Analisis Penjualan PT. Tropica Mas

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DIPLOMA III

ANALISIS PENJUALAN PT. TROPICA MAS

TUGAS AKHIR Diajukan oleh:

NAMA : ARGA HERDIAN PRATAMA

NIM : 062101155

JURUSAN : DIII KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis ucapkan kehadirat Allah yang dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang sederhana ini guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan pendidikan Pendidikan D III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini penulis menyadari bahwa penyajianya masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha dengan sungguh sungguh agar tugas akhir ini dapat disajikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segalahormat dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi masukan yang berarti bagi tugas tugas selanjutnya.

Dari awal sampai selesai penulisan tugas akhir ini telah banyak menerima bimbingan moril maupun material dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan trima kasih yang setulusnya kepada :

1. Terimakasih kepada Papa ku yang memberikan dorongan yang sangat berarti, dan kepada Mama ku yang selalu membimbing, memberikan doa, dan selalu menyokong segala usahaku dalam Tugas Akhir ini.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.


(3)

3. Bapak Prof.Dr.Paham Ginting, SE,Ms selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Sumatra Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Serta Dosen Pembimbing saya, yang telah memberikan Bimbingan kepada saya.

5. Ibu Dra. Fepty Aniar selaku Kepala Bidang Pendidikan Fakultas Ekonomi Unifersitas Sumatra Utara.

6. Bapak Dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

7. Bapak pimpinan dan seluruh Staf PT. Tropica Mas Pharmaceuticals Industri, yang telah memberikan bantuan kepada saya.

8. Teman temaku, Ardhi Amarullah, Iboy Tri Susilo, Ayu Kartika, Elviana Khairi, Ayu Putrika, dan semua teman teman yang tentu tidak bisa di tulis satu persatu.

Terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang membantu dan memberi dorongan dan semangat kepada penulis. Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat berguna bagi yang membutuhkannya. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini saya mohon maaf.

Medan, 8 Juni 2009


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha ... 10

C. Struktur Organisasi dan Personalia ... 13

D. Job Deskription ... 15

E. Kinerja Usaha Terkini ... 16

E. Rencana Perusahaan Dimasa Yang Akan Datang ... 16

BAB III : PEMBAHASAN A. Perkembangan Penjualan Perusahaan ... 21


(5)

a. peramalan penjualan ... 22

b. Menghitung Market Share 2004-2008 ... 24

c. Penghitungan Market Share 2009 ... 26

B. Masalah Retur Produk ... 28

1. Proses barang Retur ... 31

1.1 Pengolahan data... 32

2. Klasifikasi dan Volume Barang Retur ... 33

2.1. Klasifikasi Jenis Kapsul ... 33

2.2. Klasifikasi Jenis Tablet ... 34

2.1. Klasifikasi Jenis sirup ... 33

3. Komponen Biaya Retur ... 36

3.1. Biaya Transportasi ... 36

3.2. Biaya Handling ... 36

3.3. Biaya Administrasi ... 37

3.4. Biaya Biaya Proses Ulang Produksi ... 37

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Jenis Obat Yang Dipasarkan ... 11

Tabel 2.2 : Kapasitas Produksi Terpasang ... 17

Tabel 2.3 : Kapasitas Produksi Terpakai ... 18

Tabel 3.1 : Penjualan Perusahaan dan Industri 2004 - 2008 ... 22

Tabel 3.2 : Market Share Perusahaan ... 25

Tabel 3.3 : Proyeksi Market Share ... 26

Tabel 3.4 : Daftar Retur Perusahaan ... 30

Tabel 3.5 : Jenis dan Volume Barang retur 2007 ... 32

Tabel 3.6 : Klasifikasi Jenis Kapsul ... 33

Tabel 3.7 : Klasifikasi Jenis Tablet ... 34

Tabel 3.8 : Klasifikasi Jenis Sirup ... 34

Tabel 3.9 : Rekapitulasi Barang Retur ... 36

Tabel 3.10 : Rekapitulasi Biaya Retur ... 37


(7)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 3.1 : Market Share 2004 – 2008 ... 26

Grafik 3.2 : Market Share 2004 – 2009 ... 28

Grafik 3.3 : Klasifikasi Barang Berdasarkan Harga ... 35


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Struktur Organisasi ... 13 Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Kantor Medan ... 14 Gambar 3.1 : Proses Pengembalian Barang ... 31


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mendapatkan laba adalah salah satu tujuan dari perusahaan. Laba ini tentunya diperlukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya dan mengembangkan usahanya. Untuk memenuhi semua hal tersebut tentu perusahaan harus dapat memaksimalkan penjualan produknya.

Keadaan perekonomian negara belakangan ini sangat mempengaruhi penjualan perusahaan. Persaingan usaha menjadi semakin ketat. Untuk dapat mempertahankan dirinya perusahaan harus dapat menjalankan usaha seefisien dan seefektif mungkin. Agar kegiatan dalam perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi, perusahaan harus dapat membuat penganggaran dan perencanaan kerja.

Berdasarkan perencanaan ini, perusahaan memiliki target yang berfungsi sebagai patokan tujuan perusahaan. Target tahunan ini harus bersifat dapat diukur, konsisten, masuk akal, menantang, jelas, dimengerti, berorientasi waktu, dan dapat di nilai. Perencanaan ini pada akhirnya akan berfungsi sebagai kebijakan yang menjadi dasar anggaran perusahaan.

Para pemasar umumnya mengalami kesulitan dalam mengestimasi penjulan sendiri dengan membandingkan dengan penjualan produk saingan (PhilipKotler, 2003:167) . Hal ini sering terjadi karena sikap kebanyakan distributor yang tidak mau memberikan informasi berapa banyak produk saingan


(10)

yang mereka pasarkan. Peramalan yang baik akan berpengaruh dalam penjualan perusahaan. Perencanaan perusahaan dapat disusun berdasarkan analisis data – data keuangan perusahaan.

Peramalan penjualan berupa analisis penjualan masa lalu memiliki 4 cara utama, yaitu (1) Analisis runtut waktu ( time series analysis ) adalah berupa penguraian runtut waktu yang lalu menjadi empat komponen yaitu tren, siklus, musiman, dan komponen tidak teratur, dan memproyeksikan komponen – kompenen itu dimasa depan. (2) Pelancaran eksponensial (eksponensial smooting ) adalah berupa memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan rata – rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini, dengan memberikan bobot lebih besar ke penjualan terkini.(3) Analisis permintaan statistikal adalah berupa pengukuran level dampak masing – masing dari serangkaian faktor kausal ( misalnya, penghasilan, pengeluaran pemasaran, dan harga ) pada level penjualan. (4) Analisis ekonometrik adalah berupa penyusunan seperangkat persamaan yang menggambarkan sistem tertentu, yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah parameter statistik. (PhilipKotler, 2003:170)

Dari keempat sistem tersebut, analisis runtut waktu mendapat perhatian khusus. Hal ini dikarenakan sistem analisa runtut waktu menggunakan data dari waktu ke waktu, sehingga dapat dilihat keadaan penjualan dari wahtu ke waktu.

Dalam menentukan target tahunan ini perusahaan harus memperhatikan data - data penjualan perusahaan pada periode anggaran sebelumnya(Syafrizal Helmi Situmorang, 2008;87).


(11)

Data data penjualan dianalisis untuk menggetahui keadaan perusahaan. Data data penjualan ini juga berfungsi sebagai dasar dan patokan dalam menentukan penganggaran perusahaan untuk periode berikutnya.

Proses untuk mencanangkan tujuan perusahaan tentu tidaklah hanya dilihat dari data – data penjualan saja, tetapi data – data penjualan tersebut tentu merupakan salah satu faktor terpenting.

Dengan mengetahui data – data penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan dapat melakukan analisa penjualan yang berfungsi sebagai dasar penentu arah kemana perusahaan akan dibawa.

Kemampuan perusahaan untuk dapat mengenali dirinya sendiri adalah hal yang mutlak. Perusahaan harus dapat menilai kemampuan diri sendiri sebelum menilai perusahaan saingan. Kemampuan ini sangat berguna bagi perusahaan untuk menganalisis tujuan perusahaan dan target yang harus dicapai oleh perusahaan di periode anggaran berikutnya. Anggaran yang disusun ini nantinya akan dinilai apakah sesuai dengan fakta yang terjadi. Apabila data yang ada sesuai dengan perencanaan maka perusahaan dapat dikatakan berhasil menjalankan perencanaannya.

Dalam melakukan analisis penjualan perusahaan perlu dilakukan riset mengenai data - data penjualan. Selain itu juga harus dilakukan analis terhadap produk, konsumen, masalah persaingan, pangsa pasar, dan sistem distribusi. Analisis penjualan dapat menggambarkan keadaan perusahaan dari masa kemasa. Data daari analisa ini dapat berupa grafik yang menggambarkan kenaikan ataupun


(12)

penurunan volume penjualan dari periode anggaran tertentu, baik itu tahunan, bulanan, ataupun mingguan.

Penjualan perusahaan secara tidak langsung akan mempengaruhi lingkungan perusahaan(Brigham and Houston, 2003). Apabila penjualan perusahaan berada pada taraf yang baik dan menguntungkan maka diharapkan tingkat harapan dan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan juga akan meningkat, dan apabila harapan dan kepercayaan terhadap perusahaan meningkat maka akan timbul perasaan memiliki perusahaan. Ketika karyawan merasa memiliki perusahaan maka kinerja karyawan akan meningkat.

Salah satu indikator tingkat kesehatan perusahaan adalah tingkat penjualan perusahaan tersebut, sehingga penjualan merupakan merupakan elemen non manajerial yang paling penting bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat begitu pentingnya penjualan bagi perusahaan dalam menjalankan operasi maupun dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya, maka diperlukan perhatian khusus bagi masalah yang satu ini.

Tingkat penjualan yang baik tentu sangat mempengaruhi keuangan perusahaan, kedua hal ini tentu saling berbanding lurus. Ketika penjualan menurun maka keuangan perusahaan akan mengalami masalah, baik itu karena berkurangnya laba maupun karena meningkatnya biaya gudang. Sebaliknya, ketika penjualan meningkat, maka laba perusahaan akan semakin berkurang, biaya gudang semakin sedikit dan kegairahan usaha akan semakin meningkat.


(13)

Dengan pentingnya penjualan bagi perusahaan , membuat penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dalam bentuk tugas akhir dengan judul “ Analisa Penjualan PT Tropika Mas “.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian dapat diketahui bahwa penjualan merupakan hal penting bagi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan penjualan sangat bergantung dari aspek internal dan eksternal perusahaan.

Aspek – aspek internal ini berupa perencanaan perusahaan dan kebijakan dalam menerapkan strategi – strategi yang mendukung perencanaan perusahaan tersebut. Aspek – aspek eksternal yang mempengaruhi dapat berupa kekuatan produk, produk saingan, dan keadaan perekonomian.

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dapat berbeda satu dengan lainnya, tetapi masalah penjualan adalah masalah yang pasti ada dii semua jenis usaha yang ada. Permasalahan dalam penjualan membutuhkan suatu pemecahan untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah tersebut.

Berdasarkan aspek – aspek yang mempengaruhi tersebut diatas, maka penulis merumuskann masalah dalam Tugas Akhir ini yakni “Peranan Analisa Penjualan Guna Meramalkan Penjualan dan Permasalahan Retur Dalam Penjualan Produk “


(14)

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan penjualan perusahaan dalam beberapa periode.

2. Untuk mengetahui bagaimana penjualan yang dilakukan oleh perusahaan pada saat riset dilakukan.

3. Untuk mengetahui target – target perusahaan pada periode berikutnya dengan menjadikan data penjualan periode sebelumnya sebagai patokan. 4. Menjadikan analisa penjualan sebagai pegangan bagi perusahaan untuk

menyusun perencanaan perusahaan. D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna untuk memperluas wawasan penulis tentang bagaimana cara untuk melakukan analisis terhadap penjualan perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Data – data yang ada akan berguna untuk memberikan informasi kepada perusahaan dalam penyusunan rencana penjualan pada periode berikutnya

3. Bagi Pembaca

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan referensi serta pembanding untuk penulisan tugas akhir dimasa yang akan datang.


(15)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A.Sejarah Ringkas Perusahaan

P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals, pada awalnya berdiri pada tanggal 6 april 1974 dengan nama Tropica dan berked udukan di tasikmalaya. Sehubungan dengan tidak disetujuinya nama itu oleh Departemen Kehakiman, maka diubahlah menjadi P.T. Tropika Mas Pharmaceutical dan mendapatkan persetujuan Departemen Kehakiman pada tanggal 27 desember 1974. Kemudian pada tanggal 26 april 1985 kedudukan lokasi dipindahkan dari Jl. Siliwangi no 27 tasikmalaya ke tempat saat ini, yaitu kampung Warung Dadas rt/rw 03/02 km 8 desa Kademangan, Kecamatan made, Kabupaten Cianjur 43292. Luas tanahnya 17.283m2 . tanggal 9 juli 1994 namanya diganti dengan P.T. Tropika Mas Pharmaeuticals, kemudian pada tanggal 23 desember 1996 kedudukan kantor yang semula dipusatkan di Cianjur dipindahkan ke Jl. Alu-alu no 28 Jati Pulo Gadung, Jakarta Timur

Bangunan fisik dan manajemen diarahkan berdasarkan konsep dan pedoman cara pembuatan obat yang baik ( CPOB ), sesuai dengan Surat Keputusan Mentri Kesehatan no. 43 /men/kes/sk/II/1988, agar dapat dicapai mutu yang baik. Terdiri dari bagian – bagian administrasi, bagian produksi, bagian laboratorium, bagian gudang, bagian teknik, bagian penunjang lainnya. CPOB dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu : sumber daya manusia yang terdiri dari struktur organisasi, personalian dan uraian tugas serta pendidikan dan latihan,


(16)

perangkat keras yang terdiri dari bangunan, mesin produksi dan laboratorium, serta lingkungan dan sanitasi, perangkat lunak terdiri dari sistem produksi, sistem pengawasan mutu, sistem administrasi dan dokumentasi, prosedur tetap dokumen batch ( dokumentasi yang berdiri dari segala sesuatu mengenai laporan jalannya produksi atau pengolahan obat, karena setiap satu bagian proses sudah selesai selalu dilakukan pemeriksaan jika sesuai dengan spesifikasi maka proses baru dilanjutkan kembali ), sistem penanganan keluahan, serta sistem pergudangan dan distribusi.

Bangunan total seluas 3.458 m2, dengan rincian : a. Administrasi : 240,0 m2

b. Produksi non blaktam : 504,0 m2 ( RIP = 1783 m2) c. Produksi blaktam : 420,0 m2

d. Laboratorium : 128,0 m2 e. Laboratorium mikrobiologi : 32,0 m2

f. Gudang : 476,0 m2

g. Teknis dan penunjang : 200 m2 h. Sosial/ ruang serbaguna : 233,0 m2

Pemerikasaan kelengkapan dan persyaratan CPOM dilakukan oleh tim POM Departemen Kesehatan Pusat /B POM Jawa Barat sejak tahun 1991 sampai dengan 1994. Perizinan diiterbitkan pada tanggal 10 februari 1994 dalam persetujuan CPOB, direktorat jendral POM DepKes RI no. 674-681/CPOB/A/II/1994,denagn beberapa produk sudah diproduksi dan dipasarkan


(17)

dalam bentuk solida dan liquida ( bentuk sediaan cair/sirup, tablet, kapsul, serbuk, semi cair ).

A.1. Data Perusahaan

1. Nama perusahaan : TROPIKA MAS PHARMACEUTICALS 2. Status : Perseroan Terbatas ( PT )

3. Kategori : Swasta Nasional

4. Bidang usaha : Industri Farmasi – formulasi

5. Alamat pabrik : Kp. Warung Dadas RT 02 / 05 desa kademangan kecamatan mande cianjur -43292 tlp ( 0263 )317365, 317367 fax ( 0263)317364

6. pemasaran : Jl. Alu-alu no 28 jati –pulo gadung Jakarta timur 13220 tlp (021)47862231 fax (021) 4700462

7. NPWP : 1.131.872.2 – 003

No pengukuhan PKP.003.03850.03.97 Tanggal 4 maret 1997, Seri CMKJO -03

Bulan juni 1998 no pengukuhan ditetapkan sama dengan no NPWP

8. Perizinan

a. akta pendirian : Ditjen HUU. Dep. Kehakiman RI no c2-2355-HT.01.04 – TH ’85, tertanggal 26 april 1985

b. SIUP : Kandep perdagangan Kab. Cianjur no. 581 /10 -07/PB/IX/1996, tertanggal 26 september 1996.


(18)

c. Kandep perindustrian dan perdagangan DKI Jakarta no. 300 / 09 -05/ PB/I/1997, tertanggal 10 januari 1997

d. H.O : Bupati daerah tingkat II Kab. Cianjur no. 503/30-pe/HO/96, tertanggal 20 april 2000

e. TDP : Kandep. Perdagangan kabupaten Cianjur No. 10061300039 tertanggal 30 september 1996. Kandep. Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya jakarta timur no. 09041612620 tertanggal 14 januari 1997

f. IUIF : Dit. Jen. POM. Dep. Kesehatan RI no. 01766 / A/SK/PAB/VI/85. Tertanggal 29 juli 1986. Suart keputusan mentri kesehatan RI no. PO.01.01.2.02747

g. SIPA : Departemen Pertambangan dan energi republik Indonesia, melalui Direktorat Jendral Geologi dan sumber daya mineral mengenai surat izin pengambilan air (SIPA) no 776K/101/DDJG/94

h. Evaluasi AMDAL : persetujuan penyajian evaluasi lingkungan (PEL). Departemen kesehatan RI. Komisi AMDAL, tertanggal 18 mei 1994

B. Jenis Usaha

Perusahaan ini bergerak di bidang farmasi – formulasi yang memfokuskan usaha dalam menghasilkan obat – obatan seperti antibiotik ( probiotin®, troviakol®, lintropsin®, viflox® ), analgetics ( tropineuron®, tropistan® )anti oxidant, dan berbagai macam produk obat lainnya.


(19)

Bentuk bentuk produk yang didaftarkan perusahaan ke Departemen Kesehatan adalah :

Tabel 2.1

Jenis Obat Yang Dipasarkan

Sumber : data produk PT. Tropica Mas Pharmaceuticals

Perusahaan melakukan distribusi dan penjualan produknya melalui perwakilan – perwakilan maupun kantor kantor cabangnya yang ada di semua profinsi di Indonesia.

Dalam jaringan usahanya perusahaan ini juga melakukan penjualan langsung ke pihak penjual resmi maupun ke distributor resmi yang sudah memiliki hubungan resmi dengan P.T. Tropica Mas Pharmaceutical dalam bentuk perjanjian kerjasama.


(20)

Distributor – distributor yang telah memiliki hubungan kerjasama dengan PT.Tropika Mas Pharmaceuticals adalah :

Jakarta :

1. PT. Gading laksana Utama, Jl. Cempaka putih Tengah 17 no 59 jakarta 10620. Tlp ( 021)4241158, 4240666, fax (021) 4204447. NPWP 1.326.503.8-027

2. PT. Guna Abdi Wisesa, Jl. Kali baru barat Raya 65, Jakarta 10630. Tlp (021)4253830 Hunting, fax (021) 420

Bandung :

1. PT. Combi Putra, Jl. Terusan Holis 472 Bandung. Tlp (022) 5407365 Hunting, fax 5407364. NPWP : 1.105.082.0-503

2. PT. Sapta Sari Tama, Jl. Jakarta no. 5, bandung 40222, tlp. (022) 7101832, fax 7101832. NPWP : 1.106.301.3-424

Semarang

PT. Combi Putra, Jl. Kali mas rata no. 54/III, Tlp. (024) 515291-2, fax 515293. NPWP : 1.105.082.0-503

Medan

1. PT. Bina Catur Marga, Jl. Pajang no 8 D-E medan, Tlp (061) 736 8810, fax( 061) 7368468

2. PT. Sapta Sari Tama, Jl. Sei Muara no1/36 Medan, Tlp (061)4151389, fax (061)4524383


(21)

C. Struktur Organisasi dan Personalia

Sumber : PT. Tropica Mas Pharmaceuticals Gambar 2.1 Struktur Organisasi


(22)

Komisaris Utama : Yoseph Rudyanto Anggota komisaris : dr. Slamet Handayo Direktur Utama : Trianto Kuswita Direktur Pemasaran : Budianto Halim

1) Stuktur Organisasi Marketing

Sumber : PT. Tropica Mas Pharmaceuticals

GAMBAR 2.2

Stuktur Organisasi Kantor Medan MARKETING MANAGER

PRODUK MANAGER NATIONAL SALES

MANAGER

AREA MANAGER

SUPERVISOR

MEDICAL REPRESENTATIVE


(23)

D. Job Deskription

Untuk kantor cabang medan deskripsi kerjanya adalah : 1. Marketing manajer

merupakan pihak yang bertanggung jawab langsung ke pihak owner ( pemilik perusahaan ), jabatan ini merupakan jabatan tertinggi di marketing. 1.1. Tugas marketing manager

a. Merumuskan strategi – strategi pemasaran perusahaan

b. Melakukan penilaian terhadap kinerja usaha bidang pemasaran perusahaan

c. Melakukan perbaikan perbaikan perencanaan

1.2. Marketing manager bertanggung jawab langsung kepada direksi perusahaan.

2. National Sales Manajer

Merupakan bagian pemasaran yang bertanggung jawab terhadap sales secara nasional.

2.1. National sales manager bertugas melakukan usaha – usaha makro dalam rangka meningkatkan penjualan produk

3. Produk manajer

merupakan bagian penjualan yang bertanggung jawab terhadap produk dan promosi, juga training.


(24)

3.1. Produk manager diberi tanggung jawab untuk memasarkan satu bagian atau satu produk perusahaan. Dalam hal ini produk manager diberi target penjualan produk

4. Area Manajer

merupakan bagian penjualan yang bertanggung jawab terhadap sales area.

5. Supervisor

merupakan bagian penjualan bertanggung jawab terhadap sales team.

5.1. Supervisor merupakan bagian terkecil dari unit pemasaran perusahaan. Dalam hal ini supervisor memiliki target – target yang harus dicapai. Target – target ini memiliki kuantitas yang harus dapat dicapai tim penjualan dalam tenggat waktu yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan rencana penjualan.

6. Medical Representative

merupakan bagian penjualan bertanggung jawab terhadap sales rayon.

E.Kinerja usaha terkini

Dalam tiga tahun belakangan perusahaan berhasil menunjukkan tren pertumbuhan keuntungan yang positif. Dalam segi penjualan perusahaan dapat meningkatkan penjualan sebesar 14,28% pada tahun 2007 menjadi sebesar 4.000.000.000 dibanding dengan penjualan pada 2006 yaitu 3.500.000.000. pada


(25)

tahun 2008 tren ini terus berlanjut dengan peningkatan sebesar 25% menjadi 5.000.000.000.

Dalam segi penjualan unitnya juga terjadi peningkatan yang cukup besar. Pada tahun 2007 perusahaan dapat menjual sebanyak 400.000.000, pada tahun 2008 penjualan ini meningkat sebesar 25% menjadi 500.000.000.

Berikut adalah kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan :

Tabel 2.2

Kapasitas Produksi Terpasang

Sumber : PT. Tropica Mas Pharmaceuticals

Dari tabel diatas dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produknya. Dilihat secara kasar perusahaan dapat menghasilkan produk sebanyak 291.300.000 unit.

Dari kapasitas produksi terpasang tersebut perusahaan belum dapat melakukan optimalisasi. Produksi yang dimiliki oleh perusahaan tidak sebanyak kapasitas produksi terpasang yang dimilikinya. Hal ini dipengaruhi banyak hal, baik itu permodalah, pesaing atau masalah berupa belum efisiennya usaha


(26)

produksi. Dalam mengatasi permasalahan ini perusahaan berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawannya dengan melakukan training, Diklat, dan juga dengan merekrut karyawan baru yang berkualitas.

Tabel 2.3

Kapasitas Produksi Terpakai

Sumber : PT. Tropica Mas Pharmaceuticals

Secara bertahap dan direncanakan, jumlah atau jenis produk bertambah walaupun masih dibawah kapasitas produksi yang optimum. Efisiensi akan digerakkan di segala sektor secara terpadu untuk menekan biaya, peningkatan potensi sumber daya manusia dilakukan dengan melaksanakan pendidikan dan latihan intern terprogram, dengan tujuan meningkatkan profesionalisme yang dapat memberikan tujuan pekerjaan maupun fungsi dan tanggung jawab pekerjaan.


(27)

F. Rencana Perusahaan

Untuk memperluas jenis produk , khususnya golongan antibiotika sepalosporin, PT. Tropika Mas Pharmeceuticals merencanakan akan mendirikan bangunan khusus produksi produk tersebut diatas tanah bagian utara dan selatan bangunan yang saat ini berada dengan luas 220 – 240 m2.

Tapi dalam penjualannya perusahaan memiliki masalah retur, masalah retur ini cukup menyesakkan perusahaan. Barang retur yang terjadi di P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals merupakan suatu masalah yang dihadapi perusahaan, dimana barang-barang retur yang dikembalikan oleh pihak distributor atau konsumen kepada perusahaan dinilai tinggi. Masalah pengelolaan barang retur yang disebabkan oleh kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menekan dan mengurangi biaya barang retur yang dikembalikan oleh distributor atau konsumen sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan seminimal mungkin dan dapat digunakan oleh perusahaan di masa mendatang atau dialihkan ke bagian lain.

Hasil penelitian perusahaan menunjukan bahwa biaya retur dibandingkan dengan standar biaya retur barang yang diijinkan perusahaan, perusahaan mengeluarkan kebijakan bahwa biaya retur kurang dari 2% dari total penjualan pertahunnya. Perhitungan 2% dari total penjualan dalam 1 (satu) tahun yaitu sebesar Rp 4.280.677.991,- x 2% = Rp 85.613.560,-. Dilihat dari kebijakan perusahaan bahwa nilai barang retur sebesar Rp 76.059.250,- terpenuhi oleh kebijakan perusahan karena kurang dari 2% biaya retur barang. Sedangkan total penanganan biaya retur dalam 1 tahun sebesar Rp 109.817.775,- ditambahkan


(28)

dengan nilai barang retur sebesar Rp 76.059.250,- merupakan total biaya retur dalam 1 tahun yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 185.877.025,-.

Ditinjau dari kebijakan perusahan yang menerangkan bahwa biaya retur sebesar 2% dari total penjualan dalam 1 tahun tidak mencukupi biaya retur sebenarnya. Perhitungaan saat ini yang dilakukan perusahaan dalam menangani biaya barang retur kurang dari 2%, dikarenakan biaya penanganannya tidak dicantumkan. Akan tetapi dimasukkan kedalam beban operasional perusahaan seharusnya biaya barang retur ini masuk kedalam beban retur.

Pada perhitungan penelitian dihasilkan bahwa penanganan barang retur lebih dari 2% karena biaya penanganan barang retur dimasukkan kedalam perhitungan dan merupakan beban retur.

Memperhatikan tahapan proses penanganan barang retur, maka upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan antara lain: meminimasi ongkos barang retur, mengatur pergerakan barang untuk mereduksi biaya retur, menerapkan sistem transportasi yang inovatif, pemilihan alat angkut, meningkatkan pengiriman atau meningkatkan persediaan barang jadi di gudang, mengubah konfigurasi pusat distribusi, mengubah kemasan dan menentukan sistem proses penanganan yang lebih baik. Diyakini melalui upaya-upaya tersebut dapat berupa berdampak pada penurunan biaya penanganan barang retur.


(29)

BAB III PEMBAHASAN

P.T. Tropika Mas Pharmaceuticals merupakan perusahaan yang sudah berkembang dan mengalami tren pertumbuhan yang positif, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan produk yang meningkat dari tahun - ketahun. Kekuatan pemasaran yang baik menjadi penopang hidup perusahaan ini. Dengan pertumbuhan seperti ini dapat dikatakan perusahaan ini merupakan perusahaan yang sehat.

Perkembangan perusahaan ini tidak serta merta berjalan mulus, ada saja faktor yang dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Salah satu faktornya adalah biaya – biaya retur yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perkembangan perusahaan, perkiraan perkembangan tahun berikutnya, dan juga masalah retur yang dimiliki oleh perusahaan.

A. Perkembangan Penjualan perusahaan

Saat ini P.T. Tropika Mas Dapat merealisasikan produksi sebanyak 57.000.000 unit obat dalam 1 tahun produksi. Jumlah ini berarti 19,56% dari kemampuan produksi terpasangnya yang sebanyak 291.300.000 unit obat dalam 1 tahun produksi. Saat ini P.T. Tropica mas Pharmaceuticals memiliki market share sebanyak 6,7% dari penjualan obat nasional. Jumlah ini telah mengalami peningkatan dari 6.3% pada tahun 2007 dan 6.17% pada tahun 2006.

Dari segi penjualan perusahaan ini juga menunjukkan tren positif dengan membukukan penjualan senilai Rp. 5.000.000.000 pada tahun 2008. Penjualan ini


(30)

meningkat 25% dari penjualan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp. 4000.000.000.

a. Peramalan Penjualan

Dengan menggunakan analisis tren dapat dilihat perkiraan penjualan perusahaan untuk periode berikutnya. Analisis ini menggunakan data dari tahun tahun sebelumnya untuk menghitung perkiraan penjualan(Syafrizal Helmi Situmorang, 2008;87).

Dalam penghitungan ini akan digunakan data historis 5 tahun terakhir perusahaan.

Tabel 3.1

Penjualan perusahaan dan industri 2004 – 2008

Dalam ribuan unit Tahun Penjualan Perusahaan Penjualan Industri

2004 2005 2006 2007 2008 39.000 40.000 43.000 46.000 46.000 696.400 710.000 696.920 730.158 686.567 Sumber : data penjualan produk PT. Tropika mas

Dari data diatas dapat diramalkan penjualan pada tahu 2009 dengan menggunakan analisis tren


(31)

Tabel 3.2 Proyeksi penjualan

Dalam ribuan unit

Tahun Y X XY X2

2004 39.000 -2 -78.000 4

2005 40.000 -1 -40.000 1

2006 43.000 0 0 0

2007 46.000 1 46.000 1

2008 46.000 2 92.000 4

214.000 0 20.000 10

Sumber : data penjualan produk PT. Tropika mas (diolah)

Setelah data didapatkan maka peramalan dilakukan dengan menggunakan rumus : Y = a + bX

Dengan : Y :merupakan ramalan penjualan tahun yang dicari

a : total penjualan dalam nTahun dibagi n ( n merupakan tahun data terakhir dikurang dengan tahun data pertama )

b : merupakan jumlah dari total Y dikali dengan nilai X dan kemudian di bagi dengan nilai X2

X : merupakan konstanta yang ditetapkan. Nilai X dimulai dari angka dibawah nol (minus) hingga nilai yang sama diatas nol. Jumlah total nilai X apabila nijumlahkan harus nol


(32)

proyeksi penjualan untuk tahun 2009 a = Y Y 5 000 . 214 = 42.800 b = 2 10 000 . 20 x XY =2.000x

persamaan tren nya adalah Y = 42.800 + 2000 x

Nilai x untuk tahun 2009 adalah 3 ( nilai tahun 2007 dan 2008 berturut – turut adalah 1 dan 2 )

Maka :

Y = 42.800 + 2000 . 3 Y = 42.800 + 6000 Y = 48.800

b. Menghitung Market Share 2004 - 2008

Marketshare adalah penjualan perusahaan sebagai persentase dari seluruh perusahaan di pasar produk (Syafrizal Helmi Situmorang, 2008;87).

Rumus untuk menghitung market share adalah :

Market Share =

industri taan per perusahaan taan per _ min _ min x 100%


(33)

1. 2004 = 400 . 696 000 . 39

x 100% = 5,6%

2. 2005 =

000 . 710 000 . 40

x 100% = 5.6%

3. 2006 =

920 . 696 000 . 43

x 100% = 6.17%

4. 2007 =

158 . 730 000 . 46

x 100% = 6.3%

5. 2008 =

686.567 000 . 46 100% =6.7% Tabel 3.2

Market Share Perusahaan

Tahun Market Share

2004 5,6 %

2005 5,6%

2006 6.17%

2007 6.3%

2008 6,7%


(34)

Dari hasil perhitungan dapat dilihat distribusi market share dari tahun 2004 sampai dengan 2007 dengan melihat chart berikut.

5,00% 5,20% 5,40% 5,60% 5,80% 6,00% 6,20% 6,40% 6,60% 6,80%

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : data market share 2004 -2008 PT. Tropica Mas Pharmacuticals Grafik 3.1

Market Share 2004 – 2008

c. Penghitungan Market Share tahun 2009 Tabel 3.3

Proyeksi market Share

Tahun Y X XY X2

2004 5,6 % -2 -11,2 4

2005 5,6% -1 -5,6 1

2006 6,17% 0 0 0

2007 6,3% 1 6.3 1

2008 6,7% 2 13,4 4

30,37% 0 2,9 10


(35)

Setelah data didapatkan maka peramalan dilakukan dengan menggunakan rumus : Y = a + bX

Dengan : Y :merupakan proyeksi market share yang dicari

a : total penjualan dalam nMarket Share dibagi n ( n merupakan tahun data terakhir dikurang dengan tahun data pertama ) b : merupakan jumlah dari total Y dikali dengan nilai X dan

kemudian di bagi dengan nilai X2

X : merupakan konstanta yang ditetapkan. Nilai X dimulai dari angka dibawah nol (minus) hingga nilai yang sama diatas nol. Jumlah total nilai X apabila nijumlahkan harus nol

Dengan rumus tersebut maka didapatkan :

a = y y 5 37 , 30 = 6,074 b = 2 10 9 , 2 x xy = 0,29x

Y = 6,074 + 0,29x = 6,074 + 0,29 . 3 = 6,994 %

Dalam bentuk grafik, perkembangan market share perusahaan dari tahun 2004 sampai 2009 adalah :


(36)

0,00% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00% 8,00%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Market Share

Sumber : data market shate PT. Tropica Mas Pharmaceuticals ( diolah ) Grafik 3.2

Market Share 2004 – 2009

Dengan melihat peramalan perusahaan yang telah didapatkan kita dapat menilai kinerja yang telah dilakukan dari periode anggaran 2004 sampai dengan periode anggaran 2009. Target penjualan yang diramalkan adalah sebanyak 48.800.000 unit, dari target ini berarti perusahaan harus meningkatkan penjualan sebanyak 2.800.000 unit, atau sebesar 6,08% dari penjualan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan Market Share yang juga harus ditambah sebesar 0,294%

B. Masalah Retur Produk

Barang retur yang terjadi di P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals merupakan suatu masalah yang dihadapi perusahaan, dimana barang-barang retur yang dikembalikan oleh pihak distributor atau konsumen kepada perusahaan dinilai


(37)

tinggi. Masalah pengelolaan barang retur yang disebabkan oleh kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, dan alasan-alasan lainnya

Perusahaan telah menetapkan besaran biaya retur yang harus dikeluarkan tiap tahunnya hanyalah sebesar maksimal 2% dari penjualan tiap tahunnya. Pada tahun 2007 sebenarnya biaya retur yang ada telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu Rp 76.059.250,- dari perhitungan sebelumnya yaitu Rp4.280.677.991,- x 2% = Rp 85.613.560,-.

Tetapi pada perhitungan penelitian dihasilkan bahwa penanganan barang retur lebih dari 2% karena biaya penanganan barang retur dimasukkan kedalam perhitungan dan merupakan beban retur. Beban – beban retur yang ada semakin bertambah karena dilai ini harus ditambah dengan biaya – biaya lain yang berupa biaya pergudangan, dan biaya transportasi. Jumlah beban – beban tambahan ini pada tahun 2007 adalah Rp 109.817.775,- ditambahkan dengan nilai barang retur sebesar Rp 76.059.250,- merupakan total biaya retur dalam 1 tahun yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 185.877.025,-.

Nilai ini telah mencapai 2 kali lipat dari batas maksimum yang telah ditepakan oleh perusahaan. Biaya beban tambahan bahkan bernilai lebih banyak dari biaya retur itu sendiri. Ditinjau dari kebijakan perusahan yang menerangkan bahwa biaya retur sebesar 2% dari total penjualan dalam 1 tahun tidak mencukupi biaya retur sebenarnya


(38)

Berikut adalah data retur P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals pada tahun 2007 Tabel 3.4

Daftar retur perusahaan

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals 1. Proses barang Retur

Proses barang retur yang terjadi di P.T Tropica Mas Pharmaceuticals, dimana distributor mengembalikan barang jadi yang telah dikirim oleh perusahaan, yang disebabkan barang tersebut rusah, salah kirim, ataupun ketidaksesuaian pesanan atas barang yang dikirimkan.


(39)

Sumber : PT. Tropika Mas Pharmacuticals Gambar 3.1

Proses pengembalian barang

Barang retur yang dikirimkan oleh distributor ke perusahaan, dikirimkan melalui setiap pengiriman barang jadi obat yang dikirim oleh perusahaan kepada distributor dengan cara dititipkan. Setelah melalui surat jalan barang retur maka barang tersebut akan disimpan terlebih dahulu di gudang barang jadi. Untuk merespons barang retur tersebut perusahaan akan melakukan proses administrasi terlebih dahulu sehingga dapat memfokuskan mana barang yang dapat diolah kembali ataupun tidak dapat diolah kembali. Barang retur akan diperiksa, bila memenuhi syarat dan spesifikasi maka barang tersebut akan dijual kembali atau dijadikan stok persediaan, dan kebutuhan intern seperti disumbangkan. Bila kurang memenuhi spesifikasi, maka barang tersebut harus diproduksi ulang dengan langkah berikut :1. Pengemasan ulang

2. Pengolahan ulang


(40)

Adapun barang retur yang dimusnahkan karena tidak layak spesifikasinya telah ditetapkan oleh perusahaan.

1.1. Pengolahan data

Tabel 3.5

Jenis Dan Volume Barang Retur 2007

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

Pada tabel 3.6 jenis dan volume barang retur, dapat kita lihat retur barang yang terjadi pada tahun 2007 sebanyak 27 ( dua puluh tujuh ) jenis obat dengan total nilai Rp. 76.059.250,- dengan volume sebanyak 9418 unit obat yang dikembalikan oleh distributor.


(41)

Dalam pengolahan, jenis dan volume barang retur diklasifikasikan berdasarkan jenisnya :

2.1. Klasifikasi jenis kapsul

Tabel 3.6

Klasifikasi Jenis Kapsul

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

Jenis barang retur menurut klasifikasi jenis obat kapsul, didapatkan 7 item barang dengan jumlah barang sebanyak 270 senilai Rp. 42.251.000,-

2.2. Klasifikasi jenis tablet

Tabel 3.7


(42)

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

Jenis barang retur menurut klasifikasi jenis obat kapsul, didapatkan 11 item barang dengan jumlah barang sebanyak 215 senilai Rp22.07.000,-

2.3. Klasifikasi jenis sirup

Tabel 3.8

Klasifikasi Jenis Sirup

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

Jenis barang retur menurut klasifikasi jenis obat kapsul, didapatkan 10 item barang dengan jumlah barang sebanyak 8933 senilai Rp. 11.791.250,-


(43)

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals ( diolah ) Grafik 3.3

Klasifikasi barang berdasarkan harga Sedangkan klasifikasi berdasarkan volume adalah

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals ( diolah ) Grafik 3.4

Klasifikasi barang berdasarkan volume

Berdasarkan data yang ada maka rekapitulasi barang retur berdasarkan klasifikasi jenis obat adalah :


(44)

Rekapitulasi Barang Retur

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

3. Komponen Biaya Retur

Komponen – komponen biaya retur terdiri dari biaya tansportasi, biaya handling, biaya administrasi, dan biaya proses ulang produksi

3.1. Biaya Transportasi

Untuk biaya transportasi perbulannya perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3.050.000,- dalam setiap bulannya, sehingga biaya transportasi dalam satu tahun adalah sebesar Rp. 36.600.000,-

3.2. Biaya handling

Biaya penanganan bongkar muat pada tahun 2007 dari semua lokasi distributor dan lokasi pabrik P.T. Tropica mas Pharmaceuticals adalah sebesar Rp.40.800.000,-

3.3. Biaya administrasi

Biaya administrasi pabrik sebesar Rp. 9.600.000,- 3.4. Biaya Proses Ulang Produksi


(45)

Biaya proses ulang produksi ditetapkan oleh perusahaan sebesar 25% dari barang retur dan 5% dari barang retur untuk dimusnahkan. Biaya retur sebesar Rp.76.059.250 maka dapat dihitung sebagai berikut :

a. Olah ulang

Rp. 76.059.250,- x 25% = Rp. 19.014.813,- b. Dimusnahkan

Rp. 76.059.250,- x 5% = Rp. 3.802.963,-

Total biaya proses ulang produksi = biaya olah ulang + biaya dimusnahkan Total biaya proses ulang produksi = Rp. 19.014.813,- + Rp. 3.802.963,- Total biaya proses ulang produksi = Rp. 22.817.775,-

Komponen biaya retur tersebut telah dihitung sehingga kita dapat mengetahui total keseluruhan komponen biaya retur dalam 1 tahun P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals sebagai berikut

Tabel 3.10

Rekapitulasi Biaya Retur

Sumber : data retur produk PT. Tropika mas Pharmacuticals ( diolah )

Total komponen biaya retur adalah total penjumlahan biaya transportasi, biaya handling, biaya administrasi,dan biaya proses ulang produkss. Maka total komponen biaya retur dalam 1 tahun sebesar Rp. 109.817.775


(46)

Total biaya retur dalam 1 tahun PT. Tropica Mas Pharmaceuticals adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Total Biaya Retur

Total barang retur Rp. 76.059.250

Total komponen biaya retur pertahun Rp. 109.817.775 Total biaya retur dalam 1 tahun Rp. 185.877.025,-

Sumber : data retur produk PT. Tropika mas Pharmacuticals ( diolah )

Total biaya retur dalam 1 tahun = total barang retur + komponen biaya retur Total biaya retur dalam 1 tahun = Rp. 76.059.250 + Rp. 109.817.775

Total biaya retur dalam 1 tahun = Rp. 185.877.025,-

Apabila dibandingkan dengan total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp4.280.677.991,- maka total biaya retur ini adalah :

Persentase biaya retur =

7.991,-Rp4.280.67

5,-185.877.02 Rp.

x 100 %

Maka didapat hasil 4,34%, hasil ini adalah dua kali lipat dari tetapan perusahaan yang hanya sebesar 2% dari penjualan.


(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran - saran yang dapat dijadikan masukan dalam mengatasi permasalahan yang sama yang timbul di perusahaan, sehingga masalah berkurangnya pendapatan perusahaan dapat diselesaikan.

A. Kesimpulan

1. Perusahaan penunjukkan Trend peningkatan yang positif dalam 5 tahun belakangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan produk perusahaan yang terus tumbuh setiap tahunnya bahkan mencapai 25% pada tahun anggaran 2007. Dari hasil peramalan tren didapatkan ramalan penjualan pada tahun anggaran 2009 sebanyak 48.800 unit dengan pertumbuhan market share sebesar 6,994%

2. Berdasarkan kajian dilapangan, diketahui faktor penyebab peningkatan barang retur adalah akibat permasalahan transportasi, handling barang, pengolahan ulang barang retur dan permasalahan administrasi yang memiliki nilai yang sangat tinggi.

3. Identifikasi jumlah retur barang dari tahun 2007 didapat bahwa jumlah total barang retur adalah sebanyak 270 dus obat kapsul, 215 dus obat tablet, dan 8933 botol obat sirup cair. Sumber penyebab barang retur tersebut adalah karena produk yang kadaluarsa, rusak kemasan, dan cacat kualitas


(48)

4. Dari total biaya barang retur pada tahun 2007 sebesar Rp. 76.059.250 dan total biaya penanganan retur adalah sebesar Rpp. 109.817.775. dan total dari seluruh biaya ini adalah Rp. 185.877.025. Persentase biaya retur terhadap penjualan tahun 2007 adalah 4,34%, hasil ini adalah dua kali lipat dari tetapan perusahaan yang hanya sebesar 2% dari penjualan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada PT. Tropica Mas Pharmaceuticals dalam memperbaiki kinerja perusahaan dalamm masalah retur adalah sebagai berikut:

1. Perlunya pemantauan secara menyelutuh untuk tahapan proses penanganan dan pengelolaan barang retur, terutama pada faktor faktor yang menyebabkan barang retur dan jenis – jenis produk obat tertentu yang diidentifikasi termsuk kelompuk barang yang sering mengalami permasalahan retur. Mengidentifikasi atau inspeksi mutu sebaiknya dilakukan lebih dini, sejak proses produksi, kemasan, penyimpanan, dan pendistribusian kepada konsumen.

2. Klasifiksi pencatatan biaya retur pada bagian keuangan perusahaan harus dipisahkan dari biaya operasional. Hal ini untuk keperluan pencatatan yang baik pada biaya retur.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang usulan perbaikan proses barang retur dan penanganan biaya retur secara mendetail.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham dan Houston, 2006, Fundamentals of Finance Management, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas, Penerbit Indeks, Jakarta

Situmorang, Syafrizal Helmi,2009,Bisnis, Perencanaan dan Pengembangan, Edisi Kedua, Penerbit USU Press, Medan


(1)

Rekapitulasi Barang Retur

Sumber : data retur produk PT. Tropika Mas Pharmacuticals

3. Komponen Biaya Retur

Komponen – komponen biaya retur terdiri dari biaya tansportasi, biaya handling, biaya administrasi, dan biaya proses ulang produksi

3.1. Biaya Transportasi

Untuk biaya transportasi perbulannya perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3.050.000,- dalam setiap bulannya, sehingga biaya transportasi dalam satu tahun adalah sebesar Rp. 36.600.000,-

3.2. Biaya handling

Biaya penanganan bongkar muat pada tahun 2007 dari semua lokasi distributor dan lokasi pabrik P.T. Tropica mas Pharmaceuticals adalah sebesar Rp.40.800.000,-

3.3. Biaya administrasi

Biaya administrasi pabrik sebesar Rp. 9.600.000,- 3.4. Biaya Proses Ulang Produksi


(2)

Biaya proses ulang produksi ditetapkan oleh perusahaan sebesar 25% dari barang retur dan 5% dari barang retur untuk dimusnahkan. Biaya retur sebesar Rp.76.059.250 maka dapat dihitung sebagai berikut :

a. Olah ulang

Rp. 76.059.250,- x 25% = Rp. 19.014.813,- b. Dimusnahkan

Rp. 76.059.250,- x 5% = Rp. 3.802.963,-

Total biaya proses ulang produksi = biaya olah ulang + biaya dimusnahkan Total biaya proses ulang produksi = Rp. 19.014.813,- + Rp. 3.802.963,- Total biaya proses ulang produksi = Rp. 22.817.775,-

Komponen biaya retur tersebut telah dihitung sehingga kita dapat mengetahui total keseluruhan komponen biaya retur dalam 1 tahun P.T. Tropica Mas Pharmaceuticals sebagai berikut

Tabel 3.10

Rekapitulasi Biaya Retur

Sumber : data retur produk PT. Tropika mas Pharmacuticals ( diolah )

Total komponen biaya retur adalah total penjumlahan biaya transportasi, biaya handling, biaya administrasi,dan biaya proses ulang produkss. Maka total komponen biaya retur dalam 1 tahun sebesar Rp. 109.817.775


(3)

Total biaya retur dalam 1 tahun PT. Tropica Mas Pharmaceuticals adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Total Biaya Retur Total barang retur Rp. 76.059.250 Total komponen biaya retur pertahun Rp. 109.817.775 Total biaya retur dalam 1 tahun Rp. 185.877.025,-

Sumber : data retur produk PT. Tropika mas Pharmacuticals ( diolah )

Total biaya retur dalam 1 tahun = total barang retur + komponen biaya retur Total biaya retur dalam 1 tahun = Rp. 76.059.250 + Rp. 109.817.775

Total biaya retur dalam 1 tahun = Rp. 185.877.025,-

Apabila dibandingkan dengan total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp4.280.677.991,- maka total biaya retur ini adalah :

Persentase biaya retur =

7.991,-Rp4.280.67

5,-185.877.02 Rp.

x 100 %

Maka didapat hasil 4,34%, hasil ini adalah dua kali lipat dari tetapan perusahaan yang hanya sebesar 2% dari penjualan.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran - saran yang dapat dijadikan masukan dalam mengatasi permasalahan yang sama yang timbul di perusahaan, sehingga masalah berkurangnya pendapatan perusahaan dapat diselesaikan.

A. Kesimpulan

1. Perusahaan penunjukkan Trend peningkatan yang positif dalam 5 tahun belakangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan produk perusahaan yang terus tumbuh setiap tahunnya bahkan mencapai 25% pada tahun anggaran 2007. Dari hasil peramalan tren didapatkan ramalan penjualan pada tahun anggaran 2009 sebanyak 48.800 unit dengan pertumbuhan market share sebesar 6,994%

2. Berdasarkan kajian dilapangan, diketahui faktor penyebab peningkatan barang retur adalah akibat permasalahan transportasi, handling barang, pengolahan ulang barang retur dan permasalahan administrasi yang memiliki nilai yang sangat tinggi.

3. Identifikasi jumlah retur barang dari tahun 2007 didapat bahwa jumlah total barang retur adalah sebanyak 270 dus obat kapsul, 215 dus obat tablet, dan 8933 botol obat sirup cair. Sumber penyebab barang retur tersebut adalah karena produk yang kadaluarsa, rusak kemasan, dan cacat kualitas


(5)

4. Dari total biaya barang retur pada tahun 2007 sebesar Rp. 76.059.250 dan total biaya penanganan retur adalah sebesar Rpp. 109.817.775. dan total dari seluruh biaya ini adalah Rp. 185.877.025. Persentase biaya retur terhadap penjualan tahun 2007 adalah 4,34%, hasil ini adalah dua kali lipat dari tetapan perusahaan yang hanya sebesar 2% dari penjualan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada PT. Tropica Mas Pharmaceuticals dalam memperbaiki kinerja perusahaan dalamm masalah retur adalah sebagai berikut:

1. Perlunya pemantauan secara menyelutuh untuk tahapan proses penanganan dan pengelolaan barang retur, terutama pada faktor faktor yang menyebabkan barang retur dan jenis – jenis produk obat tertentu yang diidentifikasi termsuk kelompuk barang yang sering mengalami permasalahan retur. Mengidentifikasi atau inspeksi mutu sebaiknya dilakukan lebih dini, sejak proses produksi, kemasan, penyimpanan, dan pendistribusian kepada konsumen.

2. Klasifiksi pencatatan biaya retur pada bagian keuangan perusahaan harus dipisahkan dari biaya operasional. Hal ini untuk keperluan pencatatan yang baik pada biaya retur.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang usulan perbaikan proses barang retur dan penanganan biaya retur secara mendetail.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham dan Houston, 2006, Fundamentals of Finance Management, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas, Penerbit Indeks, Jakarta

Situmorang, Syafrizal Helmi,2009,Bisnis, Perencanaan dan Pengembangan, Edisi Kedua, Penerbit USU Press, Medan