Hak yang Dimiliki Notaris 1. Hak Mengundurkan Diri

53 pemeriksaan sendiri ataupun atas usulan danatau laporan hasil pemeriksaan MPD. Sedangkan untuk pemberian sanksi pemberhentian sementara ataupun pemberhentian dengan tidak hormat merupakan kewenangan dari MPP, baik hasil pemeriksaan sendiri ataupun atas usulan danatau laporan hasil pemeriksaan MPW. Sebelum diberhentikan sementara, notaris diberi kesempatan untuk membela diri dihadapan Majelis Pengawas secara berjenjang Pasal 9 ayat 2 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004. Selanjutnya pemberhentian dilakukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas usul Majelis Pengawas Pusat selama paling lama 6 enam bulan Pasal 9 ayat 2, 3 dan 4 UUJN .

4. Hak yang Dimiliki Notaris 1. Hak Mengundurkan Diri

Istilah hak mengundurkan diri merupakan terjemahan dari verschoningsrecht yang artinya adalah hak untuk dibebaskan dari memberi keterangan sebagai saksi dalam suatu perkara baik itu perkara perdata maupun perkara pidana. Hak ini merupakan pengecualian dari Pasal 1909 KUHPerdata bahwa setiap orang yang dipanggil menjadi saksi wajib memberikan kesaksian, dan didalam HIR terdapat ketentuan kewajiban saksi, yaitu : wajib 54 datang Pasal 139 – Pasal 142 HIR, wajib bersumpah Pasal 148 HIR, wajib memberikan keterangan Pasal 148 HIR. Pasal-pasal diatas terhindarkan oleh hak mengundurkan diri yang ada dalam Pasal 146 ayat 2 HIR, dimana jika telah diberikan persetujuan hakim lepaslah kewajiban tersebut diatas. Tiap-tiap orang yang dipanggil sebagai saksi, mempunyai kewajiban untuk memberikan keterangan-keterangan. Seseorang yang berdasarkan undang-undang dipanggil sebagai saksi, yang sengaja tidak memenuhi kewajibannya sebagai saksi diancam pidana sebagai melakukan suatu kejahatan. Pengecualiannya ialah apabila seseorang yang dipanggil itu, mempunyai hak untuk menolak memberikan keterangan-keterangan sebagai saksi, berdasarkan hubungan-hubungan tertentu yang disebutkan dalam undang-undang. 38 Dalam pemanggilan untuk dijadikan saksi, mewajibkan setiap saksi dinyatakan cakap untuk memberikan kesaksian di muka pengadilan. Pasal 146 ayat 2 HIR memberikan hak untuk mengundurkan diri sebagai saksi atas persetujuan hakim, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak berlaku mutlak, karena hakim bisa saja menolak permohonan notaris untuk mengundurkan diri 38 A.Kohar, Notaris Berkomunikasi, Bandung; Alum ni,1984, hlm. 42 55 sebagai saksi. Dengan kata lain, notaris tersebut tetap harus maju sebagai saksi. Menurut symposium hak ingkar notaris diselenggarakan oleh Komisariat Ikatan Notaris Jawa Timur tanggal 11 Desember 1982, hak ingkar notaris bukan hanya merupakan hak namun merupakan kewajiban karena apabila dilanggar akan terkena sanksi. 39 Senada dengan pendapat tersebut adalah pendapat G.H.S Lumban Tobing, dengan mendasarkan pada pendapat Pitlo dan Asser. 40 Ruang Lingkup Hak Ingkar Notaris, yaitu : 1. Yang Wajib Dirahasiakan Notaris. Berdasarkan bunyi sumpah jabatan notaris, maka yang wajib dirahasiakan adalah terbatas pada isi akta-akta Peraturan Jabatan Notaris yang selanjutnya perluas menjadi isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam pelaksanaan jabatan UUJN. Sebelum berlaku UUJN, pada masa berlakunya Peraturan Jabatan Notaris, yang wajib dirahasiakan hanya meliputi “isi akta” saja. Namun kini telah disempurnakan oleh UUJN yang juga memasukkan keterangan yang diperoleh dalam 39 A.Kohar, Hak Ingkar Notaris Disimposiumkan, tulisan dalam Notaris Berkomunikasi, Bandung: Penerbit Alum ni, 1984, hlm. 157 40 Lumban Tobing, Op. Cit., hlm. 124-126 56 pelaksanaan jabatan selain isi akta sebagai hal-hal yang wajib dirahasiakan oleh notaris. 2. Pihak terkait dengan Hak Ingkar Notaris. Notaris sebagai pejabat kepercayaan, wajib merahasiakan semua yang diberitahukan kepadanya selaku notaris. Kewajiban tersebut tidak hanya wajib dilaksanakan oleh notaris namun juga oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan notaris, antara lain karyawan kantor notaris. Hak ingkar menurut Pasal 4 ayat 2 dan Pasal 16 ayat 1 huruf e UUJN adalah hak untuk tidak berbicara sekaligus merupakan kewajiban untuk tidak berbicara. Pengecualian dari kewajiban untuk tidak berbicara dan merupakan suatu kewajiban dijamin dan diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dikecualikan terhadap mereka karena pekerjaan, harkat dan martabatnya atau jabatannya diwajibkan untuk menyimpan rahasia jabatan. Namun hak ingkar ini dengan berlakunya Pasal 66 UUJN tidak lagi memberikan hak ingkar yang absolute, karena dengan berlakunya Pasal 66 UUJN, notaris tetap dapat dan wajib memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya mengenai akta-akta yang pernah dibuatnya dengan persetujuan dari MPD selaku lembaga yang berwenang didalam memberikan izin pemeriksaan terhadap notaris. 57

2. Hak Cuti