Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Pada Novel Empress Orchid Karya Anchee Min Berdasarkan Tinjauan Psikologi Sastra.

(1)

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM

NOVEL EMPRESS ORCHID ANCHEE MIN

BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA

OLEH:

SHEYLA SILVIA SIREGAR

070710007

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL EMPRESS ORCHID ANCHEE MIN

BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA

小说 兰皇后 中慈禧

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina.

Oleh:

Sheyla Silvia Siregar 070710007

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr, T. Thyrhaya Zein M.A Wu Qiao Ping, M.A NIP: 19630109 198803 2 001

KETUA JURUSAN

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2 001

DEKAN

Dr. H. Syahron Lubis, M.A NIP: 19511013 1 197603 1 001


(3)

PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Hari/ tanggal : Senin, 13 Juni 2011 Pukul : 08.30 WIB sampai selesai Tempat : Kantor Jurusan Sastra Cina-USU

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan

Dr. H. Syahron Lubis, M.A NIP: 19511013 1 197603 1 001 Panitia Ujian

No Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( ) 2. Dra. Nur cahaya Bangun, M.Si ( ) 3. Dra. Rohani Ganie, M. Hum ( ) 4. Wu Qiao Ping, M.A ( ) 5. Liu Jin Feng, M.A ( )


(4)

ABSTRACT

The research with titled “Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Pada Novel Empress Orchid Karya Anchee Min Berdasarkan Tinjauan Psikologi Sastra” focuses on the analysis of main character “Yehonala Princess” wich is also known with “Ci Xi Tai Hou”.

The main purpose of this research is to describe personality of main character which based on Psycology Literature by Sigmund Freud (Id, Ego, Superego). Researcher uses descriptive method, namely document analysis. Data sources taken from the novel it selfs.

After analyzing the personality of main character based on psychology literature by Sigmun Freud (Id, Ego, Superego), the researcher finds that superego is more dominated by the personality of main character.


(5)

PRAKATA

Luapan rasa syukur hanya layak teruntuk Allah SWT, yang telah memberi Rahmat dan Nikmat yang tak terbalas sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga banyak mendapatkan bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada;

1. Kepada Bapak Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dr. Syahron Lubis, M.A

2. Kepada Ketua Departemen Sastra Cina Dr.Thyrhaya Zein, M.A dan Ibu Sekretaris Departemen Sastra Cina Dra. Nur Cahaya Bangun M.Si

3. Pembimbing I, Dr. Thyrhaya Zein, M.A dan pembimbing II, Wu Qiaoping, M.A yang telah memberikan arahan, ilmu dan bimbingan serta meluangkan waktu mendiskusikan persoalan yang berkaitan dengan skripsi ini hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Para dosen Jurusan Sastra Cina Prof.Dr. Kuang Xiaorong,Ma.Phd, Liao Jianqi Ma.Phd, Yang Runzheng, Shao Zhangchao, Chen Yihua, Zhu Xiaohong, Yu Xin, Wu Qiaoping dan Liu Jinfeng yang telah berbagi ilmu, pengetahuan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Hasan Maksum dan Ibu Dra. Silvana Lubis, selaku orang tua yang paling saya cintai dimana tak henti-hentinya telah memberikan dorongan moril


(6)

dan materiil yang cukup berarti dihidup saya dan selama masa pendidikan khususnya selama proses penyusunan skiripsi ini. Sampai selesai.

6. Sheyra Silvia Siregar, adik kembaran saya yang telah tak bosannya menemani saya selama proses penyusunan skripsi ini. Dan juga adik bungsu saya Doly Martua Siregar yang memberikan semangat pada saya sebagai keluarga.

7. Teman-teman Departement Sastra Cina khususnya angkatan 2007, terucap kepada VERONIKA ANGGRAINI BRAHMANA, YULIANA HUTABARAT, RINDI ALFABINA GINTING, RAHMI (Good Luck!), HABIBUL UMMI (Jangan lupa nanti reuniannya).

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan lindungan-Nya kepada pihakpihak tersebut dan membalasnya dengan yang lebih baik.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa dalam mengapresiasi sebuah karya sastra.

Medan,13 Juni 2011 Penulis

Sheyla Silvia Siregar 070710007


(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 6

1.3 Tujuan Penelitian 6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis 7

1.4.2 Manfaat Praktis 7

1.5 Pembatasan Masalah 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka 9

2.1.1 Penelitian Terdahulu 9

2.2 Konsep 10

2.3 Landasan Teori 11

2.3.1 Sastra 11

2.3.2 Tokoh 13

2.3.3 Hubungan Sastra dan Psikologi 15

2.3.3.1 Psikologi 15

2.3.3.2 Psikologi Sastra 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian 23

3.2 Teknik Pengumpulan Data 23

3.3 Teknik Analisis Data 24

3.4 Sumber Data 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


(8)

4.2 Pembahasan 26 4.2.1 Analisis Berdasarkan Psikologi Sastra Tokoh Putri Anggrek

Dalam Novel Empress Orchid 27

4.2.1.1 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Id 27

4.2.1.2 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasrkan Ego 30

4.2.1.3 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Superego 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 39

5.2 Saran 40

DAFTAR ISI 41

LAMPIRAN


(9)

ABSTRACT

The research with titled “Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Pada Novel Empress Orchid Karya Anchee Min Berdasarkan Tinjauan Psikologi Sastra” focuses on the analysis of main character “Yehonala Princess” wich is also known with “Ci Xi Tai Hou”.

The main purpose of this research is to describe personality of main character which based on Psycology Literature by Sigmund Freud (Id, Ego, Superego). Researcher uses descriptive method, namely document analysis. Data sources taken from the novel it selfs.

After analyzing the personality of main character based on psychology literature by Sigmun Freud (Id, Ego, Superego), the researcher finds that superego is more dominated by the personality of main character.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta dari hasil karya imajinasi pikiran manusia itu sendiri, sehingga dapat menghasilkan suatu karya sastra yang temanya selalu tentang manusia dan lingkungannya. Sastra terlahir dari dorongan manusia untuk mengungkapkan diri, hal yang berisi tentang masalah manusia, kemanusiaan, dan semesta (Semi, 1993:1). Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Sastra merupakan segala sesuatu yang ditulis dan dicetak. Selain itu, sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya nonfiksi, Welleck&Warren (dalam Jabrohim, 1990:3-11). Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang meliputi kehidupan manusia. Permasalahan itu dapat berupa apa yang terjadi dalam dirinya sendiri. Karena itu, karya sastra memiliki dunianya sendiri yang merupakan hasil pengamatan sastrawan terhadap kehidupan yang diciptakan itu sendiri baik berupa novel, puisi maupun drama yang berguna untuk dipahami dan dimanfaatkan oleh para penikmat karya sastra sebagai media hiburan dan apresiasi.

Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu memberikan kesan yang mendalam bagi para pembaca. Menurut Aritoteles karya sastra dapat digolongkan dalam beberapa kriteria. Novel adalah bentuk prosa rekaan yang lebih pendek dari pada roman. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1996:694) novel diartikan


(11)

dan sifat setiap pelaku. Novel memiliki beberapa unsur intrinsik dalam penyusunannya. Setiap manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya. Ia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya. Namun demikian, manusia hidup tidak lepas dari manusia lain. Pertemuan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak jarang menimbulkan konflik, baik konflik antara individu atau kelompok.

Tokoh adalah satu unsur penting dalam penulisan karya sastra. Kejadian atau peristiwa yang terdapat dalam karya sastra dihidupkan oleh tokoh-tokoh sebagai pemegang peran atau pelaku alur. Tokoh dalam karya sastra adalah sarana pengarang menggambarkan cerita, pesan dan kesan yang ingin disampaikan melalui tema yang diangkat pengarang. Melalui perilaku tokoh-tokoh yang ditampilkan inilah seorang pengarang melukiskan kehidupan manusia dengan konflik-konflik yang dihadapinya, baik konflik dengan orang maupun dengan anggota kelompok. Karena dalam setiap novel memiliki setiap tokoh dan karakter yang unik untuk dibahas. Novel Empress Orchid ini terdapat satu tokoh utama, yaitu Putri Anggrek Yehonala atau 慈禧太后

cixitaihou atau 兰皇后(lanhuanghou), maka masalah yang akan diteliti berfokus pada kepribadian tokoh utama dalam novel ini, yaitu Putri Anggrek atau 慈禧太后 (cixitaihou) atau 兰皇后(lanhuanghou) yang akan dianalisis berdasarkan pendekatan psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.

Tokoh adalah salah satu unsur intrinsik dalam pengembangan isi karangan. Akan tetapi, dalam menampilkan tokohnya pengarang sering menampilkan secara implisit sehingga tidak semua pembaca dapat memahami maksud dalam sebuah novel. Itulah sebabnya penulis berpendapat unsur ekstrinsik juga penting untuk diteliti, dan dalam penelitian kali ini penulis menganalisis kepribadian tokoh utama dari segi psikologi


(12)

sastra. Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang mempertimbangkan segi-segi kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia. Lewat tinjauan psikologi akan nampak bahwa fungsi dan peran sastra adalah untuk menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-hidupnya atau paling sedikit untuk memancarkan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk melukiskan kehidupan manusia (Andre Hardjana, 1985:66).

Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh, jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa. Sedangkan jika berupa puisi, tentu akan tampil melalui larik-larik dan pilihan kata yang khas. Karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Pertautan tak langsung, karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama yaitu kehidupan manusia. Psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif (Jatman, 1985:165).

Novel Empress Orchid (2004) adalah novel yang berlatar belakang kerajaan pada era Dinasti Qing yang saat itu berada dibawah kepemimpinan bangsa Manchu. Novel ini bercerita tentang lahirnya seorang selir muda (1835-1908 M) yang dikemudian hari menjadi maharani yang paling lama berkuasa di Cina sebelum akhirnya Cina berevolusi menjadi negara demokrasi. Novel ini mengandung cerita yang unik yang diselimuti intrik politik, rayuan, dan pembunuhan yang terjadi dalam usaha perebutan kekuasaan. Sehingga membuatnya menarik untuk menganalisis karakter tokoh utama berdasarkan teori psikologi sastra oleh Sigmund Freud.


(13)

Novel Empress Orchid (2004) adalah novel karangan Anchee Min yang pertama kali diliris pada tahun 2004 oleh Houghton Mifflin yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh: Hikmah Publishing House Translation pada tahun 2008. Dalam novel Empress Orchid (2004) ini sisi pembentuk kepribadian tokoh utama lebih jelas tergambar.

Secara lebih rinci alasan peneliti memilih novel Empress Orchid (2004) sebagai bahan kajian utnuk diteliti adalah:

1. Novel Empress Orchid (2004) ini telah mendapat apresiasi sebagai novel penjualan terlaris di NewYork Times, dan banyak media lain di Amerika (Los Angeles Times, San Fransisco Chronicle, Washington Post book world). 2. Novel ini juga menarik untuk dibaca dengan tema klasik yang berlatar

kerajaan pada masa dinasti Qing sekitar tahun 1835-1908 Masehi, dimana tokoh utama adalah seorang bangsawan muda yang kemudian diangkat menjadi selir dan terakhir menjadi Ratu setelah kematian Putranya Pangeran Tong Zhi. Dan juga novel yang sarat akan cerita cinta yang terjalin antara Putri Yehonala dan kaisar Hsien Feng, juga pergulatan batin yang terjadi pada Pangeran Tong Zhi yang terpaksa naik tahta pada usianya yang terbilang masih sangat muda. Juga hubungan antara Ibu, yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈 禧 太 后 (cixitaihou) atau 兰 皇 后 (lanhuanghou) dan anaknya (Pangeran Tong zhi) yang kurang baik akibat timbulnya masalah penuh intrik licik yang terjadi dikalangan intern kerajaan.

3. Kelebihan yang dimiliki pengarang sendiri yakni pengarang dapat menggambarkan dengan lengkap di setiap kejadian yang penting dan


(14)

dianggap berpengaruh dari segi alur dan penggunaan bahasa yang sederhana untuk dipahami pembaca.

Alasan yang dipaparkan diatas menjadi dasar yang cukup menarik bagi penulis untuk menganalisis sisi kejiwaan yang dimiliki oleh tokoh utama yang kemudian akan dipaparkan berdasarkan psikologi sastra. Sehingga isi dan pesan yang terkandung didalam novel tidak rancu dan lebih jelas lagi.

1.2 Perumusan Masalah

Agar masalah yang akan dibahas tidak terlalu luas dan tetap terfokus dan lebih

terarah maka diperlukan perumusan masalah. Adapun masalah yang akan dibatasi adalah:

 Bagaimana penggambaran kepribadian tokoh utama; Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Cixitahihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) dalam novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min ditinjau dari segi psikologi sastra oleh Sigmund Freud?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai peneliti. Suatu penelitian pasti memiliki alasan & tujuan mengapa suatu penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu suatu penelitian itu harus memiliki tujuan yang jelas. Mengingat harus memiliki arah dan sasaran yang tepat. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

 Menggambarkan kepribadian tokoh utama(Putri Anggrek atauYehonala atau 慈禧太后 (Cixitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min dari tinjauan psikologi sastra oleh Sigmund Freud.


(15)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik haruslah memberikan manfaat. Manfaat penelitian sebaiknya dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat yang diperoleh yaitu dapat memperkaya khasanah telaah

sastra khususnya dalam menganalisis novel dengan pendekatan psikologi sastra.

1.4.2 Manfaat Praktis

Selain secara teoritis, manfaat lain yang dapat diperoleh dalam manganalisis

novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min melalui pemahaman kepribadian tokoh-tokohnya, diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, termasuk:

Bagi Peneliti: diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan

pengalaman dalam menganalisis karya sastra.

Bagi pembaca: meningkatkan kemampuan dalam memahami karya

sastra, memperluas ilmu pengetahuan tentang sastra, meningkatkan kemampuan mengapresiasikan karya sastra dan diharapkan bagi pembaca dapat membantu pembaca dalam mengungkapkan makna yang terkandung dalam novel tersebut.

1.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan Masalah diperlukan agar penelitian ini dapat mengarah pada suatu

titik masalah dan mengenai sasaran yang dinginkan. Sebuah penelitian perlu dibatasi agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas dan menjadi tidak terfokus. Karena penelitian yang baik bukan terletak pada luas kajian yang diteliti,melainkan penelitian


(16)

yang objek kajiannya terfokus dan mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Penggambaran kepribadian tokoh utama dalam novel Empress Orchid (2004) karangan yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Cxitaihou) atau 兰 皇 后(Lan Huanghou) karya Anchee Min yang ditinjau dari segi psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, dan Superego.


(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

Setelah memaparkan hal-hal yang menjadi dasar penulisan skripsi ini pada Bab I, maka pada Bab II akan diulas mengenai kajian pustaka, konsep penulisan skripsi, landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis objek yang akan diteliti.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka berfungsi untuk mengetahui keaslian suatu karya ilmiah. Untuk

mengetahui keaslian penelitian ini maka akan dipaprkan bebrapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

2.1.1 Penelitian terdahulu

Novel Empress Orchid karya Anchee Min yang diterbitkan pada tahun 2004 yang

difokuskan pada seorang tokoh utama yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Ci Xitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) pada umumnya sudah pernah ada yang meneliti namun penelitian yang berkaitan dengan psikologi sastra belum ada yang pernah meneliti.

Sedangkan di Cina sendiri, dikarenakan oleh suatu alasan buku ini sejak cetakan perdananya tidak diterbitkan di Cina maka sepengetahuan penulis novel ini belum pernah ada yang meneliti, namun karena novel ini sendiri bergenre tentang sejarah yang bertema kekuasaan seorang wanita yang kejadiannya sendiri bersetting pada masa Dinasti Qin maka ada beberapa mahasiswa serta Instansi tertentu dari Cina itu


(18)

sendiri yang meneliti tentang Putri Anggrek atau Yehonala atau 慈 禧 太 后 (Ci Xitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou).

On Queen Mother Ci Xi’s Attitude to Movement of 1898 by Wu Renming,Zhang Zihan,Wei Yan(Journal Of ChengDu University Of Humanities and Law) pada tahun 2007. Penelitian ini bercerita tentang Putri Anggrek atau Yehonala atau 慈禧太后 (Ci Xitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) yang menganalisa sifat beliau dalam pergerakannya yang berkisar di tahun 1898.

The Really Queen Mother Ci Xi oleh : Zhu Jiangren.Disini sifat dan karakter Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Ci Xitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) lebih terperinci lagi diceritakan, mulai dari karakternya sebelum menjadi selir, segi kecerdasan, dan kecintaannya pada sang suami.

2.2 Konsep

Konsep akan mengulas sedikit tentang variabel dan istilah yang terikat dalam judul penelitian, seperti novel, tokoh, dan kepribadian. Seperti :

1. Novel : adalah suatu bentuk karya sastra yang bercerita tentang kehidupan manusia dan segala yang terjadi disekitar lingkungannya.

2. Tokoh : adalah pelaku dalam karya sastra, yang berfungsi sebagai media deskripsi dalam tema atau masalah yang diangkat oleh suatu karya sastra. 3. Kepribadian : adalah keseluruhan pola sikap, perasaan, ekspresi dan

tempramen seseorang yang akan terwujud dalam tindakan seseorang jika berhadapan pada suatu situasi.


(19)

Teori adalah dasar pijakan seorang peneliti untuk bekerja menganalisis objek yang

hendak dikaji dalam menulis sebuah karya ilmiah. Dalam analisis tokoh utama dalam novel Empress Orchid (2004), peneliti menggunakan teori Sigmund Freud (Id, Ego, Superego) menganalisis kepribadian tokoh utama tersebut.

2.3.1 Sastra

Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu

(Mursal Esten, 1978 : 9).

Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

Sastra adalah suatu karya sastra yang mengangkat tema manusia dan lingkungannya serta segala sesuatu yang terjadi didalamnya. Sastra sering kali dijadikan media untuk mengkspresikan diri, emosi, dan perasaann pengarang yang kemudian ditumpahkan dalam suatu jenis karya sastra.

Novel adalah jenis dan genre Prosa dalam karya sastra. Prosa dalam bahasa kesusastraan juga disebut sebagai karya fiksi. Karya fiksi yang mengarah kepada suatu karya sastra yang menceritakan kejadian yang bersifat rekaan, khayal, sesuatu yang tidak ada dan tidak pernah benar-benar terjadi hingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata (Nurgiyantoro, 1995:2).


(20)

Istilah novel datang berasal dari bahasa Italia yaitu Novella yang secara harafiah memiliki arti “sebuah barang baru yang kecil” yang lalu kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa” (Abrams dan Nurgiyanto, 1995:9). Dalam bahasa Jerman novel disebut dengan novel, yang kemudian disempurnakan dalam Bahasa Indonesia menurut EYD. Ada juga karya sastra fiksi atau novel yang berdasarkan diri pada fakta. Karya fiksi yang demikian oleh Abrams dalam Nurgiyantoro (1995:4) digolongkan sebagai fiksi dan non-fiksi yang terdiri atas :

1. Fiksi historis atau novel historis, dimana penulisan novel berpijak pada fakta sejarah.

2. Fiksi biografis atau novel biografis, dan yang menjadi acuan penulisan adalah fakta biografis.

3. Fiksi sains atau novel sains, jika yang menjadi acuan dasar penulisan adalah fakta ilmu pengetahuan.

Jika ditelisik dari penggolongan novel diatas maka objek yang akan diteliti oleh peneliti yang berjudul “Emperess Orchid” (2004) karya Anchee Min ini termasuk kedalam kategori novel historis dimana setting kejadiannya berlangsung pada masa Dinasti Qing dibawah kepemimpinan bangsa Manchu pada masa tersebut.

Menurut Jacob Sumardjo (1999:11-12), novel adalah genre sastra yang berupa cerita yang dibaca dan dicerna, juga kebanyakan mengandung unsur suspense dalam alur ceritanya sikap penasaran bagi pembacanya.

Novel adalah salah satu dari beberapa karya sastra yang menghadirkan tokoh sebagai pusat untuk mengekspresikan masalah yang diangkat dalam menulis karya


(21)

sastra, khususnya novel. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tokoh dan pengklasifikasian tokoh secara umum.

2.3.2 Tokoh

Dalam sebuah novel tokoh memegang peranan yang sangat penting, namun tak lepas dari itu, tokoh dalam novel memegang peranan yang berbeda-beda. Ada tokoh yang penting ada pula tokoh tambahan.

Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau pelaku cerita. Tokoh cerita bisa satu atau lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita di sebut tokoh utama.Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu (Aminuddin, 1987:79).

Untuk memahami seluk beluk novel, fungsi tokoh utama sangat penting. Pembaca mengikuti alur cerita karena mengikuti gerak tokoh utama cerita. Tokoh utama biasanya adalah cermin dari cerita atau tema yang diangkat pengarang. Sering kali tokoh utama dijadikan sebagai media untuk menyampaikan isi cerita dan pesan yang tersirat.

Selain tokoh utama sebagai pusat pelaku dalam novel atau karya sastra lainnya, ada juga tokoh pendukung. Selain tokoh utama, tokoh pendukung juga unsur wajib dalam penulisan karya sastra novel khususnya. Bedanya dengan tokoh utama bahwa masalah yang diangkat tidak berpusat pada tokoh pendukung sehingga kemunculan


(22)

tokoh pendukung lebih sedikit jika dibandingkan dengan tokoh utama. Ini adalah karakter yang muncul sepanjang cerita, tetapi bukan fokus utama.

Antara tokoh yang satu dengan yang lain ada keterkaitan. Tindakan tokoh cerita ini merupakan rangkaian peristiwa antara satu kesatuan waktu dengan waktu yang lain. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tokoh tentu ada penyebabnya dalam hal ini adalah tindakan-tindakan atau peristiwa sebelumnya. Jadi mengikuti atau menelusuri jalannya cerita sama halnya dengan mengikuti perkembangan tokoh melalui tindakan-tindakannya.

2.3.3 Hubungan Sastra dan Psikologi

Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan

aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh yang tercantum dalam suatu karya sastra

2.3.3.1 Psikologi

Istilah Psikologi berasal dari bahasa Yunani. Secara Estimologis Psikologi Yunani yang berasal dari dua suku kata yaitu phsyce dan logos. Kata Phsyce berarti “jiwa”, dan logos yang berarti “ilmu”. Jadi secara harafiah, Psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang segala gejala-gejala kejiwaan. Menurut Paul Mussen dan Mark R.Rosenwieg dalam Pshycology and Introduction “psikologi” diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind atau pikiran, namun dalam perkembangannya kata mind berubah menjadi behaviour (tingkah laku), sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (Mussen&Rosenwieg, 1975:5).


(23)

Namun demikian ada juga pendapat para pemikir yang mendefenisikan psikologi secara sama.yaitu Henry Gleitman : “ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan” (Henry GleitmanSyah, 1995:8).

2.3.3.2 Psikologi Sastra

Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Karya sastra dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh. Jatman (1985:165) berpendapat bahwa karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Pertautan tak langsung,karena baik sastra maupun psikologi memiliki hubungan fungsional karena sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif.

1. Psikologi menurut Sigmund Freud.

Freud adalah seorang tokoh pencetus psikologi yang menghubungkannya dengan sastra. Dalam teorinya, kepribadian menurut Freud pada umunya dibagi menjadi tiga, yaitu : (a). ID atau Es (b). EGO atau ICH (c). SUPER EGO atau UBER ICH. Menurut Freud, kreasi seni merupakan alternatif, sebagai sublimasi dan kompensasi kehidupan sehari-hari yang tak terpenuhi.

Dalam menulis skripsi penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Karena dianggap lebih sesuai dengan tokoh utama


(24)

yang dijadikan penulis sebagai objek kajian untuk diteliti. Freud memiliki pemahaman tentang kepribadian manusia dibangun berdasarkan pengalamannya dengan sejumlah pasiennya, analisis tentang mimpinya sendiri, dan bacaannya yang luas dalam bidang ilmu pengetahuan dan humaniora. Sigmund Freud dalam sejarahnya dipandang mencetuskan ide psikologi sastra, seorang dokter muda dari Wina. Ia mengemukakan gagasannya bahwa kesadaran adalah sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian besarnya adalah ketidaksadaran atau tak sadar dalam diri orang tersebut. Psikologi umum menguraikan dan menyelidiki kegiatan kegiatan psikis pada umumnya dari manusia dewasa dannormal termasuk kegiatan pengamatan, intelgensi, perasaan, kehendak, motif-motif dan seterusnya.

Perspektif topografis dalam kehidupan psikis :

 “yang tak sadar “

 “yang pra-sadar”

 “yang sadar”

2. Struktur Kepribadian Sigmeund Freud

Ini merupakan salah satu penemuan terbesar psikoanalaisis adalah adanya kehidupan sadar dan tidak sadar manusia. Selama ini diyakini para ilmuwan bahwa manusia rasional yang sepenuhnya sadara akan segala perilakunya. Ketidak sadaran adalah segi pengalaman yang tak pernah kita sadari. Menurut Freud (2003:3) ketidaksadaran merupakan salah satu inti pokok teorinya. Segi-segi terpenting perilaku manusia justru ditentukan oleh alam tak sadarnya. Ia membayangkan kesadaran manusia sebagai gunung es dimana hanya sebagian saja yaitu puncak teratasnya yang tampak terapung dilaut.


(25)

Bagian yang terendam ini dapat dibagi menjadi dua yaitu bagian pra-dasar yang dengan usaha kita angkat kekesadaran dan bagian tak sadar yang hanya muncul dalam perbuatanperbuatan tak sengaja, fantasi, khayalan, mimpi, mitos, dongeng, dan sebagainya. Tahun 1923 Freud secara tegas mengemukakan dalam bukunya, THE EGO AND THE ID, pandangannya mengenai struktur kepribadian manusia, yaitu terdiri dari tiga bagian yakni: Id, Ego, Super ego yang tumbuh secara kronologis. Bila dikaitkan dengan pandangan toporagfis sebelumnya, Id terletak dalam ketidaksadaran, ego dan superego meliputi ketiga tingkat kesadaran manusia.

a. Id (Das Es) adalah sistem kepribadian yang Id merupakan sumber energi psikis. Maksudnya bahwa Id itu merupakan sumber dari instink kehidupan (eros) atau dorongan-dorongan biologis (makan, minum, tidur, bersetubuh, dsb) dan instink kematian atau instink agresif (tanatos) yang menggerakkan tingkah laku. Prinsip kesenangan merujuk kepada pencapaian kepuasan yang segera dari dorongan-dorongan biologis tersebut. Id adalah sistem kepribadian manusia yang paling dasar dan tertua. Id adalah acuan penting untuk memahami mengapa seniman atau sastrawan menjadi kreatif (Atmaja:1988:231). Id adalah aspek kepribadian yang “gelap” dalam alam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan agaknya berupa “energi buta”. Id adalah system kepribadian yang ada sejak lahir bahkan mungkin sebelum lahir, dan diturunkan secara genetik, langsung berkaitan dengan dorongn-dorongan biologis manusia dan merupakan sumber energi manusia, sehingga Freud mengatakan bahwa ini adalah jembatan antara segi biologis dan psikis manusia. Id bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang amat primitif sehingga bersifat kacau tanpa aturan, tidak mengenal moral dan tidak memiliki rasa


(26)

benar-salah. Id memiliki prinsip kesenangan yang merujuk kepada pencapaian kepuasan yang segera dari dorongan biologis tersebut.

Satu-satunya yang diketahui Id adalah perasaan tidak senang, sehingga diakatakan bahwa id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan. Ia selalu mengejar kesenangan dari ketegangan. Teori Freud sebagai keseluruhannyaTeori Freud sebagai keseluruhannya juga dikenal sebagai teori penurunan ketegangan. Untuk menjalankan fungsinya, Id memiliki dua mekanisme dasar yaitu gerakan-gerakan refleks dan proses primer. Dalam keadaan lapar seorang bayi akan berteriak menangis. Bila bagian tubuh dipukul dengan benda tumpul dengan keras makan akan terasa sakit dan begitu seterusnya. Walaupun demikian refleks tidak selalu efisien dalam meredakan ketegangan,sehingga diperlukan proses dimana manusia membentuk citra dari objek yang berguna bagi pemuasan suatu kebutuhan mendasar.

Proses pembayangan ini disebut proses primer dan memiliki ciri, tidak logis, tidak rasional, tidak dapat membedakan antara khayalan dan realitas. Untuk dapat bertahan hidup seorang bayi mutlak harus harus dapat membedakan yang khayal mana yang kenyataan, maka berkembanglah sistem kepribadian yang kedua yaitu Ego.

b. Ego (ICH) adalah aspek psikologi kepribadian yang harus tunduk pada Id dan harus mencari dalam realitas apa yang dibutuhkan Id sebagai pemuas kebutuhan dan pereda ketegangan. Dengan demikian EGO adalah segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan dalam batas tertentu. Dalam perkembangannya ego, adalah kepribadian implementatif, yaitu berupa kontak dengan dunia luar. Berlawanan dengan Id yang bekerja berdasarkan prinsip realitas, artinya ia dapat menunda pemuasan diri atau mencari


(27)

pemuasan lain yang lebih sesuai dengan batasan lingkungan fisik maupun sosial dan hati nurani. Ego menjalankan proses sekunder artinya ia menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah terbaik.

c. Super-ego merupakan perwakilan dari pelbagai nilai dan normanya yang ada dalam masyarakat dimana individu itu hidup. Super ego juga adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang bersifat evaluatif

(menyangkut baik buruk). Anak mengembangkan SuperEgonya dari pelbagai dari larangan dari orangtuanya. Freud membagi superego dalam dua subsistem yaitu hati nurani dan ego ideal. Hati nurani diperoleh melalui penghukuman pelbagai perilaku anak yang dinilai baik oleh orangtua. Anak mengejar keunggulan dan kebaikan dan bila berhasil akan memiliki diri dan kebanggaan diri. Lain dengan Ego yang berpegang prinsip realitas, superego yang menginginkan manusia dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

3. Kepribadian

Kata ”kepribadian” (personality) sesungguhnya berasal dari bahasa latin: pesona. Pada mulanya, kata pesona ini menunjuk kepada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peran-perannya. Lambat laun kata pesona(personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyaraktnya,yang kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial(peran) yang diterimanya (Koswara, 1991:10).


(28)

Allport (1971) dalam bukunya PERSONALITY mendefinisikan kepribadian sebagai berikut: kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Koentjaraningrat (1980) menyebut “kepribadian” atau personality sebagai susunan unusr-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan-tindakan dari tiap-tiap individu manusia.

Dalam bahasa populer istilah “kepribadian” juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus. Jika dalam bahasa sehari-hari kita menganggap bahwa seseorang mempunyai kepribadian, yang kita maksudkan adalah orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir, konsisten, konsekuen dalam tingkah lakunya tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu lainnya. Newcomb (1950:344-345), yaitu bahwa kepribadian merupakan orgainisasi dari sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar terhadap perilakunya.

Demikian penjelasan mengenai BAB II yang mengulas tentang Kajian Pustaka, Konsep yang digunakan dalam meneliti, dan Landasan Teori yang digunakan menganalisis kepribadian tokoh utama Putri Yehonala dalam novel Empress Orchid (2004).


(29)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai apa adanya. Dimana bertujuan mengangkat fakta dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung.

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ekstrinsik yang memfokuskan pada hubungan psikologi dan sastra. Psikologi sastra yaitu analisis karakter dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tokoh utama secara psikologis.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Subroto (1992:34) data adalah semua informasi atau bahan yang

disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh penulis. Dalam penelitian skripsi kali ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa tekhnik pustaka yaitu; tekhnik yang mengumpulkan semua hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti melalui sumber-sumber tertulis seperti buku dan melalui media internet untuk memperoleh data dengan pendekatan objektif dan psikologi sastra. Dalam kasus ini peneliti mengumpulkan informasi yang


(30)

berkaitan dengan psikologi sastra. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Membaca novel secara berulang-ulang untuk mencari dan menentukan tokoh utama dalam Novel tersebut.

2. Melakukan teknik catat yaitu mencatat tokoh utama yang terdapat dalam Novel Empress Orchid (2004).

3. Analisis dan mengelompokkan ciri khas sifat dan karakter kepribadian tokoh utama.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis

yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik kualitatif. Menurut Satoto(1991:15), metode kualitatif dapat digolongkan dalam metode deskriptif yang penerapannya bersifat menuturkan, memaparkan, memberikan, menganalisis, dan menafsirkan. Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian novel Empress Orchid (2004) adalah :

Menganalisis kepribadian tokoh utama dalam novel Empress Orchid(2004) yaitu : Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Ci Xitaihou) atau 兰 皇后 (Lan Huanghou) berdasarkan psikologi sastra oleh Sigmund Freud (Id, Ego, Superego) melalui kutipan perkataan dan perbuatan yang menggambarkan kepribadian tokoh utama.

Dari langkah-langkah diatas maka akan memudahkan penulis untuk melakukan


(31)

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perilaku tokoh utama dalam novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min dengan ketebalan 588 halaman yang terdiri dari 24 chapter, penerbit Houghton Mifflin tahun 2004 dan diterjemahkan dengan judul yang sama oleh penerbit HIKMAH (PT.MIZAN PUBLIKA) pada tahun 2006 oleh Dian Guci.

 Judul Novel : Empress Orchid

 Karya : Anchee Min

 Penerbit : Houghton Miffin

 Tahun : 2004

 Diterjemahkan oleh : PT.Mizan Publika (Hikmah)

 Tebal Buku : 595 halaman dan terdiri dari 24 Bab


(32)

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Pada Bab IV berisi tentang Hasil dan Pembahasan dari analisis kepribadian tokoh utama yang ditinjau dari segi psikologi sastra Sigmund Freud (Id, Ego, Superego).

4.1 Hasil

Novel Empress Orchid adalah novel yang menceritakan kehidupan seorang Ratu

pada masa akhir Kerajaan Dinasti Qin, sebelum akhirnya Negara Cina berubah ideology menjadi sebuah negara Republik. Dalam penelitian kali ini penulis memutuskan untuk mengkaji tokoh utama tersebut sebagai kajian yang sangat menarik untuk dibahas sesuai karakter yang dimiliki tokoh utama. Dalam menganalisis, penulis bekerja berdasarkan teori Psikologi Sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.

Penggambaran kepribadian yang dilakukan setelah menganalisis kepribadian tokoh utama yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala ini didasarkan pada psikologi sastra Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, dan Superego. Lalu setelah dilakukan analisis, dapat diketahui hasil analisis kepribadian Putri Anggrek atau Yehonala lebih didominasi Superego, dimana sesuai dengan cerita novel bahwa Putri Anggrek lebih sering mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan.


(33)

4.2 Pembahasan

Berikut ini adalah pembahasan terhadap tokoh utama Putri Anggrek atau Putri

Yehonala berdasarkan psikologi sastra Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, Superego.

4.2.1 Analisis Berdasarkan Psikologi Sastra Tokoh Putri Anggrek Dalam Novel

Empress Orchid

Putri Anggrek adalah pribadi yang menjadi objek yang akan dianalisis dari segi

psikologi sastra oleh Sigmund Freud. Analisis akan difokuskan pada tiga strukutur kepribadian Sigmund Freud yaitu Id, Ego, dan Superego.

4.2.1.1 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Id

Pertanyaan banyak muncul dibenak Putri Yehonala ketika Ia akan memulai

sebuah kehidupan barunya. Bagaimana an seperti apa kehidupan yang akan Dia jalani kelak? Karena jika sampai sekarang pun Putri bahkan belum pernah bertemu dengan Kaisar Hsien Feng, Suami yang baru saja Ia nikahi. Hal ini terdapat dalam kutipan dibawah ini:

“Diruangan merah yang kecil itu aku bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi padaku di masa depan. Aku punya banyak sekali pertanyaan tentang hidupku kelak sebagai selir keempat Kaisar Hsien Feng. Namun pertanyaan terbesarku adalah, siapakah Kaisar Hsien Feng? Sebagai mempelai lelaki dan perempuan, kami belum pernah bicara.”

Dari Kutipan diatas seperti yang telah diuraikan diatas bahwa, ada kegelisahan dihati Putri Yehonala. Rasa penasaran ingin segera bertemu dengan Kaisar membuatnya banyak bertanya tentang bagaimana kehidupan yang akan Ia lewati nanti dimasa depan?. Id tokoh Putri Yehonala membuatnya ingin merasakan kesenangan


(34)

jika bertemu dengan Kaisar Hsien Feng. Namun Egonya membuatnya harus menyadari apa yang akan terjadi dimasa depan, jika kehidupannya berawal dari keanehan saat tanpa sadar keinginannya untuk bertemu dengan sang suami belum juga tercapai. Disini Putri harus berusaha melawan keinginan Id untuk segera bertemu dengan Kaisar Hsien Feng yang sudah menjadi suaminya. Pernyataan ini juga diperkuat melalui kutipan halaman Cuplikan :

“Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku sama sekali tak punya alasan untuk menangis. Kubilang, sungguh rakus untuk menginginkan lebih dari yang telah kudapat. Namun, kesedihan tak mau meninggalkanku. Kucoba membayangkan Ping dan giginya yang menjijikkan ternoda opium. Tetapi pikiranku memilih jalannya sendiri. Membawakan nada-nada dari opera favoritku, Cinta Si Kumala Kecil cerita tentang seorang pembantu rumah tangga dan kekasihnya yang prajurit. Saat aku memikirkan bagaimana si prajurit membawakan sepotong sabun untuk mempelainya sebagai hadiah pernikahan, air mataku mengalir."

Jelas sekali dari pernyataan diatas bahwa Putri merasa sedih ketika dihari pernikahannya, Ia sekalipun belum bertemu dengan Sang suami Kaisar Hsien Feng. Id Putri Anggrek mengatakan bahwa Ia ingin bertemu dengan suaminya, namun seketika Ia ingin mengontrol kesedihan dengan Ego nya, memikirkan bahwa apa yang Ia punya sekarang ini bukankah lebih dari baik? Ego mencoba mengontrol Id, agar tidak terlalu merasa sedih namun, Ego kalah ketika Id seorang wanita yang ingin bertemu suaminya terasa lebih kuat.

Mengapa mataku gatal menemukan kesenangan diruangan yang penuh dengan harta benda ini? Pelayan-pelayanku mendandaniku dengan sehelai jubah cantik berwarna apricot, yang dihiasi taburan bunga plum——gaun yang sudah kukenakan ribuan kali dalam mimpi. Aku berjalan ke muka meja rias, dan melihat kecantikan tiada tara. Pada rambutku ada ada jepit berbentuk capung yang dihiasi dengan batu rubi, safir, mutiara, mata-kucing, dan bulu-bulu burung pekakak. Aku berputar, mengamati perlengkapan kamar, panel-panel mozaiknya yang penuh dengan batu mulia dan hasil panen yang berlimpah. Disebelah kiriku ada lemari berlaci dari kayu cendana merah yang dishiasi giok dan batu-batu mulia, dikanan sebuah meja cuci muka dari kayu mawar yang dilapisi indung mutiara. Di belakangku, terdapat sekat-sekat tempat tidur dari lukisan


(35)

Hatiku menjerit : Apa lagi yang masih, bisa, dan berani kau inginkan, Anggrek?

Pada Bab terakhir setelah Kaisar Hsien Feng dan Pangeran Tong Zhi meninggal, Putri merasakan rasa kesepian yang sangat, dan Ia pun mulai mengisi kekosongan hatinya dengan mencintai Yung Lu, seorang pejabat Kerajaan. Namun Cinta mereka terlarang, dan terhalang oleh kedudukan serta status social yang mereka sandang. Hal ini membuat Id Putri Yehonala semakin menjadi sehingga segala bentuk sisi moral terlupakan sejenak. Seperti yang tertulis pada kutipan ini:

… “Ambil aku”. Kulingkarkan lenganku diseputar tubuhnya. Dia mendorong dirinya menjauh, terengah. “Tidak, Anggrek.”

“Mengapa? Mengapa tidak?” Dia tak mau menjelaskan, tetapi menolak. Aku memohon. Kukatakan bahwa aku tak pernah menginginkan lelaki lainnya. Aku ingin dia melakukan itu. “Ah..Anggrek…Anggrekku,” dia terus menggumam. Suatu bunyi keras berdentang dimulut terowongan. Gerbang batu itu. “Si arsitek sudah menyuruh agar gerbang ditutup!”Ynug Lu terlompat bangkit dan memburu kearah pintu.(Empress Orchid, 2004:586)

Pada kutipan ini, terlihat bahwa Putri tidak lagi merasa malu atau malu dengan perbuatannya. Karena Ego tak bisa lagi melarang Id tokoh Putri Anggrek. Disini Putri Anggrek hanya ingin merasakan kesenangan yang telah lama tidak lagi dirasakannya sepeninggal Kaisar Hsien Feng.

Juga terlihat dalam kutipan berikut yang akan memperkuat pernyataan diatas: “Berlutut untuk menatap matanya yang berlinang, aku berhenti meronta. “Tidak.” Suaranya samar, tetpi tidak lemah.

“Tetapi kau mencintaiku?”

“Ya Gusti Ratu. Aku menarik napas, setiap napasku, untuk mencintaimu.”(Empress Orchid, 2004:587)


(36)

Kutipan diatas mendukung pernyataan sebelumnya, dan meyakinkan bahwa Id Putri Yehonala tidak dapat dikontrol lagi, sehingga ia memberanikan diri menyatakan cintanya kepada Yung Lu, di sini jelas bahwa Ego tak dapat mengontrol keinginan Id.

4.2.1.2 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Ego

Putri Yehonala dari kecilnya adalah seorang yang sudah terbiasa hidup dalam

kesusahan. Putri Yehonala sendiri berasal dari keluarga bangsawan dan ayahnya adalah seorang mantan Gubernur dari provinsi yang paling miskin di Cina. Mereka hidup susah, bahkan ketika ayahnya meninggal mereka tak mampu untuk membayar secra penuh orang untuk mengangkat peti Jenazah Ayahnya. Hal ini membuat Putri Yehonala terbentuk menjadi pribadi yang tidak manja. Seperti yang dicantumkan dalam kutipan berikut:

“Hidup kebangsawananku dimulai dari bau busuk. Bau busuk yang datang dari peti mati ayahkudia telah dua bulan wafat dan kami masih juga membawa-bawanya, mencoba untuk mencapai Peking, kota kelahirannya, untuk diamakamkan. Ibuku putus asa. “Suamiku mantan Gubernur Wuhu”, katanya kepada para bujang yang kami sewa untuk mengangkat peti mati Ayah. “Ya, Nyonya” sahut kepala bujang dengan sopan. “…dan kami ucapkan selamat jalan menuju kampung halaman dengan setulus hati kepada tuan Gubernur.”

Aku lahir dan dibesarkan di Anhwei, propinsi termiskin di Cina. Kami tidak hidup dalam kemiskinan, tetapi aku tahu bahwa para tetangga menyantap cacing untuk makan malam dan menjual anak mereka membayar utang. Perjalanan ayahku menuju neraka dan usaha keras Ibuku untuk melawannya memenuhi masa kecilku. Seperti seekor jangkrik berkaki panjang, Ibu berusaha menghalangi kereta menggilas keluarganya.”(Empress Orchid, 2004:1)

Dari kutipan halaman 1 juga kelihatan bahwa Putri Yehonala adalah seorang yang memiliki karakter yang tidak manja. Putri Yehonala juga adalah peribadi yang mandiri dan pekerja keras. Walau seorang wanita muda namun, Putri Yehonala saat sebelum memasuki Istana mengalami hidup susah. Demi ingin menghidupi keluarga dan adik-adiknya Ia bekerja kasar dimana ada pekerjaan yang membutuhkannya.


(37)

Di kaitkan dengan sistim kepribadian Sigmund Freud, Ego lebih berperan dominan. Karena tokoh tanpa sadar merasa ada ketertarikan yang dirasakan Putri Anggrek dalam setiap cerita kakak Fann. Untuk memuaskan keingintahuannya mengenai cerita kakak Fann. Disini Ego bekerja untuk memuaskan rasa keingintahuan yang dituntut oleh Id.

“Aku pergi menemui para tetangga dan pedagang asongan di pasar, berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Aku mengangkut bergembol-gembol ubi jalar dan kubis, lalu membersihkan kios-kios setelah pasar tutup. Pengahsilanku beberapa keping tembaga sehari.

Bagaimaanpun aku suka bekerja. Tidak hanya karena uangnya, tetapi juga untuk menikmati kebijaksanaan kakak Fann dalam menyikapi hidup.”(Empress Orchid, 2004:14-15)

Kemandirian dan karakter suka bekerja yang dimiliki oleh Putri Yehonala terbukti dari kutipan halaman 14-15. Cuplikan diatas menyiratkan bahwa Putri Yehonala sejak sebelum menjadi seorang selir adalah seorang yang memliki tekad yang kuat untuk sesuatu yang sangat dinginkan oleh beliau. Dia menyadari peluang keinginannya lolos mengikuti ujian selir Kerajaan amat kecil, namun keinginan yang kuat membuatnya enggan untuk menyerah.

Namun Ego Putri Yehonala lebih kuat berbicara, dimana setelah mendengar penjelasan kak Fann Putri Yehonala sempat merasa minder, superego nya berkata bahwa Ia tidak pantas dan kecil kemungkinan untuk menang menjadi istri kekaisaran, namun ketika Ego mendominasi dirinya dan keinginannya tidak berkurang. Dapat dibuktikan dari kutipan dibawah ini:

…“ “tidakkah menurut Anda, aku punya kesempatan?” seruku pada kakak Fann. “Aku orang Manchu dan umurku tujuh belas. Ayahku dari Klan Biru!”

Fann menggeleng. “Anggrek, kamu ini seperti tikus buruk rupa kalau dibandingkan dengan semua selir dan Putri Kekaisaran yang pernah Kulihat.”


(38)

Aku meminum air dari sebuah ember, lalu duduk untuk berpikir. Perkataan kakak Fann menyurutkan semangatku, tapi keinginanku tidak berkurang.”(Empress Orchid, 2004:29-30)

Id tokoh utama juga pernah membuat Putri Yehonala merasakan kesedihan. Di hari pesta perayaan pernikahan Kekaisaran, disini Id tokoh Putri Yehonala ingin Ia merasakan kesenangan dalam pesta dan riak tawa yang dirasakan oleh para tamu saat itu.

Putri walau berasal dari keluarga bangsawan namun beliau masih asing dengan tata karma Kerajaan. Selama pesta pernikahan yang meriah itu dilaksanakan, Yehonala yang tidak terbiasa dengan tata karma harus duduk diam didalam ruangan bersama para tamu yang menikmati pesta. Karena tuntutan Id tokoh utama yang ingin bertemu dengan Suaminya layaknya seorang wanita. Dia tidak merasakan kesenangan yang dirasakan oleh para tamu. Hal ini dikarenakan peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap istri Kaisar yang menikah. Hal ini menjelaskan bahwa walau Putri sangat ingin menikmati pesta dengan cara yang sama dengan tamu yang lain, tetapi disebabkan oleh perbedaan kedudukan yang tidak sama dengan Putri Yehonala yang dulu, Putri Yehonala menyadari bahwa ia harus patuh dengan segala bentuk peraturan kekaisaran. Dan ketika Superego nya berbicara, maka Putri harus mengikuti sikap kepatuhan yang ditunjukkan oleh Sang Putri mencerminkan bahwa beliau dapat menahan suasana hatinya demi mematuhi peraturan kerajaan. Singkatnya, bahwa Ego dapat membatasi keinginan Id, dimana Ego harus melihat kenyataan bahwa Putri diharuskan untuk mentaati peraturan Kekaisaran.

“Pesta diadakan pada bulan kedelapan. Kepala Kasim yang bertugas mengundang ribuan orang, diantaranya kalangan bangsawan, menteri-menteri


(39)

dan pejabat Kerajaan, serta kerabat Kekaisaran. Setiap tamu disuguhi dua puluh hidangan, dan acara makan ini berlangsung hingga tiga hari.

Meskipun demikian, aku mengalami saat-saat yang tak tertahankan. Aku bisa mendengar suara nyanyian, tawa dan teriakan orang-orang yang mabuk melalui dinding, tetapi aku tak diperbolehkan bergabung dalam pesta. Aku diminta duduk diam dalam ruangan yang berhiaskan pita merah dan emas. Labu kering yang dilukisi wajah anak-anak digantungkan segala penjuru ruangan, dan aku disuruh memandangi wajah-wajah itu guna meningkatkan kesuburan.” (Empress Orchid, 2004:83)

4.2.1.3 Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Superego

…”Kurasakan tatapan tajam menyerbuku dari setiap arah saat kuangkat cangkir itu ke bibir. Paham benar apa yang mereka rasakan, aku meneguk sedikit, lalu mengedarkan cangkir itu berkeliling. Cangkir itu beredar dari tangan ke tangan sampai tak setetes pun tersisa. Setelah itu, gadis-gadis tadi tampak sedikit lebih santai. Sicantik berwajah bulat telur dengan mata eksotis tadi melambai kepadaku dari bangkunya. Saat aku mendekat, dia bergeser sedikit.“Aku Nuharoo,” dia tersenyum. “Yehonala,” aku duduk disampingnya. Begitulah aku dan Nuharoo saling memperkenalkan diri.” ” (Empress Orchid, 2004:49-51)

Analisis :

Putri Anggrek dari awalnya adalah orang yang berani mengambil kesempatan. Disaat semua calon istri kekaisaran didera lapar dan haus menunggu kedatangan Kaisar Hsien Feng menemui mereka. Putri Yehonala malah dengan memberanikan diri berbisik pada An-te-hai Kasim yang bertugas sebagai ketua grup mereka meminta secangkir air untuk diminum. Dan setelah secangkir teh berada ditangannya saat itu juga Putri Yehonala membagikan secangkir teh tersebut kepada teman-temannya tanpa bersikap egois. Hal ini dapat dikatakan bahwa Sang Putri memliki sikap yang ramah dan tidak egois , sama-sama berbagi dengan lingkungannya. Dan tidak menghabiskan secangkir air tersebut untuk dirinya sendiri. Karena sikapnya inilah


(40)

yang mempertemukan dirinya dengan Nuharoo Ratu kekaisaran terpilih saat itu. Hingga persahabatan itu berlangsung lama.

Jika dikaitkan dengan psikologi sastra Sigmund Freud, disini Superego berperan

penting, dimana Putri terlihat kehausan namun ia masih bersedia membagi secangkir air yang dimlikinya dengan beberapa orang yang kehausan lainnya, Ego dikalahkan oleh Superego, dimana Putri juga tahu dan mengerti bahwa Ia juga sama dengan mereka merasa sama-sama membutuhkan setetes air untuk menyiram tenggorokan yang kering.

Kutipan:

“Bertahun-tahun kemudian orang akan mengatakan bahwa aku cemburu pada Nuharoo, tetapi pada saat itu aku benar-benar tak merasakannya. Aku sedang disibukkan dengan nasib baikku sendiri. Aku tak dapat melupakan lalat-lalat yang melapisi peti mati Ayah dan bagaimana ibu menjual jepit rambutnya. Aku juga tak bias melupakan bahwa aku pernah bertunangan dengan sepupu Ping. Aku merasa tak bisa mengucapkan cukup syukur dan terima kasih kepada Surga atas apa yang terjadi terhadap diriku”.(Empress Orchid, 2004:83)

Selama bertahun kemudian diketahui dari cuplikan diatas bahwa Putri Yehonala berada ditengah-tengah lingkungan yang menganggapnya memiliki rasa cemburu pada Putri Nuharoo yang mana berperan sebagai Ratu pada masa itu. Dan banyak orang menganggap bahwa kelebihan yang dimiliki Putri Nuharoo penyebab timbulnya rasa cemburu tersebut. Dicuplikan ini Putri menjelaskan bahwa asumsi tersebut salah, yang ada pada saat itu adalah Sang Putri terlalu bercermin pada kesedihan masa lalunya. Dan yang sebenarnya yang dirasakan Putri adalah berupa rasa syukur karena perubahan nasib yang dengan cepat menimpanya dan dapat menyelamatkan keadaan keluarganya dari keterpurukan.


(41)

…”Kami sudah berada dijalan ketika kakak Fann mengatakan bahwa kami akan kewisma Lotus.

“Kakak Fann!” Aku tahu rumah macam apa itu, dan sedikit merasa ragu.“Aku berharap kita punya pilihan lain, Anggrek,” kata Kakak Fann dengan nada meminta maaf. Aku berdiri di tengah jalan, tak bias mengambil keputusan. “apa yang kau pikirkan, Anggrek?”

“Cara memenangkan hati Yang Mulia,” kalimat itulah yang terlontar dari mulutku. “kalau begitu ayo, Anggrek. Kita akan memanfaatkan rumah itu hanya untuk apa yang mereka bisa ajarkan kepada kita—cara memuaskan lelaki.” (Empress Orchid, 2004:176-177)

Analisis:

Kutipan ini mejelaskan bahwa ada rasa ragu yang mendera Puteri Anggrek atau Putri Yehonala ketika Ia dan kakak Fann pergi kesebuah rumah bordil dikota demi mempelajari tekhnik merayu lelaki. Hal ini dianggapnya melanggar batas norma kesusilaan, apalagi untuk seorang Putri dari kalangan kerajaan seperti dirinya. Sang Putri jelas sekali merasa norma kesopanan membuatnya merasa ini tidak pantas untuk dilakukan. Saat itu Sang Putri sempat berfikir untuk mundur dari ide tersebut, namun niat untuk berusaha lebih dekat dengan Kaisar Hsien Feng membunuh rasa gundah Sang Putri.

Jika dikaitkan dengan psikologi sastra Sigmund Freud, Putri Yehonala jelas sekali dengan apa yang akan dilakukannya dirumah Bordir tesebut, namun ketika Ia tahu bahwa jalan terbaik yang harus dilakukan adalah pergi kerumah Lotus. Superego Putri Yehonala yaitu suara hatinya mengatakan hal ini tidak pantas dilakukan oleh seorang bangsawan seperti dirinya, namun ego nya mendukung keras Putri Yehonala untuk mencapai tujuannya melalui belajar dirumah lotus cara membuat seorang lelaki senang.


(42)

…“Semoga malam Anda menyenangkan, Yang Mulia,”kataku lalu melangkah ke pintu. Aku pasti menyesal melakukan ini bila saja aku sedikit lebih tua, tetapi aku masih muda dan darahku mengelak panas seperti air panas. Situasi ini membuatku sangat marah. Aku tahu bahwa aku akan dipancung karena prilakuku, jadi aku ingin mengakhiri semua ini dengan caraku.

“Berhenti!” Kaisar memanggil dari belakang. “Kau baru saja menghina Putra Surga.” Aku berbalik, dan melihat seulas seringai lebar di wajahnya. (Empress Orchid, 2004:202)

“Kalau Anda ingin menghukumku,” ujarku, berdiri tegak, “Aku hanya berharap bahwa Anda cukup baik hati untuk membuat hukukman itu berlangsung cepat.” .(Empress Orchid, 2004:202)

Faktor usia yang masih muda saat itu, sangat mempengaruhi emosi Putri. Emosi yang memuncak mengalahkan rasional berpikir Putri. Jelas sekali Putri menyadari perbuatannya ini tidak menghargai kehormatan seorang Kaisar, namun emosi sudah sangat mencapai puncaknya hingga membuat Putri memutuskan untuk keluar ruangan dan meninggalkan Kaisar sendiri didalam kamar.

Jika dikaitkan dengan teori Sigmund Freud, di kutipan ini jelas kali terlihat bahwa telah terjadi interaksi yang kuat antara suara hati dari super ego membuatnya terlihat emosi yang tidak stabil. Dia melawan suara hatinya untuk tidak berkata dengan nada yang tidak sopan pada seorang Kaisar yang sekarang adalah sang Suami yang selalu dirindukannya.


(43)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan mengenai tokoh utama dari Novel

Empress Orchid karya Anchee Min Dianalisis dari segi psikologi sastra Sigmund Freud, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ditemukan Superego lebih dominan, dimana Putri Anggrek selalu mengandalkan suara hatinya untuk memutuskan mana yang terbaik untuk dilakukan. Hal ini tercermin ketika Ia merasakan keraguan sejenak ketika harus pergi kerumah Lotus, rumah Bordir ternama pada zaman tersebut.

2. Ego tokoh Putri Anggrek atau Yehonala lebih sering muncul ketika dibandingkan dengan Id. Setiap perilakunya timbul dari niatnya untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Setiap tujuan pasti memiliki pengahalang. Hal ini tercermin ketika Putri harus mematuhi peraturan kerajaan dan harus mengontrol kesenangannya pada awal-awal cerita.

3. Unsur Id tokoh Putri Anggrek adalah perilakunya tak lagi mementingkan apa yang harusnya dilakukan ketika Putri merasa harus mengikuti audiensi yang hanya diikuti para lelaki saja, dan juga ketika Putri terlibat cinta terlarang dengan Yung Lu yang juga pejabat tinggi Kerajaan.


(44)

5.2 Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapoat memberikan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa Jurusan Bahasa Asing khususnya mahasiswa jurusan Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam menambah dan meningkatkan pengetahuan apresiasi karya Sastra dari segi Psikologi Sastra.

2. Dalam analisis tokoh utama dari segi Psikologi Sastra ini dapat dikembangkan lebih lanjut.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra .Yogyakarta: caps

Endaswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo

Feist, Jess & Feist Gregory J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. Jabrohim, Drs. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha

Media.

Pradopo, Rachman Djoko Prof.Dr.. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Sobur, Alex Drs.M.si. 2003. Psikologi Umum. Bandung: PT.Pustaka Setia.


(46)

LAMPIRAN

Sinopsis

Hidup kebangsawanan Putri Anggrek dimulai dengan bau busuk. Bau busuk yang

dating dari peti mati ayahkudia telah dua bulan wafat dan kami masih juga membawanya, mencoba untuk mencapai Peking,kota kelahirannya,untuk dimakamkan. Ayahnya adalah mantan Gubernur Wuhu. Dalam kenangan ayahnya adalah seorang yang bahagia hidupnya.Dia berkali-kali diturunkan jabatan karena tak berhasil menumpas pemberontakan petani Taiping. Panas kemarau memanggang jalan. Peti mati diusung dengan posisi miring karena tinggi para bujang yang beragam. Betapa tidak nyamannya keadaan ini, lalat-lalat menghinggapi peti mati seperti sehelai selimut. Ibu menyuruh adik lelaki ku Kue Hsiang, adik prempuanku Rong dan aku untuk mengusir lalat tersebut. Namun kami terlalu letih bahkan untuk mengangkat tangan. Ditengah jalan para bujang meninggalkan peti mayat ayahku dan kami karena tak sanggup membayar upah para bujang pengangkut peti mati ayah. Nama ayah adalah Cheng Yehonala, Yehonala berarti akar dari suku Yeho dari klan Nala pada abad keenam belas. Ayah pernah menceritakan padaku bahwa mereka berasal dari suku Nu Cheng dari Manchuria suatu daerah diantara Mongolia dan Korea. Aku lahir ditahun Kambing. Kambing adalah hewan yang sangat menawan. Kambing adalah symbol kerendahan hati, keselarasan, dan kesetiaan. Aku lahir pada kesepuluh, bulan kesepuluh yang jatuh pada 29 November 1835. Atas anjuran dari seorang peramal, orangtuaku memberiku nama yang diharapkan membuatku melentur. Itulah sebabnya aku dinamai Anggrek. Setelah lama berpikir Ibu memutuskan untuk mengubur jasad Ayah ditengah jalan, sebenarnya aku tak tega menguburkan jasad ayah ditempat yang tiada satu pohonpun tumbuh dan melanjutkan perjalanan kami ke


(47)

memohon untuk menerima kami menetap beberapa hari disana. Setibanya di Peking aku mencari nafkah untuk membantu keuangan keluarga kami. Suatu hari aku bekerja pada disbuah toko pembuat sepatu khusus wanitaManchu kaya. Nama pemiliknya Kak Fann. Kak Fann dulunya adalah seorang pelayan dari Ibu Suri dari Kaisar Tao Kuang. Tanggung jawabnya adalah ruang rias Yang Mulia Ibu Suri, dan menganggap dirinya sebagai ahli sopan santun dan tata cara Kekaisaran.Musim dingin tahun sangat mengerikan. Mayat-mayat yang membeku menggeletak dijalanan Peking setelah serangan sebuah Badai es. Suatu siang Paman datang bersama anaknya yang belum pernah dikenalkannya pada kami, kedatngannya kali ini bersama dengan niatnya untuk membantu keuangan keluarga kami dengan para rentenir namun dengan syarat aku menikah dengan anaknya “Ping” yang artinya Botol. Sepupu ku ini tidak hanya berbadan gendut tapi juga terbelakang mental. Seminggu kemudian Ibu mengumumkan pada ku Rong dan Kuei Hsiang bahwa aku telah ditungankan dengan “Ping”. Ini tidak saja membuat ku sedih tapi juga membuat niat ku semakin bertekad untuk mencari uang sebanyak mungkin hingga suatu hari kuberikan kepada Paman ku dan para Rentenir itu.

Suatu hari ditempat kerjaku Kak Fann sambil mengunyah sarapannya mengatakan bahwa dia baru saja melihat sebuah pengumuman tertempel di dinding Kota. “Yang Mulia Kaisar Hsien Feng mencari calon-calon istri!”. Inilah kesempatan ku, aku seorang Manchu,berumur 17 tahun, dan Ayahku dari klan Biru. Dengan bantuan Kak Fann aku mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi calon istri untuk Kaisar. Dia membekali ku dengan pengetahuan tentang kerajaan. Kak Fann memberitahuku Kaisar Hsien Feng akan memilih 17 istri resmi dan bebas menganugerahkan kebahagiaan kepada setiap dayang dan pelayan istana manapun


(48)

dilingkunga kota terlarang. Kalau dihitung-hitung Kaisar akan memiliki sekitar 3.000 selir nantinya. Kak Fann juga memberitahuku tentang peran para Kasim di lingkungan kerajaan juga mengenai karakter Ibu Suri yang kemudian aku tahu bahwa Ibu Suri bukanlah Ibu kandung Kaisar Hsien Feng. Setelah lulus ujian tahap pertama baru aku beritahu Ibu dan adik-adikku bahwa aku mengikuti ujian calon istri Kaisar Hsien Feng. Diantara ribuan Gadis yang terpilih daru seluruh negeri dan mereka semua dengan bentuk fisik yang sempurna, mereka unik. Selama aku mengikuti ujian ini aku berkenalan dengan seorang gadis yang bernama Nuharoo. Dia adalah seorang yang nantinya akan diangkat menjadi Ratu dan juga berkenalan dengan seorang kasim bernama An-te-hai yang nantinya juga akan kuangkat menjadi kasimku dan yang akan menemaniku selama masa kepemimpinanku dan aku Anggrek putri dari Hui Cheng Yehonala dianugerahi sebagai selir tingkat keempat dengan gelar Putri Kebajikan nan tak Tertandingi.

Setelah beberapa bulan hidup di Kota Terlarang tepatnya di Istanaku yang bernama Istana Kecantikan Tak Terlerai, semua kehidupanku berubah, jauh berbeda dengan kehidupanku yang dahulu bahkan setelah ayah masih hidup dan menjabat sebagai Gubernur didaerah Wuhu dulu. Ibu dan adik-adikku sekarang hidup lebih dari layak, namun tetap saja ada satu hal yang masih mengganggu hatiku, yaitu sampai sekarang Kaisar Hsien Feng belum juga memanggilku apa lagi bertemu. Mengingat saat ini ada seorang selir yang sedang mengandung anak dari Kaisar Hsien Feng. Karena resah akan hal ini. Atas anjuran AnTehai, Putri Anggrek pun meminta bantuan kepala kasim yang bernama Kasim Shim untuk mempertemukannya dengan Kaisar Hsien Feng yang beberapa bulan ini sangat Ia rindukan sosoknya. Kasim Shim setuju dengan permintaan Putri Anggrek, tentu saja setelah kuberikan imbalan Ruyi (mas


(49)

kawin sang putri Anggrek). Senang akan hal ini membuatku berniat membekali diri, Putri Anggrek pergi kesebuah rumah Bordil ditemani Kasimnya AnTehai beserta Kak Fann.Berkat belajar hal ini jujur Kaisar Hsien Feng semakin mengagumi Putri Anggrek dan membuat hubungan Kaisar Hsien Feng dan Putri Anggrek semakin dekat.

Suatu hari saat Putri Anggrek menemani Kaisar yang sedang pusink menghadapi masalah kenegaraan yang semakin rumit. Hal ini membuat Putri Anggrek bersimpati dan memutskan untuk membantu Kaisar Hsien Feng membaca traktat-traktat yang memusingkan tersebut. Dan dikarenakan Kaisar Hsien Feng menyukai pendapat yang Putri Anggrek sampaikan, Kaisar Hsien Feng semakin sering mengunjungi Putri Anggrek dan saling bertukar pikiran. Hal ini membuat hubungan keduanya semakin lebih dekat lagi. Dan dikedepannya tanpa Putri Yehonala sadari ini menjadi modal dasar untuknya memimpin Kerajaan setelah suaminya Kaisar Hsien Feng meninggal. Sampai Putri mengandung pangeran Tung Chih. Selama mengandung Pangeran Tung Chih Sang Putri merahasiakan kehamilannya kepada seluruh isi Istana. Hal ini disebabkan ketakutannya akan hal-hal yang dapat membahayakan anak yang dikandungnya dari rasa iri pihak yang tidak senang akan hal tersebut, dst.


(50)

(51)

大 学

中文系

科生毕业论文

小说

兰皇

中慈禧

性格

析____________

学生姓

萨拉_________________

070710007____________

指导教师 伍巧

金凤_______

学 院 人文学院_____________

学 系 中文系_______________

提交日期 2011

6

6 日_______


(52)

摘要

慈禧 是中 代史 能忽略的人物, 文 如 几个方 对慈禧性

格 行了一个较 全 的 析 文 要 个方 研究了慈禧首 析了慈禧

的性格 点 慈禧的性格缺陷 最 析是研究了慈禧作 一个女人,她在勾

心斗角 杀机四伏的皇宫 凭借自 的 巧终达权力巅峰 作 皇 她在男

权世界 纵横捭阖,操权柄于股掌之中 作 晚清王朝最高统治者,她 仅要

对世界 强的欺凌,更要 付 内日薄西山摇摇欲坠的局 她百般挣 ,

却难挽颓势

了对通过 文研究,慈禧的了解希望对外 学生了解慈禧和清朝的历史

一定 帮


(53)

第一

引言

1.1 研究目的

来中 的 际地位越来越高, 汉语 身的吸引力,全世界学 汉

语的人越来越多 留学生开始学 汉语的时候首 学 的是拼音 汉 和简单

的语法 当留学生的汉语提高到较高水 的时候, 必要增 对中 文 的了

解 而中 的文学作品是中 文 很 要的一种载体,所以 们 该 视对汉

语文学作品的 人要研究的是 E张欣r刘ss Or化h东北 兰皇 小说

兰皇 作者是 安琪,讲述了中 清代的慈禧, 就是兰皇 的历史故

文通过对慈禧 方 的描写来研究她的性格,并 析她对当时中 社会

方 的影响, 而增 们对中 社会历史的了解

1.2 研究现状

盛和煜在 慈禧是个 治家 中指出 大人物就是对历史人 程 要影

响的人物,慈禧,通常人们提 来就是 制 败 阴险 阴险的组

合,她中 历史产生了 要的影响,因而算是 治家,是大人物

李静在 慈禧对中 早期现代的促 作用 中指出 慈禧是清期 的最

高统治者 慈禧是 1861 通过辛酉 掌握的 家 权 慈禧过大于 ,慈禧

在辛酉 ,统治了 48 的时 ,对中 社会的发展 着深 的影响 慈禧

对中 的早期现代 的促 作用是肯定的, 们 能凭个人的喜好完全否定一

个历史人物

察明伦在 权力欲驱使 的幽灵 慈禧 中指出 慈禧参 治了以 很

喜 权力,她 了权力做了很多坏 ,并 择手段

1.3 研究方案

首 熟读 兰皇 小说, 出 兰皇 性格紧密相 的故 情节,


(54)

兰皇

中慈禧的性格

1835章1908

慈禧生于 1835 11 29 日,出生在 ,活了 74 去死在 1908 1852

选秀入宫 兰贵人 她经历了咸丰 治 绪了 朝,立过 治

帝 慈禧姓 赫那拉,满洲人 1854 封 ,在 1856 生了儿子 治帝

2.1 慈禧的聪明决断

作 宫廷女人,慈禧是一个聪明的女人,但是仅仅 聪明,慈禧想要统治中

48 是 够的 了争宠,她做了很多 情, 中 阴谋,最终达到目

的 比如说,她 孕时, 了保全自 和孩子,她向 人 瞒了自 孕的

息,得以安全生养 最终慈禧 生 了咸丰皇帝唯一活 来的儿子 件 足

以证明她的聪明

慈禧 之前是 常的一个人,但是她常能使用一点小聪明把咸丰帝留在

身边 咸丰帝身体 好 1861 ,慈禧提 自 帮他 担一点工作,给咸丰帝

念青草 让慈禧 慢慢地了解 内的情况, 而慢慢的,到最 ,基

就是慈禧自 单独处理了

2.2 慈禧的强烈母爱

慈禧 生 了咸丰帝唯一生 来的儿子,她对于 个儿子,自然 是

强烈的母爱的 她自 是个要强的人,所以对儿子的爱就全部转 了极高

的要求 但是 治帝 孩子一点 争气,他 生 爱读书而喜好玩 ,到十

六七岁 该亲 的 纪了 读折 句 慈禧在 治帝 的执 度

非常 极,她 是尽心尽责地想给儿子开创一个好的局 , 惜等到十八岁的

治好 容易亲 了, 惜又命浅福薄,一 多就得 花死了,而 没 留

任何子女

丧子之时,慈禧 谓是万念俱灰, 种心 是中 人都 以体会得到

的 慈禧 之前打拼了十几 , 就是 了给儿子留个好江山?但 一 ,


(55)

内情的人, 的认 是 贪 权势,实际情况是形势迫使 得 样做


(56)

兰皇

中慈禧的性格缺陷

3.1对权力的贪欲

慈禧统治清朝很久 咸丰帝死去以 她基 制了所 的朝 大权 她

紧紧地把权力握在自 手 , 毫都 松 比如说 她儿子到14岁时 亲

了, 过她以 了儿子能力 够,学业 够高,让她到18岁 亲

段时 中 处在她的统治之 ,她 高无 的权力一直维持着

到他儿子 治死 ,皇帝继 人便 了大 题,最终慈禧选中自 妹妹的

儿子做皇帝 原因只 一个,就是载湉 个时候 两岁,比较好 制, 样,

权力 然把持在慈禧 一个人手中

3.2 生活的奢侈

慈禧入宫前,家庭并 富裕,生活 是很幸福, 了母亲和 妹的生

活,她甚 需要辛苦的工作 但她 宫以 ,特别是稳固了自 的地位以 ,

一 都 得很好,生活 得很奢侈,所以,她的生活 惯完全改 ,开始极度

比如说 慈禧 的衣服 首饰 衣料 鞋子要6个 监 管, 类登记

在 种 子 她的衣服数量很多,都是经过精心设 制作的 一 ,她一

口气 做了135套,每一件都要花四五百人

她每 着山珍海味,每餐饭菜 100余种,而 餐 全是用金 银和青铜

做的 除 之外她每 要服用 种补药

慈禧非常喜 照相 以前的女皇或者 被他们的容貌绘画 但慈禧 一


(57)

第四

慈禧对中

代史的影响

进1840章1912

4.1

影响

慈禧是清朝 的最高统治者 在她统治时期中 经历了 封建社会向半

殖民地半封建社会的转 , 是 个时期中 开始走出了 锁 的状 ,

踏 了缓慢 难的早期现代 路程 所以 能 说中 的早期现代 慈禧

着千 万缕的联系

洋 1861里1895 是一个 资 义倾向的 它顺

了历史前 的潮流,揭开了中 代资 义的序幕,它以 代工业 中

心,引 了 生产力,给中 带来了一系 以人们 意志 转移的 长

期的 缓慢的 难的変

假设没 慈禧的支持,在中传统儒家思想的禁锢 ,洋 是很难

的,那样就谈 发展中的早期现代 了 是在以慈禧 首的 府的支持

, 能打破数百 来中 的传统思想文 的藩篱,开始中 期现代 的 难

征程 因 慈禧在 键时刻排除了清 府内部顽固派对洋 的阻挠 在顽

固派气焰嚣 的时候,慈禧就对他们 行压制,洋 能突破 困难发

展 来

中 的早期现代虽然 落 于 他西方 家,但是毕 改 了中

锁 的状 ,打开了 门,走向了世界 中 的教育现代 , 是在 一时期

得到了长足的发展 教育的发展是一个 家现代 发展的标志

4.2 负

影响

慈禧的腐败 处 比如说, 一 慈禧 了 寿,挪用了大量海 的

银子,她的想法很简单, 是一个 家的最高统治者,生日 寒碜了,是一件

没 子的 情 所以慈禧生日大 特 ,在她看来,是在 朝廷争 子 慈

禧的腐败和个人 义,在危机四伏的清朝 ,无异于是给老百姓的生活

带来更深一层的痛苦

清庭 午战争中全盘失利,使中 的民族危机空前 深 经亲 的 绪


(58)

能,于是 紧发 戊戌 ,导 维新 法 是发生在 1898 历戊戌

的资产阶级改 义 治 法 一开始就遭到封建顽固派的抵制和反

对, 着 的开展,维新派 顽固派的矛盾和斗争迅速 剧 1898 9 21

日,以慈禧 首的封建派发 ,慈禧 新 , 绪帝被幽禁,

谭嗣 等 6 位维新志士惨遭杀害 6 位志士 谭嗣 广仁 林旭 杨深

秀 杨锐 第,史 戊戌六君子 梁启超逃亡日 ,新

全部被 翻, 法 彻 失败 100 就失败了 1901 ,八 联 侵

华,中 战败,西方 家反复交 ,当慈禧得知草案没 将她 祸首, 没

要求她 绪帝时,她如获大赦,精神大振,当 就对草案原 照

允 ,并表示要 量中华之物力,结 之 心 尽快达 和 ,以防帝

义 卦 让她 ,慈禧全盘接 了帝 义提出的条件,签 了丧权

辱 的


(59)

第五

结论

作者 要研究 兰皇 中的慈禧,慈禧是清代的一位很 权利的宫廷女

人 文 要 以 几个方 行研究 首 ,慈禧作 一个女人,是清朝一

位皇帝的妻子, 是一位皇帝的母亲,做 一个女人,她的性格既 温婉友爱

的一 , 奢侈残忍的一 ,她作 中 历史 一位很 权利的宫廷

女人,在 治权利斗争中表现出来的多样 的性格 最 ,她对于中 代史

产生了极大的影响, 影响, 负 影响 以 些都是 人研究的


(60)

参考文献

后1成国且br欢h东张竟号rs.2001.怀刘t欢北欢弟欢g东吃刘次刘弟东t东且次 分且str且.同欢g本且k且rt且.H且次东次北东t且

Gr且h且 怀刘北东且.

后2成吃r且北欢欣欢竟R且化h张且次 北丝欢k欢 吃r欢则.号r.1995.闵刘b刘r且欣且 切刘欢r东 分且str且竟怀刘t欢北刘

图r东t东k 北且次 吃刘次刘r且欣且次次本且.同欢g本且k且rt且.吃ust且k且 吃刘弟且丝且r .

后3成分东s太且次t欢竟上且h本u北东.2008.吃刘次g且次t且r 切刘欢r东 分且str且.国且k且rt且闭吃切 Gr且s东次北欢.

后4成分欢bur竟间弟刘末竟号rs. 怀.s东 2003.吃s东k欢弟欢g东 月张u张.闵且次北u次g闭叶有 吃ust且k且 分刘t东且.

后5成董凌锋.略论慈禧 中 代 后国成. 府新论,2006 5 .

后6成吴仁明, 紫涵,韦燕.论慈禧 晚清维新 的合离后国成 都工大学学

报进社会科学版远第15卷第1期,2007 3 .

后7成隋丽娟.慈禧是怎样一个人后国成.山 书馆季刊,2007 第4期.

后8成攃明伦.权力欲驱使 的幽灵 慈禧. 后国成 .文史新鉴,2003 第 10 期.

后9成李静.慈禧对中 早期现代 的促作用 后国成 .西南民族大学旅游 历史文


(1)

内情的人, 的认 是 贪 权势,实际情况是形势迫使 得 样做 话虽说是慈禧的自 辩解,但 几 道理


(2)

兰皇

中慈禧的性格缺陷

3.1对权力的贪欲

慈禧统治清朝很久 咸丰帝死去以 她基 制了所 的朝 大权 她 紧紧地把权力握在自 手 , 毫都 松 比如说 她儿子到14岁时 亲 了, 过她以 了儿子能力 够,学业 够高,让她到18岁 亲 段时 中 处在她的统治之 ,她 高无 的权力一直维持着

到他儿子 治死 ,皇帝继 人便 了大 题,最终慈禧选中自 妹妹的 儿子做皇帝 原因只 一个,就是载湉 个时候 两岁,比较好 制, 样, 权力 然把持在慈禧 一个人手中

3.2 生活的奢侈

慈禧入宫前,家庭并 富裕,生活 是很幸福, 了母亲和 妹的生 活,她甚 需要辛苦的工作 但她 宫以 ,特别是稳固了自 的地位以 , 一 都 得很好,生活 得很奢侈,所以,她的生活 惯完全改 ,开始极度 奢

比如说 慈禧 的衣服 首饰 衣料 鞋子要6个 监 管, 类登记 在 种 子 她的衣服数量很多,都是经过精心设 制作的 一 ,她一 口气 做了135套,每一件都要花四五百人

她每 着山珍海味,每餐饭菜 100余种,而 餐 全是用金 银和青铜 做的 除 之外她每 要服用 种补药

慈禧非常喜 照相 以前的女皇或者 被他们的容貌绘画 但慈禧 一 样,他很喜 照相,所以在中 史 慈禧的容貌是大部 被照相


(3)

第四

慈禧对中

代史的影响

进1840章1912

4.1

影响

慈禧是清朝 的最高统治者 在她统治时期中 经历了 封建社会向半 殖民地半封建社会的转 , 是 个时期中 开始走出了 锁 的状 , 踏 了缓慢 难的早期现代 路程 所以 能 说中 的早期现代 慈禧 着千 万缕的联系

洋 1861里1895 是一个 资 义倾向的 它顺 了历史前 的潮流,揭开了中 代资 义的序幕,它以 代工业 中 心,引 了 生产力,给中 带来了一系 以人们 意志 转移的 长 期的 缓慢的 难的変

假设没 慈禧的支持,在中传统儒家思想的禁锢 ,洋 是很难 的,那样就谈 发展中的早期现代 了 是在以慈禧 首的 府的支持

, 能打破数百 来中 的传统思想文 的藩篱,开始中 期现代 的 难 征程 因 慈禧在 键时刻排除了清 府内部顽固派对洋 的阻挠 在顽 固派气焰嚣 的时候,慈禧就对他们 行压制,洋 能突破 困难发 展 来

中 的早期现代虽然 落 于 他西方 家,但是毕 改 了中

锁 的状 ,打开了 门,走向了世界 中 的教育现代 , 是在 一时期 得到了长足的发展 教育的发展是一个 家现代 发展的标志

4.2 负

影响

慈禧的腐败 处 比如说, 一 慈禧 了 寿,挪用了大量海 的 银子,她的想法很简单, 是一个 家的最高统治者,生日 寒碜了,是一件 没 子的 情 所以慈禧生日大 特 ,在她看来,是在 朝廷争 子 慈 禧的腐败和个人 义,在危机四伏的清朝 ,无异于是给老百姓的生活 带来更深一层的痛苦

清庭 午战争中全盘失利,使中 的民族危机空前 深 经亲 的 绪 帝 堪,决心 法 着新派 法的迅猛,慈禧看到对皇权又失 的


(4)

能,于是 紧发 戊戌 ,导 维新 法 是发生在 1898 历戊戌 的资产阶级改 义 治 法 一开始就遭到封建顽固派的抵制和反

对, 着 的开展,维新派 顽固派的矛盾和斗争迅速 剧 1898 9 21

日,以慈禧 首的封建派发 ,慈禧 新 , 绪帝被幽禁,

谭嗣 等 6 位维新志士惨遭杀害 6 位志士 谭嗣 广仁 林旭 杨深

秀 杨锐 第,史 戊戌六君子 梁启超逃亡日 ,新

全部被 翻, 法 彻 失败 100 就失败了 1901 ,八 联 侵 华,中 战败,西方 家反复交 ,当慈禧得知草案没 将她 祸首, 没

要求她 绪帝时,她如获大赦,精神大振,当 就对草案原 照 允 ,并表示要 量中华之物力,结 之 心 尽快达 和 ,以防帝

义 卦 让她 ,慈禧全盘接 了帝 义提出的条件,签 了丧权 辱 的


(5)

第五

结论

作者 要研究 兰皇 中的慈禧,慈禧是清代的一位很 权利的宫廷女 人 文 要 以 几个方 行研究 首 ,慈禧作 一个女人,是清朝一 位皇帝的妻子, 是一位皇帝的母亲,做 一个女人,她的性格既 温婉友爱 的一 , 奢侈残忍的一 ,她作 中 历史 一位很 权利的宫廷 女人,在 治权利斗争中表现出来的多样 的性格 最 ,她对于中 代史 产生了极大的影响, 影响, 负 影响 以 些都是 人研究的 点


(6)

参考文献

后1成国且br欢h东张竟号rs.2001.怀刘t欢北欢弟欢g东吃刘次刘弟东t东且次 分且str且.同欢g本且k且rt且.H且次东次北东t且 Gr且h且 怀刘北东且.

后2成吃r且北欢欣欢竟R且化h张且次 北丝欢k欢 吃r欢则.号r.1995.闵刘b刘r且欣且 切刘欢r东 分且str且竟怀刘t欢北刘 图r东t东k 北且次 吃刘次刘r且欣且次次本且.同欢g本且k且rt且.吃ust且k且 吃刘弟且丝且r .

后3成分东s太且次t欢竟上且h本u北东.2008.吃刘次g且次t且r 切刘欢r东 分且str且.国且k且rt且闭吃切 Gr且s东次北欢. 后4成分欢bur竟间弟刘末竟号rs. 怀.s东 2003.吃s东k欢弟欢g东 月张u张.闵且次北u次g闭叶有 吃ust且k且 分刘t东且. 后5成董凌锋.略论慈禧 中 代 后国成. 府新论,2006 5 .

后6成吴仁明, 紫涵,韦燕.论慈禧 晚清维新 的合离后国成 都工大学学 报进社会科学版远第15卷第1期,2007 3 .

后7成隋丽娟.慈禧是怎样一个人后国成.山 书馆季刊,2007 第4期.

后8成攃明伦.权力欲驱使 的幽灵 慈禧. 后国成 .文史新鉴,2003 第 10 期. 后9成李静.慈禧对中 早期现代 的促作用 后国成 .西南民族大学旅游 历史文 学院.


Dokumen yang terkait

Analisis Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Empress Orchid Karya Anchee Min Berdasarkan Psikologi Sastra

1 109 12

Analisis Tokoh Utama Pada Novel Pearl Of China Karya Anchee Min Berdasarkan Pendekatan Struktural

5 109 115

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA DI UJUNG Aspek Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia: Tinjauan Psikologi Sastra.

2 10 12

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA DI Aspek Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia: Tinjauan Psikologi Sastra.

9 20 13

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andreahirata: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andreahirata: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 20

ANALISIS ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SUPERNOVA EPISODE AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 25

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 24

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 12

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL EMPRESS ORCHID KARYA ANCHEE MIN BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA Sheyla Silvia Siregar Fakultas Ilmu Budaya USU shelya.silviagmail.com Abstract - Analisis Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Empress Orchid Karya An

0 1 12