4. Model REA
REA adalah suatu kerangka akuntansi untuk membuat model Rources Events dan Agents yang kritikal dalam organisasi dan relasi diantara
mereka. Model ini mensyaratkan bahwa fenomena-fenomena akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif
pemakai majemuk. Data bisnis tidak harus diformat atau secara artifisial dibatasi dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dengan
peristiwa-peristiwa ekonomi yang mendasarinya. 5.
Model Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses
bisnis kuncinya.Enterprise Resources Planning memecahkan dua hambatan fungsional tradisional yaitu dengan memfasilitasi pemakaian
data bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik yang umum diantara semua pemakai organisasi. Oleh karena kompleksitas
dan ukurannya, hanya sedikit organisasi yang ingin ataupun mampu untuk berkomitmen pada sumber daya keuangan dan fisik yang diperlukan dan
pada resiko dalam mengembangkan sistem in house. Hall: 2001:31.
B. Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan
Universitas Sumatera Utara
yang diambil tidak salah. Informasi dalam suatu organisasiperusahaan dapat digolongkan dengan tujuannya yaitu: 1 Informasi untuk pengambilan keputusan
manajerial, 2 Informasi untuk pelaksanaan operasi harian, dan 3 Informasi untuk pihak ekstern.
Sumber data untuk informasi tersebut berasal dari, 1 Data rutin dari transaksi internal, 2 Data rutin dari transaksi eksternal, 3 Data non rutin dari
pihak eksternal, dan 4 Data keputusan manajemen internal. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemrosesan data akuntansi
yaitu: 1 Menjurnal, 2 Memindahkan ke buku besar, 3 Menyiapkan neraca saldo, 4 Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian, 5 Menyiapkan neraca
saldo yang telah disesuaikan, dan 6 Menyiapkan laporan keuangan. Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan
yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Sistem informasi
terbagi dua yaitu: 1.
Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual.
2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan
sistem informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Model Sistem Informasi Manual Sumber: Halim 1994:32
Gambar 3.4 Model Sistem Informasi Akuntansi dengan Komputer Sumber: Halim 1994 : 32
Perbedaan sistem informasi manual dengan sistem informasi akuntansi yang menggunakan komputer hanya disebabkan oleh perkembangan ilmu
akuntansi dengan penerapan peralatan teknologi canggih komputer yang dapat menggantikan sebagian tenaga kerja manusia yang lebih efisien dan dapat
mengolah informasi akuntansi yang lebih banyak, sehingga tuntutan penambahan informasi dapat diupayakan terpenuhi.
Output sistem akuntansi itu dalam bentuk laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan komputer. Laporan-laporan tersebut yang merupakan informasi
Tran- saksi
Prosedur Pelaksanaan Transaksi
− Prosedur Penj. − Prosedur Pen. Kas
− Prosedur Pembelian − Prosedur Peng. Kas
− Dan sebagainya Dokumen
Jurnal dan
Register Buku
Besar dan Buku
Pembelian Lapor
an
Tran- saksi
Prosedur Pelaksanaan Transaksi
− Prosedur Penj. − Prosedur Pen. Kas
− Prosedur Pembelian − Prosedur Peng. Kas
− Dan sebagainya Dokumen
File − Master File
− Transaction File
− Reference File
− History File Laporan
Universitas Sumatera Utara
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam, untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari, bahkan setiap saat dalam suatu organisasi.
Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah sebagai
berikut: 1.
Mengenal dan Mendefinisikan Masalah
Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan
dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan
dengan data tersebut. Sistem Informasi Akuntansi harus berperan membantu organisasi dalam
mengidentifikasi masalah, untuk itu sebuah sistem intelejen dapat dirancang secara sistematis agar mampu memantau perubahan lingkungan
dan melaporkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Sistem ini berfungsi mendeteksi setiap masalah yang muncul dalam perusahaan itu
sendiri. 2.
Menyusun Strategi
Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil
dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak
Universitas Sumatera Utara
manajemen akan menentukan beberapa alternative strategi dan memprioritaskan alternative yang utama untuk digunakan. Manajemen
perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang
paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan
kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya.
3.
Mengevaluasi Strategi
Alternatif strategi yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini
menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam pemeliharaan sebuah alternative, mengintegrasikan elemen yang ada
didalam instansi agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Keputusan merupakan rangkaian tindakan diambil utuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Jenis-jenis keputusan dalam 2
kategori, yaitu: 1.
Keputusan yang diprogram Programmed Decision, merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang
sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-
orang tahu bagaimana mencapainya. Permasalahan ini umumnya agak sederhanadan solusinya relatif mudah Gitosudarmo,1997.
Universitas Sumatera Utara
2. Keputusan yang tidak diprogram Non programmed Decision adalah
keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu
masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya kompleks dan penting. Keputusan yang tidak diprogram
dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak diketahui, atau
adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan Wijono, 1999. Keputusan terprogram adalah suatu keputusan yang pasti dibuat untuk
menangani masalah tertentu sehingga keputusan tidak harus dibuat ulang setiap kali masalah terjadi, sedangkan keputusan yang tak terprogram tidak memiliki
metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya sehingga memerlukan pendahuluan yang khusus.
Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan manajemen itu berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan semakin
tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil
itu cenderung terprogram karena semua keputusan biasanya rutin diambil. Sementara pada manajemen tingkat atas karena keputusan yang diambil
menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan dapat menganalisa kepastian, resiko, dan ketidakpastian yang berkaitan dengan
alternatif strategi yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
C. Keputusan – Keputusan Yang Dapat Diambil Manajemen Berdasarkan Sistem Informasi Akuntansi