Teori adalah dasar pijakan seorang peneliti untuk bekerja menganalisis objek yang
hendak dikaji dalam menulis sebuah karya ilmiah. Dalam analisis tokoh utama dalam novel Empress Orchid 2004, peneliti menggunakan teori Sigmund Freud Id, Ego,
Superego menganalisis kepribadian tokoh utama tersebut.
2.3.1 Sastra
Sastra Sanskerta: shastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata
dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu
Mursal Esten, 1978 : 9.
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia kemanusiaan.
Sastra adalah suatu karya sastra yang mengangkat tema manusia dan lingkungannya serta segala sesuatu yang terjadi didalamnya. Sastra sering kali
dijadikan media untuk mengkspresikan diri, emosi, dan perasaann pengarang yang kemudian ditumpahkan dalam suatu jenis karya sastra.
Novel adalah jenis dan genre Prosa dalam karya sastra. Prosa dalam bahasa kesusastraan juga disebut sebagai karya fiksi. Karya fiksi yang mengarah kepada
suatu karya sastra yang menceritakan kejadian yang bersifat rekaan, khayal, sesuatu yang tidak ada dan tidak pernah benar-benar terjadi hingga tidak perlu dicari
kebenarannya pada dunia nyata Nurgiyantoro, 1995:2.
Universitas Sumatera Utara
Istilah novel datang berasal dari bahasa Italia yaitu Novella yang secara harafiah memiliki arti “sebuah barang baru yang kecil” yang lalu kemudian diartikan sebagai
“cerita pendek dalam bentuk prosa” Abrams dan Nurgiyanto, 1995:9. Dalam bahasa Jerman novel disebut dengan novel, yang kemudian disempurnakan dalam Bahasa
Indonesia menurut EYD. Ada juga karya sastra fiksi atau novel yang berdasarkan diri pada fakta. Karya fiksi yang demikian oleh Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:4
digolongkan sebagai fiksi dan non-fiksi yang terdiri atas : 1.
Fiksi historis atau novel historis, dimana penulisan novel berpijak pada fakta sejarah.
2. Fiksi biografis atau novel biografis, dan yang menjadi acuan penulisan adalah
fakta biografis. 3.
Fiksi sains atau novel sains, jika yang menjadi acuan dasar penulisan adalah fakta ilmu pengetahuan.
Jika ditelisik dari penggolongan novel diatas maka objek yang akan diteliti oleh
peneliti yang berjudul “Emperess Orchid” 2004 karya Anchee Min ini termasuk
kedalam kategori novel historis dimana setting kejadiannya berlangsung pada masa Dinasti Qing dibawah kepemimpinan bangsa Manchu pada masa tersebut.
Menurut Jacob Sumardjo 1999:11-12, novel adalah genre sastra yang berupa cerita yang dibaca dan dicerna, juga kebanyakan mengandung unsur suspense dalam
alur ceritanya sikap penasaran bagi pembacanya. Novel adalah salah satu dari beberapa karya sastra yang menghadirkan tokoh
sebagai pusat untuk mengekspresikan masalah yang diangkat dalam menulis karya
Universitas Sumatera Utara
sastra, khususnya novel. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tokoh dan pengklasifikasian tokoh secara umum.
2.3.2 Tokoh