REGULASI SISTEM SARAF PADA NAFSU MAKAN
I. Pendahuluan
Kemampuan untuk bereaksi pada suatu rangsang sifat fundamentall semua organisme hidup. Reaksi terhadap rangsang dapat berupa kelenjar bersekresi, otot
berkontraksi, silia menyapu dan sel-sel tertentu mencerna organisme asing. Dua buah sistem yang mengalami spesialisasi untuk memungkinkan organisme
melakukan koordinasi dan mobilisasi sumber dayanya sebagai jawaban terhadap perubahan yang terjadi di dalam dan di luar lingkungannya adalah :
1. Sistem saraf
2. Sistem endokrin
Diantara kedua sistem ini terdapat interelasi dan integrasi. Sistem endokrin adalah koordinasi yang menggunakan messenger kimiawi agent
humoral atau hormon disekresikan oleh suatu kelenjar endokrin melalui sirkulasi darah dari ke organ sasarannya. Reaktivitas sistem hormonal ini lambat tetapi bertahan lebih
lama. Susunan saraf ialah koordinasi yang menggunakan neurotransmiter yang
disekresikan oleh sel saraf ke dalam celah sinaps yang sempit tempat neurotransmiter itu bekerja untuk mempengaruhi sel saraf lain, sel otak atau sel kelenjar. Beberapa
neurotransmiter seperti : dopamine gerakan, perhatian, emosi, serotonin mood, lapar,
tidur, arousal. Reaktivitas sistem saraf ini berjalan cepat namun kurang bertahan lama.
Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007
II. SUSUNAN SISTEM SARAF
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu: 1.Central Nervous System CNSSistem Syaraf Pusat SSP, terdiri dari : -
Brain otak - Spinal Cord medula spinalis
2.Peripheral Nervous System PNSSistem Saraf Tepi SST, terdiri dari : - 12 pasang syaraf Kranial 31 pasang syaraf Spinal
Sistem saraf tepi meliputi Somatic Nervous Sistem
Voluntary Movement Sistem Saraf Sadar gerakan Sadar contohnya adalah pergerakan skeletal muscles
otot rangka dan Autonomic Nervous System
InvoluntarySistem Saraf Tak Sadar gerakan Tak Sadar contohnya pada viscera, otot polos kelenjar
eksokrin, saluran cerna, jantung paru, kelenjar adrenal
Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007
Gambar 1. Susunan Saraf
III. HIPOTHALAMUS