Sulistiono).

RINGKASAN
Rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis
tinggi, terutama untuk pasar luar negeri khususnya dala~nbentuk olahan daging yang telah
dipisah-pisahkan dari cangkangnya. Sampai saat ini rajungan masih didapat dari alam
melalui usaha penangkapan yang secara otomatis memberikan tekanan terhadap
populasinya di alam: Penelitian tentang pertumbuhan dan reproduksi rajungan sangat
diperlukan uituk mengetahui laju pertumbuhannya sehingga dapat diperkirakan
pertambahan populasinya dalam jangka waktu tertentu serta untuk mengetahui tingkat
rekruitmen populasinya sehingga dapat dijadikan dasar upaya perlindungan dan
pengelolaan sumberdaya hayati rajungan di Perairan Mayangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memperoleh informasi tentang aspek pertumbuhan dan repoduksi rajungan
serta memberikan informasi dasar bagi usaha pengelolaan sumberdaya hayati di Perairan
Mayangan, sehingga pemanfaatannya sebagai pendapatan masyarakat Desa Mayangan,
sumber protein dan sumber devisa dapat terus ditingkatkan.

Penelitian ini dilakukan di Perairan Mayangan, Kecamatan Legon Kulon,
Kabupaten Subang, Jawa Barat selama sebelas bulan dari bulan Februari hingga Desember
2003. Contoh rajungan yang diteliti merupakan hasil tangkapan nelayan dengan
menggunakan jaring rajungan yang dimodifikasi dari jaring loang dan bubu ukuran 25x70
cm. Contoh rajungan yang ditangkap langsung diawetkan dengan formalin 10 % dalam
wadah contoh untuk kemudian dianalisa di Laboratorium Ekobiologi, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, IPB.
Analisa data dilakukan terhadap hubungan panjang karapas-herat, lebar karapasberat, panjang-lebar karapas, faktor kondisi, nisbah kelamin, pertiuna matang gonad,
tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur.
Jumlah rajungan yang diperoleh selama penelitian sebanyak 556 ekor terdiri dari
251 ekor jantan dan 305 ekor betina. Kisaran panjang karapas, lebar karapas dan herat
tubuh rajungan jantan masing-masing berkisar antara 29,30-82,30 mm, 63,40-159,70 mm
dan 9,74-323,18 gram. Sedangkan untuk betina masing-masing 27-78,lO mm, 59,30-163
mm dan 10,71-294,97 gram.
Dari penelitian ini ditemukan rajungan yang sedang molting dan yang tidak molting
baik pada jantan maupun betina. Pada rajungan jantan yang tidak molting maupun yang
sedang molting berdasarkan hubungan panjang karapas dan berat tubuh maupun hubungan
lebar karapas dan berat tubuh didapatkan pola pertumbuhan allometrik positif (b>3). Pada
rajungan betina didapatkan hanya pada hubungan lebar karapas dengan berat tubuh
rajungan yang tidak molting yang memiliki pola pertumbuhan allometrik positif (b>3).

Sedangkan pada hubungan panjang karapas dengan berat tubuh baik yang tidak molting
maupun yang sedang molting dan hubungan lebar karapas dengan berat tubuh yang sedang
molting pada rajungan betina didapatkan pola pertumbuhan allometrik negatif (bO).
Berdasarkan nilai R*didapatkan pada hubungan lebar karapas dengan berat karapas lebih
besar dibandingkan pada hubungan panjang karapas dengan berat karapas baik pada
rajungan jantan dan betina yang tidak molting maupun yang sedang molting, artinya pada
hubungan lebar karapas dengan berat tubuh memperlihatkan nilai korelasi yang lebih

positif dan nilai keeratan lebih kuat dibandingkan hubungan panjang karapas dan berat
t ~ ~ b u hBerdasarkan
.
hasil analisa hubungan panjang karapas dengan lebar karapas rajungan
jantan dan betina baik yang tidak molting maupun yang sedang molting diperoleh nilai
korelasi positif dan kuat.
Nilai faktor kondisi pada rajungan jantan berkisar antara 0,9412-1,1401 dengan
rala-rata 1,0605 sedangkan pada rajungan betina berkisar antara 0,7454-0,9041 dengan
rata-rata 0,8333. Berdasarkan analisa pola pertumbuhan lebar karapas dengan
menggunakan program ELEFAN dalam paket FiSAT I1 diperoleh persamaan laju
pertumbuhan yakni:
Lt = 161,38 (I-e-0,970(1+0,1011) ) ............. ...(rajungan jantan)

L l = 177,17 (1-e-0,800 (L+ 0,1306) ) ................ (rajungan betina).
Nilai k rajungan jantan lebih besar dari rajungan betina, ha1 ini menunjukkan rajungan
jantan lebih cepat mencapai Loo dibandingkan rajungan betina dan secara alami rajungan
jantan mempunyai umur yang lebih pendek.
Berdasarkan nilai nisbah kelamin diperoleh perbandingan jantan : betina yakni 1 :
1,22. Berdasarkan uji chi-square baik secara keseluruhan maupun setiap bulannya
didapatkan hasil bahwa tidak ada keseimbangan jumlah rajungan jantan dan betina. Nisbah
kelamin terendah pada bulan September dan tertinggi pada bulan Desember. Pendugaaan
ukuran lebar karapas untuk pertama kali matang gonad dengan metode Spearman-Karber
pada selang kepercayaan 95% untuk jantan dan betina masing-masing 101,5079 mm dan
122,2081 mm. Sedangkan berdasarkan grafik persentase TKG berdasarkan selang kelas
lebar didapatkan pada ukuran selang kelas yang sama yakni 81,OO-91,99 mm dengan nilai
tengah lebar karapas 86,5 mm.
Berdasarkan komposisi TKG, hampir setiap bulannya ditemukan TKG I-TKG IV
dan beragam baik jantan dan betina. Sedangkan pada rajungan betina setiap bulannya
ditemukan TKG V. Hal ini memperlihatkan bahwa proses pemijahan rajungan berlangsung
terus menerus (sepanjang tahun). Tingkat kematangan gonad paling tinggi pada rajungan
jantan terdapat di bulan Februari dan April serta terendah pada bulan September dan Juni.
Sedangkan pada rajungan betina komposisi TKG matang paling banyak di bulan Februari
dan Agustus serta terendah di bulan Juni, Oktober, November dan Desember.

Berdasarkan indeks kematangan gonad, nilai IKG yang diperoleh selama penelitian
rajungan jantan dan betina masing-masing berkisar antara 0,57-5,59% dan 0,35-5,63%.
Nilai K G yang tinggi ditemukan pada bulan Februari sampai bulan Oktober baik pada
rajungan jantan maupun betina sehingga diduga merupakan musim pemijahannya. Nilai
IKG tertinggi di bulan Juni, ha1 ini diduga sebagai puncak pemijahan.
Fekunditas rajungan berkisar antara 64.380-1.526.600 butir dengan rata-rata
458.105 butir. Fekunditas paling sedikit terdapat terdapat pada rajungan dengan lebar
karapas 111 mm dan paling banyak pada rajungan dengan lebar karapas 143,30 mm.
Sedangkan telur yang telah dibuahi di abdomen berkisar 80.998-1.343.850 butir dengan
rata-rata 543.895 butir. Jumlah yang paling sedikit terdapat pada rajungan dengan lebar
karapas 104,40 mm dan paling banyak terdapat pada rajungan dengan lebar karapas 115,10
mm. Berdasarkan analisa hubungan lebar karapas dengan fekunditas didapatkan nilai R2
sebesar 0,1592. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak erat antara lebar
karapas dengan fekunditas. Sedangkan pada abdomen didapatkan nilai R~ sebesar 0,1431,
artinya terdapat hubungan yang tidak erat antara jumlah telur di abdomen dengan lebar
karapas. Berdasarkan perbandingan nilai R2 yang didapatkan, hubungan jumlah telur
(fekunditas) dengan lebar karapas yang terletak di dalam lebih erat dibandingkan hubungan

juinlah telur dengan lebar karapas di abdomen. Diameter telur yang berhasil dianalisa pada
TKG 111dan IV bervariasi antara 0,09 mm sampai dengan 0,48 mm. Berdasarkan

sebarannya pola pemijahan rajungan ini termasuk total spawner, yaitu telur dikeluarkan
secara total.

SKRIPSI
Judul Penelitian

: STUD1 PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK

REPRODUKSI RASONGAN (Porfrrizrrspelagicus)DI
PERAIRAN MAYANGAN, KABWATEN SUBANG, JAWA
BARAT
Nama Maliasiswa

:Dedy Tri Hermanto

Nomor Pokok

: C02499072

Program Studi


: Manajemen Sumberdaya Perairan

Menyetujni,
I. KOMISI PEMBIMBING

-

Dr. Ir. Etty Riani, MS

i

Dr. Ir. Sulistiono, MSe.
Anggota
11. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PE

Tanggal Lulus

: 16 Agustus 2004


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan ralmiat dan hidaya11-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

'' STUD1 PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI RAJUNGAN
(Portrinus pelagicus) DI PERAIRAN MAYANGAN, KABUPATEN SUBANG, JAWA

BARAT". Skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi durlia ilnlu
pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan dunia pengelolaan dan pengembangal
surnberdaya hayati non ikal.
Dalani penyusunan skripsi ini, telah banyak melibatkan banyak pihak. Untuk itu
dengan ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yalg sebesar-besamya
kepada Ibu Dr. Ir. Etty Riani MS. dan Bapak Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc selaku dosen
penlbimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan saran
serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bogor, Agustus 2004
Penulis


DAFTAR IS1

....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
DAFTAR TABEL

I.PENDAHULUAN
A . Latar Belakang .................................................................................................
B . Tujuan ..............................................................................................................

...

vln

ix
x

1
2


.

I1 TINJAUAN PUSTAKA
A . Klasifikasi dan Identifikasi ..............................................................................
B . Habitat dan Distribusi ......................................................................................
C. Tingkah Laku Rajungan ....................................................................................
D. Reproduksi .......................................................................................................
111.BAHAN DAN METODE PENELITIAN
A . Waktu dan Lokasi Penelitian ...........................................................................
B. Alat dan Bahan .................................................................................................
C. Metode Kerja ....................................................................................................
1. Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel ........................................................
2 . Penganlbilan Sampel .......................................................................................
3. Pengukuran dan Pengamatau Aspek Biologi ..................................................
D . Analisa Data .....................................................................................................
1. Sebaran Frekuensi PanjangILebar Karapas ....................................................
2 . Penentuan Parameter Pertumbuhan .................................................................
3. Hubungan PanjangJLebar Karapas dan Berat .................................................
4 . Faktor Kondisi ................................................................................................

5 . Nisbah Kelamin ..............................................................................................
6 . Tingkat Kematangan Gonad ...........................................................................
7. Indeks Kematangan
. Gonad ..............................................................................
8. Fekunditas .......................................................................................................
9. Diameter Telur ................................................................................................
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A . Keadaan Umum Lokasi ....................................................................................
B . EIubungan Bobot Tubuh dengan PanjangILebar Karapas ...............................
C. Faktor Kondisi ..................................................................................................
D . Distribusi Lebar Karapas .................................................................................
E . Laju Pertumbuhan ...........................................................................................
F . Nisbah Kelamin ...............................................................................................
G . Tingkat kematangan Gonad .............................................................................
13. Indeks Kematangan Gonad ..............................................................................
I. Fekunditas .........................................................................................................

3
7
8
9

J . Diameter Telur

...............................................................................................

42

V KESIMPULAN DAN SARAN
A . Kesi~llpulan ......................................................................................................
B . Saran ............................................................................................................

43
44

.

..............................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

vii

45
49
63

DAPTAR TABEL
Tabel

Halaman

1 . Fekunditas beberapa kepiting Porlunus spp. (Asla1 el al., 2003)

...

Vlll

...................

41

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar

1. Deskripsi morfologi dan anatomi rajungan (CIESM, 2000 in Darya, 2002) ......
2. Jenis-jenis rajungan yang umum di pasar Indonesia (Nontji, 1993)

.................

3. Hubungan panjang karapas dengan berat tubuh rajungan (P. pelagicus) yang
tidak molting ( t )dan yang molting ( A ) ...........................................................

4. Hubunlgan lebar karapas dengan berat tubuh rajungan (P. pelagicus) yang tidak
molting (+) dan yang molting (A) ....................................................................
5. Hubungan panjang karapas dengan lebar karapas rajungan (P. pelagicus) yang
tidak inolting ( t )dan yang molting ( A ) ..........................................................

6. Faktor kondisi rajungan (P.pelagicus) dari bulan Februari sampai Desember
2003 ....................................................................................................................
7. Hubungan nilai tengah lebar karapas dengan frekuensi jumlah rajungan
(P. pelugicus) ..................................................................................................

8. Distribusi frekuensi lebar karapas rajungan (P.pelagicus) dari bulan Februari
sanpai Desember 2003 ........................................................................................
9. Pola pertumbuhan rajungan (P. pelagicus) dengan program ELEFAN

..........

10. Nilai nisbah kelamin rajungan (P. pelagicus) dari bulan Februari sampai
Desember 2003 ................................................................................................
11. Komposisi tingkat kematangan gonad rajungan (P. pelagicus) dari bulan
Februari sampai Desember 2003 ......................................................................

12. Persentase tingkat kematangan gonad rajungan (P.pelagicus) menurut kelas
lebar karapas .....................................................................................................
13. Indeks kematangan gonad rajungan (P.pelagicus) dari bulan Februari sampai
Desember 2003 .................................................................................................
14. Hubungan antara fekunditas dengan lebar karapas pada TKG I11 (+) dan IV (m)
rajungan (P. pelagicus) .....................................................................................
15. Hubungan antara fekunditas dengan lebar karapas pada abdomen rajungan
(P. pelagicus) ....................................................................................................
16. Sebaran diameter telur P. pelagicus pada TKG 111 dan IV

...............................