Pembahasan Hipotesis

4.4. Pembahasan Hipotesis

Pengujian hipotesis memperoleh nilai R Square diperoleh sebesar 0,16 artinya 16 % variasi variabel harga saham mampu dijelaskan oleh variasi variabel ROA, ROE, DER, EPS sedangkan sisanya sebesar 84 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan di dalam model. Variabel-variabel lain tersebut dapat berasal dari pertumbuhan laba perusahaan, kondisi makro ekonomi Indonesia, gejolak politik dalam negeri, keamanan, kondisi pasar modal Indonesia sendiri maupun nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel fundamental ROA, ROE, EPS memiliki pengaruh terhadap harga saham. Menurut (Djarwanto, 1996) jika koefisien korelasi bernilai 0,70 sampai Pengujian hipotesis memperoleh nilai R Square diperoleh sebesar 0,16 artinya 16 % variasi variabel harga saham mampu dijelaskan oleh variasi variabel ROA, ROE, DER, EPS sedangkan sisanya sebesar 84 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan di dalam model. Variabel-variabel lain tersebut dapat berasal dari pertumbuhan laba perusahaan, kondisi makro ekonomi Indonesia, gejolak politik dalam negeri, keamanan, kondisi pasar modal Indonesia sendiri maupun nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel fundamental ROA, ROE, EPS memiliki pengaruh terhadap harga saham. Menurut (Djarwanto, 1996) jika koefisien korelasi bernilai 0,70 sampai

Secara simultan, seluruh variabel independen yang terdiri dari ROA, ROE, DER, EPS berpengaruh terhadap harga saham. Nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 4,755 dengan signifikan 0,001. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan rasio keuangan (ROE, EPS) dan TA berpengaruh terhadap harga saham ditolak.

Secara parsial, ada tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh tersebut adalah ROA, ROE, dan EPS. Sedangkan variabel DER tidak berpengaruh signifikan. Uraian dari masing- masing variabel dapat dilihat sebagai berikut.

1. Return On Asset (ROA) Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7. diperoleh nilai Thitung sebesar 3,487 dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel (0,05; 100) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham ditolak. Dengan demikian ROA berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa ROA menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham penting untuk 1. Return On Asset (ROA) Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7. diperoleh nilai Thitung sebesar 3,487 dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel (0,05; 100) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham ditolak. Dengan demikian ROA berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa ROA menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham penting untuk

2. Return On Equity (ROE) Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7. diperoleh nilai Thitung sebesar – 3,192 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel (0,05; 100 ) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham ditolak. Dengan demikian ROE berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa ROE menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham penting untuk mempertimbangkan ROE ketika pemegang saham tersebut mengharapkan besarnya capital gain yang akan diperoleh dalam transaksi saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haryanto (2003), yang menyatakan variabel ROE memiliki pengaruh terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan 2. Return On Equity (ROE) Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7. diperoleh nilai Thitung sebesar – 3,192 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel (0,05; 100 ) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham ditolak. Dengan demikian ROE berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa ROE menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham penting untuk mempertimbangkan ROE ketika pemegang saham tersebut mengharapkan besarnya capital gain yang akan diperoleh dalam transaksi saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haryanto (2003), yang menyatakan variabel ROE memiliki pengaruh terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

3. Debt Equty Ratio (DER) Dari hasil pengujian pada Tabel 4.7. diperoleh nilai Thitung sebesar – 0,713 dengan signifikansi sebesar 0,478. Nilai Thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai Ttabel (0,05; 100 ) 1,984 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham diterima. Dengan demikian DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa DER bukan menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham tidak terlalu penting untuk mempertimbangkan DER ketika pemegang saham tersebut mengharapkan besarnya capital gain yang akan diperoleh dalam transaksi saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwipayana (2007), Nainggolan (2008) yang menyatakan variabel DER tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wathi (2006), yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh terhadap harga saham.

4. Earnings Per Share (EPS) Dari hasil penelitian pada Tabel 4.7. diperoleh Thitung sebesar 2,964 dengan signifikansi sebesar 0,004. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel(0,05; 100) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan EPS berpengaruh 4. Earnings Per Share (EPS) Dari hasil penelitian pada Tabel 4.7. diperoleh Thitung sebesar 2,964 dengan signifikansi sebesar 0,004. Nilai Thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai Ttabel(0,05; 100) 1,984 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan EPS berpengaruh

terdapat tiga variabel yang memberikan pengaruh terhadap harga saham. Dan hanya satu variabel yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari ketiga variabel ini, investor dapat menggunakan variabel tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan untuk melakukan investasi.