Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT PLN (PERSERO) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

(1)

TUGAS AKHIR

MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

AREA MEDAN Oleh :

SEFTIRA ELYZA 102102091

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SEFTIRA ELYZA

NIM : 102102091

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 131 127 370

Tanggal ... Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 131 127 370

Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SEFTIRA ELYZA

NIM : 102102091

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

Medan, Juni 2013

(SEFTIRA ELYZA)


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan irodahNya kepada penulis sehingga tugas akhir yang berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang syafatnya sangat kita harapkan di yaumil akhir.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, ayahanda H.A.Fauji dan ibunda Vivi Silvia yang telah menghadirkan ananda didunia ini. Sujud syukur yang tak henti-hentinya kupanjatkan pada-Mu Robb yang telah menghadiahkan Ibunda yang kuat dan hebat, membesarkan buah hati dengan keikhlasannya yang tak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan, dan doanya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi ayah dan ibu yang terbaik dan juga pahlawan bagi penulis terutama Ibundaku. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang ayah dan ibu berikan kepada penulis selama ini, tapi Insya Allah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa yang akan datang. Kepada abang, kakak, adik dan teman-teman tercinta terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan doa yang diberikan selama ini.


(5)

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing tugas akhir yang

telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Bapak Syafrianto, ibu Atet Kustiarsih, serta seluruh pegawai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan yang telah banyak memberikan pelajaran kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Yang terakhir penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada M. Dicky Syahputra, S.Hut yang juga turut berperan serta dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan


(6)

saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2013 Penulis

Seftira Elyza NIM. 102102091


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI. ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Manfaat dan Tujuan ... 4

D. Sistematika Penulisan ... 6

1. Jadwal Penulisan………... 6

2. Rencana Isi ……… ... 7

BAB II: PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas... ... 9

B. Job Description ... 16

C. Jaringan Usaha ... 23

D. Kinerja Usaha Terkini……….... ... 25


(8)

BAB III: MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…….. ... 26 B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi... 32 C. Sistem Informasi Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara Area Medan ... 34 D. Proses dan Tipe Pengambilan Keputusan ... 39 E. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu

Manajemen dalam Pengambilan Keputusan ... 42

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 46


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi di dalam suatu perusahaan memegang peranan penting, karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang. Untuk mengumpulkan data keuangan yang baik di perlukan suatu sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan demi pengembangan perusahaan. Untuk memperoleh informasi yang sah dan tepat diperlukan kerja sama yang baik antara sesama pihak yang berkepentingan. Sistem informasi yang baik sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Karena sistem informasi merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh manajemen untuk mengetahui secara pasti keadaan perusahaan, sehingga perencanaan-perencanaan perusahaan dimasa mendatang lebih mudah disusun. Berarti berhasil tidaknya suatu perencanaan ada kaitannya dengan keakuratan informasi yang diterima.

Peranan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen, karena sistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan perusahaan, serta menilai dan mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab. Di samping itu sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan


(11)

keputusan bagi manajemen. Seorang manajer harus menggunakan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan-pertimbangan rasional harus menjadi ciri khas manajemen.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.

Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen yaitu:

1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalammengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:


(12)

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi. 2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasaan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan handal.

Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas lebih dalam peranan informasi akuntansi yang diterapkan pada bagian kemahasiswaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan”

B. Perumusan Masalah

Dalam melaksanakan kegiatannya, setiap perusahaan pada umumnya sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak di luar perusahaan yang memerlukannya. Selain itu, setiap


(13)

perusahaan juga akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut tentu berbeda - beda satu sama lainnya, sama halnya dengan Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan yang salah satu tugasnya adalah mengolah data keuangan. Sering kali terjadi kesalahan dalam pengolahan data yang begitu banyak dalam sistem komputer. Padahal, kumpulan data tersebut sangat penting untuk digunakan oleh berbagai pihak. Untuk itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang tepat dan efisien untuk mendukung pengelolaan data yang baik. Berdasarkan pada latar belakang diatas dan sekaligus dalam menempuh salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas akhir ini yaitu bagaimana Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan mengoptimalisasi peranan sistem informasi akuntansi dalam aktivitas pengolahan datanya.

C. Manfaat Dan Tujuan

Adapun yang diharapkan dapat menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dan sebagi bahan untuk membandingkan teori yang didapatkan dibangku kuliah dengan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan guna membantu perusahaan dalam mengolah data..


(14)

b. Bagi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan untuk melihat sejauh mana penerapan yang telah dilakukan dalam memaksimalkan penggunaan sistem informasi akuntansinya hingga pada waktu ke depan, sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

c. Bagi Pembaca

Sebagai informasi perbandingan didalam penelitian dan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai, tanpa adanya tujuan yang jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan penjelasan diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III.

b. Untuk memahami lebih jauh lagi tentang teori yang didapat dalam perkuliahan serta praktek yang diperoleh dari kegiatan magang dengan melihat penerapan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero)Wilayah Sumatera Utara Area Medan.

c. Untuk memahami pentingnya data-data yang dimiliki oleh bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan


(15)

serta perlunya pengelolaan data yang baik agar dapat digunakan oleh berbagai pihak.

d. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai cara yang efektif dalam penerapan sistem informasi akuntansi khususnya di bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.

e. Untuk mengetahui bagaimana cara PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, khususnya di bagian Akuntansi, melakukan pengolahan datanya dan sistem apa saja yang digunakan dalam melakukan pengelolaan datanya.

f. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan data pada bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan serta menemukan cara yang efektif untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

g. Untuk dapat mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat dan efisien berkaitan dengan pengelolaan data di bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.

D. Sistematika Penulisan 1. Jadwal Penulisan

Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.


(16)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO NAMA KEGIATAN

MINGGU I II III IV 1. Menerima surat persetujuan judul tugas akhir

2. Mengurus surat riset

3. Mengantar surat izin riset ke perusahaan

4.

Mengambil surat balasan izin riset dari perusahaan

5.

Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi,job description dan kinerja usaha terkini

6.

Melakukan wawancara kepada staff perusahaan mengenai system informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

7. Menyusun tugas akhir

2. Rencana Isi

Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penulis membuat beberapa bab sesuai dengan kebutuhan pembahasan antara lain :


(17)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, manfaat dan tujuan serta sistematika penulisan akan dijelaskan mengenai jadwal penulisan dan rencana isi.

BAB II : PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

Bab ini membahas sejarah ringkas, job description, jaringan usaha dan kegiatan ,kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

Dalam bab ini penulis akan membahas sistem informasi akuntansi, akuntansi sebagai suatu sistem informasi, sistem informsi akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan dan proses dan tipe pengambilan keputusan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah ditulis dalam tugas akhir ini dan juga meliputi saran .


(18)

BAB II

PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas

Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di negara kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah NV OGEM ( Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta. Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga, Berastagi, dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1937.

Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumtera, perusahaan listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik


(19)

bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan umum.

Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula – mula dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei 1961, maka Organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi 1. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksplotasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (berkedudukan di Tebing


(20)

Tinggi). PP No 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga Listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Sesuai keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993 telah dibentuk Tim Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero) Listrik Negara.

Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki beberapa misi yaitu :

1. Menjalankan bisnis kelistirikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang perusahaan.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.


(21)

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

5. Membantu usaha-usaha melalui pelayanan listrik

6. Memberikan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan pada pelanggan atau masyarakat.

7. Memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam pendistribusian tenaga listrik.

8. Mengembangkan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan.

Motto PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki motto “Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Dengan motto tersebut PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan berharap akan mencapai kesuksesan dalam pelayanan dan pembangunan ketenagalistrikan.

Nilai-Nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah sebagai berikut:

a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.


(22)

b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis.

c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam pengelolaan bisnis.

d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.

e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.

f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide dan karya inovatif.

g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan.

h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.

i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham.


(23)

Makna Logo Perusahaan

Logo PLN

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan mempunyai logo sebagai identitas. Yang terdiri dari:

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.


(24)

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Logo tersebut menandakan bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan dan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan terhadap pelanggan.


(25)

B. Job Description

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan

Berdasarkan Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah Sumatera Utara Nomor 019.K/GM. WSU/2008 Tanggal 3 Juni 2008 Tentang Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri dari :

1.Manajer Area Cabang

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.


(26)

2.Bagian Jaringan

Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan mempunyai fungsi:

a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik

b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik

c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian tenaga listrik dan bangunan sipil

d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik

e. Mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian tenaga listrik

f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik g. Menyusun RAO/UAI bagian distribusi

h. Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik yang menunjang tingkat mutu pelayanan


(27)

i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta jaringan distribusi jaringan listrik

j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian tenaga listrik

k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke pelanggan

l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP pelanggan

m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan

n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik

o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta peralatan jaringan listrik

p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak ketiga

3. Bagian Transaksi Energi

Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan pengukuran, proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif & efesien kepada masyarakat pelanggan.


(28)

Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang menjamin tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana butir 2 diatas, bagian transaksi energi memiliki tugas :

a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran

b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR

d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan tera

e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay proteksi

f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran

g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi loop-scheme

h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi & pengukuran

i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan khususnya pelanggan > 66 KVA

j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari G.induk, Pembangkit yang menjadi energi terima di unit Cabang


(29)

k. Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil pembacaan AMR

l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di unit cabang

m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi

n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan

o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan jaringan

p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan r. Menyusun segmentasi pelanggan

s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan t. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan

u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan v. Menyusun standar dan produk pelayanan

w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan

y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power


(30)

4. Bagian Pelayanan dan Administrasi

Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan dari penjualan tenaga listrik, dan melaksanakan kebijakan penjualan tenaga listrik serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Melaksanakan kegiatan inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening listrik ke pelannggan yang menunggak

Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan, perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat laporan keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu.

Bertanggung jawab melaksanakan administrasi tata usaha keuangan pengusahaan, sarana penyediaan tenaga listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran.

Melaksanakan kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi pelayanan pelanggan, administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan penyambungan.

Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi mempunyai tugas:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan pelanggan

b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan sesuai kebijakan manajemen


(31)

c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala

d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan

e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik f. Melakukan pembukuan piutang listrik

g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik h. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian keuangan

j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit

pelaksanaan

l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan keuangan.

m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan

penggolongan rekening listrik

o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik p. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik

q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal sebagai dasar penurunan susut jaringan

r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining bercetak


(32)

s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik

v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan rekening listrik.

C. Jaringan Usaha Terkini

PT PLN (Persero) Sumatera Utara sesungguhnya merupakan representasi (gabungan) dari beberapa unit yang beroperasi secara bersama di wilayah kerja Propinsi Sumatera Utara. Di dalamnya terdapat 6 unit PLN yang masing-masing memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi dalam satu sistem operasi ketenagalistrikan, yaitu:

1. PT PLN (Persero) Sumut dan Aceh, yang tugas utamanya melakukan pembangunan Pusat Pembangkit, Jaringan Transmisi serta Gardu Induk. 2. PT PLN (Persero Pembangkit Sumatera Bagian Utara), bertanggung jawab

atas pengoperasian serta pemeliharaan pembangkit untuk memproduksi tenaga listrik dalam jumlah besar yang bersumber dari pemanfaatan berbagai energi primer.

3. PT PLN (Persero) P3B Sumatera – Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian Utara, bertugas menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat pembangkit listrik ke pusat beban melalui jaringan transmisi bertegangan tinggi, dan pengoperasian sistem tenaga listrik.


(33)

4. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, berfungsi mendistribusikan tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke tangan konsumen melalui Jaringan. 5. Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu

Distribusi dan Sambungan Rumah (SR).

6. PT PLN (Persero) Udiklat Tuntungan, menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PLN maupun instansi lain diluar PLN yang membutuhkan.

Secara Umum PLN Regional Sumut ini melayani daerah yang meliputi 20 Kabupaten, dan 7 Kotamadya se – Propinsi Sumatera Utara. Dalam memberikan layanan PLN didukung oleh 7 unit Kantor Cabang, 11 Rayon, 50 Ranting, 4 Sub Ranting dan 114 Kantor Jaga dengan jaringan tegangan menengah sepanjang 20.064 Kms, 21.242 Kms jaringan tegangan rendah serta 14.703 buah gardu dibawah naungan PLN Wilayah Sumatera Utara yang melayani 2.104.916 pelanggan .

Kebutuhan listrik daerah Sumut sendiri dipasok dari 8 Unit Pembangkit yang dioperasikan PLN Pembangkit Sumbagut. Suplai tenaga listrik terbesarnya berasal dari PLTGU Belawan yang terletak di Pulau Naga Putri Sicanang dengan daya terpasang sebesar 1077,9 MW. Dan untuk menyalurkan listrik agar sampai ke pelanggan, PLN juga mengoperasikan 3.295,4 Kms jaringan transmisi tegangan tinggi dan gardu induk berkapasitas 2.175 Mva kelolaan PLN P3B Sumatera – Unit Pengatur Beban Sumbagut. [PLN 2006].


(34)

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2012 ini PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang telah berjalan ataupun proyek yang baru berjalan.

Adapun proyek-proyek tersebut antara lain:

1. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara telah menjalin kerjasama dengan PT INALUM untuk mengatasi defisit produksi listrik.

2. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara pada saat ini mampu meminimalisir pencurian arus listrik dengan mengadakan penertiban pemakaian tenaga listrik.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan pada tahun 2014 adalah meningkatkan jumlah pasokan listrik, menjalin kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen.


(35)

BAB III

MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

AREA MEDAN A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen

1. Pengertian Akuntansi

Untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan, maka perusahaan harus mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan kemudian perusahaan harus mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem informasinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan , yang hasilnya dilaporkan pada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

adapun defenisi akuntansi menurut Simamora ( 2000:3 ) adalah : “Proses pengidentifikasian , pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”.

Sementara itu pengertian akuntansi menurut Harahap ( 2008 : 4 ) adalah : “ Bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan ( ekonomi ) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan , utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu”.


(36)

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang secara akurat , relevan , serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari proses akuntansi yang biasa dilakukan oleh bagian akuntansi adalah : untuk menghasilkan laporan keuangan serta laporan lainnya yang akan membantu berbagai pihak dalam pengambilan keputusan.

Prosedur akuntansi dapat dijelaskan dalam dua tahap,yaitu :

1. Tahap pencatatan

a. Menganalisa dokumen usaha

Tahap pencatatan dimulai dengan menganalisa setiap dokumen yang menunjukkan kegiatan – kegiatan usaha yang terjadi. Dokumen usaha menjadi sumber bagi data yang akan dicatat dalam buku jurnal. Dokumen-dokumen itu seperti tembusan faktur penjualan, faktur pembelian, nota debet dan kredit , potongan lembaran cek dan lain-lain.

b. Menjurnal transaksi

Setelah dokumen usaha dianalisis , maka transaksi-transaksi akan dicatat secara berurutan dalam buku jurna yang tept. c. Memposkan transaksi-transaksi perkiraan ke buku besar

Informasi yang tercatat dalam buku jurnal dipindahkan ke perkiraan yang sesuai di buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari semua perkiraan yang digunakan untuk mengikhtisarkan hasil-hasil dari transaksi yang sejenis.


(37)

2. Tahap pengikhtisaran a. Menyusun neraca saldo

Nerasa saldo merupakan suatu daftar yang berisi semua perkiraan dan saldonya, karena itu saldo akan menunjukkan apakah jumlah total suatu debet sama dengan jumlah total kredit sehingga memberikan suatu pengkoreksian atas keakuratan pencatatan dan penghapusan.

b. Menyiapkan ayat jurnal penyesuaian

Meskipun semuan transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dalam jurnal yang tepat dan diposkan ke perkiraan buku besar, namun pada akhir periode banyak perkiraan tersebut yang perlu disesuaikan untuk mencerminkan kondisi terkahir.

c. Penyusunan laporan keuangan

Data-data untuk menyusun laporan keuangan dapat diperoleh secara langsung dari saldo-saldo perkiraan buku besar yang telah disesuaikan.

d. Penggunaan neraca saldo

Neraca saldo digunakan untuk memperoleh penyusutan ayat jrnal penyesuaian dari laporan keuangan.

e. Penutup perkiraan normal

Dalam suatu perusahaan ada dua macam perkiraan yaitu permanen dan nominal. Perkiraan permanen adalah perkiraan


(38)

yang selalu ada dalam perusahaan selama perusahaan ini masih ada. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang ada selama periode akuntansi berjalan.

Dalam mengikuti tahapan akuntansi tersebut maka akan diperoleh suatulaporan keuangan yang digunakan oleh berbagai pihak dalam perusahaan khususnya pihak manajemen dan dalam penyajian laporan keuangan tersebut merupakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam membantu pelaksanaan dan tanggungjawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan.

2. Pengertian Manajemen

Manajemen sering diartikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lin atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan dan harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, pengertian ini mengundang perhatian ini pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur oranglain untuk mengatur tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Dari defenisi tersebut terlihat bahwa pekerja manajemen merupakan suatu proses yaitu cara sistematis dalam melakukan pekerjaan , dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan keahlian dan keterampilannyamuntuk mencapai tujuan perusahaan. Manajer dapat


(39)

dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Secara umum manajer dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. Manajer puncak

Manajer puncak (top manager)merupakan kelompok kecil eksekutif yang mengelola keseluruhan organisasi.

2. Manajer menengah

Manajer menengah atau manajer madya terutama bertanggungjawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan oleh manajer puncak serta mengevaluasi dan mengkoordinasi aktivitas dari manajer tingkat yang lebih rendah.

3. Manajer lini pertama

Manajer lini pertama mengawasi dan mengkoordinasikan aktivitas karyawan.

Adapun langkah – langkah yang dilakukan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan yaitu penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan, manajer memikirkan kegiatan yang akan dilaksanakan yang didasarkan pada berbagai metode , rencana atau logika.


(40)

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian yaitu pengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan sususan organisasi serta fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi , serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material organisasi dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

c. Pengarahan

Pengarahan yaitu manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing bawahan tersebut sesuai kemampuan masing-masing agar tugasnya dapat dilakukan dengan baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Proses ini melibatkan kualitas , gaya dan cara kepemimpinan serta kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi , motivasi dan disiplin.


(41)

d. Pengawasan

Pengawasan yaitu manajemen mengadakan penilaian sekaligus mengadakan koreksi bila perlu, sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan semula, serta penerapan untuk menjamin bawahan rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan dan menjamin agar kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi.

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi

Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk memeprtahankan kemampuan berkompetensi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang kebih baik. Sementara itu menurut Hall ( 2001 :15 ) sistem informasi didefenisikan sebagai berikut : “ sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi informasi dan didefenisikan kepada para pemakai”.

Menurut Nafarin ( 2003 : 8 ) agar suatu informasi dapat berguna haruslah memiliki beberapa karakmteristik berikut ini :

1. Mudah dipahami, yaitun laporan keuangan dibuat singkat tapi jelas.

2. Relevan, agar laporan keuangan relevan ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu mempunyai nilai umpan balik, mempunyai nilai prediksi dan tepat waktu.


(42)

3. Keandalan, agar laporan keuangan dapat diandalkan harus memnuhi beberapa syarat, yaitu :

Dapat diperiksa

Keterangan bersifat umum Dapat dipercaya

Harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya Mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan

taksiran

4. Dapat diperbandingkan, agar laporan keuangan dapat diperbandingkan harus memenuhi beberapa syarat, antara lain pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten dan ada standarnya.

Defenisi lain sistem informasi menurut Widjajanto ( 2001 : 4 ) adalah : “ susunan formulir, catatan , peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya dan perlengkapannya serta alat komunikasi , tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen “.

Peranan akuntansi ditengah – tengah operasi perusahaan sangat memegang peranan yang cukup tinggi karena bertujuan menginformasikan keadaan serta posisi keuangan yan g sekaligus mencerminkan kinerja usaha pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan tidak lain dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik. Akuntansi merupakan bahasa bisnis dan setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi yang mengkomunikasikan informasi keuangan yang dikelola bagian akuntansi dengan pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan. Manfaat sistem informasi akuntansi semakin penting untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya sehingga dapat dijadikan landasan atau pedoman bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.


(43)

C. Sistem Informasi Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan , manajemen membutuhkan informasi untuk melakukan perencanaan, menyusun target yang akan dicapai dan menyusun anggaran. Sistem Informasi Akuntansi sangat erat kaitannya dengan sistem komputer , PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki sistem informasi yang disusun dan diproses dengan cara semi komputerisasi yaitu dengan bantuan komputer yang lebih dikenal dengan Electronic Data Processing (EDP) yaitu dengan bantuan yang mengelola data akuntansi untuk menjelaskan semua data kegiatan yang ada diperusahaan dan secara manual.

Data yang diperoleh perusahaan berasal dari transaksi yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan dan kemudian diolah dan dikirim ke bagian accounting untuk kemudian diproses menjadi sebuah informasi, dengan adanya sistem informasi akuntansi perusahaan yang menggunakan EDP memungkinkan manajemen perusahaan memantau dan mengontrol operasional perusahaan.

Electronic Data Procesing merupakan “ pengolahan data dengan peralatan dan program yang digabung menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau satu kesimpulan program dan prosedur yang berhubungan untuk melaksanakan tugas tertentu yang berkaitan dengan suatu komputer”.


(44)

Dalam aktivitas proses atau aktivitas manipulatif data yang telah terkumpul sebagai aktivitas input, selanjutnya adalah dengan operasi sebagai berikut :

1. Pengklasifikasian data yaitu pengelompokkan transaksi dan data yang memiliki karakteristik yang sama.

2. Pemilihan data yaitu proses pemilihan data sesuai urutan untuk mempermudah pengolahan.

3. Perhitungan yaitu kegiatan yang mencakup prosesnmatematis yang dilakukan terhadap data yang sudah diklasifikasi.

4. Pengikhtisaran yaitu proses penyajian olahan data ke dalam bentuk laporan yang bermakna ringkas dan efektif.

Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak aktivitas output. Dalam aktivitas output tercakup beberapa operasi sebagai berikut :

1. Komunikasi yaitu penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain dan bisa bersifat timbal balik.

2. Penarikan informasi yaitu operasi penempatan data ke dalam file-file untuk referensi apabila suatu saat diperlukan.

3. Reproduksi yaitu kegiatan menggandakan atau menyalin data untuk keperluan lain.

Karena PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki sistem informasi akuntansi semikomputerisasi yang terdiri dari sistem


(45)

informasi yang manual dan sistem informasi komputer. Unsur-unsur sistem informasi manual terdiri dari :

1. Source Document

Dokumen sumber yang memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Media penyimpanan fakta transaksi secara referensi

dimasa yang akan datang. 2. Otorisasi transaksi.

3. Dokumen kegiatan dan arus yang mencerminkan akuntabilitas.

2. Journal and Register

Journal adalah salah satu catatan akuntansi yang pertama kali dibuat untuk mengikhtisarkan transaksi dalam terminologi keuangan serta menunjukkan jumlah debet dan kredit pada perkiraan yang terpengaruh.

3. Ledger

Buku besar merupakan catatan akuntansi yang mengikhtisarkan status akun perkiraan – perkiraan ke dalam terminologi keuangan transaksi yang terlah dijurnal kemudian diposting ke perkiraan buku besar dalam perusahaan yaitu buku besar dan buku pembantu.


(46)

4. Documents

Dokumen yaitu penyimpanan data atau merupakan kelompok dari catatan yang berhubungan secara logis dalam keseluruhan data perusahaan.

5. Reports and Other Input

Yaitu data lain yang dihasilkan dari suatu sistem informasi akuntansi.

6. Non Computerized and Processing Devices Method

Yaitu peralatan pemrosesan non komputer misalnya kalkulator, duplicator , time lock , dll.

7. Control

Control yang diperlukan selama proses akuntansi berlangsung.

Sedangkan unsur-unsur sistem komputer adalah sebahai berikut :

1. Perangkat keras

Fasilitas hardware yang telah dikembangkan dapata dikatakan cukup memadai dalam mengolah data perusahaan. Fasilitas komputer dapat dikelompokkan menjadi lima komponen yaitu :

a. Central Processing Unit (CPU)

Merupakan pusat dari komputer yang mempunyai fungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan arithmatica dan logika serta mengawasi kegiatan seluruh sistem EDP.


(47)

b. Input Device

Data dimasukkan dalam komputer untuk diproses. Dalam proses tersebut menggunakan berbagai macam alat (device), alat ini disebut Pure Input Equipment atau sering disebut Input Device seperti mesin kertas plong dan Direct Device.

c. Inpur Equipment

Merupakan alat-alat yang informasinya dari komputer (CPU) dan merubahnya ke dalam bentuk yang dapat dibaca, output ini dapat dihasilkan dengan menggunakan mesin plong seperti : mesin pita kertas , printer terminal dan alat-alat lainnya.

d. Combination Communication Equipment

Merupakan alat-alat yang menghubungkan seseorang secara langsung dengan CPU atau dengan komputer file yang online.

e. Kombinasi Input Ouput

Gabungan dari kedua komponen fasilitas komputer yaitu input equipment dan output equipment.

Sedangkan konfigurasi perangkat keras komputer yang dimiliki PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah setiap bagian dari divisi memiliki lebih kurang empat atau lima perangkat keras komputer.


(48)

Adapun program aplikasi yang dipakai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan saat ini adalah Windows XP.

2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) sering disebut program komputer , program komputer digunakan untuk memerintah komputer melaksanakan langkah-langkah yang tercantum dalam program itu, sedangkan program adalah sekumpulan instruksi yang disusun dalam suatu logika perhitungan komputer yang hanya bekerja sesuai dengan instruksi ataupun perintah yang dimasukkan dalam komputer.

3. Brandware

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara memiliki beberapa orang tenaga kerja yang bertugas untuk mengoperasikan pengolahan data secara komputerisasi, mereka diberikan latihan-latihan serta memiliki buku panduan dan prosedur pengoperasian komputer untuk mengolah semua data yang diberikan.

D. Proses dan Tipe Pengambilan Keputusan 1. Proses pengambilan keputusan

Dalam mengambil keputusan didalam suatu perusahaan atau organisasi manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, proses pengambilan keputusan ,erupakan pekerjaan untuk seorang manajer atau


(49)

pimpinan untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari dalam suatu organisasi.

Kegiatan pengambilan keputusan mutlak ditentukan oleh setiap organisasi perusahaan, baik organisasi kecil maupun besar. Semakin besar organisasi pada perusahaan maka keputusan yang diambil juga lebih besar ruang lingkupnya.

Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengenal dan mengidentifikasikan masalah

Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya dan pihak manajemen akan mengetahui masalah yang berkembang, setelah diketahui bentuk dari masalah itu, maka dilakukan pendefenisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut.

b. Munyusun strategi

Dalam penyusunan strategi , pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil dengan mempertimbangkan saran yang berkembang. Pihka manajemen akan menentukan beberapa strategi alternatif dan memprioritaskan alternatif yang utama untuk digunakan. Manajemen perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan


(50)

kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas menejemen dan yang paling penting dalam mengambil keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya.

c. Mengevaluasi strategi

Alternatif stretegi yang ada harus dievalusi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan , karena didalam pemeliharaan sebuah alternatif , mengintegrasikan elemen yang ada didalam perusahaan agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Tipe-tipe pengambilan keputusan

Suatu perusahaan mengutamakan kretivitas dan kemampuan personilnya dalam melaksanakan aktivitas sehingga keputusan terhadap pengandalian karyawan lebih banyak mendapat perhatian manajemen. Karyawan dimotovasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, namun dalam penetapan keputusan yang melibatkan karyawan secara garis besar merupakan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkatan manajemen perusahaan menggambarkan perencanaan dan pengendalian baik yang menyangkut operasional sehari-hari erusahaan maupun hubungannya dengan sumber daya manusia dalam perusahaan untuk mencapai efisiensi. Keputusan merupakan


(51)

rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Adapun tipe-tipe keputusan yaitu :

1. Keputusan terprogram

Manajemen biasanya membuat suatu prosedur dalam pemecahan masalahnya yang terstruktur karena masalahnya bersifat rutin atau berulang-ulang. Sering dilakukan oleh manajemen tingkat bawah dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.

2. Keputusan tidak terprogram

Pemecahan masalah yang baru dan tidak terstruktur , biasanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas dan biasanya sulit untuk menentukan teknik-teknik apa yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.

Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan manajemen itu berbeda. Semakin tinggi tingkatan manajemen maka akan semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan menganalisa kepastian , resiko dan ketidakpastian yang berkaitan dengan alternatif strategi yang tersedia.

E. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan

Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga


(52)

menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan, manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan sangat bertumpu pada sistem informasi akuntansi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi juga berperan pentingan dalam pembuatan keputusan mengenai evaluasi kerja. dalam hal ini sistem informasi akuntansi berperan dalam menyediakan informasi menyangkut aspek finansial.

Oleh karena pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan maka pengolahan semua informasi akuntansi harus ditangani secara cermat, baik dan tepat waktu dalam suatu kerangka sistem yang unggul sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan pertimbangan yang matang dalam perkembangan perusahaan.

Untuk produk dari sistem infomasi akuntansi tersebut adalah informasi akuntansi keuangan. Untuk mengolah data informasi pihak perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu. Data yang diperoleh dari transaksi perusahaan diolah dan diproses untuk menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Untuk menyusun rencana dan anggaran perusahaan, informasi akuntansi memegang pernan penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan maka diperlukan perencanaan yang metang dan pengandalian yang efektif. Agar dapat berperan


(53)

secara efektif dalam kegaiatan pengambilan keputusan maka informasi akuntansi harus dikelola dengan baik, cepat , tepat dan terpadu.

Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah perusahaan , tetapi juga harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.


(54)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan peranan Sistem Informasi Akuntansi pada Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam bagi manajemen suatu instansi maupun organisasi baik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian.

2. Untuk menyajikan informasi yang baik dibutuhkan keselarasan sumber daya yang digunakan yang dalam hal ini yaitu peralatan yang digunakan dan penggunanya.

3. Ruang lingkup system informasi bersifat menyeluruh yaitu menyangkut semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

4. Dalam mengolah data transaksi keuangannya PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan menerapkan Sistem Informasi Akuntansiyang telah dilakukan secara bertahap dari secara manual ke system informasi yang berbasis komputer.

5. Sistem Informasi akuntansi yang digunakan baik secara manual maupun komputerisasi telah mendukung dengan cukup baik kegiatan


(55)

pengelolaan data pada bagian akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.

6. Sistem Informasi Akuntansi bertujuan untuk mempermudah dalam penyajian laporan keuangan dengan harapan meningkatkan akurasi laporan keuangan serta kecepatan penyusunan laporan keuangan melalui pemanfaatan teknologi informasi sehingga data laporan keuangan tersaji tepat data, tepat waktu, tepat guna, akurat dan taat aturan dan akhirnya menjadi informasi yang berguna bagi pimpinan untuk mengambil keputusan.

B. Saran

Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Agar berperan secara efektif dalam pengolahan data maka sebaiknya pengolahan data dilakukan secara lebih teliti dan rapi baik manual maupun komputerisasi.

2. Sebaiknya setiap pengolahan data didukung dengan komunikasi dan kerja sama yang baik antara semua bagian baik produksi maupun keuangan dengan para pegawai di bagian akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan sehingga perolehan data dan proses input data tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi resiko terjadinya kesalahan input data.


(56)

3. Pengamanan terhadap system harus dapat ditingkatkan termasukdalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan sistematisasi transaksi.

4. Sumber daya manusia yang ada senantiasa dituntut harus menguasai sebaik kegiatan operasional perusahaan sekaligus mengikuti perkembangan teknologi system komputerisasi agar pengembangan system pengawasan dan audit intern dapat ditingkatkan.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. & Hopwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Jusuf & Rudi M. Tambunan, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, UGM , Yogyakarta.

Marshall, Romney B & Paul John, Steinbart, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Deny Arnos Kwary & Dewi Fitriasari, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.

SR. Soemarso, 2003, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.


(1)

menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan, manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan sangat bertumpu pada sistem informasi akuntansi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi juga berperan pentingan dalam pembuatan keputusan mengenai evaluasi kerja. dalam hal ini sistem informasi akuntansi berperan dalam menyediakan informasi menyangkut aspek finansial.

Oleh karena pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan maka pengolahan semua informasi akuntansi harus ditangani secara cermat, baik dan tepat waktu dalam suatu kerangka sistem yang unggul sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan pertimbangan yang matang dalam perkembangan perusahaan.

Untuk produk dari sistem infomasi akuntansi tersebut adalah informasi akuntansi keuangan. Untuk mengolah data informasi pihak perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu. Data yang diperoleh dari transaksi perusahaan diolah dan diproses untuk menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Untuk menyusun rencana dan anggaran perusahaan, informasi akuntansi memegang pernan penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan maka diperlukan perencanaan yang metang dan pengandalian yang efektif. Agar dapat berperan


(2)

secara efektif dalam kegaiatan pengambilan keputusan maka informasi akuntansi harus dikelola dengan baik, cepat , tepat dan terpadu.

Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah perusahaan , tetapi juga harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.


(3)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan peranan Sistem Informasi Akuntansi pada Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam bagi manajemen suatu instansi maupun organisasi baik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian.

2. Untuk menyajikan informasi yang baik dibutuhkan keselarasan sumber daya yang digunakan yang dalam hal ini yaitu peralatan yang digunakan dan penggunanya.

3. Ruang lingkup system informasi bersifat menyeluruh yaitu menyangkut semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

4. Dalam mengolah data transaksi keuangannya PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan menerapkan Sistem Informasi Akuntansiyang telah dilakukan secara bertahap dari secara manual ke system informasi yang berbasis komputer.

5. Sistem Informasi akuntansi yang digunakan baik secara manual maupun komputerisasi telah mendukung dengan cukup baik kegiatan


(4)

pengelolaan data pada bagian akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan.

6. Sistem Informasi Akuntansi bertujuan untuk mempermudah dalam penyajian laporan keuangan dengan harapan meningkatkan akurasi laporan keuangan serta kecepatan penyusunan laporan keuangan melalui pemanfaatan teknologi informasi sehingga data laporan keuangan tersaji tepat data, tepat waktu, tepat guna, akurat dan taat aturan dan akhirnya menjadi informasi yang berguna bagi pimpinan untuk mengambil keputusan.

B. Saran

Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Agar berperan secara efektif dalam pengolahan data maka sebaiknya pengolahan data dilakukan secara lebih teliti dan rapi baik manual maupun komputerisasi.

2. Sebaiknya setiap pengolahan data didukung dengan komunikasi dan kerja sama yang baik antara semua bagian baik produksi maupun keuangan dengan para pegawai di bagian akuntansi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan sehingga perolehan data dan proses input data tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi


(5)

3. Pengamanan terhadap system harus dapat ditingkatkan termasukdalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan sistematisasi transaksi.

4. Sumber daya manusia yang ada senantiasa dituntut harus menguasai sebaik kegiatan operasional perusahaan sekaligus mengikuti perkembangan teknologi system komputerisasi agar pengembangan system pengawasan dan audit intern dapat ditingkatkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. & Hopwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Jusuf & Rudi M. Tambunan, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, UGM , Yogyakarta.

Marshall, Romney B & Paul John, Steinbart, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Deny Arnos Kwary & Dewi Fitriasari, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.

SR. Soemarso, 2003, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 49 56

Sistem Akuntansi Penggajian Sebagai Alat Bantu Manajemen pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Medan

1 40 107

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

1 35 64

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

1 34 58

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 9

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 8

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 18

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Pada PT. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 1

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas - Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT PLN (PERSERO) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT PLN (PERSERO) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

0 0 8