dengan mengadakan penelitian data primer di lapangan. Aspek yuridis yang dipakai dalam penelitian ini adalah peraturan-peraturan
dan perundang-undangan diantaranya yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Perturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria, Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1959 tentang Nasionalisasi Perusahaan Kereta Api Belanda di
Pulau Jawa, Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara, Peraturan Mentri No 9 Tahun 1965
tentang Hak Pengelolaan, Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990 mengenai perubahan status PJKA menjadi Perumka,
Peraturan Mentri Negara Agraria No.9 Tahun 1999 tentang ketentuaan-ketentuan tata cara Pemberian dan pembatalan Hak
Atas Tanah Negara dan Pengelolaannya, Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Aspek Empiris adalah kenyataan di lapangan tentang fakta- fakta dan implementasi dari peraturan-peraturan dan perundang-
undangan tersebut yang berkaitan dengan upaya penentuan status hak atas penggunaan dan penguasaan tanah PT. Kereta Api oleh
masyarakat.
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini digunakan penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk
memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan
atau gejala-gejala lainnya dan dilakukan analisis.
12
Pada penelitian deskriptif ini bertujuan untuk melakukan atau menggambarkan
tentang obyek penelitian yakni memberikan gambaran secara rinci mengenai upaya penentuan status hak oleh masyarakat atas
penggunaan dan penguasaan tanah PT. Kereta Api di Kabupaten Demak yang telah masyarakat tempati secara permanen. Istilah
analitis berarti mengelompokkan, membandingkan, menghubungkan dan memberikan makna aspek-aspek dalam
upaya penentuan status hak oleh masyarakat atas penggunaan dan penguasaan tanah PT. Kereta Api di Kabupaten Demak dari
segi teori maupun dari segi praktek.
3. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data
yang obyektif maka akan digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperolh langsung dari sumbernya diamati dan dicatat untuk pertama kali. Dalam penelitian ini data
primer dilakukan dengan cara yaitu : 1 Wawancara yaitu cara untuk memperoleh informasi dengan
cara bertanya secara langsung kepada responden yang
12
Soerjono Soekanto, Op.Cit., hal 6
telah ditetapkan sebelumnya. Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, dari penyiapan
daftar pertanyaan ini diharapkan dapat mempelancar proses tanya jawab dan pengembalian data-data dan keterangan.
2 Daftar pertanyaan yaitu daftar yang diajukan kepada pihak- pihak yang terkait dengan penguasaan dan penggunaan
tanah PT. Kereta Api yang ada di Kabupaten Demak, untuk mempermudah dan mendapatkan data dan keterangan
secara teratur.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui kepustakaan dengan menelaah buku-buku literatur, Undang-Undang, brosur-
brosur, atau tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian hukum digunakan pula data sekunder
yang memiliki kekuatan mengikat kedalam dan dibedakan dalam:
1 Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dengan
menggunakan peraturan perundang-undangan, Undang- Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Perturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1959 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Kereta Api Belanda di Pulau Jawa, Undang-
Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara, Peraturan Mentri No 9 Tahun 1965 tentang Hak
Pengelolaan, Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990 mengenai perubahan status PJKA menjadi Perumka,
Peraturan Mentri Negara Agraria No.9 Tahun 1999 tentang ketentuaan-ketentuan tata cara Pemberian dan pembatalan
Hak Atas Tanah Negara dan Pengelolaannya, Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
2 Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder diperoleh melalui buku-buku yang
berkaitan dengan judul tulisan, artikel, makalah dan artikel yang diperoleh melalui internet.
3 Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier akan memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum tersier yang berupa kamus hukum, ensiklopedia dan kamus bahasa.
4. Populasi dan Metode Penentuan Sampel a. Populasi