Perbandingan Project Financing dengan Direct Financing

2.5.8 Kapasitas Utang

Project financing : Dukungan kredit untuk pendanaan proyek dengan project financing tidak hanya bersumber dari pemberi pinjaman. Dukungan kredit dari sumber lain, seperti pemberian pinjaman dari calon pembeli produk/jasa yang nantinya dihasilkan oleh proyek, dapat menjadi sumber pendanaan sebuah proyek. Dengan banyaknya alternatif sumber pendanaan, kapasitas utang pihak sponsor dapat secara efektif ditingkatkan. Pemanfaatan utang yang dirasakan oleh perusahaan pemilik proyek akan lebih tinggi dan lebih memberikan nilai pelindungan pajak bunga daripada yang dirasakan oleh pihak sponsor (Finnerty, 2007).

Direct Financing: Dukungan kredit untuk pendanaan proyek dengan project financing hanya bersumber dari pihak kreditur yang mana penilaian dalam pemberian pinjaman tersebut menggunakan bagian dari kapasitas utang pihak sponsor karena pihak kreditur akan melihat keseluruhan dari portofolio aset milik pihak sponsor sebagai penilaian dalam pemberian pinjaman (Finnerty, 2007).

2.5.9 Kebangkrutan

Project financing : Biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kesulitan keuangan adalah rendah. Proyek dapat terhindar dari kemungkinan kebrangkutan yang diderita oleh pihak sponsor, karena nilai proyek, aset, nilai kontrak, komponen ekonomi yang melekat dan arus kas yang dihasilkan oleh proyek dipisahkan dari pihak sponsor (Finnerty, 2007).

Direct Financing: Biaya dan waktu yang dihabiskan untuk kesulitan keuangan adalah tinggi. Proyek dapat berisiko dari kemungkinan kebangkrutan yang diderita oleh pihak sponsor, karena nilai proyek, aset, nilai kontrak, komponen ekonomi yang melekat dan arus kas yang dihasilkan oleh proyek tergabung di dalam portfolio aset yang dimiliki oleh pihak sponsor. Pemberi pinjaman mendapatkan keuntungan dari keseluruhan portfolio aset yang dimiliki oleh pihak sponsor. Kesulitan keuangan yang terdapat di dalam bisnis inti pihak sponsor dapat menguras arus kas dari proyek (Finnerty, 2007).