Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat, Khususnya yang mengkonsumsi air minum hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier
mengenai efisiensi waktu pemakaian media filtrasi yang digunakan.
1.6 Metodologi Penelitian
1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium.
2. Sampel yang digunakan adalah air yang telah disaring dan belum disaring
melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier. 3.
Sampel diambil sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sejak penggantian media filtrasi.
4. Metode destruksi yang dilakukan adalah metode destruksi basah dengan
menggunakan pereaksi asam nitrat pekat. 5.
Penentuan kadar logam mangan Mn dan krom Cr dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada
spesifik
279,5 nm untuk mangan dan 357,9 nm untuk krom.
6. Kadar logam mangan Mn dan krom Cr dalam sampel air dihitung dengan
menggunakan data analisis Spektrofotometri Serapan Atom dan dengan menggunakan persamaan garis regresi kurva standar.
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Benar adanya bahwa air telah ada di planet ini jauh sebelum kehidupan pertama dimulai. Karena itulah air terlibat dalam proses kimia yang kompleks dalam
perkembangan dan pemeliharaan kehidupan organisme. Lorch, W. 1981
Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan
mikrobiologik bakteri, virus, parasit, bahan organik pestisida, deterjen, dan beberapa bahan inorganik garam, asam, logam, serta beberapa bahan kimia lainnya
sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Darmono, 2001
Kita dapat mengorganisasikan teknologi perawatan air ke dalam tiga kelompok umum; metode fisika, metode kimia dan metode energi intensif. Metode fisika dari
perawatan air lebih menitik beratkan pada pemisahan antara cairan dan padatan, dalam hal ini ,teknologi filtrasi mempunyai peranan yang besar. Teknologi filtrasi ini dapat
dibagi menjadi dua katagori umum, yakni konvensional dan non konvensional. Teknologi ini sepenuhnya adalah aplikasi dari perawatan air limbah dan air
minum.Metode kimia dari perawatan air bergantung pada interaksi kimia dari kontaminan yang kita harapkan dapat berpindah dari air.
Cheremisinoff, N.P. 2002
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
2.2. Logam
Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul yang tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan,
termasuk manusia. logam berat yang sering mencemari lingkungan perairan adalah: Hg, Zn, Cd, As, dan Pb. Notohadipawiro, T. 1993
Logam berat jika sudah terserap kedalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal didalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi.
Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama perairan telah terkontaminasi logam berat maka proses pembersihanya akan sulit sekali dilakukan.
Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan atau faktor manusia seperti pembakaran minyak bumi,
pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga Putra, E. Sinly dan
Putra, A. Johan. 2000
Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal
sari pertambangan, peleburan logam dan industri lainnya, dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam.
Didalam air biasanya logam berikatan dalam senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat
kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada lokasi, jenis kompartemen, dan tingkat pencemaranya. Telah banyak dilaporkan
konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup didalamnya. Biasanya tingkat konsentrasi logam berat dalam air dibedakan menurut pencemaranya, yaitu polusi
berat, polusi sedang dan nonpolusi. Suatu perairan dengan tingkat polusi berat biasannya memiliki kadungan logam berat dalam air, dan organisme yang hidup
didalamnya cukup tinggi. Pada tingkat polusi sedang, kandungan berat dalam air dan biota didalamnya berada dalam batas marjinal. Sedangkan pada tingkat nonpolusi,
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.
kandungan logam berat dalam air dan organisme yang hidup didalamnya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi.
Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan adalah :
a. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut
maupun ikan air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya.
b. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat
digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi maupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk
bagi orang yang mengkonsumsinya.
Karena itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi
keseimbangan lingkungan hidup.
Untuk mengukur pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan, baik pengaruh jangka pendek maupun jangka panjang, maka perlu dimengerti sifat dari
siklus biogeokimiawi logam berat tersebut. Siklus perputaran logam dalam air dapat dipelajari dengan model konsep dari sistem kehidupan air yang terdiri dari sejumlah
kompartemen dan peragaan alur dari perpindahan logam tersebut.
Hart dan luke 1987 mengatakan bahwa ada 4 kompartemen yang terlihat dalam siklus biogeokimiawi logam dalam air, yaitu sebagai berikut :
a. Kompartemen logam yang larut adalah ion logam bebas, kompleks dan koloidal
ikatan senyawaanya. b.
Kompartemen partikel abiotik, terdiri dari bahan kimia anorganik dan organik c.
Kompartemen partikel biotik, terdiri dari fito plankton dan bakteria didalam laut dangkal dan laut dalam, daerah pantai, serta muara sungai yang menempel pada
tanaman.
Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan Mn Dan Krom Cr Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.