Desain Penelitain Populasi dan Sampel Penelitian

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitain

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Sugiyono, 2013. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional yaitu bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Studi korelasional peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji hubungan antara variabel berdasarkan teori yang ada Nursalam, 2008. Peneliti menggunakan pendekatan studi retrospektif retrospective study yaitu peneliti berusaha melihat kebelakang artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang terjadi kemudian dari efek tersebut akan ditelusuri kebelakang tentang penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini adalah penelitian dimana efek penyakit atau status kesehatan diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu. Variabel kesiapan menghadapi menarche dipelajari sebagai faktor risiko yang mempengaruhi tingkat kecemasan dan variabel tingkat kecemasan diidentifikasi saat ini.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti Notoatmodjo, 2010. Menurut Sastroasmoro dan Ismael 2008 populasi dibagi menjadi dua yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah populasi yang ditandai oleh karakteristik klinis dan demografi. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswi SD yang sudah mengalami menarche. Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu. Populasi terjangkau penelitian ini yaitu seluruh siswi SD yang sudah mengalami menarche sebanyak 76 siswi yang tersebar di enam SD di Desa Ajung Kecamatan Kalisat. Kecemasan ringan Retrospektif Siswi menarche dini Gambar 4.1 Metode Penelitian Retrospektif Kecemasan sedang Kecemasan berat Kecemasan sangat beratekstrim Memiliki kesiapan Tidak Memiliki kesiapan 4.2.2 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2010. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswi SD yang sudah mengalami menarche di Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Diketahui jumlah siswi yang sudah mengalami menarche sebanyak 76 siswi, namun hanya dilakukan penelitian pada sampel sebanyak 65 siswi karena 7 siswi tidak masuk dalam kriteria inklusi dan 4 siswi tida masuk sekolah saat penelitian berlangsung. 4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi Notoatmodjo, 2010. Teknik sampling adalah teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel dari populasi Sugiyono, 2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling atau non random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2013. Pendekatan teknik sampling yang digunakan peneliti adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Arikunto, 2010. Alasan mengambil total sampling karena menurut Arikunto 2010 jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Kriteria dari total sampling ini adalah siswi yang sudah mengalami menarche di SDN Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. 4.2.4 Kriteria Sampel a. kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang akan diteliti Notoatmodjo, 2012. Kriteria inklusi penelitian ini adalah: 1 bersedia menjadi responden penelitian; 2 siswi kelas I sampai kelas VI yang telah mengalami menarche; 3 siswi mengalami menarche berusia 12 tahun. b. kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab sehingga tidak menjadi responden penelitian Notoatmodjo, 2012. Kriteria ekslusi penelitian ini adalah: 1 siswi sakit atau ijin sekolah; 2 Siswi mengalami gangguan fisik dan mental;

4.3 Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Indeks Massa Tubuh ≥ 20 dengan Usia Menarche pada Siswi Sekolah Dasar di Seluruh Kecamatan Patrang Kabupaten Jember

0 4 10

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH ≥ 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 8 7

HUBUNGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE REMAJA PUTRI DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KEBONSARI 04 KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

4 42 20

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SISWI DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menarche Terhadap Tingkat Kecemasan Siswi Dalam Menghadapi Menarche Di SD N Blimbing 01 Gatak Sukoharjo.

0 0 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI DI SD NEGERI 2 MANJUNG BOYOLALI.

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi di SD Negeri 2 Manjung Boyolali IMG 20150901 0001

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SDN I KRETEK BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MEN

0 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI TLOGOADI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi SD Negeri Tlogodadi Sleman - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN DEMAKIJO I SLEMAN

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA

1 1 11