Bahan-bahan Penelitian Alat-alat Penelitian Pembahasan

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan karbon aktif yang telah dihaluskan. Puspita, D., 2008 BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Bahan-bahan Penelitian

Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini berikut spesifikasi dan mereknya ditampilkan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian Nama Bahan Spesifikasi Merek Sampel air Sebelum penyaringan - Sampel air Setelah penyaringan - HNO 3 p.a E. Merck Akuades - - Larutan induk logam Mangan Mn p.a 1000 mgL E. Merck Larutan induk logam Krom Cr p.a 1000 mgL E. Merck

3.2. Alat-alat Penelitian

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Sedangkan alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini beserta spesifikasi dan mereknya disusun dalam tabel 3.2. Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian Nama Alat Spesifikasi Merek Spektrofotometer Serapan Atom AA-6300 Shimadzu Hot plate - Fisons Pipet volumetri 10 ml Pyrex Kertas saring No. 42 Whatman pH meter - Hanna

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Pembuatan larutan standar Mangan Mn 100 mgL

Sebanyak 10 ml larutan induk Mangan 1000 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2. Pembuatan larutan standar Mangan Mn 10 mgL

Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 100 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.3 Pembuatan larutan standar Mangan Mn 1 mg L

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 10 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.4 Pembuatan larutan seri standar Mangan Mn 0,00; 0.05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mgL

Sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50; 10,00 ml larutan standar Mangan 1 mgL dimasukkan dalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.5 Pembuatan Kurva Standar logam Mangan Mn

Larutan seri standar logam Mangan 0,00 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Sp ektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 279,5 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Mangan 0,05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mgL.

3.3.6 Pembuatan larutan standar Krom Cr 100 mgL

Sebanyak 10 ml larutan induk Krom 1000 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.7 Pembuatan larutan standar Krom Cr 10 mgL

Sebanyak 10 ml larutan standar Krom 100 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.9 Pembuatan larutan seri standar Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50 mgL

Sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00; dan 15,00 ml larutan standar Krom 10 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.10 Pembuatan kurva standar logam Krom

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Larutan seri standar logam Krom 0,00 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan A tom pada spesifik 357,9 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Krom 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50 mgL.

3.3.11 Preparasi Sampel

Sebanyak 100 ml sampel dimasukkan dalam gelas beaker. Ditambahkan 5 ml HNO 3 pekat, kemudian diuapkan hingga sampel hampir habis. Setelah itu ditambahkan 50 ml akuades dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml melalui kertas saring. Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.12 Penentuan kadar logam Mangan pada sampel

Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pa da spesifik 279,5 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.

3.3.13 Penentuan kadar logam Krom pada sampel

Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 357,9 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel. Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Mangan

Mn SNI 06-6989.5-2004 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Larutan Standar Mangan 1000 mgL Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 100 mgL Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 10 mgL Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diaduk hingga homogen Larutan standar Mangan 1 mgL Dipipet sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan10,00 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 50 ml Diaduk hingga homogen Larutan Seri Standar logam Mangan 0,00; 0,05; 0,10; 0,15 dan 0,20 mgL Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada spesifik = 279,5 nm. Hasil Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

3.4.2. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Krom

Cr SNI 06-6989.17-2004 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Larutan Standar Krom 1000 mgL Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diaduk hingga homogen Larutan standar Krom 100 mgL Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml Diaduk hingga homogen Larutan standar Krom 10 mgL Dipipet sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00 dan 15,00 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml Diaduk hingga homogen Larutan Seri Standar logam Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00 dan 1,50mgL Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada spesifik = 357,9 nm. Hasil Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

3.4.3. Preparasi Sampel

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Dimasukkan kedalam labu takar 100 ml melalui kertas saring Sampel Diambil 100 ml Ditambah HNO 3 p Dipanaskan hingga hampir kering Ditambahkan 50 ml akuades Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda Diaduk sampai homogen Analisa Dengan SSA Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Logam Mangan Mn

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi logam Mangan Mn dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Mangan Mn No Parameter Logam Mangan Mn 1 2 3 4 5 6 Panjang gelombang nm Tipe nyala Kecepatan aliran gas pembakar Lmin Kecepatan aliran Udara Lmin Lebar Celah nm Ketinggian tunggku mm 279,5 Udara-C 2 H 2 2,0 15,0 0,2 7 Tabel 4.2. Data absorbansi larutan standar Mangan Mn Konsentrasi mg L Absorbansi Rata-Rata 0,0000 0,0004 0,0500 0,0094 0,1000 0,0172 0,1500 0,0265 0,2000 0,0357 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Gambar 4.1. Kurva kalibrasi larutan standar Mangan Mn

4.1.2. Logam Krom Cr

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi logam Krom Cr dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Krom Cr No Parameter Logam Krom Cr 1 2 3 4 5 6 Panjang gelombang nm Tipe nyala Kecepatan aliran gas pembakar Lmin Kecepatan aliran Udara Lmin Lebar Celah nm Ketinggian tunggku mm 357,9 Udara-C 2 H 2 2,8 15,0 0,7 9 Tabel 4.4. Data absorbansi larutan standar Krom Cr Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Konsentrasi mg L Absorbansi Rata-Rata 0,0000 0,0008 0,2000 0,0092 0,5000 0,0188 1,0000 0,0329 1,5000 0,0499 Gambar 4.2. Kurva kalibrasi larutan standar Krom Cr

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Logam Mangan Mn

4.2.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square

Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar logam Mangan Mn pada tabel 4.2. diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode least square dengan data pada tabel 4.5. Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Tabel 4.5. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Mangan Mn berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Mangan Mn No Xi Yi Xi-X Yi-Y10 -1 Xi-X 2 Yi-Y 2 10 -6 Xi-XYi-Y10 -2 1 0,0000 0,0004 -0,1000 -0,1744 0,0100 304,1536 0,1744 2 0,0500 0,0094 -0,0500 -0,0844 0,0025 71,2336 0,0422 3 0,1000 0,0172 0,0000 -0,0064 0,0000 0,4096 0,0000 4 0,1500 0,0265 0,0500 0,0866 0,0025 74,9956 0,0433 5 0,2000 0,0357 0,1000 0,1786 0,0200 318,9796 0,1786 ∑ 0,5000 0,0892 0,0000 0,0000 0,0250 769,7720 0,4386 Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : dimana : Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut : Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.5. pada persamaan ini maka diperoleh : b = 0,1784 . 10 -1 – 17,5540.10 -2 x 0,1000 Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :

4.2.1.2. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Koefisien korelasi untuk logam Mangan Mn adalah:

4.2.1.3. Penentuan konsentrasi

Untuk menghitung konsentrasi dari logam Mangan Mn, maka diambil salah satu data hasil pengukuran absorbansi rata-rata logam Mangan Mn dalam air sebelum Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.6. dan Tabel 4.7. Tabel 4.6. Data absorbansi logam Mangan Mn dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Bulan Minggu Absorbansi A Rata-rata Absorbansi A A 1 A 2 A 3 I M 1 M 2 M 3 0,0044 0,0055 0,0047 0,0042 0,0051 0,0044 0,0043 0,0050 0,0044 0,0043 0,0052 0,0045 II M 1 \ M 2 M 3 0,0045 0,0056 0,0039 0,0048 0,0055 0,0037 0,0045 0,0054 0,0032 0,0046 0,0055 0,0036 III M 1 M 2 M 3 0,0055 0,0056 0,0048 0,0055 0,0053 0,0046 0,0052 0,0056 0,0047 0,0054 0,0055 0,0057 Tabel 4.7. Data absorbansi dan konsentrasi logam Mangan Mn dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Bulan Minggu Absorbansi A Rata-rata Absorbansi A A 1 A 2 A 3 I M 1 M 2 M 3 0,0033 0,0035 0,0036 0,0029 0,0033 0,0036 0,0028 0,0034 0,0039 0,0030 0,0034 0,0037 II M 1 M 2 M 3 0,0037 0,0044 0,0022 0,0040 0,0045 0,0025 0,0037 0,0049 0,0025 0,0038 0,0046 0,0024 M 1 0,0045 0,0041 0,0043 0,0043 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. III M 2 M 3 0,0030 0,0053 0,0034 0,0055 0,0035 0,0051 0,0033 0,0053 Konsentrasi logam Mangan Mn sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi rata-rata logam Mangan Mn sebelum penyarigan bulan I ke persamaan: maka diperoleh: X 1 = 0,0288 X 2 = 0,0280 X 3 = 0,0240 X 1 = 0,0288 X 1 – X 2 = 0,0484 . 10 -4 X 2 = 0,0280 X 2 – X 2 = 0,0900 . 10 -4 X 3 = 0,0240 X 3 – X 2 = 0,0100 . 10 -4 X = 0,0250 ∑X i – X 2 = 0,1484 . 10 -4 Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d mgL dimana: d = t P,dk Sx dimana dari daftar t student untuk , derajat kebebasan Untuk derajat kepercayaan 95 nilai maka : d = t P.dk Sx d = 4,30 0,005 . 2 0,0016 d = 0,0007 Dengan demikian konsentrasi Mangan Mn dapat ditulis: 0,0250 ± 0,0007 mgL Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Mangan Mn dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Tabel 4.9. Tabel 4.8. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan Mn dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan Absorbansi A Konsentrasi C mgL A M 1 A M 2 A M 3 A I II III 0,0043 0,0046 0,0054 0,0052 0,0055 0,0055 0,0045 0,0036 0,0047 0,0047 0,0046 0,0052 0,0250 ± 0,0006 0,0243 ± 0,0013 0,0280 ± 0,0006 Tabel 4.9. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan Mn dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan Absorbansi A Konsentrasi C mgL A M 1 A M 2 A M 3 A I II III 0,0030 0,0038 0,0043 0,0034 0,0046 0,0033 0,0037 0,0024 0,0053 0,0034 0,0036 0,0043 0,0175 ± 0,0005 0,0188 ± 0,0016 0,0228 ± 0,0014

4.2.1.4. Persentasi penurunan konsentrasi logam Mangan Mn

Dari data di atas dapat ditentukan persentase penurunan konsentrasi logam Mangan Mn dengan menggunakan rumus : Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Maka persentasi penurunan konsentrasi logam Mangan Mn dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah : Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi penurunan konsentrasi logam Mangan Mn dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III. Data dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Data persentase penurunan konsentrasi logam Mangan Mn Bulan Konsentrasi mgL Persentasi Penurunan Konsentrasi Sebelum Penyaringan Setelah Penyaringan I 0,0250 0,0175 30,00 II 0,0243 0,0188 22,63 III 0,0280 0,0228 18,57

4.2.2. Logam Mangan Krom Cr

4.2.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square

Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar logam Krom Cr pada Tabel 4.4. diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode least square dengan data pada Tabel 4.11. Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Tabel 4.11. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Krom Cr berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Krom Cr No Xi Yi Xi-X Yi-Y10 -1 Xi-X 2 Yi-Y 2 10 -6 Xi-XYi-Y10 -3 1 0,0000 0,0008 -0,6400 -0,2152 0,4096 463,1104 13,7728 2 0,2000 0,0092 -0,4400 -0,1312 0,1936 172,1344 5,7728 3 0,5000 0,0188 -0,1400 -0,0352 0,0196 12,3904 0,4928 4 1,0000 0,0329 0,3600 0,1058 0,1296 111,9366 3,8088 5 1,5000 0,0499 0,8600 0,2758 0,7396 760,6564 23,7188 ∑ 3,2000 0,1116 0,0000 0,0000 1,4920 1520,2280 47,5660 Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : dimana : Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut : Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.11. pada persamaan ini maka diperoleh : Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :

4.2.2.2. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Koefisien korelasi untuk logam Krom Cr adalah:

4.2.2.3. Penentuan konsentrasi

Untuk menghitung konsentrasi dari logam Krom Cr, maka diambil salah satu data hasil pengukuran absorbansi rata-rata logam Krom Cr dalam air sebelum atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.12. dan Tabel 4.13. Tabel 4.12. Data absorbansi logam Krom Cr dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Bulan Minggu Absorbansi A Rata-rata Absorbansi A A 1 A 2 A 3 I M 1 M 2 M 3 0,0025 0,0024 0,0027 0,0023 0,0024 0,0026 0,0027 0,0027 0,0030 0,0025 0,0025 0,0028 II M 1 M 2 M 3 0,0033 0,0032 0,0036 0,0034 0,0032 0,0031 0,0035 0,0031 0,0031 0,0034 0,0032 0,0033 III M 1 M 2 M 3 0,0027 0,0024 0,0020 0,0028 0,0022 0,0023 0,0028 0,0023 0,0023 0,0028 0,0023 0,0022 Tabel 4.13. Data absorbansi dan konsentrasi logam Krom Cr dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan Bulan Minggu Absorbansi A Rata-rata Absorbansi A A 1 A 2 A 3 I M 1 M 2 M 3 0,0020 0,0022 0,0017 0,0023 0,0021 0,0020 0,0023 0,0020 0,0020 0,0022 0,0021 0,0019 II M 1 M 2 M 3 0,0023 0,0028 0,0024 0,0023 0,0028 0,0027 0,0022 0,0025 0,0024 0,0023 0,0027 0,0025 III M 1 M 2 M 3 0,0023 0,0020 0,0025 0,0020 0,0021 0,0024 0,0023 0,0022 0,0020 0,0022 0,0021 0,0023 Konsentrasi logam Krom Cr sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi rata-rata logam Krom Cr sebelum penyarigan bulan I ke persamaan: maka diperoleh: X 1 = 0,0183 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. X 2 = 0,0183 X 3 = 0,0277 X 1 = 0,0183 X 1 – X 2 = 0,0961 . 10 -4 X 2 = 0,0183 X 2 – X 2 = 0,0961 . 10 -4 X 3 = 0,0277 X 3 – X 2 = 0,3969 . 10 -4 X = 0,0214 ∑X i – X 2 = 0,5891 . 10 -4 Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d mgL dimana: d = t P,dk Sx dimana dari daftar t student untuk , derajat kebebasan Untuk derajat kepercayaan 95 nilai maka : d = t P.dk Sx d = 4,30 0,005 . 2 0,0031 d = 0,0013 Dengan demikian konsentrasi Krom Cr dapat ditulis: 0,0214 ± 0,00013 mgL Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Krom Cr dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.14. dan Tabel 4.15. Tabel 4.14. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom Cr dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan Absorbansi A Kosentrasi C A M 1 A M 2 A M 3 A Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. mgL I II III 0,0025 0,0034 0,0028 0,0025 0,0032 0,0023 0,0028 0,0033 0,0022 0,0026 0,0033 0,0025 0,0214 ± 0,0013 0,0434 ± 0,0008 0,0162 ± 0,0025 Tabel 4.15. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom Cr dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier Bulan Absorbansi A Konsentrasi C mgL A M 1 A M 2 A M 3 A I II III 0,0022 0,0023 0,0022 0,0021 0,0027 0,0021 0,0020 0,0025 0,0023 0,0021 0,0025 0,0022 0,0058 ± 0,0008 0,0183 ± 0,0015 0,0089 ± 0,0008

4.2.2.4. Persentasi penurunan konsentrasi logam Krom Cr

Dari data di atas dapat ditentukan persentase penurunan konsentrasi logam Krom Cr dengan menggunakan rumus : Maka persentasi penurunan konsentrasi logam Krom Cr dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah : Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi penurunan konsentrasi logam Krom Cr dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III. Data dapat dilihat pada tabel 4.16. Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Tabel 4.16. Data persentase penurunan konsentrasi logam Krom Cr Bulan Konsentrasi mgL Persentasi Penurunan Konsentrasi Sebelum Penyaringan Setelah Penyaringan I 0,0214 0,0058 72,90 II 0,0434 0,0183 57,83 III 0,0162 0,0089 45,06

4.3. Pembahasan

Penentuan kadar logam berat Mangan Mn dan Krom Cr dalam air minum hasil penyaringan dari alat Yamaha Water Purifier dilakukan dengan mendestruksi sampel air terlebih dahulu. Kemudian diukur nilai absorbansi dan konsentrasi dari ekstrak sampel menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang tertentu. Konsentrasi sampel air sebelum penyaringan yang didapat dibandingkan dengan konsentrasi sampel air setelah penyaringan. Kemudian ditentukan persentasi penurunan konsentrasi pada tiap bulannya selama 3 bulan berturut-turut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persentasi penuruan konsentrasi logam Mangan Mn dan Krom Cr setiap bulannya semakin lama menjadi semakin kecil. Untuk logam Mangan Mn dalam air, pada bulan I sebelum penyaringan memiliki konsentrasi sebesar 0,0250 mgL dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0175 mgL. Dengan kata lain, pada bulan I konsentrasi Mangan Mn berkurang sebesar 30,00. Di bulan ke II, konsentrasi Mangan Mn dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0243 mgL dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0188 mgL. Bulan ke II ini konsentrasi logam Mangan Mn mengalami penurunan sebesar 22,63. Untuk bulan ke III, konsentrasi logam Mangan Mn dalam air sebelum Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. penyaringan sebesar 0,0280 mgL dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0228 mgL. Pada bulan ke III ini konsenttrasi logam Mangan Mn turun sebesar 158,57. Penurunan persentasi konsentrasi logam Mangan Mn dalam sampel air tiap bulannya menjadi semakin kecil, yakni 30,00 pada bulan I; 22,63 pada bulan II dan 18,57 untuk bulan III. Tabel 4.10 Hal yang serupa juga terjadi pada logam Krom Cr. Dibulan I, konsentrasi logam Krom Cr dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0214 mgL dan setelah disaring berkurang menjadi 0,0058 mgL. Dengan kata lain, dibulan I logam Krom Cr mengalami penurunan konsentrasi sebesar 72,90. Untuk bulan ke II, konsentrasi awal logam Krom Cr dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0434 mgL dan setelah disaring, konsentrasinya menjadi 0,0183 mgL. Pada bulan ke II ini konsentrasi logam Krom Cr berkurang sebanyak 57,83. Dibulan ke III, konsentrasi logam Krom dalam air sebelum penyaringan sebesar 0,0162 mgL dan setelah disaring, konsentrasinya berkurang menjadi 0,0089 mgL. Untuk bulan ke III, konsentrasi logam Krom Cr berkurang sebanyak 45,06. Dari data yang ada, terlihat bahwa penurunan persentasi konsentrasi logam Krom Cr dalam air pada tiap bulannya menjadi semakin kecil. Yakni, 72,90 untuk bulan I; 57,83 di bulan ke II dan hanya 45,06 pada bulan ke III. Tabel 4.16 Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Penentuan Kadar Logam Besi (Fe),Tembaga (Cu) Dan Mangan (Mn) Pada Produk Kulit Manggis (Garcinia Mangostana, L)

2 99 67

Penentuan Kadar Mangan (Mn) dari Air Baku dan Air Reservoir Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 32 38

Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 69 36

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Efektivitas Saringan Pasir Cepat dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4) 1%

21 132 87

Studi Adsorpsi Kitosan Magnetik Nanopartikel Terhadap Logam Krom (Cr) dengan Spektroskopi Serapan Atom

4 70 73

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Penentuan Kadar Logam Seng (Zn) Dan Tembaga (Cu) Dalam Air Pam Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Tipe Drinking Stand

0 37 61

Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom (Cr) Dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

1 44 85