BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu;
2.1.1 Karya Sastra
Karya sastra adalah kisah kehidupan manusia yang penuh liku-liku. Pengungkapan realitas kehidupan tersebut menggunakan bahasa yang indah, sehingga
dapat menyentuh emosi pembaca Endraswara, 2008:33. Dalam karya sastra terkandung nilai-nilai yang disampaikan pengarang terhadap pembaca. Sastra sebagai
gejala kejiwaan yang di dalamnya terkandung fenomena-fenomena kejiwaan yang tampak lewat perilaku tokoh-tokohnya Endraswara, 2008:87.
2.1.2 Novel
Novel adalah suatu cerita dengan alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan manusia yang bersifat imajinatif Priyatni,
2010:124-125. 2.1.3 Psikologi Sastra
Psikologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah manusia karena psyche atau psycho
mengandung pengertian “jiwa”. Dimensi jiwa hanya ada dalam diri manusia yang berarti segala aktivitas kehidupan manusia
tidak lepas dari dimensi tersebut Endraswara, 2008: 93. Psikologi sastra memandang bahwa sastra merupakan hasil kreativitas
pengarang yang menggunakan media bahasa, yang diabdikan untuk kepentingan
estetis. Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya ternuansakan suasana kejiwaan pengarang, baik itu suasana pikiran
maupun suasana rasa emosi. Manusia sebagai tumpuan sastra selalu terkait dengan gejolak jiwanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sastra dan psikologi
memiliki keterkaitan yang sangat dekat, karena berhubungan dengan kejiwaan Endraswara, 2008: 86.
2.1.4 Pendidikan
Pendidikan merupakan proses ketika seseorang dibimbing untuk mencapai pengetahuan yang baru. Berikut ini beberapa pengertian tentang pendidikan.
a. M.J. Langeveld, Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia
yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan
bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
b.
Ahmad D. Marimba, Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses
bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar
kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang di maksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar,
pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.
c. Carter V. Good, Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan
kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang
terpimpin khususnya di dalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah
bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan yang bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan
pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya di masa yang akan datang http:www.seputarpengetahuan.com20150215-pengertian-pendidikan-menurut-
para.html.diakses26Juni2012Pukul21:30WIB.
2.1.5 Peranan